Sains dan Teknologi

Deep Web: Mengenal Lebih Jauh Bagian Internet yang “Tersembunyi”

deep web adalah
Written by M. Harris

Deep web adalah – Banyak orang percaya bahwa di era internet ini, Google bisa membantu manusia menemukan semua informasi yang diperlukan. Namun faktanya, internet tidak sedangkal itu dan ada jutaan hal yang tersembunyi dari Google. Salah satunya adalah deep web.

Melansir dari safaridigital.com, saat ini ada sekitar 200 juta website aktif dan lebih dari 55 miliar halaman website yang terindeks oleh robot Google. Sedangkan siteefy.com mengatakan ada 1,17 miliar website, meskipun 83% diantaranya tidak aktif. Mereka juga memperkirakan 252 ribu website baru muncul setiap harinya. Jumlah yang sangat fantastis, bukan?

Tapi sekali lagi, jumlah tersebut hanya yang bisa ditemukan oleh robot Google. Sedangkan deep web, yang tersembunyi dari Google, jumlahnya lebih besar lagi. Menurut catatan Wilson Center, jumlah website yang termasuk sebagai “deep web” 400 – 500 kali lebih besar daripada jumlah tersebut. Jadi kira-kira berapa banyak? You do the math ya!

Anyway mungkin Grameds masih bingung apa sih sebenarnya “deep web” ini? Kenapa jumlahnya bisa sangat sangat sangat banyak? Dan apa yang ada di dalamnya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya akan menjelaskan secara singkat beberapa hal penting tentang deep web yang perlu kamu tahu.

Mengenal Surface Web, Deep Web, Dark Web

Untuk memahami apa itu deep web, saya akan membahas tentang tiga istilah penting yang perlu kamu tahu terlebih dulu. Istilah ini akan memberikan sedikit gambaran tentang dunia internet yang tidak kasat mata.

Tanpa memahami ketiganya, kemungkinan besar kamu akan sulit memahami deep web dan bagian-bagian di dalamnya. Meski demikian, apa yang saya jelaskan ini hanyalah pengenalan singkat saja. Sehingga pembahasannya tidak akan terlalu masuk ke dalam dan mengeksplorasi banyak hal.

Oke, tanpa banyak basa-basi lagi, mari mulai perkenalan dengan surface web, deep web, dan dark web.

Surface Web

Grameds, jika semua hal yang ada di internet diibaratkan sebagai samudera yang luas, maka 1,17 miliar website yang disebutkan di awal tadi adalah permukaannya, yaitu air laut yang biasa kamu lihat secara langsung maupun melalui foto-foto. Bagian ini disebut juga dengan surface web.

Semua hal yang ada di permukaan bisa kamu temukan dengan cara mengetikkan kata kunci di mesin pencari–seperti Google, Bing, Yahoo. Konten-konten yang muncul dan bisa kamu klik satu per satu tersebut, sengaja dibuat “terlihat” oleh pemiliknya sehingga bisa diakses siapa saja.

Google, melalui robot yang mereka ciptakan, mengumpulkan semua konten tersebut untuk kemudian diperlihatkan kepada pengguna layanan mereka.

Deep Web

Di balik permukaan samudera yang luas ini, ada bagian lain yang lebih luas dan dalam lagi. Yaitu website, konten, dan segala hal yang tersembunyi dari mesin Google. Bagian inilah yang dikenal sebagai deep web.

Deep web sendiri singkatnya bisa dianggap sebagai konten-konten yang berada di luar jangkauan robot mesin pencari. Entah karena pemiliknya tidak memberikan izin atau kontennya terlindungi. Yang jelas, kedalaman atau ukurannya tidak mungkin dihitung.

Meski begitu, menurut Wilson Center, data yang dimiliki oleh 60 websites terbesar di bagian deep web jumlahnya 40 kali lebih besar daripada yang ada di surface web. Itu baru 60 website terbesarnya saja, belum yang kecil-kecil.

Konsep deep web sebenarnya muncul bersamaan dengan meningkatnya popularitas World Wide Web (WWW) di pertengahan medio 90-an. Meski demikian, saat itu deep web tidak terlalu menarik perhatian publik.

Baru pada bulan Oktober tahun 2013 lalu deep web berhasil menarik perhatian masyarakat dunia setelah penangkapan “Dread Pirate Roberts” a.k.a Ross William Ulbricht. Ulbricht merupakan pencetus sekaligus operator dari marketplaceSilk Road” yang menjadi tempat transaksi barang-barang ilegal.

Sejak saat itu, deep web tidak pernah dilupakan oleh orang-orang yang tertarik pada konspirasi, misteri, rahasia, atau hal-hal yang berbau horor.

Dark Web

Jauh di bawah deep web, di kegelapan yang tidak bisa ditembus oleh cahaya sama sekali, ada bagian yang tidak bisa diakses oleh semua orang–khususnya orang-orang awam seperti kita. Bagian ketiga ini disebut juga dengan dark web.

Dark web singkatnya adalah jaringan atau konten yang tidak bisa dijangkau oleh internet jika tidak ada yang membagikannya secara langsung. Artinya, jika ada pengguna dark web yang membagikan data ke internet, ya tetap bisa kita lihat.

Berbeda dengan bagian permukaan, untuk bisa melihat apa yang ada di dalam dark web kamu memerlukan perlengkapan khusus yaitu TOR browser. Dan mayoritas situsnya hanya bisa diakses secara anonim.

Bitcoin yang sempat viral dua tahun kemarin, awalnya sering digunakan untuk bertransaksi di dark web. Namun menjadi populer di bagian permukaan karena sempat dibuat tebusan dari infeksi virus wannacry.

Di dark web kamu akan menemukan hal-hal ajaib–apapun bentuknya–yang tidak akan pernah muncul di halaman pencarian Google, sekeras apapun kamu mencarinya.

Jika Grameds ingin lebih memahami seluk beluk dunia internet, buku Konsep Dasar Internet karangan Bambang Eka Purnama bisa kamu jadikan referensi.

https://www.gramedia.com/products/konsep-dasar-internet?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Miskonsepsi tentang Deep Web

deep web adalah

Sumber: Unsplash.com

Hal yang menarik dari deep web adalah adanya miskonsepsi di masyarakat tentang bagian ini. Tak sedikit orang menganggap, deep web merupakan tempat bagi konten-konten menakutkan, aneh, gila, pencuri, psycho, dan lain sebagainya.

Padahal jika ditelaah lebih dalam lagi, konten-konten di deep web justru lebih “berbobot” atau “bernilai” daripada yang ada di permukaan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, deep web adalah bagian yang tersembunyi dari mesin pencarian Google.

Karena “tersembunyi” berarti dia tidak bisa ditemukan oleh Google atau mesin pencari lainnya. Namun hal ini tidak menjadikan deep web sebagai konten yang “gaib”. Dia tetap ada, hanya tidak semua orang bisa mengaksesnya.

Singkatnya, deep web sengaja disembunyikan dari jangkauan Google karena data atau informasi yang ada di dalamnya memiliki nilai lebih daripada yang ada di permukaan. Atau bisa juga karena sifatnya rahasia.

Sebenarnya, kamu sering mengakses deep web dalam kehidupan sehari-hari, tapi kamu tidak menyadarinya. Mengapa bisa begitu? Karena setiap website yang mengharuskan pengunjungnya untuk login memakai password termasuk ke dalam bagian deep web.

Website seperti Facebook, Twitter, Halaman inbox email kamu, website perusahaan yang hanya dapat diakses oleh karyawan, atau bahkan chat Whatsapp kamu dengan gebetan merupakan bagian dari deep web.

Apa kamu mau email-email penting dari atasan atau klien dibuka ke masyarakat umum? Tentu tidak. Oleh karena itu, Google membuat halaman inbox email kamu “tersembunyi” dari jangkauan robot mesin pencari miliknya.

Jadi jelas ya sekarang, deep web bukan tempat berkumpul para pengguna internet yang “anti mainstream”. Bukan pula tempat transaksi jual beli barang-barang ilegal. Deep web hanya informasi yang terlalu berharga sehingga harus disembunyikan dari orang banyak.

3 Perbedaan Utama Deep Web dan Dark Web

deep web adalah

Sumber: Unsplash.com

Biar Grameds semakin paham, berikut ini ada 3 perbedaan utama antara deep web dan dark web yang harus kamu ingat baik-baik:

1. Isi

Deep Web

Informasi atau data yang ada di dalam deep web biasanya masuk ke dalam beberapa kategori yang ada di bawah ini:

  • Contextual web pages: halaman web yang isinya bervariasi, tergantung dari halaman mana yang kamu akses.
  • Dynamic pages: data-data yang dikumpulkan dari formulir atau kata kunci
  • Limited access content: halaman website yang tidak dapat diindeks oleh mesin pencari
  • Private website: Website dan semua halaman di dalamnya yang hanya bisa diakses setelah pengunjung mendaftarkan diri kemudian login
  • Enterprise data: termasuk data-data pribadi dan file yang disebarkan di layanan penyimpanan digital seperti google drive, dropbox
  • Scripted content: sebuah kategori dari halaman website yang hanya bisa diakses melalui link yang dihasilkan dengan Javascript
  • Software-gated pages: halaman yang hanya bisa diakses menggunakan program atau aplikasi tertentu dan tidak bisa diakses menggunakan browser mainstream.
  • Unlinked content: sebuah kategori dari halaman website yang belum ditemukan oleh mesin pencari karena tidak ada link yang merujuk pada konten tersebut
  • Web archives: Kategori untuk website yang sudah tidak aktif namun konten-kontennya masih bisa dilihat melalui layanan web archive
  • Jaringan intranet, website, dan forum yang hanya bisa diakses oleh member, email, dan chat pribadi, akun media sosial yang dikunci, akun bank digital, dan data lain yang dilindungi.

Dark Web

Semua konten yang ada di dark web biasanya hanya bisa diakses melalui darknet, sebuah jaringan khusus yang hanya bisa diakses menggunakan browser tertentu, memerlukan otorisasi khusus, dan dienkripsi.

Mayoritas darknet biasanya berbentuk peer-to-peer (P2P) dengan lingkup yang kecil. Akan tetapi ada juga yang ukurannya besar seperti TOR, Freenet, dan I2P. Konten-konten yang biasa ditemukan di dark web adalah:

  • Malware: program yang berbahaya, virus, atau software untuk eksploitasi perangkat lunak yang diperjualbelikan. Konten-konten ini biasanya digunakan oleh pelaku serangan cyber.
  • Illicit Marketplaces (pasar gelap): tempat para kriminal melakukan transaksi obat-obat terlarang, barang atau data hasil curian. Data curian ini biasanya digunakan untuk melancarkan serangan cyber atau pencurian identitas.
  • Jasa hacking: penjual jasa hacking yang dapat dimanfaatkan untuk melancarkan serangan digital kepada pihak-pihak tertentu
  • Penipuan, pemalsuan, dan pencurian identitas: Informasi dan data pribadi yang diperjualbelikan, seperti data email atau akun bank digital
  • Layanan bitcoin: Para kriminal di dark web seringkali bertransaksi menggunakan bitcoin, baik untuk jasa maupun barang.
  • Data curian: Data-data pribadi dan sensitif yang dicuri dari perusahaan dijual bebas di dark web

Dengan akses eksklusif yang melalui software khusus, data dan informasi di dark web tidak dapat ditemukan oleh semua orang. Di samping itu, pengakses yang dibuat anonim membuat dark web menjadi tempat yang tepat bagi para pelaku kejahatan untuk berkumpul dan melakukan transaksi ilegal.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, tindak kejahatan dunia maya pun semakin berkembang. Bentuknya bisa bermacam-macam mulai dari peretasan, pencemaran nama baik, pelanggaran hak cipta, komentar jahat, dan lain sebagainya. Kamu bisa mendapatkan gambaran bagaimana kejahatan di dunia maya melalui buku Why? Cyber Crime – Kejahatan Dunia Maya yang ditulis oleh YeaRimDang.

2. Akses

Deep web

Ada banyak sekali bagian dari deep web yang bisa diakses secara legal, seperti inbox email milikmu, data-data yang diunggah ke layanan penyimpanan digital, jaringan intranet perusahaan, maupun website pribadi di mana kamu sudah terdaftar menjadi membernya.

Meski begitu, pencurian atau pembobolan informasi dan data pribadi yang ada di deep web merupakan perbuatan yang melanggar hukum. Contohnya seperti membobol data milik pemerintah, dan sebagainya.

Dark Web

Di Amerika Serikat, seseorang diperbolehkan mengakses dark web menggunakan software khusus seperti TOR browser. Dengan catatan, dia harus menerima konsekuensi untuk kejahatan yang dia lakukan di internet. Seperti membeli obat terlarang, mengakses konten yang diblokir, dan sebagainya.

3. Kegunaan

Deep Web

Deep web umumnya digunakan untuk beberapa keperluan, seperti melindungi informasi dan data-data pribadi di dunia maya; mengamankan database, berinteraksi di sosial media, mengakses kursus pendidikan tertentu, menggunakan layanan yang berlangganan.

Dark Web

Sementara dark web yang hanya bisa diakses dengan browser khusus yang menyembunyikan identitas penggunanya, cenderung digunakan untuk keperluan yang melanggar aturan hukum.

Misalnya seperti:

  • Menjalankan aktivitas yang ilegal
  • Mengadakan investigasi tertentu
  • Mengadakan protes pada politik
  • Berselancar di internet secara anonim

Berikut ini tabel yang memuat perbedaan antara deep web dan dark web secara lengkap:deep web adalahKesimpulan

Jadi jelas ya, deep web tidak sama dengan dark web dan mayoritas kontennya aman untuk diakses, bahkan cenderung lebih bernilai. Namun bagi beberapa orang yang mampu membobol keamanan sistem, deep web bisa menjadi “tambang emas”.

Sementara dark web lebih banyak dihuni oleh para kriminal dan pelaku kejahatan. Buat kamu yang penasaran dan ingin mengetahui isi dark web seperti apa, sebaiknya buang jauh-jauh keinginan tersebut. Apalagi jika kamu merupakan orang awam yang menggunakan internet untuk bermain media sosial.

Potensi bahaya yang ada di dark web lebih besar daripada rahasia-rahasianya. Kamu tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi setelah kamu membuka bagian internet paling dalam ini. Lebih baik manfaatkan waktumu untuk mempelajari ilmu tentang programming dan developer. Seperti yang diperlihatkan oleh Eryanto Sitorus dalam buku Hacker dan Keamanan.

Demikian ulasan mengenai deep web yang perlu Grameds pahami. Grameds juga bisa membaca buku-buku terkait dengan mengunjungi Gramedia.com agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gilang

About the author

M. Harris

Biasanya saya menulis terkait dengan situasi terupdate dengan melakukan riset dahulu agar dapat menginformasikan kepada pembaca dengan tulisan yang menarik. Sepakbola, kuliner, dan film merupakan beberapa tema yang saya sukai.

Kontak media sosial Twitter saya M. Harris