Technology

Scam Adalah: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Cara Menghindarinya

Written by Amira K

Scam adalah – Dengan berkembangnya dunia digital, saat ini segala aktivitas bisa dilakukan secara online, baik bekerja, transportasi, belajar, bermain, hingga belanja kebutuhan. Dengan melakukan aktivitas secara online telah menjadi kebutuhan bagi segala masyarakat di penjuru dunia.

Namun, dengan majunya zaman, tidak dapat dimungkiri pula bahwa banyak sekali kejahatan yang dapat timbul. Seperti halnya marak scam yang harus kita waspadai. Lalu, apa sebenarnya scam dan mengapa sangat berbahaya?

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang scam, maka kamu bisa simak artikel ini sampai selesai, Grameds.

Pengertian Scam

Jadi, scam merupakan salah satu bentuk kejahatan digital atau cyber crime yang harus kita ketahui supaya tidak hal negatif ini tidak tersebar dan tidak memakan korban lebih banyak lagi. Scam merupakan sebuah istilah yang menggambarkan tentang skema penipuan yang tidak lain untuk mendapatkan uang atau barang atau data pribadi dari korbannya.

Seperti halnya masa teknologi modern, scam adalah salah satu upaya untuk mendapatkan sejumlah dana dan keuntungan sebesar mungkin bagi pelaku dengan melakukan suatu tindakan penipuan secara terorganisir.

Tindak kejahatan scam akan terjadi apabila terdapat celah pada kelalaian dan kurang teliti user pada suatu informasi yang diberikan. Kelalaian ini tentu dimanfaatkan sebagai salah satu upaya untuk mengeruk data pribadi dan informasi yang berharga, atau bisa berupa uang secara langsung dan digunakan dengan cara yang tidak bertanggung jawab oleh pelakunya.

Jadi, sudah seharusnya untuk kita agar selalu berhati-hati terhadap tindakan scam. Jika bicara tentang scam, maka tak bisa dilepaskan dari jenis-jenisnya. Lalu, apa saja jenis-jenis scam yang sering terjadi? Untuk mengetahui tentang jenis-jenis scam, maka kamu bisa simak pada pembahasan berikutnya.

Jenis-Jenis Scam

pexels

Scam merupakan bentuk kejahatan digital yang secara langsung menyasar pada sejumlah nilai uang. Maka dari itu, jenis-jenis scam dapat dibagi kedalam beberapa poin yang berbeda. Berikut ini penjelasan tentang jenis-jenis scam beserta penjelasannya.

1. Kontak Langsung

Jenis scam kontak langsung adalah suatu upaya yang dilakukan oleh scammer kepada sang korban. Kontak para korban ini bisa diperoleh dari nomor telepon, media sosial, dan sebagainya.

Kejahatan dengan jenis ini sudah sangat banyak. Contohnya seperti motif penipuan pada anggota keluarga kecelakaan dan pihak rumah sakit yang dijadikan sebagai identitas penipu dengan minta transfer sejumlah uang. Hal ini merupakan contoh yang nyata dari adanya scamming demi keuntungan pribadinya.

Kejahatan ini dalam praktiknya memiliki banyak sekali bentuknya, juga sangat luas dan beragam, bisa menggunakan motif seperti yang disebutkan sebelumnya, motif badan amal, hadiah yang diperoleh dari suatu perusahaan, dan masih banyak lagi.

2. Scam Menggunakan Voucher

Scam jenis yang kedua ini sering terjadi pada negara atau daerah yang memiliki pola belanja menggunakan voucher. Jadi, para pelaku akan menghubungi korban dengan mengaku sebagai Customer Service dari suatu layanan atau toko.

Kemudian, pelaku akan meminta pembayaran ulang karena transaksi yang sebelumnya dilakukan tidak berjalan dengan lancar, sehingga dana belum diterima oleh penyedia layanan atau produk. Lalu, bagi para pelaku scam, akan memberitahukan kepada korban bahwa uang yang sudah ditransfer akan dikembalikan dalam beberapa waktu ke depan.

Bahkan, scam jenis voucher ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan menggunakan transfer fiktif pada akun para korban.  Maka dari itu, kita semua tidak boleh sembarangan transfer kepada orang yang tidak dikenal.

3. Scam Situs Marketplace

Jenis scam yang selanjutnya menggunakan situs aplikasi. Jadi jenis scam ini merupakan sebuah aplikasi yang menyerupai situs asli dari layanan, produk, atau brand. Pada kejahatan ini, biasanya pelaku scam akan memanfaatkan kelengahan  user dalam mencermati suatu informasi.

Biasanya, para pelaku scam ini memiliki cara agar korban tertarik terhadap scam, seperti korban diarahkan untuk mengambil promo, mengambil hadiah, dan masih banyak lagi. Kemudian, korban akan diarahkan untuk mengisi data diri dan diarahkan ke bank atau untuk mentransfer uang kepada pelaku scam.

Cara ini cukup sering digunakan, tetapi jika user atau Anda cukup cermat dalam memperhatikan situs yang digunakan, maka akan memiliki perbedaan yang jelas. Contohnya, jika suatu brand memiliki nama dengan situs yang resmi pada suatu brand, scammer dapat menggunakan nama lainnya untuk menyamarkan atau menipu usernya.

Kejahatan Siber atau cyber crime bisa dibilang akan terus berkembang, sehingga kita juga perlu mengenal lebih dalam tentang cyber crime. Dalam buku Kejahatan Siber Cyber Crime Suatu Pengantar ini, pembaca akan mengetahui pengertian cyber crime. Selain itu, pembaca juga akan mengetahui jenis-jenis cyber crime. Ingin memiliki buku ini? Kamu bisa mendapatkannya dengan klik gambar buku di bawah ini.

 

4. Scam Media Sosial

Berikut ini adalah beberapa jenis dari modus penipuan menggunakan telepon dan akun media sosial palsu:

a. Penipuan melalui Facebook / Instagram

Kejahatan sex / love scam awalnya melalui perkenalan sang pelaku dan sang korban melalui media sosial seperti halnya Facebook dan Instagram.

b. Penipuan melalui WhatsApp / LINE

Sudah banyak korban penipuan yang menggunakan foto dan nama teman Anda dengan meminta untuk dikirimkan sejumlah uang atau pulsa. Mereka juga bisa melakukan hacking pada akun media sosial teman Anda.

c. Penipuan melalui Twitter

Jika Anda menggunakan Twitter, pasti tidak asing juga dengan istilah yang terkenal, seperti “Twitter Please Do Your Magic?” Pada contoh tweet seperti itu, biasanya penipu akan menyampaikan kalau dirinya sudah ditipu. Padahal, sebenarnya, ia tidak benar-benar ditipu.

Kejahatan siber atau lebih dikenal dengan cyber crime dan pelaku dari tindak kejahatan ini sudah termasuk tindak pidana dan sudah ada di dalam Undang-Undang. Untuk kamu yang ingin mengetahui lebih dalam tentang penegakan hukum dari tindak pidana kejahatan siber, maka bisa membaca buku Penegakan Hukum Tindak Pidana Cyber Crime. Dapatkan segera buku ini dengan klik gambar buku di bawah ini.

5. Scam Modus Lowongan Kerja

Scam dengan modus adanya lowongan pekerjaan juga marak terjadi. Bukannya mendapatkan pekerjaan yang kita inginkan, justru pelaku meminta sejumlah uang dengan dalih sebagai pembayaran dimuka sebelum bekerja di tempat tersebut.

6. Scam Modus Penipuan Love Scamming

Penipuan dengan skema piramida dan modus penipuan love scamming sangat berbahaya. Love scamming merupakan modus penipu yang mana mereka memanfaatkan seseorang yang sedang mencari pasangan. Penipuan inu biasanya melalui aplikasi dating dan berpura-pura menjadi calon pasangannya.

Para penipu akan memainkan perasaan korban dengan tujuan agar mereka bisa dengan mudah memberikan sejumlah uang atau data pribadi pada mereka. Menurut beberapa sumber, biasanya para penipu akan menggunakan foto dan data pribadi orang lain, dan berpura-pura menjadi orang tersebut.

Yang paling sering mereka lakukan adalah dengan berpura-pura menjadi pekerja asing yang tengah bekerja di Indonesia, atau mereka menyusun strategi dengan pura-pura berencana untuk ke Indonesia. Anda harus berhati-hati, modus seperti ini merupakan kekerasan berbasis gender online.

Mereka akan membuat profil yang menarik dan bisa dipercaya. Setelah itu, sikap yang diperlihatkan mereka juga sopan dan supel yang justru membuat korban merasa semakin nyaman. Ketika korban sudah merasa nyaman, mereka akan mencoba memberikan arahan untuk berpindah ke aplikasi yang lebih private seperti chat, email, Line, WhatsApp, dan lain-lain.

Mereka juga akan sangat intens dan sangat romantis terhadap korban dalam waktu yang sangat singkat. Jadi, mereka akan menggunakan segala cara untuk mendapatkan perhatian dan afeksi korban, bahkan mereka juga akan menjanjikan datang datang ke Indonesia untuk sekadar menemui korban dan akan memesan tiket secepatnya.

Pada saat mereka mendapat kepercayaan dari korban, mereka akan memulai scamming dengan cara meminjam uang dari korban, atau menanyakan soal kartu kredit. Sering kali mereka akan melakukan hal ini dengan alasan ada salah satu anggota keluarga mereka yang sakit dan membutuhkan uang cukup besar.

Jika seseorang merasa mendapatkan tanda-tanda love scamming, maka bisa dihindari dengan beberapa cara, yaitu:

a. Profil Media Tidak Konsisten

Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan memeriksa terlebih dahulu pribadi lawan anda. Apakah foto yang mereka gunakan merupakan foto-foto asli.

Anda bisa memeriksa dengan menggunakan Google image search. Atau Anda juga bisa memeriksa apakah nama mereka memang benar dengan menggunakan pencarian Google.

b. Baru Kenal Sudah Menyatakan Perasaannya

Selanjutnya, para tukang tipu sangat mudah untuk mengumbar pernyataan cinta dan afeksi pada calon korbannya hanya dengan ngobrol beberapa hari dengan Anda.

Hal ini supaya korban jatuh hati kepada mereka. Mereka tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengekspresikan rasa cintanya. Jika Anda bertemu dengan ciri-ciri seperti diatas, jangan mudah untuk mengatakan iya. Bisa jadi ia hanya ingin menipumu.

c. Love Scamming Identik Dengan Janji Manis

Selain gampang mengumbar kata cinta, mereka juga identik dengan mengumbar janji-janji manis. Mereka akan dengan mudah mengucapkan janji yang tentunya tidak akan ditepati.

Contohnya, mereka akan bicara pada Anda bahwa bulan depan akan tiba di Indonesia, tetapi nyatanya mereka tidak kunjung datang. Alasan yang akan Anda terima juga sangat beragam.

d. Setelah Anda Percaya Mereka 

Setelah Anda percaya bahwa mereka benar adanya, maka mereka akan meminjam uang dengan berbagai alasan. Entah karena keluarga yang lagi sakit, kecelakaan, atau mungkin meninggal dunia. Jangan mudah percaya dengan omongan mereka yang pasang muka memelas, dan hal tersebut juga bukan merupakan urusan Anda.

Bagaimana Cara Kerja Scammer?

pixabay

Secara umum metode scam merupakan sebuah metode yang digunakan pelaku untuk mengelabui korban dengan mengirimkan sejumlah uang atau data yang tentunya disalahgunakan oleh pelaku.

Namun, bagi sebagian orang mungkin saja belum mengetahui bagaimana cara kerja scammer. Nah, jika belum mengetahuinya, kami akan membahasnya di bawah ini. Jadi, tetap simak artikel ini sampai selesai, Grameds.

  1. Kontak yang terdapat pada user atau korban, nantinya akan dilakukan scammer dengan berbagai cara dan media. Scam dapat dilakukan dengan mencuri data dan informasi pribadi korban untuk membobol akun rekening bank atau disebut phising.
  2. Scammer akan berupaya untuk meyakinkan korban dengan memberikan informasi, kalimat persuasif dan intimidatif, sehingga korban akan percaya pada apa yang akan diinfokan selanjutnya.
  3. Pelaku akan memancing korban untuk mengunjungi situs tertentu, menghubungi nomor tertentu, atau melakukan kontak dengan suatu pihak untuk mendukung apa yang disampaikan sebelumnya.
  4. Selanjutnya, dengan melakukan permintaan transaksi secara langsung atau tidak langsung, dan meminta korban mengirimkan pada akun atas nama secara pribadi.
  5. Pelaku akan melakukan pengecekan, dan mereka akan menjanjikan klaim dalam tempo waktu tertentu.
  6. Pelaku akan mengakhiri panggilan dengan berbagai alasan, dan mereka tidak bisa dihubungi kembali.

Tips Menghindari Scamming

Scamming merupakan kejahatan yang harus kita hindari. Berbagai upaya harus kita ketahui agar tidak menjadi salah satu korbannya. Hal ini karena scamming menitikberatkan pada permintaan transaksi dan data pribadi. Tindakan scamming ini harus kita hindari agar kita tidak dirugikan.

Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menghindari scamming.

  1. Tidak merespon atau hiraukan saja apabila terdapat e-mail yang meminta data secara pribadi milik Anda.
  2. Cermati halaman yang Anda akses. Anda harus memastikan halaman tersebut telah terverifikasi dan aman.
  3. Tidak membagikan kode OTP kepada siapapun.
  4. Jangan beritahu siapapun mengenai password dan username semua jenis akun yang Anda miliki.
  5. Pastikan validitas beberapa pihak yang menghubungi Anda.
  6. Terus melindungi data pribadi Anda. Jangan sampai Anda teledor dengan memberitahukan data pribadi Anda.
  7. Hati-hati dalam mengklik tautan yang ada atau dari e-mail yang tidak dikenal.
  8. Waspadai dalam penggunaan QR Code.
  9. Waspada dalam memberikan persetujuan akses pada pihak lain, aplikasi, maupun sejenisnya jika Anda tidak merasa membutuhkan hal-hal tersebut.
  10. Anda bisa menggunakan layanan pengecekan fraud atau scam yang memiliki lisensi dan legal secara hukum.

Ternyata, penipuan yang terjadi di internet ini memiliki aspek hukumnya. Lalu, apa saja aspek hukum penipuan berbasis internet? Kamu bisa temukan pertanyaan itu pada buku Aspek Hukum Penipuan Berbasis Internet. Dapatkan segera buku ini di gramedia.com.

 

Penutup

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa scam adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh pelaku untuk memberikan kerugian kepada korban yang biasanya berupa uang. Maka dari itu, biasanya pelaku scam ini lebih sering mengarahkan korban untuk mentransfer uang kepada pelaku.

Ada banyak jenis scam yang sering terjadi, salah satunya adalah scam pada media sosial. Jadi, bagi para pengguna media sosial juga harus berhati-hati terhadap tindakan scam ini. Bahkan, sebisa mungkin pengguna media sosial harus teliti terhadap postingan dari seseorang apakah termasuk tindakan scam atau tidak.

Setelah membahas tentang scam, maka sebaiknya Grameds mencari tahu lebih dalam lagi tentang tindak pidana kejahatan siber. Dengan begitu, Grameds dapat memperkecil risiko terkenanya tindak pidana cyber crime. Grameds bisa mencari buku tentang cyber crime di gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Rujukan:

  • https://verihubs.com/blog/scam-adalah/#:~:text=Scam%20adalah%20sebuah%20istilah%20untuk,dengan%20melakukan%20penipuan%20secara%20terorganisir.
  • https://magdalene.co/story/apa-itu-scamming
  • https://www.linkzasia.com/post/modus-penipuan-investasi-marketplace-dan-media-sosial-viral
  • https://www.ppatk.go.id/pengumuman/read/1146/hati-hati-modus-penipuan-love-scam.html

About the author

Amira K

Khansa adalah seorang Content Writer yang telah berkarir sejak tahun 2021 dan dunia kepenulisan selalu menarik baginya. Dengan menulis Khansa dapat membuka wawasan dan pandangan baru tentang topik-topik menarik.