Technology

Routing Adalah: Pengertian, Sejarah, Jenis dan Algoritma Yang Digunakan

Written by Amira K

Routing adalah – Keberadaan dari jaringan internet saat ini memang begitu dibutuhkan oleh setiap orang. Dengan bantuan internet kita bisa mendapatkan berbagai jenis informasi dengan lebih cepat dan lebih mudah.

Saat ini, jika kita bicara tentang internet rasanya memang sudah seperti bukan hal yang asing lagi. Ya, bisa dibilang saat ini smartphone miliki setiap orang sudah terkoneksi dengan internet. Bukan hanya itu saja, gadget jenis lain juga sudah kerap memiliki fitur terhubung dengan internet.

Nah, apakah kalian pernah berpikir bagaimana bisa terhubung dengan internet? Rasa-rasanya tak semua orang tahu bagaimana proses yang diperlukan yang ada di dalam sambungan internet, salah satu caranya adalah adanya proses routing.

Routing sendiri bisa dibilang sebagai inti dari proses koneksi internet yang manca cara kerja dari routing terbilang cukup menarik. Nah, jika kalian penasaran semua hal tentang routing, maka penjelasan yang ada di bawah ini bisa membantu.

Pengertian Routing

pixabay.com/Bru-nO

Secara umum, routing adalah suatu proses pada paket yang akan meneruskan jaringan dari satu jaringan menuju ke jaringan lainnya melalui internet. Lalu, routing juga bisa diartikan sebagai cara beberapa jaringan yang terhubung yang menjadikan jaringan internet mampu ditransmisikan dari satu jaringan ke jaringan lainnya.

Lalu, perangkat jaringan yang disebut sebagai router akan digunakan untuk menerima paket yang ditujukan untuk jaringan yang ada di luar jaringan pertama serta akan meneruskan paket yang diterima ke router lain hingga tujuan yang dituju tercapai.

Misalnya adalah berapa ukuran jaringan seperti bandwidth yang telah ada, daya komputasi yang ada di router, merek serta model router yang digunakan dan juga protocol yang diterapkan dalam jaringan. Routing sendiri bisa juga disebut sebagai proses dimana router meneruskan paket ke jaringan tujuan lainnya.

Pada dasarnya, router bisa memberikan keputusan yang didasarkan pada alamat IP tujuan paket. Dimana semua router secara umum akan menggunakan alamat IP untuk dikirimkan pada tujuan pengiriman paket. Selain itu, agar router bisa melakukan keputusan dengan benar, tentunya router juga harus bisa mempelajari bagaimana mencapai tujuan yang diinginkan.

Ketika sebuah router menggunakan jenis routing dinamis, maka informasi yang didapatkan bisa dari router lainnya. Dan ketika menggunakan router statis, maka administrator jaringan secara manual akan melakukan konfigurasi informasi jaringan yang akan di routerkan.

Pada tahap ini kalian harus melakukan konfigurasi secara manual dan administrator jaringan juga harus memasukkan atau menghapus perutean statis ketika topologi berubah. Jika kalian terus menggunakan perutean statis pada jaringan besar, maka memperbarui tabel perutean juga akan membuang-buang waktu bagi administrator jaringan.

Oleh karena itu, peruteran statis hanya lebih memungkikan ketika digunakan pada jaringan kecil. Jaringan dalam routing dinamis juga bisa diimplementasikan ke jaringan yang cukup besar dan juga membutuhkan kemampuan yang lebih dari administrator.

Sejarah dan Perkembangan Routing

Algoritma routing yang digunakan RIP adalah algoritma Bellman-Ford dan pertama kali digunakan pada jaringan komputer sekitar tahun 1968 awal yang juga sebagai awal dari algoritma routing ARPANET.

Lalu untuk versi paling awal dari protokol spesifikasi yang menjadi RIP adalah Gateway Information Protokol yang digunakan sebagai bagian dari PARC Universal Packet Internetworking Protocol Suit yang saat itu dikembangkan di Xerox. Dimana versi RIP mampu memberikan dukungan pada Internet Protocol atau IP yang selanjutnya akan dimasukkan ke dalam Berkeley Software Distribution atau BSD pada sistem operasi Unix.

Hal tersebut juga bisa disebut sebagai daemon yang dirutinkan. Berbagai vendor lain telah mampu membuat implementasi protokol routing yang mereka miliki. Pada akhirnya RFC 1058 mampu menyatukan berbagai jenis implementasi yang ada saat itu menjadi satu standar.

Pada awal tahun 1980-an, ada pasangan bernama Len dan Sandy Bosack yang bekerja di dua jenis departemen computer bebeda Universitas Stanford. Pada suatu ketika pasangan tersebut mengalami kondisi sulit untuk mendapatkan komputer mereka agar bisa saling berkomunikasi antara satu sama lain.

Agar bisa mengenali kondisi tersebut, merek memasang server gateway pada ruang tamu agar bisa menjadikan dua departemen tersebut semakin mudah melakukan komunikasi dengan memanfaatkan protokol IP. Selanjutnya mereka mendirikan Cisco Systems pada tahun 1984 yang juga memiliki server gateway komersial kecil hingga akhirnya merevolusi jaringan.

Tahun 1992, nama perusahaan yang mereka dirikan berubah menjadi Cisco Systems, Inc. AGS atau Advanced Gateway Server merupakan produk pertama yang dirilis oleh perusahaan tersebut. Selanjutnya muncul beberapa produk lain seperti Midrange Gateway Server (MGS), Compact Gateway Server (cgs), Integrated Gateway Server (IGS), dan AGS+.

Pada akhirnya router Cisco 4000, 7000, 2000, dan 3000 series langsung dibuat. Dimana setiap jenis router tersebut masih bisa kita gunakan sampai saat ini bahkan semakin baik lho kualitasnya. Cisco merupakan salah satu penyedia jaringan internet yang begitu besar di dunia.

Bahkan produk dari perusahaan Cisco juga memberikan fasilitas akses serta transfer informasi yang mampu terlepas dari beberapa aspek seperti waktu, lokasi dan juga platform. Selain itu untuk sertifikasi CCNA merupakan sertifikasi Cisco yang paling pertama dan sebagai pendahulu dari semua jenis sertifikasi Cisco.

Dibuatnya program CCNA adalah agar bisa memberikan dasar yang begitu kuat tak hanya untuk Sistem Operasi Internetwork Cisco, “IOS”41. Namun juga termasuk pada internetworking secara umum serta perangkat keras Cisco. Menariknya untuk bisa menjadi Cisco Certified Internetwork Expert (CCIE), Cisco juga telah membuat jenis-jenis sertifikasi seperti – CCNA (Cisco Certified Network Associate), CCNP (Cisco Certified Network Professional), CCIE (Cisco Certified Internetwork Expert).

Cisco router merupakan sebuah device yang biasa digunakan dalam jaringan komputer yang dikeluarkan oleh vendor Cisco. Untuk mengetahui lebih dalam lagi seputar cisco router, maka kamu bisa mencari tahunya melalui buku Cisco Router Konfigurasi Voice, Video, Dan Fax.

 

Jenis-Jenis Routing

Saat ini perkembangan teknologi routing memang terbilang begitu pesat. Hal ini ditunjukkan dari adanya beberapa jenis routing yang bisa digunakan. Tentunya setiap jenis routing akan memiliki kelebihan maupun kekurangannya masing-masing.

Oleh karena itu, agar kalian juga makin paham jenis-jenis dair routing, maka penjelasan di bawah ini bisa membantu.

1. Static Routing

Static routing adalah salah satu jenis routing yang rutenya akan ditambahkan secara manual ke routing table. Keamanan yang tinggi menjadi salah satu kelebihan yang dimiliki oleh static routing. Hal ini bisa terjadi karena hanya administrator saja yang mampu memberikan akses pada network untuk proses routing.

Selain itu, tidak perlukan penggunaan bandwidth dari router ke router lain. Namun, untuk jaringan yang lebih besar, tipe static routing akan sulit digunakan karena masih manual.

2. Default Routing

Jenis routing yang kedua adalah default routing. Dimana jenis routing ini akan menggunakan single router. Lalu untuk router yang digunakan tersebut akan melakukan pengiriman semua paket ke arah single router. Pemilihan rute ini digunakan ketika tidak ada jalur lain yang tersedia untuk tujuan dari alamat IP.

3. Dynamic Routing

Ada juga dynamic routing yang memiliki proses otomatis. Rute yang ditentukan akan didasarkan pada situasi serta kondisi jalur routing table. Keuntungan dari menggunakan jenis tipe routing ini adalah memudahkan dalam proses konfigurasi karena sudah bisa secara otomatis.

Selain itu, pemilihan jalur atau rute juga akan menjadi lebih efektif. Namun, dibutuhkan bandwidth yang lebih besar serta keamanan yang dimiliki jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan static routing.

Fungsi Routing

Agar bisa mengetahui dasar jaringan, mempelajari routing begitu penting. Dengan mempelajari routing kalian bisa dengan mudah melakukan konfigurasi dua buah router atau lebih agar dapat terhubung serta mengirimkan pesan pin di antara satu dengan yang lainnya.

Oleh karena itu, keberadaan dari routing dapat memberikan fungsi penting bagi sebuah komputer untuk saat ini. Selain itu, proses routing pada sebuah komputer berfungsi untuk menyampaikan pesan serta mengirim data dengan tepat ke komputer lain dengan ukuran jarak tertentu.

Cara Kerja Routing

Setelah memahami fungsi routing, hal berikutnya yang akan kita pelajari adalah cara kerja routing. Dalam sebuah jaringan komputer ada TCP atau IP. Dimana TCP atau IP tersebut memiliki fungsi sebagai alamat pengiriman paket data agar bisa menuju ke alamat yang akan dituju atau host tujuan.

Tugas dari TCP atau IOP dimulai dari paket data hingga menerima paket data yang ada di dalam sistem. Dengan begitu ketika terjadi masalah pada saat pengiriman paket data akan lebih mudah untuk diselesaikan.

Lalu, untuk routing adalah proses yang akan dialami oleh data agar bisa mencapai tujuan yang ada di dalam jaringan komputer. Pada dasarnya konsep dari routing berada di lapisan jaringan TCP atau IP,. Dimana di dalam lapisan tersebut akan terjadi proses memberi alamat pada setiap komputer.

Data yang dikirim dari perangkat akan berbentuk datagram. Datagram sendiri adalah paket data yang lebih banyak kita kenal sebagai IP. Datagram tersebut memiliki alamat tujuan paket data yang akan dikirimkan.

Selanjutnya IP akan melakukan pemeriksaan alamat pengiriman paket data yang selanjutnya akan disampaikan ke perangkat tujuan. Ketika alamat tujuan datagram ada di satu jaringan dengan perangkat asal, maka data tersebut bisa secara langsung disampaikan. Namun, ketika alamat tujuan data tidak ada di dalam jaringan yang sama, maka akan ditemukan pada router lain yang lebih tepat.

Apakah kamu sedang mendalami IP routing? Jika iya, maka kamu bisa menjadikan buku  Router Cisco & Mikrotik sebagai referensi. Di dalam buku ini, pembaca akan mengetahui menggunakan perangkat Cisco dan Mikrotik. Oleh sebab itu, buku ini, cocok untuk para mahasiswa jurusan Jaringan Komputer.

 

Pengertian IP (Internet Protocol) Address

Sebelumnya telah disebutkan jika IP Address atau alamat IP memang begitu penting dalam proses routing. Nah untuk itu kita juga perlu tahu apa itu IP Address.

Secara mudahnya IP Address adalah identitas numerik yang akan diberikan kepada sebuah perangkat komputer agar bisa melakukan komunikasi dengan komputer lain. Tanpa adanya IP Address akan menjadikan computer merasa terlalu sulit untuk terhubung dengan komputer lain.

IP Address biasanya akan terdiri dari 4 blok bilangan desimal dengan nilai mulai dari 0 hingga 255, misalnya adalah IP Address 192.168.1.2. Perlu diketahui jika sebenarnya IP Address tidak diberikan pada unit komputer, namun diberikan pada antar muka jaringan yang ada di dalam sebuah perangkat komputer.

Selain itu sebuah komputer juga bisa memiliki dua antarmuka jaringan sehingga memungkikan adanya dua IP Address yang berbeda. IP Address pada komputer juga memiliki sifat unik dan oleh karena itu tidak akan diperbolehkan sama antara satu komputer dengan komputer lainnya. Tujuan dari kondisi tersebut agar terhindar dari adanya kesalahan pengiriman data.

Jenis Algoritma Routing

Setelah mengetahui pengertian dari routing selanjutnya kita akan mempelajari tentang jenis algoritma yang ada di routing. Jenis algoritma routing dibagi menjadi dua yaitu adaptif dan non adaptif.

Namun, dari dua jenis algoritma routing tersebut masih dibagi menjadi beberapa kategori lagi. Agar kalian semakin paham berikut ini adalah beberapa jenis algoritma routing.

 

Adaptif

Adaptif adalah salah satu jenis algoritma routing yang bisa merubah keputusan secara rutin setiap kali ada topologi jaringan maupun beban pada lalu lintas jaringan berubah. Selain itu keputusan routing tersebut juga bisa dilihat pada topologi dan lalu lintas jaringan. Algoritma jenis ini ada hubungannya erat dengan jenis routing dinamis yang juga memiliki proses optimasi terhadap jumlah dan perkiraan waktu transit.

Selain itu algoritma routing adaptif juga dibagi menjadi beberapa jenis seperti yang ada di bawah ini.

  1. Isolate adalah jenis algoritma routing adaptif yang bisa menjadikan setiap node melakukan pengambilan keputusan dengan informasi tanpa perlu mencari informasi dari node lain. Selain itu node pengirim tidak memiliki informasi terkait dengan status tautan tertentu.
  2. Centralized adalah jenis algoritma routing adaptif yang kedua dan memiliki simpul terpusat. Dimana routing dengan seluruh informasi terkait dengan jaringan yang menjadikan seluruh keputusan racing dalam satu waktu. Dengan begitu centralized hanya membutuhkan satu node untuk menyimpan informasi yang ada dari semua jaringan.
  3. Distributed adalah jenis algoritma routing adaptif yang terakhir. Jenis algoritma routing ini bisa menerima informasi yang berasal dari luar node. Selain itu jenis algoritma routing ini juga bisa mengambil keputusan tentang paket routing. Jenis routing ini biasa juga disebut sebagai desentralisasi. Pada dasarnya algoritma routing ini bisa melakukan penghitungan jalur biaya paling rendah diantara sumber serta tujuan.

Non Adaptif

Selanjutnya, ada jenis algoritma routing non adaptif yang tidak akan melakukan perubahan keputusan routing setelah proses pemilihan. Hal ini juga menjadikan jenis algoritma routing tersebut tidak fleksibel dan bersifat lebih statis.

Sama dengan algoritma routing jenis adaptif, jenis algoritma routing non adaptif juga dibagi menjadi beberapa jenis. Nah untuk lebih jelasnya, dibawah ini ada beberapa jenis algoritma routing non adaptif.

  1. Flooding adalah jenis algoritma routing yang akan dilakukan dengan cara mengadaptasi teknik. Dimana setiap paket masuk akan dikirim pada setiap jalur keluar serta paket data bisa berjalan pada satu lingkaran. Karena hal inilah menjadikan node dalam proses penerimaan paket informasi dapat terduplikasi.
  2. Random walk adalah jenis algoritma routing yang akan dikirim secara langsung oleh host to host ke salah satu jenis jaringan di luar secara acak. Jenis algoritma routing ini bisa begitu kuat ketika diimplementasikan pada pengiriman paket data ke suatu tujuan dengan antrian minimal. Selain itu sistem routing juga akan memastikan agar para pemakainya dapat melakukan akses jaringan internet dan alamat tujuan situ dengan begitu tepat dan cepat.

Nah, itulah penjelasan akan routing yang bisa kalian baca selengkapnya. Mulai dari pengertian, sejarah, fungsi, cara kerja,  jenis routing hingga algoritma yang ada di dalam routing sudah tersedia diatas penjelasannya. Dapatkan informasi menarik lainnya hanya di dalam website resmi Gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis:  Hendrik Nuryanto

Rujukan:

About the author

Amira K

Khansa adalah seorang Content Writer yang telah berkarir sejak tahun 2021 dan dunia kepenulisan selalu menarik baginya. Dengan menulis Khansa dapat membuka wawasan dan pandangan baru tentang topik-topik menarik.