Sains dan Teknologi

Teori Planetisimal : Mengenal Pembentukan Planet

Teori Planetisimal
Written by M. Harris

Teori Planetisimal – Pernahkah kamu berfikir, seperti apa jadinya jika bumi tidak ada? Apa saja benda-benda langit yang ada diatas kita? Seperti apa kehidupan di planet lain? hingga apakah alien itu benar-benar ada?

Jika mendengar tentang ilmu astronomi, luar angkasa, galaksi dan tata surya mungkin yang paling dekat dengan benak kita mungkin adalah film science fiction milik Marvel, star wars, wall-E dan lainnya. Mungkin juga tentang teori-teori pembentukan tata surya seperti teori planetisimal.

Langit dan luar angkasa diatas kita seperti memendam banyak rahasia besar yang sepanjang tahunnya selalu berusaha dikulik oleh manusia di bumi. Seiring berjalannya waktu, adanya kecanggihan teknologi juga seolah mendukung kita untuk menelisik lebih jauh apa saja yang ada di galaksi kita dan seperti apa sejarahnya.

Seperti dalam lagu ‘kalau bulan bisa ngomong’, dia mungkin akan menceritakan semua rahasia dan sejarah tata surya kita. Namun, berhubung tidak bisa maka manusia dari abad ke abad selalu berusaha melakukan penelitian dengan menghasilkan teori yang paling mendekati dan akurat.

NG Atlas Antariksa: Carolyn DeCristofano

NG Atlas Antariksa: Carolyn DeCristofano

beli sekarang

Mengenal Tata Surya dan Isinya

Sejarah Tata Surya Kita

Tata surya adalah istilah yang kita gunakan untuk menyebutkan sekumpulan benda-benda langit berupa bintang  dan benda langit lain yang berada dalam gravitasinya. Bintang ini kita sebut matahari yang merupakan sumber gravitasi objek langit lain yakni 8 planet di sekitarnya.

Selain itu, terdapat objek langit lainya berupa meteor, komet, asteroid, planet-planet kerdil, dan juga satelit alami. Dalam tata surya terdiri dari beberapa bagian yakni planet pada di bagian dalam, planet bagian luar, sabuk asteroid dan juga sabuk kuiper.

Matahari sebagai pusat gravitasi membuat planet-planet lainnya berevolusi mengelilingi matahari. Mulai dari jarak terdekat dengan matahari yaitu planet Merkurius, Venus, Bumi. Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.

Yang termasuk planet dalam yakni Merkurius hingga Mars, planet tersebut disebut juga planet kebumian dimana berasal dari batuan dan juga logam.  Sedangkan sisanya yaitu planet Jupiter hingga Neptunus termasuk bagian planet luar yang mana memiliki ukuran yang jauh lebih besar daripada bumi dan sekitarnya.

Di planet luar yang memiliki ukuran terbesar yaitu Jupiter dan Saturnus, sebagian besar terdapat hidrogen dan helium. Sedangkan pada planet Uranus dan Neptunus sebagian besar wilayahnya adalah es dengan titik leleh yang tinggi daripada hidrogen dan helium.

Selain matahari dan 8 planet besar, terdapat pula planet-planet kerdil atau katai yang memiliki massa dan gravitasi sendiri. planet-planet kerdil inilah yang juga ikut mengelilingi matahari dan planet lainnya. Ceres dan Pluto termasuk beberapa planet katai yang banyak diketahui.

Pluto sendiri dulunya memiliki status sebagai planet yang berada di barisan kesembilan setelah Neptunus, namun jaraknya yang terlalu jauh di luar sabuk kuiper serta ciri-cirinya yang tidak mendekati dengan standar sebuah planet membuat Pluto dilepas dari status planetnya dan menjadi planet kerdil.

Dari delapan planet yang ada enam diantaranya memiliki satelit alami sendiri serta planet yang berada di bagian luar juga selalu memiliki cincin planet yang merupakan kumpulan dari gas dan debu.

Seri Penjelajahan Dunia : Petualangan Di Antariksa: David West

Seri Penjelajahan Dunia : Petualangan Di Antariksa: David West

beli sekarang

Galaksi

Kamu mungkin sudah tahu bahwa tata surya kita yang begitu luas ini hanyalah satu bagian kecil dari sebuah semesta yang lebih luas bernama galaksi. Sebuah galaksi tersebut bernama Bima Sakti, yang juga merupakan satu dari sejumlah galaksi lain yang ada di alam semesta. Bagaimana? Sudah terbayang seberapa luas kemungkinan alam semesta diatas kita ini?

Mungkin alam semesta bisa puluhan kali lipat lebih luas dari yang manusia bayangkan tapi satu hal yang pasti, para ilmuwan yang mempelajari seluk beluk tata surya ini sudah mempelajari tentang galaksi Bima Sakti yang kita tempati.

Bima Sakti merupakan galaksi yang diperkirakan memiliki diameter 100.000 tahun cahaya dan berbentuk spiral, dengan setidaknya ada 200 miliar bintang di dalamnya.

Pusat tata surya kita yakni matahari berada pada suatu lengan spiral yang disebut lengan orion. Sedangkan jarak matahari dengan pusat galaksi berada sekitar 25.00 hingga 28.000 tahun cahaya yang juga mengorbit ke pusat tata surya dengan kecepatan 2.200 kilometer per detik.

Ini artinya tidak hanya bumi yang berotasi sendiri, tidak hanya planet-planet yang berevolusi terhadap matahari, tapi tata surya kita juga bergerak mengitari pusat galaksi. Hal inilah yang akhirnya memiliki peran penting dalam kehidupan yang ada pada setiap planet termasuk bumi.

Teori Pembentukan Tata Surya

Proses pembentukan tata surya dan bahkan galaksi sudah menjadi pertanyaan sejak dahulu kala, sebab ilmu astronomi merupakan salah satu ilmu tertua. Sehingga tidak apabila ada begitu banyak perubahan dan teori yang telah dicetuskan tentang seperti awal mula tata surya kita.

Layaknya pertanyaan-pertanyaan kita semasa kecil dulu tentang langit dan isinya, berawal dari rasa penasaran saat kecil manusia menjadi serius mendalami ilmu astronomi untuk mengungkapkan rahasia besar tentang semesta kita.

Sehingga wajar saja apabila sekarang sudah banyak buku tentang pengenalan luar angkasa dan tata surya untuk anak-anak supaya dapat menjawab rasa penasaran mereka tentang alam semesta ini.

Tanya Jawab Seru Tentang Tata Surya: Miles Kelly

Tanya Jawab Seru Tentang Tata Surya: Miles Kelly

beli sekarang

 

Sama penasarannya dengan anak kecil, seiring berjalannya waktu para ilmuwan terus mencari tahu melalui sejumlah penelitian yang menghasilkan teori-teori pembentukan tata surya. Berikut sejumlah teori pembentukan tata surya yang terkenal.

Teori Nebula

Teori ini dapat dikatakan yang cukup terkenal dan paling mendekati kemungkinan. Teori ini pertama dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg  pada 1734. Kemudian teori ini disempurnakan lagi oleh ilmuwan lain yaitu Kant pada 1775 dan Pierre Marquis de Laplace pada 1796.

Teori nebula mempercayai bahwa awal mula tata surya berasal dari kabut atau awan yang juga berarti nebula. Gugusan kabut atau awan yang sangat besar terkumpul menjadi satu dan berotasi. Kabut ini merupakan kumpulan sejumlah gas,debu halus dan juga benda padat lainnya yang tertarik oleh gravitasi dan menjadi satu.

Kumpulan kabut ini terus berotasi dalam suhu sangat panas dan lama kelamaan membentuk nebula matahari. Pada sisi luar kabut ada sebagian yang terpencar dan membentuk cincin elips. Cincin elips yang awalnya berupa kabut ini lama kelamaan memadat bersama benda langit lainnya dan mendingin menjadi planet-planet yang kita ketahui saat ini.

Buku Cahaya: Mengenal Antariksa Ciptaan Allah: Richanadia

Buku Cahaya: Mengenal Antariksa Ciptaan Allah: Richanadia

beli sekarang

Teori  Bintang Kembar

Dalam teori bintang kembar ini, menyatakan bahwa pada awalnya di semesta kita hanya ada dua bintang yang sama besar. Akan tetapi bintang yang satu meledak dengan ledakan yang begitu besar hingga terpecah menjadi puing-puing kecil. Serpihan kecil itu masih berada pada jarak gravitasi bintang pertama yang tidak meledak.

Sehingga serpihan ledakan di sekitar bintang satunya yaitu matahari mengelilingi dan membuat piringan seperti sabuk. Benda-benda inilah yang akhirnya membentuk planet-planet dan benda langit lainnya. Teori ini pertama diserukan oleh seorang ilmuwan bernama Fred Hoyle pada sekitar tahun 1956.

Ensiklopedia 4D: Antariksa: Devar Entertainment

Ensiklopedia 4D: Antariksa: Devar Entertainment

beli sekarang

Teori Planetisimal

Teori planetisimal ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1900 oleh dua ilmuwan yaitu Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton. Pada teori kali ini keduanya setuju dengan pendapat bahwa tata surya ini berawal dari dua bintang besar yakni matahari dan satu bintang lagi yang lewat.

Kedua bintang ini berada dalam jarak yang amat dekat dengan matahari yang masih dalam proses pembentukan dan bintang tersebut yang masih memiliki gravitasi besar. bintang yang melewati matahari ini memiliki gravitasi yang cukup besar dan kuat sehingga mampu menarik sisi luar matahari yang saat itu masih berupa gumpalan gas dan debu.

Kedekatan jarak keduanya menyebabkan gas dan debu tertarik menjauh sehingga sehingga membentuk tonjolan pada matahari yang seperti elips. Bentuk elips ini melingkari dan mengorbit matahari.

Lama kelamaan bentuk elips ini pun semakin mendingin dan membentuk proses planetisimal. Sebuah proses pembentukan planet-planet dan benda langit lain yang berupa kumpulan benda padat, gas, debu dan sebagainya yang mendingin dan memadat menjadi planet.

Pada gas dan debu lain juga menggumpal, memadat dan mendingin menjadi benda-benda langit lain yang berupa planet kerdil, meteorit, asteroid dan komet. Semuanya mengorbit mengelilingi matahari pada garis massa yang sama di sabuk dalam dan sabuk luar elips tersebut. inilah yang akhirnya membentuk tata surya kita.

Selain ketiga teori diatas, masih banyak teori atau hipotesis lain yang berkembang setiap abadnya, seperti teori kondensasi, teori pasang surut bintang, dan teori protoplanet. Sebagian besar teori memiliki koneksi dan kemiripan, namun ada juga teori yang berbanding terbalik dengan teori lainnya.

Apabila kamu tertarik membaca selengkapnya mengenai teori dan pembentukan tata surya, kamu juga bisa membaca informasi selengkapnya pada buku-buku ensiklopedia atau yang membahas seputar astronomi berikut.

Ensiklopedia Pengetahuan Pertamaku : Luar Angkasa: Arcturus

Ensiklopedia Pengetahuan Pertamaku : Luar Angkasa: Arcturus

beli sekarang

Menjelajah Luar Angkasa: Kira Seta

Menjelajah Luar Angkasa: Kira Seta

beli sekarang

Mengenal Pembentukan Planet Melalui Planetisimal

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, planetisimal ini merupakan salah satu proses pembentukan planet yang ada dalam tata surya. Para ilmuwan percaya bahwa kedelapan planet yang ada dan mengitari matahari beserta benda langit di sekitarnya terbentuk dari sekumpulan benda padat, gas, debu yang tergabung dalam suatu berat massa.

Gumpalan ini dipercaya berasal dari tonjolan atau fenomena pasang pada gas bagian luar matahari sebab adanya gravitasi bintang yang lewat. Tonjolan gas ini yang akhirnya melebar membentuk sabuk elips kemudian mendingin.

Selama proses awal terbentuknya sebuah piringan gas, sejumlah debu, gas dan material lain sekitarnya berterbangan dalam satu garis massa yang sama dan mengitari matahari layaknya sebuah sabuk.

Sabuk ini mulanya panas dan perlahan mendingin. Selama proses pendinginan beberapa gumpalan yang juga mengorbit ini terus berputar dan menarik material langit di sekitarnya yang berupa gas, debu dan benda padat dengan gravitasinya sendiri.

Kemudian lama-kelamaan kumpulan tersebut dingin dan memadat menjadi sebuah planet. Sehingga terbentuklah 8 planet pada sabuk dalam dan luar matahari. Sehingga tidak heran apabila empat planet di sabuk luar memiliki volume yang berkali-kali lipat lebih besar dan suhu yang juga lebih dingin dari pada empat planet di sabuk dalam.

Jika membaca secara keseluruhan teori planetisimal ini sedikit banyak berhubungan dengan teori nebula yang juga mempercayai bahwa planet berawal dari gas, debu dan material lain. Namun yang membedakan berbagai teori umumnya terletak pada awal terciptanya sabuk elips pada matahari.

Lalu apakah sesungguhnya teori-teori ini terbukti benar atau hanya sekedar hipotesis saja? Berikut bukti penelitian yang ditemukan selama beberapa abad terakhir oleh para ilmuwan.

Sejarah Penemuan

Apa jadinya apabila pada 1564 hingga 1642 Galileo Galilei tidak menemukan teleskop? Mungkin saja hingga saat ini kita semua masih diselimuti oleh mitos-mitos yang berhubungan dengan langit. Misalnya seperti gerhana adalah suatu pertanda bahwa bulan dimakan oleh raksasa.

Tetapi, dengan adanya kecanggihan teknologi kita paham bahwa gerhana merupakan satu dari banyak fenomena alam. Para ilmuwan pun juga dapat mengamati benda-benda langit, planet, bulan dan matahari melalui teknologi.

Mulai dari teleskop yang dapat membuat kita melihat bintang dan planet terdekat, kemudian disempurnakan lagi oleh Christian Huygens pada sekitar 1629 hingga 1695. Penemuan terkenalnya yaitu satelit saturnus yang memiliki jarak dua kali lipat dari jarak orbit bumi hingga jupiter.

Lalu pada 1571-1630 Johannes Kepler mengeluarkan teori hukum Keplernya yang menemukan perhitungan gerak benda langit. Disusul oleh Sir Isaac Newton dengan hukum Newtonnya yang mencetuskan teori gravitasi.

Pada abad selanjutnya seorang ilmuwan William Herschel menemukan planet uranus pada 1781. Selanjutnya Neptunus ditemukan pada 1846 dan hingga pada 1978 seorang ilmuwan Clyde Tombaugh menemukan planet pluto.

Pada tahun-tahun selanjutnya para ilmuwan semakin banyak menemukan objek kecil lainnya yang berupa planet kerdil, satelit alami hingga benda langit lain.

Buku Pintar Bumi dan Antariksa: Jumanta

Buku Pintar Bumi dan Antariksa: Jumanta

beli sekarang

Mengenal Tata Surya Lebih Dekat

Teknologi yang berkembang dari tahun ke tahun tidak terlepas dari pola pikir manusia yang juga ikut berkembang dan rasa penasaran yang semakin besar. Kemudian manusia perlahan mulai menemukan sejumlah bukti penelitian dan teori yang juga mempengaruhi ilmu kita di masa kini.

Tidak terlepas dari itu, ilmu astronomi juga menjadi semakin berkembang dan semakin terasa nyata sebab kita dapat mengidentifikasi sejumlah fenomena alam dari segi ilmu pasti dan bukan mitologi. Namun dari mana ini semua bermula memang tidak ada yang tahu.

Sejauh manusia memandang dan sejauh yang mampu kita telusuri selalu ada kemungkinan 50:50 mana teori yang benar. Upaya yang mampu kita lakukan adalah terus belajar dan memberikan perubahan baik untuk masa depan, karena kita tidak dapat kembali ke masa lalu.

Sekian, semoga artikel ini bermanfaat dan jika kamu berminat dengan dunia astronomi berikut buku bacaan untuk menambah wawasan kamu.

Ada Alien Di Luar Angkasa?: TIM KOK BISA

Ada Alien Di Luar Angkasa?: TIM KOK BISA

beli sekarang

 

Jika membahas mengenai luar angkasa erat hubungannya dengan pertanyaan-pertanyaan seperti, apakah alien sebenarnya ada? Bisa jadi ini merupakan pertanyaan yang pernah singgah di benak semua orang, termasuk kamu. Makan untuk menjawab rasa penasaran itu kamu bisa membaca buku dari tim Kok Bisa ini! Dapatkan bukunya!

Ensiklopedia Rekor Dunia: Alam, Manusia, dan Penemuan Terhebat: Fleurus

Ensiklopedia Rekor Dunia: Alam, Manusia, dan Penemuan Terhebat: Fleurus

beli sekarang

Sudah membahas mengenai sejarah penemuan dalam bidang astronomi, jangan biarkan ilmu pengetahuan berhenti sampai sana. Cari tahu juga tentang penemuan lainnya dalam buku ensiklopedia ini! Apakah ada penemuan dalam bidang astronomi? dapatkan bukunya yuk.

About the author

M. Harris

Biasanya saya menulis terkait dengan situasi terupdate dengan melakukan riset dahulu agar dapat menginformasikan kepada pembaca dengan tulisan yang menarik. Sepakbola, kuliner, dan film merupakan beberapa tema yang saya sukai.

Kontak media sosial Twitter saya M. Harris