in

Review Novel The Arson Project Karya Akaigita

Novel The Arson Project adalah salah satu karya dari Akaigita, sang penulis Enigma Pasha (2018) dan Ephemera (2020). Novel The Arson Project pertama kali dipublikasi di akun Wattpad penulis sendiri yang bernama @akaigita. Kisah The Arson Project cukup populer, dibuktikan hingga saat ini, per bulan Juli 2022 sudah dibaca sebanyak 77,3 ribu kali di Wattpad.

Kisah The Arson Project ini juga mampu menarik hati pihak penerbit, sehingga akhirnya diterbitkan pada bulan Oktober 2021 oleh Gramedia Pustaka Utama. Novel dengan total 368 halaman ini mengisahkan tentang dua remaja yang menjadi tokoh utama novel ini, yaitu Mike dan Kara. Mereka berdua sama-sama bekerja di sebuah gedung teater.

Mike menjabat sebagai cleaning service, sedangkan Kara merupakan aktris yang sering tampil di gedung teater tersebut. Mereka berdua telah berteman sejak masih duduk di sekolah dasar. Maka itu, keduanya selalu dekat. Kara bahkan kerap mengajak Mike ikut bergabung untuk bermain musik di pentasnya. Keadaan kian memanas saat Kara mendapatkan pelecehan dari Ben, yang tak lain adalah anak pemilik teater.

Mike tersulut amarahnya, karena ia diam-diam mencintai Kara. Mike kemudian memiliki tekad untuk membalaskan dendam sahabatnya itu, sekaligus dendam pribadinya kepada keluarga pemilik teater. Di tangan Mike, arsitektur sampai interior gedung teater itu dapat menjadi alat pembakaran yang sempurna. Mike dapat menciptakan kebakaran tanpa benar-benar harus melakukannya.

Sinopsis Novel The Arson Project

Mike

Kalau anda ingin memadamkan kebakaran, hal penting yang harus anda perhatikan, yaitu karakteristik api itu sendiri. Pertama, api membutuhkan bahan bakar. Oleh karena itu, singkirkan bahan bakar dari api. Kedua, sama seperti manusia, api membutuhkan oksigen untuk hidup dan akan mati akibat karbondioksida yang dihasilkannya sendiri. Oleh karena itu, tutup jalur masuk oksigen dan jalan keluar karbondioksida.

Ketiga, api membutuhkan panas untuk mempertahankan keberadaannya, maka siramlah air untuk menghilangkan panas itu lebih cepat daripada yang bisa dihasilkan oleh api. Keempat, api merupakan sebuah bentuk reaksi kimia, maka gunakan alat penghambat reaksi kimia untuk menghambat proses pembakaran. Sebaliknya, kalau anda ingin membuat api, terutama api yang besar, maka anda tinggal balik saja proses yang telah dijelaskan tadi.

Kara

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Jauh beberapa tahun sebelum kebakaran itu terjadi, aku dan Kadim suka bermain peran Jem-Scout ketika berlibur ke villa. Tempat itu membosankan, tak ada jaringan seluler, tetapi kesunyiannya dibutuhkan oleh Mama untuk menyelesaikan pekerjaannya. Jadi, aku dan Kadim harus kreatif untuk menghibur diri. Hanya ada hutan pinus di sekitar kami. Satu-satunya rumah tetangga yang ada penghuninya, ditempati oleh semacam Boo Radley.

Kami belum pernah bertemu dengannya, sih. Mungkin waktu kami datang ke villa selalu tidak bersamaan dengan waktu dia datang ke villanya. Jadi kami tidak pernah berjumpa. Terkadang, aku pikir villa kecil itu sudah lama tidak ditempati lagi, tetapi beberapa hal menunjukkan sebaliknya. Contohnya, letak selat barbekyu yang selalu berubah-ubah setiap kali kami pantau.

Rumput liar di halamannya juga tidak pernah dibiarkan tinggi. Pasti ada orang yang datang untuk mengurusi kabin kayu di puncak bukit itu, walaupun tidak menetap di sana. Sekali waktu, Kadim pernah menantangku untuk membuktikan bahwa kabin itu dihuni, dengan menyuruhku melempar batu ke kaca jendelanya. Namun, aku mempertanyakan cara yang bodoh itu.

Aku merasa cara itu hanya akan merugikan kami yang bisa-bisa dilaporkan ke polisi atau dimintai ganti rugi. Namun, abangku meyakinkan aku lagi. Kami pun mendaki jalan berbatu menuju kabin kayu itu, menembus hutan yang dipenuhi tanaman pakis, berpegangan pada ranting dan batang pohon yang kami lalui supaya tidak tergelincir. Akhirnya, tibalah kami di pembukaan hutan yang memperlihatkan pemandangan luas ke arah lereng bukit, yang terisi oleh lebih banyak jalan, pemukiman, dan terasering.

Aku memungut sebuah kerikil bulat yang berwarna putih yang bercorak marmer. Kutimbang-timbang dulu di telapak tanganku, kurasakan dinginnya permukaan kerikil itu. Aku mungkin akan menyesal di kemudian hari, tetapi Kadim meyakinkan bahwa bukan kami yang akan menanggung penyesalan itu. Sebab, kami hanya anak-anak. Nikmati saja menjadi anak-anak.

Aku melempar kerikil itu dengan gaya seperti pitcher sofbol. Kaca yang pecah menghasilkan bunyi nyaring yang membuat dadaku berdegup kencang. Kadim segera menarik tanganku dan berlari, menyusuri lereng bukit yang penuh jebakan san licin. Aku tak bisa melihat relief permukaan tanah, karena tertutup oleh tanaman pakis yang lebat, dan kakiku tersandung beberapa kali.

Ketika tiba di gerbang villa kami, napas kami terengah-engah, hawa panas menerpa kami yang terbungkus jaket dan kupluk wol. Kadim mengatakan bahwa kabin itu tidak berpenghuni. Waktu itu memang tak ada penghuninya, tetapi di lain waktu, saat kami kembali ke villa, kami mendapati bahwa jendela yang kacanya pecah itu ditutupi tripleks dan ada papan bertuliskan “DIJUAL” di halaman depan.

Hatiku ciut. Aku berpikir bahwa ini semua akibat perbuatanku. Satu-satunya tetangga kami pun hilang. Pada kesempatan lain mengunjungi villa, kami mendapati kabin itu dikunjungi oleh seorang ibu dan anak laki-laki. Anak laki-laki yang sebaya denganku, dia yang terbatuk-batuk, karena tidak bisa terkena debu. Anak laki-laki itu bernama Mike, yang kini menjadi teman dekatku.

Dominic Mike Risena selalu ingin membuat Kara terpesona dengan keahliannya. Musik bagus, buku keren, sampai api yang dia ciptakan dari batu. Namun, sekeras apa pun ia berusaha, jabatan tertingginya hanya sebagai cleaning service di sebuah teater tempat Kara menjadi aktris utamanya.

Kara Alya Estungkara, sudah lama mengagumi kegeniusan Mike. Namun, dorongan adrenalin masa remajanya membuat dia jatuh ke pelukan aktor muda tampan yang menjadi lawan mainnya di teater. Kara dan Mike berbagi dunia yang sama, dunia yang penuh puisi. Saat orang yang ia percaya justru melecehkannya, Kara terluka dan terdorong untuk membalas dendam.

Dan, Mike bisa membantunya membalaskan dendam itu. Sekarang, kalau Mike dan Kara bersatu, karya apa yang akan tercipta? Sebuah pentas drama memukau dengan puisi-puisi Kara yang diiringi musik Mike atau rencana pembakaran gedung teater yang hampir sempurna?

Kelebihan Novel The Arson Project

Sebagai novel best seller, novel The Arson Project tentunya memiliki sejumlah kelebihan. Kelebihan yang pertama, terletak pada premis cerita ini sendiri. Premis novel ini adalah pembakaran sebuah teater sebagai wujud balas dendam atas pelecehan. Premis cerita ini dinilai sangat unik, karena tidak dapat ditemukan dalam kisah lain.

Plot dan jalan cerita ini sangat sederhana. Konflik kisah ini sudah diperkenalkan sejak awal cerita, tetapi konfliknya terus bertumbuh di setiap babak. Pengembangan konflik ini dinilai sangat baik, di mana penempatannya dinilai pas dan membuatnya menjadi masuk akal dan realistis. Alur cerita ini cenderung lambat, tetapi tidak membosankan.

Akaigita membuat tiap bagian cerita dalam novel ini narasinya pendek, sehingga pembaca dapat merasa penasaran untuk terus dan terus membaca kelanjutan kisah ini. Pembaca menilai kisah ini sangat page turner. Ditambah lagi, gaya penulisan Akaigita dinilai sangat unik. Gaya tulisnya puitis, tetapi santai, dan lucu juga, karena menyelipkan beberapa komedi.

Gaya menulis Akaigita ini dapat membuat pembaca merasa nyaman untuk membacanya, dan membuat kisah ini menjadi lebih menyenangkan. Pemilihan katanya juga dinilai menarik, di mana penulis menggabungkan bahasa santai ala anak muda dan bahasa yang puitis menjadi satu. Akaigita juga banyak menggunakan metafora yang dinilai akurat dan sesuai dengan karakter yang mengatakannya.

Kemudian, novel ini ditulis dari dua sudut pandang orang pertama, kedua tokoh utamanya, Kara dan Mike, secara bergantian. Penggunaan sudut pandang ini membuat pembaca dapat mengetahui apa yang mereka pikirkan dan rasakan. Pembaca juga tidak menemukan kesulitan dalam membedakan sudut pandang kedua tokoh ini, karena Akaigita mampu membangun karakter yang kuat dan sangat berbeda.

Kemudian, Akaigita bisa menggambarkan berbagai unsur dengan sangat realistis dan mengarahkannya kepada pandangan yang baik. Seperti penggambaran tentang kemiskinan Mike yang tidak bikin iba, tetapi malah membuat pembaca merasa sayang kepada Mike. Lalu, sifat jahat yang dimiliki oleh Mike, ibunya, dan ayahnya juga membuat karakter ini semakin realistis. Menjadi unik juga, di mana tokoh utama bertindak sebagai anti hero yang memiliki sifat antagonis.

Selain itu, Akaigita juga membahas isu yang sedang marak dibicarakan. Isu yang cukup sensitif, yakni tentang kekerasan seksual. Akaigita mampu membahas isu ini dengan baik, dan mengemasnya menjadi sebuah pesan yang dapat dipelajari para pembaca. Isu ini juga menjadikan kisah ini menjadi lebih bermakna.

Kemudian, desain sampul buku ini juga menarik perhatian pembaca. Sebab, ilustrasi ketiga tokoh dan pemilihan warnanya menjadikan novel ini terkesan hangat dan menyenangkan. Memang benar, kisah ini hangat dan menyenangkan, tetapi memiliki twist yang cukup menegangkan.

Kekurangan Novel The Arson Project

Selain kelebihan, novel The Arson Project ini juga memiliki kekurangan. Kekurangan novel ini terletak pada banyaknya adegan flashback kenangan Mike dan Kara. Adegan flashback ini dinilai terlalu banyak, sehingga terkesan tidak fokus pada masa kini. Padahal, adegan masa kini harusnya bisa dieksplor lebih dalam dan lebih banyak.

Kemudian porsi adegan perencanaan pembakaran dan eksekusinya dinilai sangat kecil dalam novel ini, padahal itu merupakan premis utama kisah ini. Adegan itu adalah bagian yang paling pembaca tunggu-tunggu dan dianggap sebagai adegan yang paling seru. Hal ini dinilai kurang memuaskan ekspektasi pembaca.

Pesan Moral Novel The Arson Project

Ada kalanya, kita membalas kejahatan dengan pembelajaran. Memang yang dianjurkan adalah membalas kejahatan dengan kebaikan, tetapi secara realistis kebaikan bisa disalahgunakan dan disepelekan. Maka dari itu, memberikan pelajaran bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk dilakukan. Supaya dapat merasakan keadilan juga.

Dari kisah ini, kita dapat mengetahui juga bahwa merencanakan itu sesuatu yang mudah, tetapi untuk melaksanakan rencana itu, sungguh cerita yang berbeda. Melaksanakan sebuah rencana harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, dengan pertimbangan yang matang, supaya rencana itu dapat terlaksana dengan baik.

Kemudian, melalui kisah ini kita juga belajar untuk tidak melakukan hal-hal buruk yang merugikan orang lain dan diri sendiri. Seperti jangan melakukan pelecehan seksual, karena dapat menimbulkan trauma yang mendalam kepada seseorang, bahkan mengubah hidup orang itu untuk selamanya. Jangan menjadi monster dalam kehidupan orang lain.

Bagi kalian yang pernah mengalami pelecehan seksual atau hal lainnya yang serupa, jangan malu dan jangan takut untuk mengungkapkannya kepada orang lain. Itu bukan salahmu, orang lain pasti akan membantu anda. Biarkan mereka bisa membantu anda dengan mengungkapkan kepada mereka.

Nah, itu dia Grameds ulasan novel The Arson Project karya Akaigita. Bagi kalian yang penasaran akan rencana dan pelaksanaan rencana pembalasan dendam Mike dan Kara, kalian bisa mendapatkan novel ini hanya di Gramedia.com.

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy