in

Review Novel Twin Flames Karya Alexia Chen

Katanya, setiap orang di muka bumi ini memiliki belahan jiwa. Mereka memiliki orang lain yang melengkapi jiwa mereka. Seperti contohnya, anak kembar yang dilahirkan bersama, cenderung memiliki koneksi yang tidak bisa dijelaskan. Mereka kerap disebut sebagai belahan jiwa, yang dapat merasakan apa yang belahan jiwanya rasakan.

Novel Twin Flames: Belahan Jiwa ditulis oleh Alexia Chen, penulis ternama asal Indonesia. Novel Twin Flames sendiri merupakan sekuel dari novel A Girl Who Loves a Ghost yang diterbitkan pada tahun 2014. Novel Twin Flames sendiri diterbitkan pada bulan Maret 2017 oleh penerbit Javanica. Novel dengan total 499 halaman ini akan mengisahkan perjalanan Aleeta setelah ditinggalkan untuk selamanya oleh sang kekasih, Yuto.

https://www.gramedia.com/products/terlengkap-kumpulan-lagu-wajib-nasional-lagu-daerah-dan-lag?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

Pada awalnya, Tuhan menciptakan Twin Flames, dua jiwa yang hakikatnya menjadi satu, kemudian menurunkannya ke dunia ke dalam dua raga yang berbeda. Perpisahan itu sangat menyakitkan. Namun, mereka dapat merasakan frekuensi belahan jiwanya walaupun berjauhan dan belum saling mengenal. Mereka memiliki suatu koneksi, mereka saling mencari, karena merasa selalu ada yang kurang dari dirinya jika belum bersatu.

Aleeta Jones mewarisi kekuatan cenayang dari nenek buyutnya yang berasal dari Tiongkok. Takdir membuatnya jatuh cinta kepada arwah seorang pemuda keturunan Jepang yang bernama Yuto. Oleh karena cinta, Aleeta ingin Yuto hidup dengan tenang di alamnya. Namun, Yuto terus membayang-bayangi Aleeta.

Saat Aleeta menelusuri silsilah pendahulunya sampai ke Tiongkok, ia mengetahui bukan hanya dirinya saja yang mewarisi kekuatan cenayang. Sang adik, Chlea Jones, juga memiliki kekuatan cenayang. Celakanya, suatu kutukan menyertai setiap ahli waris kekuatan cenayang itu dari generasi ke generasi. Aleeta dan Chlea pun mencari cara untuk menghentikan kutukan itu.

Menggunakan perkamen tua warisan dari sang leluhur, Aleeta mendapatkan petunjuk tentang Twin Flames, Api Kembar, dua jiwa yang hakikatnya satu. Jika dua jiwa itu dapat menyatu secara spiritual, ia akan menjadi kekuatan sangat besar yang mampu memutus kutukan. Namun, sebelum benar-benar memahami hakikat Twin Flames, Aleeta menghadapi kekuatan jahat yang sangat dahsyat.

Profil Alexia Chen – Penulis Novel Twin Flames

Sumber foto: goodreads.com

Alexia Chen adalah perempuan kelahiran Pontianak yang berzodiak Capricorn dan menyukai warna ungu. Alexia Chen sudah menikah dan memiliki seorang anak lelaki. Alexia Chen tertarik dengan segala yang supernatural dan misterius meskipun sebetulnya ia adalah seorang penakut. Alexia Chen memiliki koleksi novel yang tidak pernah habis dibaca.

Alexia memiliki harapan supaya orang-orang bisa mengenal dirinya melalui tulisan. Ia juga tentunya akan senang kalau tulisannya bisa menghibur banyak orang dan kemudian mereka bisa berimajinasi bersama dirinya di dalam dunia buatannya. Hingga saat ini, Alexia Chen telah berhasil menerbitkan 4 novel, yaitu Nedera: Negeri Kegelapan (Vandaria Saga) (2013), A Girl Who Loves A Ghost (2014), Utara dan Selatan (Everna Saga) (2015), Twin Flames: Belahan Jiwa (2017).

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Sinopsis Novel Twin Flames

https://www.gramedia.com/products/terlengkap-kumpulan-lagu-wajib-nasional-lagu-daerah-dan-lag?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

Tiga bulan setelah kepergian Yuto untuk selamanya, Aleeta merasa hampa dan tak ada semangat untuk hidup. Hidup Aleeta sekarang bagaikan robot, bahkan ia pernah memiliki niat untuk menyusul sang kekasih ke alam lain. Namun, Qi Yue, nenek buyut Aleeta dari enam generasi sebelumnya mewariskan kemampuan cenayangnya kepada Aleeta, supaya Aleeta tidak melaksanakan niat buruk itu. Aleeta pun bisa merasakan keberadaan hantu atau roh.

Selain itu, saudara kembar Yuto yang bernama Hiro seakan menjadi pengganti Yuto. Hiro membuat Aleeta tak bisa melupakan Yuto, karena kemiripan mereka, bahkan Aleeta juga dapat merasakan keberadaan Yuto pada diri Hiro. Hiro mengetahui bahwa Aleeta menyukai coklat, kemampuannya mengemudinya sama dengan Yuto, dan sifat mereka juga mirip. Bahkan, saat Aleeta mulai mampu melihat hantu yang lain dan berusaha menolongnya, Yuto malah membuat hantu tersebut takut.

Merasa firasatnya itu benar, Aleeta pun menguji apakah Yuto benar-benar masih ada di dunia manusia. Aleeta mencoba membuat Yuto cemburu dan akhirnya membuat dia mengaku bahwa selama ini dia merasuki Hiro. Dia yang menyebabkan sifat Yuto berubah-ubah. Masalah Yuto ini mau tidak mau membuat adik Aleeta, Chlea Jones, turun tangan.

Selama ini, ternyata Chlea juga mempunyai kemampuan yang sama dengan sang kakak, bahkan ternyata jauh lebih kuat. Chlea bisa melihat hantu sejak kecil, tetapi ia memilih untuk merahasiakannya. Chlea mengatakan bahwa ada dua alasan kenapa Yuto tidak bisa beristirahat dengan tenang meskipun masalahnya di dunia ini sudah selesai. Alasan pertama, masih ada kepentingan di dunia ini yang belum diselesaikan olehnya, dan alasan ini sudah teratasi, karena Aleeta membantu Yuto mengatasinya.

Alasan kedua, yaitu karena roh Yuto dikutuk. Chlea juga menceritakan silsilah keluarga mereka, bahwa Qi Yue, nenek buyutnya, mewariskan bakat cenayang yang berakibat fatal bagi keturunannya. Nenek buyutnya ternyata melakukan perjanjian dengan iblis. Sang nenek membuat sebuah kesepakatan dengan iblis, ada imbalan yang diterima, tetapi ada juga pengorbanan yang harus dilakukan.

Perjanjian itu mengorbankan kebahagiaan dari salah satu keturunan perempuan di setiap generasi Qi Yue hingga keturunan ketujuh, sang pewaris terakhir. Itu adalah kutukan tujuh turunan. Kutukan itu menandai setiap korban pilihannya dengan bakat cenayang dari nenek buyut yang melakukan perjanjian itu. Yuto dikutuk karena dia adalah kekasih Aleeta.

Yuto adalah jodoh Aleeta, sehingga jiwanya kini tak lagi bersih. Hanya saja, dalam kasus Aleeta, tak hanya dia sendiri yang memiliki kemampuan sebagai cenayang. Chlea juga memiliki kemampuan itu, sehingga yang mendapatkan kutukan adalah dua orang. Aleeta dan Chlea harus menghentikan kutukan itu.

Chlea mengatakan bahwa Anna, tante mereka, yang memiliki kemampuan sama dari generasi sebelumnya lah yang memberitahu mereka tentang kutukan tujuh turunan. Kutukan ini akan berhenti pada generasi Aleeta dan Chlea. Mereka berdua kemudian meminta Anna untuk menemani mereka ke Tiongkok, ke tempat asal segala kejadian ini bermula, dengan tujuan untuk menyelidiki asal muasal kutukan dan mematahkannya.

Mereka mengunjungi tempat nenek buyut yang disekap di rumah tua yang diwariskan secara turun temurun. Rumah yang berusia dua abad dan terkenal sebagai rumah paling menakutkan dan paling angket. Rumah yang katanya paling berhantu di Kota Jieyang. Qi Yue taj hanya menjadi cenayang yang mengusir arwah-arwah penasaran, tetapi ia juga mungurung jiwa mereka di rumahnya.

Terdapat satu roh jahat yang memberontak dan berusaha untuk kabur. Roh yang kemudian malah balik mengurung Qi Yue. Parahnya lagi, terdapat musuh dalam selimut yang menyebabkan nyawa Aleeta dan Chlea dalam bahaya. Ramalan itu mengatakan bahwa kunci dari semua masalah ini adalah Twin Flames.

Kelebihan Novel Twin Flames

https://www.gramedia.com/products/terlengkap-kumpulan-lagu-wajib-nasional-lagu-daerah-dan-lag?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

Kelebihan novel Twin Flames ini terletak pada gaya penulisan Alexia Chen yang memang tidak perlu diragukan lagi. Alexia Chen selalu konsisten untuk menulis dengan sangat rapi, detail, dan deskriptif. Cerita Twin Flames ini memiliki konflik yang cukup banyak, tetapi tidak membuat pembaca bingung, karena gaya penulisan Alexia Chen yang sangat jelas.

Cerita Twin Flames ini dinilai sangat mengalir dan mampu membawa pembaca ikut merasakan emosi dengan para tokohnya. Seperti pada bagian awal, pembaca bisa merasakan kesepian dan kekosongan yang dialami Aleeta akibat ditinggal oleh sang kekasih. Setelah itu, pembaca juga dapat ikut merasakan bagaimana rasa panik yang dialami Aleeta dsn Chlea yang harus berusaha mematahkan kutukan.

Kelebihan lain, yaitu keunikan premis kisah ini sendiri yang pada novel pertama kental dengan romansa, kini berkembang menjadi kisah yang lebih kelam, lebih horor, dan lebih menegangkan. Kesan romansa masih ada, tetapi kesan utama pada novel sekuel ini adalah kesan horor yang pekat. Novel ini mampu membuat bulu kuduk pembaca menjadi merinding. Terutama pada bagian akhir, di mana adegan-adegan horor yang menegangkan dituliskan secara intens.

Novel Twin Flames ini dikatakan sebagai buku fantasi dalam negeri yang memiliki cerita yang unik, karena tak banyak buku lain yang memiliki tema cerita yang sama. Tenang saja, bagi anda yang belum membaca novel A Girl Who Loves A Ghost masih bisa mengikuti cerita ini, karena cerita ini dapat berdiri sendiri. Namun, pembaca tetap disarankan membaca terlebih dahulu novel pertamanya, supaya bisa mengenal tokoh dan asal-usul kisahnya dengan lebih baik.

Kekurangan Novel Twin Flames

https://www.gramedia.com/products/terlengkap-kumpulan-lagu-wajib-nasional-lagu-daerah-dan-lag?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

Selain kelebihan, novel Twin Flames ini juga memiliki kekurangan. Kekurangan pada novel ini terletak pada alurnya yang dinilai lambat, karena memang gaya penulisan Alexia Chen yang sangat detail. Kemudian, seperti yang telah dijelaskan, kisah novel sekuel ini berkembang menjadi kisah yang menakutkan dibanding kisah romansa. Hal ini cukup membuat pembaca bingung, karena berbeda dari ekspektasinya.

Pesan Moral Novel Twin Flames

https://www.gramedia.com/products/terlengkap-kumpulan-lagu-wajib-nasional-lagu-daerah-dan-lag?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

Dari kisah ini, kita dapat mengetahui bahwa rasa takut merupakan penghalang paling besar untuk mencapai tujuan. Sebab, rasa takut menahan anda untuk melakukan aksi untuk mewujudkan tujuan anda. Ketika anda merasa takut, anda perlu berpegang teguh pada harapan dan keyakinan bahwa tak ada yang tak dapat anda hadapi jika anda percaya. Harapan dan keyakinan itu akan menuntun anda menjadi lebih kuat.

Melalui kisah ini juga, kita dapat belajar untuk tidak seperti nenek buyut Aleeta dan Chlea yang memilih “jalan pintas” demi hal-hal duniawi. Hindari untuk terlibat dengan sesuatu yang bersifat negatif, dan tidak sesuai dengan kemampuan manusia. Jika ingin meraih sesuatu, maka berusaha dan berjuang.

Nah, itu dia Grameds ulasan novel Twin Flames karya Alexia Chen. Bagi kalian yang penasaran akan kelanjutan kisah Aleeta, Yuto, dan Chlea, kalian bisa mendapatkan novel ini hanya di Gramedia.com.

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy