in

8 Fakta Tumbuhan Kecubung dan Tanaman Beracun Lainnya

Shopee.co.id

Fakta Kecubung – Pernahkah Grameds mendengar atau membaca kata kecubung? Kecubung (Datura metel L.) adalah tanaman dari spesies terong-terongan (Solanaceae) yang juga dikenal dengan nama “terompet setan” (Devil’s trumphet). Dikatakan demikian, karena tanaman ini bisa menyebabkan efek negatif seperti halusinasi dan bahkan hingga pingsan. Tanaman ini, pertama kali diperkenalkan pada tahun 1754 oleh ilmuwan bernama Linnaeus.

plantdelights.com

Bunga dari tanaman jenis ini memiliki warna putih atau ungu, sementara buahnya berbentuk bulat, berduri, dan berwarna hijau. Seluruh bagian dari tanaman kecubung mengandung racun atau toksin. Lantas, apa saja efek samping dari mengonsumsinya? Apakah tanaman ini tak memiliki manfaat sama sekali? Temukan jawabannya di artikel berikut ini!

Fakta Tumbuhan Kecubung

1. Terdiri Dari Banyak Spesies

Bunga trompet adalah sebutan bagi tumbuhan berbunga dari genus Brugmansia ini. Tumbuhan ini masih memiliki hubungan kekerabatan dengan kecubung (Datura metel), tetapi jenisnya berbeda. Ada tujuh spesies dari tumbuhan bunga trompet ini, di antaranya:

  • Bunga trompet merah (Brugmansia sanguinea)
  • Bunga trompet putih (Brugmansia suaveolens)
  • Bunga trompet emas (Brugmansia aurea).

Laman Britannica menyebut bahwa segala spesies bunga trompet tumbuh secara alami di daerau Pegunungan Andes, Amerika Selatan. Meski demikian, bunga ini juga kerap dibudidayakan serta dijadikan sebagai tanaman hias di berbagai daerah dengan iklim tropis maupun iklim sedang.

2. Memiliki Bunga Berbentuk Trompet Yang Cantik

Tumbuhan bunga trompet termasuk ke dalam jenis tumbuhan semak yang dapat tumbuh dengan ukuran yang cukup besar. Tingginya bahkan bisa mencapai hingga 8 meter. Bagian paling menarik dari tumbuhan ini, tentu saja bunganya yang berbentuk menyerupai trompet.

Ukuran dari bunga ini cukup besar: panjangnya dapat mencapai hingga 50 cm dengan lebarnya 30 cm saat mekar. Bunga terompet ini tentu sangat cantik serta mempunyai berbagai warna. Kecuali bunga trompet merah, seluruh spesies tumbuhan ini juga mempunyai bunga yang wangi secara alami. Itulah sebabnya tumbuhan ini dapat dijadikan sebagai tanaman hias yang sangat indah.

3. Semua Bagian Tumbuhan Ini Beracun

Di balik kecantikan dari tumbuhan itu, bunga trompet mempunyai rahasia yang mengerikan. Seluruh bagian tumbuhan ini, mulai dari bunga hingga akarnya, mengandung racun yang mematikan! Kandungannya meliputi atropin yang dapat membuat sakit kepala serta penglihatan kabur dan scopolamine yang dapat menyebabkan mual dan muntah.

Laman WebMD mengatakan bahwa mengonsumsi bagian apa pun dari tumbuhan ini dapat menyebabkan rasa kebingungan, rasa haus yang luar biasa, demam, serta jantung yang berdebar-debar. Efek yang lebih parah meliputi halusinasi, kehilangan ingatan, kelumpuhan, dan juga kematian.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

4. Sangat Beracun Dalam Dosis Yang Tinggi

Dalam dosis yang tinggi, ekstrak dari tanaman kecubung bisa memberikan efek yang sangat beracun serta dapat berakibat fatal. Gejala khas dari keracunan kecubung, antara lain:

  • Kulit dan mukosa kering
  • Kemerahan
  • Midriasis atau pelebaran pupil secara abnormal
  • Sinus takikardia atau irama jantung yang lebih cepat dari biasanya
  • Hiperpireksia atau demam tinggi dengan suhu tubuh mencapai atau melebihi 41,5 derajat Celcius
  • Penurunan aktivitas usus
  • Retensi urine
  • Gangguan neurologis dengan ataksia (gangguan koordinasi gerakan tubuh)
  • Gangguan memori jangka pendek
  • Kebingungan dan halusinasi (penglihatan dan pendengaran)
  • Psikosis
  • Delirium agitasi
  • Kejang

Ekstrak kecubung dengan dosis yang tinggi bisa menyebabkan terjadinya gangguan mental karena adanya alkaloid beracun dalam kecubung tersebut. Selain itu, retensi urine serta kekeringan di mulut juga sangat mungkin terjadi. Maka dari itu, dosis ekstrak tanaman kecubung harus dijaga dengan seminimal mungkin ketika meracik obat-obatan dengan bahan dasar kecubung.

5. Dapat Menyebabkan Koma

Sebuah laporan dengan “Acute poisoning due to ingestion of Datura stramonium–a case report” yang berasal dari jurnal Romanian Journal of Anaesthesia and Intensive Care tahun 2017 pernah mengungkapkan bahwa adanya kasus seorang pemuda dengan usia 22 tahun yang harus dirawat di ruang gawat darurat dengan keadaan koma oassca mengonsumsi kecubung pendek atau Datura stramonium. Ia dilarikan ke rumah sakit hanya dalam waktu dua jam pasca mengonsumsinya.

Pemuda tersebut mengalami euforia dan halusinasi yang berlebihan. Serupa dengan kecubung atau Datura metel L., kecubung pendek juga adalah jenis tanaman yang bisa menyebabkan keracunan.

6. Dapat Digunakan Sebagai Anestesi

Berdasarkan pada hasil penelitian terhadap tikus dari jurnal Indonesia Medicus Veterinus tahun 2017, ekstrak daun kecubung bisa memberikan efek sedasi dan analgesia di tikus putih (Rattus norvegicus). Dengan demikian, kecubung bisa dimanfaatkan sebagai anestesi. Anestesi adalah tindakan untuk mengurangi rasa sakit ketika dilaksanakan prosedur medis, misalnya pembedahan.

Selain terhadap tikus, kecubung juga bisa digunakan untuk anestesi terhadap ikan. Menurut sebuah penelitian dalam E-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan tahun 2019, ekstrak daun kecubung bisa dimanfaatkan sebagai bahan anestesi ketika melakukan transportasi ikan.

Dalam pendistribusian ikan, benih ikan sering kali mengalami stres selama transportasi sehingga bisa memicu terjadinya kematian. Oleh karena itu, anestesi dianggap penting supaya kegiatan pendistribusian ikan menjadi lebih aman.

7. Kecubung Dapat Membantu Mengendalikan Hama Tanaman

Sebuah laporan dalam Jurnal Littri tahun 2015 mengungkapkan bahwa kecubung bisa dimanfaatkan untuk sumber insektisida botani terhadap serangga jenis Aspidomorpha milliaris F. Bagian yang dimanfaatkan adalah daun kecubung yang dijadikan sebagai ekstrak.

Insektisida sintetik atau dengan bahan dasar kimia yang dipakai untuk membasmi hama serangga secara terus-menerus dan dalam jangka waktu yang panjang dapat menimbulkan berbagai macam masalah bagi tanaman. Bahan insektisida botani yang alami seperti dengan bahan dasar kecubung dinilai lebih aman karena tak meninggalkan residu atau limbah pada tanaman. Dengan demikian, lingkungan perkebunan menjadi tak tercemar dan tanaman juga menjadi tak berbahaya bagi kesehatan manusia.

8. Bisa Membantu Penyembuhan Berbagai Penyakit

Sebuah laporan dari International Journal of Biological Chemistry tahun 2016 mengungkapkan bahwa kecubung kaya akan berbagai macam komponen bioaktif, misalnya saponin, steroid, alkaloid, triterpenoid, flavonoid, dan tanin. Kumpulan dari komponen bioaktif ini ternyata bisa membantu dalam penanganan penyakit pada tubuh manusia, contohnya bronkitis dan asma.

Selain itu, tanaman ini juga dikatakan bisa membantu pasien yang memiliki penyakit jantung, penyakit diabetes, gangguan kejiwaan, epilepsi, masalah kulit, diare, dan demam.

  • Bunga kecubung bisa dimafaatkan dalam pengobatan nyeri.
  • Biji kecubung memiliki potensi untuk mengobati gangguan perdarahan.
  • Bagian daun kecubung bisa dimanfaatkan untuk meredakan sakit gigi yang disebabkan karena gigi berlubang dengan cara dikunyah.
  • Kandungan atropin yang ada dalam kecubung juga bisa melebarkan pupil, sehingga dianggap mampu membantu dalam operasi mata. Meski demikian, tentunya hal ini membutuhkan pemberian dosis serta indikasi yang tepat.

Itulah penjelasan tentang potensi efek bahaya mengonsumsi tumbuhan kecubung sekaligus manfaatnya yang berdasarkan pada penelitian. Kecubung bukanlah termasuk kategori tanaman yang bisa langsung dikonsumsi karena kecubung akan memberikan risiko keracunan. Tanaman ini perlu diolah terlebih dahulu  oleh profesional sehingga menjadi obat yang bermanfaat.

Tanaman Berbahaya Selain Kecubung

Kolase.sripoku.com

Selain kecubung, mungkin Grameds merupakan salah satu orang yang tidak mengetahui bahwa ada tanaman beracun yang dapat memberikan efek memabukkan layaknya ganja. Beberapa tanaman tersebut bahkan banyak tumbuh dan dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan penduduk.

Efek mabuk yang terdapat dalam tanaman ini juga memiliki berbagai variasi, bergantung pada jenis tanaman serta seberapa banyak jumlah konsumsi. Meski demikian, tanaman ini tidak boleh sembarangan dimanfaatkan oleh masyarakat. Lantas, apa saja jenis tanaman tersebut?

1. Kanna

Tanaman ini berasal dari benua Afrika serta kerap digunakan sebagai bahan bius untuk melumpuhkan musuh, hewan buruan, atau pasien yang memerlukan ketenangan ketika dalam penanganan tim kesehatan. Cara memanfaatkan tumbuhan ini cukup mudah, yaitu dengan cara mengunyahnya.

Saripati yang dihasilkan dari tumbuhan kanna akan menjadikan siapapun merasa tenang dan mengantuk. Meski demikian, tumbuhan ini tak dianjurkan untuk digunakan secara berlebihan karena akan menimbulkan efek samping berupa halusinasi hingga menjadikan badan mati rasa.

2. Damiana

Tanaman damiana merupakan salah satu tanaman yang dapat menimbulkan efek mabuk. Aroma bunganya akan menjadikan siapapun yang menghirup dengan berlebihan akan terbius. Tanaman yang kerap ditemukan di daratan tropis ini memang dapat dikatakan cukup mengerikan.

Meski demikian, di beberapa wilayah, bunga damiana justru dijadikan campuran teh karena memberikan efek rasa manis. Di beberapa negara, damiana juga digunakan sebagai campuran obat terlarang untuk memberikan efek mabuk lebih kuat.

3. Pala

Tanaman pala memang sering digunakan sebagai bumbu dapur serta campuran rempah dalam masakan, minuman, dan obat tradisional. Siapa sangka bahwa pala memberikan efek yang serupa dengan ganja ketika dikonsumsi sembarangan.

Jika mengonsumsi pala secara langsung dan dengan jumlah yang melebihi dosis, akan memberikan efek euforia serta halusinasi yang cukup parah. Bahkan, pala bisa memberikan risiko kejang-kejang dan bahkan kematian.

4. Blue Lotus

Blue lotus memang memiliki tampilan yang cantik, tetapi bunga ini mampu dijadikan sebagai obat penenang. Bunga yang memiliki habitat di air ini kerap digunakan oleh oknum tertentu sebagai campuran dari obat ilegal. Apabila digunakan dengan sembarangan, blue lotus dapat memicu terjadinya sesak nafas yang akan berujung pada kematian.

5. Hawaiian Baby Woodrose

Hawaiian baby woodrose adalah bunga yang dapat dijumpai di daerah dengan iklim tropis. Di Indonesia, tumbuhan jenis ini dapat ditemukan di dataran rendah. Bunga yang cukup langka ini mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Biji dari bunga ini bisa menimbulkan efek samping berupa mabuk. Bahkan, satu biji dari bunga hawaiian baby woodrose dapat disetarakan dengan empat helai daun ganja lebar.

6. Selada Liar

Selada liar merupakan jenis selada yang berbeda dengan selada yang umum dikonsumsi oleh masyarakat. Perbedaannya, selada liar bisa memberikan efek yang memabukan. Bahkan selada liar kerap digunakan sebagai bahan campuran dari rokok ilegal di daerah Amerika Serikat. Bagian yang sering digunakan adalah batangnya.

7. Biji Kasturi

Pohon biji kasturi juga dikenal dengan nama jarak pagar. Grameds mungkin kerap melihat tanaman semak berkayu ini tumbuh dengan liar di sekitar lingkungan penduduk. Dalam biji kasturi, terkandung zat ricin, dengan jumlah 3 persen dari massa pada setiap biji.

Ricin adalah lectin yang dapat membentuk toxalbulmin, komponen tanaman yang mengkombinasikan karbohidrat serta protein moieties. Apabila tertelan, efeknya akan tampak antara 12 hingga 48 jam setelahnya. Tanda-tandanya, antara lain dehidrasi, mual, muntah, sakit perut, dan diare yang disertai darah.

Meski demikian, biji kasturi juga kerap dimanfaatkan menjadi minyak yang mempunyai fungsi medis, yakni dapat dijadikan sebagai bahan pengobatan migrain, cacingan, jerawat, dan meredakan pembengkakan. Ketika proses pengolahan minyak untuk kebutuhan medis, dilakukan ekstraksi yang prosesnya serupa dengan pemisahan zat sianida yang ada pada kacang almond.

8. Snakeroot

Tanaman ‘akar ular’ adalah tumbuhan liar yang sering kali ditemukan pada sisi jalan. Dengan bunga yang berwarna putih dan berukuran kecil, akan sulit untuk menyangka terdapat sisi ‘mematikan’ dari tanaman ini. Zat berbahaya yang terkandung di dalam snakeroot adalah tremetol, yang merupakan sejenis alkohol yang dapat larut dalam lemak.

Pada manusia, secara langsung racun ini tak berbahaya, tetapi apabila termakan oleh hewan ternak seperti sapi, racun akan ikut terbawa dalam kandungan susu yang akan dihasilkan. Oleh karena itu, para petani harus berhati-hati supaya tanaman ini tak termakan oleh hewan ternak.

9. Oleander

Bunga oleander atau yang juga disebut dengan nama bunga mentega atau bunga jepun merupakan bunga yang berwarna merah muda cerah kontras dengan warna hijau pekat pada bagian daunnya. Hal tersebut menjadikan oleander sebagai tanaman bunga hias cantik yang bisa dipilih untuk menghiasi pekarangan rumah.

Meski demikian, Grameds harus berhati-hati, jangan mencijm aroma dari bunga ini, karena di balik penampilannya yang indah, serbuk sari dari bunga oleander sesungguhnya cukup beracun.

Zat racun yang terkandung dalam bunga oleander antara lain, yaitu oleandrin dan oleandrigenin yang juga disebut sebagai cardiac glycosides. Studi mengungkapkan, bahwa zat tersebut terhirup oleh manusia, terutama anak-anak, maka dapat mengakibatkan gejala berupa pandangan mata yang berkunang-kunang, muntah, diare, detak jantung tak beraturan, pusing, sakit kepala, pingsan, dan kematian.

10. Daun Bahagia

Jangan tertipu dengan namanya, tanaman hias yang biasanya diletakkan di pot ini mempunyai efek yang sangat tak membahagiakan jika terterlan. Dengan nama ilmiah Dieffenbachia atau disebut Dieffenbachia dalam bahasa Inggris, tanaman ini berasal dari daerah tropis tepatnya di negara Meksiko dan Argentina.

Landungan kristal Calcium oxalat yang beracun terdapat pada di sel tanaman ini, juga terkandung pada bagian getah serta batangnya. Jika anak-anak maupun hewan peliharaan secara tida sengaja menggigitnya, maka akan mengakibatkan rasa gatal yang luar biasa pada kulit dan bahkan bisa kejang-kejang. Apabila racun telah mengenai tenggorokan, akibatnya dapat memunculkan gangguan saluran pernafasan yang dapat mengakibatkan kematian.

Baca juga:



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Siti M

Bagi saya, menulis merupakan suatu hal yang sangat menyenangkan karena selain bisa berbagai informasi, saya juga bisa menambah wawasan. Tema yang sangat suka dalam menulis adalah seputar ilmu pengetahuan serta pemerintahan.