Cara berpindah dari tv analog ke tv digital – Mulai tahun 2020 lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah menghentikan siaran TV analog atau Analog Switch Off (ASO) tahapan pertama. Setidaknya ada kurang lebih 38 dari 119 kabupaten dan kota di Pulau Jawa yang tidak bisa lagi menikmati siaran TV analog sejak 30 April 2022. Program pemberhentian siaran TV analog ini, dilakukan dalam tiga tahapan.
Tahapan pertama dilakukan pada 30 April 2022, kemudian tahap kedua pada 25 Agustus 2022 dan tahap ketiga dilaksanakan pada 2 November 2022. Sebagai ganti dari pemberhentian siaran TV analog, maka masyarakat diminta untuk berpindah ke TV digital.
Grameds yang baru saja merasakan dampak pemberhentian TV analog, tidak perlu khawatir karena Grameds bisa dengan mudah menggantinya dengan menyimak cara berpindah dari TV analog ke TV digital berikut ini. Simak hingga akhir artikel ya!
Table of Contents
Ciri-Ciri TV Analog dan TV Digital
TV digital adalah siaran televisi yang menggunakan sinyal digital serta dengan sistem komoresi. Bahkan, kualitas gambar maupun suara pun menjadi lebih baik. Selama masa peralihan dari TV analog ke TV digital, Grameds masih bisa menyaksikan siaran TV analog, tetapi sangat disarankan untuk segera mengubah sinyal ke siaran digital.
Untuk mengetahui apakah TV grameds adalah TV digital atau analog, Grameds bisa menyimak ciri-ciri TV digital berikut ini.
1. Bentuknya Tidak Tabung
Ciri pertama dari tv digital adalah dari bentuk fisiknya. Televisi digital pada umumnya tidak berbentuk tabung dan ukurannya juga tidak besar dengan berat yang cukup ringan.
Pada umumnya, TV digital memiliki desain yang lebih ramping sekaligus lebih tipis. TV digital juga telah menggunakan teknologi layar liquid crystal display atau LCD dan light emitting diode atau LED.
2. Memiliki Fitur Pencarian Siaran Digital atau DTV
Ciri kedua adalah fitur dari TV digital yang tentu saja berbeda dengan TV analog. Biasanya, TV digital memiliki fitur pencarian siaran digital atau yang biasa disebut dengan DTV. oleh karena itulah, pengguna dari TV LED dan LCD biasanya membutuhkan set top box atau STB DVB T2 sebagai tambahan untuk dapat menyaksikan siaran dari TV digital.
Biasanya, TV digital telah dilengkapi dengan fitur digital video broadcasting terrestrial second generation atau DVB T2. Teknologi inilah yang diperlukan untuk dapat menerima sinyal digital serta memungkinkan pengguna untuk menyaksikan siaran tanpa perlu antena eksternal.
3. Kualitas Gambar Maupun Audio
Ciri ketiga dari TV digital dapat dilihat dari kualitas gambar serta audionya. TV digital biasanya akan memiliki gambar dengan resolusi high definition atau HD hingga 4K. Tidak hanya kualitas gambar, kualitas audio yang dihasilkan oleh TV digital pun biasanya lebih bagus, dikarenakan telah dilengkapi dengan teknologi surround sound hingga Dolby Audio.
Perbedaan TV Analog dan TV Digital
Setelah mengetahui ciri-ciri dari TV digital, apakah Grameds sudah memahami perbedaan dari TV digital dan TV analog? Apabila belum, Grameds bisa menyimak perbedaan dari TV analog dan TV digital berikut ini, sebelum memutuskan untuk berganti.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
1. Sinyal yang Biasa Digunakan
Perbedaan pertama bisa dilihat dari sinyal yang digunakan. TV analog pada umumnya hanya dapat menerima sinyal dari antena UHF. oleh karena itulah, TV ini mudah mengalami berbagai macam gangguan, noise hingga distorsi. Sementara itu, TV digital lebih mudah memproses sinyal digital maupun analog, sehingga akan lebih minim mengalami gangguan.
2. Kemampuan untuk Menangkap Sinyal
TV analog pada umumnya sangat bergantung pada jarak dengan stasiun pemancar TV. semakin jauh jarak antena dengan stasiun TV, maka akan semakin sulit pula untuk menangkap sinyal penyiaran. Akibatnya, kualitas gambar maupun audio pun semakin memburuk.
Sedangkan TV digital tidak bergantung pada jarak dengan pemancar TV. Jauh atau dekat TV dengan sinyal tetap akan menghasilkan kualitas gambar dan audio yang sama.
3. Jenis TV
TV analog biasanya identik dengan bentuk yang besar dan sering disebut sebagai TV tabung. Akan tetapi, ada pula TV analog yang memiliki layar datar dan hanya dapat menangkap siaran analog saja. TV analog biasanya juga tidak membutuhkan STB untuk dapat menerima siaran digital.
Sementara itu, TV digital biasanya memiliki sistem pemancar berupa DVB T2 dan smart TV masuk dalam kategori TV digital, karena memiliki DVT yang umum digunakan untuk mencari saluran TV.
4. Fitur TV
TV analog biasanya tidak memiliki banyak fitur canggih. Sementara TV digital kebalikannya, biasanya televisi digital memberikan layanan interaktif maupun jadwal acara yang telah atau akan ditayangkan.
Layanan tersebut juga dapat disebut sebagai electronic program guide. Dengan layanan tersebut, maka pengguna akan mendapatkan penjelasan mengenai tayangan yang sedang disiarkan atau bahkan jadwal tayang acara pada channel tertentu.
5. Kualitas Gambar dan Audio
Perbedaan terakhir dari TV analog dan TV digital adalah pada kualitas gambar dan audio. Televisi analog biasanya tidak memiliki kualitas gambar dan audio yang bagus, karena bergantung dengan jarak sinyal. Sementara televisi digital memiliki kualitas yang lebih baik.
Kelebihan dan Kekurangan TV Digital
Grameds mungkin penasaran, mengapa pemerintah meminta masyarakat untuk beralih pada TV digital? Apa sih kelebihan dari TV digital, sehingga saat ini masyarakat perlu beralih?
Sesuai dengan perkembangan zaman dan makin majunya teknologi informasi dan komunikasi saat ini, maka masyarakat Indonesia pun perlu menyesuaikan diri.
Termasuk dengan perkembangan TV. Saat ini, TV digital telah menawarkan berbagai macam fitur yang dapat dinikmati oleh pengguna, dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan TV analog biasa. Lalu, apa kelebihan lain dari TV digital dan apa kekurangannya? Simak berikut ini ya!
Kelebihan TV Digital
1. Memiliki Suara dan Gambar yang Lebih Jernih Dibandingkan TV Analog
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa perbedaan yang cukup terlihat dari TV digital dan TV analog adalah dari kualitas gambar dan kualitas audionya.
TV digital memiliki gambar dan audio yang lebih jernih dibandingkan dengan TV analog, dikarenakan jarak sinyal tidak berpengaruh. Hal ini tentu berbeda dengan TV analog, apabila jarak dari stasiun TV jauh, maka sinyalnya pun tidak akan bagus dan tidak akan menghasilkan gambar maupun audio yang baik. Grameds juga tidak akan menemukan siaran dengan layar penuh semut seperti pada TV analog.
2. Memiliki Sinyal Lebih Stabil
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, TV analog umumnya bergantung pada jarak stasiun pemancar TV. Apabila jaraknya semakin jauh, maka sinyal pun akan jelek dan gambar maupun audio yang ditampilkan akan semakin buruk.
Sementara itu, TV digital tidak memiliki keterbatasan sinyal yang disebabkan oleh jarak stasiun pemancaran TV. Oleh karena itulah, TV digital umumnya memiliki sinyal yang lebih jernih dan menghasilkan gambar dan audio yang lebih baik pula.
3. Ada Berbagai Macam Fasilitas Tambahan
Kelebihan selanjutnya dari TV digital adalah memiliki beragam fasilitas tambahan. Contohnya seperti Electronic Program Guide atau EPG, yaitu fasilitas pada TV digital untuk mengetahui acara yang akan maupun telah ditayangkan. Pengguna TV digital juga bisa langsung menilai kualitas dari penyiaran dengan cara memberi rating pada setiap program TV yang mereka saksikan.
4. Memiliki Dua Status Penyiaran TV Digital
Pada umumnya, penyiaran TV digital mengenal dua status yaitu terima serta tidak. Artinya, jika perangkat penerima siaran digital mampu menangkap sinyal tersebut, maka program siaran pun akan diterima. Begitu pula sebaliknya, apabila sinyal tidak dapat diterima, maka gambar maupun suara pun tidak akan muncul.
Kekurangan TV Digital
Selain memiliki beberapa kelebihan dibandingkan TV analog, TV digital pun memiliki beberapa kekurangan. Apa saja kekurangannya? Berikut penjelasannya.
1. Memiliki Kendala Operasional
Ketika melakukan proses perpindahan dari TV analog ke TV digital, maka pastinya akan berhubungan dengan kesiapan dari masyarakat Indonesia untuk berpindah dan menyesuaikan diri, karena masih banyak pengguna TV analog di Indonesia.
Meskipun telah dilaksanakan proses simulcast, tetapi masih ada beberapa kendala yang mengganggu seperti lamanya proses simulcast. Kemudian, lamanya proses simulcast juga terbagi-bagi menjadi dua wilayah, yaitu wilayah ekonomi maju dengan wilayah ekonomi kurang maju.
Dari pembagian tersebut, maka dapat dilihat kesiapan dari masyarakat setempat maupun penyelenggara untuk berpindah sepenuhnya ke TV digital, sehingga tidak terjadi kesenjangan.
2. Cliff Spot dan Blank Spot
Secara teknis, TV digital masih sering mengalami masalah teknis seperti cliff effect maupun blank spot. Cliff effect dan blank spot ialah ketidakstabilan dalam menerima sinyal digital yang lemah, sehingga akan menyebabkan siaran menjadi loading, terputus-putus atau patah-patah. Apabila gangguan cukup parah, bisa saja tidak memunculkan gambarkan dikarenakan pesawat TV tidak mampu mendapatkan sinyal.
3. Kerugian Secara Teknis
Kekurangan selanjutnya dari TV digital adalah kerugian secara teknis yang terjadi karena perpindahan dari TV analog ke TV digital. Kerugian tersebut dapat berupa televisi lokal yang tidak lagi digunakan, dikarenakan TV digital akan memancarkan penyiaran multipleksing.
4. Keahlian SDM untuk Dapat Mengoperasikan Alat
Kekurangan terakhir dari TV digital adalah SDM. Hal ini karena masyarakat yang berpindah dari TV analog ke TV digital perlu memiliki kemampuan untuk menghandle alat-alat dari TV digital apabila terjadi kerusakan.
Oleh sebab itu, masyarakat perlu memiliki keahlian tentang teknologi. Sebab TV digital menggunakan banyak aplikasi di dalamnya. Namun sayangnya, masih banyak masyarakat yang kurang paham mengenai teknologi terbaharu dan bingung bagaimana cara menggunakan atau bahkan menyalakan TV digital.
3 Cara Berpindah dari TV Analog ke TV Digital
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menghimbau masyarakat untuk segera membeli serta memasang set top box. Karena pemerintah akan segera mematikan siaran televisi atau TV analog dan berganti ke TV digital.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 mengenai Cipta Kerja, migrasi dari TV analog ke TV digital dilakukan dalam tiga tahap yaitu 20 April, 25 Agustus dan 2 November 2022.
Sebelum berganti dan membeli set top box, tahukah Grameds apa itu set top box? Set top box merupakan alat penangkap sinyal siaran. Ada beberapa jenis dari set top box yaitu DVB T2, DVB C, DVB S dan DVB IPTV. Di Indonesia, jenis set top box yang digunakan adalah DVB T2 untuk dapat menangkap siaran TV digital.
Set top box ini ini dibutuhkan oleh masyarakat yang tidak memiliki smart TV untuk dapat mengakses siaran TV digital. Akan tetapi, ada beberapa cara untuk berganti dari TV analog ke TV digital, karena ada 3 cara mudah untuk bermigrasi dari TV analog ke TV digital. Berikut penjelasannya.
1. Membeli Televisi yang Telah Memiliki Fitur Bawaan DVB T2
Apabila tidak ingin membeli set top box, maka Grameds bisa memiliki unit televisi baru yang telah memiliki fitur bawaan DVB T2, dikarenakan fitur inilah yang mampu menangkap sinyal TV. Berikut cara mengetahui fitur DVB T2 pada TV:
- Membuka laman resmi Kominfo pada laman siarandigital.kominfo.go.id
- Pilihlah menu Perangkat TV Digital
- Kemudian pilihlah menu Pilih Kategori
- Pilih menu Televisi
- Tulis merek serta tipe televisi milik Grameds
- Apabila dapat menerima siaran TV digital, maka nama brand serta tipe televisi akan muncul. Namun jika tidak, maka akan muncul keterangan bertuliskan “Mohon maaf, perangkat yang sedang Anda cari tidak terdaftar pada database kamu atau belum memiliki sertifikasi perangkat”
ApabilaGrameds ingin, membeli unit televisi baru untuk berganti ke TV digital, Grameds bisa memilih TV yang memiliki fitur DVB T2 seperti Samsung 32T4001, Polytron PLD 32 TV 1855, Coocaa 32D5T, LG 32 LM550 BPTA, TCL 32B3, Sharp Aquos LED 2T C32DC1i, Panasonic 32H410G, Changhong 32H1, Toshiba 32L3965 dan Toshiba 32L3965.
2. Smart TV
Cara kedua untuk berpindah dari TV analog ke TV digital adalah dengan memiliki smart TV. apabila Grameds telah memiliki smart TV, maka Grameds tidak perlu membeli set top box untuk dapat menangkap siaran TV digital.
Smart TV cukup terkenal belakangan ini, dikarenakan dikenal pula sebagai internet TV dan mampu menyediakan program tambahan dengan konektivitas internet.
Pengguna dari smart TV, dapat menyaksikan film pada situs-situs streaming melalui smart TV. Selain itu, smart TV juga bisa mengakses YouTube apabila memiliki konektivitas internet yang baik.
3. Android TV
Cara ketiga untuk berpindah dari TV analog ke TV digital tanpa menggunakan set top box adalah dengan membeli android TV. Sama seperti smart TV, android TV juga telah dilengkapi dengan koneksi internet maupun Wi-Fi.
Namun bedanya, android TV memiliki sistem operasi android seperti halnya ponsel pintar serta prosesor. Dengan begitu, pengguna android TV dapat langsung terhubung ke Google Play Store. Beberapa ponsel dengan tipe yang lama atau feature phone juga telah memiliki fitur TV, tetapi siaran yang ditangkap adalah dari TV analog.
Penutup
Itulah 3 cara berpindah dari TV analog ke TV digital tanpa menggunakan set top box dengan mudah, namun jika Grameds sudah memiliki TV digital, Grameds hanya perlu membeli set top box dan menghubungkannya dengan TV. Pastikan bahwa set top box tersebut original dan memiliki berbagai macam fitur yang dapat dinikmati oleh pengguna.
Apabila Grameds ingin mengetahui informasi tentang televisi, seperti bagaimana cara menjadi kontributor televisi dan hal lainnya, maka Grameds bisa mencari informasinya dengan membaca buku.
Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia.com menyediakan berbagai macam buku mengenai televisi untuk Grameds. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.
Jangan ragu untuk membeli buku di Gramedia karena dijamin original dan berkualitas!
Penulis: Khansa
Baca juga:
- Apakah TV Digital Perlu Antena
- Aplikasi TV Online
- Aplikasi Karaoke Terbaik
- Baca Buku Online
- Browser Anti Blokir
- Cara Daftar Akun TikTok
- Cara Berlangganan Majalah Nova
- Cara Cek RAM Laptop
- Cara Bookmark di Google Chrome
- Cara Hapus Akun Telegram
- Cara Kompres Video Tanpa Mengurangi Kualitas
- Cara Membuat KTP Online
- Cara Membuat Bitly
- Cara Lapor Pajak Online
- Cara Mengunci Aplikasi di HP dan PC
- Cara Beli Tiket Bioskop Online XXI
- Cara Tanda Tangan di PDF Secara Online dan Offline
- Cara Transfer BCA Ke DANA
- Cara Transfer BCA Ke DANA Terbaru
- Cara Download Video di Pinterest
- Cara Install Zoom Meeting di HP dan Laptopy
- Cara Transfer Dana Ke Gopay
- Cara Membuat Halaman Di Microsoft Word
- Cara Membuat Kop Surat Di Microsoft Word
- Cara Melindungi Privasi Chrome
- Cara Isikan Token Listrik
- Cara Menghapus Akun Instagram
- Cara Mengganti Password Wifi IndiHome
- Cara Membuat Meter Persegi di Word
- Cara Memasang AdBlock
- Cara Pesan Tiket Bioskop Online Antiribet
- Cara Mengetahui Jenis Font
- Cara Ganti Font Bio Instagram
- Cara Menyambungkan Wifi ke Laptop
- Cara Menggunakan QRIS
- Ciri-Ciri Terkena Radiasi HP
- Kelebihan dan Kekurangan Power Bank
- Masa Tenggang
- Membaca Buku Digital
- Microsoft Translator
- 7 Keuntungan Menggunakan Google Workspace
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien