in

Cara Beli Tiket Bioskop Online XXI dan Rekomendasi Film Terbaik yang Sedang Tayang

Cara pesan tiket bioskop online xxi – Menonton bioskop menjadi salah satu kegiatan penghilang penat yang paling banyak dipilih masyarakat, karena aktivitas ini tidak memerlukan waktu yang lama dan jarak yang jauh. Kita bisa mendapati banyak bioskop tersebar di berbagai daerah sekitar tempat tinggal kita. Menonton film sendiri menjadi kegiatan yang bisa dilakukan dari oleh orang dewasa hingga anak-anak.

Minat untuk menonton bioskop tak pernah surut, terutama dengan perkembangan industri film yang semakin pesat. Kemudahan untuk mengaksesnya juga semakin mendorong bioskop menjadi tempat rekreasi masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih dalam mengenai bioskop, mulai dari sejarah perkembangannya di Indonesia, cara memesan tiket secara offline dan online, serta rekomendasi film yang wajib Anda tonton. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Sejarah Perkembangan Bioskop di Indonesia

Sumber: Pexels

 

Pada zaman dahulu, bioskop pertama di Indonesia berlokasi di sekitar Lapangan Gambir yang sekarang adalah Monas. Bangunan bioskop pada zaman itu seperti bangsal dengan dinding yang terbuat dari gedek, dan atap yang terbuat dari kaleng atau seng. Setelah film bioskop selesai diputar, bioskop tersebut akan dibawa keliling ke banyak kota yang lainnya. Bioskop model tersebut dikenal dengan nama Talbot, yang diambil dari nama pendiri bioskop tersebut.

Kemudian, ada bioskop lain yang dibuka oleh pengusaha bernama Schwarz. Lokasi bioskopnya terletak di daerah Kebon Jahe, Tanah Abang. Lalu, bioskop ini pernah pindah lokasi ke sebuah gedung di Pasar Baru, tetapi akhirnya tutup akibat kebakaran.

Selain itu, ada juga bioskop yang bernama Jules Francois de Calonne, yang juga diambil dari nama pengusaha pendiri bioskop itu. Bioskop ini terletak di Deca Park, dengan konsep bioskop terbuka di lapangan, yang pada zaman sekarang disebut sebagai gerimis bubar atau “misbar”. De Calonne ini menjadi cikal bakal dari bioskop Capitol yang berlokasi di Pintu Air.

Pada tahun 1940-an, mulai bermunculan bioskop-bioskop lain, seperti Capitol di Pintu Air, Elite di Pintu Air, Rembrant di Pintu Air, Rex di Kramat Bunder, Centraal di Jatinegara, Cinema di Krekot, Al Hambra di Sawah Besar, Surya di Tanah Abang, Thalia di Hayam Wuruk, Olimo, Orion di Glodok, Rialto di Senen dan Tanah Abang, Oost Java di Jl. Veteran, Rivoli di Kramat, Widjaja di Jalan Tongkol atau Pasar Ikan, Chatay di Jl. Gunung Sahari, Astoria, dan lain-lain.

Semua film yang diputar di dalam bioskop zaman dulu adalah film tanpa suara. Pada umumnya, ketika film ditampilkan, akan diiringi dengan musik orkes yang bisa tidak sesuai dengan filmnya. Pada tahun 1951, di Jakarta diresmikan bioskop Metropole yang mempunyai kapasitas mencapai 1.700 tempat duduk. Bioskop ini juga dilengkapi teknologi berupa ventilasi peniup dan penyedot, mempunyai tiga tingkat dengan ruang dansa, dan kolam renang di bagian lantai yang paling atas.

Pada tahun 1955, bioskop Indra di Yogyakarta mulai mengembangkan bioskopnya dengan menambah fasilitas toko dan restoran. Di Indonesia, awal Orde Baru dianggap sebagai masa yang menawarkan kemajuan untuk bioskop. Sarana dalam bioskop mulai bertambah, begitu juga dengan jumlah produksi film nasional. Kemajuan ini semakin pesat pada tahun 1990-an. Kemudian, sejak tahun 1987, mulai bermunculan banyak bioskop yang menggunakan konsep sinepleks atau gedung bioskop yang mempunyai lebih dari satu layar lebar.

Sinepleks-sinepleks tersebut pada umumnya berada di pusat perbelanjaan, daerah kompleks pertokoan, atau mal yang ramai oleh anak-anak muda, dan menjadi destinasi pilihan masyarakat perkotaan. Di sekitar sinepleks itu juga tersedia restoran cepat saji, pasar swalayan, pusat mainan, dan berbagai fasilitas hiburan lainnya.

Pada era 2000-an, bioskop makin bertambah banyak di Indonesia. Hingga sekarang, terdapat dua pengelola bioskop yang populer, yaitu 21 Cineplex dengan XXI dan The Premiere, bioskop 21, dan juga Blitzmegaplex. Bioskop-bioskop tersebut sudah tersebar di berbagai pusat perbelanjaan di Indonesia, bahkan bisa terdapat lebih dari satu bioskop di pusat perbelanjaan yang sama.

Di Balik Pena: dr. Andreas Kurniawan Berbagi Tutorial Melalui Duka dan Mencuci Piring

Film yang ditayangkan pun bisa berasal dari dalam ataupun dari luar negeri. Walaupun demikian, pada awal tahun 2000 sampai sekitar tahun 2005, tidak banyak film nasional yang berhasil masuk ke jaringan bioskop. Film-film nasional baru mulai banyak ditayangkan di bioskop sejak tahun 2006 hingga sekarang.

Perusahaan 21 Cineplex Group adalah perusahaan bioskop yang paling tua di Indonesia. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1987, dan sudah memiliki jumlah bioskop dan layar dengan jumlah yang sangat banyak, yang masih terus bertambah hingga sekarang. Sejak tahun 2004, bioskop 21 melakukan rebranding dan modernisasi dengan mengubah nama dari 21 menjadi XXI.

Tidak ada perbedaan antara bioskop 21 dengan bioskop XXI. Dari segi harga, kualitas, dan tempat, semuanya hampir sama. Selain itu, 21 Cineplex Group juga sudah melakukan kerja sama dengan perusahaan IMAX, yaitu perusahaan bioskop asal Amerika Serikat yang memiliki kelebihan untuk membuat layar super besar.

Banyak masyarakat yang memilih XXI sebagai bioskop andalan, karena XXI mudah ditemukan di mana-mana, juga dilengkapi dengan fasilitas penjual makanan yang menyediakan makanan dan minuman yang enak.

Itu dia Grameds sejarah perkembangan bioskop di Indonesia. Ternyata keberadaan bioskop terbilang sudah sangat lama ya. Hal ini semakin membuktikan bahwa bioskop memang menjadi sebuah tempat rekreasi pilihan masyarakat.

Selanjutnya, kita akan mengenali bagaimana cara membeli tiket bioskop XXI secara offline dan online, dan rekomendasi film yang sedang tayang di XXI. Simak penjelasannya sampai selesai ya!

Perkembangan bioskop ini selalu mengikuti perkembangan zaman. Bagi Anda yang penasaran akan bagaimana tampilan dan keadaan bioskop di masa lalu, buku Wajah Bioskop Rakyat dapat menjawab rasa penasaran Anda. Buku karya Litbang Kompas ini akan memberikan gambaran wajah bioskop rakyat pada zaman dahulu. Dapatkan segera buku ini di gramedia.com.

 

Cara Membeli Tiket Bioskop XXI Secara Offline

Membeli tiket secara offline atau konvensional berarti calon penonton akan membeli tiket film secara langsung di tempat. Meskipun pada zaman ini sudah serba online, membeli tiket secara konvensional masih cukup populer, karena terkadang masih diadakan promo khusus yang hanya tersedia untuk pembelian secara langsung. Selain itu, melakukan pembelian tiket secara langsung tidak dikenakan biaya admin. Ini dia cara membeli tiket bioskop secara offline.

  1. Pergi ke lokasi bioskop pilihan Anda
  2. Antre di loket pembelian tiket
  3. Memilih judul film dan jam tayang yang sesuai
  4. Memberitahu jumlah tiket yang ingin dibeli dan memilih lokasi kursi tempat menonton
  5. Bayar tiket dengan menggunakan metode yang Anda inginkan, mulai dari cash, menggunakan kartu kredit atau debit, atau online payment yang tersedia.
  6. Tiket berhasil dibeli

Cara Membeli Tiket Bioskop XXI Secara Online

Melalui aplikasi M-Tix

Untuk membeli tiket bioskop XXI secara online, Grameds perlu mengunduh dan install aplikasi resmi milik XXI yang bernama M-Tix. Hal yang perlu diperhatikan, Anda memesan tiket melalui M-Tix, Anda harus mengisi saldo M-Tix terlebih dahulu.

Top-up atau mengisi saldo M-Tix sendiri dapat dilakukan melalui bank BCA, BRI, Mandiri, Digibank, dan Visa, atau melalui, Tokopedia, Indomaret, Jenius, dan BCA KlikPay.

Jangan lupa untuk memeriksa harga tiket terlebih dahulu sebelum mengisi saldo M-Tix, dan tambahkan biaya admin sebesar Rp1.500 per tiket. Setelah top-up saldo M-Tix, Anda perlu melakukan beberapa langkah di bawah ini.

  1. Daftar atau Masuk ke akun M-Tix
  2. Pilih kota tempat tinggal Anda
  3. Di halaman utama, klik film yang Anda inginkan
  4. Klik Buy Ticket (Beli Tiket), kemudian pilih lokasi bioskop yang Anda inginkan
  5. Pilih jadwal film; hari dan jam yang tersedia
  6. Pilih jumlah tiket yang Anda ingin beli
  7. Pilih posisi kursi yang Anda inginkan
  8. Klik Confirm Order (Konfirmasi Pesanan), kemudian isi kode voucher (jika ada)
  9. Isi PIN M-Tix untuk konfirmasi pembayaran
  10. Tunggu e-tiket bioskop muncul di aplikasi atau dikirim melalui email.
  11. Tiket berhasil dibeli

Melalui aplikasi TIX ID

Selain melalui aplikasi M-Tix, Anda juga bisa membeli tiket bioskop XXI melalui aplikasi TIX ID. Perlu diperhatikan bahwa pembayaran yang diterima TIX ID hanya melalui DANA, jadi pastikan juga Anda sudah menghubungkannya ke aplikasi dan mengisi saldo DANA Anda. Berikut adalah cara membeli tiket bioskop XXI melalui aplikasi TIX ID.

  1. Unduh aplikasi TIX ID di Google Play Store atau App Store
  2. Buka aplikasi TIX ID
  3. Daftar atau Masuk ke akun TIX ID
  4. Pilih lokasi kota tempat terdekat Anda
  5. Pilih film yang Anda ingin tonton
  6. Pilih tanggal, jam, dan lokasi bioskop yang Anda inginkan
  7. Pilih jumlah tiket yang ingin Anda beli
  8. Klik Beli Tiket
  9. Tentukan lokasi kursi yang Anda inginkan
  10. Pilih Ringkasan Order
  11. Cek kembali rincian pesanan Anda
  12. Klik Bayar Sekarang.
  13. Masukkan nomor yang terdaftar di DANA
  14. Masukkan PIN DANA, kemudian Klik Bayar
  15. Tunggu hingga pembayaran terkonfirmasi dan e-tiket muncul di aplikasi
  16. Tiket berhasil dibeli

Akibat keasyikan main di game center, Nira dan Nara jadi telat memesan tiket untuk nonton film kesukaan mereka. Dan ternyata, hanya tersisa satu tiket saja. Sedangkan, mereka berdua sama-sama tidak mau melewatkan film tersebut. Akhirnya, mereka harus rebutan tiket bioskop. Lantas, siapa yang berhasil mendapatkan tiketnya? Apakah Nira atau Nara?

 

Rekomendasi Film XXI 

Sumber: Pexels

 

Bagi Grameds yang bingung mau nonton film apa di XXI, berikut ini ada 5 rekomendasi film yang sedang tayang, yang dapat menjadi pilihan tepat bagi Anda.

1. ANT-MAN AND THE WASP: QUANTUMANIA

Sumber: m.21cineplex.com

Bagi para penggemar Marvel, pasti sudah menunggu film yang satu ini. Kali ini, Scott Lang (Paul Rudd), Hope Van Dyne (Evangeline Lilly), Dr. Hank Pym (Michael Douglas), dan Janet Van Dyne (Michelle Pfeiffer) menjelajahi Dunia Kuantum, tempat mereka bertemu dengan banyak makhluk aneh yang merupakan musuh Janet di masa lalu. Mereka memulai petualangan yang melampaui batas yang pernah mereka pikir. Film ini bisa ditonton oleh semua umur.

2. A MAN CALLED OTTO

Sumber: m.21cineplex.com 

 

FIlm drama dan komedi ini bisa ditonton dari usia 13 tahun ke atas. Ini adalah kisah Otto (Tom Hanks) yang merupakan seseorang yang mudah marah setelah kehilangan istrinya. Situasi mulai berubah ketika keluarga muda pindah ke dekat rumahnya. Hari-hari yang penuh kemarahan sekarang mulai berubah ke arah persahabatan yang akan mengubah dunianya. Film ini dijamin bisa membuat penonton banjir air mata akibat tersentuh akan kisahnya.

Belajar membuat film memang tidak mudah dan dibutuhkan kemampuan khusus. Namun, apabila sudah terbiasa, maka membuat film pun akan lebih mudah dilakukan. Bikin Film, Yuk ini merupakan buku yang disusun berdasarkan hasil belajar film di lokasi shooting, yang diperkuat dengan penelusuran referensi yang valid.

Buku ini ditulis mengalir begitu saja sesuai dengan pengalaman yang pernah penulis alami sebagai pemeran di dunia kreatif. Untuk itu, buku Bikin Film, Yuk ini bisa dijadikan sebagai stimulus dan inspirasi bagi pembaca yang berminat menggeluti dunia film. Buku ini juga sangat cocok dibaca anak muda kreatif atau semua orang yang ingin membuat filmnya sendiri.

 

3. JALAN YANG JAUH JANGAN LUPA PULANG

Sumber: m.21cineplex.com

 

Film dengan rating usia 13 tahun ke atas ini bergenre drama. Kisah ini berlatar belakang di London, kota yang penuh harapan dan memiliki berjuta kemungkinan untuk mewujudkan impian Aurora. Di sana, Aurora bertemu dengan Jem (Ganindra Bimo), tambatan hati yang memiliki visi yang sama dengannya.

Seniman baru yang sedang naik daun, dan senior di kampusnya itu juga sama-sama perantau dari Indonesia. Kehidupan Aurora pun terasa sempurna dan penuh gairah dengan kehadiran Jem di kota impiannya. Hingga akhirnya ia menemukan sisi lain Jem yang terpaksa membuat Aurora mengorbankan kuliah dan meninggalkan mimpinya begitu saja.

Dalam masa sulitnya, Aurora dibantu oleh kedua sahabatnya, yaitu Honey (Lutesha Sadhewa) dan Kit (Jerome Kurnia) untuk tinggal bersama mereka di apartemen. Kesibukan Aurora untuk bertahan hidup dan mengusahakan kembali kuliahnya dengan bekerja serabutan membuat dirinya putus kontak dengan keluarga.

Dua bulan tanpa kabar membuat Angkasa (Rio Dewanto) dan Awan (Rachel Amanda) menyusul Aurora ke London. Terkejut dengan kondisi Aurora yang berantakan, ditambah dengan kenyataan bahwa ia meninggalkan mimpi-mimpinya akibat kekerasan mental yang dilakukan Jem kepadanya, Angkasa dan Awan sepakat untuk memaksa Aurora pulang. Namun, apakah pulang menjadi jawaban dari perjalanan panjang Aurora?

4. THE FIRST SLAM DUNK

Sumber: m.21cineplex.com

 

Film animasi ini cocok ditonton oleh mereka yang sudah berusia 13 tahun ke atas. Bagi para pecinta bola basket, ini adalah film yang wajib kalian tonton. Film ini akan menghadirkan pengalaman yang mengagumkan! Takehiko Inoue selaku penulis naskah dan sutradara film ini akan mewujudkan tampilan berkualitas tinggi yang belum pernah kita saksikan sebelumnya! Tampilan akan semangat, mimpi, tantangan, dan pertumbuhan melalui bola basket.

5. MISSING

Sumber: m.21cineplex.com

 

Film bergenre drama dan thriller ini memiliki rating usia 13 tahun ke atas. Ini adalah kisah yang relevan dengan kehidupan masa kini yang bergantung pada kecanggihan teknologi, terutama internet. Setelah ibunya hilang ketika berlibur di Kolombia, June (Storm Reid) berusaha keras untuk menemukannya dari rumah dengan memanfaatkan teknologi internet.

Nah, itu dia Grameds artikel “Langkah-Langkah Membeli Tiket XXI Secara Online dan Rekomendasi Film Terbaik yang Sedang Tayang”. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi Anda dan membantu Anda yang ingin menonton bioskop.

Perlu digarisbawahi bahwa rekomendasi film di atas berdasarkan dibuatnya artikel ini. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu siap memberikan informasi terbaik dan terlengkap bagi Anda.

Jika ingin mencari buku tentang film, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gabriel

Rujukan:

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy