Kesehatan

Tanda Miom Keluar dan Cara Pengobatannya

Written by Adinda Rizki

Tanda Miom Keluar – Tanda miom keluar kerap kali disamakan sebagai gumpalan darah ketika menstruasi. Maka dari itu, tak sedikit wanita yang beranggapan bahwa miom, alias myoma, atau fibroid rahim bisa keluar dengan sendirinya bersamaan dengan darah menstruasi. Lantas, bagaimana penjelasan mengenai tanda miom keluar secara medis?

 

tanda miom keluar

https://www.shutterstock.com/g/AdamGCS

Fibroid rahim merupakan tumor jinak yang tumbuh di sekitar atau di dalam rahim wanita. Meski tak memiliki sifat kanker, tumor ini dapat membesar dan mengakibatkan munculnya rasa sakit pada perut, apalagi ketika Grameds menstruasi.

Sebuah penelitian mengungkap bahwa sekitar 80% wanita di dunia dapat mengidap myoma ketika berusia 50 tahun. Kendati demikian, sebagian besar pengidap miom tak merasakan gejala apapun dan baru menyadari adanya tumor jinak pada rahim ketika pemeriksaan rutin, seperti ketika melakukan pemeriksaan kehamilan.

Gumpalan Darah Saat Haid Belum Tentu Tanda Miom Keluar

tanda miom keluar

https://www.emedihealth.com/

Ternyata, gumpalan darah ketika haid tak selalu menjadi tanda miom keluar dari rahim. Gumpalan darah ketika haid adalah hal yang normal dan terjadi pada setiap wanita, terutama saat mereka tengah berada dalam fase puncak masa menstruasi, yaitu pada hari kedua atau ketiga datang bulan.

Bahkan pada wanita yang sudah divonis mengidap fibroid rahim, keluarnya gumpalan darah ketika haid menjadi lebih lumrah lagi. Hal tersebut dikarenakan daging yang tumbuh pada rahim dapat menjadi pengganggu kontraksi rahim untuk mengeluarkan darah. Hal tersebut membuat darah menjadi lebih lama tertahan dan menjadi gumpalan di dalam tubuh.

Tumor pada rahim juga dapat mengakibatkan darah yang keluar dari vagina menjadi lebih banyak dan deras. Selain itu, pengidap miom akan merasakan berbagai gejala lain, seperti:

  • Nyeri punggung bagian bawah yang tak kunjung hilang
  • Rasa sakit saat berhubungan seksual (dispareunia)
  • Perut terasa kembung
  • Infertilitas (susah hamil)
  • Muncul bercak darah di luar periode menstruasi

Keluarnya Miom Bersama Menstruasi Adalah Kasus Langka

Dalam teori kedokteran, miom tidak mungkin keluar bersamaan dengan darah haid, apalagi pada wanita yang masih berusia produktif. Fibroid rahim hanya dapat mengecil atau hilang dengan sendirinya saat Grameds memasuki usia menopause atau diangkat dengan jalan operasi.

Meski demikian, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa seorang wanita dengan usia 22 tahun pernah mengalami miom yang keluar dari rahim secara spontan melalui vagina. Tanda miom keluar dari rahim yang dialami oleh wanita ini antara lain keluarnya gumpalan darah yang disertai dengan:

  • Sakit perut
  • Demam
  • Menstruasi berat

Keluarnya bongkahan miom secara spontan dari wanita muda ini adalah kasus yang langka dan hingga kini belum diketahui secara pasti mengenai penyebabnya. Salah satu teori paling masuk akal adalah jaringan miom di dalam rahim telah mati sehingga mekanisme tubuh secara otomatis menganggapnya sebagai sisa metabolisme yang perlu dikeluarkan.

Alasan lain yang mungkin membuat miom keluar ialah:

  • Menopause
  • Pengaruh obat tertentu
  • Penggunaan alat kontrasepsi (KB) spiral
  • Aborsi
  • Operasi Caesar
  • Embolisasi arteri rahim
  • Imunodefisiensi

Walau demikian, gumpalan myoma yang keluar tersebut hanya sebagian. Wanita tersebut tetap memerlukan perawatan dokter untuk mengeluarkan semua jaringan tumor mati yang ada di dalam tubuhnya agar supaya tak berubah menjadi infeksi yang dapat membahayakan nyawanya.

Perawatan yang dilakukan oleh dokter ialah dengan memberi obat percepatan untuk mengeluarkan gumpalan myoma dari rahim, injeksi obat, serta pemantauan intensif. Dalam kurun waktu 7 minggu, tumor rahim akan mengecil (tinggal 28 mm) dan tanda miom keluar dari rahim pun tak muncul kembali sehingga dokter memutuskan untuk tak melakukan operasi pengangkatan miom.

Apa yang Meningkatkan Risiko Terkena Penyakit Miom?

Mengutip dari Mayo Clinic, berbagai hal yang bisa meningkatkan risiko Grameds terkena penyakit miom ialah:

  • Berada di usia produktif, sekitar 16-50 tahun
  • Kadar estrogen yang tak normal karena kondisi medis maupun pemakaian obat
  • Memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarga
  • Wanita dengan kulit hitam lebih mungkin mengalami fibroid
  • Mengalami menstruasi terlalu dini
  • Terlalu banyak makan daging merah daripada sayuran, buah-buahan, dan produk susu
  • Minum beralkohol, termasuk bir dengam berlebihan

Mungkin ada beberapa faktor risiko penyebab yang tak disebutkan dalam penjelasan sebelumnya. Bila Grameds mengkhawatirkan faktor risiko penyebab miom lainnya, dianjurkan untuk berkonsultasi pada dokter untuk informasi lebih lanjut.

Bagaimana Mendiagnosis Penyakit Miom?

tanda miom keluar

https://www.alodokter.com/

Miom merupakan tumor yang paling kerap terdiagnosis pada panggul wanita. Kondisi ini sering ditemukan secara tak sengaja dalam pemeriksaan panggul rutin. Dokter mungkin merasakan bentuk rahim Grameds yang tak seperti biasanya serta mengarah pada gejala fibroid. Bila dokter menduga Grameds mempunyai gejala miom, dokter mungkin akan menyarankan Grameds untuk melakukan:

1. USG

Dokter akan melakukan tes USG trans vaginal atau trans abdominal memakai gelombang suara untuk memperoleh gambaran rahim Grameds. Dengan begitu dokter bisa melihat ukuran serta bentuk fibroid yang ada di rahim pasien dengan tujuan untuk memperjelas diagnosis.

Ketika Grameds melakukan USG, vagina atau perut Grameds akan dioleskan menggunakan gel, kemudian dokter akan menggerakkan stik pengontrol atau transduser pada atas bagian tubuh tersebut.

Transduser ini akan mengirimkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi ke berbagai organ maupun cairan tubuh yang ada pada area tersebut. Gelombang suara ini, akan memantul kembali dengan bentuk sinyal listrik ke mesin dan diubah menjadi gambar. Grameds dapat melihat gambar organ dalam tubuh Grameds melalui layar monitor.

2. Tes Laboratorium

Bila Grameds mengalami perdarahan menstruasi yang tak normal, dokter Grameds mungkin akan menjalakan proesdur ata tes lain untuk menyelidiki penyebab miom lainnya. Hal ini mungkin termasuk dalam tes hitung darah lengkap (CBC).

Tes hitung darah lengkap dilakukan dengan tujuan untuk menentukan apakah Grameds memiliki kadar hemoglobin yang normal atau tidak. Selain itu, dokter mungkin akan melakukan tes darah lainnya untuk melihat mengenai ada tidaknya masalah tiroid atau gangguan perdarahan yang dialami oleh Grameds.

3. Tes Pencitraan

Bila USG tak memberikan informasi yang cukup, dokter Grameds mungkin akan melakukan tes pencitraan yang berguna untuk memperjelas diagnosis. Beberapa tes pencitraan yang bisa dilakukan di antaranya:

1. Pencitraan resonansi magnetik (MRI)

Tes pencitraan ini bisa menunjukkan ukuran dan lokasi fibroid, mengidentifikasi berbagai jenis tumor serta membantu menentukan pilihan pengobatan yang tepat dan sesuai.

2. Histerosonografi

Histerosonografi, juga disebut sonogram infus saline (SIS), dilakukan dengan menggunakan cairan saline/ fisiologis yang steril. Prosedur ini dilakukan dengan cara memperluas rongga rahim, sehingga dokter akan lebih mudah untuk melihat gambaran endometrium dan fibroid pasien.

3. Histerosalpingografi (HSG)

Histerosalpingografi adalah prosedur yang dilakukan dengan cara menyuntikkan zat pewarna khusus melalui mulut rahim ke dalam rahim serta saluran telur. Dengan begitu, dokter bisa melihat rongga rahim dan tuba fallopi pasien dengan lebih jelas melalui layar monitor.

Dokter pada umumnya merekomendasikan prosedur ini bila dokter mencurigai adanya permasalahan yang berkaitan dengan kesuburan. Selain bisa menentukan ada tidaknya fibroid di dalam rahim, prosedur ini juga bisa membantu dokter untuk menentukan apakah saluran tuba Grameds tertutup atau terbuka

4. Histeroskopi

Prosedur ini dilakukan dengan cara memasukkan histeroskop atau teleskop kecil melalui serviks (leher rahim) ke rahim Grameds. Setelah histereskop dimasukkan, dokter akan meberikan suntikan berupa cairan khusus ke lubang rahim.

Hal ini dilakukan supaya dokter bisa melihat bagian dalam rongga rahim dengan lebih jelas. Selain memeriksa rongga rahim, umumnya dokter melakukan pemeriksaan ini dengan tujuan untuk melihat kondisi vagina dan saluran indung telur Grameds.

Cara Mengobati Penyakit Miom

tanda miom keluar

https://www.ai-care.id/

Pengobatan miom biasanya dilakukan bila penderita mengalami gejala miom yang mengganggu kegitannta sehari-hari. Pada kasus yang tak menimbulkan gejala, biasanya tidak diperlukan pengobatan. Berbagai pilihan pengobatan yang tepat untuk mengatasi penyakit miom adalah:

1. Obat-Obatan

Obat-obatan yang mungkin bisa mengatasi penyakit miom adalah:

1. Obat Pereda Nyeri

Grameds bisa mengonsumsi obat rasa sakit, seperti ibuprofen. Obat ini biasanya dimanfaatkan untuk mengurangi nyeri sebagai akibat dari perdarahan ketika menstruasi. Meski begitu, sebelum mengonsumsi obat pereda nyeri pastikan Grameds memahami dan mengikuti petunjuk penggunaan pada label sehingga Grameds tak mengonsumsinya lebih dari dosis yang dianjurkan.

2. Pil KB

Dokter Grameds mungkin akan meresepkan pil KB dengan tujuan untuk membantu mengontrol anemia dan perdarahan akibat  dari tumbuhnya fibroid. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pemanfaatan kontrasepsi tunggal progestin maupun kontrasepsi hormonal (pil KB) kombinasi, bisa menurunkan ukuran atau volume fibroid.

Kendati demikian, untuk beberapa orang pemakaian pil KB malah bisa menyebabkan fibroid tumbuh. Silakan konsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk informasi lebih lanjut.

3. GnRH Agonis

Obat-obatan yang disebut sebagai agonis GR-RH (Synarel, Lupron, dan lainnya) dapat mengobati fibroid dengan cara menghalangi produksi progesteron dan estrogen. Hal ini membuat Grameds akan mengalami keadaan pasca menopause hingga beberapa waktu.

Akibatnya, Grameds akan berhenti mengalami menstruasi, fibroid perlahan-lahan menyusut, dan Grameds pun terhindar dari risiko anemia.

Umumnya dokter meresepkan obat ini untuk Grameds dengan tujuan untuk membantu mengecilkan ukuran fibroid sebelum Grameds menjalani operasi. Sayangnya, obat-obatan ini tergolong mahal.

Selain itu, Grameds pun tak bisa mengonsumsinya selama lebih dari 6 bulan karena obat ini bisa meningkatkan risiko terkena osteoporosis yang membuat tulang Grameds terlalu lemah dan mengalami hot flash.

Dokter Grameds mungkin juga meresepkan progestin dengan dosis rendah dan hormon lain untuk mengurangi risiko terjadinya osteoporosis. Saat Grameds berhenti mengonsumsi obat GnRH agonis, fibroid Grameds bisa tumbuh kembali.

4. SERM

SERM merupakan jenis obat yang dapat memengaruhi kadar estrogen dalam tubuh Grameds. SERM sendiri berarti modulator reseptor estrogen selektif. Obat ini bisa membantu mengecilkan ukuran fibroid dengan tidak menyebabkan gejala menopause.

Walau demikian, para peneliti belum yakin mengenai efek baik dari obat ini untuk membantu mengecilkan ukuran fibroid. Konsultasikan pada dokter terlebih dulu untuk informasi lebih lengkap terkait obat ini.

5. Asam Traneksamat

Obat non hormonal ini umumnya dimanfaatkan untuk meringankan siklus menstruasi yang berat, seperti perdarahan yang berlebihan. Untuk Grameds yang mempunyai rencan untuk memiliki keturunan, Grameds dapat mengonsumsi obat ini untuk mengobati fibroid.

6. IUD

Meski tak akan mengecilkan ukuran fibroid, tetapi alat kontrasepsi hormonal yang satu ini dapat membantu meringankan gejala miom seperti kram dan pendarahan ketika menstruasi. Walau begitu, pemasangan kontrasepsi IUD wajib disesuaikan dengan letak fibrioid. Pasalnya, ada beberapa jenis kontrasepsi IUD yang akan mengganggu bila bersentuhan dengan fibroid.

2. Prosedur Operasi Invasive (Melibatkan Sayatan)

Jika berbagai pengobatan seperti yang telah disebutkan pada ulasan sebelumnya tidak kunjung meredakan gejala miom yang ada, maka dokter mungkin akan menyarankan prosedur operasi. Operasi umumnya menjadi pilihan pengobatan terbaik bila miom sudah cukup parah.

Tanyakan pada dokter mengenai manfaat serta efek samping yang harus Grameds hadapi saat melakukan operasi tertentu untuk mengangkat miom. Berikut beberapa pilihan operasi invasive yang dapat dilakukan untuk mengangkat miom adalah:

1. Histerektomi

Operasi ini umum dilakukan jika ukuran fibroid cukup besar. Dokter akan melakukan pengangkatan seluruh rahim, sehingga Grameds tak akan dapat hamil usai operasi ini. Operasi ini sangat efektif untuk mencegah pertumbuhan fibroid kembali di masa yang akan datang.

2. Miomektomi

Bila Grameds mempunyai lebih dari satu fibroid yang berukuran cukup besar dan letaknya dalam, dokter Grameds mungkin akan menyarankan untuk melakukan operasi ini.

Prosedur ini cocok dilakukan untuk Grameds yang berencana untuk hamil. Sayangnya, prosedur ini tak dapat dilakukan untuk semua jenis fibroid. Tetap ada kemungkinan dari fibroid untuk tumbuh kembali setelah operasi, sehingga Grameds mungkin akan membutuhkan operasi lanjutan.

3. Prosedur Non-Invasive (Tanpa Sayatan)

Miom biasanya diobati dengan operasi pengangkatan. Meski demikian, berkat kemajuan sains, ada beberapa alternatif pengobatan non-invasif untuk Grameds.

Salah pengobatan miom yang mulai populer ialah MR guided Focused Ultrasound (MRgFUS). Pengobatan ini memanfaatkan gelombang ultrasound untuk menghancurkan sel miom tanpa menyebabkan kerusakan di jaringan. Pilihan prosedur minim invasif untuk miom adalah:

1. Embolisasi Arteri Rahim.

Dokter Grameds akan menyuntikkan polivinil alkohol (PVA) ke dalam arteri yang menyuplai fibroid. PVA dapat menghambat suplai darah ke fibroid, sehingga ukuran miom akan menyusut.

Umumnya prosedur ini digunakan pada wanita yang mempnyai fibroid dengan ukuran yang sangat besar. Meski bukan prosedur operasi, Grameds mungkin harus dirawat beberapa malam di rumah sakit. Tanyakan pada dokter mengenai semua manfaat dan risiko dari prosedur ini.

2. Ablasi Endometrial

Endometrial ablasi merupakan prosedur medis yang dilakukan dokter dengan cara menghancurkan lapisan rahim. Prosedur ini memiliki tujuan untuk mengurangi pendarahan berlebihan ketika menstruasi bagi wanita yang mempunyai fibroid kecil di dinding lahir.

3. Myolisis

Prosedur ini dilakukan memakai metode laparoskopi yang menggunakan gelombang radio, laser, maupun arus listrik untuk menghancurkan fibroid dengan menyusutkan pembuluh darah yang menyuplai fibroid. Prosedur serupa disebut cryomyolysis, yakni membekukan fibroid memakai cairan nitrogen.

4. Miomektomi Laparoskopi atau Robotik

Dalam prosedur miomektomi, dokter bedah akan mengangkat fibroid dengan membuatan sayatan di perut. Akan tetapi, bila jumlah fibroid sedikit, dokter bisa menggunakan prosedur laparoskopi maupun robotik untuk mengangkat jaringan fibroid.

Prosedur ini memakai instrumen ramping yang dimasukkan melalui sayatan kecil di perut Grameds untuk mengangkat fibroid dari dalam rahim Grameds.

5. Miomektomi Histeroskopi

Prosedur ini bisa menjadi pilihan bila fibroid terletak di dalam rahim (submukosa). Dokter bedah Grameds akan menghilangkan fibroid dengan memakai alat khusus yang dimasukkan melalui vagina serta leher rahim ke dalam rahim Grameds.

6. Morcellation

Fibroid juga bisa dihilangkan dengan memecahnya menjadi potongan-potongan menjadi ukuran yang lebih kecil. Metode ini disebut morcellation, serta termasuk prosedur baru untuk mengatasi miom.

Kelebihan dari metode satu ini dibandingkan dengan metode lainnya ialah dapat mengurangi risiko pada rahim.

Baca juga:

About the author

Adinda Rizki

Saya sudah tertarik dengan dunia menulis sejak usia belia, walaupun saat itu saya hanya bisa menulis cerita-cerita pendek saja. Lewat menulis pula, saya jadi mengetahui banyak kosakata yang belum pernah saya tahu/dengar sebelumnya. Saya senang menulis dengan tema-tema seperti kesehatan, dan juga tentang Korea.

Kontak media sosial Linkedin saya Adinda Rizki