Kesehatan

Amandel: Pengertian, Cara Mengatasi, dan Ciri-Ciri Amandel

Written by Adinda Rizki

Ciri-Ciri Amandel – Radang amandel atau tonsilitis adalah suatu kondisi ketika amandel mengalami inflamasi ataupun peradangan. Kondisi ini umumnya dialami pada anak usia 3–7 tahun. Meski demikian, radang amandel juga dapat terjadi pada orang dewasa, terutama pada lansia.

Amandel atau tonsil yaitu dua kelenjar kecil yang ada pada tenggorokan dan memiliki fungsi untuk melakukan pencegahan terhadap infeksi, khususnya pada anak-anak. Namun, dengan seiring bertambahnya usia serta semakin kuatnya daya tahan tubuh, fungsi amandel kemudian mulai tergantikan dan ukurannya secara perlahan akan menyusut.

Lalu, apakah kamu sudah tahu apa yang dimaksud dengan amandel? Nah, pada artikel ini akan dibahas lebih lanjut tentang amandel hingga cara mengatasi radang amandel. Jadi, tetap simak artikel ini sampai habis, Grameds.

Pengertian Amandel

 

pexels

Amandel sejatinya bukanlah penyakit melainkan dua kelenjar kecil di daerah tenggorokan. Pada anak-anak yang belum memiliki pertahanan tubuh yang kuat, organ tubuh yang satu ini memiliki fungsi untuk mencegah berbagai infeksi yang dapat terjadi di dalam tubuh.

Namun dengan seiring dengan berjalannya usia serta semakin kuatnya sistem imun pada anak, maka fungsinya pun mulai tergantikan. Bahkan, bisa menimbulkan radang amandel pada seseorang.

Radang amandel memiliki gejala yang dapat dikenali. Gejala umum yang paling terlihat ialah adanya pembengkakan pada amandel. Selain itu, terdapat beberapa gejala-gejala lain yang juga menyertainya diantaranya adalah demam, batuk, suara serak, sakit kepala, hingga bau mulut.

Selain itu, penyakit ini juga akan menimbulkan bercak-bercak putih ataupun kuning pada tonjolan di daerah tenggorokan. Para penderita juga akan merasakan leher yang kaku, nyeri pada area telinga, hingga rasa kesulitan untuk menelan.

Bagi sebagian anak-anak yang menderita penyakit ini, biasanya belum bisa menjelaskan dan juga menggambarkan rasa sakit yang tengah diderita. Meski begitu, kamu juga dapat mengenali gejalanya dari perilaku yang mereka tunjukkan seperti diantaranya menjadi lebih rewel, tidak mau makan, dan juga sering ngiler. Jika sang anak atau diri kamu mengalami beberapa gejala tersebut, ada baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter, sehingga bisa teratasi dengan baik.

Ciri-Ciri Amandel

Gejala yang mungkin timbul dari radang amandel ini dapat bervariasi, mulai dari gejala yang cukup normal serta umum ditemui, gejala yang tidak normal, hingga gejala yang membutuhkan penanganan medis sesegera mungkin. Untuk lebih jelasnya tentang ciri-ciri amandel normal, tidak normal, dan membutuhkan penanganan dokter akan dibahas pada poin ini.

Ciri-Ciri Amandel Meradang yang Normal 

Pada kondisi yang cukup umum, radang amandel ini dapat sembuh dengan sendirinya tanpa bantuan obat. Adapun waktu yang diperlukan untuk sembuh dari amandel kurang lebih adalah selama satu minggu.

Meski begitu, tentu saja gejala yang dialami ini mungkin akan menimbulkan perasaan yang tak nyaman, terutama di hari ketiga hingga hari kelima sejak radang amandel pertama kali terjadi. Adapun ciri-ciri amandel tentang radang yang cukup normal dapat diketahui, antara lain:

  1. Sakit tenggorokan, terutama saat ia sedang menelan makanan.
  2. Amandel atau tampak bengkak serta kemerahan pada area tenggorokan juga dipenuhi dengan bintik-bintik yang berisi nanah.
  3. Demam serta menggigil yang berkepanjangan.
  4. Sakit pada area kepala, sakit telinga dan sakit leher.
  5. Tubuh mudah merasa lelah dan kesulitan tidur.
  6. Batuk-batuk.
  7. Kelenjar getah bening yang membengkak.

Ciri-Ciri Amandel Meradang yang Tidak Normal 

Selain ciri-ciri amandel normal, saat sedang mengalami peradangan sangat mungkin kamu kemudian mengalami gejala ataupun ciri yang tidak normal atau kurang umum ditemui. Dari beberapa kasus dari radang amandel yang tidak normal ini di antaranya adalah:

  1. Mual serta muntah-muntah
  2. Sakit perut
  3. Kesulitan membuka mulut serta suara yang berubah
  4. Bau mulut
  5. Lidah yang tampak berbulu

Ciri-Ciri Amandel Meradang yang Perlu Segera Diperiksakan 

Apabila kamu atau anak mengalami gejala amandel yang akan disebutkan ini, sebaiknya segera hubungi dokter untuk kemudian mendapatkan pemeriksaan yang lebih dalam. Adapun gejala atau ciri amandel meradang yang perlu diwaspadai di antaranya:

  1. Sakit tenggorokan yang tengah dialami tak kunjung hilang.
  2. Terasa nyeri serta sangat sulit untuk menelan.
  3. Demam yang dialami terus meninggi.
  4. Leher yang terasa kaku.
  5. Tubuh menjadi lebih lemah, lelah serta rewel dengan cukup parah.

Selain itu, gejala radang amandel yang kemudian memerlukan tindakan dari unit gawat darurat secepatnya ialah sebagai berikut.

  1. Penderita menjadi kian sulit bernapas.
  2. Penderita menjadi sangat kesulitan untuk menelan.
  3. Penderita yang tidak dapat mengontrol sekresi air liur.

Setelah mengetahui pengertian dan ciri-ciri amandel, maka untuk mengetahui lebih lanjut tentang amandel, kita juga perlu diagnosis peradangan amandel. Dengan diagnosis inilah, maka seseorang akan mengetahui apakah radang amandel yang dialami berbahaya atau tidak. Jadi, tetap simak artikel ini sampai selesai, Grameds.

Diagnosis Peradangan Amandel 

Dalam mendiagnosis peradangan amandel, dokter kemudian akan memulai dengan pemeriksaan tenggorokan, sekaligus dalam mengajukan pertanyaan perihal gejala-gejala yang dirasakan. Jika peradangan ini disebabkan oleh infeksi bakteri, biasanya gejalanya dapat berupa pembengkakan kelenjar getah bening di bagian tenggorokan, munculnya bintik-bintik nanah pada sekitar amandel, dan/atau demam.

Sementara itu, jika peradangan amandel ini disebabkan oleh infeksi virus, gejala-gejala yang muncul kemudian dinilai lebih ringan dari infeksi bakteri, serta sering disertai gejala batuk dan pilek. Biasanya diagnosis yang dilakukan, seperti:

Tes lebih lanjut di laboratorium, seperti diantaranya tes darah, biasanya diperlukan dokter untuk kemudian memastikan apakah pengidap juga mengalami berbagai kondisi lain, seperti demam kelenjar. Pada Sebagian besar kasus peradangan amandel biasanya akan sembuh dalam waktu satu minggu, serta jarang sekali berlanjut menjadi kondisi yang serius.

Langkah Mengatasi Peradangan Amandel

pexels

Jika peradangan amandel yang terjadi ini cukup parah, dokter biasanya kemudian akan melakukan tindakan medis, antara lain:

Perawatan di Rumah 

Amandel yang meradang dapat ditangani dengan melakukan pengobatan di rumah agar kemudian segera pulih kembali. Beberapa strategi perawatan di rumah yang perlu dilakukan diantaranya adalah:

  1. Perbanyak beristirahat.
  2. Perbanyak minum air putih untuk kemudian mencegah dehidrasi.
  3. Pastikan kamar tetap terjaga kelembapannya.
  4. Konsumsilah tablet hisap untuk menenangkan nyeri di tenggorokan.
  5. Hindari asap rokok.
  6. Konsumsilah makanan serta minuman yang memberi kenyamanan, seperti diantaranya kaldu dan air hangat dicampur dengan madu.
  7. Berkumurlah dengan menggunakan air garam untuk meredakan nyeri di tenggorokan.

Pemberian Antibiotik 

Penanganan pada radang amandel selanjutnya adalah dengan mengonsumsi obat-obatan. Seperti diketahui bahwa radang amandel ini kemudian disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri biasanya dokter akan meresepkan antibiotik untukmu. Jenis antibiotik yang diberikan pada umumnya adalah penisilin untuk radang amandel akibat infeksi bakteri Streptococcus grup A.

Sementara itu, bagi radang amandel yang tidak disebabkan karena virus, penderitanya kemudian hanya membutuhkan obat sebatas untuk meredakan gejala yang dialami. Obat ini termasuk paracetamol atau ibuprofen sebagai pereda nyeri serta menurunkan demam akibat radang amandel.

Operasi 

Dalam beberapa kasus, seseorang yang menderita tonsilitis biasanya akan diarahkan untuk melakukan tindakan operasi berupa pengangkatan amandel. Operasi yang diberikan oleh dokter ini bertujuan untuk mengatasi radang amandel yang sudah cukup kronis atau radang amandel yang disebabkan karena bakteri yang tidak dapat melakukan respons terhadap antibiotik.

Radang amandel yang terlalu sering kambuh serta mungkin harus dilakukan operasi, berikut beberapa ciri-ciri amandel yang perlu dioperasi:

  1. Amandel yang terus terjadi hingga lebih dari tujuh kali dalam satu tahun .
  2. Amandel yang terus terjadi lebih dari empat hingga lima kali dalam setahun dalam dua tahun sebelumnya.
  3. Amandel yang terus terjadi lebih dari tiga kali dalam satu tahun pada tiga tahun sebelumnya.

Adanya tonsilektomi juga akan memungkinkan seseorang dengan radang amandel yang dapat memicu berbagai komplikasi berikut:

  1. Munculnya berbagai episode pernapasan terhenti saat sedang tidur (gangguan apnea tidur obstruktif).
  2. Kesulitan saat bernapas.
  3. Kesulitan dalam menelan makanan, terutama makanan daging dan makanan tebal lainnya.
  4. Abses yang tak merespons antibiotik.

Semua langkah mengatasi peradangan di atas, bisa kamu lakukan dengan baik. Namun, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya kalau gejala radang amandel dirasa semakin mengganggu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Cara Membedakan Amandel dan Radang Tenggorokan 

Apakah kamu tahu kalau radang amandel dan radang tenggorokan bisa terjadi bersamaan dan apa perbedaannya? Berikut penjelasan lengkapnya.

Faktanya, seseorang dapat mengalami radang amandel serta radang tenggorokan secara bersamaan. Namun, tetap terdapat perbedaan gejala di antara keduanya. Jika kamu belum memahami tentang mana yang tengah kamu alami, maka sebaiknya segera periksakan diri ke dokter dan lakukan anjuran yang dokter telah berikan, seperti diantaranya minum obat teratur serta istirahat secukupnya.

Tonsilitis sendiri dapat disebabkan oleh bakteri kelompok A Streptococcus, yang kemudian bertanggung jawab untuk radang tenggorokan juga. Namun, kamu dapat mengalami radang amandel akibat infeksi bakteri serta berbagai virus lain. Selain itu, radang amandel (tonsillitis) yang menyerang kelenjar tonsil, yaitu kelenjar yang kemudian berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh.

Sementara itu, radang tenggorokan atau faringitis merupakan penyakit yang terjadi akibat peradangan pada daerah tenggorokan.

Berikut ini beberapa cara membedakan amandel dan radang tenggorokan.

Ciri-Ciri Kemunculannya

Namun, di dalam beberapa aspek tetap dapat dilihat perbedaannya. Misalnya saja, pada radang amandel akan tampak kemerahan pada area amandel, sedangkan pada radang tenggorokan kemudian hanya tampak bintik-bintik merah pada area mulut.

Gejalanya

Radang bisa menyebabkan berbagai gejala seperti demam, leher kaku, rasa sakit perut, serta perubahan warna putih ataupun kuning pada atau di sekitar amandel. Sementara itu radang tenggorokan menyebabkan demam yang lebih tinggi, pegal linu di sekujur tubuh, rasa mual dan muntah, hingga tampak amandel merah bengkak dengan garis-garis putih nanah.

Jika salah satu atau beberapa gejala seperti yang disebutkan di atas kamu alami, maka sebaiknya segera periksakan dirimu ke dokter.

Penutup

Pada dasarnya, amandel merupakan salah satu bagian tubuh yang dimiliki oleh setiap manusia. Lalu, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa amandel ini sudah memiliki fungsinya, yaitu untuk menangkal kuman atau virus masuk ke dalam tubuh. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, amandel pada seseorang akan semakin menipis, sehingga fungsinya pun akan semakin melemah. Oleh sebab itu, akan lebih mudah terkena radang amandel.

Meski begitu, radang amandel itu sendiri ada yang tidak berbahaya dan ada juga yang berbahaya. Selain itu, radang amandel juga ada yang disebabkan virus yang bisa membuat sulit untuk menelan suatu makanan. Jika radang amandel semakin mengganggu aktivitas, sebaiknya segera periksakan diri kamu ke dokter agar segera mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.

Demikian pembahasan tentang pengertian amandel, ciri,ciri amandel, hingga cara membedakan radang amandel dengan radang tenggorokan.  Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat sekaligus bisa menambah wawasan kamu.

Menjaga kesehatan anggota tubuh bisa dibilang suatu keharusan. Jika kamu ingin mencari buku tentang kesehatan tubuh, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sofyan

Sumber: dari berbagai sumber

Rekomendasi Buku-Buku Terkait yang Wajib Kamu Baca

99 Tanya Jawab Telinga, Hidung, Tenggorok

Berdasarkan pengalaman penulis sebagai dokter spesialis THT selama 4 dasawarsa, banyak pertanyaan dan pernyataan pasien atau orangtua pasien yang itu-itu lagi. Ini artinya, persoalan THT sesungguhnya masih menjadi persoalan yang sering dihadapi banyak orang.

  • Apakah semua amandel harus dioperasi?
  • Kalau anak saya kurang mendengar, apakah dia congekan?
  • Dok, saya sakit sinusitis, setiap pagi hidung saya tersumbat

Buku ini memuat 99 tanya-jawab seputar Telinga, Hidung dan Tenggorok (THT). Dibahas dengan sederhana dan menggunakan bahasa sehari-hari agar mudah dimengerti. Membacanya akan membuat kamu seolah-olah sedang berada di dalam ruang praktik dokter, dan menanyakan langsung keluhan yang kamu miliki.

Ayo Rawat Telinga, Hidung, dan Tenggorokanmu

Sudahkah kamu merawat telinga, hidung, dan tenggorokan dengan baik? Mengapa sih kamu harus berhati-hati saat membersihkan telinga? Dalam buku ini, kamu akan tahu bahwa telinga, hidung. Dan tenggorokan itu berhubungan, kamu juga akan tahu benda-benda apa saja yang berbahaya bagi hidung, cara mengatasi hidung yang mimisan, dan masih banyak lagi. Yuk, rawat telinga, hidung, dan tenggorokanmu agar selalu sehat! Dalam seri ini, terdapat empat buku. Judul-judul lainnya adalah Ayo Rawat Gigimu, Ayo Rawat Matamu, dan Ayo Rawat Kulitmu.

 

Buku Teks Komprehensif Ilmu THT-KL Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala-Leher

Buku Teks Komprehensif Ilmu THT-KL ditulis oleh ahli-ahli THT-KL Indonesia dengan bidang keahlian masing-masing. Buku mencakup teori-teori dasar mengenai THT-KL hingga aspek klinis di bidang THT-KL. Teori dasar seperti anatomi, fisiologi hingga patologi disajikan secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami. Aspek klinis seperti pemeriksaan klinis, ilmu kesehatan, dan ilmu penyakit THT-KL yang termuat di buku ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa kedokteran, dokter umum, PPDS THT-KL, maupun dokter spesialis THT-KL dalam memahami ilmu THT-KL secara komprehensif.

 

Mengenal Penyakit Organ Cerna: Gastritis (Penyakit Maag)

Penyakit organ cerna atau sistem pencernaan yang sering ditemukan adalah gastritis. Gastritis (dyspepsia/penyakit maag) adalah inflasi atau pembengkakan pada mukosa lambung. Mekanisme kerusakan mukosa diakibatkan oleh ketidakseimbangan faktor-faktor pencernaan seperti asam lambung dan pepsin dengan produksi mukus bikarbonat dan aliran darah. Penyebab utama gastritis adalah infeksi (bakteri dan virus), iritasi lapisan organ cerna yang bisa disebabkan oleh obat-obatan, minuman beralkohol, ekskresi asam lambung yang berlebihan, muntah kronis, dan tertelan racun.

 

About the author

Adinda Rizki

Saya sudah tertarik dengan dunia menulis sejak usia belia, walaupun saat itu saya hanya bisa menulis cerita-cerita pendek saja. Lewat menulis pula, saya jadi mengetahui banyak kosakata yang belum pernah saya tahu/dengar sebelumnya. Saya senang menulis dengan tema-tema seperti kesehatan, dan juga tentang Korea.

Kontak media sosial Linkedin saya Adinda Rizki