Kesehatan

Imunisasi IPD: Pengertian, Jenis, Manfaat, Efek Samping, dan Waktu Pelaksanaannya

Written by Adinda Rizki

Imunisasi IPD – Imunisasi adalah salah satu cara untuk melindungi tubuh anak dari berbagai jenis infeksi dan penyakit yang mengancam. Adapun, salah satu penyakit yang rawan menyerang kesehatan tubuh anak adalah invasive pneumococcal disease (IPD). Jadi, untuk melindungi anak dari penyakit ini, maka anak harus diberikan imunisasi IPD khusus.

IPD sendiri adalah kelompok penyakit yang diakibatkan oleh adanya bakteri Streptococcus Pneumoniae serta dapat menyebar melalui udara atau melalui batuk. Oleh karena itu, imunisasi IPD penting diberikan kepada anak-anak sedari dini, mulai dari anak berusia dua bulan.

Pemberian imunisasi IPD pada anak sebelum berusia 6 bulan telah terbukti secara efektif mampu mencegah 90 persen terjadinya penyakit radang selaput otak atau meningitis dan radang paru-paru akibat pneumococcus.

Pneumococcus ini adalah penyakit yang diakibatkan oleh bakteri jenis tertentu yang dikenal dengan nama Streptococcus Pneumoniae. Karena banyaknya rantai dalam penyakit ini, tidak heran jika pemberian imunisasi IPD menjadi penting untuk melindungi diri dari serangan infeksi dan penyakit, terutama pada anak-anak.

Dalam beberapa kasus, penyakit pneumococcus memang sering terjadi pada anak. Namun, penyakit yang satu ini juga dapat terjadi pada orang dewasa yang lebih tua atau orang yang memiliki kondisi kornis. Bahkan, pneumococcus yang menyerang orang dewasa dapat menyebabkan komplikasi yang signifikan.

Imunisasi IPD dapat mencegah berkembangnya bakteri Streptococcus Pneumoniae yang menjadi salah satu penyebab paling umum infeksi paru-paru. Selain itu, imunisasi ini juga dapat mencegah infeksi pada bagian tubuh lain, seperti aliran darah (bakteremia), serta tulang belakang dan otak (meningitis).

Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai imunisasi IPD, pengertian, jenis, manfaat, efek samping, dan waktu pelaksanaannya. Yuk, simak!

Apa Itu Imunisasi IPD?

Pixabay.com/ronstik

Imunisasi IPD (Invasive Pneumococcal Disease) adalah pemberian vaksin pada tubuh untuk mencegah berbagai penyakit dan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus Pneumoniae. Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit pneumokokus invasif (IPD) atau pneumonia yang menyerang sistem pernapasan, khususnya paru-paru.

Pneumonia akan terjadi ketika sistem pernapasan dalam tubuh seseorang terinfeksi bakteri, khususnya pada organ paru-paru. Penyakit pneumokokus invasif (IPD) merupakan suatu infeksi penyakit yang serius dan dapat menyebar ke berbagai organ tubuh lain di luar paru-paru, seperti otak dan tulang belakang. Bakteri ini dapat masuk melalui mulut, mata, tenggorokan, atau bagian tubuh lain.

Meskipun kasus penyakit ini masih tergolong jarang terjadi, tetapi IPD termasuk pada penyakit yang lebih serius dibanding dengan kelompok penyakit pneumokokus lain yang ringan. Pneumokokus ringan ini, seperti flu, sinus, infeksi telinga tengah atau otitis, dan radang paru-paru (pneumonia).

Oleh karena itu, imunisasi IPD perlu untuk diberikan untuk mencegah dua jenis penyakit IPD. Dua jenis penyakit tersebut adalah meningitis pneumokokus dan bakteremia pneumokokus.

Meningitis pneumokokus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang jaringan dan cairan pada sekitar daerah otak hingga bagian sumsum tulang belakang. Sedangkan bakteremia pneumokokus adalah penyakit yang timbul karena bakteri yang menyerang aliran darah dan mengakibatkan infeksi serius yang akan berbahaya bagi tubuh.

Dengan pemberian imunisasi IPD kepada anak, diklaim efektif dalam mencegah timbulnya penyakit IPD yang parah dan kemungkinan rawat inap. Bahkan imunisasi IPD juga dapat mencegah kematian akibat penyakit yang ditimbulkan.

Jenis Vaksin untuk Mencegah IPD

Pixabay.com/qimono

Setelah kita mengetahui apa itu imunisasi IPD, maka kita perlu juga untuk tahu jenis vaksin yang digunakan untuk mencegah IPD. Pasalnya, ada sekitar 90 jenis bakteri Streptococcus Pneumoniae yang dapat menyebabkan penyakit.

Memang tidak semua jenis vaksin dapat melindungi tubuh dari banyaknya jenis bakteri tersebut, tetapi vaksin ini bisa membantu mencegah infeksi dari jenis bakteri yang paling umum. Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), terdapat dua jenis vaksin yang dilisensikan di Amerika Serikat, yakni Vaksin Konjugasi Pneumokokus dan Vaksin Polisakarida Pneumokokus.

Adapun penjelasan dua jenis vaksin untuk mencegah penyakit tersebut adalah sebagai berikut.

  • Vaksin konjugasi pneumokokus, yakni PCV13, PCV15, serta PCV20

Vaksin konjugasi pneumokokus akan memberikan perlindungan kepada 13 jenis bakteri pneumokokus yang dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa. Vaksin ini terdiri dari tiga jenis, yaitu PCV13 atau Prevnar13, PCV15, dan PCV20.

Pada umumnya, vaksin ini akan diberikan beberapa dosis pada bayi dan anak-anak mulai dari usia dua bulan. Sedangkan untuk orang dewasa, vaksin ini akan diberikan satu dosis saja.

Adapun jenis vaksin yang direkomendasikan untuk diberikan kepada bayi adalah vaksin jenis PCV13. Namun, vaksin jenis ini juga dapat diberikan kepada orang dewasa di atas 65 tahun, dan anak yang berusia 2 tahun hingga 64 tahun dalam kondisi kesehatan tertentu, seperti pengidap HIV, diabetes mellitus, kondisi jantung kronis, hati, paru-paru, dan ginjal.

  • Vaksin polisakarida pneumokokus, yakni PPSV23

Jenis vaksin yang satu ini dapat melawan 23 jenis bakteri pneumokokus dalam tubuh. Biasanya, vaksin jenis ini hanya akan diberikan sebanyak satu dosis saja. Untuk penggunaannya, vaksin PPSV23 atau Pneumovax 23 disarankan untuk diberikan kepada orang dewasa yang berusia di atas 65 tahun dan anak yang berusia 2 tahun hingga 64 tahun dalam kondisi kesehatan tertentu.

Contohnya seperti pengidap HIV, diabetes mellitus, kondisi jantung kronis, hati, paru-paru, dan ginjal. Selain itu, jenis vaksin ini juga dapat diberikan kepada seseorang yang berusia antara 19 hingga 64 tahun yang merokok atau mengkonsumsi produk tembakau lain.

Imunisasi anak adalah pemberian vaksin kepada anak untuk mencegah penularan penyakit tertentu. Vaksin adalah zat yang berfungsi membantu membentuk kekebalan tubuh atau imunitas terhadap infeksi sejumlah penyakit menular.

Maka dari itu, penting sekali bagi para orang tua untuk mengetahui panduan imunisasi anak. Dengan begitu, pemberian imunisasi pada anak pun akan jadi lebih rutin. Untuk mengetahui panduan akan hal itu, maka bisa membaca buku Panduan Imunisasi Anak.

 

Kata vaksin dan imunisasi selalu diiringi dengan berbagai kontroversi pro dan kontra. Benarkah imunisasi bisa menyebabkan autisme dan juga kanker? Bagaimana kehalalannya? Berbahayakah jika diberikan beberapa imunisasi sekaligus?

Ada banyak sekali berbagai pertanyaan yang kerap membuat gundah para orang tua, dan pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab tuntas di dalam buku Yakin dengan Vaksin dan Imunisasi? ini. Buku ini ditulis oleh dr. Arifianto, Sp.A, yaitu seorang Champion Imunisasi IDAI sejak tahun 2007 silam. Ia bahkan pernah menjadi salah satu perwakilan Indonesia dalam International TOT of Vaccine Hesitancy Project.

 

Manfaat dari Imunisasi IPD

Penyakit pneumokokus muncul karena disebabkan oleh jenis bakteri tertentu yang menyerang tubuh manusia. Bakteri tersebut dikenal dengan nama Streptococcus Pneumoniae. Penyakit ini umumnya menyerang anak anak, namun tidak menutup kemungkinan untuk menyerang orang dewasa dan orang tua dengan kondisi kesehatan tertentu.

Bakteri yang menyebabkan penyakit ini dapat menular melalui udara serta dapat menyebabkan berbagai gangguan kondisi tubuh dengan berbagai kondisi. Bahkan, beberapa gangguan penyakitnya dapat mengancam keselamatan jiwa seseorang.

Adapun, penyakit lain yang dapat ditimbulkan oleh bakteri ini adalah radang paru-paru, infeksi sinus, infeksi telinga tengah, infeksi aliran darah atau bakteremia, dan radang selaput otak meningitis. Oleh karena itu, imunisasi IPD perlu dilakukan karena bermanfaat untuk mencegah berkembangnya infeksi penyakit akibat bakteri.

Tak hanya itu, imunisasi IPD juga dapat membantu mencegah penyakit ini menular di komunitas. Meski imunisasi dan vaksin tidak sepenuhnya dapat mencegah seluruh penyakit pneumokokus, tetapi vaksin dapat melindungi tubuh dari infeksi bakteri paling umum. Bahkan, pada bayi dan anak-anak imunisasi IPD dilakukan sebanyak empat dosis pada waktu tertentu.

Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpapar penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Untuk para orang tua yang ingin mengetahui panduan dalam pemberian imunisasi, maka bisa membaca buku Buku Ajar Panduan Lengkap Imunisasi. Buku ini berisi tentang updating ilmu Imunisasi mulai dari konsep dasar, prosedur/pelaksanaan Imunisasi, hingga strategi menghadapi keraguan atau penolakan orang tua terhadap Imunisasi.

 

Efek Samping dari Imunisasi IPD

Sama seperti imunisasi atau vaksin lainnya, imunisasi IPD juga akan memberikan beberapa efek samping ringan kepada penerimanya. Salah satu efek samping dari pemberian vaksin pneumonia ini adalah bengkak pada bagian bekas suntikan dan demam ringan dengan suhu sekitar 37 hingga 38 derajat Celcius. Namun tak perlu khawatir, karena ini adalah reaksi umum dari sistem kekebalan tubuh yang menerima suntikan vaksin.

Selain itu, kamu pun tak perlu khawatir akan efek samping yang berbahaya dari pemberian imunisasi IPD ini. Karena, pada umumnya zat penyusun vaksin adalah polisakarida atau permukaan gula dari bakteri yang tidak berbahaya. Sehingga, vaksin dan imunisasi tidak akan menyebabkan infeksi.

Adapun, beberapa efek samping yang mungkin akan timbul akibat pemberian imunisasi IPD jenis PCV13 pada bayi dan anak-anak adalah sebagai berikut.

  1. Kulit kemerahan atau bengkak pada lokasi bekas suntikan.
  2. Demam ringan pada suhu sekitar 37 hingga 38 derajat Celcius.
  3. Penurunan nafsu makan.
  4. Menjadi emosional atau rewel dan mudah marah.
  5. Mudah mengantuk.
  6. Tidur tidak nyenyak dan merasa terganggu.
  7. Gatal karena ruam atau kemerahan pada kulit.

Sedangkan, untuk efek samping setelah pemberian imunisasi IPD dengan jenis vaksin PCV13 pada orang dewasa adalah sebagai berikut.

  1. Kulit kemerahan, nyeri, hingga pengkak pada lokasi bekas suntikan.
  2. Demam ringan pada suhu sekitar 37 sampai 38 derajat Celcius.
  3. Tubuh panas dingin.
  4. Sakit kepala.
  5. Mudah mengantuk atau mudah kelelahan.
  6. Penurunan nafsu makan.
  7. Menjadi lebih emosional atau mudah marah.

Selain itu, jenis vaksin PPSV23 juga memberikan beberapa efek samping umum setelah pemberian dosisnya. Berikut efek samping yang umumnya timbul pada penerima vaksin jenis PPSV23.

  1. Kulit kemerahan, nyeri, hingga pengkak pada lokasi bekas suntikan.
  2. Demam ringan pada suhu sekitar 37 sampai 38 derajat Celsius.
  3. Nyeri pada otot dan sendi.

Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, efek samping vaksin atau imunisasi IPD yang  serius dapat terjadi. Efek samping tersebut berupa demam tinggi, ruam pada kulit, hingga kejang. Jika bayi atau anak kecil yang menerima imunisasi menunjukkan efek samping ini, maka segera kunjungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Selain itu, beberapa kasus pun menunjukkan efek samping seperti alergi. Hal ini mungkin terjadi karena adanya ketidakcocokan atau alergi terhadap bahan tertentu yang ada dalam vaksin tersebut. Oleh sebab itu, masuknya bahan tersebut ke dalam tubuh menimbulkan beberapa reaksi yang cukup serius.

Adapun reaksi yang paling serius adalah kemungkinan untuk terjadinya syok anafilaksis. Syok anafilaksis ini terjadi saat terjadinya pembengkakan pada tenggorokan yang menyumbat aliran pernapasan. Hal ini dapat berujung pada kesulitan dan tidak mungkin untuk bernapas.

Meski begitu, reaksi tersebut sangat jarang terjadi. Bahkan, reaksi berupa alergi pun sangat jarang ditemukan. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) bahkan memperkirakan jika reaksi yang cukup parah tersebut hanya akan terjadi pada sekitar 1 dari 1 juta dosis.

Reaksi atau efek samping yang parah ini biasanya akan terjadi segera setelah seseorang menerima vaksin tersebut. Apabila kamu mengalaminya, maka kamu harus segera menghubungi dokter untuk pemeriksaan lebih jauh. Adapun gejala atau reaksi parah yang mungkin akan terjadi adalah sebagai berikut.

  1. Kesulitan untuk bernafas.
  2. Nafas yang tersengal.
  3. Detak jantung menjadi lebih cepat.
  4. Merasakan pusing yang luar biasa seolah-olah akan pingsan.
  5. Kulit menjadi lembab.
  6. Timbulnya kecemasan atau perasaan takut secara tiba-tiba.
  7. Tba-tiba merasa kebingungan atau linglung.

Waktu Pelaksanaan Imunisasi IPD

Pada pembahasan sebelumnya, kita telah mengetahui apa saja manfaat yang akan didapat dengan melaksanakan imunisasi atau vaksinasi ini. Selain itu, pemberian imunisasi IPD ini juga sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh dari serangan infeksi dan penyakit yang berbahaya.

Meski pada umumnya penyakit pneumokokus ini sering menyerang bayi, balita, dan anak-anak, namun orang dewasa juga harus tetap mendapatkan vaksinasi ini. Pasalnya, orang dewasa dan orang yang lebih tua juga sama berisikonya terserang penyakit ini dan mengalami komplikasi yang mengancam keselamatan jiwa. Oleh karena itu, jika sudah berada pada usia 65 tahun ke atas, penting untuk mulai divaksinasi.

Sebelum mendapatkan imunisasi IPD, kamu perlu terlebih dahulu melihat beberapa kelompok usia dan dosis suntikan yang direkomendasikan sesuai usianya. Adapun waktu pelaksanaan imunisasi IPD dan sosisnya yang disarankan berdasarkan usianya adalah sebagai berikut.

  1. Bayi dan balita berusia di bawah 2 tahun mendapatkan empat dosis imunisasi IPD pada usia 2 bulan untuk dosis pertama. Untuk dosis kedua diberikan pada usia 4 bulan, dan dosis ketiga diberikan pada usia 6 bulan. Kemudian, mendapatkan imunisasi booster pada usia antara 12 hingga 15 bulan.
  2. Orang dewasa atau orang tua yang berusia di atas 65 tahun direkomendasikan mendapatkan dua kali suntikan dosis vaksin IPD yang bertahan untuk seumur hidup.
  3. Seseorang yang berusia antara 2 sampai 64 tahun. Akan mendapatkan antara satu atau tiga dosis vaksin apabila memiliki gangguan pada sistem kekebalan tubuh tertentu. Dosis ini juga dapat diberikan pada seseorang yang mengkonsumsi produk tembakau atau perokok. Kelompok usia ini kemungkinan akan menerima salah satu dari dua jenis vaksin IPD yang ada. Dua jenis vaksin IPD tersebut adalah vaksin konjugat pneumokokus PVC13 atau Prevnar13 dan vaksin polisakarida pneumokokus PPSV23 atau Pneumovax23,

Untuk pemberian vaksin atau imunisasi IPD jenis vaksin polisakarida pneumokokus PPSV23, hanya untuk orang yang memiliki penyakit kronis. Beberapa penyakit kronis tersebut adalah gagal ginjal, diabetes, penyakit jantung, penyakit hati, infeksi paru-paru, kebocoran cairan cerebrospinal, dan gangguan sistem kekebalan tubuh karena mengidap kanker atau HIV dan AIDS.

Kesimpulan

Imunisasi merupakan salah satu cara untuk melindungi tubuh dari serangan berbagai jenis bakteri, virus dan jamur, yang menyebabkan infeksi dan penyakit pada bayi, balita, dan anak. Oleh karena itu, imunisasi penting untuk dilakukan oleh semua anak agar terhindar dari segala macam penyakit. Adapun salah satu imunisasi yang penting untuk dilakukan adalah imunisasi IPD.

Imunisasi IPD (Invasive Pneumococcal Disease) sendiri merupakan pemberian vaksin pada tubuh guna mencegah berbagai penyakit dan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus Pneumoniae. Bakteri inilah yang kemudian dapat menyebabkan penyakit pneumokokus invasif (IPD) atau pneumonia yang menyerang sistem pernapasan, khususnya paru-paru.

Penyakit pneumokokus invasif (IPD) merupakan suatu infeksi penyakit yang serius dan dapat menyebar ke berbagai organ tubuh lain di luar paru-paru, seperti otak dan tulang belakang. Bakteri ini dapat masuk melalui mulut, mata, tenggorokan, atau bagian tubuh lain. Oleh karena itu, imunisasi IPD dapat membantu menghindari dan mencegah kemunculan penyakit tersebut.

Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), terdapat dua jenis vaksin yang dilisensikan di Amerika Serikat untuk imunisasi IPD ini, yakni Vaksin Konjugasi Pneumokokus dan Vaksin Polisakarida Pneumokokus. Umumnya, jenis Vaksin Konjugasi Pneumokokus ini digunakan oleh bayi dan anak-anak, namun dapat digunakan oleh semua usia.

Sedangkan, untuk Vaksin Polisakarida Pneumokokus umumnya digunakan oleh orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti gagal ginjal, diabetes, penyakit jantung, penyakit hati, infeksi paru-paru, kebocoran cairan cerebrospinal, dan gangguan sistem kekebalan tubuh.

Itulah rangkuman informasi mengenai imunisasi IPD, pengertian, jenis, manfaat, efek samping, dan waktu pelaksanaannya. Semoga bermanfaat, ya, untuk #SahabatTanpaBatas semua. Jangan lupa imunisasi dan vaksin!

Jika ingin mencari buku tentang vaksin atau imunisasi, maka bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Nama Penulis: Raden Putri

Rujukan:

  • https://www.orami.co.id/magazine/vaksin-ipd
  • https://www.sehatq.com/artikel/imunisasi-ipd-itu-apa
  • https://www.parenting.co.id/bayi/kapan+bayi+perlu+imunisasi+ipd%3F
  • https://www.momsindonesia.com/article/bayi-anak/mengenal-vaksin-ipd-untuk-cegah-pneumonia-dan-meningitis

About the author

Adinda Rizki

Saya sudah tertarik dengan dunia menulis sejak usia belia, walaupun saat itu saya hanya bisa menulis cerita-cerita pendek saja. Lewat menulis pula, saya jadi mengetahui banyak kosakata yang belum pernah saya tahu/dengar sebelumnya. Saya senang menulis dengan tema-tema seperti kesehatan, dan juga tentang Korea.

Kontak media sosial Linkedin saya Adinda Rizki