Kesehatan

CHF Adalah: Pengertian, Gejala dan Penyebabnya

Written by Adinda Rizki

CHF adalah Congestive Heart Failure yaitu suatu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa cukup darah ke organ-organ tubuh serta jaringan yang lainnya. Selama ini, CHF menjadi salah satu penyakit jantung yang memiliki risiko cukup tinggi bagi para penderitanya.

Penyakit CHF tidak hanya dialami oleh seseorang yang sudah lanjut usia saja, tetapi juga dapat dialami oleh orang-orang yang menderita penyakit hipertensi, obesitas, tingkat kolesterol tinggi, suka minum alkohol serta merokok dan seseorang yang memiliki riwayat penyakit gagal jantung di keluarganya. Oleh sebab itu, penyakit CHF perlu diwaspadai oleh setiap orang dan tidak hanya pada lansia saja. Untuk mewaspadai penyakit CHF ini, Grameds perlu mengenal lebih lanjut tentang CHF, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut.

CHF Adalah

Sumber: Pexels

CHF adalah Congestive Heart Failure yang artinya adalah gagal jantung kongestif. Gagal jantung yang dimaksud dari CHF sering kali disalah artikan oleh masyarakat umum sebagai keadaan di mana jantung berhenti berdetak.

Akan tetapi, menurut sebuah jurnal penelitian dengan judul Congestive Heart Failure, gagal jantung merupakan kondisi yang terjadi ketika jantung seseorang sudah tidak bisa lagi memompa darah yang dibutuhkan oleh tubuh, organ maupun jaringan di dalamnya.

Jadi, apabila ada salah satu atau bahkan dua bagian jantung yang tidak memompa darah keluar, maka darah akan tersumbat dan menyebabkan penumpukan di dalam jantung yang berdampak pada penyumbatan organ maupun jaringan tubuh yang lainnya.

Apabila hal ini terjadi, maka organ tubuh yang seharusnya mendapatkan pasokan darah pun akan berhenti bekerja.

Seorang penderita CHF umumnya akan memiliki aktivitas fisik yang terbatas, sehingga mereka tidak bisa melakukan olahraga berat dan hanya diperbolehkan melakukan aktivitas ringan saja.

Apabila penderita CHF menjalani aktivitas berat, maka tubuh akan cenderung mudah merasa lelah bahkan mengalami kesulitan bernafas atau penyakit yang disebut dengan dyspnea.

Penyakit gagal jantung merupakan suatu kondisi yang dapat terjadi pada segala rentang usia, baik lansia maupun anak-anak terutama anak-anak dengan kelainan jantung bawaan.

Akan tetapi, gagal jantung kongestif lebih sering terjadi pada orang tua, dikarenakan orang tua lebih berisiko terkena penyebab dari kerusakan otot jantung serta katup jantung.

Perubahan jantung, seiring dengan bertambahnya usia juga akan menyebabkan kontraksi jantung menjadi kurang efektif.

Gagal jantung kongestif disebut pula sebagai the silent killer atau pembunuh senyap, dikarenakan dapat muncul kapan saja tanpa disertai adanya gejala dalam jangka waktu cukup lama, hingga akhirnya penderita meninggal dunia.

Akan tetapi saat ini, para peneliti mengungkapkan bahwa gagal jantung kongestif tidak selalu menjadi vonis mati untuk pasien. Banyak penderita gagal jantung kongestif ringan hingga sedang, mampu hidup dengan jangka waktu yang lama dan hidup normal dengan bantuan obat serta beberapa perawatan.

Ada beberapa fakta seputar gagal jantung kongestif yang terkuak melalui beberapa penelitian, di antaranya adalah sebagai berikut ini:

  • Gagal jantung artinya adalah fungsi pemompaan jantung tak mampu memenuhi kebutuhan dasar tubuh.
  • Penyakit CHF dapat muncul bersamaan dengan penyakit lain.
  • Gejala CHF antara pasien satu dengan lainnya dapat bervariasi.
  • Penyakit CHF memiliki sifat progresif ataupun dapat memburuk seiring dengan berjalannya waktu.
  • Ada banyak pasien dari CHF yang merasa kelelahan serta napasnya lebih pendek.

Pasien dari gagal jantung kongestif dapat diklasifikasikan menjadi 4 kategori sesuai dengan kemampuan pasien ketika beraktivitas sehari-hari, berikut klasifikasinya:

  • Tidak mengalami masalah mobilitas.
  • Hanya ada masalah mobilitas yang kecil atau ringan.
  • Memiliki keterbatasan untuk melakukan kegiatan tertentu.
  • Tidak mampu menyelesaikan suatu kegiatan tanpa merasakan ketidaknyamanan yang cukup ekstrem.

Jenis-Jenis Penyakit CHF

Pixabay

Seperti yang telah dijelaskan di awal artikel, bahwa penyakit CHF ini perlu diwaspadai oleh siapa saja dan tidak melulu menyerang lansia. Ada beberapa jenis dari penyakit CHF atau gagal jantung yang perlu diwaspadai.

Jantung memiliki empat ruang dan keempat ruang tersebut memiliki tugasnya masing-masing. Keempat ruang tersebut adalah serambi kanan dan kiri yang berada di bagian atas dan bilik kanan kiri yang ada di bagian bawah. Berdasarkan letak ruang tersebut, maka CHF dapat dibedakan menjadi tiga jenis. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. CHF atau Gagal Jantung Kongestif Sebelah Kiri

Jenis CHF yang pertama adalah gagal jantung kongestif sebelah kiri yang akan membuat penderitanya mengalami kondisi penumpukan cairan pada paru-paru, rongga perut, kaki hingga ginjalnya.

Penumpukan cairan tersebut akan terlihat dari pembengkakan yang ada pada bagian-bagian tubuh tersebut. Hal ini dikarenakan bilik jantung bagian kiri tidak dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya.

Bilik kiri jantung memiliki fungsi untuk dapat mengalirkan darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah aorta, lalu diteruskan ke pembuluh darah arteri.

2. CHF atau Gagal Jantung Kongestif Sebelah Kanan

Penyakit gagal jantung kongestif sebelah kanan akan membuat penderitanya mengalami penumpukan cairan pada perut serta bagian tubuh yang lainnya. Penumpukan cairan ini terjadi karena bilik jantung sebelah kanan kesulitan untuk memompa darah ke paru-paru.

Maka akibatnya, darah yang dipompa akan kembali lagi ke pembuluh darah vena. Penderita dari CHF sebelah kanan pada umumnya, sudah pernah mengalami penyakit CHF sebelah kiri lebih dulu. Akan tetapi, ada pula sebagian penderita CHF sebelah kanan yang tidak mengalami CHF sebelah kiri.

3. CHF atau Gagal Jantung Kongestif Campuran

Jenis CHF yang ketiga ialah gagal jantung kongestif campuran yang terjadi pada bilik kanan dan kiri jantung. Kondisi dari CHF campuran ini akan terjadi secara bersamaan, sehingga risikonya pun akan lebih parah dan lebih tinggi.

Rata-rata dari penderita gagal jantung kongestif campuran, umumnya mengalami gagal jantung kongestif sebelah kiri lebih dulu, kemudian gagal jantung menyebar ke sebelah kanan apabila penyakit CHF sebelum tidak segera diobati dan ditangani dengan baik.

Gejala CHF (Gagal Jantung Kongestif)

Sumber: Kompas.com

Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung kongestif merupakan penyakit kronis yang dapat tiba-tiba terjadi. Gejala yang cukup khas dialami oleh penderita adalah mudah mudah kehabisan napas ketika sedang beraktivitas, sesak napas ketika sedang tidur terlentang sehingga pasien membutuhkan beberapa bantal tambahan untuk mengganjal kepalanya agar dapat bernapas dengan lega.

Pasien penderita CHF merupakan orang-orang yang sering terbangun di malam hari, dikarenakan merasa sesak napas dan terkadang disertai pula dengan bengkak yang terjadi pada pergelangan kaki.

Efek yang didapat dari penyakit gagal jantung bisa bermacam-macam seperti, kehilangan nafsu makan, sering kencing di malam hari, mual-mual, berat badan naik akan tetapi diakibatkan oleh penimbunan cairan berbahaya serta organ dalam tubuh yang mengalami pembengkakan.

Ketika jantung kiri gagal, maka aliran darah ke paru-paru pun akan menjadi stagnan. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan, sesak napas terutama ketika malam hari saat sedang berbaring dan batuk. Sementara itu, ketika jantung sebelah kanan gagal, maka darah pun akan stagnan dalam jaringan.

Oleh sebab itu, akibatnya, hati pun menjadi bengkak serta dapat mengakibatkan sakit perut. Kaki maupun telapak kaki pasien dapat mengalami pembengkakan yang diakibatkan oleh jantung sebelah kanan tidak dapat berfungsi dengan baik.

Secara garis besar, gejala gagal jantung kongestif dapat dibagi menjadi tiga tingkat yaitu tingkat awal, tingkat sedang dan tingkat buruk. Untuk tingkat awal dari gagal jantung kongestif dapat berupa berikut ini:

  1. Betis pada bagian kaki dan pergelangan kaki akan mengalami pembengkakan.
  2. Pasien cenderung mudah lelah, meskipun hanya melakukan beberapa aktivitas ringan saja.
  3. Pasien mengalami kenaikan berat badan.
  4. Pasien sering buang air kecil pada malam hari.

Sementara itu, gejala gagal jantung kongestif dalam tingkat sedang akan disertai dengan beberapa gejala berikut ini:

  1. Denyut jantung penderita sering tidak beraturan.
  2. Sering mengalami batuk serta sesak napas, meskipun tidak memiliki asma.
  3. Napas berbunyi atau napas mengi.
  4. Mengalami sesak napas, meskipun hanya melakukan aktivitas ringan saja atau bahkan ketika sedang berbaring.
  5. Tubuh lebih mudah cepat lelah serta merasa kesulitan untuk melakukan aktivitas fisik.

Kemudian, apabila pasien telah memasuki tingkat yang semakin buruk atau parah, maka gejala yang dirasakan oleh pasien adalah sebagai berikut ini:

  1. Sering mengalami rasa nyeri di bagian dada yang kemudian menjalar hingga bagian atas tubuh.
  2. Kulit berubah warna menjadi kebiruan di beberapa bagian tertentu yang diakibatkan oleh kekurangan oksigen.
  3. Napas menjadi lebih pendek serta cepat.
  4. Sering pingsan apabila terlalu kelelahan atau melakukan aktivitas ringan.

Apabila Grameds merasa mengalami beberapa gejala di atas pada level ringan, sedang atau bahkan buruk, maka segera periksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat lebih lanjut.

Penyebab Terjadinya CHF

Sumber: Pixabay

Penyebab paling umum dari gagal jantung kongestif atau CHF adalah penyakit jantung koroner. Sementara itu, penyebab lainnya dari CHF adalah karena adanya fenomena otot jantung tegang, serang jantung, tekanan darah tinggi, kardiomiopati, infeksi, penyakit katup jantung, aritmia jantung atau ritme jantung tidak normal, penyakit pada tiroid, anemia, penyakit paru-paru serta cairan tubuh terlalu banyak.

Agar lebih jelas memahami penyebab dari terjadinya gagal jantung kongestif, berikut penjelasannya.

1. Penyakit arteri koroner

Aliran darah yang memiliki kandungan oksigen di dalamnya tersumbat dikarenakan adanya tumpukan plak pada pembuluh darah arteri, pengerasan arteri atau dikarenakan lapisan dalam arteri robek.

2. Serangan jantung

Penyebab kedua dari gagal jantung kongestif adalah karena serangan jantung, yaitu ketika arteri koroner secara tiba-tiba tersumbat dan darah tidak mampu mengalirs ke jantung secara penuh.

Oleh sebab itu, akibatnya, otot jantung pun akan menjadi rusak secara permanen dan sel-sel otot pada jantung bisa mati, sedangkan sel otot yang masih bekerja secara normal, terpaksa harus bekerja lebih keras.

3. Kardiomiopati 

Kardiomiopati merupakan penyakit yang mengacu kepada kerusakan serta pembengkakan yang terjadi pada otot jantung yang tidak dipicu karena masalah aliran darah ataupun arteri koroner.

4. Penyakit jantung bawaan

Kelainan dari jantung yang terjadi pada masa kehamilan dikarenakan adanya masalah perkembangan janin dapat menjadi salah satu penyebab dari gagal jantung kongestif.

5. Diabetes 

Penyakit diabetes atau tingginya kadar gula darah menjadi salah satu penyebab dari gagal jantung kongestif.

6. Hipertensi 

Hipertensi adalah tekanan darah tinggi.

7. Obesitas 

Kelebihan berat badan atau obesitas rupanya menjadi salah satu penyebab paling umum pasien mengalami CHF.

8. Aritmia 

Selain penyakit jantung bawaan, CHF juga dapat disebabkan karena kelainan irama jantung atau aritmia.

9. Gaya hidup tidak sehat

Gaya hidup yang tidak sehat tentunya dapat mengundang berbagai macam penyakit, mulai dari penyakit ringan seperti panas dalam hingga gagal jantung kongestif. Gaya hidup tidak sehat yang dimaksud adalah kebiasaan merokok, menggunakan obat-obatan narkotika, mengkonsumsi makanan tidak sehat seperti makanan instan dan junk food serta jarang berolahraga.

Selain kesembilan penyebab terjadinya CHF, ada pula beberapa faktor yang mampu meningkatkan risiko seseorang mengalami congestive heart failure atau CHF. Dikutip dari laman hellosehat.com berikut penjelasannya.

  1. Otot jantung terluka ketika sedang mengalami serangan jantung. Ketika otot jantung terluka, maka akan menyebabkan kekuatan jantung seseorang mengalami kontraksi dan membuat kerja jantung berkurang serta tidak dapat bekerja seperti keadaan normalnya.
  2. Pasien yang memiliki riwayat penyakit diabetes akan lebih berisiko terkena penyakit gagal jantung, sebab diabetes akan meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit arteri koroner yang menjadi salah satu penyebab CHF.
  3. Mengkonsumsi obat diabetes tertentu yang memiliki fungsi untuk mengendalikan kadar gula, rupanya mampu meningkatkan risiko dari gagal jantung bagi sebagian orang. Meskipun begitu, Grameds lebih baik tidak menghentikan pengobatan apa pun tanpa mengkonsultasikan hal ini pada dokter terlebih dahulu.
  4. Sleep apnea atau gangguan tidur dapat menyebabkan pasokan oksigen dalam darah berkurang serta meningkatkan risiko ritem jantung menjadi abnormal. Baik sleep apnea maupun gangguan tidur menjadi salah satu faktor seseorang mengalami CHF lebih tinggi.
  5. Seseorang yang memiliki riwayat penyakit katup jantung atau suatu kondisi yang membuat jantung tidak mampu memompa darah dengan baik memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang CHF.
  6. Terserang infeksi virus tertentu. Infeksi virus rupanya mampu menyebabkan kerusakan otot jantung, sehingga menjadi salah satu pemicu dari gagal jantung kongestif.
  7. Seseorang yang memiliki riwayat penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi.
  8. Memiliki berat badan berlebihan atau obesitas mampu meningkatkan risiko gagal jantung kongestif.
  9. Memiliki riwayat gangguan detak jantung yang tidak normal, terutama apabila jantung berdetak terlalu kencang hingga mampu melemahkan otot jantung, sehingga dapat menyebabkan terjadinya CHF.
  10.  Memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol terlalu banyak atau kebiasan buruk seperti merokok adalah salah satu faktor yang meningkatkan risiko penyakit gagal jantung kongestif.

Apabila Grameds merasa mengalami beberapa gejala atau bahkan memiliki beberapa faktor penyebab gagal jantung kongestif, maka ada baiknya bila Grameds melakukan pemeriksaan dan jika memiliki CHF, ada beberapa pilihan pengobatan yang bisa Grameds lakoni untuk menyembuhkan gagal jantung kongestif.

Pengobatan CHF bergantung pada penyebab atau masalah dari pasien contohnya seperti masalah pada katup jantung, maka prosedur pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan mengganti atau memperbaiki katup jantung.

Ada pula beberapa pengobatan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah cairan pada tumbuh, sehingga akan membantu kontraksi jantung lebih baik.

Sementara itu, penderita dari CHF dapat melakukan pengobatan di rumah dengan berhenti merokok, mengkonsumsi obat secara teratur dan mengurangi mengkonsumsi makanan dengan kadar garam tinggi dan berlemak. Cara lainnya adalah dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.

Itulah penjelasan singkat tentang CHF adalah gagal jantung kongestif. Grameds bisa mempelajari tentang penyakit lain dan tips menjaga kesehatan dengan membaca buku.

Gramedia.com sebagai #SahabatTanpaBatas selalu menyediakan berbagai macam buku berkualitas dan original untuk Grameds. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: Khansa

Rujukan:

  • https://hellosehat.com/jantung/gagal-jantung/gagal-jantung-kongestif-chf-adalah/#faktor-faktor-risiko
  • https://primayahospital.com/jantung/gagal-jantung-kongestif/
  • https://www.orami.co.id/magazine/chf-gagal-jantung-kongestif#penyebab-chf

 

About the author

Adinda Rizki

Saya sudah tertarik dengan dunia menulis sejak usia belia, walaupun saat itu saya hanya bisa menulis cerita-cerita pendek saja. Lewat menulis pula, saya jadi mengetahui banyak kosakata yang belum pernah saya tahu/dengar sebelumnya. Saya senang menulis dengan tema-tema seperti kesehatan, dan juga tentang Korea.

Kontak media sosial Linkedin saya Adinda Rizki