Kesehatan

Ureum Adalah Zat Sisa Pemecah Protein: Simak Penjelasannya Lebih Lanjut

Written by Adinda Rizki

Ureum adalah – Setiap organ yang ada di dalam tubuh memang memiliki peran dan fungsi yang penting. Jika ada salah satu organ yang rusak, maka tentu akan ikut mempengaruhi kondisi dan kerja organ lainnya. Salah satu organ yang memiliki fungsi penting ialah ginjal.

Grameds tentunya sudah tidak asing dengan penyakit gagal ginjal atau penyakit lain yang menyerang ginjal. Untuk menghindari penyakit tersebut, maka Grameds perlu rutin melakukan tes kadar ureum.

Lalu apa sih tes kadar ureum itu? Tes kadar ureum memiliki peran penting untuk memberikan informasi mengenai seberapa baik kondisi dari kesehatan ginjal serta hati. Tes ureum ini akan mengukur jumlah dari nitrogen urea yang ada pada darah. Kemudian apa yang dimaksud dengan ureum? Kenali lebih lanjut tentang ureum dan tes ureum dalam artikel satu ini.

 

Ureum Adalah

pixabay

Ureum adalah zat sisa dari pemecahan protein serta asam amino yang ada di dalam hati. Kadar dari ureum dapat diukur melalui tes bernama BUN atau blood urea nitrogen. Zat ureum ini memiliki sifat racun dan perlu segera dikeluarkan oleh tubuh melalui ginjal.

Zat ureum seharusnya dikeluarkan oleh tubuh melalui urine. Sebab pembuangan ureum berhubungan dengan fungsi dari ginjal yang ada di dalam tubuh. Tugas utama dari ginjal adalah untuk membuang cairan ekstra yang ada dalam tubuh.

Apabila ada seseorang menderita penyakit ginjal, maka cairan ureum ini pun dapat menumpuk di dalam darah, kemudian akan menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang cukup serius, termasuk anemia, tekanan darah tinggi hingga penyakit jantung.

Ketika ginjal gagal membuang zat ureum, maka akan terjadi suatu kondisi yang disebut sebagai uremia atau sindrom uremik. Uremia merupakan suatu kondisi ketika urin masuk ke dalam aliran darah dan tidak dikeluarkan oleh tubuh.

Gangguan uremia ini terjadi ketika ginjal mengalami cedera atau bahkan kerusakan. Oleh sebab itu, ginjal tidak dapat menyaring dan membuang limbah tubuh dengan baik. Jika seseorang mengalami uremia, maka racun-racun seperti kreatinin serta urea pun akan menumpuk di darah.

Uremia juga menjadi bagian dari gejala gagal ginjal stadium akhir. Apabila uremia tidak ditangani dengan baik, maka penyakit ginjal pun dapat menimbulkan beberapa komplikasi yang akan mengancam jiwa penderitanya. Oleh karena hal itulah, maka Grameds perlu mengecek kadar dari ureum dalam tubuh.

Tes kadar ureum dapat menganalisis tingkat urea dengan cara mendeteksi nitrogen yang ada di dalam molekul. Kadar urea yang tinggi dalam darah, dapat menjadi suatu tanda bahwa sistem tubuh tidak berfungsi dengan baik terutama ginjal.

Apabila ginjal tidak mengeluarkan ureum dari darah secara normal, maka tingkat ureum pun akan terus meningkat. Kondisi ini akan menyebabkan beberapa kondisi seperti ginjal rusak, dehidrasi hingga gagal jantung.

Seseorang dapat melakukan tes kadar ureum karena ada beberapa alasan, contohnya adalah sebagai berikut ini:

  • Menentukan apakah kondisi ginjal dalam keadaan sehat.
  • Melihat apakah ginjal rusak, semakin membaik atau justru semakin memburuk.
  • Mengetahui apakah ada pengobatan dari penyakit ginjal yang berhasil.
  • Menganalisis faktor lainnya, seperti dehidrasi parah.

Hasil dari tes kadar ureum pun akan memberikan informasi mengenai kesehatan dari sistem pernafasan, sistem pencernaan maupun sistem peredaran darah. Tes ini pun akan sering dilakukan bersamaan dengan tes kreatinin serum.

Hal ini karena kedua tes tersebut akan menjadi penentu dari simultan 2 senyawa yang membantu dalam diagnosis banding hiperuremia prerenal, postrenal dan ginjal.

Apabila dokter mencurigai adanya masalah ginjal, maka dokter pun akan menyarankan untuk melakukan tes ureum. Batas normal dari kadar ureum dapat dibedakan berdasarkan usia serta jenis kelamin seseorang. Berikut rinciannya:

  • Laki-laki dewasa: 8-24 mg/dL
  • Perempuan dewasa: 6-21 mg/dL
  • Anak dengan usia 1-17 tahun: 7-2- md/dL
  • Bayi yang baru saja lahir: 3-12 mg/dL

Dilansir dari Critical Care Nephrology, kematian akan secara signifikan lebih besar ketika dianalisis dimulai dengan tingkat kadar ureum lebih tinggi dari 76 mg/dL dibandingkan ketika seseorang dengan tingkat kadar ureum yang jauh lebih rendah.

Makanan Penyebab Kadar Ureum Tinggi dalam Tubuh

Sumber: pixabay

Seperti yang telah dijelaskan bahwa tes kadar ureum dapat dilakukan dengan tes kreatinin darah. Tingkat kreatinin yang ada dalam darah juga dapat menunjukan seberapa baik ginjal bekerja.

Tingkat dari kreatinin yang tinggi mengartikan, bahwa ginjal seseorang tidak bekerja dengan baik dan dapat memicu beberapa masalah kesehatan. Kadar nitrogen urea cenderung akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

Bayi memiliki tingkat yang cenderung lebih rendah dibandingkan orang dewasa dengan kisaran pada anak-anak cukup bervariasi. Penyakit yang dapat mempengaruhi ginjal maupun hati dapat merubah jumlah urea yang ada dalam darah.

Hati mampu menghasilkan terlalu banyak urea ataupun ginjal mungkin tidak dapat menyaring limbah keluar dari darah yang akan menyebabkan kadarnya menjadi lebih tinggi.

Akan tetapi, peningkatan dari nitrogen ureum dalam darah juga dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti berikut ini:

  • Obstruksi saluran kemih.
  • Perdarahan gastrointestinal.
  • Dehidrasi yang diakibatkan oleh tidak minum cukup cairan atau dikarenakan alasan lainnya.
  • Mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti beberapa jenis antibiotik.
  • Diet dengan tinggi protein.
  • Aliran darah yang menurun ke ginjal dan disebabkan oleh suatu kondisi seperti gagal jantung kongestif, stres, syok, luka bakar parah ataupun serangan jantung.
  • Kondisi yang dapat menghalangi aliran urin keluar seperti penyakit batu ginjal.
  • Peningkatan pemecahan protein atau peningkatan kadar protein secara signifikan yang ada dalam makanan.
  • Demam ataupun infeksi yang meningkatkan pemecahan protein. Pemecahan protein yang meningkat merupakan suatu ciri umum dari suatu penyakit. Pemecahan protein dirangsang oleh hormon seperti epinefrin, glukagon dan kortisol, sitokin inflamasi. Produksi dari protein pada sisi lain, berkurang dengan menurunkan kadar hormon pertumbuhan, testosteron dan insulin.
  • Peradangan maupun latihan interval yang akan menyebabkan pemecahan protein dari otot.
  • Pendarahan yang terjadi pada usus.
  • Sirkulasi buruk, sehingga akan mengakibatkan aliran darah yang lebih rendah ke ginjal dan karena hal tersebutlah, maka ginjal menjadi kurang mampu untuk dapat membersihkan urea.
  • Kelainan tiroid yang dapat mengakibatkan fungsi gagal ginjal abnormal contohnya seperti hipertiroidisme.
  • Glukokortikoid, tetrasiklin kecuali doksisiklin serta obat-obatan anti anabolik yang lain.

Dari penjelasan mengenai penyebab kadar ureum tinggi, Grameds tentu mengetahui bahwa salah satu faktor penyebab kadar ureum tinggi adalah karena makanan. Oleh sebab itu, bagi Grameds yang memiliki riwayat penyakit ginjal sebaiknya mengontrol pola makan dan mengkonsumsi makanan sehat.

Untuk dapat mengontrol kadar ureum, Grameds perlu mengetahui beberapa makanan penyebab kadar ureum tinggi. Berikut penjelasannya.

1. Daging Merah

Makanan pertama yang dapat menyebabkan kadar ureum tinggi adalah daging merah. Daging merah adalah salah satu makanan dengan sumber protein tinggi. Mengkonsumsi daging merah dengan jumlah terlalu banyak, akan meningkatkan kadar ureum yang ada dalam tubuh. Kandungan protein hewani yang tinggi atau berlebihan dalam daging, juga dapat meningkatkan kadar kolesterol.

2. Makanan Olahan Gandum

Makanan yang terbuat dari bahan olahan gandum dapat menyebabkan kadar ureum dalam tubuh menjadi tinggi. Sehingga akan lebih berisiko terkena gagal ginjal dikarenakan komplikasi penyakit.

Makanan dengan olahan gandum memiliki kandungan fosfor serta potasium yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, penderita penyakit ginjal lebih baik mengurangi konsumsi makanan yang terbuat dari olahan gandum.

3. Produk Olahan Susu Sapi

Susu sapi adalah bahan makanan lainnya yang memiliki kandungan protein hewani tinggi. Makanan yang diolah dengan susu sapi seperti keju, es krim hingga yogurt, sebaiknya dihindari atau dikurangi oleh penderita penyakit ginjal.

Menghindari makanan dengan susu sapi akan membuat kadar ureum lebih tinggi. Hal ini dikarenakan susu sapi memiliki kandungan lemak serta fosfor tinggi dan akan menyebabkan tekanan pada ginjal. Maka akibatnya, kerja ginjal pun tidak akan menjadi optimal.

4. Makanan dengan Kandungan Fosfor Tinggi

Dari tiga jenis makanan penyebab kadar ureum tinggi yang dijelaskan sebelumnya, dapat diketahui bahwa ketiganya memiliki kandungan fosfor tinggi. Oleh karena itu, segala jenis makanan dengan kandungan fosfor tinggi dapat menyebabkan zat ureum meningkat.

Beberapa jenis makanan dengan kandungan fosfor tinggi di antaranya adalah kacang-kacangan, jeroan hingga cokelat. Makanan dengan fosfor tinggi tidak hanya menyebabkan ureum meningkat, tetapi dapat menyebabkan risiko lemah tulang hingga jantung.

5. Makanan Asin

Makanan dengan kandungan garam berlebihan atau makanan asin harus dihindari oleh seseorang yang memiliki gejala sakit ginjal kronis. Sebenarnya, garam memiliki beberapa manfaat baik untuk tubuh yaitu untuk menyeimbangkan kadar cairan yang ada dalam tubuh serta dapat membantu fungsi ginjal.

Meskipun bermanfaat untuk tubuh, akan tetapi jika mengkonsumsi garam berlebihan justru akan mengganggu fungsi ginjal serta meningkatkan kadar ureum.

6. Makanan Manis

Kandungan gula tambahan yang ada di dalam makanan manis, dapat menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi yang akan mengakibatkan penyumbatan aliran darah, sehingga mengkonsumsi makanan manis dapat meningkatkan risiko terkena jantung, diabetes dan gagal ginjal. Makanan manis juga dapat meningkatkan kadar ureum meningkat.

Cara Menurunkan Kadar Ureum Tinggi

Sumber: Pexels

Kadar ureum tinggi yang ada dalam tubuh adalah suatu kondisi serius. Kondisi ureum tinggi akan semakin serius dan dapat mengakibatkan komplikasi apabila tidak segera ditangani dengan baik. Oleh sebab itu, penting bagi para penderita penyakit ginjal untuk menurunkan kadar ureum dan menjaga agar kadar ureum tidak meningkat.

Salah satu cara untuk menurunkan atau menjaga kadar ureum yang ada di dalam tubuh adalah dengan menghindari mengkonsumsi beberapa makanan penyebab ureum meningkat.

Ada pula beberapa cara lain yang dapat Grameds coba untuk menurunkan kadar ureum dalam tubuh. Berikut penjelasannya.

1. Membatasi asupan protein

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa makanan penyebab kadar ureum meningkat adalah beberapa makanan dengan kadar protein tinggi. Oleh sebab itu, cara menurunkan kadar ureum paling mudah dan perlu segera dilakukan adalah membatasi asupan protein.

Mengkonsumsi makanan dengan kadar protein tinggi memang baik bagi tubuh. Akan tetapi disisi lain, mengkonsumsi makanan dengan protein tinggi secara berlebihan dapat meningkatkan kadar ureum serta kreatinin.

Jadi, penderita penyakit ginjal perlu membatasi asupan protein untuk dapat mengurangi kadar ureum yang ada dalam darah. Pada umumnya, seseorang memerlukan sekitar 50 hingga 60 gr protein setiap harinya. Jumlah protein ini setara dengan 200 gr dada ayam tanpa tulang.

Lebih dari itu, maka Grameds telah kelebihan asupan protein. Jika sudah mengetahui hal ini, maka Grameds perlu segera beralih dari daging merah atau daging ayam dengan kadar protein tinggi menjadi sayuran.

2. Mengonsumsi makanan berserat

Sebuah penelitian menunjukan, bahwa penurunan dari kadar ureum dapat terjadi ketika ada pengidap penyakit ginjal mengkonsumsi makanan dengan kandungan serta tinggi.

Hal ini menunjukkan bahwa ada efek dari makanan berserat pada peningkatan maupun penurunan ureum. Kandungan serat dapat ditemukan dalam beberapa jenis makanan, contohnya seperti buah-buahan, biji-bijian utuh, sayuran hingga kacang-kacang.

Apabila kadar ureum dalam tubuh tinggi, maka ada baiknya Grameds mulai banyak mengonsumsi makanan berserat akan tetapi tidak berlebihan.

3. Mencukupi asupan cairan

Kekurangan asupan cairan tidak hanya membuat Grameds mengalami dehidrasi, akan tetapi juga dapat menyebabkan kadar ureum meninggi dalam darah. Hal ini dikarenakan air dibutuhkan oleh tubuh sebagai pembawa zat sisa dari darah yang kemudian disaring oleh ginjal dan menjadi urin.

Apabila tubuh kekurangan air dan menjadi dehidrasi, maka penyaringan zat sisa pada ginjal pun akan menjadi terhambat. Selain itu, kadar dari ureum tinggi juga akan menyebabkan gagal ginjal.

Pada kondisi seperti ini, jumlah air yang masuk ke dalam tubuh perlu dihitung secara cermat. Jika Grameds adalah salah satu penderita dari gagal ginjal, maka Grameds perlu secara rutin menanyakan pada dokter mengenai jumlah cairan yang perlu dikonsumsi setiap harinya.

Pada umumnya, asupan cairan seseorang untuk laki-laki adalah sebanyak 3,7 liter cairan per harinya. Sementara itu perempuan perlu memenuhi asupan cairan sebanyak 2,7 liter cairan setiap harinya.

Grameds dapat mencegah uremia atau menjaga agar kadar uremia normal dengan cara menjalani pola hidup sehat. Secara umum, pola hidup sehat yang dimaksud adalah meliputi hal-hal berikut ini:

  • Menghindari makanan dengan fosfor, kalium dan garam tinggi.
  • Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
  • Rutin melakukan olahraga.
  • Mengendalikan diabetes.
  • Memelihara kesehatan jantung.
  • Menjaga tekanan darah.
  • Berhenti merokok.

Meskipun ada beragam cara untuk menjaga dan menurunkan kadar ureum dalam tubuh, akan tetapi cara paling baik untuk menjaga kadar ureum adalah dengan menjalani perawatan dialisis dengan teratur.

Perawatan ini dapat dijalani bagi Grameds yang menderita penyakit gagal ginjal. Dengan menjalani perawatan dialisis, maka akan membuat limbah tubuh tersaring dari darah.

Selain itu, Grameds juga perlu mengenali gejala-gejala kadar ureum yang tinggi dalam tubuh. Contohnya adalah seperti berikut ini:

  • Tekanan darah tinggi.
  • Kulit kering serta terasa gatal.
  • Pembengkakan yang terjadi pada area kaki dan pergelangan kaki.
  • Lebih sering buang air kecil.
  • Gejala asidosis metabolik, yaitu ketika tubuh memproduksi terlalu banyak asam.
  • Rasa mual, muntah dan kehilangan nafsu makan.
  • Kelemahan, rasa lelah, merasa bingung yang semakin memburuk dari waktu ke waktu dan tetap tidak hilang meskipun sudah istirahat dan perbaikan nutrisi.

Itulah penjelasan mengenai ureum adalah zat sisa dari pemecahan protein serta asam amino yang ada di dalam hati dan penjelasan terkait tes ureum. Apabila Grameds tertarik untuk mengetahui tentang tips kesehatan atau penyakit tertentu, maka Grameds bisa memperoleh informasinya dengan membaca buku.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan berbagai macam buku berkualitas dan original untuk Grameds! Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: Khansa

Sumber:

https://www.orami.co.id/magazine/ureum

https://www.halodoc.com/artikel/cara-menurunkan-kadar-ureum-tinggi-dalam-tubuh

https://www.alodokter.com/inilah-penyebab-ureum-tinggi-dan-cara-menurunkannya

About the author

Adinda Rizki

Saya sudah tertarik dengan dunia menulis sejak usia belia, walaupun saat itu saya hanya bisa menulis cerita-cerita pendek saja. Lewat menulis pula, saya jadi mengetahui banyak kosakata yang belum pernah saya tahu/dengar sebelumnya. Saya senang menulis dengan tema-tema seperti kesehatan, dan juga tentang Korea.

Kontak media sosial Linkedin saya Adinda Rizki