Kesehatan

Pengertian Bipolar: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Pengertian Bipolar Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya 1 2
Written by Adinda Rizki

Pengertian bipolar – Saat ini, ada banyak sekali gangguan kesehatan mental yang dialami oleh beberapa orang. Salah satunya adalah gangguan bipolar atau mania depresif. Menurut data WHO tahun 2017, ada sekitar 45 juta orang di seluruh dunia yang mengalami kondisi gangguan bipolar.

Selain itu, gangguan bipolar juga menjadi salah satu penyebab utama kecacatan karakter pada diri seseorang hingga bisa mengakibatkan kematian karena tindakan bunuh diri. Gangguan bipolar juga bisa berlangsung seumur hidup serta mampu mempengaruhi kondisi keseharian penderitanya.

Secara mudahnya, gangguan bipolar adalah suatu gangguan mental yang bisa memberikan suatu perubahan pada suasana hati, energi, tingkat aktivitas, kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari hingga konsentrasi seseorang.

Misalnya adalah seorang pengidap gangguan bipolar awalnya akan merasa sangat senang sekali namun kondisi tersebut seketika berubah menjadi sangat sedih dan putus asa.

Nah, mungkin beberapa di antara kalian juga pernah mengalami atau mungkin ada teman maupun keluarga terdekat yang memiliki kondisi gangguan bipolar. Penting banget nih bagi kita untuk tahu lebih dalam menangani gangguan bipolar.

Agar kita makin tahu lagi apa sih yang menyebabkan atau mungkin bagaimana cara penyembuhan gangguan bipolar, maka artikel ini akan menjelaskan hal tersebut secara lebih rinci lagi.

Pengertian Gangguan Bipolar

Pengertian Bipolar Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya 1 2pixabay

Sebelum kita melangkah lebih dalam lagi, akan lebih baik jika belajar bersama tentang pengertian bipolar. Sebelumnya memang sudah dijelaskan secara singkat apa itu gangguan bipolar. Namun, pada poin ini akan dijelaskan lebih luas lagi apa sih pengertian bipolar.

Gangguan bipolar atau yang kerap juga disebut dengan istilah bipolar disorder adalah suatu gangguan mental yang ditandai dengan adanya perubahan suasana hati seseorang yang terjadi secara drastis.

Secara umum, manusia memang bisa berada di kondisi sedih, marah, kebahagiaan serta emosi jenis lainnya. Namun, apa jadinya jika emosi tersebut menjadi tidak bisa terkendali. Misalnya adalah pada suatu kondisi seseorang yang awalnya bahagia secara tiba-tiba akan menjadi sedih. Nah, hal tersebut masuk ke dalam kelompok gangguan bipolar.

Ada dua fase gangguan yang bisa menyebabkan kondisi gangguan bipolar yaitu fase mania atau naik dan fase depresi atau turun. Dimana ketika seorang penderita gangguan bipolar masih berada pada fase mania, maka dirinya akan merasakan bahagia, semangat hingga berenergi.

Namun, ketika seorang penderita bipolar mengalami fase depresi, maka dirinya akan merasa lesu, lemah hingga kesedihan yang tak berkesudahan.

John Mcmanamy, John McManamy Living Well with Depression and Bipolar Disorder

Penyebab Terjadinya Gangguan Bipolar

Layaknya gangguan kesehatan mental lainnya, gangguan bipolar juga bisa disebabkan oleh beberapa hal. Setidaknya ada tiga penyebab utama terjadinya suatu gangguan bipolar pada seseorang. Mulai dari faktor genetik, faktor biologis dan faktor lingkungan.

Nah untuk lebih jelasnya kalian bisa membaca ulasan dari ketiga penyebab kondisi bipolar pada seseorang adalah seperti yang ada di bawah ini.

1. Faktor Genetik

Beberapa penelitian menjelaskan jika gangguan bipolar juga ada hubungannya secara genetik. Orang dengan geng tertentu lebih memungkinkan untuk memiliki kondisi gangguan bipolar.

Misalnya adalah ketika orang tua atau saudara kalian memiliki riwayat gangguan bipolar, maka bisa lebih memungkinkan kalian akan mengalami kondisi yang sama. Meski begitu, penderita gangguan bipolar yang berasal dari genetik kerap kali tak menyadari akan kondisi tersebut.

Selain itu, penelitian di Universitas Johns Hopkins menjelaskan jika gangguan bipolar II lebih kerap ditemukan pada orang yang memiliki keluarga dengan riwayat gangguan bipolar I dan II.

Akan tetapi, studi tentang kembar identik dan bipolar menunjukkan hasil yang berbeda. Jika salah satu anak kembar identik memiliki gangguan bipolar, maka belum tentu juga saudara kandung kembarnya akan mengalami kondisi yang sama. Padahal biasanya kembar identik akan memiliki gen yang sama.

2. Faktor Biologis

Bukan hanya faktor genetik saja, namun gangguan biologis juga bisa terjadi karena adanya faktor biologis dan struktur otak. Dimana struktur atau fungsi otak tidak bisa bekerja secara normal dan bisa meningkatkan risiko penyakit mental, misalnya seperti gangguan bipolar.

Beberapa penelitian menjelaskan jika struktur otak seseorang dengan kondisi gangguan bipolar akan berbeda dengan struktur otak normal atau gangguan mental jenis lainnya. Para ahli juga percaya jika gangguan bipolar bisa disebabkan oleh adanya gangguan pada bagian jaringan otak tertentu.

Selain itu, fungsi zat kimia otak yang disebut dengan nama neurotransmitter juga memiliki peran menyebabkan gangguan pada fungsi dan juga struktur pada otak.

3. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan serta gaya hidup juga memberikan pengaruh terhadap timbulnya gangguan hingga perkembangan gangguan bipolar. Peneliti menjelaskan jika anak dari orang tua dengan kondisi gangguan bipolar lebih kerap mendapatkan tekanan dari lingkungan.

Hal tersebut mungkin ada hubungannya dengan perubahan suasana hati orang tua mereka yang memang bisa berubah dengan drastis. Oleh karena itu, anak yang tak memiliki gangguan bipolar bisa juga memiliki potensi mengalami kondisi gangguan kesehatan mental lain. Misalnya adalah seperti ADHD, gangguan depresi mayor, skizofrenia, atau penyalahgunaan obat terlarang.

Elnov . Anomali: Memoar Seorang Bipolar

Gejala Bipolar

Pengertian Bipolar Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya 1 2pixabay

Gangguan bipolar juga bisa diketahui dengan adanya beberapa gejala. Namun, tak semua orang tahu akan gejala-gejala tersebut. Oleh karena itu, kalian juga wajib tahu akan beberapa gejala bipolar agar bisa membantu sesama.

Di bawah ini ada penjelasan akan gejala yang dialami oleh penderita bipolar, antara lain:

1. Episode Manik

Episode manik adalah episode pertama yang ada pada gejala gangguan bipolar. Pada episode ini para pengidap gangguan bipolar biasa akan ada suatu keadaan yang bisa memicu terjadinya kondisi psikologis seperti perasaan asing terhadap dunia di sekitar. Biasanya episode ini memerlukan perawatan inap di rumah sakit.

Pada saat penderita bipolar sedang berada di episode manik, maka biasanya akan ada beberapa gejala. Nah gejala episode manik ini bisa kalian baca di bawah ini.

  • Keberadaan hasrat seksual lebih meningkat.
  • Pikiran akan terputus secara lebih cepat.
  • Adanya rasa gembira yang tak pantas.
  • Adanya penilaian terhadap sesuatu yang buruk.
  • Kebutuhan akan tidur mulai berkurang karena energi yang dikeluarkan memang cukup tinggi.
  • Kecepatan bicara akan mengalami peningkatan.
  • Adanya pemikiran untuk melakukan banyak hal secara bersamaan.
  • Melakukan perilaku sosial yang memang tak pantas.
  • Keyakinan dalam dirinya cukup tinggi.
  • Secara signifikan memiliki peningkatan pada energi yang dikeluarkan.
  • Akan mengalami kondisi terlalu bahagia.
  • Ketika mengalami kondisi sensitive biasanya akan lebih mudah untuk tersinggung.
  • Terlalu bersemangat dan berenergi besar.
  • Memiliki pemikiran yang selalu terpacu.
  • Bisa melakukan tindakan buruk.

2. Episode Hipomanik

Episode hipomanik adalah episode berikutnya yang juga masuk ke dalam gejala gangguan bipolar. Dimana episode ini memiliki tingkat perkembangan emosi yang lebih rendah walaupun pada dasarnya episode harmonic juga terdapat suatu kesamaan pada fase bahagia yang cukup besar sama halnya dengan episode manik.

Keberadaan episode ini juga bisa ditandai dengan gejala episode manik. Misalnya seperti memiliki pemikiran dan kecepatan dalam berbicara yang lebih tinggi, perasaan yang begitu senang, adanya peningkatan pada energi yang ada di dalam tubuh serta adanya emosi terhadap perasaan yang mudah untuk marah.

3. Episode Depresi

Episode terakhir pada gejala gangguan bipolar merupakan episode depresi. Pada episode ini biasanya gangguan bipolar memiliki ciri yang cukup parah. Bahkan, kondisi ini juga menyebabkan seseorang yang mengalaminya akan sulit dalam melakukan aktivitas keseharian.

Ada beberapa gejala yang muncul pada episode depresi seperti penjelasan di bawah ini.

  • Terjadinya kondisi delusi.
  • Memiliki perasaan yang sangat sedih serta mudah untuk mengalami kondisi putus asa.
  • Rasa khawatir yang terlalu berlebihan.
  • Hilangnya minat untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
  • Sulit untuk melakukan konsentrasi.
  • Mudah mengalami rasa kantuk.
  • Jiwa malas selelu mengelilinginya.
  • Porsi makan jadi menurun.
  • Memiliki pemikiran melakukan tindakan bunuh diri.
  • Sulit membuat sebuah keputusan.
  • Lebih mudah kelelahan atau menjadi lambat karena energi yang dikeluarkan akan menurun.
  • Sulit untuk tidur atau memiliki pola tidur yang berlebihan.
  • Kehilangan minat terhadap kesenangan pribadi.
  • Mudah untuk merasa marah.

Dr. Laurentius M. Panggabean, Spkj & Dee Rona Apakah Aku Bipolar? 100 Tanya Jawab Dengan Psikiater + Bedah Kasus

Dampak Gangguan Bipolar

Pengertian Bipolar Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya 1 2pixabay

Layaknya gangguan kesehatan mental lainnya, gangguan bipolar juga memberikan dampak pada mereka yang mengidapnya. Oleh karena itu, para pengidap bipolar perlu melakukan pengobatan secara jangka panjang dan berkelanjutan.

Namun, sebelum kita belajar bersama tentang bagaimana pengobatan yang bisa dilakukan. Akan lebih baik jika kita juga mengetahui dampak yang bisa ditimbulkan oleh gangguan bipolar bagi para pengidapnya.

Nah, di bawah ini ada beberapa dampak yang bisa terjadi ketika seseorang mengalami gangguan bipolar.

1. Isolasi Diri

Setiap individu yang ada di dunia ini tentunya memiliki kekurangannya. Hal ini juga terjadi pada penderita gangguan bipolar, yang mana para pengidap gangguan bipolar biasanya akan mengalami suatu dampak untuk melakukan isolasi dirinya atas rasa tidak suka terhadap sesuatu yang ada di sekitarnya.

Adanya kekurangan komitmen dalam menjalin suatu hubungan serta lebih kerap merasa emosional dan juga depresi akan menjadikan para pengidap gangguan bipolar merasa seperti sedang terisolasi. Apalagi jika para pengidap gangguan bipolar mengalami suatu kegagalan, maka akan muncul rasa keterasingan serta adanya jarak saat berinteraksi dengan orang lain.

2. Ketidakmampuan  Dalam Mengontrol Emosi

Pemahaman terhadap emosi atau suatu ego merupakan perasaan sadar yang bisa dikembangkan oleh manusia ketika melakukan interaksi sosial. Ketidakmampuan seseorang dalam mengontrol emosi akan bisa berubah sesuai dengan pengalaman serta cara bersosialisasinya.

Oleh karena itu, para penderita gangguan bipolar memang harus bisa memberikan motivasi terhadap sikap dan perbuatan dengan bantuan adanya perkembangan mentalitas yang positif dari interaksi sosial tersebut. Hal ini dilakukan karena para penderita bipolar akan memiliki kondisi susah dalam mengontrol emosinya.

Selain itu, penderita bipolar juga begitu rentan dalam memiliki pola pemikiran yang negatif yang juga mengalami isolasi diri atau bahkan akan kehilangan fungsi sosial dalam dirinya yang bisa memperparah keadaan tersebut dalam proses pengontrolan emosinya.

3. Adanya Ketergantungan Obat

Saat ini, ada berbagai macam jenis obat yang bisa digunakan untuk mengatasi gangguan bipolar pada seseorang. Dimana setiap jenis obat tersebut akan disesuaikan dengan kondisi penderita serta gejala yang dialaminya. Misalnya, obat yang dikhususkan pada penderita gangguan bipolar episode manik dan hipomanik hingga episode depresi.

Dimana para penderita bipolar juga harus tahu apakah mereka memang memerlukan pengobatan jangka panjang atau tidak, semua itu juga tergantung dari bagaimana pendapat dan saran dari para dokter yang melakukan penangan terhadapnya.

Beberapa penderita gangguan bipolar juga memungkinkan memiliki kondisi ketergantungan terhadap obat. Biasanya, hal tersebut terjadi ketika para penderita bipolar sudah tak memiliki gejala namun masih terus meminum obat yang diresepkan kepadanya.

Oleh karena itu, bagi para penderita bipolar yang tak memiliki gejala yang muncul akan lebih baik untuk berhenti mengkonsumsi obat tersebut agar tak menjadi ketergantungan. Meski begitu, tetap diperlukan konsultasi kepada dokter terkait agar bisa memberikan pengontrolan secara teratur yang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan kepada para penderita gangguan bipolar.

4. Percobaan Bunuh Diri

Dampak paling fatal yang mungkin akan dialami oleh penderita gangguan bipolar adalah risiko bunuh diri yang lebih tinggi ketika memasuki episode depresi. Pola pemikiran akan kematian dan upaya untuk melakukan bunuh diri adalah salah satu dampak yang memang kerap terjadi pada penderita bipolar.

Oleh karena itu, para penderita gangguan bipolar juga perlu diberikan dukungan positif dari orang yang ada disekitarnya. Misalnya adalah dukungan dari keluarga atau teman yang sekaligus memberikan rasa kepercayaan akan suatu hal tertentu.

Selain itu, kebutuhan psikologis memang begitu dibutuhkan oleh para penderita bipolar agar terhindar dari adanya pemikiran yang bisa mengarahkannya untuk melakukan upaya negatif yang membahayakan seperti tindakan bunuh diri.

Pengobatan Gangguan Bipolar

Pengertian Bipolar Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya 1 2pixabay

Gangguan bipolar merupakan penyakit yang memang keberadaanya bisa seumur hidup dan gejala yang ditimbulkan akan datang sewaktu-waktu. Diperlukan perawatan jangka panjang dan berkelanjutan untuk bisa membantu para pengidap gangguan bipolar dalam mengelola gejala yang ada.

Bagi kalian yang memiliki teman, saudara atau memang ingin tahu lebih lanjut bagaimana pengobatan terbaik yang bisa dilakukan untuk para pemilik gangguan bipolar, maka penjelasan yang ada di bawah ini bisa membantu.

1. Menggunakan Bantuan Obat Tertentu

Jenis obat yang biasanya digunakan untuk mengobati gangguan bipolar juga biasanya bisa digunakan untuk menstabilkan suasana hati, antipsikotik dan antidepresan. Para pengidap gangguan bipolar yang kerap mengalami masalah seperti kesulitan tidur biasanya akan disarankan oleh dokter untuk menggunakan obat tidur atau anti kecemasan sesuai resep.

Bagi para pengidap gangguan bipolar tidak disarankan untuk menghentikan pengobatan yang dilakukan tanpa membicarakan terlebih dahulu kepada dokter terkait. Dimana ketika pemilik gangguan bipolar yang menghentikan pengobatan secara pribadi tanpa berkonsultasi kepada dokter lebih memungkinkan mengalami kondisi rebound atau memperburuk gejala gangguan bipolar yang dialaminya.

2. Psikoterapi

Psikoterapi atau terapi bicara kerap digunakan sebagai salah satu bagian dari rencana perawatan para pengidap gangguan bipolar. Psikoterapi sendiri adalah istilah berbagai teknik pengobatan dengan tujuan untuk membantu seseorang bisa mengidentifikasi dan mengubah emosi, pikiran dan perilaku yang mengganggunya.

Terapi psikoterapi juga bisa memberikan dukungan, pendidikan serta bimbingan bagi para pengidap gangguan bipolar dan juga keluarganya.

3. Electroconvulsive Therapy (ECT)

Electroconvulsive Therapy atau ECT adalah suatu prosedur stimulasi otak yang bisa membantu para pengidap gangguan bipolar dengan kondisi yang memang cukup parah. Electroconvulsive Therapy biasanya akan diberikan bersamaan dengan obat anestesi dan memang pengobatan ini dinilai sangat aman untuk dilakukan.

Pengobatan Electroconvulsive Therapy biasanya digunakan untuk mengobati episode depresi dan mania para peserta ketika pengobatan lain yang sudah dilakukan ternyata tidak bisa membantu.

4. Transcranial magnetic stimulation (TMS)

Transcranial magnetic stimulation atau TMS merupakan pengobatan terbaru yang biasanya digunakan untuk menstimulasi otak dengan menggunakan suatu gelombang magnetik. Penelitian menunjukkan jika Transcranial magnetic stimulation mampu memberikan banyak manfaat bagi orang dengan berbagai subtipe depresi.

Meski peran dari Transcranial magnetic stimulation untuk pengobatan gangguan bipolar juga masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Nah, itulah ulasan mengenai pengertian bipolar, hingga pengobatan gangguan bipolar. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat sekaligus bisa menambah wawasan kamu.

JIka ingin mencari buku tentang bipolar, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: Hendrik Nuryanto

About the author

Adinda Rizki

Saya sudah tertarik dengan dunia menulis sejak usia belia, walaupun saat itu saya hanya bisa menulis cerita-cerita pendek saja. Lewat menulis pula, saya jadi mengetahui banyak kosakata yang belum pernah saya tahu/dengar sebelumnya. Saya senang menulis dengan tema-tema seperti kesehatan, dan juga tentang Korea.

Kontak media sosial Linkedin saya Adinda Rizki