Kesehatan

Hati-Hati! Kenali Tanda-Tanda IUD Bergeser dan Penyebabnya

Written by Adinda Rizki

Tanda-Tanda IUD Bergeser – Intrauterine device (IUD) adalah alat keluarga berencana (KB) yang dinilai efektif untuk mencegah kehamilan jika dipasang dengan benar. Namun, karena beberapa hal, alat KB tersebut bisa bergeser dari rahim. Sebenarnya kamu dianjurkan untuk memeriksa posisi KB IUD secara teratur di rumah untuk mengetahui jika ada perubahan. Namun, ketika alat kontrasepsi tersebut sudah bergeser dari rahim, biasanya ada sejumlah tanda yang bisa dirasakan wanita”.

Hormonal IUD (Mirena) (Hic et nunc/Public domain).

IUD adalah salah satu alat kontrasepsi KB yang umum digunakan oleh wanita. Alat kontrasepsi ini berbentuk T, berukuran kecil dan terbuat dari plastik yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan dan tujuan lainnya.

Tergantung pada jenis dan merk IUD, alat kontrasepsi ini bisa bertahan selama 3–12 tahun. Jadi, selama waktu tersebut, kamu tidak perlu memikirkan alat kontrasepsi kamu. Meski begitu, pada kasus yang jarang terjadi, KB IUD juga bisa bergeser dari rahim, atau bahkan jatuh. Bila KB IUD sudah tidak berada di tempat yang tepat, kamu bisa hamil. Karena itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda IUD bergeser dari rahim di sini.

Apa Penyebab IUD Bisa Bergeser?

KB IUD yang sudah dipasang dengan tepat sebenarnya jarang sekali bergeser atau bergerak. Namun, hal itu tetap bisa terjadi, terutama dalam beberapa bulan pertama setelah dimasukkan. Berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan KB IUD bergeser:

  • Kamu mengalami kontraksi rahim yang kuat selama periode menstruasi kamu.
  • Kamu memiliki rongga rahim yang kecil.
  • Rahim kamu miring.
  • IUD dipasang oleh dokter yang tidak berpengalaman dalam melakukan prosedur ini.

Selain itu, ada beberapa faktor juga yang bisa membuat KB IUD kamu lebih mungkin untuk bergeser, antara lain:

  • Berusia di bawah 20 tahun.
  • Sedang menyusui.
  • Pemasangan IUD dilakukan segera setelah melahirkan.

Pemeriksaan Posisi KB IUD Bisa Dilakukan Secara Mandiri

Tahukah kamu bahwa KB IUD memiliki tali yang menggantung di leher rahim yang seharusnya bisa kamu rasakan? Untuk memastikan KB IUD kamu tidak bergeser, beberapa ahli menganjurkan untuk memeriksa benang tersebut setiap bulan setelah kamu mendapatkan menstruasi. Hal ini karena alat kontrasepsi tersebut lebih mungkin bergeser selama periode kamu.

Berikut cara memeriksa apakah KB IUD kamu masih terpasang dengan baik atau tidak:

  • Pertama-tama, cuci tangan terlebih dahulu.
  • Lalu, duduklah atau berjongkok agar kamu bisa dengan mudah mengakses vagina kamu.
  • Masukkan jari ke dalam vagina sampai kamu merasakan leher rahim.
  • Rasakan ujung tali yang seharusnya keluar melewati leher rahim.
  • Hindari menarik tali.

Bila kamu bisa merasakan talinya, kemungkinan KB IUD kamu masih terpasang. Bila kamu tidak bisa merasakan talinya, tali tersebut lebih panjang atau lebih pendek dari biasanya, atau kamu bisa merasakan plastik KB IUD kamu, kemungkinan alat tersebut sudah bergerak. Namun, tidak bisa merasakan tali bukan berarti IUD sudah bergeser. Kemungkinan besar tali melingkar di dalam leher rahim.

Tanda-Tanda KB IUD Sudah Bergeser dari Rahim

Berikut ini tanda-tanda KB IUD bergeser dari rahim:

  • Kamu tidak bisa merasakan talinya. Saat kamu melakukan pemeriksaan dan tidak dapat menemukan tali KB IUD, ada kemungkinan tali melingkar di dalam rahim, tetapi ada juga kemungkinan alat kontrasepsi tersebut sudah bergeser. Bicarakanlah pada dokter untuk memastikannya.
  • Tali IUD terasa lebih pendek atau lebih panjang dari biasanya. Bila panjang tali berbeda, ada kemungkinan KB IUD bergeser. Memeriksa tali secara teratur membuat kamu lebih mudah untuk menyadari perubahan ini.
  • Kamu bisa merasakan KB IUD. Ketika IUD berada di tempat yang tepat, kamu seharusnya hanya merasakan talinya. Namun, bila kamu bisa merasakan bagian plastik yang keras dari IUD menyembul keluar, artinya alat tersebut sudah bergeser.
  • Pasangan bisa merasakan KB IUD. Saat IUD masih terpasang dengan baik, kamu dan pasangan seharusnya tidak merasakannya saat berhubungan intim. Pasangan mungkin merasakan talinya, tetapi bukan bagian plastiknya. Bila pasangan bisa merasakan bagian plastik yang keras, alat tersebut mungkin sudah bergerak.
  • Rasa nyeri. Bila kamu merasakan sakit yang luar biasa, memburuk, atau tidak hilang 3–6 bulan setelah kamu mendapatkan KB IUD, kemungkinan alat tersebut tidak berada pada tempatnya.
  • Perdarahan berat atau tidak normal. Bercak dan perdarahan biasa terjadi setelah kamu baru mendapatkan KB IUD, tetapi perdarahan berat atau tidak normal bisa menjadi pertanda alat tersebut berada di tempat yang salah.
  • Kram parah, keputihan yang tidak normal, atau demam. Itu semua bisa menjadi pertanda alat konstrasepsimu sudah bergeser, tetapi mungkin juga merupakan tanda-tanda infeksi.

IUD juga bisa bergeser dari rahim tanpa menimbulkan tanda-tanda. Jadi, periksalah tali secara teratur untuk mengetahui apakah alat tersebut masih berada di tempat yang tepat atau sudah bergeser.

Tanda IUD Bermasalah yang Patut Diperhatikan

Tanda-tanda KB IUD bergeser dapat disebabkan oleh sejumlah faktor salah satunya karena KB spiral bergeser atau telah kadaluarsa. Jika kamu mengalami ciri-ciri KB spiral bermasalah seperti berikut, segera hubungi dokter:

1. Posisi IUD Bergeser

Jika tandanya posisi IUD hanya bergeser sedikit, kondisi ini kemungkinan tidak menyebabkan gejala atau keluhannya sangat ringan, sehingga tidak terasa. Namun bila pergeseran posisinya tergolong parah, akan menunjukkan ciri-ciri KB IUD bergeser dengan tanda-tandanya seperti berikut:

  • Tali IUD tidak bisa dirasakan dengan jari.
  • Pasangan merasa penisnya menyentuh IUD saat berhubungan seks.
  • Perdarahan di luar siklus menstruasi.
  • Vagina mengalami pendarahan yang parah.
  • Kram perut yang parah dan melebihi kram menstruasi.
  • Perut bagian bawah terasa sakit.
  • Keputihan yang tidak biasa.

Adapun penyebab KB IUD bergeser dan memicu tanda IUD bermasalah meliputi:

  • Kontraksi rahim yang kuat selama menstruasi.
  • Rongga rahim yang kecil.
  • Rahim dengan kemiringan tinggi.
  • Pemasangan IUD yang tidak benar.

2. IUD Sudah Kedaluwarsa

Selain karena bergeser, menggunakan IUD yang sudah kadaluarsa juga akan menimbulkan komplikasi bagi penggunanya. Efek penggunaan IUD yang melewati batas waktu pemakaian akan menyebabkan peradangan atau perdarahan.

Tanda IUD bermasalah akibat kadaluarsa bisa menimbulkan gejala seperti berikut pada pengguna:

  • Nyeri hebat.
  • Muntah.
  • Demam.
  • Peradangan dan perdarahan.

Agar masalah tersebut tidak Anda alami, penting untuk mengetahui batas waktu kadaluarsa KB spiral IUD. Masa kadaluarsa IUD umumnya adalah 3 sampai 5 tahun. Namun, KB spiral IUD yang terbuat dari lapisan tembaga bisa bertahan lebih lama, yakni mencapai 10 tahun.

3. Terjadi Kehamilan

Meski jarang, tanda IUD bermasalah lainnya bisa berupa kehamilan. Setidaknya, sebuah penelitian menyebutkan bahwa 0,8 persen pemakai KB spiral masih bisa hamil. Salah satu sebab kehamilan tetap bisa muncul adalah pengguna KB spiral melakukan hubungan seksual dalam waktu tujuh hari setelah pemasangan, pelepasan, dan pergeseran IUD.

Mengalami kehamilan meski sudah memakai IUD biasanya akan memunculkan sederet gejala khas wanita hamil pada umumnya. Mulai dari mual, kelelahan, tidak menstruasi, payudara yang lebih sensitif saat disentuh, mengidam, serta perubahan mood.

Risiko Kehamilan Ektopik saat Memakai IUD

Kehamilan ketika masih memakai KB spiral juga lebih berisiko berupa gangguan medis yang disebut kehamilan ektopik. Kondisi ini terjadi saat embrio bukan tumbuh dalam dalam lahir, tapi di luar rahim. Umumnya, lokasi pertumbuhan tersebut adalah di tuba palofi alias indung telur. Kondisi ini bisa ditandai dengan:

  • Nyeri ringan atau parah di perut atau panggul.
  • Nyeri punggung bagian bawah.
  • Perdarahan vagina yang di luar kebiasaan.
  • Kram di salah satu sisi panggul.
  • Lemah.
  • Pusing.
  • Pingsan.

Risiko IUD Bermasalah pada Wanita Hamil

Beberapa perempuan mungkin akan lebih berisiko mengalami masalah terkait pemasangan IUD, seperti KB spiral yang lepas atau bergeser. Siapa sajakah mereka?

1. Wanita Berusia Muda

Sebuah riset menunjukkan bahwa wanita muda dan remaja lebih berisiko mengalami KB spiral yang lepas. Adapun usia mereka berkisar antara 14 hingga 19 tahun. Risiko lepasnya KB spiral ini akan menurun pada perempuan yang berusia di atas 19 tahun.

2. Baru Menjalani Aborsi Medis

Kelompok perempuan lain yang berisiko mengalami copot IUD adalah mereka yang menjalani prosedur aborsi (kuret) dengan alasan medis. Studi tertentu mengemukakan bahwa jika pemasangan IUD pada dua minggu setelah aborsi lebih berisiko untuk lepas. Risiko ini akan sedikit berkurang jika pemasangan dilakukan setidaknya tiga minggu sesudah kuret.

Jika pasang IUD dilakukan lebih awal, 6,7 persen perempuan kemungkinan mengalami tanda IUD bermasalah akibat lepas dalam waktu enam bulan. Sedangkan bila dilakukan setelah tiga minggu, persentasenya turun menjadi 3,3 persen.

Apa yang Harus Dilakukan Bila KB IUD Bergeser?

Bila kamu merasa KB IUD sudah bergeser dari rahim, jangan coba untuk memasangnya kembali sendiri, tetapi hubungilah dokter dan buat janji untuk menemuinya sesegera mungkin. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan tes untuk melihat apakah alat kontrasepsi sudah bergeser. Bila iya, dokter akan berbicara dengan kamu tentang pilihan untuk mengatasinya. Bila kamu berencana untuk berhubungan seks sebelum menemui dokter, gunakan metode kontrasepsi cadangan.

Itulah artikel terkait “Hati-Hati! Kenali Penyebab dan Tanda-Tanda IUD Bermasalah” yang bisa kalian gunakan sebagai referensi. Jika ada saran, pertanyaan, dan kritik, silakan tulis di kotak komentar bawah ini. Bagikan juga tulisan ini di akun media sosial supaya teman-teman kalian juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.

Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, Grameds juga bisa membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan dan pengetahuan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat!

Rekomendasi Buku dan Ebook Terkait

1. Pijat Perineum: Mengurangi Ruptur Perineum untuk Kalangan Umum, Ibu Hamil, dan Mahasiswa Kesehatan

Manfaat Salak untuk Ibu Hamil

Pijat perineum merupakan salah satu cara yang paling kuno dan paling pasti untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, elastisitas, dan relaksasi otot-otot dasar panggul. Pijat perineum mengajarkan cara memberi respons terhadap tekanan di vagina dengan merelaksasi dasar panggul. Selain itu, pijat perineum akan membantu melunakkan jaringan perineum, sehingga jaringan tersebut akan membuka tanpa resistensi saat persalinan untuk mempermudah lewatnya bayi.

Buku ini diperuntukkan sebagai salah satu referensi bagi mahasiswa kebidanan dan sebagai bahan ajar untuk tingkat perguruan tinggi. Selain itu, buku tersebut juga diharapkan bermanfaat bagi praktisi kesehatan. Materi yang tersusun di dalam buku ini juga telah disesuaikan dengan kompetensi pembelajaran terkini. Materi-materi tersebut meliputi perawatan luka dalam praktik kebidanan, pijat perineum, persalinan, episiotomy, ruptur perineum, serta hasil-hasil penelitian tentang pijat perineum dan ruptur perineum.

2. Hamil Ala Selebritis

Wanita hamil memang kerap cuek dengan penampilan. Rambut acak-acakan, baju berantakan, hingga emosi yang melonjak menjadi ciri khas keseharian, padahal kehamilan adalah momen terindah dalam hidup seorang wanita. Pada masa inilah kalian akan menjadi queen of the family.

Ya, kalian akan diperlakukan istimewa layaknya seorang ratu. Namun, ratu mana yang tampilannya acak-acakan dan moody? Sebuah penelitian mengatakan bahwa kecantikan wanita akan lebih terpancar saat dirinya hamil dan menyusui.

Kok bisa? Ya, Tuhan memang Maha Adil. Ketika merasa menjadi big bomb, hormon kewanitaan akan menyulap kalian menjadi pretty bomb, meskipun semua itu tidak dapat terwujud dalam sekejap mata. Kalian pun diwajibkan membantu cara kerja hormon tersebut. Caranya? Silakan baca buku ini lebih dalam lagi. Enjoy your beautiful pregnancy!

3. Bahaya Torch Bagi Wanita Hamil dan Janin

Manfaat Salak untuk Ibu Hamil

Pertanyaan-pertanyaan mengenai bahaya TORCH coba dikupas tuntas di dalam buku ini. Kesemuanya dijelaskan dengan rinci, sehingga membantu kalian mengenal lebih dekat mengenai TORCH. Buku ini mengajak kalian untuk mengenali jenis-jenis infeksi TORCH, keadaan ketika ibu terinfeksi, dan risiko bagi janin jika terlahir nanti.

Selain itu, dijelaskan juga tentang berbagai upaya dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan dari infeksi lni. Kondisi tubuh dan lingkungan yang sehat akan menunjang kesehatan ibu hamil yang berpengaruh kepada janin yang akan dilahirkan nanti.

4. Sehat dan Bugar Selama Hamil dan Pasca Melahirkan

Kehamilan dan kelahiran bukanlah sesuatu yang menakutkan atau menjadi beban pikiran yang selalu mencemaskan. Adanya persiapan fisik dan mental yang matang ditentukan oleh seberapa besar tingkat pengetahuan dan pemahaman ibu mengenai kehamilan dan proses persalinan. Hal ini penting agar proses persalinan berjalan lancar.

Kehamilan merupakan suatu anugerah Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai kekuasaan-Nya dalam menciptakan hal yang Dia kehendaki. Sudah selayaknya sang ibu mensyukuri dengan cara merawat bayi yang dikandung sebaik mungkin. Ada dua arah dalam perawatan selama kehamilan, yaitu merawat kestabilan fisik ibu dengan usaha memenuhi asupan makanan bergizi agar tubuh selalu sehat dan bugar. Selanjutnya, perawatan yang mengarah terhadap pertumbuhan janin, yaitu tetap menjaga konsumsi makanan agar janin tumbuh dengan sehat dan normal.

Adanya persiapan fisik dan mental yang matang ditentukan oleh seberapa besar tingkat pengetahuan dan pemahaman ibu mengenai kehamilan dan proses persalinan. Tidak sedikit ibu yang mengalami baby blues yang berlangsung lama pasca persalinan.

Buku ini hadir sebagai pedoman agar calon ibu mampu mempersiapkan kelahiran dan berbagai perawatan, baik fisik maupun mental ibu pasca melahirkan. Buku ini berisi berbagai persoalan sebelum dan sesudah kelahiran bayi. Dilengkapi dengan gambar yang mempermudah praktik, buku ini mudah diaplikasikan. Selamat membaca!

5. Panduan Praktis Doa dan Zikir Ibu Hamil

Berdoa dan berzikir adalah ibadah yang sangat dianjurkan, terlebih bagi muslimah karena memiliki banyak manfaat seperti mendatangkan keridhaan Allah SWT, mengusir dan mengenyahkan setan, menghilangkan kesedihan dalam hati, membuat wajah berseri, melapangkan rezeki, menumbuhkan rasa cinta, menumbuhkan rasa takut kepada Allah SWT, serta mendatangkan kegembiraan dan ketentraman di dalam hati. Selain itu, dengan berdoa dan berzikir, kita dapat menjadi lebih dekat dengan Allah SWT.

Namun, doa dan berzikir ibu hamil juga memiliki banyak manfaat. Selain sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, zikir pada saat hamil juga dapat membuat calon bayi yang dikandung menjadi sehat dan seorang ibu yang mengandung pun menjadi lebih tenang. Zikir membaca lafaz tasbih pada saat hamil akan membuat emosi sang ibu stabil dan membuat hati sang ibu gembira. Janin pun akan ikut merasakan energi positif dari ibunya, sehingga sang bayi juga akan merasa tenang.

Buku Panduan Praktis Doa dan Zikir Ibu Hamil ini berisi panduan dan kumpulan doa serta zikir sehari-hari untuk ibu hamil. Dimulai dari pembahasan doa dan zikir, kemudian berlanjut membahas pernikahan dalam Islam, gambaran anak saleh dambaan setiap orang tua, doa-doa yang dilengkapi dengan khat Arab, transliterasi dan artinya, serta zikir yang berasal dari surah-surah di dalam Al-Qur’an. Selamat membaca!

About the author

Adinda Rizki

Saya sudah tertarik dengan dunia menulis sejak usia belia, walaupun saat itu saya hanya bisa menulis cerita-cerita pendek saja. Lewat menulis pula, saya jadi mengetahui banyak kosakata yang belum pernah saya tahu/dengar sebelumnya. Saya senang menulis dengan tema-tema seperti kesehatan, dan juga tentang Korea.

Kontak media sosial Linkedin saya Adinda Rizki