Kesehatan

Heartburn Adalah Nyeri Pada Ulu Hati

Written by Adinda Rizki

Mungkin sebagian dari kita pernah merasakan terbakar dan nyeri di dada. Grameds tidak perlu panik. Kondisi ini normal dan umum terjadi. Namun, jika terjadi berulang kali hingga mengganggu aktivitas sehari-hari maka harus ditangani secara serius ke tenaga professional.

Melansir dari laman Alodokter.com, heartburn adalah nyeri pada ulu hati yang terjadi di bagian tengah dada atau tepat di atas perut. Rasa tidak nyaman ini kerap kali dibarengi dengan munculnya rasa pahit dan asam di mulut. Gejala ini berpotensi menjadi lebih parah sesaat setelah makan besar atau ketika sedang berbaring.

Perlu diketahui bahwa hearburn tidak berkaitan dengan jantung (heart). Penyebab dari hearburn adalah asam lambung yang naik ke bagian kerongkongan (esofagus). Hal itu, yang memunculkan rasa terbakar di perut bagian atas atau dada bagian bawah.

Heartburn terjadi ketika otot berbentuk cincin (sfingter) yang menjadi bagian dari katup antara kerongkongan dan lambung tidak dapat mengencang atau menutup secara normal. Yang mana, seharusnya cincon otot ini dapat berkontraksi setelah makanan dari kerongkongan masuk ke dalam lambung.

Mengenal Penyakit Organ Cerna: Gastritis (Penyakit Maag)

Ketika otot sfingter lemak maka makanan yang telah bercampur dengan asam lambung dapat kembali ke kerongkongan. Asam lambung yang naik bisa mengakibatkan iritasi pada dinding kerongkongan dan menyebabkan rasa nyeri seperti terbakar di bagian dada.

Merangkum dari laman Alodokter.com, pemicu heartburn di antaranya sebagai berikut.

  • Makan dalam jumlah yang melebihi kapasitas lambung.
  • Mengonsumsi makanan pedas.
  • Adanya tekanan pada lambung, biasanya terjadi karena kehamilan, sembelit, atau obesitas.
  • Mengonsumsi kafein, buat sitrus, alkohol, atau cokelat.
  • Setelah makan segera berbaring.
  • Minum obat-obatan tertentu, seperti aspirin atau ibuprofen.
  • Stres dan kurang tidur.

Gejala heartburn berbeda-beda pada setiap orang. Namun, tanda-tanda yang paling umum dirasakan adalah sensasi panas seperti terbakar pada bagian dada dan tenggorokan. Melansir dari laman Hallosehat.com, berikut gejala-gejala umum dari heartburn.

  • Merasa nyeri atau perih pada dada. Kondisi ini biasanya terjadi setelah makan atau pada malam hari.
  • Sakit di dada saat sedang berbaring, menunduk, atau makan.
  • Rasa pahit atau asam di mulut.
  • Sering terbangun dari tidur.
  • Rasa terbakar di tenggorokan.
  • Ada cairan yang terasa akan keluar dari tenggorokan.
  • Nyeri pada dada yang sangat ekstrim.
  • Kesulitan bernapas.
  • Kesulitan menelan saat makan.
  • Sakit kepala berlebihan.
  • Heartburn terjadi beberapa kali dalam satu minggu.
  • Mual dan muntah, bahkan setelah minum obat-obatan yang dijual bebas.
  • Muntah darah, atau mengeluarkan darah saat buang air.
  • Penurunan pada kemampuan mengecap rasa, menyebabkan penurunan berat badan.

Nyeri di dada yang menandakan hearburn dan serangan jantung sulit dibedakan. Keduanya memiliki tanda yang mirip. Usia penderitanya pun serupa, yakni sama-sama di usia dewasa atau orang dengan berat badan berlebih.

Untuk membedakan antara hearburn dan serangan jantung, Grameds dapat mencari tahu di area tubuh yang merasa sakit. Ketika nyeri hanya terasa di bawah tulang rusuk dan bagian atas perut maka terasuk dalam heartburn.

Gejala lainnya yang sering terjadi adalah rasa asam di mulut, ingin muntah, atau rasa terbakar di tenggorokan, terutama setelah makan. Sementara itu, serangkan jantung dapat dirasakan gejalanya mulai dari berkeringat dingin, sesak napas, pusing, dan sakit dada yang menekan serta menjalar ke bahu, leher, atau punggung.

Penyebab Hearburn

Dalam keadaan normal, ada sebuah otot di bawah esofagus yang berfungsi sebagai penghalang asam lambung naik ke saluran kerongkongan. Otot tersebut bekerja dengan cara membesar dan menutup ketika sedang menelan makanan atau minuman.

Namun, ketika otot tersebut melemah maka asam lambung dapat naik kembali ke esofagus sehingga menyebabkan sensasi panas di dada. Kondisi ini dapat mengakibatkan heartburn. Melansir dari lamann Hallosehat.com, berikut penyebab dari heartburn.

1. Makanan dan Minuman

Makanan dan minuman memiliki pengaruh pada kekuatan otot bawah esofagus. Sebaiknya, Grameds menghindari makanan pedas, berlemak, dan asam.

2. Beban atau Tekanan pada Perut

Ketika lambung dan otot esofagus tertekan maka akan berpotensi melemah dan menyebabkan asam lambung naik. Grameds perlu berhati-hati ketika melakukan olahraga berat, batuk terlalu kencang, berat badan berlebih, dan hamil. Hal-hal tersebut dapat memicu beban atau tekanan berlebih pada perut.

3. Riwayat Penyakit

Keadaan kesehatan dari masing-masing diri juga berpengaruh pada terjadinya heartburn. Beberapa penyakit seperti hernia hiatal, diabetes, dan penyakit autoimun lainnya (skleroderma, sindrom CREST, dan fenomena Raynaud) memiliki kaitan dengan rasa terbakar di dada.

4. Posisi Tubuh

Ketika berbaring, otot bawah esofagus akan melemah. Terutama setelah makan. Hal tersebut dapat memicu asam lambung lebih mudah mengalir kembali ke esofagus.

5. Gaya Hidup

Gaya hidup yang tidak sehat berpotensi memunculkan heartburn. Seperti merokok, minum minuman yang mengandung akohol, sering mengonsumsi kafein, dan hal-hal lain yang memicu naiknya asam lambung ke esofagus.

6. Obat-Obatan Tertentu

Beberapa jenis obat-obatan berpotensi melemahkan kinerja otot bawah esofagus. Ketika Grameds sedang menjalani pengobatan jantung, asma, tekanan darah maka reisiko mengalami heartburn akan semakin tinggi.

Herbal Penyembuh Gangguan Sistem Pernapasan

Makanan dan Minuman yang Memicu Hearburn

Setiap makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh berpengaruh pada kesehatan tubuh. Melansir dari laman Hallosehat.com, berikut daftar makanan yang dapat memicu heartburn.

1. Makanan Pedas

Makanan pedas memiliki kandungan capsaicin yang dapat memperlambat proses pencernaan dan meningkatkan risiko terjadinya heartburn. Tidak hanya itu, makanan pedas juga mampu melukai esofagus. Hal tersebut dapat memperburuk rasa nyeri di dada.

2. Makanan Berlemak

Lemak dalam makanan dapat melemahkan otot bawah esofagus dengan cara menstimulasi pelepasan hormone kolekistokinin (CCK). Hal ini, berpotensi menyebabkan asam lambung mudah naik.

3. Mint

Anggapan bahwa peppermint dan spearmint dapat meredakan masalah pencernaan merupakan anggapan yang salah. Pada kenyataannya, dalam sebuah riset menunjukkan bahwa mengonsumsi mint yang berlebihan dapat melukai saluran esofagus dan memperparah heartburn.

4. Makanan dan Minuman yang Mengandung Citrus

Dalam sebuah riset yang melibatkan 400 penderita heartburn menunjukkan bahwa 73% merasakan gejala-gejala heartburn setelah meminum jus jeruk. Namun, belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai keterkaitan antara citrus dapat menyebabkan heartburn.

5. Minuman Bersoda

Minuman atau makanan yang mengandung soda dapat meningkatkan kadar asam lambung dan melemahkan otot esofagus.

6. Cokelat

Cokelat memiliki kandungan kafein, serotonin, dan theobromine yang berpotensi menyebabkan otot bawah esofagus melemah.

7. Kopi

Kopi mengandung kafein yang tinggi. Hal tersebut, dapat memicu kenaikan asam lambung dan heartburn.

8. Bawang Bombay

Kenaikan asam lambung tidak hanya disebabkan oleh makanan atau minuman yang mengandung kafein maupun soda. Bawang Bombay pun dapat meningkatkan kadar asam lambung. Hal ini dikarenakan adanya kandugan serat yang terdapat dalam bawang Bombay.

9. Alkohol

Alkohol dapat memicu asam lambung naik, terutama wine dan bir. Kedua jenis minuman tersebut dapat menambah kadar asam lambung dan melukai saluran esofagus.

Pengobatan dan Pencegahan Hearburn

Ketika Grameds mendatangi dokter untuk memeriksakam heartburn maka biasanya akan disarankan untuk mengubah pola makan, diet tertentu, gaya hidup, atau diberikan resep obat-obatan tertentu. Namun, jika belum yakin apakah hearburn yang diderita cukup akut dan melukai organ lainnya maka biasanya akan dilakkan beberapa pemeriksaan.

Melansir dari laman Hallosehat.com, berikut beberapa jenis tes yang dilakukan untuk menilik apakah ada kerusakan pada organ lain.

1. Endoskopi Gastrointestinal

Endoskopi Gatrointestinal dilakukan dengan memasukkan  kamera kecil melalui mulut. Tujuannya untuk melihat keadaan dinding esofagus. Melalui tes ini akan terlihat penyebab dan komplikasi dari heartburn.

2. Manometri Esofagus

Tes manometri esofagus dilakukan untuk mengetahui fungsi esofagus, apakah normal atau tidak. Tes ini akan dilakukan ketika tes endoskopi tidak menunjukkan komplikasi apapun. Tetapi, pasien masih mengeluhkan sakit.

3. X-ray

Citra X-ray digunakan untuk melihat bagian esofagus dan dada secara jelas.

4. Ambulatory Acid Probe

Ambulatory acid probe dilakukan untuk mendeteksi waktu yang dibutuhkan asam lambung naik sampai ke esofagus.

Penanganan heartburn dapat menggunakan beberapa jenis obat di antaranya sebagai berikut.

  • Antacid untuk mentralkan asam lambung dengan cepat.
  • H2–receptor antagonists(H2RA) atau antagonis reseptor H2 dapat mengurangi kadar asam lambung yang diproduksi dan meringankan rasa nyeri.
  • Proton pump inhibitor(PPI) atau inhibitor pompa proton seperti lansoprazole dan omeprazole.

Grameds dapat mencegah terjadinya heartburn melalui gaya hidup sehat. Berikut beberapa tips menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh.

1. Menjaga Berat Badan

Mengontrol berat badan agar tidak obesitas menjadi salah satu ikhtiar untuk tidak terkena heartburn. Salah satu caranya dengan menjalankan diet yang aman dan sesuai dengan rekomendasi dokter.

2. Hindari Makan Berlebihan

Lebih baik makan dengan porsi sedikit dan sering daripada makan sekali waktu denga porsi besar.

3. Pakailah Pakaian yang Tidak Terlalu Ketat

Baju dan celana yang terlalu ketat dapat memberikan tekanan berlebih pada perut. Hal ini berpotensi mengakibatkan asam lambung naik dan rasa terbakar di dada.

4. Olahraga

Olahraga membantu untuk mengontrol berat badan dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruha.

5. Hindari Makan Sebelum Tidur

Perut yang terlalu penuh sebelum tidur dapat mengakibatkan asam lambung naik ke esofagus.

6. Mengganti Menu Makan

Hindari makanan berlemak, pedas, minuman bersoda, kopi, cokelat, dan sebagainya.

7. Jangan berbaring Setalah Makan

Setelah makan tidak boleh berbaring. Setidaknya menunggu sampai 3 jam setelah makan jika ingin berbaring. Proses pencernaan akan terganggu jika langsung berbaring setelah makan, apalagi makan dalam porsi besar.

8. Hindari Merokok dan Minuman Beralkohol

Rokok dan minuman beralkohol dapat memicu asam lambung naik. Oleh sebab itu, dengan menghindari rokok dan minuman beralkohol dapat menekan terjadinya heartburn serta menjaga kesehatan tubuh.

Diet Puasa: Sebuah Panduan Intermittent Fasting

Asam Lambung dan Heartburn Berbeda

Ketika ulu hati sakit, tidak melulu menandakan heartburn. Bisa saja hal tersebut menandakan adanya penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD). GERD sendiri merupakan kondisi yang bisa menimbulkan nyeri pada ulu hati, heartburn, dan beragam gejala lainnya pada area dada bagian bawah dan perut.

Seseorang dengan GERD akan mengalami refluks asam yang ringan, setidaknya dua kali dalam seminggu. Sementara itu, mereka juga berpotensi mengalami gangguan yang parah, setidaknya sekali dalam seminggu. Oleh sebab itu, dibutuhkan obat dan/atau mengubah gaya hidup untuk mengurangi intensitas asam lambung.

Pada umumnya, seseorang yang mengalami asam lambung naik ditandai dengan rasa asam atau pahit di mulut, sensasi perih atau panas terbakar di dada dan ulu hati. Gejala tersebut akan semakin memburuk ketika penderita membungkuk, setelah makan, atau berbaring.

Melansir dari laman Alodokter.com. gejala GERD tidak hanya itu. Berikut beberapa gejala lain yang bisa menyertai GERD.

  • Gangguan pernapasan, seperti batuk-batuk dan sesak napas. Orang yang memiliki penyakit asma akan sering kambuh ketika gejala GERD kumat.
  • Suara serak.
  • Mual dan muntah.
  • Sakit tenggorokan.
  • Keluarnya isi lambung tanpa disadari.
  • Kesulitan menelan atau perasaan seperti ada benjolan di tenggorokan.
  • Gangguan tidur.
  • Bau mulut.
  • Kerusakan gigi karena sering terkena asam lambung.

GERD sering kali disalahartikan dengan serangan jantung. Hal ini disebabkan keduanya sama-sama menimbulkan sensasi perih di dada dan nyeri di ulu hati. Namun, keduanya tetap bisa dibedakan.

Serangan jantung ditandai dengan adanya nyeri ulu hati atau nyeri dada yang sangat berat hingga menjalar ke leher, lengan, atau rahang, serta muncul setelah melakukan aktivitas fisik.

Sementara itu, GERD ditandai dengan nyeri ulu hati yang disertai dengan rasa asam pada mulut. Ia tidak diperparah dengan aktivitas fisik. Juga tidak menyebar hingga leher atau lengan, serta akan semakin berat dirasakan ketika berbaring.

Adapun, cara mengatasi asam lambung atau GERD, seperti yang dimuat dalam laman Alodokter.com sebagai berikut.

  • Menurunkan berat badan, jika memiliki berat badan yang berlebih.
  • Tidak merokok.
  • Meninggikan kepala saat tidur.
  • Tidak berbaring atau tidur setidaknya dalam waktu 2 hingga 3 jam setelah makan.
  • Menghindari makanan atau minuman yang memicu naiknya asam lambung, makanan yang pedas dan berlemak, cokelat, mint, dan kopi.
  • Tidak mengenakan pakaian yang terlalu ketat.

Rekomendasi Buku Tentang Kesehatan Tubuh

Menjaga kesehatan menjadi kunci hidup sehat dan panjang umur. Berikut rekomendasi buku tentang menjaga kesehatan lambung, hati, dan jantung serta rangkumannya sebagai referensi sebelum membeli buku tersebut.

1. Keperawatan Medikal Bedah: Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Pencernaan 1

Keperawatan Medikal Bedah Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Pencernaan 1

Pemahaman anatomi dan fisiologi gangguan sistem pencernaan (gastrointestinal) sangat penting sebagai dasar dalam memberikan asuhan keperawatan medikal bedah. Pemahaman dan penguasaan anatomi dan fisiologi ini sangat penting bagi tenaga medis dan atau keperawatan dalam melakukan pengkajian keperawatan dan kesehatan untuk memahami rumitnya area organ sistem pencernaan yang mengalami gangguan atau kelainan patologis (penyakit).

Buku ini merupakan salah satu rujukan penting bagi mahasiswa yang mempelajari ilmu kesehatan, kebidanan dan keperawatan, serta rumah tangga keluarga pada umumnya untuk memahami berbagai aspek penting dalam memberikan asuhan keperawatan dan kesehatan. Bahkan menjadi referensi penting dalam perumusan masalah keperawatan dan pencernaan keperawatan, juga tidak terlepas dari penguasaan materi “keperawatan medikal bedah” ini. Referensi ini menyajikan dan membahas antara lain anatomi fisiologi, sistem pencernaan, asuhan keperawatan gangguan rongga mulut, lambun dan intestinal, “hepato biller”.

Buku ini menginformasikan mengenai tujuan mahasiswa melakukan asuhan keperawatan, kompetensi yang harus dimiliki, proses bimbingan, proses pelaksanaan praktik, instrumen dan format-format evaluasi yang diperlukan di dalam melihat kinerja perawat selama melakukan asuhan keperawatan. Materi yang dibahas dalam buku Ini meliputi.

  • Bab 1 Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Stomatitis
  • Bab 2 Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Gingivitis
  • Bab 3 Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Karies Gigi
  • Bab 4 Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Penyakit Tonsilitis
  • Bab 5 Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Gastroenteritis ▪ Bab 6 Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Demam Typhoid

2. Imun Hebat, Tubuh Kuat

Imun Hebat, Tubuh Kuat

Pandemi virus yang sepanjang sejarah selalu melanda seluruh dunia menyadarkan kita untuk berupaya meningkatkan daya tahan atau imunitas tubuh. Imunitas adalah kekebalan. Memiliki imunitas yang mumpuni berarti tubuh sanggup melawan serangan yang datang dari mikroorganisme asing, seperti virus, kuman, jamur, atau parasit. Respons imun menentukan apakah seseorang bisa menangkal penyakit sekalipun belum mendapatkan pengobatan apa-apa. Kendati kelak berbagai vaksin bisa ditemukan, mutasi virus dan munculnya virus-virus yang baru perlu diwaspadai dan dilawan dengan imunitas tubuh yang tangguh.

Buku ini mengupas tuntas masalah imunitas tubuh, yang bukan saja harus dijaga, tapi perlu dipacu dan ditingkatkan. Imunitas yang semakin kuat bisa menghalau serangan virus atau bakteri, bahkan kanker. Kita akan menjadi jarang sakit dan memiliki hidup yang aktif dan sehat serta berumur panjang. Jadi, bacalah buku ini. Hidup sehat menjanjikan kebahagiaan yang tak ternilai harganya.

3. Salad Organik untuk Detoksifikasi Tubuh

Salad Organik untuk Detoksifikasi Tubuh

Siapa sih yang tak ingin berumur panjang? Tapi kalau tubuh penuh toksin bagaimana bisa sehat dan berenergi. Apalagi kebanyakan toksin dalam tubuh bisa bikin tubuh jadi gemuk, dan seramnya lagi, kegemukan bisa memicu 10 jenis kanker! Sadarilah kalau Anda kini sering alergi, imun tubuh rendah, sakit kepala terus menerus, dan mudah lelah. Karena itu semua adalah gejala umum adanya toksin atau racun dalam darah dan tubuh! Kita sekarang ini hidup dari makanan olahan yang penuh dengan pengawet, dan bahan tambahan lain untuk memperbaiki rasa dan penampilan produk, ternyata tanpa disadari telah meracuni tubuh kita sendiri.

Mulai sekarang, biasakan diri untuk mengonsumsi raw food setidaknya sekali sehari. Coba deh paksakan dalam sehari makan salad, gado-gado ataupun lalapan. Dengan menggunakan prinsip “oldest healing art”, racik sendiri salad sehat dari berbagai macam sayur dan buah organik agar berat badan cepat turun dan toksin pun terusir dari dalam tubuh! Apalagi menurut penelitian di Louisiana State University Health Sciences Center, New Orleans, orang yang makan salad atau sayuran mentah apapun, memiliki kadar vitamin A, E, B6, asam folat, dan karotenoid lebih tinggi dalam darah.

Jadi, sekalipun hanya sekali sehari makanlah sayuran mentah dan buah-buahan segar. Inilah satu-satunya buku yang secara tuntas membahas prinsip dasar penyembuhan detoks dengan cara mengonsumsi salad segar dari buah dan sayuran. Supaya lebih lengkap, buku ini juga mengupas berbagai macam buah dan sayuran yang dapat membantu awet muda dan mencegah penuaan. Sebagai variasi resep salad, dalam buku ini juga disajikan resep sayur dan buah lainnya yang juga sehat dan menggoda selera.

About the author

Adinda Rizki

Saya sudah tertarik dengan dunia menulis sejak usia belia, walaupun saat itu saya hanya bisa menulis cerita-cerita pendek saja. Lewat menulis pula, saya jadi mengetahui banyak kosakata yang belum pernah saya tahu/dengar sebelumnya. Saya senang menulis dengan tema-tema seperti kesehatan, dan juga tentang Korea.

Kontak media sosial Linkedin saya Adinda Rizki