Ekonomi

Pasar Monopolistik: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Written by Rosyda

Pasar Monopolistik – Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu jenis pasar persaingan tidak sempurna. Sistem pasar monopolistik ini dikembangkan karena tidak adanya kepuasan pada analisis model persaingan pasar sempurna atau pasar monopoli. Akan tetapi, jika kita lihat dari struktur pasar monopolistik, maka sistem tersebut lebih mendekati pada pasar persaingan sempurna. Namun para produsen akan lebih berpartisipasi di dalam jenis pasar tersebut untuk menghasilkan sebuah produk yang berbeda dan mempunyai karakteristik sendiri.

Pasar monopolistik adalah sebuah pasar yang memiliki banyak konsumen yang dapat menghasilkan suatu komoditas yang berbeda-beda. Jenis pasar ini juga seringkali disebut sebagai pasar yang memiliki banyak penjual yang hanya menawarkan satu jenis produk namun dengan kualitas, bentuk, dan ukuran produk yang berbeda. Di dalam pasar monopolistik, para konsumen akan merasakan adanya sebuah perbedaan dari ciri khas pada setiap produk yang ditawarkan oleh satu produsen dengan produsen lainnya.

Dengan adanya perbedaan pada setiap produk yang ditawarkan, itu akan mencerminkan perbedaan yang sesungguhnya diantara produk-produk yang akan dibeli. Tapi juga mungkin saja, perbedaan yang tercipta hanyalah persepsi dari masing-masing konsumen saja. Dimana produk yang ditawarkan oleh berbagai produsen yang ada di pasar memang berbeda. Misalnya saja, perbedaan suatu produk bisa kita lihat dari bentuk kemasan atau fisiknya. Mulai dari perbedaan bentuk, ukuran, fungsi, dan juga kualitas produk. selain itu, perbedaan tiap produk juga bisa kita lihat dari merek, logo, dan juga kemasannya.

Kemudian untuk melihat lebih jelas lagi terkait perbedaan produk, bisa kita lihat dari jangka waktu kredit penjualan produk tersebut, kemudahan dalam mengaksesnya, ketersediaan komoditas, lokasi untuk mendapatkan komunitas, layanan after sales, dan lain sebagainya. Adapun contoh dari produk yang dijual di pasar monopolistik yang bisa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari yaitu alat kosmetik, pakaian, obat-obatan, tempat makan, dan masih banyak lagi.

Pengertian Pasar Monopolistik

Di dalam pasar monopolistik, ada banyak sekali penjual yang menawarkan dagangan yang homogen atau serupa. Tapi produk yang dijual dibedakan dengan kualitas, bentuk, dan juga ukurannya serta semua penjual yang ada harus bersaing dengan maksimal. Produk yang dijual di dalam pasar ini mempunyai kualitas, harga dan juga ukuran yang berbeda-beda meski dalam satu jenis produk. Penentuan harga yang tetap biasanya akan ditentukan langsung oleh penjual. Sehingga tidak menggunakan mekanisme pasar.

Pasar monopolistik pada dasarnya merupakan sebuah pasar yang ada di antara dua jenis pasar yang cukup ekstrim, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Oleh sebab itu, pasar jenis ini masing mengandung unsur-unsur atau sifat yang berasal dari pasar persaingan monopoli dan juga pasar persaingan sempurna. Dengan kata lain, pasar persaingan monopolistik dapat diartikan sebagai sebuah pasar yang mana memiliki banyak penjual atau produsen yang memproduksi produk yang beragam.

Beli Buku di Gramedia

Ciri ciri Pasar Monopolistik

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri pasar monopolistik yang perlu kamu pahami:

1. Memiliki Jumlah Produsen atau Penjual yang Sangat Banyak

Produsen yang ada di dalam pasar monopolistik sangatlah beragam dan berjumlah banyak. Sehingga tiap penjual atau produsen harus merasa puas dengan pembagian pasar ataupun market share yang relatif kecil. Tak hanya itu saja, penjual yang ada di dalam pasar monopolistik tidak mempunyai kekuasaan secara penuh untuk menentukan harga di pasaran.

Hal tersebut berkaitan dengan jumlah penjual yang cukup banyak. Sehingga muncul berbagai kesulitan terkait koordinasi antar produsen atau penjual. Jadi kolusi harga hampir tidak bisa dilakukan. Setiap pemilik usaha harus selalu aktif mencari target pasarnya sendiri.

2. Diferensiasi Produk

Diferensiasi produk yang dimaksud disini adalah produk yang serupa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Kita bisa melihat perbedaan tersebut dari bentuk, ukuran, corak, kualitas, dan lainnya. Setiap produsen akan memberikan ciri khas dan sentuhan khusus pada produk yang dihasilkan. Seperti halnya pabrikan apparel dan juga alat-alat olahraga seperti Nike, Adidas, Fila, Skechers, dan juga Puma mempunyai produk yang serupa. Dimana semua perusahaan tersebut mengeluarkan jenis sepatu yang sama. Tapi produk yang mereka hasilkan memiliki karakteristik dan ciri masing-masing.

Oleh karena itu, setiap perusahaan atau produsen tidak bisa seenaknya sendiri menentukan harga pasaran, baik itu menurunkan ataupun menaikkan harga. Apabila salah satu produsen berusaha untuk merusak harga pasar, maka hal itu secara otomatis akan diikuti oleh produsen lainnya. Akan tetapi, para produsen tetap tidak bisa menaikkan harga produk. Sebab, jika ada yang nekat menaikkan harga namun kompetitor tetap mempertahankan harga sebelumnya, maka perusahaan tadi akan mengalami kerugian.

3. Persaingan Produsen Tidak Berdasar Pada Harga

Di dalam pasar persaingan monopolistik, produsen atau penjual cenderung tidak bisa mempermainkan harga di pasaran. Kecuali ada suatu konsensus yang dilakukan secara bersamaan dengan produsen lainnya. Oleh karena itu, persaingan yang terjadi di dalam sistem pasar ini lebih mengarah kepada desain, kualitas, marketing, dan kelebihan dari masing-masing produk.

Kalaupun ada yang ingin bermain harga, misalnya saja ada produsen yang ingin menetapkan harga tinggi untuk produk yang ditawarkannya, maka produsen tersebut harus bisa meyakinkan para konsumen terkait kualitas dan juga keunggulan dari produk tersebut dibandingkan dengan produk serupa milik kompetitor.

4. Kebebasan Produsen Baru Untuk Keluar dan Masuk Pasar

Semua produsen yang ada di dalam sistem pasar ini memiliki kebebasan untuk masuk dan keluar pasar. Sebab, produk-produk yang mereka tawarkan bisa digantikan oleh produk serupa dari produsen lain yang masih bertahan di dalam pasar tersebut. Hal itu tentu tidak akan menyebabkan kelangkaan produk dan menyusahkan konsumen yang ingin mencari produk tersebut.

Sementara untuk produsen baru, mereka tidak perlu memiliki sejumlah modal yang besar untuk dapat bergabung dan bersaing dalam memperebutkan pangsa pasar. Asalkan produk yang ditawarkan memiliki harga yang terjangkau dan berkualitas baik serta dapat dipertanggungjawabkan. Dengan begitu, konsumen yang ada di dalam pasar akan menerima kehadiran produsen baru itu.

5. Perkembangan Teknologi dan Inovasi

Karena adanya persaingan yang ketat dan banyaknya kompetitor di dalamnya. Maka tiap produsen atau penjual dituntut untuk dapat terus memberikan sebuah inovasi terhadap produk yang mereka tawarkan. Hal tersebut juga menyebabkan teknologi dapat berkembang dengan cepat untuk mengimbangi inovasi yang diinginkan oleh para produsen.

Saat sebuah produsen melakukan inovasi, makan hal itu akan mendatangkan keuntungan yang lebih banyak dibandingkan dengan keuntungan normal saat menggunakan produk lama. Dengan adanya pendapatan atau keuntungan yang meningkat, maka akan lebih mudah menarik produsen lain untuk melakukan inovasi serupa atau lebih baik lagi. Oleh sebab itu, konsep inovasi dan juga teknologi tak akan pernah putus selama ada persaingan yang ketat antara produsen satu dan lainnya.

Beli Buku di Gramedia

Keuntungan Dalam Pasar Persaingan Monopolistik

Grafik permintaan yang akan dihadapi oleh produsen yang ada di dalam pasar persaingan monopolistik lebih bersifat elastis dibandingkan dengan pasar monopoli. Akan tetapi, tingkat permintaannya tidak sampai mencapai sifat elastis yang sempurna seperti kurva permintaan yang ada di dalam pasar persaingan sempurna. Tapi, di dalam pasar persaingan monopolistik, kamu akan memperoleh beberapa keuntungan yang tidak bisa didapatkan di jenis pasar lain. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

a. Memaksimalkan Keuntungan Dalam Jangka Pendek

Permintaan yang ada dihadapi oleh semua produsen yang ada di dalam pasar persaingan monopolistik mayoritas berasal dari keseluruhan permintaan konsumen atau pasar. Keuntungan yang maksimal dapat diperoleh jika produsen terus memproduksi barang-barang yang disediakan hingga pada tingkat tercapainya MC sama dengan MR. Dalam hal itu, perusahaan atau produsen akan memperoleh keuntungan di atas rata-rata dalam jangka waktu yang pendek.

b. Memaksimalkan Keuntungan Jangka Panjang

Dengan adanya keuntungan yang melebihi batas rata-rata akan menyebabkan perkembangan produsen di dalam pasar. Sehingga setiap produsen yang ada di dalam pasar harus siap menghadapi permintaan yang semakin sedikit di berbagai tingkatan harga. Jadi, keuntungan yang akan diperoleh juga semakin menurun ke tingkat normal.

Terdapat Ketidakefisienan di Dalam Pasar Persaingan Monopolistik

Ada dua penyebab mengapa ketidakefisienan muncul di dalam pasar persaingan monopolistik ini. Pertama yaitu karena harga jual yang lebih besar dibandingkan dengan biaya marginal. Kemudian yang kedua adalah kapasitas yang terlalu berlebih. Jika perusahaan mengalami kerugian minimum, maka mereka akan keluar dari pasar tersebut.

Sehingga jumlah produsen atau penjual yang ada di dalam pasar akan semakin berkurang dan jumlah permintaan yang didapatkan oleh produsen yang masih ada akan semakin meningkat. Dengan keluarnya produsen-produsen tadi dari pasar, maka hal itu akan terus berlangsung sampai produsen memperoleh keuntungan yang normal.

Dalam situasi seperti ini, tidak akan ada lagi produsen yang masuk ke dalam pasar dan tidak ada lagi perusahaan yang keluar dari pasar. Itulah yang disebut dengan keseimbangan jangka panjang perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik.

Beli Buku di Gramedia

Kelebihan dan Kekurangan Persaingan Monopolistik

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari pasar persaingan monopolistik yang perlu kamu pahami.

Kelebihan Pasar Persaingan Monopolistik yaitu:

a. Banyaknya perusahaan di dalam pasar akan memberikan keuntungan tersendiri untuk para konsumen dalam memilih barang atau produk yang terbaik bagi mereka.
b. Adanya kebebasan untuk keluar dan masuk untuk para produsen. Sehingga hal itu akan mendorong para produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam setiap produk yang mereka tawarkan.
c. Terdapat diferensiasi produk yang bisa mendorong para konsumen untuk lebih teliti dalam memilih produk yang nantinya akan dibeli dan bisa membuat setiap konsumen bisa lebih selektif terhadap produk yang akan dipilih.
d. Pasar tersebut relatif cukup mudah kita jumpai karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari ada di dalam pasar monopolistik.

Kekurangan Pasar Monopolistik

a. Pasar persaingan monopolistik memiliki tingkat persaingan yang cukup tinggi, baik dalam hal harga, kualitas, maupun layanan. Sehingga para produsen yang tidak mempunyai modal dan pengalaman yang cukup, akan lebih cepat keluar dari pasar itu.
b. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk dapat masuk ke dalam pasar tersebut. Sebab, para pemilik usaha yang ada di dalamnya mempunyai skala ekonomi yang tinggi.
c. Pasar ini bisa mendorong berbagai perusahaan untuk selalu memberikan inovasi. Sehingga hal itu akan meningkatkan biaya produksi yang nantinya berimbas kepada harga produk yang harus dibayar oleh para konsumen.

Faktor Pasar Monopoli

Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pasar monopoli, antara lain:

1. Memiliki Sumber Daya

Sumber perusahaan bisa memonopoli pasar karena kepemilikan sumber daya yang unik dan juga istimewa tidak dimiliki oleh perusahaan lainnya. Untuk pemicu perekonomian monopoli yaitu adanya suatu perusahaan yang berkuasa, baik itu semua bahan mentah yang ada ataupun sebagian besar saja.

2. Skala Ekonomis

Perusahaan akan memperoleh keuntungan dalam tingkat maksimum apabila tingkat produksi yang ada di dalam perusahaan tersebut cukup besar. Sebab, saat sebuah perusahaan mencapai situasi dimana biaya produksi minimum, maka jumlah produksi hampir sama dengan permintaan yang ada di dalam pasar.

Hal itu bisa memberikan dampak dalam penurunan harga produk jika produksinya semakin tinggi dan berada di tingkat produksi yang tinggi juga. Kemudian untuk harga yang dibuat serendah mungkin, sehingga perusahaan yang baru bergabung tidak akan bisa masuk dan bersaing dengan perusahaan lain yang sudah berkembang terlebih dulu. Itulah yang bisa memicu munculnya pasar monopoli.

3. Pendapatan Hak Monopoli dari Pemerintah

Peraturan yang dibuat oleh pemerintah juga dapat menciptakan kekuatan monopoli. Contohnya tentang peraturan hak cipta dan juga hak paten.

Hak cipta dan hak paten adalah jaminan hukum yang bermanfaat untuk menghindari adanya penjiplakan. Sebuah usaha untuk mengembangkan jenis teknologi guna bisa menciptakan produk baru akan memberikan keuntungan untuk perusahaan itu sendiri. Sehingga teknologi tersebut dilarang dan pihak pemerintah memberi sanksi ataupun hukuman kepada perusahaan yang melakukan plagiat atau penjiplakan tersebut.

Contoh Pasar Monopolistik

Berikut ini adalah contoh dari pasar persaingan monopolistik yang penting untuk diketahui:

a. Pabrik Rokok

Pabrik rokok seperti Djarum, Gudang Garam, Dji Sam Soe, dan lainnya, sama-sama memproduksi rokok. Tapi setiap perusahaan mempunyai ciri khasnya masing-masing. Bahkan, harga yang dipatok oleh masing-masing perusahaan juga berbeda-beda. Tidak ada standar yang bisa menentukan bahwa harga dari produk tersebut harus sama atau seragam.

Selain itu, setiap perusahaan mempunyai kuasa untuk mempengaruhi pasar menggunakan produk yang dimiliki. Akan tetapi, mereka tidak bisa memberikan pengaruh harga kepada keseluruhan harga pasar ataupun harga yang ditetapkan oleh pesaingnya. Adapun perbedaan lain yang dapat kita lihat dari semua contoh produk dari pabrikan diatas adalah mengenai racikan rokok, tampilan desain kemasan, dan juga varian rasa yang disediakan. Kemudian, jumlah batang rokok yang ada di dalam kemasan juga bergantung dari masing-masing pabrik.

b. Pabrik Sepeda Motor

Contoh selanjutnya dari pasar persaingan monopolistik yang ada di Indonesia adalah pabrik sepeda motor Honda ataupun Yamaha. Dimana motor keluaran Honda selalu dianggap lebih irit dibandingkan dengan sepeda motor merk lainnya. Sementara motor keluaran Yamaha dinilai lebih mempunyai tenaga yang unggul dibandingkan dengan sepeda motor lain.

Hal itu adalah salah satu contoh yang ada di pasar persaingan monopolistik. Dimana kedua brand tersebut sama-sama memproduksi sepeda motor. Akan tetapi, keduanya mempunyai karakteristik yang cukup berbeda.

Demikian pembahasan mengenai pasar monopolistik beserta ciri-ciri dan contohnya. Dimana dari penjelasan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pasar monopolistik merupakan suatu pasar yang dikembangkan karena tidak adanya kepuasan dalam pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Dengan kata lain, pasar monopolistik adalah gabungan dari pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

 

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah