Kesehatan

Gejala Gastroenteritis, Penyebab, dan Cara Pengobatannya!

Gastroenteritis
Written by Adinda Rizki

Gastroenteritis – Setiap organ tubuh yang ada pada manusia sudah memiliki fungsinya masing-masing. Namun, apabila terjadi suatu permasalahan, fungsi dari organ tubuh manusia tidak akan berfungsi dengan baik, bahkan fungsi organ manusia yang tidak berfungsi dengan maksimal itu dapat menjadi pertanda kalau terdapat suatu infeksi yang menyerang.

Salah satu infeksi yang terjadi pada organ tubuh manusia adalah gastroenteritis. Infeksi yang satu ini merupakan infeksi yang tidak boleh dianggap remeh. Lalu, sebenarnya apa yang dimaksud dengan gastroenteritis?

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang gastroenteritis. Jadi, tetap simak artikel ini sampai selesai, Grameds.

Pengertian Gastroenteritis

Gastroenteritis atau lebih sering dikenal dengan nama flu perut merupakan infeksi yang terjadi di usus atau perut yang disebabkan oleh beberapa jenis virus. Penyakit ini bisa mengakibatkan terjadinya mual, muntah, diare, kram perut, dan terkadang demam. Penyebaran gastroenteritis dapat terjadi melalui kontak jarak dekat dengan orang yang sudah terinfeksi atau karena mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Penyakit ini dapat menyebar dengan sangat mudah di fasilitas umum yang tertutup, misalnya di dalam ruang kelas, tempat perawatan anak, dan ruang perawatan umum. Gastroenteritis tidak berakibat fatal terhadap seseorang dengan kondisi tubuh sehat. Namun, dapat berakibat fatal terhadap bayi, orang tua, dan orang yang bermasalah dengan sistem kekebalan tubuhnya.

Penyebab Gastroenteritis

Gastroenteritis

(BruceBlaus/Creative Commons Attribution 3.0 Unported).

Secara umum, infeksi gastroenteritis diakibatkan melalui dua tipe virus, yaitu:

1. Rotavirus

Virus yang ditularkan lewat mulut tersebut sering kali menjangkiti balita dan anak-anak di bawah umur dikarenakan mereka kerap menempatkan tangan maupun benda yang telah terkontaminasi lainnya ke dalam mulut.

Sementara itu, orang dewasa yang terjangkit virus tipe tersebut kemungkinan tidak akan mengalami suatu gejala. Namun, mereka tetap saja dapat menyebarkannya kepada balita dan anak-anak.

2. Norovirus

Virus jenis ini bisa menginfeksi siapa saja dengan usia berapa pun, baik dewasa maupun anak-anak. Mayoritas kejadian keracunan makanan yang dialami banyak orang diakibatkan oleh virus itu.

Beberapa wilayah yang kerap menjadi penyebaran virus tersebut, yaitu sekolah atau ruang kelas, kampus, asrama, panti asuhan, dan tempat perawatan masyarakat umum. Bahan pangan maupun air yang telah terkontaminasi menjadi media fundamental penyebaran virus itu, tetapi koneksi jangka pendek dengan seseorang yang telah terinfeksi juga dapat menyebarkan virus tersebut.

Faktor Risiko Gastroenteritis

Siapa pun bisa terkena gastroenteritis. Namun, kamu lebih mungkin mengalami penyakit ini jika berada di tempat dengan banyak orang berbagi ruang tamu atau ruang makan, seperti:

  • Anak-anak di tempat penitipan anak atau di perkemahan.
  • Anak kecil yang berada di panti asuhan, penitipan anak, dan perkemahan.
  • Siswa yang tinggal di asrama.
  • Personil militer.
  • Penjara.
  • Bangsal psikiatri.
  • Penumpang kapal pesiar.
  • Wisatawan ke negara-negara kurang berkembang.
  • Siapa pun dengan kondisi kekebalan yang terganggu.

Gejala Gastroenteritis

Gejala penyakit ini biasanya akan timbul antara 1–3 hari dan bertahan hingga 1–2 hari, tetapi dapat juga sampai dengan 10 hari setelah terkontaminasi virus. Bagian tubuh manusia yang diserang gastroenteritis adalah usus, sehingga gejala yang ditimbulkannya sebagai berikut.

  • Sakit dan kram perut.
  • Diare berair, tetapi tidak berbaur dengan darah. Apabila diare telah berbaur dengan darah, infeksi yang dialami kemungkinan akan berbeda maupun lebih berat.
  • Mual dan muntah.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Penurunan berat badan.
  • Kadang-kadang timbul gejala sakit kepala, demam, dan kram otot.

Adapun gejala yang dialami orang dewasa yang sudah berat dan wajib memperoleh tindakan medis dari kedokteran, yaitu:

  • Muntah darah.
  • Air yang telah diminum tidak dapat ditahan, sehingga menyebabkan muntah.
  • Muntah lebih dari 48 jam.
  • Demam di atas 400 Celcius.
  • Merasakan gejala kekurangan cairan, yaitu buang air kecil dengan frekuensi yang rendah maupun mulut yang mengering.
  • Buang air besar disertai darah.

Gejala gastroenteritis pada bayi dan anak-anak yang perlu diwaspadai oleh orang tua antara lain:

  • Terlihat lesu.
  • Diare disertai darah.
  • Demam tinggi.
  • Merasa sangat kesakitan atau tidak nyaman.
  • Mengalami dehidrasi.
  • Buang air kecil maupun intensitas urine yang menurun drastis.
  • Menangis tanpa air mata.
  • Mulut yang kering.

Diagnosis Gastroenteritis

Pihak kedokteran umumnya akan memastikan diagnosis gastroenteritis berdasarkan gejala yang diderita, tetapi beberapa tes harus dilakukan untuk menentukan diagnosis penyakit itu, yaitu:

  • Cek feses, yaitu untuk mencari bakteri, virus, atau parasit yang berada di feses.
  • Sigmoidoskopi, yaitu tindakan yang dijalankan dengan memasang tabung fleksibel dan tipis dengan memakai kamera kecil dari anus ke usus besar bawah untuk mengetahui indikasi radang usus.

Pengobatan Gastroenteritis

Secara umum, maksud utama dari penyembuhan gastroenteritis adalah upaya pencegahan terjadinya kekurangan cairan dengan meminum lebih banyak air. Penyembuhan yang dilakukan di rumah sakit adalah memberikan cairan melewati infus apabila indikasi kekurangan cairan yang diderita sangat parah.

Oralit bisa diberikan untuk membantu rehidrasi. Obat ini mengandung elektrolit dan mineral yang diperlukan oleh tubuh. Namun, obat-obatan antibiotik tidak akan memiliki pengaruh terhadap virus yang sudah menginfeksi. Perlu diketahui jika anak-anak maupun remaja yang terserang infeksi virus itu tidak boleh diberikan obat antiinflamasi.

Beberapa langkah perawatan untuk mengatasi seseorang yang mengalami gastroenteritis, yaitu:

  • Upayakan untuk meminum lebih banyak cairan. Jika mereka kesulitan meminum air, gunakan sedotan.
  • Jangan mengonsumsi jus buah dikarenakan cairan tersebut justru dapat memperparah gejala diare yang diderita.
  • Mengonsumsi makanan dalam jumlah sedikit dan mudah dicerna, seperti pisang, bubur, dan ikan. Hal ini diamsudkan untuk memberikan jeda penyembuhan bagi perut untuk berhenti makan apabila mual mulai dirasakan lagi.
  • Menggunakan lebih banyak waktu untuk beristirahat.
  • Anak kecil maupun orang dewasa dapat mengonsumsi cairan energi agar dapat memperbarui elektrolit di dalam tubuhnya. Untuk bayi dan anak-anak disarankan mengonsumsi oralit. Cairan yang mengandung soda, es krim, dan permen dapat meningkatkan gejala diare anak kecil.
  • Berikan cairan kepada bayi yang sakit 15–20 menit setelah muntah atau diare, hal ini dilakukan agar perut sang bayi bisa beristirahat sejenak. Air susu ibu (ASI) bisa diberikan kepada bayi jika dia masih mengonsumsi ASI. Selain itu, susu formula maupun larutan oralit juga dapat diberikan apabila balita sudah dapat meminum melalui botol.

Komplikasi Gastroenteritis

Bagi seseorang yang tidak memiliki risiko besar dan mempunyai sarana kesehatan yang memadai, gastroenterisis kerap kali bisa hilang dengan sendirinya tanpa memunculkan komplikasi. Pengobatan yang dilakukan di rumah maupun pola kebersihan yang relatif baik bisa meredakan dan mencegah gejala tersebut.

Namun demikian, penyakit itu juga bisa mempunyai keterkaitan negatif yang tinggi dalam beberapa kejadian yang dialami oleh orang-orang berbagai umur. Kalian perlu melakukan konsultasi medis dengan pihak kedokteran apabila mereka merasakan gejala yang parah maupun indikasi kekurangan cairan.

Pencegahan Gastroenteritis

Kalian bisa melakukan beberapa tindakan lain untuk mencegah terinfeksi gastroenteritis, yaitu:

  • Selalu mencuci tangan.
  • Selalu menggunakan peralatan pribadi.
  • Menjaga jarak dengan orang yang terkena gastroenteritis.
  • Melakukan pembersihan berbagai barang, ruangan, dan bidang yang telah tersentuh seseorang dengan indikasi gastroenterisis.
  • Menghindari konsumsi bahan pangan yang masih mentah, baik buah dan sayur, yang telah tersentuh atau dikupas oleh telapak tangan orang lain.
  • Jangan mengonsumsi daging yang tidak dimasak dengan matang. Kalian harus meminta dan memastikan agar orang lain memasaknya sampai matang.
  • Belilah air minum dalam kemasan untuk menghindari mengonsumsi air yang terkontaminasi, serta disarankan memakai air kemasan ketika menggosok gigi.
  • Menghindari konsumsi es batu yang tingkat kebersihannya tidak baik, karena cairan yang dipakai dalam pembuatannya bisa saja telah terjangkit virus.

Kapan Harus ke Dokter?

Kalian harus sesegera mungkin menghubungi tim medis apabila mendapati ada orang dewasa mengalami berbagai indikasi berikut.

  • Berak berdarah.
  • Berak terus-menerus dalam waktu sehari.
  • Muntah berkepanjangan, yaitu lebih dari dua hari.
  • Muntah darah.
  • Dehidrasi.
  • Demam tinggi dengan suhu lebih dari 400 Celcius.

Rujukan

  • “Apakah Gastrointestinal Adalah Penyakit Berbahaya?”. SehatQ. Diakses pada 9 Februari 2023.
  • “Gastroenteritis”. Halodoc. Diakses pada 9 Februari 2023.
  • “Pengertian Pencernaan”. Alodokter. Diakses pada 9 Februari 2023.

Itulah artikel terkait “gastroenteritis” yang bisa kalian gunakan sebagai referensi. Jika ada saran, pertanyaan, dan kritik, silakan tulis di kotak komentar bawah ini. Bagikan juga tulisan ini di akun media sosial supaya teman-teman kalian juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.

Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, Grameds juga bisa membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan dan pengetahuan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat!

Rekomendasi Buku dan E-Book Terkait

1. Analisis Data Penelitian Bidang Kesehatan

Gastroenteritis

Kesehatan menjadi salah satu indikator pembangunan kesehatan manusia. Hal ini dikarenakan kesehatan merupakan kebutuhan dasar dalam upaya produktivitas untuk hidup. Kesehatan terdiri atas tiga unsur, yaitu sehat secara mental, sosial, dan jasmani bebas dari penyakit. Ketiga unsur ini merupakan hal penting yang harus dipenuhi dan menjadi perhatian oleh pemerintah. Sebab, dengan adanya kualitas kesehatan masyarakat yang baik akan meningkatkan produktivitas dan akan berimbas kepada produktivitas negara pula.

Dalam memotret gambaran kesehatan dan menentukan penyebab masalah kesehatan, diperlukan sebuah upaya penelitian secara cepat dengan menggunakan desain penelitian dan sampel yang tepat. Untuk mengambil keputusan hasil penelitian, diperlukan sebuah alat yang bernama statistik.

Penggunaan statistik ini disesuaikan dengan kondisi lapangan dan desain penelitian yang digunakan. Dalam buku ini membahas antara lain statistic parametric, statistic non parametric, uji beda proporsi, uji korelasi, uji beda mean, uji validitas, uji normalitas, jenis analisis statistik, uji validitas dan reliabilitas, statistik dan penelitian, serta pembahasan hal lain yang berkaitan dengan statistik.

Saat ini, masih banyak mahasiswa kesehatan yang bingung dalam langkah analisis data penelitian dan menentukan analisis statistik yang tepat dengan kondisi penelitian yang dilakukan. Hal ini menjadi masalah yang serius karena akan mempengaruhi kualitas hasil penelitian.

Buku ini menjawab terkait permasalahan tersebut secara mudah dipahami dan aplikatif. Terdapat langkah-langkah dalam melakukan analisis penelitian menggunakan SPSS, contoh kasus penelitian, langkah menentukan analisis yang tepat sesuai dengan kondisi penelitian yang sedang dilakukan, serta terdapat contoh interpretasi hasil statistik sehingga pembaca tidak kebingunan dalam membaca tabel output statistik.

Adapun beberapa bahan pembahasan buku ini antara lain statistik parametrik, statistik non parametrik, uji beda proporsi, uji korelasi, uji beda mean, uji validitas, uji normalitas, jenis analisis statistik, uji validitas dan reliabilitas, statistik dan penelitian, serta beberapa pembahasan hal lain yang berkaitan dengan statistik. Dengan demikian, buku ini cocok digunakan bagi mahasiswa kesehatan di berbagai perguruan tinggi kesehatan (universitas, institut, sekolah tinggi, dan politeknik), serta buku ini dapat digunakan oleh instansi kesehatan dan praktisi kesehatan.

2. Bekerja Sebagai Bidan: Referensi Bimbingan Karier

Seri “bekerja sebagai” ini bertujuan memberikan informasi kepada pembaca, khususnya siswa SMP/SMA/SMK mengenai berbagai jenis profesi yang ada di Indonesia. Buku ini membahas profesi bidan. Apa saja yang mereka kerjakan? Apa saja kualifikasi yang dituntut dari mereka? Bagaimana jenjang karier mereka? Apa falsafah yang harus dipegang? Semua informasi itu bisa kita dapatkan dalam buku ini. Profesi bidan adalah profesi yang sarat pengabdian dan pengorbanan. Ia bertugas membantu persalinan hingga memberikan asuhan kepada bayi baru lahir dan balita.

3. Terapi Kelapa untuk Kesehatan dan Kecantikan

Air kelapa adalah minuman “ajaib” yang dipercaya memiliki beragam khasiat yang sangat hebat. Kalian mungkin telah mengetahui khasiat air kelapa sebagai penawar racun yang andal. Tak hanya itu, air kelapa juga memiliki beragam khasiat istimewa lainnya. Seseorang yang mengonsumsi air kelapa secara rutin dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Kalian akan mendapat pengetahuan baru di dalam buku ini mengenai terapi air kelapa dan terapi minyak kelapa untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Selain itu, kalian juga akan mendapat tip alternatif untuk memelihara kecantikan dengan memanfaatkan minyak kelapa sebagai kosmetik alami.

4. Khasiat Madu untuk Kesehatan dan Kecantikan

Gastroenteritis

Madu seperti yang kita kenal sejak lama merupakan cairan kental yang dihasilkan oleh lebah. Madu begitu populer di masyarakat karena beragam khasiatnya yang dikenal sejak ribuan tahun yang lalu untuk menyembuhkan penyakit, bahkan menjaga kecantikan kulit. Khasiat madu telah disebutkan di dalam Al-Qur’an sejak ribuan tahun yang lalu.

Buku ini menyajikan segala hal tentang madu secara lengkap, mulai dari pengenalan madu, khasiat madu, tip memilih dan menyimpan madu, sampai aneka resep ramuan untuk menyembuhkan penyakit maupun merawat kecantikan kulit dengan madu. Buku ini juga dilengkapi dengan sejumlah nama dan alamat peternak lebah di Indonesia.

Jika masih penasaran dengan madu asli, kalian dapat langsung berkunjung ke peternakan lebah ini untuk mendapatkan madu yang benar-benar 100% asli.

5. Farmakologi Pendekatan Perawatan

Gastroenteritis

Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari tentang obat, khususnya yang berkaitan dengan pengaruh sifat fisika-kimia terhadap tubuh, respons bagian-bagian tubuh terhadap sifat obat, nasib yang dialami obat dalam tubuh, dan kegunaan obat bagi kesembuhan. Perawat berperan penting dalam memberikan obat-obatan sebagai hasil kolaborasi dengan dokter kepada pasien. Mereka bertanggung jawab dalam pemberian obat-obatan yang aman.

Untuk itulah, seorang perawat harus mengetahui semua komponen dari perintah pemberian obat dan mempertanyakan perintah tersebut jika tidak lengkap atau tidak jelas atau dosis yang diberikan di luar batas yang direkomendasikan. Secara hukum, perawat bertanggung jawab jika mereka memberikan obat yang diresepkan dan dosisnya tidak benar atau obat tersebut merupakan kontraindikasi bagi status kesehatan klien.

6. Buku Ajar Anatomi Fisiologi dan Gangguan Sistem Pencernaan

Gastroenteritis

Secara umum, banyak buku yang membahas tentang sistem pencernaan, tetapi para mahasiswa masih perlu belajar yang lebih singkat, sederhana, dan mudah untuk dipahami. Oleh karena itu, buku ajar ini memberikan pedoman kepada mahasiswa keperawatan untuk belajar mandiri tentang anatomi fisiologi sistem pencernaan, serta gangguan sistem pencernaan tersebut yang merupakan bagian dari mata ajar asuhan keperawatan sistem pencernaan.

Buku Ajar Anatomi Fisiologi dan Gangguan Sistem Pencernaan menyajikan secara lengkap setiap organ dari sistem pencernaan dan gangguan sistem pencernaan, yaitu pengantar sistem pencernaan, rongga mulut (oral cavity), esofagus, lambung, intestinum minor, intestinum mayor, anus, organ pencernaan aksesori, adaptasi sistem pencernaan periode masa hamil, pemeriksaan sistem gastrointestinal, gastritis, kanker lambung, typhus abdominalis, ileus obstruktif, hernia, appendisitis, hirschsprung, kanker kolorektal, hemorrhoid, cirrhosis hepatitis, batu empedu, pankreatitis, peritonitis.

Setiap organ tubuh dan gangguan sistem pencernaan akan dibahas dalam masing-masing bab yang berbeda meliputi pendahuluannya serta pembahasannya. Buku ini merupakan sarana yang tepat sebagai referensi maupun bahan ajar untuk mahasiswa keperawatan karena buku ini menyajikan materi yang lengkap dan gamblang, yang terdiri atas 23 bab pembahasan seputar anatomi fisiologi dan gangguan sistem pencernaan akan membuat kalian lebih mudah memahami mata kuliah yang berkaitan.

About the author

Adinda Rizki

Saya sudah tertarik dengan dunia menulis sejak usia belia, walaupun saat itu saya hanya bisa menulis cerita-cerita pendek saja. Lewat menulis pula, saya jadi mengetahui banyak kosakata yang belum pernah saya tahu/dengar sebelumnya. Saya senang menulis dengan tema-tema seperti kesehatan, dan juga tentang Korea.

Kontak media sosial Linkedin saya Adinda Rizki