Kesehatan

Eritrosit Rendah: Penyebab, Efek, dan Cara Mengatasinya

Written by Adinda Rizki

Eritrosit rendah – Eritrosit  merupakan jenis sel darah yang memiliki jumlah paling banyak yang terdapat di  dalam tubuh makhluk hidup, baik itu manusia maupun hewan. Eritrosit merupakan istilah untuk nama lain dari sel darah merah. Eritrosit juga merupakan salah satu jenis sel darah yang mengalir dalam tubuh.

Eritrosit memiliki bentuk kepingan sel darah merah yang di dalamnya mengandung hemoglobin. Fungsi utama eritrosit adalah menjadi alat transportasi untuk oksigen dan tempat bertukarnya  gas oksigen dengan karbon dioksida.

Namun, pada suatu waktu, terkadang eritrosit bisa saja turun. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, maka bisa berdampak bagi kesehatan. Maka dari itu, penting sekali untuk kita dalam memahami penyebab eritrosit rendah, agar hal itu bisa dihindari.

Artikel ini akan memberikan penjelasan semua yang perlu diketahui terkait dengan eritrosit termasuk dengan eritrosit rendah. Dimana akan dijelaskan dari penyebab, efek serta cara mengatasinya. Selamat membaca!

Pengertian Eritrosit

Eritrosit adalah kepingan darah yang memiliki bentuk bulat sedikit ceruk yang berada di tengahnya, seperti mirip donat. Sel darah dibuat di bagian sumsum tulang melalui proses yang disebut dengan erythropoiesis. Eritrosit memiliki bentuk yang yang sangat elastis dan dapat berubah bentuk untuk menyesuaikan diri ketika mengalir melewati kapiler darah yang kecil, oleh karena itu eritrosit mampu menyebar dengan cepat dalam aliran darah untuk menuju ke seluruh tubuh.

Hemoglobin yang terdapat di dalam sel darah merah memiliki peran untuk mengikat oksigen, membentuk bulatan pada kepingan darah, serta memberikan warna merah pada darah. Fungsi lain sel darah merah adalah membantu untuk proses pertukaran gas oksigen dan karbondioksida yang berada di paru-paru ketika dalam proses pernapasan.

Eritrosit memiliki fungsi untuk mengangkut hemoglobin dan oksigen dari paru-paru ke jaringan. Jika hemoglobin terbebas dalam plasma manusia, kira-kira 3% dari hemoglobin tersebut bocor melalui membran kapiler, lalu masuk ke dalam ruangan jaringan atau melalui membran glomerulus ginjal. Lalu, masuk kembali ke dalam filtrat glomerulus setiap kali darah melalui kapiler, maka agar hemoglobin tetap berada dalam aliran darah manusia, hemoglobin harus tetap berada di dalam eritrosit.

Persentase dari volume darah keseluruhan yang terdiri dari sel darah merah biasa disebut dengan hematokrit. masa hidup sel darah merah atau eritrosit biasanya hanya dapat bertahan kurang lebih sekitar empat bulan atau 120 hari. Selama proses itu, tubuh secara teratur akan memproduksi dan mengganti sel darah merah atau eritrosit dengan yang baru. Sel darah yang belum matang biasa disebut dengan retikulosit, dimana jumlahnya, bisa mencapai sekitar 1-2% dari keseluruhan eritrosit.

Fungsi Eritrosit Pada Tubuh

Fungsi utama dari eritrosit  pada tubuh adalah sebagai alat transportasi untuk mengalirkan oksigen dan menjadi tempat pertukaran gas oksigen dengan karbon dioksida. Fungsi lainnya adalah melepaskan ATP yang dapat menyebabkan dinding jaringan berelaksasi dan melebar. Selain itu, eritrosit juga melepaskan senyawa S-nitrosothiol pada saat hemoglobin terdeoksigenasi, yang memiliki fungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan melancarkan arus darah supaya darah yang mengalir ke bagian tubuh yang kekurangan oksigen.

Fungsi lainnya dari eritrosit adalah untuk menjaga sistem kekebalan tubuh atau imunitas. Pada saat sel darah merah mengalami proses lisis oleh patogen atau bakteri, hemoglobin yang terdapat di dalam sel darah merah akan melepaskan radikal bebas yang akan menghancurkan dinding serta membran sel patogen.

Batas Normal Eritrosit Dalam Tubuh Manusia

Kadar eritrosit dapat berbeda-beda pada setiap orang. Hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh faktor usia dan jenis kelamin. Berikut adalah daftar batas normal eritrosit  dalam tubuh berdasarkan pada usia dan jenis kelamin, yaitu:

  • Bayi baru lahir: 4.8-7.1 juta sel/mikroliter
  • Bayi 2-8 minggu: 4-6 juta sel/mikroliter
  • Bayi 2-6 bulan: 3.5-5.5 juta sel/mikroliter
  • Bayi 6-12 bulan: 4.5-5.2 juta sel/mikroliter
  • Anak 1-18 tahun: 4-5.5 juta sel/mikroliter
  • Pria dewasa: 4.7-6.1 juta sel/mikroliter
  • Wanita dewasa: 4.2-5.4 juta sel/mikroliter

Cara Meningkatkan Eritrosit

pixabay.com/Vector8DIY

Ada beberapa cara untuk tetap meningkatkan eritrosit dalam tubuh dan menghindari eritrosit rendah, bagaimana caranya? Berikut adalah cara meningkatkan eritrosit pada tubuh yaitu:

1. Meningkatkan Asupan Zat Besi

Zat besi memiliki peran meningkatkan produksi hemoglobin, yang membantu untuk membentuk lebih banyak eritrosit. Makanan yang mengandung zat besi seperti daging dan ikan, produk kedelai, termasuk tahu dan edamame, telur, buah-buahan kering, seperti kurma dan buah ara, sayuran berdaun hijau, seperti kale dan bayam, kacang-kacangan dan biji-bijian.

2. Meningkatkan Asupan Folat

Salah satu jenis vitamin B yaitu folat memiliki peran penting dalam memproduksi hemoglobin. Tubuh menggunakan folat untuk memproduksi heme itu adalah komponen hemoglobin yang membantu untuk membawa oksigen.

Apabila seseorang tidak mendapatkan cukup folat, dapat menyebabkan eritrositnya tidak akan dapat matang, yang dapat menderita anemia defisiensi folat dan kadar hemoglobin yang rendah. Sumber folat yang baik untuk dikonsumsi seperti nasi, bayan daging sapi, kacang-kacangan, alpukat, dan selada.

3. Maksimalkan Penyerapan Zat Besi

Mengkonsumsi zat besi yang terkandung di dalam makanan atau suplemen sangatlah penting, tetapi seseorang juga harus membantu tubuh mereka agar dapat menyerap zat besi dengan baik. Dengan  makanan dan suplemen yang kaya akan vitamin C, seperti buah jeruk, stroberi, serta sayuran berdaun hijau, dapat meningkatkan jumlah zat besi yang diserap. Selain itu mengkonsumsi makanan atau suplemen yang mengandung vitamin A dan beta-karoten seperti ikan, hati, labu, kangkung dan sawi dapat membantu tubuh untuk menyerap dan menggunakan zat besi.

4. Mengkonsumsi Suplemen Zat Besi

Terkadang dokter memberikan saran kepada seseorang yang memiliki kadar hemoglobin yang sangat rendah untuk mengkonsumsi suplemen zat besi. Dengan  dosis yang tergantung dengan tingkatkan seseorang. Suplemen dapat membantu untuk meningkatkan kadar zat besi secara bertahap selama beberapa minggu hingga selama beberapa bulan, agar dapat meningkatkan simpanan zat besi di dalam tubuh.

Penyebab Eritrosit Rendah

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kadar eritrosit rendah, dimana salah satunya adalah terjadinya perdarahan akibat kecelakaan atau operasi. Menurunnya kadar eritrosit sering terjadi juga pada wanita hamil karena jumlah cairan dalam tubuh bertambah. Ada beberapa faktor lainnya yang dapat menyebabkan kadar eritrosit menurun, yaitu:

1. Kekurangan asupan nutrisi

Terdapat beberapa nutrisi yang sangat dibutuhkan tubuh untuk memproduksi sel darah merah, seperti zat besi, vitamin B6, vitamin B9, dan vitamin B12. Kekurangan asupan nutrisi tersebut dapat terjadi akibat dari pola makan yang tidak sehat, memiliki gangguan pada usus yang membuat penyerapan nutrisi menjadi terhambat, atau menjalani pola makan vegetarian.

2. Penyakit Atau Kondisi Kesehatan Tertentu

Beberapa jenis penyakit juga dapat membuat kadar eritrosit di dalam tubuh menurun, yaitu:

  • Anemia
  • Hemolisis (penyakit thalasemia dan anemia sel sabit)
  • Infeksi berat
  • Penyakit tiroid
  • Gangguan sumsum tulang
  • Kanker darah, seperti leukemia
  • Sirosis hati
  • Kerusakan ginjal
  • Keracunan timbal

Eritrosit rendah juga dapat terjadi pada lansia dan orang yang baru menjalani operasi besar, seperti operasi pada saluran pencernaan.

3. Efek Samping Obat

Penyebab lainnya mengapa kadar eritrosit menjadi rendah dapat terjadi karena efek samping dari obat-obatan. Beberapa jenis obat yang memiliki risiko menurunkan kadar eritrosit dalam tubuh seperti:

  • Obat-obatan kemoterapi
  • Quinidine, untuk mengatasi gangguan denyut jantung
  • Obat anti radang golongan NSAID, seperti  ibuprofen dan aspirin
  • Antibiotik jenis sefalosporin, penisilin, dan kloramfenikol
  • Obat antivirus tertentu, misalnya zidovudine
  • Obat antiepilepsi jenis tertentu, seperti phenytoin

Kadar eritrosit yang rendah di dalam tubuh terkadang tidak selalu menunjukkan suatu gejala. Apabila muncul gejala, hampir sama dengan gejala anemia, yaitu pucat, cepat lelah, lemas,  jantung berdebar kencang, hingga mengalami sesak napas. Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera untuk periksakan diri ke dokter agar dapat diketahui apa penyebabnya dan dapat diberikan penanganan yang tepat untuk mencegah hal yang lebih buruk lagi.

Efek Eritrosit Yang Terlalu Rendah

Kadar eritrosit yang terlalu rendah biasanya dapat dilihat dengan kadar sel darah merah dan hematokrit yang rendah. Kondisi ini disebut juga dengan anemia. Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kadar eritrosit menurun, yaitu:

1. Kehilangan Banyak Darah

Kadar eritrosit yang rendah dapat disebabkan oleh trauma pada tubuh karena kehilangan darah yang banyak. Biasanya, kondisi tersebut dapat disebabkan oleh perdarahan kronis pada bagian tubuh tertentu, seperti:

  • Pada saluran pencernaan (polip, radang perut, dan kanker usus besar)
  • Kandung kemih
  • Rahim (pendarahan menstruasi berat)
  • Pendarahan luar

2. Kekurangan Nutrisi Tertentu

Ada beberapa jenis anemia yang disebabkan karena kekurangan nutrisi . Animea tersebut adalah anemia defisiensi zat besi, anemia defisiensi asam folat, serta anemia defisiensi vitamin B12.

3. Rusaknya Sel Darah Merah

Apabila sel darah merah rusak atau hancur secara berlebihan dapat menyebabkan kadar eritrosit menjadi rendah, sehingga menyebabkan gangguan anemia. Hancurnya sel darah merah secara berlebihan ini dapat menyebabkan anemia hemolitik, defisiensi G6PD, anemia sel sabit, dan penyebab lainnya.

4. Thalasemia

Thalasemia merupakan salah satu kelainan dalam darah, dimana menyebabkan produksi hemoglobin menjadi berkurang dari jumlah yang normal. Kondisi tersebut nantinya dapat memicu pada  kadar eritrosit yang menjadi rendah. Selain itu, Thalasemia merupakan salah satu jenis kelainan darah yang dipengaruhi oleh faktor genetik.

5. Gangguan Sumsum Tulang Belakang

Penyebab kadar eritrosit yang rendah lainnya adalah karena terdapat adanya gangguan pada sumsum tulang belakang. Gangguan ini seperti  anemia aplastik, myelodysplastic syndrome, kanker yang menyerang sumsum seperti leukemia, limfoma, multiple myeloma, dan yang lainnya. Kerusakan pada sumsum juga dapat disebabkan oleh faktor lain seperti  racun, radiasi seperti infeksi, kemoterapi, hingga efek dari obat-obatan.

6. Penyakit atau Radang Kronis

Penyakit seperti gagal ginjal juga dapat menyebabkan kadar dari eritrosit dan produksi erythropoietin menurun. Sehingga dapat menyebabkan produksi sel darah merah ikut menurun juga. Beberapa kondisi yang menyebabkan eritrosit menjadi rendah juga memerlukan pemeriksaan lain selain tes darah merah agar bisa memastikan apa penyebabnya.

Adapun penyakit kronis lain yang menjadi penyebab eritrosit menjadi rendah yaitu:

  • Penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis, lupus, dan yang lainnya
  • Infeksi yang ada di dalam tubuh, seperti infeksi virus HIV atau virus yang dapat menyebabkan penyakit tuberkulosis (TBC)
  • Kanker, seperti multiple myeloma dan leukemia

Apabila terdapat gangguan yang terjadi pada salah satu darah akan mempengaruhi kepada kondisi tubuh dan itu harus segera diatasi. Penjelasan secara lengkap mengenai gangguan yang terjadi pada darah bisa Grameds baca pada buku “Kelainan Darah”. Buku tersebut bisa Grameds dapatkan dengan cara mengakses link yang ada di bawah ini.

 

Cara Mengatasi Eritrosit Rendah

Bagaimana cara mengatasi eritrosit? Ada beberapa cara untuk menangani eritrosit yang rendah berdasarkan penyebabnya. Berikut adalah beberapa cara  untuk menangani eritrosit yang rendah, yaitu:

1. Mencukupi Kebutuhan Nutrisi

Eritrosit yang rendah dapat disebabkan karena kekurangan nutrisi tertentu. Untuk mengatasi kondisi tersebut, mulai sekarang untuk mengkonsumsi makanan dibawah ini:

  • Makanan yang memiliki kandungan zat besi yang tinggi, seperti daging tanpa lemak, ayam, bebek, kacang-kacangan, makanan laut, kismis dan yang lainnya.
  • Makanan yang memiliki kandungan asam folat yang tinggi, seperti bayam, hati, kubis, asparagus, roti serta sereal.
  • Makanan yang memiliki kandungan vitamin B12, seperti daging, ayam, ikan, susu, produk olahan susu, telur, dan yang lainnya.
  • Makanan yang memiliki kandungan vitamin A seperti ikan, telur, hati, sayur hijau, tomat, dan yang lainnya.

Selain rutin untuk mengonsumsi makanan di atas, kebutuhan nutrisi juga dapat dipenuhi dengan cara minum suplemen nutrisi yang dapat membantu untuk mencukupi kebutuhan harian seseorang.

2. Perubahan Gaya Hidup

Mengubah gaya hidup dapat membantu untuk meningkatkan eritrosit yang ada di dalam tubuh. Contohnya yaitu:

  • Mengkonsumsi makanan yang sehat
  • Menghindari kebiasaan untuk merokok serta kondisi kekurangan vitamin
  • Menghindari untuk konsumsi alkohol  yang berlebihan
  • Olahraga yang rutin

3. Perawatan Medis

Beberapa kasus eritrosit rendah dapat disebabkan karena memiliki kondisi yang kronis. Dengan  perawatan medis diperlukan untuk membantu mengatasi kondisi tersebut. Berikut adalah beberapa perawatan medis yang akan diberikan kepada pasien yang mengalami eritrosit rendah, yaitu:

  • Pasien yang memiliki kelainan sumsum tulang belakang akan ditangani dengan diberikan resep obat-obatan khusus. Apabila obat-obatan tersebut tidak dapat membantu, maka pasien tersebut akan dianjurkan untuk melakukan transplantasi sumsum tulang belakang.
  • Kondisi kronis yang menyebabkan gangguan pada EPO akan ditangani dengan pengobatan yang sesuai dengan faktor penyebabnya.
  • Kehilangan darah karena beberapa faktor dapat ditangani dengan prosedur transfusi darah.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa eritrosit merupakan kepingan sel darah yang memiliki jumlah yang paling banyak di dalam tubuh. Tentunya harus menjaga kadar eritrosit tetap normal agar tidak rendah untuk menjaga kesehatan dan mencegah kondisi yang lebih serius, seperti gangguan pada jantung hingga kematian.

Tubuh manusia terdiri dari beberapa bagian dimana setiap bagian tersebut memiliki fungsi yang penting, seperti salah satunya adalah pembuluh darah. Penjelasan secara lengkap mempelajari tentang darah  bisa Grameds baca pada buku “Sifat Ensiklomini Keajaiban Tubuh : Darah Yang Berharga ”. Buku tersebut bisa Grameds dapatkan dengan cara mengakses link yang ada di bawah ini.

 

Penyakit jantung merupakan salah satu gangguan atau kelainan pada jantung yang disebabkan karena penyumbatan pembuluh darah. Penjelasan secara lengkap mengenai penyakit jantung dan pembuluh darah bisa Grameds baca pada buku “Penyakit Jantung & Pembuluh Darah : Diagnosis, Solusi Dan Pencegahannya”. Buku tersebut bisa Grameds dapatkan dengan cara mengakses link yang ada di bawah ini.

Demikian artikel  yang menjelaskan terkait eritrosit rendah. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kalian. Grameds bisa membaca buku-buku secara lengkap mengenai eritrosit rendah dengan mengakses gramedia.com untuk mendapatkannya.

Sebagai #SahabatTanpaBatas Gramedia selalu memberikan informasi. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Mochamad Harris

Rujukan:

  • https://hellosehat.com/kelainan-darah/anemia/eritrosit/
  • https://www.liputan6.com/hot/read/5121624/eritrosit-adalah-sel-darah-merah-pahami-pengertian-dan-fungsinya-bagi-tubuh
  • https://www.alodokter.com/ini-penyebab-eritrosit-rendah-dan-cara-menanganinya

About the author

Adinda Rizki

Saya sudah tertarik dengan dunia menulis sejak usia belia, walaupun saat itu saya hanya bisa menulis cerita-cerita pendek saja. Lewat menulis pula, saya jadi mengetahui banyak kosakata yang belum pernah saya tahu/dengar sebelumnya. Saya senang menulis dengan tema-tema seperti kesehatan, dan juga tentang Korea.

Kontak media sosial Linkedin saya Adinda Rizki