Kesehatan

Mengenal Fungsi Hipotalamus dan Hormon yang Dihasilkan

Written by Adinda Rizki

Fungsi Hipotalamus – Otak merupakan salah satu organ vital manusia yang menjadi titik sentral pengontrol seluruh fungsi tubuh. Artinya, jika kalian ingin melakukan sesuatu, otak yang akan mengatur dan memerintahkannya. Nah, saat itulah hipotalamus menjalankan fungsinya sebagai salah satu bagian dari otak.

Dengan mengetahui lebih lanjut lagi seputar hiptalamus akan menambah wawasan kita. Tak perlu bingung untuk mencari tahu tentang hipotalamus, karena di artikel ini, kita akan membahas hipotalamus lebih jauh lagi.

Pada artikel ini akan dibahas pengertian hingga hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus. Jadi, tunggu apalagi tetap simak ulasan ini sampai selesai, ya.

Pengertian Hipotalamus

Fungsi Hipotalamus

Bagian hipotalamus (anak panah) (Methoxyroxy~commonswiki/Public domain).

Kata “hypothalamus” atau “hipotalamus” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “hypo” dan “thalamus” yang memiliki pengertian “di bawah talamus”. Talamus sendiri merupakan bagian dari otak yang memiliki fungsi menyampaikan informasi sensorik dan bekerja sebagai titik persepsi nyeri.

Berdasarkan pengertiannya, hipotalamus dapat didefinisikan sebagai wilayah kecil yang berukuran seperti kacang almond, tetapi memiliki peran penting di tengah otak.

Fungsinya adalah menjalankan peran sentral dalam memproduksi hormon dan menyokong rangsangan dari berbagai proses penting dalam tubuh dan berada di otak, yaitu di antara kelenjar talamus dan pituitari.

Hipotalamus merupakan salah satu bagian otak yang menghasilkan hormon yang berfungsi mengendalikan fungsi organ maupun sel tubuh. Fungsi hipotalamus yang paling pokok adalah homeostastis, yaitu mempertahankan dan memastikan semua sistem anggota tubuh tetap berjalan dengan stabil.

Hipotalamus mengeluarkan hormon ke bagian lain di otak, yaitu kelenjar pituitari. Kelenjar itu lantas akan membawa hormon-hormon ke bermacam-macam organ tubuh yang lainnya. Berbagai hormon yang diproduksi oleh hipotalamus memiliki berbagai peran penting di dalam tubuh.

Apabila fungsi hipotalamus terserang gangguan, tentunya juga akan memengaruhi keseimbangan hormon di dalam tubuh secara total.

Anatomi Hipotalamus

Hipotalamus mempunyai tiga area utama, yang masing-masing di antaranya mempunyai inti yang juga berbeda. Untuk lebih jelasnya, kita akan membahasnya satu per satu wilayah utama di bagian otak ini.

1. Wilayah Anterior

Wilayah otak ini juga disebut dengan wilayah supraoptik, yang inti utamanya merupakan inti supraoptik maupun paraventrikular, serta inti kecil lainnya.

Mayotitas area hipotalamus ini mempunyai fungsi dalam menghasilkan berbagai hormon. Beberapa hormon yang diproduksi ada yang menghasilkan hormon tambahan dan melakukan interaksi dengan kelenjar pituitari.

2. Wilayah Tengah

Wilayah otak ini juga disebut dengan area tubera, yang inti utamanya merupakan inti ventromedial maupun arkuata.

Inti ventromedial menyokong tubuh dalam mengatur pola nafsu makan, sedangkan inti arkuata berkaitan dalam pelepasan growth hormone-releasing hormone (GHRH), yaitu hormon yang berperan dalam memicu pertumbuhan.

3. Wilayah Posterior

Wilayah otak ini juga disebut dengan area mammillary, yang inti utamanya merupakan inti dari mammillary dan hipotalamus posterior.

Fungsi utama dari inti hipotalamus posterior adalah menyokong suhu tubuh manusia dan memberikan rangsangan tubuh untuk memunculkan respons menggigil.

Sementara itu, fungsi dari inti mammilarity tidak dapat diketahui secara pasti, tetapi para peneliti beranggapan jika bagian tersebut memiliki keterkaitan dengan daya ingat.

Buku yang ditulis oleh Syaifuddin dengan judul Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan (Edisi 2) sangat cocok dijadikan sebagai bahan bacaan bagi kalian yang sedang menempuh pendidikan di dunia keperawatan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai anatomi tubuh manusia, terutama otak.

Fungsi Hipotalamus

Buku Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan (Edisi 2) merupakan kelanjutan dari buku sebelumnya. Pembahasan buku ini menguraikan tentang semua sistem dari struktur tubuh sesuai dengan sistem yang ada di tubuh manusia.

Selain itu, juga dilengkapi dengan skema dari masing-masing sistem tubuh dan gambar-gambar terbaru yang sesuai pokok bahasan, sehingga memudahkan para mahasiswa dalam mempelajari dan memahaminya.

Seiring dengan perkembangan dunia keperawatan saat ini, pendidikan keperawatan telah disesuaikan dengan sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Begitu pula materi yang dibahas di dalam buku ini telah disesuaikan dengan kurikulum baru.

Untuk menunjang proses pembelajaran, buku ini dilengkapi dengan bagian Soal Jawab dan Pembahasan Anatomi Tubuh Manusia: Latihan Praktik KBK Edisi 2 sebagai bahan latihan praktik. Buku ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa keperawatan, baik tahap akademik maupun klinik.

Hormon yang Dihasilkan Hipotalamus

Beberapa hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus, yaitu:

1. Hormon Antidiuretik

Hormon ini memiliki fungsi untuk memelihara keseimbangan kadar air di dalam tubuh, termasuk kapasitas darah, yang pada akhirnya memengaruhi kinerja tekanan darah manusia.

2. Hormon Oksitosin

Hormon ini memiliki pengaruh dalam sistem reproduksi, yaitu gairah seksual, proses persalinan, dan ejakulasi. Hormon tersebut juga mengatasi berbagai tingkah laku maupun emosi seseorang, seperti mengurangi perasaan cemas dan membangun ikatan emosional antara bayi dan ibu dalam proses menyusui.

3. Hormon Somatostatin

Hormon ini memiliki peran dalam mencegah kelenjar pituitari memproduksi hormon tertentu, misalnya hormon pertumbuhan dan thyroid-stimulating hormone (TSH).

4. Hormon Pelepas Hormon Pertumbuhan

Hormon ini dikenal dengan istilah GHRH dan memiliki peran dalam memacu kelenjar pituitari memproduksi hormon pertumbuhan yang memengaruhi pertumbuhan seorang anak, serta metabolisme karbohidrat maupun lemak di dalam tubuh.

5. Hormon Pelepas Gonadotropin

Hormon ini dikenal dengan istilah gonadotropin-releasing hormone (GNRH) dan memiliki peran dalam memberikan rangsangan terhadap pelepasan hormon yang berkaitan dengan fungsi reproduksi, misalnya proses pematangan organ seksual dan menstruasi, khususnya ketika menginjak pubertas.

6. Hormon Pelepas Kortikotropin

Hormon ini dikenal dengan istilah corticotropin-releasing hormone (CRH) dan memiliki peran dalam mengatur respons tubuh terhadap stres emosional maupun fisik, serta bertanggung jawab dalam mengontrol rasa lapar, haus, dan suhu tubuh.

7. Hormon Pelepas Tirotropin

Hormon ini dikenal dengan istilah thyrotropin-releasing hormone (TRH) dan memiliki peran dalam memberikan rangsangan produksi hormon tiroid yang mengendalikan sistem kardiovaskular, metabolisme tubuh, kendali otak, perkembangan otak, serta kesehatan tulang dan pencernaan.

Gejala Gangguan Fungsi Hipotalamus

Gangguan fungsi hipotalamus merupakan gangguan yang bisa mencegah hipotalamus berfungsi dengan baik. Penyakit tersebut begitu sulit untuk didiagnosis oleh dokter dikarenakan hipotalamus mempunyai bermacam-macam fungsi dalam sistem endokrin.

Hipotalamus juga mempunyai tugas utama untuk mendapatkan sinyal kelenjar pituitari yang harus dilepaskan hormon ke seluruh sistem endokrin. Gejala gangguan fungsi hipotalamus tergantung kepada hormon yang terlibat dan bagian hipotalamus itu sendiri. Gejala yang bisa mengindikasikan disfungsi hipotalamus antara lain:

  • Dehidrasi.
  • Fluktuasi suhu tubuh.
  • Infertilitas.
  • Insomnia.
  • Kehilangan penglihatan.
  • Kelelahan.
  • Kelemahan.
  • Kenaikan maupun penurunan berat badan yang tidak jelas.
  • Kurang minat dalam aktivitas.
  • Masa pubertas yang tertunda.
  • Perawakan pendek.
  • Perubahan nafsu makan.
  • Sakit kepala.
  • Sering buang air kecil.
  • Sering kehausan.
  • Tekanan darah tinggi maupun rendah yang tidak normal.
  • Tidak mampu untuk memberi makan atau menyusui bayi.

Perlu kalian ketahui juga jika gejala gangguan fungsi hipotalamus bermacam-macam, tergantung kepada hormon yang bermasalah. Anak-anak kemungkinan memperlihatkan tanda-tanda pertumbuhan dan pubertas abnormal, sedangkan orang dewasa kemungkinan memperlihatkan gejala yang berhubungan dengan berbagai hormon yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh.

Fungsi Hipotalamus

button rahmad jpg

Penyebab Gangguan Fungsi Hipotalamus

Penyebab yang sering terjadi dari gangguan fungsi hipotalamus adalah cedera kepala yang berimbas kepada hipotalamus. Selain itu, radiasi, pembedahan, dan tumor juga dapat mengakibatkan penyakit di hipotalamus.

Beberapa gangguan fungsi hipotalamus mempunyai keterkaitan genetik dengan penyakit hipotalamus, misalnya sindrom Kallman yang mengakibatkan berbagai masalah hipotalamus pada anak kecil, yaitu pubertas yang tertunda atau tidak ada, serta diikuti dengan gangguan indra penciuman.

Gangguan fungsi hipotalamus juga tampaknya mempunyai keterkaitan genetik dengan sindrom Prader-Willi, yaitu suatu keadaan ketika kromosom yang hilang mengakibatkan seseorang berperawakan pendek dan mengalami disfungsi hipotalamus.

Penyebab lain gangguan fungsi hipotalamus antara lain:

  • Cedera kepala.
  • Gangguan makan, seperti bulimia atau anoreksia.
  • Infeksi.
  • Kanker dan pengobatan kanker, khususnya anak-anak.
  • Kelainan genetik yang mengakibatkan penumpukan zat besi berlebihan di dalam tubuh.
  • Kinerja otak.
  • Malnutrisi.
  • Pembengkakan otak.
  • Pendarahan berlebihan.
  • Stres tinggi.
  • Tumor otak

Gangguan fungsi hipotalamus dapat dipengaruhi oleh nutrisi dan olahraga. Jika tubuh tidak mempunyai cukup energi, gangguan itu nantinya akan menjadi kondisi stres dan memicu produksi dari hormon kortisol, yang bisa mengurangi aktivitas di hipotalamus.

Secara umum, stres tinggi, obat-obatan, dan makanan yang memiliki banyak lemak jenuh dapat mengakibatkan gangguan fungsi hipotalamus. Gangguan itu juga dapat memengaruhi banyak kinerja lain di tubuh.

Bagaimana Gangguan Fungsi Hipotalamus Dideteksi?

Jika kalian mencurigai adanya gejala gangguan fungsi hipotalamus, segeralah buat jadwal kunjungan dokter di rumah sakit terdekat. Dokter akan melakukan pemeriksaan hormon, tes darah urine, hingga elektrolit di dalam tubuh.

Dokter kemungkinkan juga akan melaksanakan tes pencitraan, misalnya magnetic resonance imaging (MRI) maupun CT-Scan untuk melihat otak.

Jika memang terdapat gangguan fungsi hipotalamus, dokter akan sesegera mungkin membuat rencana pengobatan. Namun demikian, sebagian besar keadaan tersebut dapat diobati, tetapi pengobatannya tergantung dari penyebab maupun gangguannya.

Perawatan gangguan fungsi hipotalamus antara lain:

  • Obat hormon untuk masalah hormon seperti hipotiroidisme.
  • Obat obesitas seperti metformin.
  • Obat penekan nafsu makan untuk masalah makan berlebihan.
  • Pembedahan atau radiasi untuk tumor.
  • Rencana diet.

Masalah Kesehatan yang Memengaruhi Hipotalamus

Hipotalamus mempunyai kinerja yang begitu penting. Jika salah satu bagian dari otak ini tidak bekerja dengan baik, dikenal dengan disfungsi hipotalamus. Kondisi tersebut dapat terjadi ketika kalian mengalami tumor otak, kelainan genetik tertentu, cedera kepala, dan cacat bawaan lahir. Selain itu, ada beberapa masalah kesehatan lainnya yang dapat memengaruhi fungsi hipotalamus, yaitu:

1. Diabetes Insipidus

Tubuh seseorang secara otomatis dapat menyeimbangan cairan di dalam tubuhnya. Rasa haus kerap kali mengontrol laju asupan cairan seseorang, sedangkan buang air kecil dan berkeringat dapat menghilangkan mayoritas cairan di dalam tubuh.

Hormon vasopresin yang juga disebut dengan hormon antidiuretik berfungsi memantau laju pengeluaran cairan melalui buang air kecil. Hipotalamus menghasil vasopresin dan kelenjar hipofisis di dekatnya menyimpan vasopresin dan melepaskannya ke aliran darah ketika tubuh memiliki tingkat cairan yang rendah.

Vasopresin lantas memberikan sinyal kepada ginjal untuk mengisap lebih sedikit cairan dari aliran darah dan memproduksi urine lebih sedikit. Ketika tubuh mempunyai cairan ekstra, kelenjar pituitari akan melepaskan beberapa vasopresin, sehingga ginjal menghasilkan cairan dan urine lebih banyak melalui aliran darah.

Jika bagian otak tersebut tidak menghasilkan atau melepaskan cukup vasopresin, ginjal akan mengeluarkan air terlalu banyak dari dalam tubuh. Kondisi itu dapat mengakibatkan seseorang terus-menerus buang air kecil, kehausan, bahkan dehidrasi.

Kondisi tersebut dapat disebut dengan diabetes insipidus. Kondisi ini berbeda halnya dengan diabetes melitus karena kadar gula darah dalam tubuh tetap stabil.

2. Sindrom Prader-Willi

Sindrom Prader-Willi merupakan kelainan bawaan yang sebenarnya jarang terjadi. Sindrom tersebut mengakibatkan hipotalamus tidak bekerja secara optimal dalam mengatur nafsu makan.

Seseorang yang mengalami kondisi ini tidak akan merasa kenyang setelah makan, sehingga risiko obesitas yang dialami sangat tinggi, yang diikuti dengan gejala metabolisme lebih lambat maupun penurunan massa otot.

3. Hipopituitarisme

Hipopituitarisme merupakan keadaan ketika kelenjar pituitari tidak memproduksi cukup hormon. Penyebab utamanya adalah disfungsi hipotalamus, meskipun terkadang disebabkan oleh kerusakan di kelenjar pituitari. Seseorang dengan keadaan ini terkadang akan mengalami gejala sakit kepala, penglihatan yang kabur, meningkatnya sensitivitas terhadap cahaya, dan kekakuan di leher.

4. Akromegali dan Gigantisme Hipofisis

Akromegali dan gigantisme hipofisis merupakan gangguan pertumbuhan yang jarang terjadi karena sekresi hormon pertumbuhan dari kelenjar pituitari berlangsung secara terus-menerus.

Gigantisme hipofisis terjadi pada remaja dan anak-anak yang mempunyai hormon pertumbuhan berlebihan, sedangkan akromegali terjadi pada orang dewasa yang mempunyai kelebihan hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh hipotalamus.

Hormon pertumbuhan berlebih menyebabkan sekresi berlebihan pada faktor pertumbuhan, yang kemudian merangsang efek pemacu pertumbuhan kulit, saraf, otot rangka, tulang rawan, hati, tulang, ginjal, sel paru-paru, dan mengatur sintesis deoxyribo nucleic acid (DNA) seluler.

Seorang remaja maupun anak-anak dengan gigantisme hipofisis paling sering mengalami peningkatan tinggi badan yang tidak normal dan cepat bersamaan dengan penambahan berat badan yang cepat. Ciri-ciri lain yang kurang umum adalah tangan dan kaki yang besar, makrosefali, fitur wajah yang kasar, dan keringat berlebihan.

Sementara orang dewasa dengan akromegali memiliki gejala seperti pertumbuhan berlebih pada jaringan lunak dan penebalan kulit, tangan dan kaki yang membesar, hipertrofi lutut, pembesaran viseral tiroid dan jantung, resistensi insulin, serta mengalami diabetes.

5. Hipotiroidisme Sentral

Mayoritas kasus hipotiroidisme yang terjadi diakibatkan oleh penyakit tiroid. Namun, beberapa kasus langka hipotiroidisme bisa terjadi karena gangguan hipotalamus dan hipofisis akibat strok, infeksi cedera otak traumatis, dan kanker otak yang mengalami metastatis.

Gangguan yang terjadi di salah satu bagian otak ini lantas mengakibatkan pelepasan hormon pelepas tirotropin atau hormon perangsang tiroid yang tidak mencukupi, yang akhirnya mengakibatkan hipotiroidisme sentral. Gejala hipotiroidisme meliputi rambut rontok, kelesuan, pertumbuhan yang lambat pada anak, sangat sensitif terhadap dingin, sembelit, kulit kering, dan mengalami disfungsi seksual.

Tips Menjaga Kesehatan Hipotalamus

Hipotalamus yang merupakan bagian otak yang penting perlu kalian jaga agar tidak memunculkan berbagai masalah kesehatan.

Sebagaimana dari laman Mayo Clinic Health System, beberapa saran yang dapat membantu kalian menjaga otak tetap sehat, yaitu rutin berolahraga, tidur dengan intensitas cukup, mengonsumsi makanan sehat untuk otak, yaitu ikan, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Fungsi Hipotalamus

button rahmadPenutup

Hipotalamus merupakan salah satu bagian otak yang menghasilkan hormon yang berfungsi mengendalikan fungsi organ maupun sel tubuh. Itulah artikel terkait “anatomi dan fungsi hipotalamus” yang bisa kalian gunakan untuk referensi dan bahan bacaan.

Jika ada saran, pertanyaan, dan kritik, silakan tulis di kotak komentar bawah ini. Bagikan juga tulisan ini di akun media sosial supaya teman-teman kalian juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.

Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, Grameds juga bisa membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan dan pengetahuan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat!

Rujukan

  • “Kenali Hipotalamus, Bagian Kecil di Otak dengan Fungsi yang Penting”. HelloSehat. Diakses pada 27 Februari 2023.
  • “Ketahui Gejala dan Penyebab pada Gangguan Fungsi Hipotalamus”. Halodoc. Diakses pada 27 Februari 2023.
  • “Pentingnya Fungsi Hipotalamus dan Hormon yang Dihasilkan”. Alodokter. Diakses pada 27 Februari 2023.

About the author

Adinda Rizki

Saya sudah tertarik dengan dunia menulis sejak usia belia, walaupun saat itu saya hanya bisa menulis cerita-cerita pendek saja. Lewat menulis pula, saya jadi mengetahui banyak kosakata yang belum pernah saya tahu/dengar sebelumnya. Saya senang menulis dengan tema-tema seperti kesehatan, dan juga tentang Korea.

Kontak media sosial Linkedin saya Adinda Rizki