in

Intelegensi: Pengertian, Jenis, Faktor, dan Potensi

Pexels.com

Intelegensi – Teori intelegensi pertama kali diperkenalkan oleh Charles Darwin yaitu pencetus teori evolusi. Namun, apa sebenarnya intelegensi itu? Intelegensi secara umum dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk belajar dari pengalaman dan berusaha menyelesaikan masalah dengan menggunakan pengetahuan yang efektif untuk beradaptasi dengan lingkungan atau kondisi baru.

Mau tahu lebih lanjut mengenai intelegensi, simak artikel ini hingga akhir, ya!

Pengertian

Kata intelegensi berasal dari bahasa Inggris, yaitu intelligence yang berawal pula dari bahasa Latin, yaitu intellectus dan intellegere atau intelligentia. Menurut beberapa sumber disebutkan bahwa Charles Darwin merupakan tokoh yang memperkenalkan teori intelegensi. Akan tetapi, beberapa sumber lain menyebutkan bahwa Spearman dan Wynn Jones Pol yang pertama kali mengemukakan teori intelegensi pada tahun 1951.

Spearman dan Wynn menjelaskan bahwa ada konsep lama tentang suatu kekuatan atau power yang dapat melengkapi akal dan pikiran manusia yang tunggal dengan pengetahuan sejati.

Kekuatan yang disebutkan oleh Spearman dan Wynn disebut sebagai nous dalam bahasa Yunani dan pengguna dari kekuatan tersebut disebut dengan nama noeseis. Menurut bahasa Yunani, intelegensi dapat diartikan sebagai perilaku atau aktivitas yang menjadi wujud dari daya maupun potensi ketika memahami sesuatu.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), intelegensi ialah daya reaksi atau disebut pula sebagai penyesuaian yang tepat serta cepat, baik itu dalam fisik maupun mental pada pengalaman yang baru, dan membuat pengalaman serta pengetahuan yang telah dimiliki oleh seseorang siap untuk digunakan jika dihadapkan pada suatu fakta atau kondisi yang baru, dan bisa pula dikatakan sebagai kecerdasan.

David Wechsler mendefinisikan intelegensi sebagai suatu kemampuan yang digunakan oleh individu untuk bertindak dengan terarah, berpikir dengan cara yang rasional serta menghadapi lingkungan dengan cara efektif. Secara garis besar, Wechsler menyimpulkan intelegensi sebagai suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh sebab itu, intelegensi tidak bisa diamati dengan langsung dan harus disimpulkan dengan berbagai macam tindakan nyata yang menjadi manifestasi dari sebuah proses berpikir rasional.

Intelegensi juga didefinisikan oleh Edward Thorndike sebagai kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk memberikan respons yang tepat dan baik pada stimulasi yang akan diterima oleh individu tersebut.

Intelegensi
Pexels.com/Andrea Piacquadio

Akan tetapi, ada banyak ahli lain yang mendefinisikan intelegensi sesuai dengan pemahamannya masing-masing. Oleh karena itu, Shane Legg dan Marcus Hunter pada 2006 mengelompokkan definisi intelegensi menjadi tiga jenis. Tiga jenis atau kategori tersebut ialah psikologis, kolektif, dan AI Researcher. Berikut penjelasannya.

3 Jenis Intelegensi

1. Intelegensi kolektif

Definisi intelegensi kolektif merupakan pengertian intelegensi yang telah disetujui oleh lebih dari seorang individu dan dianggap telah mewakili pendapat dari beberapa orang maupun organisasi. Pengertian intelegensi secara kolektif ini banyak diambil dari kamus-kamus maupun artikel ilmiah.

Salah satunya dari kamus All Word tahun 2006. Pada kamus tersebut, intelegensi dimaknai sebagai kemampuan seseorang untuk menggunakan pengetahuan, memori, pengalaman, penalaran, pemahaman, penilaian, serta imajinasi untuk dapat menyelesaikan masalah serta melakukan adaptasi dengan lingkungan baru.

Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!

Sedangkan definisi intelegensi kolektif menurut American Psychological Association ialah bahwa seorang individu memiliki perbedaan antara satu dengan lainnya dalam kemampuan untuk memahami ide yang kompleks, kemampuan untuk beradaptasi secara efektif dengan lingkungan serta untuk melakukan penalaran agar mampu menyelesaikan masalah.

2. Intelegensi psikologis

Jenis kedua dari intelegensi ialah definisi intelegensi psikologis. Definisi secara psikologis ini dikemukakan oleh ahli-ahli psikologis. Berikut beberapa definisi intelegensi menurut psikologis.

Menurut Anastasi, intelegensi didefinisikan sebagai sebuah kemampuan yang tidak bersifat tunggal, akan tetapi suatu gabungan dari beberapa fungsi. Oleh karena itu, maka intelegensi yang dimiliki oleh individu memerlukan suatu kombinasi dari beberapa kemampuan untuk dapat bertahan sekaligus berkembang dalam suatu kultur.

Sedangkan menurut Dearborn, intelegensi merupakan kemampuan yang dimiliki untuk belajar maupun mengambil suatu keuntungan dari pengalaman.

3. Intelegensi AI Researcher

Definisi dari intelegensi AI Researcher mengacu pada definisi yang telah diungkapkan oleh peneliti yang bergerak di bidang artificial intelligence. Salah satu definisi intelegensi dari AI Researcher diungkapkan oleh J.S. Albus.

S. Albus mendefinisikan intelegensi sebagai suatu kemampuan di sebuah sistem untuk mampu bertindak sesuai dengan lingkungan yang tak pasti. Tindakan yang diambil tersebut sesuai untuk dapat meningkatkan kemungkinan guna mencapai suatu kesuksesan serta kesuksesan merupakan pencapaian yang akan didukung oleh tujuan utama dari suatu sistem.

Itulah beberapa pengertian intelegensi secara umum serta menurut tiga kategori yang didefinisikan oleh para ahli.

Intelegensi

Faktor yang Memengaruhi Intelegensi

Ada beberapa faktor yang memengaruhi intelegensi, berikut penjelasannya.

1. Faktor bawaan

Banyak penelitian yang menunjukan bahwa IQ seseorang akan sangat berpengaruh dan berkorelasi dengan keluarganya. Saudara kembar memiliki korelasi IQ yang cukup tinggi, yaitu kurang lebih 0,90. Sedangkan untuk saudara jauh, artinya tidak kandung, memiliki korelasi intelegensi yang cukup rendah, yaitu sekitar 0,20.

Lalu, anak yang diadopsi memiliki tingkat korelasi intelegensi yang cukup tinggi dengan ayah maupun ibu kandungnya, kurang lebih 0,40 atau hingga mencapai 0,50.

Kemudian korelasi intelegensi antara anak angkat dengan orang tua angkat sangat rendah, yaitu berkisar 0,10 hingga 0,20 saja. Menurut penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa intelegensi seseorang memiliki korelasi yang kuat dengan saudara atau orang tua kandungnya. Hal tersebut menunjukan pula, bahwa lingkungan seseorang akan memengaruhi tingkat kecerdasan yang dimiliki oleh seorang individu serta banyak hal yang tidak dapat diubah dalam hal intelegensi.

2. Faktor lingkungan

Intelegensi atau kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang tidak dapat dipisahkan dari otak. Makanan yang dikonsumsi oleh seseorang pun akan memiliki dampak yang cukup besar pada perkembangan otak seseorang.

Oleh sebab itu, ada hubungan antara makanan yang memiliki gizi baik dengan kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang. Mengonsumsi makanan dengan nilai gizi yang baik merupakan salah satu dari contoh pengaruh lingkungan yang cukup penting.

Selain makanan bergizi, faktor lingkungan lain yang dapat memengaruhi intelegensi ialah rangsangan dari emosional kognitif yang berasal dari lingkungan. Rangsangan emosional dari lingkungan tersebut memainkan peran yang dinilai penting. Bahkan, beberapa penelitian pun menunjukan bahwa intelegensi seseorang dapat menurun, dikarenakan tidak adanya stimulasi khusus pada kehidupan pertama yang dialami oleh seorang individu.

Dalam sebuah studi longitudinal yang dituliskan oleh Skeels dan Skodak, keduanya menemukan bahwa anak-anak yang dibesarkan pada lingkungan yang terganggu, keras, serta kurang memberikan semangat pada anak tersebut, akan memiliki tingkat intelegensi yang berbeda dibandingkan dengan anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang mendukung, peduli, hangat, serta percaya diri.

Biasanya, anak yang besar dalam lingkungan kurang mendorong atau keras akan memiliki tingkat kecerdasan yang lebih rendah dibandingkan dengan anak lain yang dibesarkan dalam lingkungan yang peduli dan hangat.

Sementara itu sebuah penelitian lain yang dilakukan oleh Zajonc menyebutkan bahwa anak pertama umumnya akan lebih cerdas dibandingkan adik-adiknya. Hal ini karena anak pertama dikelilingi oleh orang-orang dewasa untuk waktu yang cukup lama dibandingkan dengan adiknya.

3. Stabilitas intelegensi dan IQ

Kecerdasan tidak sama dengan IQ, secara umum kecerdasan ialah suatu konsep umum di mana individu memiliki kemampuan tertentu. Sedangkan IQ ialah hasil dari sebuah tes kecerdasan tertentu.

Stabilitas kecerdasan mengacu pada sebuah konsep umum mengenai keterampilan yang dimiliki oleh individu. Kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang pun sangat dipengaruhi oleh perkembangan dari otak secara organik.

Menurut tahapan pada perkembangan otak, masa pertumbuhan otak berlangsung hingga kurang lebih usia 20 tahun. Selama periode itu, kecerdasan seseorang akan dapat terus meningkat. Akibatnya, akan ada periode yang stabil. Sehingga, nantinya akan muncul tren menurun sesuai dengan pembusukan organik pada otak. Sementara itu, stabilitas IQ tidak dapat hanya diukur dengan perubahan fisik atau usia seseorang saja.

4. Kematangan seseorang

Faktor keempat yang memengaruhi intelegensi seseorang adalah pertumbuhan, atau kematangannya. Hal ini dikarenakan kecerdasan atau intelegensi yang dimiliki oleh seseorang memiliki sifat tidak statis atau tidak tetap.

Kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang mampu tumbuh serta berkembang. Seseorang mampu memiliki kecerdasan yang meningkat sejalan dengan pertumbuhan serta perkembangannya dan sebagian besar dipengaruhi oleh usia individu tersebut serta keterampilan dan perkembangan fisik.

Intelegensi tidak hanya berkaitan dengan kecerdasan secara teoritis atau dinilai sebatas pengetahuan yang dimiliki anak saja. Akan tetapi, juga berkaitan dengan emosi seseorang. Bagi Grameds yang sudah menjadi orang tua, Grameds perlu mengetahui bagaimana cara anak belajar, menguasai, dan mengenali emosinya.

Oleh karena itu, hadirlah buku berjudul “Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak” yang ditulis oleh John Gottman dan Joan DeClaire. Buku ini ditulis berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis kepada lebih dari 120 keluarga. Jika tertarik untuk mengetahui isi buku ini, Grameds bisa membeli bukunya hanya di gramedia.com, ya!

Intelegensi

Macam-Macam Potensi Intelegensi

Intelegensi secara umum didefinisikan sebagai tingkat kemampuan serta kecepatan yang dimiliki oleh otak untuk mengolah suatu bentuk tugas maupun keterampilan tertentu. Kemampuan serta kecepatan kerja dari otak ini disebut sebagai efektivitas kerja otak. Potensi dari intelegensi atau kecerdasan otak yang dimiliki oleh seseorang memiliki jenis atau macamnya sendiri yang dapat dibagi menjadi beberapa kelompok. Berikut penjelasannya.

Intelegensi
Pexels.com/Startup Stock Photos

1. Intelegensi verbal linguistik

Potensi intelegensi yang pertama ialah verbal linguistik. Potensi intelegensi ini merupakan suatu kecerdasan yang memiliki hubungan dengan bahasa serta segala sesuatu yang memiliki hubungan dengan beragam kegiatan membaca serta menulis.

2. Intelegnsi logical matematik

Jenis kedua dari potensi intelegensi ini merupakan suatu kecerdasan dalam berpikir secara ilmiah dan memiliki hubungan dengan angka serta simbol dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat menghubungkan potongan-potongan informasi yang ia dapatkan secara terpisah.

3. Intelegensi visual spasial

Visual spasial adalah intelegensi yang memiliki hubungan dengan seni visual, contohnya adalah menggambar, melukis, serta memahat. Selain itu, intelegensi visual spasial pun diartikan sebagai kemampuan peta, navigasi, arsitek, serta kemampuan dalam membayangkan objek dari sudut pandang berbeda.

4. Intelegensi kinestetik tubuh

Sesuai dengan namanya, intelegensi kinestetik tubuh memiliki hubungan dengan kemampuan seseorang dalam menggunakan tubuhnya untuk mengekspresikan perasaan atau disebut pula sebagai bahasa tubuh. Kecerdasan kinestetik tubuh memiliki hubungan pula dengan berbagai macam keterampilan. Contohnya adalah olahraga, menari, hingga mengendarai kendaraan tertentu.

5. Intelegensi ritme musikal

Kecerdasan ritme musikal memiliki hubungan dengan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam mengenali pola nada dan irama pada bunyi-bunyian atau suara.

6. Intelegensi intrapersonal

Potensi intelegensi yang keenam ini memiliki definisi sebagai kecerdasan yang memiliki fokus pada pengetahuan diri, serta memiliki hubungan dengan refleksi, kesadaran serta kontrol emosi, intuisi, serta kesadaran rohani. Jika seseorang memiliki kecerdasan intrapersonal yang cukup tinggi, maka umumnya orang tersebut adalah seorang pemikir atau filsuf, menganut ilmu kebatinan, serta bisa memiliki profesi sebagai psikiater ataupun penasihat rohani.

7. Intelegensi interpersonal

Kecerdasan interpersonal memiliki hubungan dengan kemampuan serta keterampilan yang dimiliki oleh individu untuk mampu bekerja sama serta melakukan proses komunikasi yang baik secara verbal maupun nonverbal.

Seseorang yang memiliki tingkat intelegensi interpersonal yang cukup tinggi, umumnya mampu membaca suasana hati, sifat motivasi, hingga tujuan yang dimiliki oleh orang lain. Selain itu, seseorang yang memiliki kecenderungan intelegensi interpersonal umumnya memiliki rasa empati yang cukup tinggi.

8. Intelegensi emosional

Jenis potensi intelegensi yang terakhir ini merupakan intelegensi emosional. Kecerdasan emosional meliputi kekuatan emosional serta kecakapan sosial yang dimiliki oleh seseorang.

Jika seseorang cenderung memiliki intelegensi emosional yang dominan, maka ia memiliki kemampuan mental untuk membantu orang lain mengenali serta memahami perasaan orang tersebut dan menuntun orang lain untuk memiliki kemampuan untuk mengatur perasaan yang ia miliki.

9. Kecerdasan intelektual atau IQ

Intelegensi dengan IQ seperti yang dijelaskan berbeda satu dengan lainnya. Kecerdasan intelektual atau IQ merupakan kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan serta kemampuan untuk belajar serta berpikir dengan abstrak. Selain itu kecerdasan intelektual merupakan suatu cara seseorang dalam menggunakan simbol serta konsep.

10. Intelegensi kreatif atau menciptakan dan intelegensi eksekutif atau meniru

Intelegensi kreatif adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menciptakan tujuan yang baru serta kemampuan dalam mencari alat yang cocok untuk mencapai tujuan yang telah ia tetapkan.

Kecerdasan kreatif akan menghasilkan suatu pendapat atau penemuan baru seperti listrik, radio, pesawat terbang, kereta, dan lain sebagainya.

Sedangkan kecerdasan eksekutif merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menggunakan serta mengikuti pikiran maupun penemuan orang lain, baik itu dibuat, ditulis, maupun diucapkan.

11. Intelegensi terikat serta bebas

Intelegensi terikat merupakan intelegensi yang dimiliki oleh makhluk yang bekerja dalam situasi pengamatan dan memiliki hubungan langsung dengan kebutuhan yang vital serta harus segera dipenuhi.

Dalam situasi yang cukup masuk akal, dapat dikatakan situasi tersebut tetap atau tidak berubah, sehingga situasi tersebut memiliki suatu keterkaitan dan perubahan situasi dapat terjadi apabila tindakan diulang-ulang.

Sedangkan kecerdasan bebas ialah milik seseorang yang berbicara serta telah dipupuk. Dengan kecerdasan bebas, maka seseorang akan selalu ingin melakukan suatu perubahan guna mencapai tujuan. Apabila tujuan mampu dicapai, maka seorang individu pun ingin mencapai tujuan-tujuan lain yang lebih maju serta tinggi.

Intelegensi

Itulah penjelasan mengenai apa itu intelegensi, pengertian, serta faktor yang memengaruhinya.

Apabila Grameds tertarik untuk mempelajari segala hal terkait intelegensi, baik secara psikologis maupun AI Researcher, Grameds dapat mengulik informasinya lebih dalam dengan membaca buku yang tersedia di gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu menyediakan beragam buku yang berkualitas dan original untuk Grameds! Jadi tunggu apa lagi? Segera beli dan miliki bukunya sekarang juga!

Penulis: Khansa

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Sevilla

Saya hampir selalu menulis, setiap hari. Saya mulai merasa bahwa “saya” adalah menulis. Ketertarikan saya dalam dunia kata beriringan dengan tentang kesehatan, khususnya kesehatan mental. Membaca dan menulis berbagai hal tentang kesehatan mental telah membantu saya menjadi pribadi yang lebih perhatian dan saya akan terus melakukannya.

Kontak media sosial Linkedin saya Sevilla