Gen Z – Apakah Grameds sering mendengar istilah gen Z, millennial, juga boomer? Pada dasarnya,kata-kata tersebut merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut nama-nama generasi dari rentang tahun tertentu.
Setiap generasi, memiliki sebutan masing-masing dengan latar belakangnya tersendiri. Contohnya milenial, yaitu generasi yang lahir dalam rentang tahun 1981 hingga 1995. Lalu, bagaimana dengan gen Z? Siapa yang termasuk dalam gen z dan bagaimana karakteristiknya? Simak penjelasannya berikut ini, ya!
Table of Contents
Pengertian Gen Z
Gen Z atau generasi Z merupakan generasi yang lahir pada rentang tahun 1996 hingga 2012. Gen Z merupakan generasi yang lahir usai era generasi milenial, gen Z adalah peralihan dari generasi millennial dengan teknologi-teknologi yang makin berkembang.
Sebelum gen Z didefinisikan sebagai orang-orang yang lahir dengan rentang tahun 1996 hingga 2012, sebelumnya seorang jurnalis Bruce Horovitz lebih dahulu mengenalkan istilah gen Z, akan tetapi dengan rentang umur yang kurang jelas.
Lalu, pada tahun 2014 istilah gen Z semakin sering dipakai dalam presentasi yang dipaparkan oleh agen pemasaran dari Sparks and Honey. Dalam presentasi tersebut, rentang tahun lahir yang digunakan untuk mendefinisikan gen z ialah dari tahun 1995 hingga 2010.
Badan statistik Kanada, kemudian mulai menghitung gen Z dan mendefinisikan bahwa gen Z adalah anak-anak yang lahir pada rentang tahun lahir 1995 hingga 2011.
Sedangkan Mccrindle Research Centre yang ada di Australia, menyebutkan bahwa gen z merupakan anak-anak yang lahir pada tahun 1995 hingga 2009 dan MTV menyebutkan bahwa gen z adalah generasi yang lahir usai Desember 2000.
Gen z disebut pula dengan iGeneration, generasi internet atau generasi net. Orang-orang yang termasuk dalam era gen Z, memiliki kesamaan dengan generasi millenial.
Akan tetapi gen z dianggap mampu mengaplikasikan seluruh kegiatan pada satu waktu, seperti kegiatan bermain sosial media di ponsel, browsing dengan PC, hingga mendengarkan musik. Gen Z dianggap mampu melakukan multi-tasking dan melakukan ketiga kegiatan tersebut sekaligus dalam satu waktu.
Selain itu, gen z dinilai memiliki hubungan dekat dengan dunia maya dan segala aktivitas hampir dilakukan di dunia maya. Sejak kecil, gen Z pun telah mengenal teknologi bahkan akrab dengan gawai yang canggih, hal tersebutlah yang secara tidak langsung memengaruhi kepribadian gen Z.
Tahun Berapa Generasi Z
Gen Z: kelahiran 1996-2012 dan berusia antara 9-26 tahun pada 2022
Pengertian Generasi Lainnya
Selain gen Z, ada pula generasi lain dengan sebutan dan latar belakangnya masing-masing. Dalam ilmu Sosiologi, para sosiolog membagi-bagi generasi manusia modern pada beberapa era generasi. Berikut penjelasannya lebih lanjut.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
1. Generasi era depresi
Sebelum generasi era depresi, ada lima era generasi lainnya yaitu generasi perang, generasi perang klasik, generasi Perang Dunia I, generasi Perang Dunia II, generasi pasca Perang Dunia II, lalu barulah generasi era depresi.
Generasi era depresi merupakan generasi yang diartikan sebagai orang-orang yang lahir sebelum serta setelah terjadinya perang dunia satu dan dua. Sehingga, orang-orang tersebut memiliki kecenderungan untuk mengalami stres maupun depresi diakibatkan kondisi yang terjadi saat itu.
Menurut para sosiolog, generasi era depresi juga disebut sebagai generasi era 70-an. Di mana tahun-tahun tersebut merupakan sebuah era kekalahan yang mampu mematahkan semangat.
Setelah generasi era depresi atau generasi 70-an, lahirlah generasi era 80-an yang menghasilkan orang-orang dengan keseharian yang lebih stabil.
2. Generasi baby boomer
Generasi baby boomer merupakan generasi yang lahir pasca perang dunia II, dengan rentang tahun antara 1946 hingga 1964. Istilah generasi baby boomer muncul, karena tingginya angka kelahiran pada tahun tersebut usai perang dunia II.
Generasi era ini dibedakan menjadi dua generasi, yaitu generasi baby boomer I, atau generasi yang lahir tepat setelah berakhirnya perang dunia II dan generasi baby boomer II di mana generasi ini adalah generasi lanjutan dari generasi sebelumnya.
Generasi baby boomer memiliki kecenderungan untuk memiliki banyak saudara, hal ini dikarenakan banyak pasangan pada era tersebut cukup berani untuk memiliki banyak keturunan.
Orang-orang dalam era generasi ini adalah sosok yang adaptif, mudah menerima, serta menyesuaikan diri. Selain itu, generasi baby boomer pun dianggap sebagai orang lama yang memiliki pengalaman hidup.
Tidak hanya itu, generasi baby boomer juga diramalkan mampu menjadi generasi yang akan menggebrak dunia, karena mereka dianggap memiliki kemapanan dalam hal ekonomi hingga kesehatan serta gaya hidup pada usia-usia produktifnya.
3. Generasi X
Generasi selanjutnya ialah orang-orang yang lahir dalam rentang tahun lahir 1965 – 1980. Generasi x merupakan generasi yang lahir pada masa-masa gejolak serta transisi global seperti era perang dingin yang terjadi antara blok barat serta blok timur hingga revolusi tenteram.
Tahun-tahun kelahiran generasi x merupakan tahun awal penggunaan personal computer atau PC, tv kabel hingga internet. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jane Deverson, sebagian dari generasi x memiliki tingkah laku yang negatif, seperti tidak hormat pada orang tua, hingga mencoba untuk mengonsumsi ganja.
4. Milenial
Sebelum gen Z, ada era generasi milenial yang isinya merupakan orang-orang dengan tahun lahir 1981 hingga 1995. Generasi milenial juga disebut sebagai generasi Y dan generasi ini telah mengenal teknologi seperti smartphones, komputer, hingga video games.
Istilah generasi milenial pertama kali dipakai pada sebuah editorial koran besar yang ada di Amerika pada Agustus 1993. Orang-orang pada generasi milenial, banyak menggunakan teknologi serta komunikasi instan, seperti SMS, email hingga aplikasi-aplikasi instant messaging. Millennial juga dinilai gemar bermain game online.
5. Gen Alpha
Setelah lahir gen Z, kemudian lahirlah gen alpha yaitu generasi yang lahir pada rentang waktu tahun 2013 dan seterusnya, hingga kini.
Itulah keenam era generasi yang lahir dengan latar belakang masing-masing serta karakteristik dan kekhasannya masing-masing. Apabila dilihat dari banyaknya tokoh pepimpin, baik itu pimpinan negara ataupun perusahaan, generasi x dianggap masih mendominasi.
Sementara itu, generasi Y masih mencari kemapanan dalam berbagai bidang dan gen z saat ini didominasi oleh anak muda yang rata-rata masih sibuk mencari jati diri di beragam bidang.
Meskipun dinilai mirip dengan milenial, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa gen Z dan milenial dinilai cukup berbeda. Dalam buku berjudul “Gen Z @ Work : How The Next Generation is Transforming the Workplace” yang ditulis oleh David Stillman and Jonah Stillman, dijelaskan bahwa gen z sangat berbeda dengan milenial dan dinilai memiliki perspektif unik mengenai karier serta cara sukses dalam dunia kerja.
Namun, penulis menjelaskan bahwa hingga kini, tidak banyak buku yang menjelaskan mengenai gen z. Sehingga, buku ini hadir untuk para pemimpin, agar mampu mengatasi kesenjangan di tempat kerja serta cara yang baik untuk merekrut hingga mempertahankan gen z.
Karakteristik dan Ciri Gen Z
Gen z memiliki beberapa karakteristik dan ciri yang membedakan mereka dari era-era generasi lainnya. Berikut penjelasannya.
- Gen z merupakan generasi digital yang mahir serta menggemari teknologi informasi dan berbagai macam aplikasi komputer. Informasi-informasi yang dibutuhkan demi kepentingan pendidikan maupun pribadi, akan lebih mudah diakses serta cepat karena bantuan teknologi.
Anak-anak yang lahir dalam gen z, mengetahui seluk beluk teknologi, meskipun mereka masih berusia 11 tahun ketika ponsel merek ternama baru rilis. Hal ini dikarenakan gen z memiliki kemampuan teknologi yang mereka bawa seolah sejak lahir. - Anak-anak gen z, dinilai sangat suka serta sering berkomunikasi dengan seluruh kalangan melalui media sosial, khususnya media sosial seperti Twitter, Line, Instagram dan lain sebagainya.
Melalui media sosial tersebutlah, gen z mampu bebas berekspresi dengan apa yang mereka pikirkan serta mereka rasakan dan dapat mengungkapkan hal tersebut dengan spontan. - Gen z dianggap lebih toleran terhadap perbedaan yang ada pada lingkungan sekitarnya, mulai dari perbedaan budaya, agama dan lainnya. Tidak hanya bersikap toleran, gen z pun dianggap lebih peduli pada perbedaan tersebut.
Oleh karena itu, gen z dianggap sebagai generasi yang beragam yang akan memasuki lapangan kerja dalam sejarah Amerika. Gen z terdiri dari berbagai bagian dari kelompok maupun ras atau etnis minoritas. Anak-anak juga dibesarkan dengan karakter yang mampu menghormati serta menerima lingkungan, dibandingkan dengan generasi sebelumnya. - Gen z merupakan anak-anak yang terbiasa melakukan berbagai aktivitas pada waktu bersamaan atau dapat disebut pula gemar multi-tasking. Hal ini dikarenakan, gen z ingin melakukan segala sesuatunya dengan cepat, tidak berbelit-belit, serta tidak bertele-tele.
- Menaruh uang serta pekerjaan dalam daftar prioritas. Gen z cenderung ingin membuat perbedaan dari generasi sebelumnya. Akan tetapi, untuk membuat perbedaan tersebut, gen z menganggap bahwa hidup harus tetap berkembang dan lebih penting. Sehingga uang serta pekerjaan pun menjadi prioritas gen z.
- Sebagai generasi pertama dunia digital, Gen z adalah generasi pertama dunia digital, sehingga mereka dianggap mahir dan menguasai teknologi dari kecil. Anak-anak gen z menilai bahwa smartphone serta media sosial sebagai cara hidup dan bukan sekedar platform atau perangkat belaka.
Hal tersebut, tertera pula dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Goldman Sachs, ia menemukan bahwa setengah dari gen z terhubung secara daring selama 10 jam bahkan lebih. Sementara studi lainnya menyebutkan, bahwa seperlima dari gen z mengalami gejala-gejala negatif, ketika mereka dijauhkan dari perangkat smartphone-nya. - Tidak cepat puas diri. Sebanyak 75 persen dari gen z, tertarik untuk memegang beberapa posisi atau jabatan sekaligus dalam suatu perusahaan. Hal itu dikarenakan gen z menganggap bahwa memiliki jabatan ganda mampu mempercepat kenaikan jenjang karir mereka.
- Gen z cenderung memiliki pengetahuan mengenai finansial dengan baik. Karena pekerjaan dan uang adalah prioritasnya, maka gen z pun memiliki pengetahuan finansial yang baik serta jelas.
Hal ini dikarenakan gen z sadar, bahwa menabung maupun investasi di masa depan akan penting dalam kehidupan mereka. Selain itu, gen z pun dinilai lebih hati-hati agar mereka tidak terjebak dalam hutang. - Biasanya gen z memiliki orang tua yang berasal dari generasi x. Pada umumnya, gen z lahir dari generasi x atau generasi yang lahir pada tahun 1965 hingga 1979.
Berbeda dengan gen z, generasi x lahir ketika teknologi belum tercipta, akan tetapi generasi x mampu mengikuti perkembangan teknologi tersebut.
Bersikap lebih mandiri. Anak-anak yang lahir pada gen z umumnya adalah seseorang yang lebih mandiri dibandingkan dengan anak-anak yang lahir pada generasi sebelumnya. Hal ini dikarenakan gen z mampu mengambil keputusannya secara mandiri sejak dini, tanpa perlu melibatkan peran maupun pertimbangan dari orang lain.
Bagaimana Gen Z di Indonesia?
Bagaimana gen z di Indonesia? Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, berdasarkan pada hasil sensus penduduk yang dilakukan tahun 2020, disebutkan bahwa gen z merupakan penduduk Indonesia yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012.
Penduduk Indonesia yang termasuk gen z, saat ini telah beranjak dewasa serta tengah mencari dan memiliki pekerjaan. Mereka dinilai memiliki beragam kemampuan, terutama kemampuan yang mampu memengaruhi bidang-bidang dalam kehidupan pribadi, seperti politik, ekonomi, sosial, agama serta budaya.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Nielsen Consumer and Media View, dijelaskan bahwa pada tahun 2016 gen z menetap di 11 kota di Indonesia pada tiga media utama yang digunakan oleh gen z, di antaranya ialah internet, radio, dan tv.
Gen z dianggap mampu memberikan peran yang cukup besar dalam kemajuan suatu bangsa, termasuk Indonesia. Akan tetapi, untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya strategi guna membentuk gen z. Ada lima kunci, agar mampu membentuk gen z.
1. Melakukan pengawasan dalam penggunaan sosial media.
Penggunaan media sosial oleh gen z dianggap masif, bahkan hingga beberapa orang ketergantungan. Meskipun mampu memberikan dampak positif, apabila tidak digunakan dengan bijak, maka sosial media pun mampu memberi dampak negatif. Oleh karena itu, pengawasan dalam penggunaan sosial media perlu dilakukan, terutama pada gen z yang masih di bawah umur.
2. Menjaga komunikasi dengan baik.
Agar menjadi generasi yang unggul, maka gen z harus mampu menjaga komunikasi dengan baik dengan orang lain dan bersosialisasi secara langsung, tidak hanya melalui internet saja.
3. Mencegah hadirnya kesenjangan dalam keterampilan.
Agar gen z menjadi sosok yang unggul, maka perlu adanya transfer keterampilan dalam berbagai bidang. Sehingga, gen z tidak hanya menjadi sosok yang pintar dalam hal teknologi saja, akan tetapi juga meliputi bidang lainnya.
4. Mendukung pemikiran global dengan realitas lokal.
Karena sering berhubungan dengan internet, maka gen z adalah sosok yang memiliki pemikiran global. Oleh karena itu, orang-orang sekitar perlu mendukung pemikiran global tersebut dengan realitas lokal.
5. Membantu gen z dalam menemukan identitas diri.
Ciri khas gen z, ialah memiliki pola pikir yang terbuka serta toleran pada perbedaan. Akan tetapi, gen z dianggap tidak memiliki indikator-indikator untuk menemukan jati dirinya. Oleh karena itu, mereka perlu bantuan untuk menemukan jati diri.
Itulah penjelasan mengenai Gen Z serta karakteristiknya. Apabila Grameds tertarik untuk mengulik lebih dalam mengenai gen z, Grameds dapat mencari tahu dengan membaca buku. Buku-buku terkait gen z maupun era-era generasi lainnya bisa kamu dapatkan di gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia senantiasa menyediakan beragam buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Jadi tunggu apa lagi? Segera beli dan dapatkan bukunya sekarang juga!
Penulis: Khansa
- Academic Skill
- Body Shaming
- Coach
- Cara Agar Pikiran Tenang
- Cara Agar Tidak Stres Menurut Islam dan Psikologi
- Cara Hipnoterapi Diri Sendiri
- Cara Menjadi Ganteng
- Cara Mengejar Impian
- Cara Mengetahui Bakat Diri Sendiri
- Cara Memakai Sumpit
- Cara Menjadi Diri Sendiri
- Cara Menghargai Diri Sendiri
- Cara Mengetahui Kelebihan Diri Sendiri
- Cara Menerima Diri Sendiri
- Cara Menjadi Seorang Pendengar yang Baik
- Contoh Motto Hidup
- Contoh Tujuan Hidup
- Contoh Ice Breaking
- Energi Negatif
- Energi Positif
- Gaya Hidup Hedonisme
- Generasi Milenial
- Generasi Z
- Growth Mindset
- Ikut Merasakan Apa yang Dirasakan Orang Lain
- Inteligensi
- Insting
- Intuisi
- Idealis
- Konflik Destruktif
- Konflik Realistis
- Komunikasi Asertif
- Minder
- Organizational Skills
- Perilaku Optimis
- Pengertian Karma
- Pertanyaan Jujur Yang Sulit Dijawab
- Pertanyaan Sulit untuk Calon Ketua Organisasi
- Realistis
- Social Intelligence
- Sikap Menye Menye
- Sikap Proaktif
- Wasting Time
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien