Kesehatan

Heartburn adalah: Pengertian, Tanda-Tanda, dan Penyebabnya

Heartburn adalah
Written by Adinda Rizki

Heartburn adalah gangguan kesehatan yang sering muncul di atas perut atau di bagian tengah dada. Heartburn dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada penderitanya yang terkadang, disertai dengan rasa asam dan pahit di mulut. Dalam beberapa kondisi, seperti saat berbaring atau setelah makan besar, gejala heartburn bisa jadi lebih parah lagi.

Secara umum, heartburn bisa dialami oleh pasien dari segala usia, dari mulai anak-anak hingga orang tua. Namun, penderitanya cenderung lebih banyak datang dari kalangan usia dewasa.

Di samping itu, heartburn juga sering dialami oleh penderita obesitas, diabetes, dan Gastro-oesophageal reflux disease (GERD). Dalam beberapa kasus, wanita hamil dapat mengalami heartburn jika terjadi pembesaran rahim hingga menekan lambung.

Dengan kata lain, heartburn termasuk gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai oleh siapa saja. Karena itu, dalam artikel ini kita akan membahas tentang pengertian, penyebab, gejala, dan tanda-tanda yang menunjukkan kamu membutuhkan pertolongan dari dokter untuk mengatasi heartburn.

Pengertian Heartburn

Heartburn adalah

pixabay.com

Dilihat dari kondisi yang muncul, heartburn bisa didefinisikan sebagai sensasi perih serta panas seperti terbakar yang terjadi pada dada. Meski disebut “heartburn” namun kondisi ini sebenarnya tidak ada kaitannya dengan jantung (heart) sama sekali.

Penyebab utama heartburn adalah naiknya asam lambung ke kerongkongan yang menimbulkan sensasi seperti terbakar. Gangguan kesehatan yang satu ini bisa mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Bahkan pada beberapa kasus bisa menjadi tanda dari gangguan kesehatan lain seperti Gastro-oesophageal reflux disease (GERD). Menurut Kuswono & Akbar (2021) 20 dari 24 orang responden yang menderita GERD mengaku merasakan gejala heartburn.

Heartburn adalah

Tanda-Tanda dan Gejala Heartburn

Gejala heartburn sangat bervariasi dan bisa berbeda antara satu penderita dengan yang lainnya. Akan tetapi, ada satu gejala yang hampir selalu dirasakan oleh setiap penderita, yaitu sensasi panas seperti terbakar yang muncul di tenggorokan juga dada.

Adapun gejala-gejala umum lain yang biasa dirasakan oleh penderita heartburn adalah:

  • Muncul rasa nyeri atau parah di dada yang terjadi setelah makan atau saat malam hari
  • Rasa sakit di dada ketika berbaring, makan, atau menunduk
  • Mulut terasa pahit atau asam
  • Lebih sering terbangun saat tidur
  • Batuk
  • Muncul rasa seperti terbakar di tenggorokan
  • Ada cairan yang seperti akan keluar dari tenggorokan

Ketujuh gejala ini merupakan yang paling sering dirasakan oleh penderita heartburn, akan tetapi bisa jadi masih ada gejala lain yang tidak disebutkan. Jadi kalau Grameds merasakan gejala-gejala tersebut sebaiknya segera temui dokter di rumah sakit terdekat.

Normalnya, gejala-gejala tersebut berlangsung selama dua jam, namun bisa jadi lebih tergantung pada penyebabnya. Misalnya, kalau heartburn muncul setelah Grameds mengkonsumsi makanan pedas, maka kondisinya hanya berlangsung sampai makanan benar-benar tercerna. Akan tetapi, ada kemungkinan gejala ini muncul kembali beberapa jam kemudian saat Grameds berbaring atau menunduk.

Heartburn adalah

Heartburn Tidak Sama dengan Serangan Jantung

Rasa nyeri di dada biasanya dikategorikan sebagai tanda munculnya serangan jantung dan heartburn. Oleh karena itu, banyak orang yang kesulitan membedakan mana rasa nyeri yang menandakan heartburn dan mana rasa nyeri yang menandakan serangan jantung.

Apalagi, kondisi ini seringkali mempunyai tanda-tanda dan gejala yang cukup mirip. Begitu juga penderitanya yang sama-sama berasal dari kalangan orang dewasa atau penderita berat badan berlebih.

Meski begitu, kamu bisa membedakan apakah rasa nyeri yang kamu rasakan termasuk heartburn atau serangan jantung dengan mencari tahu bagian tubuh yang terasa sakit. Jika rasa nyeri hanya muncul di bagian atas perut dan bagian bawah tulang rusuk, maka ini merupakan heartburn.

Jika rasa nyeri di dada menjalar ke bagian leher, bahu, atau punggung dan disertai dengan keringat dingin, pusing, sesak napas, kemungkinan besar berhubungan dengan serangan jantung.

Terlepas dari perbedaan keduanya, rasa nyeri di dada perlu diwaspadai dan sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terdekat untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Konsultasi ke Dokter?

Ada beberapa gejala heartburn yang harus kamu waspadai dan tidak boleh dianggap remeh. Misalnya seperti rasa tertekan atau sakit di dada yang disertai dengan rasa nyeri di tangan, rahang, dan sulit bernapas.

Jika kondisi ini muncul, segera periksakan diri ke dokter sebab bisa ada kemungkinan rasa nyeri tersebut berhubungan dengan serangan jantung. Selain itu, kamu juga harus segera berkonsultasi dengan dokter jika muncul gejala-gejala lain, seperti:

  • Rasa nyeri di bagian dada yang ekstrim
  • Sulit bernapas
  • Sulit menelan ketika makan
  • Sakit kepala yang tidak normal
  • Dehidrasi
  • Heartburn muncul beberapa kali dalam waktu satu minggu
  • Mual dan muntah meskipun sudah minum obat-obatan yang dijual bebas
  • Muntah darah atau mengeluarkan darah ketika buang air
  • Sulit mengecap rasa yang mengakibatkan penurunan berat badan

Penyebab Heartburn

Heartburn adalah

pixabay.com

Di dalam tubuh kita ada sebuah otot yang terletak di bawah esofagus. Dalam keadaan normal, otot ini berfungsi menghalangi asam lambung naik ke saluran kerongkongan dengan cara membesar dan menutup saat kita menelan makanan atau minuman.

Jika otot ini melemah, asam lambung bisa naik kembali ke esofagus dan menimbulkan sensasi panas seperti terbakar di dada. Inilah yang mengakibatkan heartburn. Nah, otot di bawah esofagus bisa melemah karena beberapa sebab, diantaranya:

1. Makanan dan minuman tertentu

Beberapa jenis makanan dan minuman, terutama yang terlalu pedas, asam, serta berlemak, bisa berpengaruh pada kekuatan otot di bawah esofagus. Maka dari itu, agar kekuatan otot di bawah esofagus tetap normal sebaiknya hindari terlalu banyak mengkonsumsi jenis makanan dan minuman tersebut.

2. Posisi tubuh

Posisi tubuh juga bisa melemahkan otot di bawah esofagus, seperti ketika berbaring setelah makan. Sebab, ketika berbaring asam lambung akan lebih mudah mengalir kembali ke esofagus.

3. Tekanan pada perut

Ketika perut tertekan, lambung serta otot esofagus cenderung akan melemah dan mengakibatkan asam lambung naik ke esofagus. Jadi, kalau kamu sering berolahraga yang berat, atau sedang batuk dan batuknya terlalu kencang, atau memiliki berat badan berlebih, atau hamil, sebaiknya lebih berhati-hati.

4. Riwayat penyakit

Menurut laman eMedicine Health, kondisi kesehatan kamu juga bisa mempengaruhi heartburn. Terutama jika kamu memiliki penyakit seperti diabetes, hernia hiatal, scleroderma, sindrom CREST, serta penyakit autoimun lainnya.

5. Jenis obat-obatan tertentu

Ada beberapa jenis obat-obatan yang terbukti bisa melemahkan kinerja otot di bawah esofagus. Terutama jika kamu sedang menjalani pengobatan asma, tekanan darah, dan jantung, resiko munculnya heartburn akan jadi lebih tinggi lagi.

6. Gaya hidup

Beberapa gaya hidup yang tidak sehat seperti minum minuman beralkohol, merokok, atau mengkonsumsi kafein terlalu sering bisa memicu naiknya asam lambung ke esofagus.

Jenis Makanan dan Minuman yang Dapat Memicu Heartburn

Makanan dan minuman yang kamu konsumsi setiap hari bisa mempengaruhi kondisi kesehatan. Maka dari itu, Grameds harus mengetahui apa saja jenis makanan dan minuman yang dapat memicu heartburn atau sensasi seperti terbakar di dada.

1. Makanan pedas

Di dalam makanan pedas ada kandungan capsaicin yang bisa memperlambat proses pencernaan makanan serta meningkatkan resiko heartburn. Di samping itu, makanan pedas juga berpotensi melukai esofagus yang akan semakin memperburuk rasa nyeri di dada.

2. Makanan berlemak

Kandungan lemak dalam makanan yang berlebihan dapat membuat otot di bawah esofagus melemah dengan cara menstimulasi pelepasan hormon kolesistokinin (CCK). Saat ini terjadi, asam lambung jadi lebih mudah naik ke esofagus.

3. Mint

Banyak yang mengira peppermint dan spearmint efektif untuk meredakan masalah pencernaan. Namun ternyata, ada sebuah penelitian yang membuktikan bahwa terlalu banyak mengkonsumsi mint justru dapat melukai saluran esofagus serta memperburuk heartburn.

Selain itu, masih ada beberapa lagi jenis makanan dan minuman yang dapat memicu heartburn, diantaranya seperti:

  • Minuman bersoda sebab soda terbukti bisa meningkatkan kadar asam lambung sekaligus melemahkan otot esofagus.
  • Kopi, kandungan kafein dalam kopi bisa memicu asam lambung naik dan heartburn
  • Cokelat, kandungan serotonin, kafein, dan theobromine dalam coklat dapat melemahkan otot di bawah esofagus
  • Bawang bombay, bahan makanan yang satu ini memiliki kandungan serat yang berpengaruh pada pencernaan tubuh, termasuk memicu asam lambung naik ke esofagus
  • Alkohol, terutama bir dan wine dapat meningkatkan kadar asam lambung dan juga melukai saluran esofagus

Hal-Hal yang Dapat Meningkatkan Resiko Serangan Heartburn

Heartburn merupakan gangguan kesehatan yang dapat dipicu oleh beberapa faktor, mulai dari gaya hidup, jenis makanan yang dikonsumsi, sampai dengan kondisi kesehatan tubuh. Selain itu, ada beberapa hal lain yang bisa memicu munculnya heartburn:

  • Mengkonsumsi makanan yang berlemak dan pedas
  • Kebiasaan merokok, minum alkohol, dan minum kopi
  • Sedang hamil
  • Obesitas
  • GERD
  • Diabetes
  • Jenis olahraga yang dapat menekan perut seperti sit up atau yang lainnya
  • Menggunakan celana yang terlalu ketat

Komplikasi yang Sering Diakibatkan oleh Heartburn

Heartburn yang dibiarkan dalam waktu lama dan tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat dapat berujung pada munculnya berbagai komplikasi, seperti:

  • Dinding esofagus rusak atau terluka
  • Susah menelan makanan akibat dinding esofagus yang menyempit
  • Muntah darah atau keluar darah saat buang air besar
  • Asma
  • Radang tenggorokan
  • Gigi rusak

Diagnosis Heartburn oleh Dokter

Bagi kamu yang belum pernah berkonsultasi dengan dokter terkait heartburn, mungkin bertanya-tanya bagaimana cara dokter mendiagnosis gangguan kesehatan yang satu ini? In case kamu merasa khawatir, tenang saja sebab dokter atau tenaga profesional medis lainnya akan memulai pemeriksaan gejala fisik serta pertanyaan sejarah medis yang kamu miliki.

Selanjutnya, dokter akan memberikan saran untuk memperbaiki gaya hidup, pola makan, melakukan diet khusus, atau memberikan resep obat-obatan tertentu.

Akan tetapi, jika dokter masih belum terlalu yakin dengan hasil pemeriksaannya atau heartburn yang kamu derita memang sudah cukup parah sampai melukai organ tubuh yang lain, biasanya dokter akan melakukan beberapa jenis tes lainnya, seperti:

1. Endoskopi gastrointestinal

Endoskopi gastrointestinal adalah tes yang dilakukan dengan cara memasukkan kamera kecil lewat mulut. Tujuannya agar dokter dapat melihat keadaan dinding esofagus di dalam tubuhmu. Selain itu, dokter juga bisa mengetahui apa penyebab heartburn yang kamu alami.

2. Manometri esofagus

Manometri esofagus adalah jenis tes yang dilakukan jika hasil tes endoskopi tidak menunjukkan komplikasi apapun namun pasien masih merasakan sakit. Melalui tes ini, dokter dapat melakukan pengecekan kondisi otot bawah esofagus di dalam tubuh, apakah masih berfungsi dengan normal atau tidak.

3. Ambulatory acid probe

Tes ambulatory acid probe dilakukan untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan asam lambung untuk naik sampai ke esofagus.

4. X-ray

Tes X-ray biasa dilakukan untuk mengetahui kondisi bagian esofagus serta dada dengan lebih jelas lagi.

Cara Mengatasi Heartburn

Pada umumnya, heartburn yang masih dalam batas wajar dapat diatasi dengan mengkonsumsi beberapa jenis obat tertentu, misalnya seperti:

  • Antasid untuk menetralkan asam lambung dengan cepat
  • H2–receptor antagonists (H2RA) atau antagonis reseptor H2 untuk mengurangi produksi kadar asam lambung serta meringankan rasa nyeri
  • Proton pump inhibitor (PPI) atau inhibitor pompa proton seperti lansoprazole dan omeprazole.

Meski begitu, kamu harus ingat bahwa obat-obatan ini tidak selalu bekerja dengan baik. Dalam beberapa kasus, penderita justru mengalami serak, napas berbunyi (wheezing), atau pneumina setelah pengobatan.

Artinya, jika setelah mengkonsumsi obat-obatan tersebut kamu masih merasakan gejala heartburn seperti rasa nyeri di dada, maka kamu harus segera memeriksakan diri ke dokter terdekat.

Heartburn adalah

Cara Mencegah Heartburn

Heartburn adalah

unsplash.com

Sensasi seperti terbakar di dada sebenarnya bisa dicegah dengan mengubah pola makan serta gaya hidup sehari-hari. Berikut ini beberapa perubahan yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi gejala-gejala heartburn:

1. Menjaga berat badan

Cara yang pertama adalah dengan mengontrol berat badan. Dengan menjaga berat badan, kamu bisa mengurangi resiko terkena diabetes yang menjadi salah satu penyebab heartburn.

Untuk menjaga berat badan, Grameds bisa melakukan diet yang aman dan sesuai dengan rekomendasi dari dokter.

2. Jaga porsi makan

Sebisa mungkin jaga porsi makan agar tidak terlalu banyak dalam satu waktu. Beberapa orang menganggap makan banyak efektif untuk mencegah rasa lapar dalam waktu lama. Namun ternyata pola makan seperti ini kurang direkomendasikan.

Lebih disarankan untuk makan dengan porsi yang yang sedikit tapi lebih sering. Cara ini lebih efektif untuk menjaga berat badan dan menghindari rasa lapar.

3. Hindari memakai pakaian yang terlalu ketat

Mulai sekarang sebaiknya hindari memakai pakaian yang terlalu ketat sebab pakaian seperti ini akan membuat perut lebih tertekan dan mengakibatkan naiknya asam lambung serta rasa terbakar di dada.

4. Rajin berolahraga

Salah satu kegiatan yang dapat mencegah heartburn adalah rajin berolahraga. Dengan rajin berolahraga, kamu dapat mengontrol berat badan dengan lebih mudah sekaligus menjaga kondisi tubuh agar tetap.

5. Jangan makan sebelum tidur

Beberapa orang sering mengeluh sulit tidur karena perut yang lapar dan memilih makan sesaat sebelum tidur. Namun gaya hidup seperti ini dapat meningkatkan resiko terkena heartburn. Tidur dengan kondisi perut yang penuh dapat membuat asam lambung naik ke esofagus.

6. Jangan langsung berbaring setelah makan

Setelah makan usahakan jangan langsung berbaring, paling beri jeda sekitar 3 jam jika kamu memang ingin berbaring. Soalnya berbaring setelah makan dapat mengganggu proses pencernaan, apalagi jika kamu makan dalam porsi yang besar.

7. Mengganti menu makanan dan minuman yang dikonsumsi

Sebaiknya kurangi makanan dan minuman yang dapat menyebabkan heartburn seperti makanan yang terlalu banyak mengandung lemak, pedas, minuman bersoda, bawang bombay, kopi, coklat, dan yang lainnya.

8. Jangan merokok dan minum minuman beralkohol

Menghindari rokok dan minuman beralkohol berperan besar dalam menjaga kesehatan tubuh, termasuk sistem pencernaan. Sebab dalam rokok dan minuman beralkohol terdapat kandungan-kandungan yang berbahaya dan merusak tubuh secara perlahan.

Heartburn adalah

Demikian pembahasan tentang heartburn, mulai dari pengertian hingga cara mencegahnya. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu.

Jika kamu ingin mencari buku tentang kesehatan, maka bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gilang Oktaviana Putra

BACA JUGA:

  1. Kenali Ciri Asam Lambung Naik Beserta Cara Mencegahnya
  2. Mengenali Ciri-Ciri Asam Lambung dan Cara Mengatasinya 
  3. Belajar dari Meninggalnya Didi Kempot, Pahami 5 Hal Tentang Kesehatan Jantungmu 
  4. Apa Itu Angin Duduk: Gejala, Pemicu, dan Cara Pengobatannya 
  5. Organ Tubuh Manusia: Pengertian, Bagian, dan Fungsinya 

About the author

Adinda Rizki

Saya sudah tertarik dengan dunia menulis sejak usia belia, walaupun saat itu saya hanya bisa menulis cerita-cerita pendek saja. Lewat menulis pula, saya jadi mengetahui banyak kosakata yang belum pernah saya tahu/dengar sebelumnya. Saya senang menulis dengan tema-tema seperti kesehatan, dan juga tentang Korea.

Kontak media sosial Linkedin saya Adinda Rizki