Kesehatan

Mengenali Ciri-Ciri Asam Lambung dan Cara Mengatasinya

Ciri-Ciri Asam Lambung
Written by Adinda Rizki

Ciri-Ciri Asam Lambung – Ciri-ciri asam lambung seringkali diabaikan karena bisa mereda dan hilang begitu saja. Padahal, penyakit yang dikenal dengan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) bisa menyebabkan masalah pencernaan lain yang lebih serius lagi. Seperti peradangan, penyempitan kerongkongan, atau gangguan pernapasan.

Maka dari itu, Grameds harus mengenali ciri-ciri asam lambung sejak dini agar tidak menganggap penyakit ini sebagai masalah “biasa saja” yang dialami banyak orang. Selain itu, kamu juga jadi lebih mudah membedakannya dengan gejala penyakit pencernaan yang lain.

Ciri-Ciri Asam Lambung yang Perlu Kamu Waspadai

Asam lambung adalah cairan yang dihasilkan oleh lambung, bentuknya encer, tidak berwarna, dan sifatnya asam. Di dalam tubuh, cairan ini memiliki fungsi untuk membantu proses penyerapan vitamin B-12, mencegah infeksi, mencerna protein, dan mencegah keracunan makanan.

Akan tetapi, ketika cairan ini naik, kadar keasaman (pH) lambung jadi meningkat dan menimbulkan berbagai masalah pada mulut, kerongkongan, dan pencernaan. Berikut ini beberapa ciri-ciri asam lambung yang biasa muncul:

1. Kesulitan menelan

Gejala pertama yang perlu Grameds waspadai adalah kesulitan menelan atau disfagia. Cairan asam yang ada di dalam lambung ternyata dapat naik ke kerongkongan sehingga menyebabkan luka dan iritasi.

Jika kerongkongan terluka, saluran pencernaan akan menjadi lebih sempit dan membuat kamu jadi kesulitan untuk menelan makanan. Yang pastinya mengganggu kenyamanan kamu saat makan.

2. Nyeri dada

Tak hanya sulit untuk menelan, asam lambung juga bisa menyebabkan nyeri dada. Rasa nyeri ini umumnya dimulai dengan sensasi terbakar yang terasa di perut bagian atas. Setelah itu, perlahan-lahan sensasi bakar tersebut naik ke dada.

Biasanya, rasa nyeri jauh lebih terasa setelah selesai menyantap makanan, berbaring, atau membungkuk. Jika Grameds cukup sering merasakan sensasi terbakar seperti ini, sebaiknya jangan dibiarkan begitu saja, ya. Segera periksakan ke dokter, takutnya ini merupakan gejala dari asam lambung atau GERD.

3. Radang kerongkongan

Seperti yang sudah disebutkan dalam poin pertama, asam lambung dapat naik hingga ke kerongkongan dan menimbulkan radang. Hal ini disebabkan karena asam lambung yang menekan bagian belakang kerongkongan.

Hati-hati, lho, kalau cairan asam di kerongkongan ini dibiarkan, kerongkongan kamu bisa rusak dan menimbulkan radang atau esofagitis.

4. Nyeri/panas di kerongkongan

Selain radang, ternyata asam lambung juga bisa merusak lapisan kerongkongan kamu atau esofagus. Akibat dari kerusakan ini adalah rasa nyeri serta sensasi panas yang di bagian bawah tenggorokan dan dada.

Jika terus dibiarkan, esofagus juga dapat menyebabkan luka-luka lain, seperti jaringan parut (keloid) dan borok pada kerongkongan.

5. Bau mulut

Penderita asam lambung juga beresiko mengalami masalah bau mulut. Penyebab utamanya karena terjadi kerusakan atau pengenduran pada bagian otot kerongkongan atau disebut juga dengan sfingter esofagus bagian bawah (LES).

Dalam kondisi normal, otot kerongkongan akan terbuka secara otomatis ketika menelan agar makanan bisa masuk ke perut, setelah itu akan kembali menutup rapat. Saat terjadi kerusakan, otot kerongkongan ini akan tetap terbuka sehingga asam dari lambung dapat mengalir kembali ke tenggorokan dan menimbulkan bau mulut.

6. Sendawa

Sebenarnya sendawa adalah proses mengeluarkan udara yang berlebih dari saluran pencernaan bagian atas. Normalnya, sendawa hanya terjadi saat kamu menelan udara dalam jumlah yang banyak.

Akan tetapi, jika sendawanya terjadi lebih dari satu sampai dua kali pada waktu yang berdekatan, mungkin saja ini adalah ciri-ciri asam lambung naik. Kondisi ini masih berhubungan dengan penyempitan kerongkongan yang menyebabkan kesulitan menelan. Sebab saat sulit menelan, udara yang masuk secara berlebihan tidak bisa dikeluarkan dengan lancar.

Selain lambung, gangguan kesehatan lain yang terjadi di sekitar area perut adalah maag. Keduanya perlu diwaspadai agar tidak semakin membahayakan. Untuk itu, Grameds bisa membaca buku Maag: Kenali, Hindari, dan Obati karangan Nurheti Yuliarti.

Ciri-Ciri Asam Lambung

Obat Asam Lambung Tanpa Resep Dokter yang Bisa Dibeli di Apotek

Ciri-Ciri Asam Lambung

Unsplash.com

Jika ciri-ciri asam lambung yang terjadi intensitasnya tidak terlalu sering, Grameds bisa mengatasinya dengan obat tanpa resep alias obat bebas yang tersedia di apotek terdekat. Nah, berikut ini tiga jenis obat bebas yang bisa kamu beli:

1. Antasida

Fungsi obat ini adalah untuk menetralkan asam lambung karena di dalamnya terdapat kandungan simetikon. Simetikon merupakan bahan yang dapat mengeluarkan gas berlebih dari dalam tubuh.

Sayangnya, obat ini tidak dapat mengatasi radang tenggorokan yang diakibatkan oleh asam lambung. Selain itu, jika terlalu sering digunakan akan menimbulkan beberapa efek samping. Mulai dari diare, kram perut, sembelit, hingga masalah ginjal. Jadi pastikan ikuti petunjuk penggunaan yang ada di label obatnya, ya!

Contoh dari obat antasida adalah Mylanta®, Malox®, Rolaids®, Gaviscon®, Gelusil®, dan Tums®.

2. H-2 receptor blockers

Obat histamin-2 (H-2) receptor blockers ini dapat mengurangi produksi asam lambung dalam tubuh. Hanya saja, kinerjanya tidak secepat obat antasida. Namun obat ini dapat bertahan lebih lama di dalam tubuh dan meredakan berbagai keluhan.

Bahkan penurunan produksi asam lambung dapat bertahan sampai 12 jam setelah kamu mengkonsumsi obat ini. Beberapa contoh obat jenis ini adalah cimetidine (Tagamet®), ranitidine (Zantac®), dan famotidine (Pepcid®).

3. Proton pump inhibitors (PPI)

Obat jenis proton pump inhibitors (PPI) ini memiliki dosis yang lebih kuat dibanding dua jenis lainnya dan bisa kamu beli secara bebas di apotek terdekat. Obat PPI sangat efektif untuk menurunkan asam lambung, termasuk GERD.

Akan tetapi, pastikan kamu menanyakan aturan minum obat ini ke apoteker ya. Jangan pernah minum obat PPI tanpa anjuran dari apoteker. Kemudian, jika gejala asam lambungnya tidak kunjung membaik setelah 2 minggu, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

Contoh obat PPI yang ada di apotek diantaranya adalah omeprazole (Prilosec®, Zegerid®) dan lansoprazole (Prevacid 24 HR®).

Obat Asam Lambung dengan Resep Dokter yang Ada di Apotek

Jika penyakit asam lambung yang kamu derita tidak kunjung membaik setelah menggunakan obat bebas, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Dengan begitu, kamu akan mendapatkan resep obat yang lebih manjur dan sesuai dengan kondisimu. Beberapa contoh obat asam lambung dengan resep dokter adalah:

1. H-2 receptor blockers dengan resep

H-2 receptor blockers dengan resep biasanya lebih efektif untuk meredakan asam lambung sebab kandungannya dapat menekan produksi asam dalam tubuh. Khususnya setelah makan, maka dari itu, biasanya dokter akan menyarankan mengkonsumsi obat ini 30 menit sebelum makan.

Kelebihan lain obat jenis ini adalah bisa ditoleransi dengan baik oleh tubuh. Tapi kalau dikonsumsi terus menerus dalam jangka panjang, bisa menimbulkan defisiensi vitamin B12. Contoh dari H-2 receptor blockers adalah famotidine, nizatidine, cimetidine, dan ranitidine.

2. Proton pump inhibitors (PPI) dengan resep

Berbeda dengan obat PPI yang dijual bebas, obat PPI dengan resep dokter umumnya punya dosis yang lebih tinggi serta lebih efektif untuk mengobati asam lambung atau GERD.

Cara kerjanya dengan menurunkan kadar asam lambung dan mencegah sel-sel penghasil cairan asam memproduksi asam secara berlebih. Obat jenis ini paling baik diminum satu jam sebelum makan.

Tapi Grameds juga harus hati-hati sebab obat ini bisa menimbulkan efek samping seperti sakit kepala, diare, mual, serta kekurangan vitamin B12. Karena itu, selalu perhatikan aturan minumnya dan lebih bagus lagi dikonsumsi saat perut sedang kosong.

Contoh obat PPI dengan resep di apotek diantaranya esomeprazole, lansoprazole, omeprazole, pantoprazole, rabeprazole, dan dexlansoprazole.

3. Obat penguat sfingter esofagus bagian bawah

Obat penguat sfingter esofagus bagian bawah yang bisa kamu temukan di apotek adalah Baclofen. Ini merupakan anti spastik yang dapat membantu menguatkan kerongkongan bagian bawah.

Sebab saat bagian ini mengendur, asam lambung lebih mudah naik dan menyebabkan sensasi panas di dada (heartburn) yang kerap dirasakan pengidap GERD. Namun, obat ini dapat menyebabkan kelelahan yang disertai dengan mual.

4. Obat prokinetik

Saat kamu melakukan pemeriksaan ke dokter, biasanya akan diberikan resep obat prokinetik. Obat ini dapat mempercepat proses pengosongan sistem pencernaan. Di samping itu, obat prokinetik juga bisa memperkuat otot yang ada di katup kerongkongan bagian bawah.

Obat yang sering diresepkan oleh dokter adalah bethanechol dan metoclopramide. Keduanya berpotensi menyebabkan efek samping berupa depresi, mual, kelelahan, diare, lemas, kecemasan, sampai ketidaknormalan pada gerakan fisik.

Oleh sebab itu, sebaiknya patuhi aturan minum yang tertera dan jika kamu sedang meminum obat-obatan jenis lain, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter. Sebab obat prokinetik tidak bisa sembarangan diminum dengan jenis obat-obatan yang lain.

5. Antibiotik (obat asam lambung akibat infeksi bakteri)

Antibiotik termasuk obat yang tidak bisa kamu konsumsi secara sembarangan. Karena itu untuk mendapatkannya, kamu harus menyertakan resep dari dokter. Beberapa contoh obat antibiotik yang digunakan untuk mengatasi asam lambung adalah amoxicillin, klaritromisin, metronidazole, tetracycline dan levofloxacin.

6. Obat pelindung lapisan usus dan sistem pencernaan

Dalam beberapa kasus, dokter juga akan memberikan resep yang berguna untuk melindungi lapisan usus serta sistem pencernaan. Obat ini dikenal juga dengan agen sitoprotektif. Beberapa contohnya adalah sucralfate dan misoprostol.

Perlu kamu tahu, obat jenis ini tidak bisa kamu beli dengan bebas di apotek dan hanya bisa didapatkan dengan rekomendasi dari dokter.

Cara Memelihara Kesehatan Lambung

Ciri-Ciri Asam Lambung

Unsplash.com

1. Perhatikan jam makan

Saat disibukkan oleh berbagai macam aktivitas, Grameds mungkin lupa waktu dan lupa makan. Bahkan bisa saja makan pagi, makan siang, dan makan malam di-rapel alias cuma makan satu kali dalam satu hari.

Kebiasaan seperti ini berpotensi mengganggu pola makan dan memicu penyakit asam lambung, lho Grameds. Maka dari itu, sesibuk apapun kamu, selalu usahakan sarapan, makan siang, dan makan malam di jam yang sama, ya.

Kalau kamu biasa makan pada malam hari, sebaiknya lakukan 3-4 jam sebelum tidur biar asam lambung tidak naik karena posisi tubuh yang berbaring saat tidur.

Mengatur jam makan juga bisa menjadi cara simple untuk menurunkan berat badan. Seperti yang dijelaskan dalam buku Simple Diet for Muslimah: Diet Antiribet dan Hemat Budget yang ditulis oleh Muyassaroh.

Ciri-Ciri Asam Lambung

2. Konsumsi makanan organik

Saat ini, banyak sekali makanan yang Grameds konsumsi diproses menggunakan cara-cara yang tidak alami alias menggunakan campuran zat kimia. Nyatanya menurut penelitian dalam jurnal Inflammatory Bowel Disease, makanan yang diproses dengan zat kimia sangat berpotensi meningkatkan resiko gangguan pencernaan.

Sedangkan penelitian lainnya memperlihatkan bahwa mengkonsumsi makanan organik yang kaya zat gizi ternyata bisa melindungi lambung dari berbagai macam penyakit pencernaan. Itulah sebabnya, Grameds perlu makan makanan alami setiap hari.

3. Makan sedikit tapi sering

Ketika Grameds makan dengan porsi yang besar, otot lambung jadi meregang karena jumlah makanan yang masuk sangat banyak. Akibatnya lambung menerima tekanan berlebih dan menimbulkan keluhan seperti sakit perut, perut begah, atau heartburn.

Nah, daripada kamu makan dalam porsi banyak, lebih baik kurangi porsinya. Jadi kalau kamu biasa makan tiga kali sehari, coba ubah menjadi 4 – 5 kali tapi dengan porsi yang kecil. Cara ini jauh lebih baik bagi kesehatan lambung karena kinerjanya juga lebih ringan.

4. Kelola stres sebaik mungkin

Rasanya tidak ada manusia di bumi ini yang tidak pernah mengalami stres. Sayangnya, mayoritas dari kita seringkali kesulitan mengelola stres dengan baik. Padahal masalah ini bisa memicu munculnya penyakit GERD.

Mengapa bisa begitu? Sebab saat stres, produksi hormon prostaglandin–hormon yang melapisi lambung dan melindunginya dari pengikisan–berkurang. Mulai sekarang, coba lakukan meditasi atau hobi-hobi yang menyenangkan agar stres berkurang. Kalau perlu, temui psikolog untuk melakukan terapi.

5. Minum dalam jumlah yang tepat

Minum air merupakan kegiatan sederhana yang bisa membantu kamu menjaga kesehatan lambung sebab tingkat keasaman air (pH) tergolong netral. Dengan begitu, air bisa menetralkan tingkat keasaman lambung saat produksi asam sedang tinggi.

Tap ingat, minum air secukupnya saja, ya. Sebab kalau terlalu banyak justru akan mengganggu keseimbangan mineral yang ada di dalam lambung dan malah memicu asam lambung naik.

6. Batasi alkohol dan kafein

Alkohol dan kafein adalah dua stimulan yang sangat bisa mempengaruhi fungsi lambung. Kopi yang biasa kamu minum di pagi hari itu, ternyata bisa menghambat penutupan otot sfingter kerongkongan karena mengandung asam yang tinggi.

Sedangkan, seperti yang kamu tahu, otot ini harus menutup ketika kamu tidak sedang menelan makanan. Jika seperti ini, asam lambung jadi lebih mudah naik ke kerongkongan. Bila hal ini terjadi terus-menerus, maka kamu akan menjadi pengidap penyakit asam lambung atau GERD.

7. Hindari rokok

Selain buruk bagi paru-paru, kebiasaan merokok dan produk tembakau lainnya ternyata buruk juga bagi kesehatan lambung. Pasalnya kandungan nikotin yang ada di dalam rokok dan produk tembakau bisa membuat otot sfingter kerongkongan menjadi lemas.

Seperti alkohol dan kafein, kondisi ini juga memicu asam lambung untuk naik ke kerongkongan dan mengakibatkan radang kerongkongan atau maag.

8. Kurangi tekanan pada perut

Ketika ada tekanan pada perut kamu, lambung menjadi tertekan dan membuat asam lambung naik ke kerongkongan. Karena itu, sebaiknya kurangi tekanan berlebih pada perut dengan melakukan hal-hal ini:

  • Jangan langsung berbaring setelah makan. Tunggu sekitar 2 – 3 jam setelah makan, baru berbaring.
  • Kendurkan ikat pinggang, kancing baju, atau celana setelah mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak
  • Kalau kamu sering mengangkat barang yang berat, usahakan tekuk lutut agar perut tidak tertekuk

9. Tinggikan posisi tubuh saat tidur

Saat kamu tidur, sebaiknya tinggikan posisi tubuh sekitar 15 – 20 cm dengan cara menambahkan bantal di bawah punggung. Selain itu, kalau kamu suka menumpuk bantal sebaiknya ganti dengan penyangga khusus yang lebih padat.

Cara ini cukup efektif untuk mencegah asam lambung mengalir balik ke kerongkongan saat tidur. Selain itu, hindari makan sebelum tidur dan berbaring setelah makan, ya! Ingat, kamu butuh jarak sekitar 2 – 3 jam setelah makan untuk berbaring. Jadi lebih baik skip makan malam, deh!

Supaya kamu lebih paham lagi tentang gangguan-gangguan lambung, buku Dokter Mengapa Sakit Lambungku Tak Kunjung Sembuh? Kiat Mengatasi Gangguan Lambung yang ditulis oleh dr. J. B. Suharjo B. Cahyono, Sp.PD-KGEH bisa membantumu.

Ciri-Ciri Asam Lambung

Demikian beberapa ciri-ciri asam lambung yang perlu Grameds waspadai. Grameds juga bisa membaca buku-buku terkait kesehatan lambung yang bisa kamu temukan di Gramedia.com. Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Penulis: Gilang

BACA JUGA:

  1. Struktur dan Fungsi Lambung pada Manusia
  2. 6 Fungsi Hati pada Sistem Pencernaan dan Bagian-Bagiannya
  3. Fungsi Usus Halus dan Bagian-Bagiannya
  4. Pengertian Sistem Organ Manusia dan Penjelasan Fungsinya
  5. Macam-Macam Sistem Organ Manusia dan Fungsinya
  6. Anatomi Tubuh Manusia: Sistem Organ Manusia dan Fungsinya

About the author

Adinda Rizki

Saya sudah tertarik dengan dunia menulis sejak usia belia, walaupun saat itu saya hanya bisa menulis cerita-cerita pendek saja. Lewat menulis pula, saya jadi mengetahui banyak kosakata yang belum pernah saya tahu/dengar sebelumnya. Saya senang menulis dengan tema-tema seperti kesehatan, dan juga tentang Korea.

Kontak media sosial Linkedin saya Adinda Rizki