Kesehatan

Mengenal Fungsi Eosinofil dan Cara Menurunkan Kadarnya

Fungsi Eosinofil
Written by Adinda Rizki

Fungsi Eosinofil – Eosinofil (bahasa Inggris: eosinophil atau acidophil) merupakan sel darah putih yang berasal dari kategori granulosit yang memiliki peran dalam sistem kekebalan tubuh dengan membasmi parasit multiseluler dan sejumlah infeksi yang ada di dalam makhluk vertebrata. Eosinofil juga turut mengendalikan mekanisme alergi bersama dengan sel biang.

Nah, untuk Grameds yang ingin memahami lebih lanjut lagi seputar eosinofil, maka bisa membaca artikel ini sampai selesai, ya. Pada artikel ini, kita akan membahas pengertian eosinofil hingga penyebab eosinofil tinggi. Tunggu apalagi, langsung saja kita bahas pengertian eosinofil.

Pengertian Eosinofil

Fungsi Eosinofil

Gambar tiga dimensi dari eosinofil (Blausen Medical/Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0 International).

Eosinofil dapat terbentuk melalui proses haematopoiesis yang timbul di sumsum tulang sebelum berpindah ke dalam sirkulasi darah. Eosinofil memiliki kandungan beberapa zat kimiawi, yaitu eosinofil peroksidase, histamin, ribonuklease, lipase, deoksiribonuklease, plasminogen dan sejumlah asam amino yang dikeluarkan melalui proses degranulasi ketika eosinofil telah aktif.

Zat-zat tersebut bersifat toksin terhadap jaringan tubuh dan parasit. Eosinofil adalah sel substrat peradangan dalam proses respon alergi. Pelepasan racun dan proses aktivasi yang dilakukan oleh eosinofil diatur dengan cermat untuk mencegah hancurnya jaringan yang tidak dibutuhkan.

Fungsi Eosinofil

Eosinofil yang dikelilingi oleh sel darah merah (Bobjgalindo/Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0 International).

Seorang individu normal umumnya memiliki rasio eosinofil sekitar 1%–6% terhadap sel darah putih dengan skala sekitar 12 mikrometer–17 mikrometer. Eosinofil dapat ditemukan di medulla oblongata, sambungan antara korteks otak besar dan timus, serta berada di dalam ovarium, saluran pencernaan, limpa, uterus, dan lymph nodes. Namun, tidak ditemukan di paru-paru, esofagus, kulit, dan beberapa organ dalam lain dalam keadaan normal.

Adanya eosinofil di area itu sering kali menjadi suatu pertanda adanya suatu penyakit. Eosinofil bisa bertahan dalam sirkulasi darah selama + 8 jam–12 jam dan berdiam lebih lama sekitar + 8 hari–12 hari di dalam jaringan jika tidak ada stimulasi.

Saat ini, sudah ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menstabilkan tekanan darah. Nah, untuk mengetahui cara ampuh dalam menstabilkan darah, maka kamu bisa membaca buku 49 Kiat Santai Menstabilkan Tekanan Darah. 

Fungsi Eosinofil

button rahmad

Penyebab Eosinofilia (Eosinofil Tinggi)

Seseorang dianggap mengalami eosinofilia jika jumlah eosinofilnya melebihi 500 per mikroliter darah. Sementara itu, kadar eosinofil yang mencapai lebih dari 1.500 per mikroliter disebut dengan hipereosinofilia.

Secara lebih rinci, eosinofilia sering kali dikategorikan menjadi tiga tingkat, yaitu:

  • Rendah: sejumlah 500 eosinofil–150 eosinofil per mikroliter.
  • Sedang: sejumlah 1.500 eosinofil–5.000 eosinofil per mikroliter.
  • Tinggi: lebih dari 5.000 per mikroliter.

Eosinofil adalah salah satu sel darah putih yang berfungsi mencegah penyakit. Sebagaimana dikutip dari laman Mayo Clinic, fungsi utama dari jenis sel darah putih tersebut antara lain:

  • Mengatur peradangan.
  • Menghasilkan reaksi alergi.
  • Menghancurkan zat asing,

Eosinofil tinggi merupakan salah satu pertanda umum keberadaan kanker, infeksi parasit, dan reaksi alergi. Eosinofilia bisa terjadi di dalam darah (eosinofilia darah) atau di jaringan tempat pembengkakan dan infeksi (eosinofilia jaringan).

Eosinofilia jaringan bisa diketahui melalui langkah eksplorasi atau saat cairan di dalam tubuh, misalnya lendir di jaringan hidung, dicek di laboratorium. Jika seseorang mengalami eosinofilia jaringan, kandungan eosinofil di dalam aliran darah kemungkinan berada di batas yang normal. Sementara itu, eosinofilia darah bisa diketahui melalui tes darah, sering kali sebagai bagian dari pemeriksaan darah secara lengkap.

Eosinofilia terjadi saat sumsum tulang memproduksi eosinofil terlalu banyak. Sebagaimana keterangan yang dikutip dari jurnal yang dirilis oleh US National Library of Medicine, sejumlah keadaan yang mengakibatkan eosinofil seseorang meningkat, yaitu:

1. Alergi

Eosinofilia ringan terjadi saat kadar eosinofil lebih rendah dari 1.500/mcL, tetapi lebih tinggi dari jumlah normal yang kerap kali ditemukan pada seseorang dengan penyakit alergi, yaitu asma dan rhinitis alergi. Sementara itu, dermatitis atopik bisa menyebabkan kadar eosinofil yang sedikit lebiht tinggi.

Sinusitis kronis, khususnya tipe polipoid, bisa mengakibatkan eosinofilia dalam kategori ringan hingga sedang. Ketika mengalami keadaan tersebut, seseorang sering kali akan merasakan asma dan alergi hidung terlebih dahulu. Alergi obat juga bisa mengakibatkan eosinofilia ringan hingga berat. Obat-obatan yang bisa menjadi pemicu keadaan ini antara lain:

  • Antibiotik, yaitu dapson, penisilin, sefalosporin, dan antibiotik berbasis sulfa.
  • Antiepilepsi, yaitu fenitoin, karbamazepin, lamotrigin, dan asam valproik.
  • Antiretroviral, yaitu nevirapine dan efavirenz.
  • Obat antiinflamasi nonsteroid, yaitu ibuprofen.
  • Penghambat oksidase xantin, yaitu allopurinol.

2. Penyakit EGPA

Eosinophilic granulomatosis with polyangiitis (EGPA) atau sebelumnya lebih dikenal dengan nama Sindrom Churg-Strauss merupakan penyakit yang diakibatkan oleh peradangan di tipe sel tertentu yang berada di dalam jaringan atau darah. Peradangan itu mengakibatkan kandungan kadar eosinofil meningkat.

Mayoritas seseorang yang menderita EGPA mengalami kadar peningkatan sel darah putih, termasuk eosinofilia. Penderita EGPA biasanya membentuk lebih dari 10% eosinofil dari total sel darah putih, padahal normalnya eosinofil paling banyak hanya sekitar 5%–6% dari total leukosit.

3. Infeksi

Beberapa infeksi parasit dapat menyebabkan eosinofil seseorang tinggi. Infeksi-infeksi itu bisa menjadi pemicu seseorang mengalami eosinofil tinggi dengan tipe ringan sampai dengan parah. Beberapa infeksi parasit tersebut antara lain:

Infeksi cacing:

  • Ascariasis.
  • Echinococcosis.
  • Eosinofilia paru tropis.
  • Infeksi cacing tambang.
  • Ioiasis.
  • Klonorkiasis.
  • Sistiserkosis.
  • Skistosomiasis.
  • Strongyloidiasis.
  • Trichinellosis.

Infeksi protoza:

  • Isospora belli.
  • Dientamoeba fragilis.
  • Sarcocystis.

4. Penyakit autoimun

Beberapa penyakit autoimun juga dapat mengakibatkan eosinofil seseorang tinggi. Eosinofilia yang berhubungan dengan penyakit autoimun antara lain:

  • Dermatomiositis.
  • Dermatitis herpetiformis (penyakit Celiac).
  • Lupus erythematosus sistemik.
  • Penyakit radang usus.
  • Pemfigoid bulosa.
  • Rheumatoid arthritis yang parah.
  • Sarkoidosis.
  • Sindrom Behcet.
  • Sindrom Sjögren.
  • Sklerosis sistemik progresif.

5. Kanker

Kadar eosinofil yang tinggi juga dapat menjadi gejala keganasan atau kanker. Namun demikian, bukan berarti seseorang pasti mengidap kanker jika mengalami eosinofilia. Beberapa kanker yang berhubungan dengan eosinofilia, yaitu:

  • Adenokarsinoma (kanker kelenjar) di saluran pencernaan.
  • Kanker paru.
  • Kanker terkait epitel skuamosa (vagina, leher rahim, kulit, penis, nasofaring, dan kandung kemih).
  • Kanker tiroid.
  • Leukemia eosinofilik akut atau kronis.
  • Leukemia myelomonocytic kronis.
  • Limfoma (sel T dan Hodgkin).

Situs Cleveland Clinic meyatakan jika gangguan eosinofilik sering kali disebut dengan nama yang menunjukkan lokasi gangguan terjadi, yaitu:

  • Esofagitis eosinofilik, yaitu gangguan yang terjadi di esofagus.
  • Fasciitis eosinofilik, yaitu gangguan yang terjadi di fasia atau jaringan ikat di seluruh tubuh.
  • Gastritis eosinofilik, yaitu gangguan yang terjadi di lambung.
  • Gastroenteritis eosinofilik, yaitu gangguan yang terjadi di lambung dan usus kecil.
  • Kolitis eosinofilik, yaitu kelainan yang terjadi di usus besar.
  • Pneumonia eosinofilik, yaitu gangguan yang terjadi di paru-paru.
  • Sistitis eosinofilik, yaitu kelainan yang terjadi di kandung kemih.

Hubungan Jumlah Eosinofil dengan Kesehatan Tubuh

Beberapa penyakit dapat mengakibatkan kandungan eosinofil menjadi tidak normal, baik itu lebih tinggi maupun lebih rendah.

Kadar eosinofil di bawah normal dapat diakibatkan oleh alkohol yang dikonsumsi secara berlebihan atau kelebihan hormon kortisol di dalam tubuh (sindrom Cushing). Sementara itu, kandungan eosinofil yang tinggi dapat ditemukan di beberapa penyakit, yaitu:

1. Eksim

Kandungan eosinofil yang tinggi dapat menunjukkan menandakan adanya alergi, salah satunya adalah eksim. Selain peningkatan kandungan eosinofil, eksim juga dapat ditunjukkan dengan kulit kering, bersisik, gatal bentol-bentol, dan kemunculan bercak berwarna merah kecokelatan.

2. Infeksi Cacing

Banyaknya kadar eosinofil juga dapat menjadi suatu pertanda adanya infeksi cacing, salah satunya adalah filariasis. Filariasis atau sering disebut dengan kaki gajah adalah infeksi cacing tipe filaria yang menyerang pembuluh getah bening yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.

3. Rheumatoid arthritis

Peningkatan kandungan eosinofil dapat terjadi jika seseorang mengalami penyakit rheumatoid arthritis. Penderita penyakit itu umumnya mendapati gejala berupa kelelahan, nyeri sendi, sendi bengkak, sendi kaku, demam, dan tidak nafsu makan.

4. Leukemia

Leukemia adalah kanker darah yang juga dapat mengakibatkan kandungan kadar eosinofil meningkat. Penyebab leukemia belum diketahui dengan pasti.

Namun demikian, ada beberapa hal yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya leukimia, yaitu faktor keturunan, paparan radiasi, kelainan genetik, dan riwayat pengobatan kanker (kemoterapi).

Selain penyakit-penyakit di atas, tingginya kadar eosinofil juga bisa menandakan beberapa penyakit lain, seperti kolitis ulseratif, penyakit Crohn, vaskulitis, sindrom hipereosinofilia, dan kanker ovarium.

Keadaan lain yang juga kemungkinan dapat mengakibatkan peningkatan kadar eosinofil adalah penggunaan obat jenis tertentu, seperti obat penekan nafsu makan atau amfetamin, obat laksatif yang mengandung psyllium, dan antibiotik.

Jumlah eosinofil dalam darah memang dapat menjadi pertanda keadaan kesehatan seseorang. Namun, untuk memastikannya tidak bisa jika hanya mengacu kepada kandungan eosinofil. Dokter lantas memadukan hasil pemeriksaan lain, misalnya pemeriksaan fisik, sebelum memastikan diagnosa suatu penyakit.

Fungsi Eosinofil

button rahmad

Apa Bahaya Eosinofil Tinggi?

Kadar eosinofil yang sangat tinggi bisa membuat seseorang mengalami kondisi yang disebut dengan sindrom hipereosinofilik. Keadaan tersebut termasuk ke dalam tipe eosinofilia sedang hingga parah dan dapat mengakibatkan beberapa keadaan yang perlu diwaspadai.

Beberapa kondisi ini dikategorikan menjadi empat jenis, yaitu:

  • Sindrom hipereosinofilik idiopatik, yaitu eosinofil lebih dari 1.500/mcL darah dengan kerusakan organ tahap akhir.
  • Sindrom hipereosinofilik limfoproliferatif, yaitu eosinofil lebih dari 1.500/mcL darah yang sering kali dihubungkan dengan ruam.
  • Sindrom hipereosinofilik mieloproliferatif, yaitu eosinofil lebih dari 1.500/mcL darah, gejala yang muncul kerap kali berupa splenomegali, komplikasi terkait jantung, dan trombosis.
  • Eosinofilia episodik terkait angioedema (sindrom G), yaitu keadaan yang muncul dapat berupa demam siklis, pembengkakan, gatal-gatal, pruritus, peningkatan eosinofil yang signifikan, dan peningkatan IgM (salah satu bentuk antibodi yang muncul untuk melawan infeksi).

Cara Menurunkan Eosinofil Tinggi

Cara menurunkan eosinofil yang tinggi berbeda-beda tergantung penyebabnya. Sejumlah pengobatan yang kemungkinan diberikan untuk mencegah eosinofilia, antara lain:

  • Menghentikan pengobatan tertentu, terutama dalam kasus reaksi alergi obat.
  • Menghindari makanan tertentu, terutama dalam kasus esofagitis.
  • Minum obat antiinfeksi atau antiinflamasi.

Seseorang kemungkinan tidak akan menyadari eosinofilnya berada di atas kadar normal jika tidak melakukan pemeriksaan darah. Untuk menemukan penyebab pasti eosinofil meningkat, para dokter mungkin akan melaksanakan beberapa tahap pemeriksaan penunjang dan tambahan lainnya untuk mengonfirmasi penyakit dengan lebih jelas.

Mengapa Cek Hitung Eosinofil Dilakukan?

Para dokter umumnya akan menganjurkan untuk melakukan cek hitung eosinofil jika dicurigai adanya salah satu atau beberapa kondisi berikut ini.

  • Adanya efek samping dari penggunaan obat-obatan.
  • Mengalami infeksi parasit.
  • Reaksi alergi yang parah.

Selain itu, para dokter juga dapat memperoleh kandungan eosinofil yang abnormal saat melihat hasil pemeriksaan darah lengkap. Pemeriksaan itu mencakup pengecekan semua tipe sel darah, tidak terkecuali presentasi untuk setiap tipe sel darah putih yang terkandung di dalam darah. Pemeriksaan tersebut akan memberi informasi mengenai kadar jumlah sel darah putih yang tidak normal, rendah atau terlalu tinggi. Jumlahnya pun juga bermacam-macam untuk keadaan medis tertentu.

Persiapan Sebelum Melakukan Cek Hitung Eosinofil

Orang dewasa yang akan melakukan cek hitung eosinofil tidak memerlukan persiapan khusus. Namun, mereka harus tetap memberitahukan berbagai obat yang sedang dikonsumsi, termasuk vitamin. Pasalnya, beberapa jenis obat dapat berinteraksi dan memengaruhi hasil pemeriksaan.

Jenis obat yang dapat menyebabkan hasil cek hitung eosinofil meningkat, yaitu:

  • Amfetamin (obat penekan nafsu makan).
  • Obat antibiotik tertentu.
  • Obat pencahar tertentu yang mempunyai kandungan psyllium.
  • Obat penenang.
  • Obat jenis interferon.

Bagaimana Prosedur Cek Hitung Eosinofil Dilakukan?

Dokter atau petugas medis akan melakukan pengambilan sampel darah dari bagian lengan dengan cara berikut ini.

  • Area yang akan diambil darahnya dibersihkan terlebih dahulu dengan memakai cairan antiseptik. Selanjutnya, jarum akan dimasukkan ke dalam pembuluh dan tabung dipasang untuk menampung darah.
  • Setelah sampel darah terkumpul, lalu dibawa ke bagian laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan.
  • Selanjutnya, darah diletakkan pada slide mikroskop dan ditambah zat pewarna. Zat tersebut akan membuat eosinofil muncul dalam bentuk butiran berwarna oranye kemerahan.
  • Selanjutnya, butiran itu akan dihitung untuk setiap 100 sel. Persentase eosinofil akan dikalikan dengan jumlah sel darah putih untuk mengetahui jumlah eosinofil.

Bagaimana Hasilnya?

Kadar normal eosinofil adalah tidak lebih dari 500 sel per mikroliter atau sel/mcL. Namun, kisaran normal itu dapat bervariasi untuk setiap laboratorium. Jadi, pastikan tanyakan langsung kepada dokter untuk memperoleh hasil yang lebih akurat. Kadar eosinofil yang terlalu rendah atau tinggi memperlihatkan adanya masalah kesehatan di tubuh.

1. Nilai Eosinofil Terlalu Tinggi

Kondisi ini dikenal dengan eosinofilia. Tingkat keparahannya sebagai berikut.

  • Rendah: sejumlah 500 eosinofil–150 eosinofil per mikroliter.
  • Sedang: sejumlah 1.500 eosinofil–5.000 eosinofil per mikroliter.
  • Tinggi: lebih dari 5.000 per mikroliter.

Penyebab tingginya nilai eosinofil dalam darah atau eosinofilia antara lain:

  • Reaksi alergi, termasuk pula demam.
  • Eksim.
  • Masalah autoimun.
  • Defisiensi kelenjar adrenal.
  • Infeksi jamur.
  • Infeksi parasit.
  • Leukemia atau kelainan darah lainnya.
  • Sindrom hipereosinofilik.
  • Demam scarlet.
  • Kolitis ulserativa.
  • Efek samping penggunaan obat.
  • Penolakan cangkok organ.

2. Nilai Eosinofil Terlalu Rendah

Sementara itu, kadar eosinofil yang terlalu rendah dapat terjadi dikarenakan beberapa hal berikut:

  • Kelebihan tipe steroid tertentu di dalam tubuh karena masalah kesehatan, misalnya Sindrom Cushing.
  • Keracunan alkohol.

Darah kental merupakan salah satu penyakit yang cukup berbahaya, sehingga sudah seharusnya bagi Grameds mengetahui tentang darah kental. Salah satu buku yang bisa dijadikan sebagai referensi dalam mendalami apa itu darah kental adalah buku Darah Kental, Siaga dan Tangkal Terjadinya Darah Kental. Buku ini menjelaskan darah kental dengan cara awan yang sederhana, tidak dengan istilah kedokteran yang membuat pusing kepala, sehingga Anda mudah memahaminya. Darah kental bisa dicegah dan dikalahkan.

Fungsi Eosinofil

button rahmad jpg

Adakah Efek Sampingnya?

Cek hitung eosinofil terbilang aman dilakukan. Namun, tetap ada risiko terjadinya efek samping untuk beberapa orang, yaitu:

  • Perdarahan yang berlebihan.
  • Merasa pusing atau pingsan.
  • Infeksi di kulit.
  • Penumpukan darah di bawah kulit atau hematoma.

Penutup

Eosinofil merupakan sel darah putih yang berasal dari kategori granulosit yang memiliki peran dalam sistem kekebalan tubuh dengan membasmi parasit multiseluler dan sejumlah infeksi yang ada di dalam makhluk vertebrata. Eosinofil juga turut mengendalikan mekanisme alergi bersama dengan sel biang. Eosinofil dapat terbentuk melalui proses haematopoiesis yang timbul di sumsum tulang sebelum berpindah ke dalam sirkulasi darah.

Itulah artikel terkait “pengertian eosinofil” yang dapat kalian gunakan untuk referensi dan bahan bacaan. Jika ada saran, pertanyaan, dan kritik, silakan tulis di kotak komentar bawah ini. Bagikan juga tulisan ini di akun media sosial supaya teman-teman kalian juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.

Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, Grameds juga bisa membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan dan pengetahuan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat!

Rujukan

  • “Cek Hitung Eosinofil”. Halodoc. Diakses tanggal 28 Februari 2023.
  • “Eosinophil – Definition of Eosinophil in English by Oxford Dictionaries”. Oxford Dictionaries. Diakses tanggal 28 Februari 2023.
  • “Fungsi dan Hubungan Jumlah Eosinofil dengan Kesehatan Tubuh”. Alodokter. Diakses tanggal 28 Februari 2023.
  • “Mencari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasi Eosinofil Tinggi”. HelloSehat. diakses tanggal 28 Februari 2023.
  • “Penyebab Eosinofil Tinggi dan Cara Menurunkan Kadarnya”. SehatQ. Diakses tanggal 28 Februari 2023.
  • “Penyebab dan Cara Mengatasi Eosinofil Rendah”. Klikdokter. Diakses tanggal 28 Februari 2023.

BACA JUGA:

About the author

Adinda Rizki

Saya sudah tertarik dengan dunia menulis sejak usia belia, walaupun saat itu saya hanya bisa menulis cerita-cerita pendek saja. Lewat menulis pula, saya jadi mengetahui banyak kosakata yang belum pernah saya tahu/dengar sebelumnya. Saya senang menulis dengan tema-tema seperti kesehatan, dan juga tentang Korea.

Kontak media sosial Linkedin saya Adinda Rizki