Kimia

Bahaya Air Raksa yang Dapat Ditimbulkan Bagi Kesehatan

Bahaya Air Raksa
Written by Restu N

Bahaya Air Raksa – Air raksa merupakan salah satu unsur kimia yang diidentifikasi dengan simbol Hg dan nomor atom 80. Unsur tersebut menyimpan merkuri dan dapat membahayakan kesehatan, terutama jika tertelan, terhirup, bahkan terserap oleh kulit.

Raksa merupakan satu-satunya elemen logam yang berbentuk cair ketika suhu dan tekanannya berada dalam keadaan normal. Unsur kimia tersebut sering kali dipakai di dalam termometer dan barometer.

Pada termometer, berkat adanya air raksa, maka kita jadi lebih mudah dalam mengetahui suhu panas tubuh. Namun, sebenarnya air raksa memiliki bahaya yang jarang diketahui oleh orang. Lalu, apa bahaya air raksa? Kamu bisa mengetahui bahaya air raksa dengan menyimak artikel ini sampai selesai, ya.

Pengertian Raksa

Bahaya Air Raksa

Garis spektrum raksa (Bionerd/Creative Commons Attribution 3.0 Unported).

Raksa memiliki nama lama air raksa dan hydrargyrum (bahasa Latin: Hydrargyrum, yang berarti “air” atau “cairan perak”) atau merkuri. Raksa adalah unsur kimia di tabel periodik yang diidentifikasi dengan simbol Hg dan nomor atom 80. Kandungan golongan logam transisi tersebut umumnya berwarna keperakan.

Raksa merupakan salah satu dari lima unsur (bersama brom, cesium, galium, dan fransium) yang berbentuk cair dalam suhu kamar, serta gampang menguap. Raksa akan menjadi padat pada tekanan sekitar 7.640 Atm.

Kelimpahan raksa berada di urutan ke-67 di antara elemen lain di kerak bumi. Raksa (Hg) yang ditemukan di alam berbentuk unsur merkuri (Hg0), merkuri monovalen (Hg1+), dan bivalen (Hg2+). Kesemuanya merupakan logam paling rapuh.

Berdasarkan keterangan dari laman World Health Organization (WHO) yang bertajuk Mercury and Health, raksa kerap dipakai sebagai bahan termometer, barometer, amalgam gigi, dan berbagai peralatan ilmiah lainnya. Massa jenisnya yang tinggi mengakibatkan berbagai benda seperti bola biliar akan terapung jika ditempatkan di dalam cairan raksa, meskipun volume terendamnya hanya 20%.

Raksa merupakan unsur yang tidak ada di dalam tubuh manusia dalam keadaan normal, tetapi memiliki sifat mudah terakumulasi di dalam jaringan tubuh. Raksa bisa diserap oleh tubuh melalui makanan, kulit, pencernaan, dan paru-paru.

Merkuri yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan seseorang mengalami penurunan koordinasi sistem saraf, kepandaian, daya penglihatan, dan daya pendengaran.

Tingkat dosis yang bisa mengakibatkan kematian dapat tercapai jika kandungan raksa yang masuk ke dalam tubuh manusia sebanyak 0,2 gram–1,0 gram. Jika seseorang menghirup udara yang mengandung uap air raksa > 100 μg/m3 tiap hari selama 5–8 jam, dirinya akan mengalami disfungsi di berbagai organ tubuhnya.

Raksa mulai digunakan dimanfaatkan di dalam bidang kosmetik sebagai salah satu zat pembuat sediaan kosmetik. Hal ini dikarenakan raksa memiliki kemampuan dalam mencegah pembentukan melanin di permukaan kulit.

Raksa dapat membuat kulit lebih putih dan mulus dalam tempo yang relatif singkat. Namun, zat tersebut memiliki dampak negatif bagi kesehatan.

Efek raksa yang bersifat akumulasi tersebut akan menyebabkan keracunan sistematis jika dipakai dalam jangka panjang, meskipun belum terasa dalam hitungan beberapa hari. Akibatnya, para konsumen sering kali tidak merasakan efek samping yang sangat merugikan itu.

Gejala keracunan raksa dapat ditandai dengan kaburnya penglihatan, sakit kepala, susah menelan, dan menurunnya daya ingat.

Seseorang yang mengalami keracunan raksa akan merasakan kaki dan tangannya menebal, mulutnya terasa tersumbat, gusinya membengkak, dan kerap kali diiringi dengan diare. Seseorang akan mati jika menelan raksa, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh ion logam berat selalu menjadi permasalahan bagi negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia, sehingga keberadaan ion berat di lingkungan perlu diawasi lebih ketat.

Salah satu ion logam berat yang berbahaya bagi kesehatan adalah air raksa itu sendiri. Banyak industri yang memakai merkuri atau air raksa, sebagian di antaranya pembuangan limbahnya belum memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Sebagai contoh, pabrik plastik, sabun, dan kosmetik. Pabrik plastik memakai raksa dalam proses produksinya, sedangkan industri sabun dan kosmetik memakai raksa sebagai campuran bahan antiseptik. Demikian juga halnya amalgam untuk penambalan gigi dan berbagai fungisida dalam bidang pertanian.

Riwayat Pemakaian Raksa

Petunjuk arkeologis tertua tentang riwayat pemanfaatan raksa ditemukan di pekuburan Mesir Kuno yang bertanda waktu 1500 Sebelum Masehi (SM). Sementara itu, catatan dan temuan dari berbagai peradaban kuno juga menyebut pemakaian raksa.

Raksa di Tiongkok dan Tibet dianggap berkhasiat untuk memelihara kesehatan, memperpanjang usia, dan mengobati fraktur atau retak tulang, meskipun kenyataannya uap raksa begitu toksik.

Qín Shǐ Huáng Dì, Kaisar pertama Tiongkok bersatu, dilaporkan meninggal dunia karena meminum raksa dengan campuran bubuk giok yang dianggap sebagai ramuan untuk memperpanjang umur.

Aristoteles dalam buku terpentingnya berjudul De Anima menyatakan jika Daedalus menciptakan patung kayu dengan wujud Dewi Venus yang tampak bergerak dengan menuangkan air raksa di dalamnya. Sementara itu, orang-orang Mesir Kuno, Yunani Kuno, dan Romawi Kuno memanfaatkan sinabar (raksa sulfida) sebagai campuran olesan atau kosmetik.

Para alkimiawan memang berpendapat jika raksa merupakan prima materia atau unsur awal, yang merupakan asal-usul semua logam. Raksa dianggap bisa membentuk logam lain dengan mengatur kuantitas dan kualitas belerang yang dicampurkan dengan raksa.

Campuran raksa yang paling murni akan membentuk emas. Inilah yang menjadi tujuan utama para alkimiawan untuk menciptakan emas dari raksa. Sekitar 500 SM, raksa digunakan sebagai bahan amalgam.

Pendergast dalam penelitiannya berjudul Ancient Maya Mercury, menyebut jika sisa kolam raksa ditemukan di suatu lapangan yang berada di Lamanai, tempat yang pernah menjadi kota utama kebudayaan suku Maya.

Selanjutnya, sejumlah besar raksa ditemukan di dalam ruangan dengan kedalaman sekitar 20 meter di bawah bangunan Temple of the Feathered Serpent (Kuil Ular Berbulu) Teotihuacan pada November 2014. Kuil itu merupakan bangunan terbesar ketiga peninggalan Teotihuacan di Mexico, bersama-sama dengan sisa tubuh jaguar, patung giok, kotak berisi cangkang berukir, dan bola karet.

Air raksa berada di alam melalui proses yang alami, tetapi ikut menyebar di udara melalui polusi hasil pembuangan limbah industri. Logam yang beterbangan di udara itu lantas jatuh dan terakumulasi di perairan, baik laut maupun sungai, dan berkesempatan mencemari sumber air minum dan makanan.

Raksa cair begitu mudah menguap atau berubah bentuk menjadi gas, bahkan pada suhu ruangan. Kelompok yang paling berisiko memperoleh efek negatif dari raksa di dalam air minum adalah anak-anak dan janin di dalam kandungan. Ini dikarenakan daya tahan tubuh mereka tidak begitu kuat seperti halnya orang dewasa.

Produk yang Mengandung Air Raksa

Air raksa dapat ditemukan di beberapa kondisi lingkungan atau benda-benda yang dekat dengan kehidupan manusia, yaitu:

1. Kosmetik

Air raksa dapat terkandung di dalam produk pemutih maupun pencerah kulit, seperti krim wajah dan sabun. Pada prosesnya, raksa memang bisa menghambat pembentukan melanin atau pigmen kulit, sehingga menyebabkan warna kulit menjadi lebih cerah.

Namun, efek samping dari kosmetik bermerkuri sangatlah berbahaya. Oleh karena itu, selalu periksalah kandungan kosmetik yang kalian pakai dan cari tahulah apakah sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

2. Bahan Pangan

Merkuri yang mengendap di perairan dapat masuk ke tubuh kerang, ikan, cumi-cumi, dan binatang laut lainnya. Air raksa. Air raksa dalam bentuk metil-merkuri masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai binatang laut itu.

Ikan yang lebih besar dan dapat hidup lebih lama akan semakin banyak mengandung metil merkuri. Beberapa jenis ikan dengan badan besar sebaiknya dihindari, misalnya hiu, todak, tuna, dan tenggiri.

3. Udara yang Tercemar Raksa

Selain produk kosmetik dan bahan pangan yang berasal dari laut, air raksa juga dapat oleh manusia. Udara yang tercemar merkuri biasanya diakibatkan oleh proses pertambangan dan industri, misalnya pembakaran batu bara, pembangkit listrik, dan penambangan emas.

Air raksa ini lantas dilepas ke udara dan berpotensi masuk ke dalam tubuh manusia melalui sistem pernapasan.

Bahaya yang Ditimbulkan Merkuri

Air raksa atau merkuri merupakan salah satu unsur alami yang bisa ditemukan di tanah, air, dan udara. Namun, cairan ini dapat membahayakan kesehatan jika terserap oleh kulit, terhirup, atau tertelan.

Merkuri wajib dihindari karena memiliki efek yang membahayakan kesehatan. Secara umum, berikut ini adalah berbagai bahaya yang dapat terjadi jika seseorang terlalu banyak terkena paparan merkuri.

1. Janin, Bayi, dan Anak-Anak

Paparan merkuri berlebihan terhadap ibu hamil dapat mengakibatkan gangguan sistem saraf dan pertumbuhan otak janin.

Paparan merkuri secara berlebihan akan memengaruhi fungsi kognitif, kemampuan berpikir, daya ingat, kemampuan berbahasa, keterampilan motorik halus, keterampilan spasial visual, dan kemampuan belajar anak-anak.

2. Orang Dewasa dan Lansia

Secara umum, banyaknya merkuri di dalam tubuh manusia bisa membahayakan jantung, otak, paru-paru, ginjal, dan sistem kekebalan tubuh, bahkan mengakibatkan kematian. Hal tersebut juga berlaku bagi siapa saja dengan berbagai umur.

Seseorang yang mengalami keracunan merkuri bisa merasakan beberapa gejala sebagai berikut.

  • Gangguan berjalan, berbicara, dan mendengarkan.
  • Gangguan fungsi koordinasi tubuh.
  • Gangguan pendengaran dan penglihatan.
  • Kesemutan di bagian tubuh seperti kaki, tangan, dan sekitar mulut.
  • Lemah otot.
  • Perubahan mental, seperti merasa bingung dan cemas.
  • Ruam kulit.
  • Sakit kepala.
  • Tremor atau tubuh gemetaran

Untuk menghindari keracunan merkuri, cara paling bijaksana yang dapat dilakukan antara lain:

  • Cegah pencemaran lingkungan dengan membungkus benda-benda yang mengandung merkuri sebelum membuangnya, seperti bohlam lampu dan termometer.
  • Cuci tangan sampai benar-benar bersih jika tidak sengaja menyentuh bahan-bahan yang mengandung air raksa.
  • Hentikan pemakaian kosmetik atau benda-benda yang mengandung merkuri.
  • Hindari mengonsumsi jenis bintang laut yang kemungkinan mengandung merkuri, khususnya para ibu hamil.
  • Pastikan produk yang digunakan sehari-hari bebas dari bahan merkuri.

Jika kalian mendapatkan gejala-gejala keracunan merkuri setelah memakai kosmetik atau mengonsumsi makanan laut, segeralah hubungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan.

Penutup

Air raksa merupakan salah satu unsur kimia yang diidentifikasi dengan simbol Hg dan nomor atom 80. Air raksa atau merkuri merupakan salah satu unsur alami yang bisa ditemukan di tanah, air, dan udara. Namun, cairan ini dapat membahayakan kesehatan jika terserap oleh kulit, terhirup, atau tertelan.

Itulah artikel terkait “bahaya air raksa” yang dapat kalian gunakan untuk referensi dan bahan bacaan. Jika ada saran, pertanyaan, dan kritik, silakan tulis di kotak komentar bawah ini. Bagikan juga tulisan ini di akun media sosial supaya teman-teman kalian juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.

Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, Grameds juga bisa membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan dan pengetahuan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat!

Rujukan

  • “3 Hal yang Perlu Diketahui tentang Air Raksa”. Halodoc. Diakses pada 28 Februari 2023.
  • “Bahaya Air Raksa Bagi Tubuh Kita” Alodokter. Diakses pada 28 Februari 2023.

Rekomendasi Buku dan E-Book Terkait Bahaya Air Raksa

1. Merkuri dan Keberadaannya

Bahaya Air Raksa

button rahmad

Merkuri yang dikenal dengan air raksa telah menyebabkan kematian lebih dari 1.000 orang di Jepang pada 1968. Peristiwa itu lebih dikenal dengan Minamata disease. Masuknya merkuri ke dalam tubuh manusia dalam kasus Minamata disease ini juga telah mengakibatkan belasan ribu orang Jepang menderita kerusakan fungsi saraf otak dan kerusakan fungsi genetik, yang akhirnya menyebabkan kelumpuhan dan cacat turunan. Kasus yang serupa terulang kembali di Iran pada 1971 yang menyebabkan lebih dari 10.000 orang kehilangan nyawa dan kira-kira 100.000 orang menderita penyakit seperti yang terjadi di Jepang. Dua bencana tragis yang diakibatkan oleh pencemaran merkuri ini merupakan pelajaran berharga bagi kita untuk lebih mengenal merkuri dan mewaspadai keberadaan merkuri dalam kehidupan kita.

Buku ini telah direvisi menjadi cetakan kedua dengan menambahkan materi tentang pencemaran perairan. Penambahan materi ini dibutuhkan karena pencemaran perairan oleh komponen pencemar, termasuk merkuri, merupakan mata rantai yang tidak dapat dipisahkan dari merkuri dan keberadaannya. Selain itu, penambahan materi tersebut juga diperuntukan untuk kebutuhan buku ajar, yaitu materi pencemaran air seperti komponen-komponen pencemar air, indikator pencemaran air, serta efek pencemaran perairan terhadap lingkungan dan manusia, termasuk di dalamnya tentang keberadaan merkuri sebagai pencemar perairan.

2. All About Skincare

Bahaya Air Raksa

button rahmad jpg

Buku All About Skincare ini akan membahas semua yang ingin kalian ketahui tentang skincare; mulai dari mengenal kulit wajah; kandungan-kandungan yang ada di dalam skincare, termasuk bahan-bahan apa saja yang harus dihindari; rekomendasi makanan yang dapat memberi nutrisi untuk kulit; dan cara menggunakan produk-produk skincare dengan benar dan tepat, sehingga manfaatnya terserap sempurna untuk kulit kalian. Segera dapatkan buku ini dan dapatkan kulit sehat kalian.

Cantik pada dasarnya hadir dari dalam diri dan tidak memiliki standar tertentu yang dapat dinilai. Merawat kulit dengan baik adalah kunci dari kecantikan yang efektif. Namun, dengan begitu banyaknya informasi di luar sana dan beragam komposisi di berbagai produk skincare, membuat kita jadi bingung sendiri ketika memilih produk yang sesuai dengan kondisi kulit.

Menjawab permasalahan tersebut, buku ini hadir sebagai teman perjalanan mencari tahu lebih dalam tentang merawat kulit wajah menggunakan produk skincare. Tidak perlu lagi khawatir untuk mencari referensi dalam merawat kulit wajah karena buku ini membahas tentang:

  • Cara mengenal kulit wajah;
  • Kandungan skincare yang semestinya dihindari;
  • Rekomendasi makanan sumber nutrisi untuk kulit; dan
  • Cara menggunakan skincare secara baik dan tepat sesuai dengan jenis kulit.

3. Farmakologi Pendekatan Perawatan

Bahaya Air Raksa

Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari tentang obat, khususnya yang berkaitan dengan pengaruh sifat fisika-kimia terhadap tubuh, respons bagian-bagian tubuh terhadap sifat obat, nasib yang dialami obat dalam tubuh, dan kegunaan obat bagi kesembuhan. Perawat berperan penting dalam memberikan obat-obatan sebagai hasil kolaborasi dengan dokter kepada pasien. Mereka bertanggung jawab dalam pemberian obat-obatan yang aman.

Untuk itulah, seorang perawat harus mengetahui semua komponen dari perintah pemberian obat dan mempertanyakan perintah tersebut jika tidak lengkap atau tidak jelas atau dosis yang diberikan di luar batas yang direkomendasikan. Secara hukum, perawat bertanggung jawab jika mereka memberikan obat yang diresepkan dan dosisnya tidak benar atau obat tersebut merupakan kontraindikasi bagi status kesehatan klien.

Baca juga:

About the author

Restu N

Perkenalkan nama saya Restu dan suka menulis. Dunia menulis ini selalu membantu saya dalam menambah informasi sekaligus bisa memberikan informasi kepada pembaca. Ada banyak tema yang sudah pernah saya tulis dan saya juga suka dengan dunia pelajaran kimia.

Kontak media sosial Instagram saya Restu