IPA

Hewan Ovovivipar: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya

Hewan Ovovivipar
Written by Rahma R

Hewan Ovovivipar – Terdapat tiga jenis perkembangbiakannya dalam dunia hewan, yaitu cara ovipar (bertelur), cara vivipar (beranak) dan cara ovovivipar (bertelur-beranak). Ketiga cara perkembangbiakannya juga memiliki ciri-ciri yang berbeda. Berikut penjelasan perkembangbiakan hewan secara ovovivipar.

Pengertian Ovovivipar

Ovovivipar merupakan salah satu cara perkembangbiak hewan dengan cara mengembangbiakkan telur di dalam tubuh induknya, tetapi cadangan makanan yang diperoleh embrio berasal dari dalam telur tersebut bukan dari tubuh induknya. Hewan ovovivipar tidak mempunyai plasenta untuk menyediakan makanan, oksigen dan pertukaran limbah.

Hewan Ovovivipar

Unsplash.com/David Clode

Hewan ini juga tidak mempunyai tali pusar untuk menghubungkan embrio dengan induknya. Biar lebih jelas lagi hewan ovovivipar adalah jenis hewan yang berkembang biak dengan cara ovipar (bertelur) dan vivipar (beranak). Hewan ovovivipar juga sering disebut sebagai hewan yang bertelur-beranak karena menggunakan kedua sistem reproduksi tersebut. Hewan ovovivipar terdapat 2 macam berdasarkan habitatnya, yaitu hewan ovovivipar hidup di air dan hewan ovovivipar hidup di darat.

Berikut ciri-ciri hewan ovovivipar, yaitu:

  1. Reproduksi secara generatif atau seksual
  2. Pembuahan membentuk telur
  3. Menyimpan cadangan makanan pada telur
  4. Embrio tumbuh dalam telur dengan sempurna
  5. Pertumbuhan Brio relatif cepat
  6. Bentuk tubuh induk dengan anak sama
  7. Tidak memiliki daun telinga.
  8. Berkembang biak dengan cara generatif
  9. Perkembangbiakan melalui fertilisasi internal
  10. Dapat menghasilkan telur yang menetas di dalam tubuh induk betina
  11. Embrionya tidak mempunyai tali pusat yang dapat menghubungkannya dengan sang induk
  12. Embrio tidak mempunyai plasenta yang menyediakan suplai makanan ataupun oksigen
  13. Embrio memperoleh nutrisi ataupun makanan dari kuning telur
  14. Setelah telur tersebut menetas, maka anak hewan ovovivipar tetap berada di dalam tubuh induknya
  15. Hewan ovovivipar akan melahirkan anak-anaknya seperti halnya hewan vivipar
  16. Anak hewan ovovivipar yang dilahirkan akan sama seperti induknya

Perbedaan Perkembangbiakan Antara Ovipar dan Ovovivipar

Berkembangbbiak merupakan kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan individu baru yang bersifat sama atau menyerupai induknya. Makhluk hidup pastinya perlu berkembang biak untuk bisa mempertahankan hidup mereka supaya tidak mengalami kepunahan. Perkembangbiakan memiliki dua cara yakni secara generatif dan vegetatif.

Perkembangbiakan generatif merupakan perkembangbiakan dengan cara kawin yakni proses bertemunya sel telur dan juga sel sperma atau seksual. Sementara itu, perkembangbiakan vegetatif merupakan perkembangbiakan tanpa melalui proses kawin dan pembuahan atau aseksual.

Perkembangbiakan generatif yang terjadi pada hewan ada tiga jenis, yakni ovipar, vivipar, dan ovovivipar. Akan tetapi, masih banyak orang yang keliru antara perkembangbiakan ovipar dan ovovivipar. Berikut ini adalah perbedaannya.

1. Ovipar

Hewan ovipar ini secara umum merupakan hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur. Proses perkembangbiakan hewan ovipar ini terjadi ketika pembuahan pada tubuh induk. Adanya proses pembuahan ini akibat bertemunya sel telur betina dan sel jantan yang kemudian dibuahi. Contoh dari hewan ovipar ini adalah angsa, ayam, cicak, katak, kupu-kupu, ikan tuna, dan lain sebagainya.

2. Ovovivipar

Ovovivipar merupakan hewan yang berkembang biak dengan menggunakan dua proses, yakni bertelur dan melahirkan. Pada awalnya, jenis hewan yang satu ini akan bertelur di dalam tubuh, namun calon anak akan keluar dari dalam tubuh induknya. Itu artinya, anak keluar dari tubuh induknya seperti melalui proses melahirkan. Contoh hewan ovovivipar ini antara lain iguana, buaya, kuda laut, kadal, dan lain sebagainya.

Contoh Hewan Ovovivipar

Berikut beberapa contoh hewan ovovivipar, dengan cara bertelur dan beranak yaitu:

1. Ikan atau Hewan Air

a. Ikan Hiu

Ikan hiu hidup di air laut, hiu ini termasuk hewan ovovivipar yaitu bertelur dan beranak, hal ini karena hiu berkembang biak dengan cara mengembanbiakkan telur di dalam tubuh induknya. Telur hiu akan menetas dan melahirkan anaknya saat pertumbuhan embrio sudah cukup untuk berkembang di luar tubuh induknya. Embrio hiu tidak memiliki ari-ari sehingga membutuhkan cadangan makanan dari telur untuk menjaga pertumbuhannya.

Jika Grameds memiliki banyak pertanyaan mengenaik ikan hiu dan ikan lainnya, Grameds bisa membaca buku yang tersedia di www.gramedia.com.

Hewan Ovovivipar

b. Ikan Pari

Ikan pari juga termasuk kelompok hewan ovovivipar yang habitatnya di laut. Ikan pari termasuk ovovivipar karena ikan pari berkembang biak dengan cara bertelur-beranak. Embrio ikan pari nantinya akan tumbuh dan berkembang di dalam telur betina dengan bantuan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Saat embrio tersebut sudah maksimal maka induk ikan pari kemudian akan melahirkannya. Ikan pari mempunyai badan yang lebar, pipih dan kulitnya yang agak berlendir.

c. Ikan Guppy

Ikan Guppy merupakan ikan hias yang termasuk kedalam hewan perkembangbiakan dengan cara bertelur-beranak. Ikan guppy membutuhkan waktu dua puluh sampai tiga puluh hari untuk mengandung dan melahirkan anaknya. Namun durasi tersebut bisa berbeda tergantung dari suhu air tempat tinggalnya. Ikan guppy bisa melahirkan anak dua sampai seratus ekor setiap masa kehamilan. Setelah keluar dari perut induknya, anak ikan hias ini bisa langsung berenang, mencari makanan dan menjauhi musuh.

d. Kuda Laut

Kuda laut adalah jenis ikan yang hidup di laut. Kuda laut memiliki ukuran yang bervariasi antara 16 mm sampai 35 cm. Kuda laut bisa kita temukan di perairan tropis dan menengah di seluruh dunia.

Kuda laut merupakan satu-satunya spesies yang mana bukan kuda laut betina yang hamil tetapi kuda laut jantan. Sirip dorsal pada kuda laut terletak pada bagian bawah sedangkan sirip pektoralnya terletak pada bagian kepala di dekat insang. Beberapa kuda laut memiliki warna transparan sebagian sehingga tidak mudah terlihat.

Kuda laut termasuk kedalam hewan ovovivipar, karena kuda laut memiliki sistem reproduksi yang cukup unik. Sebab kuda laut jantanlah yang nantinya akan mengandung embrionya bukan kuda laut betina.

Hal tersebut dikarenakan kuda laut jantan memiliki kantung yang fungsinya untuk menyimpan dan mengerami telur. Sehingga pertumbuhan anak kuda laut tersebut akan tumbuh dengan baik. Tiap kuda laut jantan yang sudah bereproduksi akan mati dengan sendirinya

e. Platypus

Platypus adalah hewan semi akuatik yang pada umumnya bisa kita jumpai di Benua Australia. Platypus merupakan malam dan semi akuatik. Platypus merupakan perenang yang baik dan menghabiskan banyak waktunya di dalam air untuk mencari makanan. Saat berenang platypus menutup matanya rapat-rapat. Keempat kaki platypus berselaput. Saat berenang, hewan ini mengayuh dengan menggunakan kedua kaki depannya.

Dan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya menggunakan ekor dan kedua kaki belakangnya. Platypus memakan cacing, larva serangga dan yabbie yang digalinya atau ditangkap pada saat berenang. Platypus juga sering dimasukkan ke dalam games games.

Hewan ini umumnya berkembang biak dengan cara bertelur seperti kelompok burung. Platypus ternyata hewan istimewa sebab ia memiliki kelenjar susu seperti mamalia yang berkembang biak dengan cara beranak-melahirkan. Hewan ini dikenal sebagai hewan peralihan dari evolusi yang terjadi di kelas burung ke mamalia.

2. Reptil

Berikut macam-macam hewan reptil yang berkembang biak dengan menggunakan cara ovovivipar, yaitu:

Why? Reptile & Amphibian

a. Kadal

Kadal merupakan hewan yang hidupnya di darat. Hewan ini menyimpan telur di dalam tubuhnya. Embrio kadal akan tumbuh dengan memanfaatkan kuning telur sebagai nutrisi. Saat embrio sudah berubah menjadi individu baru, maka induk kadal akan melahirkannya. Reptil berkaki empat dengan kulit bersisik ini bisa ditemukan di tanah yang gembur atau berpasir. Namun ada juga kadal yang hidup di pepohonan.

b. Salamander

Salamander secara umum memiliki ciri mirip dengan kadal, tubuh ramping, hidung pendek dan memiliki ekor yang panjang. Hewan ini berkembang biak dengan cara bertelur-beranak.

Salamander akan membesarkan telurnya di Salamander betina, kemudian telur berubah menjadi embrio jika sudah siap maka akan dilahirkannya. Hewan ini habitatnya di daratan, biasanya di tempat berair atau daerah yang lembab/basah. Hewan ini juga mempunyai kulit cukup lembab sehingga membutuhkan lingkungan berair sebagai habitatnya.

c. Bunglon

Bunglon pada umumnya berkembang biak dengan cara bertelur, tetapi jenis dan spesies bunglon sangat banyak, maka tidak heran jika terdapat beberapa jenis spesies yang ada berkembang biak dengan cara ovovivipar.

Hal ini dapat terjadi karena adanya seleksi alam di beberapa wilayah. Adapun ciri khas dari bunglon adalah teknik kamuflasenya. Mereka memiliki cara untuk mengelabui musuh atau mangsanya dengan cara merubah warna seluruh tubuhnya sesuai dengan warnanya yang sedang mereka tempati.

Bunglon dapat menambah populasinya dengan cara menyimpan telur dalam tubuh induknya. Lalu induk bunglon akan melahirkan bayinya. Selain berkembang biak unik bunglon juga memiliki kemampuan yang berbeda dengan hewan lainnya.Bunglon bisa berubah warna menjadi lebih cerah atau gelap. Untuk bisa menemukan hewan ini biasanya ada di semak semak dan pepohonan.

Hewan Ovovivipar

d. Iguana

Iguana memiliki panjang tubuh antara 1,5 m sampai 1,8 m dan termasuk panjang ekornya. Hewan satu ini memiliki penampilan menyerupai kadal. Ciri khasnya adalah memiliki jambul di bawah rahang mereka, serta deretan sisik membentuk duri besar di tubuh bagian atasnya yang berjejer dari leher sampai pangkal ekor.

Iguana juga memiliki organ tubuh mirip mata pada bagian atas kepalanya yang berfungsi untuk menganalisis cahaya di sekitarnya. Iguana memiliki kelebihan dari segi penglihatan. Hewan ini bisa melihat bentuk, warna, bayangan dan gerakan yang jaraknya cukup jauh. Mata iguana tak hanya digunakan untuk melihat saja, namun juga berfungsi sebagai pembantu dalam menemukan makanan serta sebagai alat berkomunikasi dengan kelompoknya.

Iguana memiliki tubuh berwarna bervariasi, mulai dari hijau terang, hijau kecoklatan, hijau lumut, hijau kekuningan atau keabu-abuan, atau coklat karamel. Ekor iguana berwarna sama dengan tubuh dan dihiasi dengan belang belang hitam atau gelap dari pangkal hingga ujung. Iguana beradaptasi baik sebagai kadal pohon dan kadal pemakan tumbuhan. Tetapi, iguana tetap memerlukan nutrisi hewani, biasanya dengan memakan serangga kecil yang ada di tumbuhan yang mereka makan. Iguana berkembang biak dengan cara bertelur-beranak atau ovovivipar. Iguna memiliki cara berkembang biak yang sama dengan platypus, hanya saja mereka membutuhkan waktu sekitar sembilan puluh sampai seratus hari sampai calon anaknya lahir.

e. Ular Derik

Ular derik merupakan spesies reptil yang hidupnya di daerah gurun dan bereproduksi secara ovovivipar. Setelah proses pembuahan, ular Derik tetap akan membawa telur tersebut dalam tubuhnya.

Embrio Ular Derik dalam telur mendapatkan nutrisi dari kuning telur dan akan menetas tiga bulan kemudian. Ular yang telah menetas kemudian akan dilahirkan dari induk ular derik. Selain ular derik, ular garter dan kebanyakan ular bisa lainnya berkembang biak dengan ovovivipar.

f. Ular Kadut

Ular kadut merupakan hewan yang juga berkembang biak secara ovovivipar. Ular kadut menetaskan anaknya dalam tubuh induknya. Saat lahir, ular kadut junior siap tumbuh dan berkembang menjadi ular dewasa.

g. Cacing Lamban

Cacing lamban termasuk ke dalam jenis reptil. Nama latin cacing lamban adalah anguis fragilis yang termasuk dalam kelas kadal. Cacing ini banyak ditemukan di negara Inggris. Cacing lamban termasuk hewan yang berkembang biak dengan cara ovovivipar. Cacing lamban akan membesarkan telurnya pada cacing lamban betina lalu telur akan berubah menjadi embrio. Jika embrio sudah siap maka akan dilahirkannya.

3. Serangga

Serangga berkembang biak secara bertelur-beranak. Dengan cara menginkubasi telur di dalam tubuh betinanya, dan kemudian akan menjadi embrio jika sudah siap dilahirkannya.

Contoh serangga ovovivipar beserta penjelasannya adalah:

a. Kecoa/lipa

Hewan ini berkembang biak dengan cara bertelur-beranak. Hewan ini adalah salah satu ordo serangga hemimetabola yang berasal dari kelas insecta. Hewan ini terdiri dari 4000 species, dua super family dan enam famili. Kecoa hampir terdapat di seluruh belahan dunia kecuali daerah kutub. Kecoa memiliki hubungan dekat dengan rayap dan belalang sentadu.

b. Kutu daun

Kutu daun adalah serangga kecil yang memakan getah tanaman. Kutu daun hidup berkelompok berwarna hitam, coklat, hijau. Kutu daun berukuran kecil Yang panjangnya satu Milimeter sampai dua milimeter. Kutu daun mempunyai fungsi ganda selain sebagai hama tanaman juga sebagai pengantar virus.

Kutu daun berkembang biak dengan cara ovovivipar yaitu bertelur-melahirkan. Kutu daun membesarkan telurnya pada kutu daun betina kemudian menjadi embrio jika sudah siap akan dilahirkannya.

Hewan Ovovivipar

c. Kepik sejati

Kepik sejati atau hemiptera berkembang biak dengan ovovivipar yaitu bertelur-melahirkan. Telur akan dibesarkan pada kepik sejati betina. Setelah itu telur akan berubah menjadi embrio jika sudah siap akan dilahirkannya. Kepik sejati biasanya menjadi hama untuk padi. Hemiptera terdiri dari delapan puluh ribu spesies serangga seperti tonggeret, kutu daun, walang sangit, anggang anggang, serangga sisik dan lain lain.

d. Kumbang

Kumbang adalah hewan yang hidupnya berkelompok. Kumbang adalah sekelompok serangga yang membentuk ordo coleoptera. Coleoptera berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu berasal dari kata koleos dan pteron yang jika digabung berarti sayap berselubung karena sebagian besar kumbang memiliki dua pasang sayap.

Pasangan sayap yang ada di depan bernama elytra. Kumbang berkembang biak secara ovovivipar. Kumbang betina akan membesarkan telur kemudian menjadi embrio jika sudah siap akan dilahirkannya.

e. Thrips/thysanoptera

Thysanoptera adalah ordo serangga yang berisi 5800 spesies yang terbagi dalam sembilan family. Ordo ini terbagi menjadi dua ordo yaitu tubulifera dan terebrantia. Serangga ini bermetamorfosis sempurna dengan dimulai berkembang biak dengan telur, dua tahap instan, tiga tahap pupa dan dewasa.

f. Lalat Muscidae

Muscidae adalah keluarga lalat yang ditemukan di daerah muscidae super famili muscidae. Biasanya juga ada yang menyebut lalat rumah atau lalat stabil karena sinantropinya. Tersebar di seluruh dunia dan mengandung hampir 4000 spesies yang dideskripsikan lebih dari seratus genera.

Lalat muscidae berkembang biak dengan cara ovovivipar yaitu bertelur-melahirkan. Lalat muscidae membesarkan telurnya di dalam induk betina. Telur akan berubah menjadi embrio, maka jika sudah besar embrio akan dilahirkannya.

g. Lalat Bangkai/Calliphoridae

Calliphoridae adalah sebangsa serangga dalam ordo diptera dengan 1200 spesies yang dikenal. Larva belatung sering digunakan sebagai umpan memancing,dikenal sebagai lembut.

Perkembangbiakannya hewan ini menggunakan cara ovovivipar. Telur dibesarkan melalui larva di dalam induknya, kemudian setelah besar dilahirkannya.

h. Lalat tachinidae

Lalat tachinidae berkembang biak dengan cara ovovivipar. Lalat tachinidae ini membesarkan telurnya di lalat tachinidae betina kemudian berubah menjadi embrio lalu jika sudah siap maka akan dilahirkannya. Lalat tachinidae adalah sebangsa serangga.

Tachinidae adalah salah satu famili dari ordo lalat yang berisi 10.000 spesies parasit dari 16.000 spesies ordo lalat parasit. Famili ini terbagi menjadi 4 sub famili yaitu phasiinae, dexiinae, exoristinaeb dan tachinidae. Kebanyakan spesies dari famili ini berukuran lebih besar dari lalat rumah. Dalam sumber lain tachinidae mempunyai 8500 spesies valid dan 1300 spesies.

i. Vipera aspis

Viper aspis termasuk hewan ovovivipar. Embrio viper aspis akan dibesarkan pada induknya melalui telur jika sudah besar maka telur akan menetas jadi embrio kemudian akan dilahirkannya jika sudah siap. Viper aspis adalah spesies ular berbisa beracun yang ditemukan di daerah Eropa barat daya. Nama nama umumnya asp, asp viper, asp Eropa, viper aspic.

j. Cacing lamban/ Slow worm

Cacing lamban adalah termasuk ke dalam jenis reptil. Nama latin cacing lamban adalah anguis fragilis yang termasuk dalam kelas kadal. Cacing banyak ditemukan di Inggris. Cacing lamban termasuk hewan yang berkembang biak dengan cara ovovivipar. Cacing lamban akan membesarkan telurnya pada cacing lamban betina lalu telur akan berubah menjadi embrio. Jika embrio sudah siap maka akan dilahirkannya.

Hewan Ovovivipar

Itulah pengertian dari hewan ovovivipar, ciri-cirinya beserta penjelasan dari contoh hewan ovovivipar. Jika Grameds tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai hewan ovovivipar, Grameds bisa membaca bukunya dan dapatkan bukunya yang tersedia di www.gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik!

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

BACA JUGA:

  1. Ciri-Ciri Hewan Ovipar: Perbedaan, Cara Pembuahan, dan Contoh 
  2. Mengenal Hewan Herbivora: Ciri-Ciri Hingga Contohnya 
  3. Contoh Hewan Vertebrata: Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi 
  4. Hewan Mamalia: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contohnya 
  5. Filum Chordata: Pengertian, Ciri, Klasifikasi, dan Peranan 

About the author

Rahma R

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah dipelajari oleh banyak orang. Saya juga senang dengan bahasa Inggris, sehingga ketika menulis dengan tema materi bahasa Inggris sangat senang.