Biologi

20 Tumbuhan yang Berkembang Biak Secara Generatif

Written by Ratih

Tumbuhan yang berkembang biak secara generatif —Semua makhluk hidup di dunia ini perlu bereproduksi untuk memperbanyak spesiesnya sendiri. Jadi, sama seperti manusia, hewan dan tumbuhan juga akan menciptakan individu baru agar spesiesnya tidak punah dari bumi ini.

Perkembangbiakan tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu secara generatif dan vegetatif. Tumbuhan yang berkembang biak secara generatif menggunakan serbuk sari dan kepala putik untuk proses pembuahannya. Sementara tumbuhan vegetatif menggunakan bagian tumbuhan itu sendiri seperti tunas, akar, dan lain sebagainya.

Kali ini kita akan mengenal apa saja tumbuhan yang berkembang biak secara generatif dan informasi penting untuk setiap tumbuhan. Jadi, siapkan catatanmu dan simak penjelasannya sampai akhir, ya!

 

Contoh Tumbuhan yang Berkembang Biak Secara Generatif

(Sumber foto: www.pexels.com)

Tumbuhan yang berkembang biak secara generatif menggunakan benang sari dan putik biasanya mempunyai bagian-bagian khusus yang menjadi ciri-cirinya, yaitu:

  • Bunga (tempat benang sari dan kepala putik berada)
  • Buah (pertumbuhan sempurna dari bakal buah)
  • Biji (Bakal tumbuhan baru)

Adapun contoh-contoh tumbuhan yang berkembang biak secara generatif bisa kamu lihat daftarnya di bawah ini:

1. Jagung

Jagung adalah tumbuhan yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat di Indonesia. Tumbuhan ini memiliki bunga yang kerap disebut berkelamin tunggal. Ini disebabkan karena jagung mempunyai bunga betina yang ada pada ketiak daun dan bunga jantan yang ada pada ujung batang.

Oleh karena itu, jagung berkembang biak dengan cara generatif melalui penyerbukan. Biasanya yang membantu proses penyerbukan ini di alam liar adalah angin. Saat angin bertiup, benang sari akan terbang dan hinggap di kepala putik tanaman jagung lainnya.

 

2. Kacang Panjang

Kacang panjang termasuk tumbuhan dengan bunga sempurna yang terdiri atas tangkai, kelopak, mahkota, benang sari, dan juga kepala putik. Oleh sebab itu, tanaman ini bisa berkembang biak secara generatif dengan bantuan serangga. Prosesnya terjadi ketika serangga hinggap di bunganya lalu secara tidak sengaja membawa benang sari dan menyebarkannya ke tanaman kacang panjang yang lainnya.

 

3. Salak

Siapa yang tidak tahu salak? Saat tiba musim berbuah, buahnya banyak dijual secara langsung atau diolah kembali menjadi makanan lain. Dalam sains, salak ternyata masuk ke dalam jenis tumbuhan yang berkembang biak secara generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan secara generatif dilakukan dengan menanam bijinya oleh manusia.

 

4. Vanili

Vanili merupakan tanaman penghasil bubuk vanili yang kerap diolah menjadi pengharum makanan. Nah, bubuknya ini didapatkan dari buah pohon vanili yang bentuknya polong. Nama vanili diambil dari sebuah daerah di Meksiko yang bernama Panili/Perneli.

Tumbuhan ini berkembang biak dengan cara generatif melalui bantuan serangga. Di Meksiko, serangga yang sering membantu prosesnya bernama Lebah Melipona. Kepala putik pada bunga vanili tertutup oleh bibir bunganya sehingga penyerbukan tidak bisa terjadi secara alami dengan bantuan angin. Ditambah lagi, benang sarinya berada di posisi yang lebih tinggi dibanding kepala putiknya.

 

5. Mangga

Mangga adalah nama buah dan pohon yang berasal dari perbatasan India dengan Burma. Tumbuhan ini telah menyebar ke wilayah Asia Tenggara sejak 1.500 tahun yang lalu dan sekarang sudah mempunyai banyak jenisnya.

Tanaman ini mempunyai bunga yang cenderung bertangkai pendek dan mengeluarkan bau yang harum. Warnanya kuning pucat dan di bagian tengah ada garis timbul sebanyak 3 sampai 5 yang warnanya sedikit tua. Sementara itu, bagian tepi mahkotanya berwarna putih yang berubah menjadi kemerahan saat akan layu.

Ketika tiba waktunya penyerbukan, kepala sari akan membuka untuk memberikan jalan kepada tepung sari melakukan penyerbukan pada kepala putik. Dengan demikian, mangga termasuk jenis tumbuhan yang berkembang biak secara generatif.

 

6. Jambu Biji

Jambu biji adalah tumbuhan yang bisa berkembang biak secara generatif maupun vegetatif. Perkembangbiakan generatif terjadi dengan cara menanam bijinya langsung oleh manusia. Dengan kata lain, jambu biji termasuk tumbuhan yang berkembang biak secara antropogami atau melalui bantuan manusia.

 

7. Anggrek Hitam

Anggrek hitam merupakan jenis anggrek yang terancam punah di habitat aslinya, karena itu sekarang tanaman ini dilindungi keberadaannya. Ciri khas utamanya terletak pada lidah yang berwarna hitam dengan sedikit garis-garis hijau dan berbulu. Sementara itu, bagian Sepal (kelopak bunga) dan petal (mahkota bunga) mempunyai warna hijau muda.

Biasanya, anggrek hitam tumbuh dengan cara menumpang pada tumbuhan lain (epifit). Anggrek hitam dapat berkembang biak secara generatif dengan biji dan juga secara vegetatif dengan memisahkan umbi semunya. Anggrek hitam biasanya tumbuh di pohon-pohon tua yang ada di daerah rawa atau pantai dan mekar mulai dari bulan Maret hingga Juni.

 

8. Eceng Gondok

Eceng gondok adalah tanaman yang hidup di perairan terbuka. Dia akan mengapung saat berada di air yang dalam dan berakar ketika ada di air yang dangkal. Perkembangbiakannya terjadi secara generatif maupun vegetatif.

Perkembangbiakan generatif terjadi pada bagian bunga eceng gondok yang berwarna mahkota lembayung muda. Bunganya berjenis majemuk karena terdiri dari 6 sampai 35 kuntum dengan putik tunggal.

 

9. Kembang Sepatu

Kembang sepatu adalah salah satu jenis tanaman hias yang kerap ditanam di kebun-kebun oleh masyarakat Indonesia. Bunganya berdiameter 6 cm sampai 20 cm dengan bentuk yang mirip seperti terompet. Bagian putiknya menjulur ke luar dari dasar bunga sehingga dapat berkembang biak secara generatif. Prosesnya terjadi dengan bantuan serangga yang hinggap ke bunga ini atau dengan bantuan angin.

Salah satu kelebihan kembang sepatu adalah tahan terhadap cuaca yang sangat panas, sehingga cocok dengan iklim di Indonesia. Biasanya, tanaman ini bisa tumbuh dengan ketinggian antara 2 sampai 5 meter.

Selain kembang sepatu, masih ada banyak tanaman hias lain yang bisa ditanam di sekitar rumah dengan perawatan yang cukup mudah. Jika kamu tertarik dengan tanaman hias, kamu bisa membaca buku Tanaman Hias Favorit Pembawa Hoki yang membahas tentang 16 jenis tanaman hias beken lengkap dengan syarat hidup, cara pemeliharaan, serta tips menumbuhkan bunganya.

Tanaman Hias Favorit Pembawa Hoki

 

10. Bunga Matahari

“Apa yang paling dia senangi?”

“Biji bunga matahari”

Ya, buat generasi 90-an lagu tersebut sangat akrab di telinga dan mungkin ada yang mengenal bunga matahari dari liriknya. Nah, seperti yang disebutkan dalam lirik lagu kartun Hamtaro, bunga matahari mempunyai biji. Biji tersebut dihasilkan dari perkembangbiakan generatif melalui penyerbukan alami dengan bantuan serangga dan juga penyerbukan buatan dengan bantuan manusia.

Ciri-ciri tanaman ini sudah siap melakukan penyerbukan adalah ketika kelopak bunganya muncul, kemudian bunganya memiliki nektar, serbuk sari, serta stigma. Kupu-kupu dan lebah merupakan dua jenis serangga yang paling sering membantu penyerbukan pada tanaman ini. Sementara itu, manusia biasanya menyebarkan serbuk sari menggunakan brush atau menggosokan dua kuntum bunga agar terjadi pertukaran serbuk sari.

 

11. Bunga Aster

Aster merupakan bunga yang tangguh karena bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan serta musim. Oleh sebab itu, bunga ini sangat mudah ditanam, bahkan oleh orang yang tidak punya pengalaman sama sekali. Perkembangbiakannya dilakukan secara generatif melalui biji. Biasanya, manusia membeli biji di toko-toko pertanian maupun bibit bunga untuk kemudian ditanam di sekitar rumah atau kebun.

 

12. Dandelion

Dandelion termasuk tanaman yang sering kita temui di kebun-kebun dekat rumah. Tanaman ini tumbuh dengan tinggi sekitar 40 cm, daunnya berwarna hijau dengan tepi yang bergerigi tajam. Bunga dandelion memiliki tangkai yang kecil dengan warna kuning atau orange. Pada dasarnya bunga ini terbentuk dari kumpulan bunga-bunga kecil lain yang disebut ray floret.

Nah, proses penyerbukan terjadi pada ray floret ini secara alami melalui bantuan serangga. Setelah penyerbukan terjadi, ray floret ini akan berubah menjadi biji yang mengandung semacam sayap. Biji-biji ini kemudian berkumpul menjadi satu. Saat tertiup angin, bijinya akan berhamburan dan terbang satu-persatu karena mempunyai “sayap”. Jika biji ini jatuh di tempat yang tepat, maka akan tumbuh tanaman dandelion baru.

 

13. Kelapa

Kelapa juga termasuk tumbuhan yang berkembang biak secara generatif. Tepatnya dengan cara perkawinan atau pembuahan menggunakan bijinya. FYI, buah kelapa yang kamu kenal sebenarnya adalah biji kelapa. Ketika usianya sudah tua, buah kelapa akan memiliki kecambah, daun, akar, dan juga batang yang baru. Inilah yang kita kenal dengan nama tunas kelapa. Jika begitu, apakah kelapa mempunyai bunga?

Yup, bunga kelapa warnanya kuning dengan bentuk yang bergerigi dan jumlahnya ada banyak. Nah, bunga ini termasuk bunga tidak lengkap karena hanya memiliki satu bagian bunga, bisa benang sari atau putik.

 

14. Padi

Penyerbukan pada padi terjadi secara alami dengan bantuan dari angin atau disebut anemogami. Prosesnya terjadi ketika tanaman padi sudah menghasilkan serbuk biji kecil. Serbuk-serbuk ini sangat mudah terbawa oleh angin. Saat terbawa oleh angin, serbuk biji tersebut akan hinggap di tanaman lain kemudian bertemu dengan kepala sari dan kepala putik. Dengan begitu terjadilah penyerbukan.

 

15. Kopi

Kopi adalah salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Secara umum ada dua cara untuk membudidayakan tanaman ini, yaitu secara generatif dan vegetatif. Cara generatif dilakukan dengan menyemaikan biji atau benih-benih kopi, sementara itu cara vegetatif bisa melalui cangkok, stek, okulasi, maupun kultur jaringan.

 

16. Alpukat

Alpukat mempunyai banyak nama di Indonesia. Di Jawa Barat, dikenal dengan nama alpuket, lalu di Jawa Timur namanya adalah alpokat, sedangkan di Medan disebut boah pokat atau jamboo pokat. Terlepas dari jenis-jenis namanya, alpukat adalah tanaman yang berasal dari Amerika Tengah. Pertama kali masuk ke Indonesia diperkirakan pada abad ke-18 dan sekarang sudah banyak ditanam di kebun-kebun.

Perkembangbiakan alpukat bisa dengan cara generatif maupun vegetatif. Perkembangbiakan secara generatif dilakukan menggunakan biji, sedangkan vegetatif menggunakan enten atau okulasi. Akan tetapi, perkembangbiakan generatif kurang populer di masyarakat karena tanamannya butuh waktu lama untuk berbuah, yaitu sekitar 6 hingga 8 tahun.

 

17. Pohon sagu

Pohon sagu merupakan tanaman yang dijadikan sebagai salah satu makanan utama masyarakat Indonesia, khususnya di Indonesia bagian Timur. Tanaman ini kerap tumbuh di daerah rawa-rawa air tawar, lahan gambut, dekat aliran sungai, maupun sumber air yang ada di kawasan hutan rawa. Pohon sagu bisa dikembangbiakan dengan dua cara, yaitu generatif dan vegetatif. Cara generatif dilakukan dengan menanam bijinya langsung di tempat yang diinginkan.

 

18. Bunga Bangkai

Bunga bangkai kerap disamakan dengan bunga Rafflesia arnoldi, padahal keduanya merupakan jenis yang berbeda. Akan tetapi, karena keduanya sama-sama mengeluarkan bau busuk dan berukuran besar, masyarakat sering menganggapnya sama. Bunga bangkai sendiri berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif.

Menariknya, keduanya terjadi dalam fase yang berbeda. Fase vegetatif terjadi ketika tanaman ini mempunyai batang tunggal serta daun di atas umbinya–mirip seperti pohon pepaya. Biasanya, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan fase vegetatif berlangsung antara 2 hingga 3 tahun. Ketika fase ini terjadi, buahnya akan berwarna merah dan bijinya tumbuh di bagian bekas pangkal bunga. Sementara itu, fase generatif terjadi saat bunga bangkainya mulai mekar. Sebagai informasi, bunga ini mempunyai 3 bagian, yaitu bunga betina, bunga jantan, dan juga appediks.

 

19. Kelapa Sawit

Kelapa sawit adalah tumbuhan yang digunakan untuk membuat minyak goreng. Tanaman yang berasal dari Afrika ini tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Aceh, Jawa, hingga Sulawesi. Sawit biasanya tumbuh di daerah tropis dengan ketinggian sekitar 0 sampai 500 meter dari permukaan laut. Tumbuhan ini memerlukan iklim dengan curah hujan yang stabil sehingga cocok ditanam di wilayah Indonesia.

Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Biasanya, buah sawit akan matang pada kondisi tertentu dan embrionya akan berkecambah untuk menghasilkan tunas (plumula) serta bakal akar (radikula).

 

20. Cempaka Hutan Kasar

Cempaka hutan kasar atau Elmerrilia ovalis merupakan bunga yang menjadi ciri khas Provinsi Sulawesi Barat. Bunga ini hanya tumbuh di Pulau Sulawesi dan banyak ditemukan di daerah Sulawesi serta Maluku. Bunga ini berasal dari sebuah pohon yang tingginya sekitar 45 meter dengan batang berdiameter 2 meter. Batangnya berwarna coklat muda dan di bagian tertentu kulit pohonnya mengelupas.

Jika dilihat secara sekilas, bunga ini terlihat mirip seperti bunga kamboja. Apalagi bunganya juga memiliki warna kuning atau putih dengan jumlah kelopak yang ganjil. Cempaka hutan kasar termasuk tumbuhan yang berkembang biak secara generatif dengan menggunakan biji. Artinya, tumbuhan ini menghasilkan individu baru melalui bantuan manusia dengan cara menanamkan bijinya.

Kayu pohon ini memiliki kualitas yang bagus dan kerap digunakan sebagai bahan bangunan maupun bahan ukiran. Namun, pohon ini tidak bisa tumbuh di sembarang tempat karena tempat ideal untuk pertumbuhannya adalah hutan hujan.

Nah, Grameds itulah dia 20 tumbuhan yang berkembang biak secara generatif. Jika kamu ingin mengetahui lebih banyak lagi tumbuhan yang sejenis, maka kamu bisa membaca Buku Pintar Tumbuhan yang membahas tentang dunia tumbuhan dengan cara paling mudah namun padat dan kaya akan pengetahuan.

Buku Pintar Tumbuhan

Buku ini dilengkapi dengan ratusan foto dan ilustrasi yang menunjang, menjadikan buku ini tidak hanya enak dibaca, namun juga akan mempermudah pembaca untuk mempelajari tentang kehidupan tumbuhan dengan cara yang menyenangkan.

 

Sekilas Tentang Perkembangbiakan Generatif

(Sumber foto: www.pexels.com)

Perkembangbiakan generatif, singkatnya, merupakan proses penciptaan tanaman baru yang dilakukan melalui penyerbukan. Maka dari itu, tanaman baru yang dihasilkan mempunyai bentuk, ukuran, atau warna yang bervariasi.

Untuk bisa melakukan perkembangbiakan secara generatif, tumbuhan memerlukan alat perkembangbiakan, yaitu benang sari dan putik. Biasanya benang sari dan putik terdapat pada bunga, baik bunga yang sempurna maupun bunga tidak sempurna.

Bunga sempurna adalah bunga yang mempunyai benang sari dan putik, sementara itu bunga tidak sempurna hanya memiliki benang sari atau putik saja. Benang sari sendiri merupakan alat kelamin jantan yang terdiri atas tangkai sari dan kepala sari. Sementara putik adalah alat kelamin betina yang terdiri atas kepala putik dan tangkai putik.

Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan dimulai dengan penyerbukan, yaitu proses menempelnya serbuk sari pada kepala putik. Nah, proses ini tidak bisa dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri, tetapi harus ada bantuan dari luar.

Bantuan ini bisa didapatkan dari manusia, hewan, atau yang lainnya. Contohnya seperti lebah, lebah hinggap pada bunga, serbuk sari yang menempel di tubuhnya bisa menempel pada putik. Ini terjadi karena kepala putik sendiri mengandung semacam perekat yang mencegah serbuk sari jatuh atau tertiup angin.

Bagaimana, apakah kamu sudah cukup paham dengan perkembangbiakan tumbuhan secara generatif? Jika belum, tenang saja, sebab kamu bisa membaca informasi yang lebih lengkap lagi dalam buku Seri Edukasi Britannica: Tumbuhan yang ditulis oleh Bombom Story. Buku ini menjelaskan tentang tumbuhan secara detail namun mudah dipahami oleh siapa saja.

Seri Edukasi Britannica Tumbuhan

 

Penutup

Demikian pembahasan tentang tumbuhan yang berkembang biak secara generatif dan contohnya. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu. Jika ingin mencari berbagai macam buku seputar tanaman dan cara menanam, kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gilang Oktaviana

 

  • Fajriatun Nur (2018) Seri Ensiklopedia Indonesia: Ensiklopedia Mini Flora Indonesia
  • Weni Rahayu (2018) Ensiklopedia Flora Khas Indonesia
  • Mario P. Manalu (2002) Perkembangbiakan Tumbuhan

Baca juga:

About the author

Ratih