Biologi

Pengertian Evolusi, Teori Evolusi, Prinsip & Prosesnya

Written by Nandy

Evolusi merupakan perubahan struktur tubuh makhluk hidup yang berlangsung secara perlahan-lahan dalam waktu yang sangat lama. Evolusi bersal dari bahasa latin yakni Evolvo yang artinya membentang. Pengertian tentang konsep evolusi dapat timbul baik secara alam maupun secara logika dari pengertian tentang genetika.

Konsep ini muncul bukan dari sejarah melainkan dikemukakan berdasarkan pada hasil-hasil penelitian serta pengamatan terhadap persamaan dan perbedaan dalam struktur dan fungsi dari berbagai bagian dunia, diantaranya adalah hasil penelitian dan pengamatan Charles Darwin. diilhami dari Charles Lyell dengan bukunya Principles of Geology serta Thomas Malthus dengan bukunya The Principles of Population. Simak lebih lengkap mengenai pembahasan evolusi berikut ini, Grameds.

Apakah Evolusi Itu?

Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi.

Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru.

Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme.

Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi. Perubahan yang terjadi pada kromosom dan gen merupakan materi dasar dari evolusi, isolasi biasanya menyebabkan munculnya spesies baru dan seleksi alam oleh adanya perbedaan reproduksi dan mutasi.

Hal ini dapat kita lihat dalam evolusi yang terjadi pada manusia dari masa ke masa yang dibahas dalam buku Seri Edukasi Britannica: Evolusi yang dikemas dengan berbagai ilustrasi sehingga pembelajaran jadi menyenangkan.

Seri Edukasi Britannica : Evolusi

Seri Edukasi Britannica : Evolusi

Beli Buku di Gramedia

Evolusi juga mengemukakan bahwa semua jenis makluk hidup sebenarnya berasal dari makluk terendah. Sesuai dengan peredaran zaman dan perubahan geologi-astronomi terjadi perubahan berangsur pada makluk hidup sampai kini.  Berdasarkan pemikiran evolusi, manusia digolongkan sebagai hewan. Hewan sendiri mengalami tingkat perkembangan dan bentuk seperti makluk terendah, mulai dari virus, bakteri, protozoa, cacing, ikan sampai pada mamalia.

Evolusi pun sampai kini masih berlangsung. Bahkan lebih cepat prosesnya dibanding pada masa purba. Evolusi sebagai perubahan berangsur dan perlahan terbagi menjadi beberapa macam, yaitu evolusi geologi, evolusi astronomi, evolusi biologi dan evolusi budaya.

Ditinjau dari bagian yang mengalami perubahan, evolusi dapat dibedakan menjadi evolusi kosmik dan evolusi organik. Disamping itu ada istilah lain yang dikenal dengan evolusi geologis, juga:

  • Evolusi Kosmik: Merupakan perubahan yang terus menerus terjadi di alam raya (evolusi universe).
  • Evolusi Organik: Perubahan yang terjadi pada makhluk hidup atau komponen biotik dari generasi ke generasi baik morfologis maupun fisiologis. Hal ini dikenal juga dengan evolusi biologis.
  • Evolusi Geologis: Dikenal sebagai perubahan-perubahan yang terjadi pada permukaan bumi karena dari waktu ke waktu terjadi pelapukan.
  • Evolusi Biologi: Perubahan berangsur yang terjadi pada makluk hidup di bumi sesuai dengan perubahan zaman.
  • Evolusi Anorganik: Planet, bintang, topografi dunia, susunan kimia dari bumi, elemen kimia dan partikel atom dapat berubah secara bertahap yang dikenal sebagai Evolusi Anorganik. Semua jenis hewan dan tanaman yang ada saat ini diturunkan dari organisme lain yang terjadi secara sederhana misalnya modifikasi secara bertahap dan terakumulasi pada generasai yang ada saat ini disebut Evolusi Organik. Kecendrungan utama dari kajian evolusi tumbuhan dan hewan menunjukkan terjadinya adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang ternyata sering melibatkan peningkatan spesialisasi dan kompleksitas dari struktur dan fungsi dari makluk hidup.

Pengertian Evolusi Menurut Para Ahli

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), semua budaya manusia telah mengembangkan penjelasan mereka sendiri tentang asal usul dunia dan manusia serta makhluk hidup lainnya. Banyak tokoh-tokoh yang menyumbangkan pemikiran tentang teori evolusi. Seperti Aristoteles, Plato, Jean Baptise de Lamarck, Charles Robert Darwin, Alfred Russel Wallace, maupun August Weisman. Simak berbagai teori evolusi pada buku karya Ernst Mayr dibawah ini.

Evolusi

Evolusi

Beli Buku di Gramedia

Sejumlah filsuf Yunani klasik percaya adanya evolusi kehidupan. Berikut penjelasan teori-teori para tokoh:

  • Plato (427-347 SM) Plato menyatakan percaya pada dunia, yakni dunia yang ideal dan abadi serta dunia maya (khayal) yang tidak sempurna. Kedua dunia tersebut dapat dipahami dengan menggunakan indera manusia. Dikatakan evolusi akan mengubah dunia yang organismenya sudah ideal dan beradaptasi sempurna dengan lingkungan.

 

  • Aristoteles (384-322 SM) Aristoteles menganut teori skala alami. Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), teori yang disampaikan Aristoteles membahas bahwa semua bentuk kehidupan disusun menurut suatu skala atau tangga yang kompleksitasnya meningkat ke atas. Menurutnya, setiap bentuk kehidupan makhluk hidup mempunyai suatu tangga dengan anak tangga masing-masing yang ada pada tingkatan yang berbeda.

 

  • Jean Baptise de Lamarck (1744-1829) Pada teori evolusi Lamarck ada dua gagasan utama, yakni:Memiliki dua gagasan mengenai evolusi. Gagasan pertama berkaitan dengan bagian tubuh yang digunakan dan tidak digunakan oleh makhluk hidup. Melalui gagasannya ini, ia menganggap bahwa bagian tubuh yang terus-menerus dipakai makhluk hidup dalam menghadapi lingkungan tertentu akan menjadi lebih besar dan lebih kuat dibandingkan anggota tubuh yang jarang digunakan. Sementara anggota tubuh yang jarang digunakan akan mengalami kemunduran. Gagasan kedua Lamarck berkaitan dengan pewarisan sifat atau ciri-ciri yang diperoleh makhluk hidup dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Pewarisan sifat atau ciri-ciri inilah yang memodifikasi organisme yang diperolehnya selama hidupnya. Contohnya, jerapah yang disebut berleher pendek, tapi karena lehernya terus menerus menjulur untuk mendapatkan daun di pohon yang tinggi, leher jerapah mulai menjadi panjang. Leher panjang inilah yang diwariskan ke semua keturunannya.

 

  • Charles Robert Darwin (1809-1882) Darwin menilai bahwa evolusi terjadi melalui proses seleksi alam. Makhluk hidup yang mampu menyesuaikan diri dengan alam dapat bertahan hidup. Sementara makhluk hidup yang tidak dapat menyesuaikanm diri dengan alam tidak akan bertahan hidup atau mati. Darwin merupakan pelopor teori modern. Teori tentang evolusi merupakan pengamatannya ketika berlayar dengan kapal Beagle ke kepulauan Galapagos. Melalui pengamatan dan kajian yang mendalam, akhirnya Darwin mengemukakan teori evolusinya lewat buku berjudul On The Origin of Species by Means of Natural Selection (Asal Mula Spesies yang Terjadi Melalui Seleksi Alam). Buku tersebut diterbitkan pada 24 November 1859. Ada dua teori yang ada di dalam buku Darwin, yakni spesies-spesies yang hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup dimasa lalu. Lalu seleksi alam merupakan penyebab evolusi adaptif.

 

  • Alfred Russel Wallace (1823-1913) Teori evolusi Russel Wallace merupakan mengembangkan suatu teori seleksi alam yang dikemukan oleh Charles Darwin. Pemikiran Russel Wallace didapat dari hasil ekspedisi di Malaysia, kemudian Borneo (Kalimantan), Sulawesi, dan Maluku. Hasilnya menunjukan bahwa fauna di Indonesia Barat berbeda dengan Indonesia Timur. Wallace dan Darwin, berpendapat awaknya jerapah memiliki variasi leher, ada yang panjang dan pendek. Hasilnya seleksi alam lebih menguntungkan jerapah yang berleher panjang. Karena bisa menjangkau daun yang tinggi, bisa bertahan hidup. Bagi jerapah yang berleher pendek tidak bisa. Jerapah yang punya leher panjang diwariskan pada keturunnya.

 

  • August Weismann – Pada teori August Weismann bahwa perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya. Evolusi menyangkut pewarisan gen-gen lewat sel-sel kelamin. Ini bermakna jika evolusi berkaitan dengan gejala seleksi alam pada faktor-faktor genetik. Weismann membuktikan teorinya dengan memakai tikus. Di mana mengawinkan dua tikus yang masing-masing ekornya dipotong. Selanjutnya anak-anak tikus yang sudah dewasa dipotong ekornya dan dikawinkan dengan sesamanya. Hasilnya anak-anak tikus berekor. Ia melakukan percobaan tersebut hingga 21 generasi tikus dan hasilnya sama.

 

Prinsip Evolusi

Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.

Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.

Sementara itu, hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Di dalam manusia terdapat naluri yang berada di dasar diri kita yang dapat digali melalui berbagai pendekatan yang dibahas di dalam buku Mortido Ketakutan, Keserakahan Dan Keawasan Sebuah Evolusi Peradaban Edisi Revisi.

Mortido Ketakutan, Keserakahan Dan Keawasan Sebuah Evolusi Peradaban Edisi Revisi

Mortido Ketakutan, Keserakahan Dan Keawasan Sebuah Evolusi Peradaban Edisi Revisi

Beli Buku di Gramedia

Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi. Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru.

Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini. Selanjutnya ada lima prinsip evolusi yaitu :

  • Spesies baru bukan merupakan bentuk dari yang paling sempurna yang langsung hidup, tetapi berasal dari bentuk sederhana yang belum terspesialisasi.
  • Evolusi tidak selalu dari yang sederhana ke kompleks, ternyata banyak contoh ”evolusi regresif” yaitu dari bentuk kompleks menuju bentuk sederhana. Sebagai contoh adalah kasuari diturunkan dari burung bersayap yang dapat terbang kemudian berkembang menjadi kasuari yang tidak bersayap dan tidak dapat terbang.
  • Pada suatu saat evolusi terjadi lebih cepat dari yang lainnya. Bentuk-bentuk baru muncul dan bentuk lama punah.
  • Laju kecepatan evolusi tidak berlangsung sama pada tiap-tiap organisme yang berbeda. Umumnya evolusi mula-mula berlangsung cepat pada saat spesies baru muncul dan kemudian diperlambat apabila kelompoknya terbentuk.
  • Evolusi terjadi dalam populasi bukan dalam individu, oleh proses mutasi, reproduksi diferensial dan seleksi alam.

Ciri-Ciri Proses Evolusi

Ahli-ahli biologi telah mengadakan pengamatan tentang perbandingan kupu-kupu yang berwarna gelap dengan yang berwarna cerah di Inggris Selatan masih sama pada tahun 1850. Akan tetapi waktu mereka mempelajari koleksi dari daerah industri Midland di Inggris yang penuh asap, mereka menemukan sedikit sekali kupu-kupu yang berwarna cerah.

Tidak diragukan lagi bahwa pewarnaan dikendalikan secara genetik, namun mengapa kupu-kupu berwarna cerah lebih banyak terdapat di suatu daerah, sedang kupu-kupu yang berwarna gelap terdapat lebih banyak di daerah lain? Dari peristiwa ini dapat kita catat empat hal penting yaitu :

  • Suatu peristiwa harus mempunyai dasar, yaitu ”bahan mentahnya”. Sebelum frekuensi kupu-kupu berwarna gelap naik, telah ada beberapa individu yang berwarna gelap dalam populasi ini dan warna gelap ini bersifat menurun. Jadi peristiwa evolusi memerlukan penyimpangan genetik sebagai bahan mentahnya. Ada faktor perubahan dalam evolusi.
  • Peristiwa evolusi tidak mencangkup semua bahan mentah yang ada. Seabad yang lalu terdapat banyak penyimpangan yang menurun pada kupu-kupu. Tetapi hanya satu penyimpangan yaitu warna gelap yang menjadi dasar untuk perubahan dalam populasi. penyimpangan lainnya sedikit banyak tetap dalam frekuensinya. evolusi adalah perubahan selektif, dengan faktor-faktor lingkungan (dalam hal ini jelaga dan burung pemangsa) yang mengarahkan seleksi ini. Jadi dalam evolusi ada faktor pengarah.
  • Peristiwa evolusi adalah perubahan didalam populasi, bukan perubahan didalam satu atau beberapa individu. Seabad yang lalu dalam populasi kupu-kupu Biston betularia hanya terdapat beberapa kupu-kupu yang berwarna gelap. Perubahan yang terjadi selama seratus tahun berikutnya adalah perubahan pada frekuensi warna gelap dalam populasi.
  • Pada umumnya perubahan bukanlah ciri yang terpenting dalam peristiwa evolusi. Pada tahun 1850 semua individu hampir serupa. Kini mereka masih hampir serupa pula. Kebanyakan dari perbedaan-perbedaan yang jarang terjadi pada tahun 1850, sekarang masih tetap jarang terdapat dan hanya sedikit penyimpangan baru dapat ditemukan. Yang berubah hanya frekuensi ciri-ciri warna. Jadi dalam evolusi terdapatb faktor stabilitas.

 

Teori Evolusi

Teori Evolusi: Asal dan Tujuan Manusia

Teori Evolusi: Asal dan Tujuan Manusia

Beli Buku di Gramedia

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai teori evolusi manusia, Grameds dapat menjadikan buku Teori Evolusi: Asal dan Tujuan Manusia sebagai referensi untuk lebih memahami berbagai penjelasan yang ada dibawah ini.

Teori Evolusi Manusia Purba

Sampai di sini, kamu sudah mulai paham apa yang dimaksud dengan teori evolusi, kan? Biar lebih jelas, ada baiknya jika kamu mengatahui teori evolusi manusia purba. Seperti yang dibahas sebelumnya, Anaximander, seorang filsuf pra-Socrates yang hidup sekitar tahun 610–546 SM sudah membahas mengenai kemungkinan bagaimana manusia berevolusi dari ikan.

Namun, belum ada bukti ilmiah yang bisa membuktikan pendapat tersebut ya, Pahamifren. Seiring dengan berjalannya waktu, teori evolusi manusia ini justru lebih berfokus pada anggapan bahwa manusia berkembang atau berevolusi di bumi dari primata yang sudah punah, lho. Primata yang sering dikaitkan dengan evolusi manusia ini adalah primata mirip kera. Itulah kenapa banyak beredar informasi kalau manusia berasal dari kera.

Bukti bahwa hewan primata berkaitan dengan manusia yaitu dari genetiknya. DNA antara manusia dan primata dapat mencapai kemiripan hingga 97%. Namun, bukan berarti manusia dianggap berasal dari kera, ya. Fakta tersebut hanya bisa melacak bahwa manusia dan primata mungkin memiliki nenek moyang yang sama.

Teori Evolusi Charles Darwin

Sebenarnya, informasi mengenai manusia yang berevolusi dari kera muncul karena teori evolusi manusia menurut Charles Darwin. Dalam buku “The Origin of Species” yang mengemukakan tentang teori evolusi ditulis oleh Charles Darwin, menyimpulkan semua makhluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama (common ancestor) dan berhubungan antara satu sama lainnya. Menurut Darwin dalam buku tersebut, proses mutasi genetik dari nenek moyang yang sama mengakibatkan terjadinya proses evolusi dan munculnya berbagai spesies baru.

Darwin membayangkan evolusi manusia seperti pohon. Batang pohon yang tunggal dan akarnya merupakan nenek moyang makhluk hidup. Sedangkan ranting dan daun pohon menjadi spesies baru yang lahir karena proses mutasi genetik. Proses mutasi genetik tersebut dapat terjadi karena seleksi alam dalam waktu yang lama. Dari seleksi alam itu, Darwin kemudian membagi proses evolusi menjadi mikroevolusi dan makroevolusi.

Mikroevolusi adalah perubahan yang terjadi pada spesies dengan cara kecil. Misalnya, perubahan warna atau ukuran pada suatu populasi selama beberapa generasi. Sementara makroevolusi adalah perubahan karena seleksi alam yang mampu menciptakan spesies yang baru. Misalnya, perubahan dinosaurus menjadi burung, mamalia amfibi menjadi ikan paus, dan nenek moyang kera menjadi manusia.

Seri Tokoh Dunia 34: Charles Darwin (Penemu Teori Evolusi)

Seri Tokoh Dunia 34: Charles Darwin (Penemu Teori Evolusi)

Beli Buku di Gramedia

Rekomendasi Buku & Atikel Terkait Evolusi

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya