Biologi

Mengenal Hewan Herbivora: Ciri-Ciri Hingga Contohnya

Hewan Herbivora
Written by Nandy

Hewan Herbivora – Pagi ini udara cerah sekali. Para penghuni hutan menyambut cerahnya pagi ini dengan sukacita. Kawanan domba dengan bulu tebal yang menyerupai selimut telah berkumpul di padang rumput bersama-sama dengan kawanan sapi, kuda, dan jerapah, mereka siap menyantap rumput-rumput hijau yang tumbuh di hamparan padang rumput yang luas.

Sementara itu, di sisi lain, tampak pak Tani sedang memberi makan kelinci kecil sahabatnya. Kelinci-kelinci mungil yang lucu ini memakan wortel pemberian pak Tani dengan lahap.

Nah Grameds, dari penggalan cerita di atas, pasti kalian sudah mengetahui jenis hewan-hewan dalam cerita di atas. Ada yang bisa menjawab jenis hewan yang ada pada cerita di atas? Ya benar, jika disimak dari jenis makanan yang dikonsumsi, maka hewan di atas adalah jenis hewan herbivora. Mengapa demikian? Agar lebih jelas, simak ulasan mengenai hewan herbivora berikut ini.

Hewan Herbivora

Pixabay.com

Pengertian hewan herbivora

Dari cerita di atas, dapat disimpulkan, bahwa hewan herbivora adalah hewan pemakan tumbuh-tumbuhan, baik daun-daunan, biji-bijian, atau buah-buahan. Mereka bertahan hidup dengan mengandalkan tumbuhan yang hidup di sekitar mereka.

Spesies dari hewan herbivora sangat beragam, mulai dari serangga kecil hingga  mamalia besar. Sesuai cerita di atas, hewan herbivora hidup secara berkelompok dengan sesama jenisnya, seperti di padang rumput, hutan, kemudian ada juga yang berada di area persawahan, tersebar di berbagai belahan penjuru dunia.

Hewan herbivora hidup berkelompok dekat dengan sumber makanan dari hewan-hewan tersebut, ada pula yang hidup bersama keluarganya, seperti gajah dan anak-anaknya. Pada tingkatan rantai makanan, hewan herbivora masuk ke dalam kelompok konsumen tingkat I atau konsumen primer.

Namun, hewan herbivora juga menjadi produsen bagi hewan karnivora yang menempati posisi sebagai konsumen tingkat II pada rantai makanan. Karena bahan makanannya adalah tumbuh-tumbuhan, maka hewan herbivora tidak memerlukan taring yang tajam untuk merobek makanannya, tetapi memiliki tekstur gigi geraham yang lebar, yang memungkinkan mencerna makanannya dengan mudah.

Herbivora juga terbagi menjadi jenis herbivora pemakan bagian tertentu dari tumbuhan, dan herbivora pemakan semua bagian dari tumbuhan. Hewan herbivora pemakan buah dikenal dengan sebutan frugivora. Ada lagi hewan herbivora yang hanya memakan daun, dikenal dengan sebutan folivora.

Yang berikutnya, hewan herbivora pemakan kayu, dikenal dengan sebutan xylophagus. Selain hewan, tumbuhan yang bersifat parasit juga dianggap sebagai herbivora. Parasit merupakan organisme yang menggantungkan hidup pada organisme lain. Tumbuhan parasit tersebut mendapat nutrisi dari tanaman lain yang disebut dengan inang, maka tumbuhan parasit juga dikategorikan sebagai herbivora.

Kebanyakan, hewan pemakan tumbuhan bersifat jinak, bahkan banyak yang dipelihara oleh manusia, untuk dikembangbiakkan untuk dikonsumsi sebagai pemenuhan gizi dari protein hewani, seperti daging sapi, daging kambing,dan lain sebagainya. Selain itu hewan herbivora juga dikembangbiakkan manusia untuk hewan ternak yang kemudian diambil bulu, kulit dan susunya juga. Karena tergolong hewan jinak, tak jarang hewan herbivora ini menjadi mangsa hewan karnivora.

Hewan Herbivora

Ciri hewan herbivora

Setiap makhluk hidup pasti memiliki keunikan, baik ciri fisik, makanan yang dikonsumsi, habitat hidup, dan lain sebagainya. Begitu juga dengan hewan herbivora. Hewan herbivora memiliki ciri yang pastinya berbeda dengan hewan karnivora maupun omnivora. Kira-kira apa saja ya ciri khusus dari hewan herbivora ini? Yuk simak terus ulasannya.

  1. Makanan utamanya berupa tumbuh-tumbuhan, baik itu daunnya, buahnya, ataupun kayunya.
  2. Termasuk hewan vivipar, atau yang berkembangbiak dengan cara beranak.
  3. Termasuk kelompok hewan mamalia, atau menyusui.
  4. Sebagian besar habitat hidupnya di darat.
  5. Termasuk hewan berdarah panas, atau hewan yang mampu menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu dengan stabil.
  6. Mempunyai gigi geraham dengan tekstur yang lebar.
  7. Tidak memiliki gigi taring yang tajam.
  8. Mayoritas hewan herbivora ini berkaki empat.
  9. Memiliki tulang belakang atau sering disebut sebagai hewan vertebrata.
  10. Banyak dibudidayakan dan dimanfaatkan oleh manusia.
  11. Pada umumnya menjadi mangsa hewan karnivora.

Hewan Herbivora

Sistem pencernaan herbivora 

Hewan herbivora memiliki tekstur gigi yang diadaptasi untuk memotong dan mengunyah makanannya. Susunan gigi dari hewan herbivora, tidak memiliki gigi taring yang tajam, namun dilengkapi dengan gigi seri yang berfungsi untuk memotong makanannya, dan gigi geraham yang berfungsi untuk menghaluskan makanannya.

Hewan memiliki 4 aktivitas saat makan, yaitu prehensi (mengambil makanan), mastikasi (mengunyah), salivasi (mensekresikan air ludah), dan deglutisi (menelan makanan). Hewan herbivora memiliki jumlah lambung yang banyak atau caecum yang panjang.

Sebagai contoh adalah sapi yang merupakan hewan ruminansia atau hewan pemamah biak. Sapi memiliki empat lambung yang berfungsi memaksimalkan proses pencernaan makanan. Keempat lambung ini adalah rumen, retikulum, omasum dan abomasum.

Pada lambung pertama dan kedua atau rumen dan retikulum adalah lambung yang berfungsi sebagai gudang sementara untuk makanan yang sudah tertelan. Dalam lambung ini makanan akan dicerna secara enzimatis oleh enzim yang dihasilkan oleh bakteri atau mikroba simbionnya.

Setelah itu makanan akan dimuntahkan kembali ke dalam mulut dan dikunyah kembali untuk yang kedua kalinya, kemudian diteruskan ke omasum yang terdapat kelenjar yang memproduksi enzim, enzim tersebut kemudian bercampur dengan bolus. Bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya.

Pada herbivora yang lain dilengkapi dengan caecum yang panjang. Caecum merupakan persimpangan antara usus halus dengan usus besar. Pada hewan lain, terdapat usus yang berukuran pendek yang disebut dengan appendix. Caecum pada herbivora berfungsi sebagai tempat pencernaan selulosa secara enzimatis. Di dalam caecum terdapat mikroba selulotik yang bersimbiosis dengan hewan herbivora.

Wah, panjang ya, proses pencernaannya. Lalu darimana ya sumber nutrisinya? Nah, hewan herbivora mengandalkan tumbuhan atau autotrof lain sebagai sumber nutrisinya. Struktur tumbuhan yang kaku, akan sulit tercerna, karena hewan tidak memiliki enzim selulosa. Maka, herbivora akan melakukan simbiosis mutualisme, atau melakukan hubungan yang saling menguntungkan dengan mikroorganisme selulotik non patogen, mulai dari golongan protozoa hingga bakteri.

Hewan Herbivora

Contoh hewan herbivora

Pasti kalian semakin penasaran, bagaimana dan apa saja sih sih contoh hewan-hewan herbivora ini? Simak penjelasan berikut ini.

Sapi

Sapi sama halnya dengan kambing. Banyak orang beternak sapi, terutama di Indonesia, karena dengan beternak sapi memiliki banyak manfaat, yaitu menghasilkan keturunan yang dapat dikembangbiakkan lagi, dapat diambil dagingnya untuk dibikin steak, sosis, sate, dan olahan yang lain karena enak dan lezat.

Selain itu sapi dapat diambil susunya karena memiliki kandungan protein yang berfungsi membangun imunitas dalam tubuh, diambil kulitnya, baik untuk olahan makanan, maupun bahan baku kerajinan seperti wayang kulit, sepatu, tas, dan lain sebagainya.

Kemudian kotorannya dapat dimanfaatkan untuk pupuk tanaman, serta biogas, sebagai alternatif pengganti bahan bakar kebutuhan rumah tangga. Wah banyak sekali ya manfaatnya.

Sebelum ditemukan traktor pembajak sawah, pada jaman dahulu, sapi digunakan oleh para petani untuk membajak sawahnya. Selain itu, sapi juga dijadikan penarik alat transportasi jaman dahulu, yang menghubungkan desa satu ke desa yang lain.

Makanan utama dari sapi ini adalah rumput. Maka, sudah pasti hewan ini merupakan hewan herbivora. Sapi banyak tersebar di seluruh penjuru dunia. Ada jenis sapi Limousin dari Prancis, sapi Brahman dari Amerika Serikat, sapi Simental dari Australia, dan masih banyak lagi jenis sapi yang dapat kita temui di Indonesia.

Kelinci

Kelinci merupakan hewan mamalia dari famili Leporidae. Kelinci berkembangbiak dengan cara beranak, atau disebut dengan vivipar. Nama kelinci berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang artinya anak kelinci.

Artinya, masyarakat Indonesia telah mengenal kelinci sejak jaman kolonial, padahal pada tahun 1972 di pulau Sumatra ditemukan satu spesies kelinci Sumatera (Nesolagus Netscheri). Saat ini kelinci dibudidayakan menjadi kelinci peliharaan dan kelinci pedaging.

Namun secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis, yaitu jenis kelinci liar dan kelinci peliharaan. Kelinci liar juga dibagi menjadi dua, yaitu terwelu (Lepus Curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus Cuniculus).

Kelinci memiliki sistem pencernaan sederhana, merupakan hewan herbivora yang tidak dapat mencerna serat-serat dengan dengan baik, disebut jenis ternak pseudo-ruminant. Makanan utama kelinci adalah wortel, jenis sayuran yang lain, bahkan buah buahan.

Di Indonesia, khususnya pulau Jawa, kelinci banyak diternakkan secara komersial di daerah Lembang, disana kelinci hias menjadi primadona bagi para peternak. Konsumen kelinci pedaging di Lembang juga banyak, terutama jenis kuliner sate kelinci menjadi komoditi utama. Maka, kelinci yang tidak termasuk dalam kategori kelinci hias, dijadikan sebagai bahan olahan kuliner.

Panda

Hewan yang satu ini terlihat lucu dan menggemaskan. Panda termasuk bagian dari keluarga beruang yang ditemukan di Tiongkok tengah pada tahun 1869. Meski tergolong hewan omnivora, namun kegemarannya memakan bambu muda menjadikan panda juga termasuk dalam kategori hewan herbivora.

Uniknya, panda akan mengonsumsi bambu ketika sedang berdiet, meski panda ini mampu menghabiskan bambu dalam jumlah yang cukup banyak dalam sehari. Panda perlu makan sebanyak itu, karena meski bambu mengandung protein, gula, lemak dan nutrisi lain, namun sebagian besar kalori yang dimiliki oleh bambu terkunci di serat selulosa yang sulit dicerna. Panda mampu mengunyah bambu dengan gerakan yang sangat cepat. Selain memiliki gigi yang tajam, panda juga memiliki tenggorokan yang dirancang khusus oleh sang pencipta, agar dapat menahan ketajaman bambu. Unik kan?

Gajah

Hewan mamalia yang satu ini juga unik, memiliki tubuh yang cukup besar, memiliki mata yang sipit, telinganya lebar seperti kipas, dan hidungnya panjang yang disebut dengan belalai. Gajah merupakan salah satu hewan herbivora yang hidup di berbagai habitat, seperti padang rumput, hutan, gurun, dan rawa-rawa.

Gajah betina merupakan hewan yang sayang keluarga. Gajah betina hidup berkelompok dengan keluarga. Biasanya satu kelompok terdiri dari satu betina dengan anak-anaknya, atau beberapa betina berkelompok hidup berhubungan dengan anak-anak mereka. Dalam kelompok besar, individu gajah betina tertua yang biasanya disebut nenek gajah, akan menjadi pemimpin kelompok ini.

Grameds, ternyata gajah memerlukan waktu 16 jam per hari untuk mengumpulkan makanannya yang berupa tumbuh-tumbuhan yang berada di sekitarnya. Makanan gajah terdiri dari rumput, dedaunan, ranting, akar, sedikit buah, dan bunga.

Gajah harus mengonsumsi makanan dalam jumlah besar, karena gajah hanya mencerna sekitar 40% makanan yang telah ia makan. Tekstur gigi geraham yang dimiliki gajah cukup banyak untuk mengunyah makanannya yang begitu banyak pula. Dalam sehari, seekor gajah dewasa dapat mengonsumsi 140 kilogram hingga 270 kilogram makanan.

Namun enam puluh persen makanan yang masuk ke tubuhnya hanya tertinggal di dalam tubuh, alias tidak tercerna. Bagian tubuh gajah lainnya yang unik adalah belalai. Belali merupakan bagian tubuh yang penting bagi gajah. Belalai memiliki otot yang kuat, belalai berfungsi untuk membantu melakukan aktivitas makan, minum, bahkan membantu manusia yang akan naik ke punggungnya. Luar biasa bukan?

Jerapah

Jerapah mungkin satu-satunya hewan herbivora yang memiliki leher panjang dibanding dengan hewan herbivora yang lainnya. Fungsi leher yang panjang ini, akan membantu jerapah menjangkau makanannya yang berada di pohon yang tinggi.

Meski berukuran sangat panjang, leher jerapah hanya tersusun atas tujuh ruas tulang belakang yang mirip dengan susunan leher manusia. Selain untuk menjangkau makanan yang letaknya jauh di atas. Leher jerapah yang panjang juga digunakan sebagai senjata untuk membela diri apabila terjadi serangan dari musuh. Yang sering terjadi adalah pertarungan antar jerapah jantang yang memperebutkan satu betina. Wah mirip dengan manusia ya.

Kuda

Hewan herbivora yang satu ini berperan penting dalam kehidupan manusia. Kuda berguna untuk membantu manusia, dari mulai dijadikan alat transportasi, untuk sarana olahraga, hingga untuk keperluan perang. Namun belakangan, kuda juga marak diolah menjadi santapan kuliner yang lezat, yaitu berupa sate kuda dan ada pula hasil yang lain berupa susu kuda liar.

Selain hidup untuk diternakkan, kuda juga masih ada yang berkembang biak secara liar, di Indonesia populasinya ada di daerah Sumbawa, NTB. Sumber makanan utama kuda adalah jerami dan dedaunan. Kedua jenis makanan kuda ini merupakan nutrisi terpenting bagi kuda. Kuda merupakan hewan yang dapat menghasilkan tenaga yang besar untuk menarik alat transportasi, maupun berpacu di arena lintasan balap kuda.

Dewasa ini, pemberian nutrisi bagi kuda harus benar-benar diperhatikan jika memelihara kuda. Sumber nutrisi yang digunakan juga beragam. Hal ini disebabkan karena beberapa kuda memiliki kecenderungan menjadi hiperaktif, dalam kata lain terlalu bersemangat dan berlebihan.

Maka, jenis makanan yang sesuai untuk diberikan, adalah makanan yang melepaskan energinya secara perlahan seperti serat dan minyak. Makanan jenis ini mengandung jenis energi yang paling aman dan menyebabkan minimnya penyakit.

Untuk kuda yang bersifat malas dan kurang aktif, lebih cocok diberikan pakan dengan jenis makanan yang dapat melepaskan kandungan energinya dengan cepat, seperti pati yang terkandung dalam sereal atau gandum seperti haver dan jewawut. Namun pemberian pakan ini juga harus disesuaikan untuk kuda-kuda tertentu, karena beberapa makanan berpotensi memunculkan berbagai jenis penyakit.

Nah Grameds, demikian sekelumit cerita tentang hewan herbivora, mulai dari pengertian, ciri, serta beberapa contoh hewan herbivora yang unik-unik. Menarik untuk diikuti bukan?

Jika penasaran dengan literatur-literatur yang lain, Gramedia Digital sebagai #SahabatTanpaBatas bagi kalian, akan menghadirkan informasi-informasi menarik untuk kalian baca, apalagi bagi kalian yang sedang mengerjakan tugas.

Jangan ragu-ragu, unduh aplikasinya, dapatkan berbagai macam kebaikan dan keuntungan, mulai dari pilihan produk yang menarik, serta pesta potongan harga di setiap waktu. Sampai jumpa lagi di tulisan-tulisan berkualitas yang lain.

BACA JUGA:

  1. 14 Hewan Langka di Indonesia yang Dilindungi 
  2. Rekomendasi Karya Fiksi dengan Karakter Utama Hewan
  3. Hewan Mamalia: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis dan Contohnya 
  4. 18 Fakta Unik Kucing, Cat Lovers Wajib Tahu!
  5. Ciri-Ciri Hewan Ovipar: Perbedaan, Cara Pembuahan, dan Contoh 

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya