Biologi

Sistem Hormon pada Manusia: Fungsi & Jenis Hormon

Sistem Hormon pada Manusia: Fungsi, Jenis Hormon, dan Penyakit pada Hormon
Written by Nandy

Sistem Hormon pada Manusia: Fungsi & Jenis Hormon – Hormon merupakan zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar dalam sistem endokrin. Hormon ini nantinya akan berperan sebagai penunjang hampir keseluruhan fungsi utama tubuh. Selain kelenjar dalam sistem endokrin, sistem hormon pada manusia juga memiliki keterkaitan dengan kelenjar eksokrin yang berperan dalam membantu proses sekresi zat hormon, misalnya melalui keringat dan enzim yang terdapat pada mulut. Mari Simak lebih lengkap penjelasan mengenai sistem hormon pada manusia, berikut ini:

Fungsi Hormon

Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh.

Hormon seks merupakan zat yang dikeluarkan oleh kelenjar seks dan kelenjar adrenalin langsung ke dalam aliran darah. Mereka secara sebagian bertanggungjawab dalam menentukan jenis kelamin janin dan bagi perkembangan organ seks yang normal. Mereka juga memulai pubertas dan kemudian memainkan peran dalam pengaturan perilaku seksual.

Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu.

Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf.

Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual.

Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman – “yang menggerakkan”) adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel.

Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan, memproduksi hormon. Hormon berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu.

Untuk lebih memahami cara kerja hormon yang ada pada bagian dalam tubuh manusia, Grameds dapat membaca buku Sains Terkini: Ddotty & Sleepground – Hormon, Zat Penting Dalam Tubuh Manusia.

beli sekarang

Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormon dilepaskan langsung ke aliran darah, walaupun ada juga jenis hormon – yang disebut ektohormon (ectohormone) – yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.

Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain.

Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya. Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-selnya masih aktif membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau dalam tahap perkembangan pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan).

Transfer hormon dari satu bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh (xilem dan floem) atau transfer antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu yang menghasilkan hormon. Sistem endokrin memproduksi berbagai jenis hormon agar dapat berfungsi dengan baik. Setelah diproduksi oleh kelenjar endokrin, hormon akan didistribusikan ke organ tubuh yang menjadi tempatnya menjalankan ‘tugas’. Secara garis besar, fungsi hormon pada manusia utamanya berkaitan dengan:

  • Pertumbuhan dan perkembangan tubuh
  • Pencernaan makanan Reproduksi dan fungsi seksual
  • Penyerapan gizi
  • Fungsi kognitif
  • Kinerja organ jantung
  • Siklus tidur

Saat hormon mengalami gangguan, entah pada produksi hormon yang kurang atau lebih, tubuh tidak akan bisa berfungsi secara optimal dan akan mengalami gangguan kesehatan.

Buku Rekomendasi Terkait Sistem Hormon

Sains Terkini : Ddotty & Sleepground – Hormon, Zat Penting Dalam Tubuh Manusia

Sains Terkini : Ddotty & Sleepground - Hormon, Zat Penting Dalam Tubuh Manusia

Hormon itu apa, sih? Apa peran hormon dalam tubuh kita? Mari berpetualang bersama Ddotty & Sleepground untuk memahami cara kerja hormon! Kita akan mengeksplorasi bagian dalam tubuh Jeonghyeon bersama Ddotty dan Sleepground, untuk bertemu berbagai macam hormon, dan mengerti bagaimana hormon membuat berbagai organ dalam tubuh kita bekerja secara harmonis!

Jenis Hormon dan Fungsinya

Jenis-jenis hormon terbagi berdasarkan kelenjar (glands) yang memproduksinya. Berikut ini adalah macam-macam hormon pada manusia yang perlu Kamu ketahui, Grameds:

Kelenjar Pituitari (Hipofisis)

Kelenjar pituitari atau kelenjar hipofisis merupakan kelenjar utama dari sistem endokrin yang menaungi sistem hormon pada manusia. Kelenjar pituitari yang terletak pada bagian bawah otak ini bertugas meneruskan pesan dari otak kepada kelenjar lainnya mengenai apa yang harus dilakukan. Pada kelenjar hipofisis atau pituitari inilah terdapat sistem hormon penting yang harus diproduksi, yaitu:

  • Somatotropin, merupakan hormon yang berkaitan dengan pertumbuhan
  • Prolaktin, merupakan hormon yang merangsang produksi air susu ibu (ASI).
  • Luteinizing, merupakan hormon yang bertugas mengendalikan siklus menstruasi pada wanita. Hormon luteinizing (LH) juga berperan dalam produksi sperma pada pria
  • Folikel Stimulant Hormone (FSH), sebagai hormon yang berfungsi mengendalikan sel telur (ovarium) dan—bersama-sama dengan hormon luteinizing memproduksi sel sperma (spermatozoa)
  • Thyroid-stimulating Hormone (TSH), merupakan hormon yang berfungsi merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon-hormon steroid
  • Adrenocorticotropin Hormone (ACTH), sebagai hormon yang berfungsi merangsang kinerja kelenjar adrenal

Pelajari lebih lengkap mengenai siklus menstruasi yang terjadi pada manusia yang seringkali dipengaruhi oleh kecenderungan perubahan hormon yang dibahas dalam buku Wanita & Hormon.

beli sekarang

Kelenjar Tiroid

Kelenjar gondok merupakan Kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di sebelah bawah jakun dan terdiri dari dua buah lobus. Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu tiroksin (T4) dan Triiodontironin (T3). Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin) yang mengandung yodium. Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh sebab itu kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali. Hormone yang dihasilkan yaitu:

  • Tiroksin: Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan system saraf
  • Triiodontironin: Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan sistem saraf
  • Kalsitonin: Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang.

Kelenjar Paratiroid (kelenjar anak gondok) terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini berjumlah 4 buah yang bersusun berpasangan yang menghasilkan hormon pada tiroksin. Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar ini menghasilkan hormon yang berfungsi “ mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh “. Fungsi umum kelenjar paratiroid adalah: mengatur metabilisme fosfor mengatur kadar kalsium darah

Kelenjar Pineal

Kelenjar pineal terletak di bagian tengah otak, dan berfungsi sebagai bagian dari sistem endokrin yang fungsinya memproduksi hormon melatonin. Hormon melatonin inilah yang berfungsi mengatur siklus tidur manusia, Grameds.

Kelenjar Paratiroid

Pada bagian depan kelenjar tiroid, terdapat sepasang kelenjar yang disebut juga sebagai kelenjar paratiroid. Tugas dari kelenjar paratiroid adalah memproduksi salah satu bagian dari sistem hormon pada manusia yakni hormon paratiroid. Hormon paratiroid merupakan jenis hormon yang berfungsi untuk mengendalikan jumlah kalsium di dalam darah. Tak hanya itu, hormon ini juga memiliki tugas membantu pelepasan dan penyerapan kalsium oleh tulang.

Kelenjar Adrenal

Kelenjar adrenal merupakan bagian dari sistem endokrin yang memiliki bentuk segitiga dan letaknya berada di atas organ ginjal. Kelenjar adrenal terdiri dari 2 bagian, yakni bagian luar yang disebut adrenal cortex dan bagian dalam yang disebut adrenal medulla.

  • Adrenal cortex memproduksi hormon kortikosteroid yang fungsinya mengontrol metabolisme tubuh, keseimbangan kadar garam dan air di dalam tubuh, sistem kekebalan tubuh, serta fungsi seksual.
  • Adrenal medulla berperan dalam memproduksi hormon katekolamin di mana hormon ini berfungsi merespons rasa stres dengan cara meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.

Kelenjar Pankreas

Kelenjar pankreas merupakan organ berbentuk panjang yang letaknya ada di belakang abdomen perut. Fungsi kelenjar pankreas memproduksi getah pankreas yang di dalamnya terdapat enzim. Selain itu, kelenjar ini juga berperan dalam memproduksi insulin dan glukagon. Berkat peran dari pankreas, kadar gula yang ada di dalam darah tetap terkendali. Pasalnya, pankreas memproduksi insulin, zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kadar gula darah agar tidak berlebihan dan menyebabkan penyakit diabetes. Peningkatan glukosa darah diatas titik pasang (sekitar 90mg/100ml pada manusia) merangsang pankreas untuk mensekresi insulin, yang memicu sel – sel targetnya untuk mengambil kelebihan glukosa dari darah. Ketika kelebihan itu telah dikeluarkan atau ketika konsentrasi glukosa turun dibawah titik pasang, maka pancreas akan merespons dengan cara mensekresikan glukagon, yang mempengaruhi hati untuk menaikkan kadar glukosa darah.Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga dikenal dengan pulau – pulau Langerhans. Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel – sel tubuh menembus membrane sel. Di dalam otot glukosa dimetabolisasi dan disimpan dalam bentuk cadangan. Di sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan glikogen (glikogenesis) dan pembentukan lemak (lipogenesis). Kadar glukosa yang tinggi dalam darah merupakan rangsangan untuk mensekresikan insulin. Sebaliknya glukogen bekerja secara berlawanan terhadap insulin.

Kelenjar Timus

Kelenjar timus merupakan kelenjar yang letaknya berada di tulang dada bagian atas. Sama seperti kelenjar adrenal, kelenjar timus terdiri dari 2 bagian yakni bagian luar yang disebut cortex dan bagian dalam yang disebut medulla. Cortex pada kelenjar timus dibentuk dari sel limfosit dan epitel, sedangkan medulla dibentuk dari sel epitel. Peran kelenjar timus bagi tubuh juga sangat penting, ia akan memproduksi hormon yang berkaitan dengan proses pembentukan sel limfosit T. Limfosit T merupakan komponen sel darah putih yang berfungsi sebagai “benteng” tubuh terhadap serangan penyakit, terutama pada anak-anak yang sistem imunnya masih dalam masa pengembangan.

Kelenjar Reproduksi

Sistem hormon juga memiliki peran krusial terkait dengan reproduksi, kelenjar reproduksi akan memproduksi hormon-hormon yang dibutuhkan dalam menunjang fungsi reproduksi. Pria dan wanita memiliki kelenjar reproduksi yang berbeda, yaitu:

  • Testis (Pria): Kelenjar yang berfungsi memproduksi hormon testosteron. Fungsi dari hormon testosteron adalah menghasilkan sel sperma (spermatozoa). Selain itu, testosteron juga berkontribusi terhadap pertumbuhan rambut-rambut di sekitar wajah dan kelamin saat memasuki periode pubertas
  • Ovarium: Kelenjar yang berfungsi memproduksi hormon estrogen dan progesterone. Kedua hormon ini berperan dalam pembentukan payudara, mengontrol siklus menstruasi, dan menunjang kehamilan

Untuk menjaga kestabilan hormon pada wanita, buku The Hormone Reset Diet karya Dr. Sara Gottfried dapat dijadikan referensi dari permasalahan yang ada melalui berbagai tips diet yang ada di dalamnya.

beli sekarang

Kelenjar Pencernaan

Kelenjar pencernaan memproduksi membentuk sistem hormon yang berfungsi dalam pengaturan berbagai hal yang berkaitan dengan proses pencernaan makanan hingga penyerapan gizi yang berasal dari makanan yang dikonsumsi. Beberapa contoh jenis hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pencernaan adalah Gastrin Secretin Cholecystokinin (CCK), dan Ghrelin Motilin Peptide yang berperan menunjang fungsi pencernaan, selain kelenjar pencernaan yang memproduksi hormon pencernaan, ada juga beberapa jenis kelenjar lainnya seperti kelenjar liur, kelenjar, hati, kelenjar, usus, dan kelenjar lambung.

Sistem Hormon pada Manusia: Fungsi, Jenis Hormon, dan Penyakit pada Hormon

Penyakit Sistem Hormon

Mengingat fungsi sistem hormon pada manusia yang begitu penting, maka menjaga agar produksi hormon tetap ideal menjadi suatu keharusan. Pasalnya, gangguan pada sistem hormon bisa berujung pada sejumlah kondisi. Berikut ini adalah beberapa contoh penyakit sistem hormon yang perlu diwaspadai, Grameds:

Insufisiensi Adrenal

Insufisiensi Adrenal adalah kondisi dimana Kelenjar adrenal tidak mampu memproduksi hormon dalam jumlah yang ideal. Pada konteks ini, jumlah hormon yang diproduksi kurang dari yang seharusnya. Salah satu hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal adalah hormon kortisol. Hormon kortisol merupakan hormon yang bertanggungjawab dalam mengendalikan stres. Kekurangan hormon kortisol dapat berdampak pada ketidakmampuan tubuh dalam mengelola stres sehingga kondisi ini perlu untuk diatasi.

Sindrom Adrenogenital

Kelainan dimana terjadi kekurangan produksi glukokortikoid yang biasanya akibat kekurangan enzim pembentuk glukokotikoid pada kelenjar adrenal. Akibatnya kadar ACTH meningkat dan zona retikularis dirangsang untuk mensekresi androgen yang menyebabkan timbulnya tanda – tanda kelainan sekunder pria pada seorang wanita yang disebut virilisme yang timbulnya janggut dan distribusi rambut seperti pria, otot – otot tubuh seperti pria, perubahan suara, payudara mengecil, klitoris membesar seperti penis dan kadang – kadang kebotakan. Pada pria di bawah umur timbul pubertas perkoks, yaitu timbulnya tanda – tanda kelamin sekunder di bawah umur. Pada pria dewasa gejala – gejala diatas tertutup oleh tanda – tanda kelamin sekunder normal yang disebabkan oleh testosterone. Tetapi bila timbul sekresi berlebihan dari estrogen dan progesterone timbul tanda – tanda kelamin sekunder wanita antara lain yaitu ginaekomastia (payudara membesar seperti pada wanita).

Penyakit Cushing

Cushing adalah penyakit yang juga berkaitan dengan gangguan sistem hormon. Penyakit Cushing merupaakan kondisi di mana kelenjar adrenal justru memproduksi hormon kortisol dalam jumlah yang terlalu banyak. Akibat penyakit ini, seseorang akan mengalami sejumlah gejala yaitu:

  • Peningkatan berat badan
  • Pelemahan otot tubuh
  • Pelemahan tulang
  • Timbul stretch marks
  • Kulit mudah memar
  • Muncul semacam punuk pada punggung bagian atas

Acromegaly

Acromegaly adalah penyakit sistem hormon yang diakibatkan oleh kelenjar pituitari yang memproduksi hormon pertumbuhan melebihi jumlah seharusnya. Kondisi ini lantas berakibat pada kondisi fisik tulang yang terlihat membesar (gigantisme). Acromegaly dapat menyerang tangan, kaki, maupun wajah.

Gangguan Hormon Pertumbuhan

Sebagai tempat diproduksinya hormon pertumbuhan, kelenjar pituitari tak bisa lepas dari yang namanya gangguan, bahkan tumor sekalipun. Apabila terdapat tumor pada kelenjar pituitari, akan mengganggu produksi hormon pertumbuhan. Salah satu yang mungkin terjadi yaitu pertumbuhan menjadi terhambat. Pemberian suntik hormon maupun obat-obatan perangsang hormon dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini.

Hipertiroidisme

Hipertiroidisme adalah kondisi di mana kelenjar tiroid memproduksi hormon dalam jumlah yang melebihi seharusnya. Gangguan sistem hormon ini ditandai oleh sejumlah gejala, seperti:

  • Perasaan cemas
  • Penurunan berat badan
  • Peningkatan detak jantung
  • Gangguan tidur

Hipotiroidisme

Hipotiroidisme adalah kebalikan dari hipertiroidisme, yakni kelenjar tiroid justru memproduksi hormon dalam jumlah yang kurang dari seharusnya. Ciri-ciri hipotiroidisme adalah:

  • Tubuh mudah merasa lelah
  • Berat badan bertambah
  • Detak jantung melambat Nyeri otot dan sendi

Hipopituitarisme

Hipopituitarisme adalah gangguan sistem endokrin yang ditandai oleh ketidakmampuan kelenjar pituitari dalam memproduksi hormon-hormon yang seharusnya dihasilkan. Kondisi ini juga lantas berpengaruh terhadap kinerja hormon adrenal dan juga hormon tiroid.

Diabetes

Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan oleh kalainan hormon yang mengakibatkan sel – sel dalam tubuh tidak dapat menyerap glukosa dari darah. Penyakit ini timbul ketikda dala darah tidak terdapat cukup insulin dalam darah.

Pada kedua hal tersebut, sel – sel tubuh tidak mendapat cukup glukosa daridarah sehingga kekurangan energi dan akhirnya terjadi pembakaran cadangan lemak dan protein tubuh. Sementara itu, system pencernaan tetap dapat meyerap glukosa dari makanan sehingga kadar glukosa dalam darah menjadi sangat tinggi dan akhirnya diekskresi bersama urin. Penderita DM dapat meninggal karena penyakit yang dideritanya atau karena komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit ini, misalnya penyakit ginjal, gangguan jantung dan gangguan saraf. DM terdapat dua macam tipe yaitu DM Tipe I (insuline dependent) yaitu diabetes yang timbul akibat dari kerusakan sel – sel beta pancreas karena infeksi virus atau kerusakan gen.

Gen adalah materi genetic yang membawa sifat – sifat yang diturunkan. Diabetes tipe I biasanya timbul sebelum penderita berusia 15 tahun. Penderita membutuhkan suplemen insulin yang diberikan dengan cara penyuntikan. DM tipe II timbul karena sel – sel tubuh tidak mampu bereaksi terhadap indulin walaupun sel – sel beta pancreas memproduksi cukup insulin.

Penyakit ini bersifat mneurun dan merupakan akibat kerusakan gen yang mengkode reseptor insulin pada sel. Biasanya DM tipe II berasosiasi dengan kegemukan dan baru timbul setelah penderita berusia 40 tauhn. Penyakit ini dapat dikontrol dengan pengaturan konsumsi gula dan mengurangi berat badan. Selain itu dianjurkan untuk mengurangi konsumsi lemak dan garam.

Artikel Lain Terkait Sistem Hormon

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya