Biologi

Kenali Contoh Tumbuhan Endemik di Indonesia dan Mancanegara

Written by Widya

Tumbuhan endemik merupakan spesies tumbuhan yang hanya dapat ditemukan di wilayah tertentu, dan sering kali menjadi penanda keunikan ekosistem lokal. Kehadiran mereka tidak hanya mencerminkan adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang unik, tetapi juga memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Di pegunungan Andes, misalnya, terdapat sejumlah tumbuhan endemik seperti Puya raimondii, yang merupakan tanaman berbunga terbesar di dunia. Kemudian, di kawasan hutan hujan Amazon, kita dapat menemukan tumbuhan seperti Victoria amazonica, yang memiliki daun lebar dan dapat menopang berat hingga 40 kg. Tak kalah menarik, di kepulauan Galapagos, terdapat tumbuhan endemik seperti Scalesia pedunculata, yang telah berevolusi menjadi berbagai bentuk dan ukuran untuk bertahan hidup di berbagai kondisi lingkungan yang unik.

Yuk, mari jelajahi beberapa contoh tumbuhan endemik yang menarik dari berbagai belahan dunia, serta peran penting mereka dalam menjaga keanekaragaman hayati dan lingkungan alaminya.

Contoh Tumbuhan Endemik

Flora endemik adalah tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di wilayah tertentu saja. Begitu juga dengan flora endemik Indonesia, artinya tanaman tersebut hanya dapat tumbuh di wilayah Indonesia.

Berikut adalah beberapa contoh tanaman endemik Indonesia:

Rafflesia Arnoldii

Sumber: Google

Rafflesia arnoldii adalah tanaman yang terkenal sebagai bunga terbesar di dunia. Tanaman ini merupakan parasit yang tidak memiliki daun, batang, atau akar sendiri, dan hanya dapat hidup dengan cara menyatu dengan akar tanaman inangnya, terutama tumbuhan anggota genus Tetrastigma. Rafflesia arnoldii dikenal dengan bunga raksasanya yang memiliki diameter mencapai satu meter dan berat mencapai 10 kilogram. Bunga ini memiliki warna merah gelap hingga coklat, dengan motif putih berwarna terang di tengahnya.

Dikutip dari Wikipedia, Rafflesia arnoldii ditemukan pada 1818 oleh Dr. Joseph Arnold dan Sir Thomas Stamford Raffles, di hutan tropis Sumatra. Bunga ini ditemukan pertama kali di suatu tempat dekat Sungai Manna, Lubuk Tapi, Kabupaten Bengkulu Selatan, sehingga Bengkulu dikenal sebagai Bumi Rafflesia. Seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang menemukan bunga raksasa ini pertama kali. Dr. Joseph Arnold sendiri saat itu tengah mengikuti ekspedisi yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles.

Jadi penamaan bunga Rafflesia arnoldii didasarkan dari gabungan nama Thomas Stamford Raffles sebagai pemimpin ekspedisi dan Dr. Joseph Arnold sebagai penemu bunga. Bunga ini termasuk tumbuhan endemik di Pulau Sumatra, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat adalah daerah konservasi utama spesies ini. Bunga jenis ini, bersama-sama dengan anggota genus Rafflesia yang lainnya merupakan salah satu genus yang statusnya terancam (Endagered) akibat punahnya habitat yang mendukung kehidupannya, salah satunya karena penggundulan hutan yang dahsyat.

Rafflesia arnoldii hanya dapat ditemukan di hutan-hutan hujan Kalimantan dan Sumatera, terutama di wilayah-wilayah yang lembap dan terlindung. Tanaman ini memerlukan kondisi khusus untuk berkembang dan berbunga, sehingga sangat jarang ditemui di alam liar. Bunga Rafflesia arnoldii mengeluarkan bau busuk yang kuat, mirip dengan bau bangkai, yang menarik serangga pengunjung seperti lalat dan kumbang untuk membantu dalam penyerbukan.

Rafflesia arnoldii merupakan salah satu ikon keanekaragaman hayati Indonesia dan menjadi daya tarik wisata alam di daerah-daerah tempatnya tumbuh. Namun, karena populasi Rafflesia arnoldii terancam oleh pembalakan hutan dan aktivitas manusia lainnya, perlindungan habitat alami serta upaya konservasi yang serius diperlukan untuk memastikan kelangsungan hidup tanaman langka ini.

dunia tumbuhan

button rahmad jpg

Nepenthes Rajah

Sumber: https://id.wikipedia.org/

Nepenthes rajah adalah salah satu spesies tanaman kantong semar yang langka dan unik. Tanaman ini dikenal dengan ukurannya yang besar dan struktur kantongnya yang menyerupai labu, yang digunakan untuk menangkap dan mencerna serangga sebagai sumber nutrisi. Nepenthes rajah adalah endemik di Gunung Kinabalu, Sabah, Malaysia, serta ditemukan di beberapa lokasi kecil di Kalimantan.

Dikutip dari Wikipedia, tumbuh di tanah yang kaya akan magnesium dan asbestos (substrat serpentinit), tanaman ini hanya ditemukan pada ketinggian 1,500 – 2,650 meter di atas permukaan laut sehingga diklasifikasikan sebagai tanaman langka oleh IUCN.

Dengan kemampuan untuk dapat tumbuh sampai dengan 41 cm dalam tinggi dan 20 cm di ukuran lebar nya, tidak jarang ditemukannya mangsa yang lebih besar yang terperangkap di dalam kantung Nepenthes Rajah seperti tikus dan mamalia kecil lainnya. Hanya Napenthes rajah dan Napenthes rafflesiana yang diketahui memangsa mamalia.

Salah satu ciri khas Nepenthes rajah adalah ukuran kantongnya yang besar, yang bisa mencapai ukuran yang luar biasa, bahkan sampai setinggi 30 cm dan lebar 18 cm. Hal ini menjadikannya salah satu spesies kantong semar terbesar di dunia. Selain ukurannya yang besar, Nepenthes rajah juga memiliki warna yang menarik, umumnya hijau kecoklatan dengan bintik-bintik merah.

Nepenthes rajah tumbuh di habitat pegunungan yang lembab dan berkabut, sering ditemukan tumbuh di tanah berbatu atau di pinggiran sungai. Tanaman ini memerlukan kondisi lingkungan yang khas untuk tumbuh dengan baik, termasuk suhu yang sejuk dan tingkat kelembaban yang tinggi.

 

Amorphophallus Titanum

Sumber: treehugger

Amorphophallus titanum, yang sering disebut sebagai “bunga bangkai” atau “bunga cadaver,” adalah salah satu tanaman berbunga terbesar dan paling terkenal di dunia. Tanaman ini terkenal karena bunganya yang besar, yang dapat mencapai tinggi lebih dari 3 meter dan diameter lebih dari 1 meter. Selain ukurannya yang besar, yang membuatnya menjadi salah satu bunga terbesar di dunia, Amorphophallus titanum juga dikenal dengan bau yang kuat dan tidak sedap, yang mirip dengan bau bangkai atau daging busuk, yang menarik serangga penyerbuk.

Amorphophallus titanum adalah tanaman endemik di hutan-hutan Sumatera dan Jawa, Indonesia. Tanaman ini memiliki siklus hidup yang unik, di mana bunganya hanya mekar sekali dalam beberapa tahun, dan mekar hanya untuk beberapa hari saja sebelum layu dan mati.

Proses mekar bunga bangkai biasanya menarik perhatian banyak orang dan sering menjadi atraksi utama di kebun raya atau kebun botani ketika terjadi.

Bunga bangkai raksasa ini masih famili dengan talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatra, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga majemuk terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatra) dapat menghasilkan bunga setinggi 5 m. Kibut disebut juga sebagai bunga bangkai, yang disebabkan oleh bunganya yang dapat mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk. Hal ini bertujuan untuk mengundang kumbang dan lalat untuk menyerbuki bunganya.

 

Aglaonema Pictum

Sumber: https://www.kompas.com/

Aglaonema pictum adalah tanaman hias yang terkenal dengan daunnya yang indah dan coraknya yang unik. Tanaman ini berasal dari keluarga Araceae dan endemik di hutan-hutan Kalimantan, Indonesia.

Dilansir dari Agrozine, salah satu spesies Aglaonema ini ditemukan oleh Carl Sigismund Kunth pada tahun 1841. Aglaonema pictum tricolor tumbuh pada ketinggian 1000 – 2000 meter di lereng gunung berapi di Pulau Sumatera dan Nias.

Aglaonema pictum memiliki daun yang besar, lebar, dan berbentuk oval dengan warna hijau gelap hingga hitam di bagian dasar daun dan corak putih atau perak yang menonjol di bagian tengahnya. Pola dan corak daunnya sangat beragam, menjadikannya pilihan yang populer untuk tanaman hias dalam ruangan.

Keindahan dan variasi corak daun Aglaonema pictum membuatnya diminati oleh para kolektor tanaman hias di seluruh dunia. Tanaman ini relatif mudah perawatannya dan dapat tumbuh dengan baik di lingkungan dalam ruangan dengan sinar matahari yang terang namun tidak langsung. Aglaonema pictum juga dikenal sebagai tanaman yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang bervariasi, sehingga cocok untuk ditanam dalam pot di dalam rumah atau kantor.

Ciri khas dari tanaman ini membuatnya tergolong sebagai salah satu tanaman hias yang langka. Tak heran jika tanaman Aglonema pictum tricolor sulit ditemui dan harganya cukup mahal di pasaran untuk kalangan tanaman hias rumahan. Untuk tanaman yang masih kecil dihargai mulai dari Rp 100 ribu. Sedangkan, tanaman yang sudah rimbun dan memiliki motif langka bisa mencapai jutaan rupiah.

Meskipun Aglaonema pictum memiliki popularitas yang tinggi di kalangan pecinta tanaman hias, perburuan liar dan hilangnya habitat alaminya telah membuatnya termasuk dalam kategori rentan dalam daftar merah IUCN.

ensiklopedia junior alam sekitar

button rahmad jpg

Schismatoglottis Calyptrata

Sumber: flickr

Schismatoglottis calyptrata adalah tanaman epifit yang tergolong dalam famili Araceae, endemik di hutan-hutan pegunungan di Papua dan Papua Nugini. Tanaman ini dikenal dengan daunnya yang besar, lebar, dan berbentuk oval, serta dengan warna yang mencolok dan pola unik. Daunnya sering memiliki warna hijau gelap atau hijau kebiruan dengan pola bercak atau garis-garis putih, kuning, atau merah muda yang menarik perhatian.

Schismatoglottis calyptrata biasanya tumbuh di habitat lembab dan teduh di daerah pegunungan, sering ditemukan di pepohonan besar atau di batang pohon yang lapang. Sebagai tanaman epifit, Schismatoglottis calyptrata tidak mengambil nutrisi dari tanah, tetapi dari udara dan material organik yang terakumulasi di sekitarnya. Tanaman ini sering digunakan sebagai tanaman hias dalam koleksi tanaman dalam ruangan karena keindahan dan daya tarik visualnya.

Meskipun Schismatoglottis calyptrata tidak sepopuler beberapa tanaman hias lainnya, seperti philodendron atau anthurium, tanaman ini memiliki nilai estetika yang tinggi dan menambah keindahan koleksi tanaman hias. Karena distribusinya yang terbatas dan habitat alaminya yang terancam oleh perubahan lingkungan, perlindungan habitat alaminya serta upaya konservasi yang serius diperlukan untuk memastikan kelangsungan hidup tanaman yang langka dan menarik ini.

Amorphophallus Paeoniifolius

Sumber: https://en.wikipedia.org/

Amorphophallus paeoniifolius, juga dikenal sebagai talas, adalah sejenis tanaman umbi-umbian yang berasal dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tanaman ini dikenal karena umbinya yang besar dan berbentuk bulat atau oval, yang biasanya digunakan sebagai bahan pangan. Daunnya juga besar dan berbentuk seperti tangan, sering digunakan sebagai sayuran hijau dalam masakan tradisional di berbagai negara Asia Tenggara.

Selain sebagai sumber makanan, Amorphophallus paeoniifolius juga memiliki nilai dalam pengobatan tradisional. Beberapa bagian tanaman ini telah digunakan sebagai obat untuk berbagai penyakit, seperti batuk, sakit perut, dan gangguan pencernaan. Ekstrak dari tanaman ini juga digunakan dalam produk kosmetik dan perawatan kulit.

Suweg merupakan tanaman anggota genus Amorphophallus dan masih berkerabat dekat dengan bunga bangkai raksasa (A. titanum) dan iles-iles (A. muelleri). Suweg sering dicampurbaurkan dengan iles-iles karena keduanya menghasilkan umbi batang yang dapat dimakan dan ada kemiripan dalam morfologi daun pada fase vegetatifnya. Nama lainnya adalah porang, meskipun nama ini juga dipakai untuk iles-iles. Nama-nama dalam bahasa lain: elephant foot yam atau stink lily (bahasa Inggris), teve (bahasa Tonga), jimmikand, suran, chenna, ol (bahasa Bengal), serta oluo (bahasa Odia).

Suweg adalah tanaman asli Asia Tenggara dan tumbuh di hutan-hutan kawasan Malesia, Filipina, serta India tropik (bagian selatan). Amorphophallus paeoniifolius tumbuh subur di berbagai jenis tanah, terutama di daerah dengan iklim hangat dan lembap. Tanaman ini biasanya ditanam secara subsisten oleh masyarakat lokal untuk memenuhi kebutuhan pangan dan obat-obatan mereka. Meskipun tidak sepopuler beberapa tanaman umbi-umbian lainnya seperti kentang atau singkong, Amorphophallus paeoniifolius memiliki nilai penting dalam keberlanjutan pangan dan budaya di Asia Tenggara.

Contoh Tumbuhan Endemik di Berbagai Belahan Dunia

Selain di Indonesia, terdapat juga contoh tumbuhan endemik yang menarik dari berbagai belahan dunia, salah satunya adalah:

Welwitschia mirabilis (Welwitschia)

Sumber: Google

Welwitschia mirabilis, yang umumnya dikenal sebagai Welwitschia, adalah tanaman endemik yang tumbuh di Gurun Namib, wilayah kering yang terletak di Namibia dan Angola. Welwitschia merupakan tanaman yang unik dan menarik karena memiliki penampilan yang sangat khas dan siklus hidup yang panjang.

Salah satu ciri khas Welwitschia adalah daunnya yang terbelah menjadi dua lembar yang panjang dan melengkung. Daun-daun ini terus tumbuh sepanjang hidup tanaman, memberikan penampilan yang mirip dengan “rumput bergulung”. Welwitschia juga memiliki sistem akar yang dalam dan luas, yang membantunya menyerap air dari tanah gurun yang kering.

Welwitschia mirabilis adalah tanaman yang sangat tahan terhadap kondisi lingkungan yang keras, mampu bertahan hidup dalam kekeringan dan suhu ekstrem. Tanaman ini juga dikenal karena umurnya yang sangat panjang, dengan beberapa individu diperkirakan hidup selama berabad-abad.

Silversword Alliance (Pohon Tarif)

Sumber: Google

Silversword Alliance, atau dalam bahasa Hawaii dikenal sebagai “Pohon Tarif” (Argyroxiphium spp.), adalah sekelompok tumbuhan endemik yang hanya tumbuh di ketinggian tertentu di pulau-pulau Hawaii. Kelompok ini terdiri dari beberapa spesies yang unik, termasuk Argyroxiphium sandwicense, yang juga dikenal sebagai pohon tarif Hawai’i.

Pohon tarif memiliki penampilan yang menarik, dengan daun-daun berdaging yang ditata dalam bentuk rosette dan batang yang panjang dan ramping. Mereka tumbuh di lingkungan yang keras dan keras, seperti tanah vulkanik yang miskin unsur hara dan paparan langsung terhadap angin dan cuaca yang buruk di ketinggian pegunungan.

Tumbuhan ini memiliki peranan penting dalam ekosistem Hawaii, karena menyediakan sumber makanan dan habitat bagi berbagai makhluk hidup endemik lainnya, seperti burung kolibri dan serangga. Namun, populasi pohon tarif telah terancam oleh kegiatan manusia, seperti perusakan habitat alami, invasi spesies tumbuhan asing, dan perubahan iklim.

why? endangered animals and plants

button rahmad jpg

Wollemia Nobilis (Wollemi Pine)

Sumber: Google

Wollemia nobilis, yang lebih dikenal dengan nama Wollemi Pine, adalah spesies tanaman yang ditemukan di daerah pegunungan Blue Mountains di New South Wales, Australia. Tanaman ini menjadi terkenal karena kemunculannya yang mengejutkan pada tahun 1994 setelah diyakini telah punah selama jutaan tahun. Wollemi Pine dianggap sebagai “fosil hidup” karena sisa-sisa tanaman ini telah ditemukan dalam catatan fosil yang berasal dari zaman dinosaurus.

Wollemi Pine adalah tanaman konifer yang tumbuh sebagai pohon bertingkat dengan cabang-cabang yang bercabang. Daunnya yang berbentuk seperti jarum menambahkan pada penampilan uniknya. Tanaman ini tumbuh di lingkungan yang lembab dan teduh di lembah-lembah pegunungan, sering kali di sekitar air terjun atau sungai yang mengalir deras.

Cyanea superba (Hakuwai)

Sumber: https://en.wikipedia.org/

Cyanea superba, yang juga dikenal dengan nama Hakuwai, adalah salah satu spesies tumbuhan endemik yang hanya ditemukan di Kepulauan Hawaii. Tanaman ini termasuk dalam genus Cyanea, yang merupakan kelompok besar tumbuhan anggota keluarga kopsia (Campanulaceae) yang banyak ditemukan di kepulauan tersebut.

Hakuwai memiliki penampilan yang menarik, dengan batang yang kokoh dan daun yang berbentuk seperti lempengan. Tanaman ini sering kali tumbuh di ketinggian tertentu di hutan pegunungan, dimana lingkungannya yang lembab dan berawan memberikan kondisi yang cocok untuk pertumbuhannya.

Sayangnya, populasi Hakuwai telah terancam oleh aktivitas manusia dan gangguan habitat alaminya. Perubahan iklim, deforestasi, invasi spesies asing, dan kebakaran hutan merupakan beberapa ancaman yang mengancam kelangsungan hidupnya. Sebagai tanggapan, upaya konservasi telah dilakukan untuk melindungi habitat alami Hakuwai dan memperkuat populasi yang terancam punah.

Grameds, itulah beberapa contoh tumbuhan endemik di Indonesia dan mancanegara, semoga bisa memperkaya khasanah tentang flora yang harus dilestarikan. Grameds juga bisa mengenal varian lain dari flora melalui buku ensiklopedia terbaik di Gramedia.com.

About the author

Widya