Agama Islam

Surat An-Nas: Bacaan, Arti, Tafsir, dan Keutamaannya

Written by Yufi Cantika

Surah An-Nas (bahasa Arab: سورة الناس‎) adalah surah penutup (ke-114) dalam Al-Qur’an. Nama An-Nas diambil dari kata An-Nas yang berulang kali disebut dalam surah ini yang berarti manusia. Surah ini termasuk dalam golongan surah makkiyah terdiri dari 6 ayat. Isi surah adalah anjuran supaya manusia memohon perlindungan kepada Allah terhadap pengaruh hasutan jahat setan yang menyelinap di dalam diri.

Surah An Nas dalam Latin, Arab, dan Artinya

 قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ 

Bacaan latin: qul a’ụżu birabbin-nās 

Artinya:

Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia

مَلِكِ النَّاسِۙ 

Bacaan latin: malikin-nās 

Artinya:

Raja manusia

 اِلٰهِ النَّاسِۙ 

Bacaan latin: ilāhin-nās 

Artinya:

Sembahan manusia

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ 

Bacaan latin: min sharril-waswāsil-khannās 

Artinya:

Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ 

Bacaan latin: allażī yuwas wisu fī ṣudụrin-nās 

Artinya:

Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia

 مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ 

Bacaan latin: minal-jinnati wan-nās 

Artinya:

Dari (golongan) jin dan manusia.

Tafsir Surat An-Nas

Dikutip dari quran.kemenag.go.id, berikut ini tafsir surat An-Nas.

Ayat 1

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad termasuk pula di dalamnya seluruh umatnya agar memohon perlindungan kepada Tuhan yang menciptakan, menjaga, menumbuhkan, mengembangkan, dan menjaga kelangsungan hidup manusia dengan nikmat dan kasih sayang-Nya serta memberi peringatan kepada mereka dengan ancaman-ancaman-Nya.

Ayat 2 

Allah menjelaskan bahwa Tuhan yang mendidik manusia itu adalah yang memiliki dan yang mengatur semua syariat, yang membuat undang-undang, peraturan-peraturan, dan hukum-hukum agama. Barang siapa yang mematuhinya akan berbahagia hidup di dunia dan di akhirat.

Ayat 3 

Allah menambah keterangan tentang Tuhan pendidik manusia ialah yang menguasai jiwa mereka dengan kebesaran-Nya. Mereka tidak mengetahui kekuasaan Allah itu secara keseluruhan, tetapi mereka tunduk kepada-Nya dengan sepenuh hati dan mereka tidak mengetahui bagaimana datangnya dorongan hati kepada mereka itu, sehingga dapat mempengaruhi seluruh jiwa raga mereka. Ayat-ayat ini mendahulukan kata Rabb (pendidik) dari kata Malik dan Ilah karena pendidikan adalah nikmat Allah yang paling utama dan terbesar bagi manusia. Kemudian yang kedua diikuti dengan kata Malik (Raja) karena manusia harus tunduk kepada kerajaan Allah sesudah mereka dewasa dan berakal.

Kemudian diikuti dengan kata Ilah (sembahan), karena manusia sesudah berakal menyadari bahwa hanya kepada Allah mereka harus tunduk dan hanya Dia saja yang berhak untuk disembah. Allah menyatakan dalam ayat-ayat ini bahwa Dia Raja manusia. Pemilik manusia dan Tuhan manusia, bahkan Dia adalah Tuhan segala sesuatu. Tetapi di lain pihak, manusialah yang membuat kesalahan dan kekeliruan dalam mensifati Allah sehingga mereka tersesat dari jalan lurus. Baca juga: Surat Al-Mu’awwidzatain Dan Memahami Kisah Disihirnya Nabi Muhammad Mereka menjadikan tuhan-tuhan lain yang mereka sembah dengan anggapan bahwa tuhan-tuhan itulah yang memberi nikmat dan bahagia serta menolak bahaya dari mereka, yang mengatur hidup mereka, menggariskan batas-batas yang boleh atau tidak boleh mereka lakukan.

Mereka memberi nama tuhan-tuhan itu dengan pembantu-pembantunya dan menyangka bahwa tuhan-tuhan itulah yang mengatur segala gerak-gerik mereka. Dalam ayat lain, Allah berfirman:

اِتَّخَذُوْٓا اَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَالْمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَۚ وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوْٓا اِلٰهًا وَّاحِدًاۚ  لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ سُبْحٰنَهٗ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ   ٣١ 

Mereka menjadikan orang-orang alim (Yahudi), dan rahib-rahib nya (Nasrani) sebagai tuhan selain Allah, dan (juga) Al-Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada tuhan selain Dia. Maha Suci Dia dari apa yang mereka persekutukan. (at-Taubah/9: 31)

 وَلَا يَأْمُرَكُمْ اَنْ تَتَّخِذُوا الْمَلٰۤىِٕكَةَ وَالنَّبِيّٖنَ اَرْبَابًا ۗ اَيَأْمُرُكُمْ بِالْكُفْرِ بَعْدَ اِذْ اَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ࣖ 

Dan tidak (mungkin pula baginya) menyuruh kamu menjadikan para malaikat dan para nabi sebagai Tuhan. Apakah (patut) dia menyuruh kamu menjadi kafir setelah kamu menjadi Muslim? (Ali ‘Imran/3: 80) Maksudnya, dengan ini Allah memperingatkan manusia bahwa Dia-lah yang mendidik mereka sedang mereka adalah manusia-manusia yang suka berpikir dan Dia Raja mereka dan Dia pula Tuhan mereka menurut pikiran mereka. Maka tidak benarlah apa yang mereka ada-adakan untuk mendewa-dewakan diri mereka padahal mereka manusia biasa.

Ayat 4 

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan manusia agar berlindung kepada Allah Rabbul-‘Ālamin dari kejahatan bisikan setan yang senantiasa bersembunyi di dalam hati manusia. Bisikan dan was-was yang berasal dari godaan setan itu bila dihadapkan kepada akal yang sehat mesti kalah dan orang yang tergoda menjadi sadar kembali, karena semua bisikan dan was-was setan yang akan menyakiti manusia itu akan menjadi hampa bila jiwa sadar kembali kepada perintah-perintah agama.

Begitu pula bila seorang menggoda temannya yang lain untuk melakukan suatu kejahatan, tetapi temannya itu berpegang kuat dengan perintah-perintah agama niscaya akan berhenti menggoda dan merasa kecewa karena godaannya itu tidak berhasil namun ia tetap menunggu kesempatan yang lain.

Ayat 5-6 

Allah menerangkan dalam ayat ini tentang godaan tersebut, yaitu bisikan setan yang tersembunyi yang ditiupkan ke dalam dada manusia, yang mungkin datangnya dari jin atau manusia, sebagaimana dalam ayat lain Allah berfirman:

وَكَذٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيٰطِيْنَ الْاِنْسِ وَالْجِنِّ 

Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin. (al-An’am/6: 112) Setan-setan jin itu seringkali membisikkan suatu keraguan dengan cara yang sangat halus kepada manusia. Seringkali dia menampakkan dirinya sebagai penasihat yang ikhlas, tetapi bila engkau menghardiknya ia mundur dan bila diperhatikan bicaranya ia terus melanjutkan godaannya secara berlebih-lebihan. Surah ini dimulai dengan kata pendidik, karena itu Tuhan sebagai pendidik manusia, berkuasa untuk menolak semua godaan setan dan bisikannya dari manusia.

Allah memberi petunjuk dalam surah ini agar manusia memohon pertolongan hanya kepada Allah sebagaimana Dia telah memberi petunjuk yang serupa dalam surah al-Fatihah, bahwa dasar yang terpenting dalam agama adalah menghadapkan diri dengan penuh keikhlasan kepada Allah baik dalam ucapan, maupun perbuatan lainnya dan memohon perlindungan kepada-Nya dari segala godaan setan yang ia sendiri tidak mampu menolaknya.

Keutamaan Surat An-Nas

pixabay

Berikut ini adalah beberapa keutamaan dari surat An-Nas yang perlu kamu ketahui.

Menangkal Guna-guna dan Sihir 

Setelah mengetahui bacaan surat An Nas, kamu perlu mengetahui keutamaan dari surat An Nas, yaitu menangkal guna-guna atau sihir. Dikisahkan dalam kitab Ad-Dalail, bahwa surat ini diturunkan saat Rasulullah SAW sedang sakit parah. Kemudian, diutuslah dua malaikat untuk menjenguknya.

Salah satu malaikat duduk di sebelah kepala Rasulullah SAW, sedangkan yang lainnya duduk di samping kakinya. Malaikat menjelaskan asal penyebab dari penyakit Rasulullah SAW, karena beliau sedang diguna-guna atau disihir oleh Labid Bin-A’sham seorang Yahudi.

Malaikat memberitahu letak guna-guna disimpan, yaitu di dalam kotak yang diletakkan pada sebuah sumur yang airnya keruh. Maka, Rasulullah SAW mengutus Ammar bin Yasir dan beberapa sahabat untuk mencari dan membakar kotak tersebut. Kemudian, turunlah surat An Nas dan Al Falaq, saat Rasulullah membaca satu ayat maka terurai pula satu guna-guna dalam dirinya.

Melindungi Diri dari Godaan Setan, Jin dan Manusia 

Selain melindungi diri dari guna-guna, membaca surat An Nas dapat menjauhkan diri dari godaan setan, jin dan manusia. Seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadis,

“Telah diturunkan kepadaku ayat-ayat yang tidak semisal dengannya yaitu al mu’awwidzatain (surat An Nas dan surat Al Falaq).” (HR Muslim, At Tirmidzi, An Naasa’i).

Setelah Al Falaq dan An Nas diturunkan, Rasulullah SAW mencukupkan dua bacaan ini sebagai benteng untuk menghalangi pandangan buruk dari jin dan manusia.

Mendatangkan Kenyamanan dan Keamanan Saat Tertidur 

Saat dalam kondisi tertidur, setan dan jin dapat mempengaruhi kamu untuk melakukan hal-hal buruk yang tidak sesuai dengan syariat. Sebagai seorang muslim, kamu dapat melindungi diri dengan, membaca surat An Nas sebanyak tiga kali sebelum tidur. Adapun surat lain yang dapat kamu baca adalah, surat Al Falaq dan Al Ikhlas yang masing-masing dibaca sebanyak tiga kali. Kemudian, tiupkan kedua telapak tangan dan usapkan ke bagian kepala, wajah, serta bagian depan tubuh.

Mencegah Diri dari Penyakit 

Keutamaan dari surat An Nas selanjutnya adalah mencegah diri dari penyakit Ain. Penyakit Ain adalah penyakit yang dimulai dari sebuah pandangan yang diikuti oleh reaksi negatif, seperti rasa cinta yang berlebihan, perasaan iri dan dengki, sampai perasaan ingin mencelakai. Dengan membaca surat An Nas dan Al Falaq secara rutin dan khusyuk, kamu dapat melindungi diri dari penyakit Ain.

Mencegah Diri dari Kemunafikan 

Menurut Al Qurthubi, surat An Nas dan Al Falaq memiliki keutamaan untuk membebaskan manusia dari kemunafikan, beliau menyebutnya sebagai “Al Muqasyqisyatain”. Allah SWT, mengajarkan kepada Rasulullah SAW untuk memohon perlindungan hanya kepada-Nya, sebagaimana firman Allah SAW, “Katakanlah wahai Nabi Muhammad, aku berlindung kepada Tuhan Pemelihara manusia. Maha Raja yang menguasai manusia Tuhan yang disembah dan dipatuhi oleh manusia suka atau tidak suka.”

Itulah bacaan dan keutamaan surat An Nas, yang bisa kamu amalkan serta rasakan manfaatnya. Surat An Nas diturunkan untuk menunjukkan bahwa, sebaik-baiknya tempat memohon perlindungan hanya kepada-Nya. Surat An Nas juga menjelaskan bahwa godaan tidak hanya datang dari jin dan setan, namun juga dapat dari manusia itu sendiri.

Setelah membaca artikel ini sampai selesai, sebaiknya kamu menyempatkan diri untuk membaca surat An Nas terutama pada saat akan tidur. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat sekaligus menambah wawasan Grameds.

Jika ingin mencari buku tentang Islam, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sofyan

Sumber: Dari berbagai sumber

Rekomendasi Buku-Buku Terkait Surat An-Nas

Tilawah Cinta Surah Ar-Rahman

Syahla Azura, seorang gadis yang memiliki impian menikah dengan mahar hafalan surah Ar-Rahman. Di saat banyak wanita menginginkan mahar kemegahan duniawi, Syahla justru menginginkan hafalan surah Ar-Rahman. Di matanya surah Ar-Rahman adalah tujuh syair cinta dari surga. Namun untuk mewujudkan impiannya ternyata tak semulus jalan tol. Ia harus melewati jalan terjal yang tidak mudah dilalui Syahla harus bentrok pemikiran dengan ibunya.

Ibunya ingin Syahla segera menikah dan memberikan syarat-syarat pendamping hidup. Sementara Syahla sudah menaruh harapan kepada seseorang yang belum pasti. Agar tak menyakiti hati ibunya, Syahla terpaksa menerima keputusan ibunya dengan syarat calonnya harus hafal surah Ar-Rahman. Mendengar syarat ini ibunya murka.

Di mata ibunya, Syahla sudah terpengaruh aliran sesat, kampungan, dan munafik.<P> Syahla harus berjuang dengan impian cintanya dan meyakinkan ibunya. Dapatkah Syahla meluluhkan hati ibunya? Apa alasan Syahla menginginkan surah Ar-Rahman sebagai mahar? Dapatkah Syahla menikah sesuai impiannya. Temukan jawabannya dalam novel Islami ini.

 

Ar-Rahman : Kamus Nama Bayi Islami

“Sebagai orangtua setelah diberikan amanah Allah Swt., berupa anak tentu wajib menjaganya. Karena kelak tentu akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Jangan sampai menelantarkan bahkan tidak mendidik agar menjadi pribadi yang sholeh-sholehah. Langkah awal menjadi orang tua secara lahir tentu saja dengan memberikan nama kepada sang buah hati. “Apalah arti sebuah nama” seringkali kita mendengar kalimat tersebut.

Mungkin maksud hati ingin bercanda, namun jangan sampai kita ikutan bercanda dalam memberikan nama. Perlu kita ketahui bahwa nama merupakan hal yang sangat penting. Selain diwajibkan dalam agama, juga mengandung makna yang baik. Harapan dan do’a orang tua seakan disematkan di balik nama sang anak. Tak heran jika orangtua dalam memberikan nama juga penuh pemikiran dan pertimbangan.

Melihat pentingnya arti sebuah nama, akhirnya penyusun membuat kamus sederhana ini. Yang saya beri judul “Ar-Rahman” Kamus Nama Bayi Islami. Secara sederhana menegaskan bahwa rahmat Allah Swt., tidak terhingga. Harapannya nama apapun yang diberikan orangtua kepada sang buah hati, selain nama yang baik juga selalu diberkahi rahmat Allah Swt., baik di dunia dan di akhirat.”

 

Cerdas Baca Tulis Hafal Tajwid AlQuran Jilid 1

KOKOHNYA iman kita salah satunya apabila kita mampu membaca dan mengamal- kan perintah Allah Swt., yang termaktub di dalam Al-Quran. Tidak ada kata terlambat untuk belajar bagimu ekalian apalagi belajar membaca Kitabullah. Terlebih bagi Putra-putri akan sangat bagus dan bermanfaat untuk menyiapkan kelanjutan hidup mereka, jika sedari dini sudah mengenal Al-Quran dengan mulai belajar membaca, menulis, menghafal, dan memahami hukum-hukum baca Al-Quran.

 

Agar Anak Zaman Now Bisa Hafal Al-Quran

Buku ini berisi tips-tips praktis agar anak “zaman now” mencintai dan bisa menghafal Al-Qur’an dengan mudah sejak dini. Setelah melakukan penelitian, penulis buku ini menyadari bahwasanya menghafal Al-Qur’an sejak dini sesungguhnya bukanlah hal yang sulit dan malah lebih mudah melakukannya. Oleh karena itu, amat disayangkan bila buku ini tidak dibagikan kepada masyarakat agar semua bisa membaca dan mengamalkannya. Sehingga, akan semakin banyak keluarga yang mampu menghafal Al-Qur’an. Selain untuk menjaga keutuhan Al-Qur’an, juga menjadi bentuk perwujudan cinta kepada Al-Qur’an.”

 

Terobosan Terbaru Cepat Hafal Al-Qur’an

Buku ini akan membimbing kita agar bisa mudah menghafal Al-Qur’an.Telah banyak orang yang menyerap manfaat dari buku ini; ratusan,ribuan,bahkan hingga jutaan orang untuk mempelajari kiat mudah hafizh Al- Qur’an.Dengan dilengkapi juz 28,29,30,karena biasanya 3 juz itulah yang pertama kali kita hafalkan sebelum menginjak ke juz-juz yang lainnya,menjadikan buku ini semakin lengkap sebagai buku pegangan kamu dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hafalan Al-Qur’an.

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika