Akuntansi Biaya – Keberlangsungan dan kemajuan sebuah bisnis tidak lepas dari sistem informasi, perhitungan anggaran dan pelaporannya. Untuk memperlancar berjalannya operasional perusahaan, penting bagi pelaku usaha agar memahami konsep cost accounting, mulai dari pengertian akuntansi biaya hingga penerapannya.
Daftar Isi
Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Para Ahli
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai cost accounting, penting bagi Anda untuk mengerti dahulu definisi dari konsep tersebut. Agar mudahnya, berikut ini terdapat pengertian akuntansi biaya menurut beberapa ahli yang dapat dipelajari.
- Rayburn
Menurut Rayburn pengertian akuntansi biaya yakni meliputi aktivitas yang bertujuan untuk identifikasi, mengukur, menganalisa serta melaporkan segala unsur anggaran bisnis. Baik secara langsung berkaitan dengan proses produksi, pemasaran maupun produksi perusahaan.
- Bastian dan Nurlela
Bastian dan Nurlela mendefinisikan akuntansi biaya sebagai sebuah bidang ilmu yang berkonsentrasi untuk mempelajari mengenai metode pencatatan, pengukuran dan pelaporan informasi anggaran yang dipakai selama proses produksi perusahaan.
- Datar, Foster dan Horngren
Datar, Foster dan Horngren mendefinisikan akuntansi biaya sebagai bidang ilmu yang berfokus pada cara menyediakan kebutuhan informasi anggaran serta pemanfaatannya oleh bagian keuangan dan manajemen perusahaan.
- Kholmi dan Yuningsih
Kholmi dan Yuningsih menjelaskan arti akuntansi biaya sebagai serangkaian proses yang terdiri dari pelacakan, pencatatan, pengalokasian dan pelaporan informasi seputar macam-macam anggaran produksi perusahaan setelah melalui analisis.
- Mulyadi
Menurut Mulyadi pengertian akuntansi biaya merupakan sebuah proses pencatatan, pengelompokan, peringkasan, penyajian informasi bea produksi serta penjualan produk maupun jasa melalui metode tertentu disertai analisis.
- Schaum
Menurut Schaum definisi akuntansi biaya adalah sebuah prosedur yang mencakup pencatatan serta pelaporan hasil pengukuran dari anggaran produksi barang maupun jasa. Serangkaian kegiatan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menilai kebutuhan dan penentuan pendapatan.
- Abdul Halim
Pengertian akuntansi biaya menurut Abdul Halim adalah sebuah bidang ilmu yang berfokus pada penentuan harga pokok barang produksi (cost) untuk memenuhi pesanan maupun sebagai persediaan dagangan.
- Carter dan Usry
Carter dan Usry mendefinisikan akuntansi biaya sebagai bagian dari bidang ilmu yang berfokus pada menghitung biaya dan dilakukan dengan tujuan untuk aktivitas perencanaan, pengendalian, perbaikan kualitas, efisiensi dan pengambilan keputusan.
- R.A Supriyono
Menurut R.A Supriyono, pengertian akuntansi biaya adalah cabang dari ilmu pencatatan yang digunakan sebagai alat manajemen untuk memantau serta menekan transaksi biaya dan melaporkan informasi dalam bentuk laporan anggaran.
- Armanto Witjaksono
Menurut Armanto Witjaksono, definisi akuntansi biaya diartikan sebagai bagian dari kegiatan manajemen yang berupa proses pencatatan dan analisis menggunakan perangkat. Fokus bidang tersebut adalah untuk perencanaan serta pengendalian.
- Hendi Somantri
Pengertian akuntansi biaya menurut Hendi Somantri adalah serangkaian proses yang terdiri dari pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran serta penyajian laporan keuangan mengenai anggaran transaksi produksi maupun penjualan produk.
- Wikipedia
Definisi akuntansi biaya menurut Wikipedia yaitu bagian dari ilmu sistem informasi yang difokuskan untuk proses pelacakan, pencatatan serta analisis terhadap seluruh pengeluaran dalam bentuk biaya pembuatan sebuah produk.
Pemahaman lebih mendalam mengenai akuntansi biaya dengan pendekatan konseptual dan latihan soal yang praktis juga bisa kamu temukan pada buku Akuntansi Biaya Teori Dan Implementasi yang ada dibawah ini.
Baca juga Cara Menulis Daftar Pustaka Dari Buku, Jurnal, Skripsi, Artikel, Website
Fungsi Akuntansi Biaya
Tahukah Anda jika akuntansi biaya memiliki peranan penting dan fungsi dalam sistem pelaporan perusahaan?. untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman mengenai hal ini, bacalah ulasan lengkap berikut:
1. Menentukan Cost atau Harga Pokok Barang
Salah satu fungsi akuntansi biaya yakni membantu untuk menentukan cost atau harga pokok sebuah barang dan jasa, baik yang diproduksi maupun dijual perusahaan. Cara penentuan anggaran tersebut melalui serangkaian proses panjang yang dapat dipelajari melalui buku Akuntansi Biaya: Teori & Penerapannya.
Proses yang dimaksud mencakup pencatatan, pengelompokkan, memonitor serta meringkas segala komponen biaya produksi berdasarkan data histori. Tujuannya sendiri yakni agar harga pokok barang tidak terlalu tinggi atau rendah dimata konsumen.
Untuk menghitung harga pokok dari sebuah barang, Anda harus mengetahui dahulu jumlah total pengeluaran yang digunakan dalam proses produksi. Dengan begitu dapat dikalkulasikan cost dari produk atau jasa tersebut.
2. Merinci Harga Pokok Barang atau Cost
Tidak hanya berfungsi untuk menentukan cost saja, dengan akuntansi biaya harga pokok sebuah barang tersebut dapat diperinci secara detail dari setiap unsur produksinya. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya kesalahan.
Melalui akuntansi biaya, pencatatan semua harga pokok dibuat secara rinci. Mulai dari hal yang paling kecil hingga terbesar sesuai dengan unsur-unsur produksinya. Dengan begitu dapat diketahui cost umum maupun khusus.
Jika diketahui kalkulasi pengeluaran dan harga pokok dari sebuah barang yang dikemas dalam laporan anggaran secara benar serta rinci. Maka dapat dipastikan tidak terjadi kesalahan pemberian harga produk.
3. Untuk Data Proses Penyusunan Anggaran
Selain untuk memperinci harga pokok barang, akuntansi biaya ini juga dapat digunakan sebagai alat pembantu proses penyusunan anggaran produksi. Tidak hanya itu, data yang terkumpul dalam pencatatan tersebut bisa dimanfaatkan untuk bahan dasar.
Tanpa adanya data dasar tersebut tentu proses pencatatan tidak bisa dibuat secara benar dan rinci, serta bisa dipastikan penyusunan anggaran akan terkendala. Maka dari itu, penting bagi pihak pelaksana untuk memperinci unsur-unsur yang harus disediakan lengkap dengan total biayanya.
Dana produksi dari sebuah anggaran dapat digunakan apabila terdapat rincian kebutuhan yang diperlukan dan harus dibeli demi keberlangsungan serta kelancaran proses pembuatan produk. Contohnya harga tidak tercantum dalam laporan, maka data tersebut dianggap kurang lengkap.
4. Informasi Dasar Perencanaan Biaya serta Beban
Fungsi akuntansi biaya lainnya yakni sebagai informasi dasar perencanaan bea dan beban. Dalam menyusun sebuah anggaran tentu tidak bisa asal-asalan, pasalnya harus diketahui dahulu jenis-jenis pengeluaran dan distribusinya.
Saat membuat sebuah perencanaan juga membutuhkan argumen yang valid dan tertulis. Tujuannya agar ketika pelaksanaan atau action sesuai dengan ekspektasi. Hasil pencatatan dari akuntansi biaya inilah yang dijadikan sebagai dasar argumentasi tersebut.
Jika semua data yang dibutuhkan tercatat dengan benar dan detail dalam sistem akuntansi, maka akan mempermudah proses perencanaan biaya perusahaan. Bukan hanya itu, melalui informasi tersebut dapat diketahui juga besaran tanggungan beban.
5. Perencanaan dan Pengendalian Anggaran
Fungsi akuntansi biaya berikutnya adalah untuk dasar perencanaan dan pengendalian anggaran. Dengan adanya bidang ilmu tersebut, pihak manajemen bisa memantau serta mengontrol apakah terjadi penyimpangan dalam sebuah laporan bea produksi yang lebih lanjut dapat Grameds pelajari pada buku Akuntansi Biaya Edisi 2.
Dengan akuntansi biaya, pihak manajemen juga dapat melakukan analisis penyebab terjadinya penyimpangan atau selisih dalam laporan anggaran dan melakukan pengecekan kembali jika memang diperlukan.
Jika memang terjadi selisih dalam laporan anggaran produksi, maka pihak manajemen dapat dengan cepat mengetahui apabila hal itu mengindikasikan adanya penyimpangan yang disengaja sehingga perusahaan terhindar dari masalah kerugian.
Baca Juga : Pengertian Latar Belakang Masalah: Komponen, Cara Membuat dan Contoh
Jenis Akuntansi Biaya
Tidak hanya memiliki fungsi, tetapi akuntansi biaya juga terdiri dari beberapa jenis yang penting untuk diketahui dan dipahami, yakni seperti berikut ini:
1. Activity Based Accounting
Salah satu jenis akuntansi biaya yakni activity based accounting. Fokus kegiatan pada bidang ini adalah mengukur besaran anggaran pembuatan dan bea hasil produksi. Tujuannya aktivitas tersebut menyinkronkan kedua laporan tersebut.
Jika ditinjau dari penjelasan diatas, penerapan activity based accounting berupa kegiatan pencatatan yang berhubungan dengan aktivitas produksi seperti pengeluaran biaya dan biaya operasional. Tujuan utamanya adalah menemukan besaran keuntungan dari produk tersebut.
2. Standard Cost Accounting
Standard cost accounting merupakan salah satu jenis akuntansi biaya yang berfokus pada bidang pengukuran efisiensi sumber daya manusia (SDM), peralatan produksi dan kebutuhan bahan baku produksi perusahaan.
Sudah tergambar jelas dari namanya, jenis akuntansi biaya ini dalam penerapannya berupa serangkaian kegiatan pencatatan semua kebutuhan anggaran perusahaan, utamanya yang berkaitan langsung dengan proses produksi.
3. Contribution Margin
Jenis akuntansi biaya berikutnya adalah contribution margin. Bidang ini berfokus pada kegiatan analisis break even point. Dari aktivitas tersebut dapat diketahui poin produk mana yang dapat mendatangkan keuntungan untuk perusahaan.
Bentuk penerapan contribution margin ini berupa pencatatan keuntungan yang diperoleh perusahaan dari produk tertentu. Berdasarkan hasil laporan tersebut, pihak manajemen dapat melakukan evaluasi demi meningkatkan atau mengurangi produksi.
4. Cost Volume Profit
Jenis akuntansi biaya yang terakhir adalah cost volume profit. Sudah tergambar jelas dari namanya, bidang ini berfokus pada proses pencatatan untuk menentukan besaran anggaran produksi dan disinkronkan dengan volume produk.
Dalam proses pencatatan ini menggunakan asumsi dasar besaran anggaran biaya pokok produksi tidak mengalami perusahaan, namun volume produk yang akan diubah. Tujuannya agar dapat menemukan kemungkinan memperoleh sumber pendapatan tambahan.
Agar dapat lebih mudah memahami perbedaan jenis akuntansi biaya yang ada, buku Akuntansi Biaya yang ada dibawah ini bisa dijadikan referensi karena memberikan berbagai contoh kasus yang realistis sehingga mudah dipahami.
Baca Juga Cara Penulisan Gelar Sarjana S1, S2, S3, dan Diploma Yang Benar Per Jurusan
Penerapan Akuntansi Biaya pada Jenis Bisnis Berbeda
Bicara mengenai penerapan akuntansi biaya di perusahaan, perlu dipahami bahwa setiap bisnis memiliki fokus atau konsentrasi kegiatan yang berbeda-beda. Tentunya hal itu akan mempengaruhi banyaknya data yang harus diinput dalam proses pencatatan.
Tidak hanya itu saja, perbedaan proses kegiatan perusahaan juga akan berdampak pada metode serta siklus perhitungan akuntansi biaya dan perlakuan terhadap bea-bea tersebut supaya dari bisnis itu bisa mendatangkan keuntungan.
Secara singkatnya, dalam siklus akuntansi biaya sebuah perusahaan dihitung dari proses persiapan hingga penentuan harga pokok. Berdasarkan data-data itulah yang nantinya menjadi dasar informasi untuk menentukan sebuah kebijakan atau keputusan baru.
Akuntansi biaya juga bisa diterapkan dengan pendekatan manajerial yang digunakan untuk pengambilan keputusan, seperti halnya yang dibahas dalam buku Akuntansi Biaya dalam Perspektif Manajerial.
Penerapan Akuntansi Biaya Di Setiap Perusahaan
Setelah memahami konsep akuntansi biaya mulai dari pengertian,fungsi serta jenis-jenisnya. Berikutnya, penting juga bagi Anda untuk mempelajari seputar penerapannya di perusahaan dengan bisnis berbeda. Pasalnya, dalam mengaplikasikannya tentu tidak boleh sembarangan.
- Perusahaan Dagang
Bicara mengenai penerapan akuntansi biaya pada perusahaan dagang umumnya hanya dalam lingkup analisa tentang keluar masuknya produk. Kenapa lingkupnya sempit?. Karena fokus bisnis tersebut terbatas untuk menjualkan barang saja, tidak membuatnya sendiri.
Jika digambarkan secara lebih spesifik, bagian akuntansi biaya yang diterapkan pada perusahaan dagang yakni meliputi pencatatan serta analisis untuk unsur-unsur tertentu. Contohnya seperti akun promosi, persediaan, beban pemasaran, diskon dan masih banyak lainnya.
- Perusahaan Manufaktur
Berbanding terbalik dengan perusahaan dagang, untuk penerapan akuntansi biaya pada bisnis manufaktur lebih kompleks. Karena kegiatan yang dilakukan dalam bidang ini prosesnya cukup panjang, mulai dari pembuatan hingga penyaluran.
Dari gambaran proses tersebut data kegiatan yang perlu dimasukkan dalam akuntansi biaya cukup kompleks. Mulai dari bea tenaga kerja, overhead produksi hingga harga bahan baku. Dengan banyaknya data tersebut, tentu untuk mengelola pembukuan membutuhkan upaya lebih.
Contoh Buku Akuntansi Biaya
Apakah tertarik untuk mempelajari tentang cabang ilmu pencatatan khususnya dalam bidang cost accounting. Jika iya, Anda dapat mencari referensi tambahan melalui berbagai sumber salah satunya yakni buku Akuntansi Biaya karya Prof. Dr. Dermawan Sjahrial, MM. dkk.
Didalam buku tersebut terdapat penjelasan lengkap mengenai akuntansi biaya dan penerapannya di berbagai perusahaan dengan jenis bisnis berbeda. Namun lebih difokuskan pada usaha manufaktur yang berfokus pada kegiatan pengolahan bahan baku hingga menjadi sebuah produk jadi.
Buku karya Prof. Dr. Dermawan Sjahrial, MM. dkk, menjadi salah satu sumber bacaan yang banyak direkomendasikan. Untuk mendapatkannya cukup mudah, Anda bisa membelinya secara online maupun langsung ke toko offline. Harganya pun juga relatif murah.
Demikianlah ulasan lengkap seputar cost accounting, mulai dari pengertian akuntansi biaya, fungsi, jenis hingga gambaran penerapannya di berbagai perusahaan.
Anda juga dapat melihat koleksi buku akuntansi biaya best seller.
Berikut ini adalah rekomendasi berbagai buku akuntansi dari Gramedia.
Auditing Dan Asurans: Integrated And Comprehensive Edition (Pemeriksaan Akuntansi Berbasis Standar Audit Internasional)
Objek Akuntansi Biaya
Tidak cukup hanya dengan memahami pengertian, fungsi, komponen dan gambaran penerapannya di perusahaan. Perlu diketahui bahwa akuntansi biaya memiliki beberapa objek yang harus Anda pelajari juga yakni meliputi:
1. Pengertian Biaya Produksi
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai objek akuntansi, terlebih dahulu pahami dahulu pengertian biaya produksi. Secara singkatnya, production cost merupakan sebuah pengorbanan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam satuan uang.
Dalam hal ini yang dimaksud biaya produksi mencakup seluruh pengeluaran dari segala transaksi untuk mengolah bahan baku menjadi sebuah produk hingga siap dijual. Bentuknya sendiri beragam, mulai dari bea tenaga kerja hingga overhead pabrik.
2. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku merupakan pengeluaran untuk membeli material yang nantinya akan diolah menjadi sebuah produk jadi. Seluruh bea tersebut dimasukkan langsung ke dalam kalkulasi anggaran produksi.
Dalam mengelompokkan jenis-jenis material tersebut menggunakan beberapa pertimbangan. Salah satunya yakni kemudahan proses pengubahan bahan tersebut menjadi sebuah produk jadi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat perhitungan biaya.
3. Biaya Tenaga Kerja
Objek akuntansi biaya berikutnya adalah bea tenaga kerja. Tidak jauh berbeda dengan definisi lainnya, pengeluaran tersebut diberikan kepada karyawan dalam bentuk upah atau imbal balik atas kinerja yang diberikan kepada perusahaan.
Seperti diketahui karyawan adalah orang-orang yang memiliki peranan penting untuk mengubah bahan baku menjadi sebuah produk jadi dengan mengerahkan tenaganya. Tentu sebagai imbal baliknya, perusahaan harus mengeluarkan biaya.
4. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik atau lebih dikenal dengan bea produk non langsung merupakan kumpulan dari seluruh pengeluaran yang digunakan untuk membuat sebuah produk jadi. Namun, anggaran pembelian bahan baku tidak masuk di dalamnya.
Biaya overhead pabrik sendiri terdiri dari dua kategori. Pertama, FOH tetap yakni bea yang harus dikeluarkan dengan nominal pasti untuk tingkat volume tertentu. Berbanding terbalik itu, tipe kedua yaitu variabel dimana jumlah anggaran tersebut bisa berubah-ubah.
5. Perhitungan Harga Pokok Produksi
Objek akuntansi biaya yang terakhir yaitu perhitungan harga pokok produksi. Dalam proses pencatatan dan pelaporan terdapat berbagai komponen, baik bersifat tetap maupun variabel seperti bea bahan baku, upah tenaga kerja serta overhead pabrik.
Namun dalam aplikasinya, terkadang konsep harga pokok tersebut tidak selalu sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Perbedaan inilah yang menimbulkan adanya perbedaan perlakuan terhadap biaya produksi tetap dan juga berdampak pada perhitungan serta penyajian laporan.
baca juga Manajemen : Pengertian Menurut Para Ahli, Fungsi, Tujuan, & Prinsip
Materi Terkait Akuntansi Biaya
- Accrued Revenue
- Akun Nominal
- Amortisasi
- Asas Tunai
- Audit
- Contoh Pembukuan Penjualan
- Contoh Invoice Tagihan / Faktur
- Contoh Neraca Lajur
- Pengertian Audit
- Akuntansi Sektor Publik
- Aset Tetap, Lancar, dan Tidak Lancar
- Cara Menghitung Biaya Produksi
- Debit dan Kredit
- Apa Itu Saldo: Pengertian dan Jenisnya
- Depresiasi Ekonomi
- Exprense Ratio
- Jenis-jenis Aktiva
- Jurnal Penyesuaian
- Defesiensi
- Invoice Perorangan ke Prusahaan
- Jurnal Umum
- Jurnal Penutup
- Konsep Dasar Akuntansi
- Laporan Arus Kas
- Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang
- Laporan Keuangan Perusahaan Dagang
- Loan To Deposit
- Monthly Recurring Revenue
- Pengertian Akuntansi Biaya
- Pendapatan Diterima di Muka
- Pendapatan Kotor
- Pendapatan Bersih
- Pendekatan Pengeluaran
- Pengertian Akuntansi Keuangan
- Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
- Persamaan Dasar Akuntansi
- Rekonsiliasi Bank
- Revenue Cycle Management
- Sejarah Akuntansi di Indonesia
- Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
- Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
- Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
- Sistem Informasi Akuntansi
- Prospek Kerja Jurusan Akuntansi
- Sejarah Akuntansi di Indonesia
- Teori Akuntansi
- Unearned Revenue
- Quick Ratio Adalah