Akuntansi

Pengertian Audit: Jenis, Fungsi dan Manfaat

pengertian audit
Written by Kamal

Pengertian audit – Apa itu audit? Audit, auditing atau pemeriksaan dalam arti luas adalah evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem proses atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif dan tidak memihak yang disebut auditor.
Tujuan dari diadakannya auditing adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi dan praktik yang telah disetujui atau diterima.

Pengertian Audit Menurut Para Ahli

Whittington, O.Ray dan Kurt Pann (2012)

Whittington, O.Ray dan Kurt Pann mengatakan bahwa audit adalah pemeriksaan hasil laporan keuangan entitas atau perusahaan oleh perusahaan akuntan publik yang independen. Dengan mengamati, memeriksan dokumen dan asset dan bertanya baik di dalam ataupun luar perusahaan serta melakukan prosedur audit.

Auditor akan mendapatkan data yang diperlukan untuk menentukan apakah laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan dan kegiatan perusahaan selama periode yang diaudit.

Arens dan Loebbecke (2003)

Arens dan Loebbecke mengungkapkan bahwa audit adalah kegiatan mengumpulkan dan mengevaluasi dari bukti–bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dengan kriteria yang telah ditetapkan dimana proses audit dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.

Konrath (2002)

Menurut Konrath, audit adalah suatu proses yang sistematis secara objek untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti asersi mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi untuk meyakinkan keterkaitan antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasil laporan pada pihak yang berkepentingan.

William F. Meisser. Jr (2003)

Pengertian audit adalah proses yang sistematik dengan tujuan mengevaluasi bukti mengenai tindakan dan kejadian ekonomi untuk memastikan tingkat kesesuaian antara penugasan dan kriteria yang telah ditetapkan. Hasil dari penugasan tersebut dikomunikasikan kepada pihak pengguna yang berkepentingan.

Sawyer (2005)

Sawyer menyatakan bahwa audit adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor/ orang yang melakukan audit terhadap operasi dan kontrol yang berbeda–beda dalam suatu organisasi.

Mulyadi (2002)

Menurut Mulyadi, audit merupakan suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang kegiatan ekonomi. Tujuannya yaitu untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara laporan dengan kriteria serta menyampaikan hasil kepada pengguna yang bersangkutan.

Sukrisno Agoes (2004)

Menurut Sukrisno Agoes, audit adalah sebuah pemeriksaan laporan keuangan yang telah manajemen susun beserta dengan catatan–catatan pembukuan dan bukti–bukti pendukungnya. Pemeriksaan ini dilakukan oleh perusahaan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen. Tujuan proses ini yaitu untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

Jenis–Jenis Audit

pengertian audit

Sumber: Kompas.com

Berdasarkan Audit yang Umum Dilakukan

Berikut ini adalah jenis–jenis auditing yang umum dilaksanakan:

1. Audit Keuangan

Pemeriksaan atas laporan keuangan merupakan evaluasi kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen secara keseluruhan dibandingkan dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum. Dalam pengertiannya, apakah laporan keuangan secara umum merupakan informasi yang dapat ditukar dan dapat diverifikasi kemudian disajikan sesuai dengan kriteria tertentu.

2. Audit Operasional

Audit operasional adalah pengkajian atas setiap bagian organisasi terhadap prosedur operasi standar dan metode yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi, efektivitas dan keekonomisan.

Audit operasional dapat menjadi alat manajemen yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil dari audit operasional berupa rekomendasi–rekomendasi perbaikan bagi manajemen, sehingga audit jenis ini lebih merupakan konsultasi manajemen.

3. Audit Ketaatan

Audit ketaatan adalah proses kerja yang menentukan apakah pihak yang diaudit sudah mengikuti prosedur, standar dan juga aturan tertentu yang telah ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Audit ketaatan biasanya ditugaskan oleh otoritas berwenang yang telah menetapkan prosedur atau peraturan dalam perusahaan, sehingga hasil audit jenis ini tidak untuk dipublikasikan, tetapi untuk intern manajemen.

https://www.gramedia.com/products/auditing?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Berdasarkan Audit Luasnya Pemeriksaan

Ditinjau dari luasnya pemeriksaan, maka jenis–jenis audit dapat dibedakan menjadi beberapa, antara lain:

1. Pemeriksaan Umum (General Audit)

Pemeriksaan umum adalah suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang independen dengan maksud untuk memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit)

Pemeriksaan khusus adalah suatu bentuk pemeriksaan yang hanya terbatas pada permintaan auditor yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan memberikan opini terhadap bagian dari laporan keuangan yang diaudit, contohnya pemeriksaan terhadap penerimaan kas perusahaan.

Berdasarkan Pelaksana Audit

Sedangkan berdasarkan kelompok atau pelaksana audit, audit dibagi 4 jenis yaitu:

1. Auditor Ekstren

Auditor ekstren atau independen bekerja untuk kantor akuntan public yang statusnya di luar struktur perusahaan yang mereka audit. Umumnya, auditor ekstern menghasilkan laporan atas financial audit.

2. Auditor Intern

Auditor intern bekerja untuk perusahaan yang mereka audit. Laporan audit manajemen umumnya berguna bagi manajemen perusahaan yang di audit. Oleh sebab itu, tugas internal auditor adalah audit manajemen yang termasuk jenis compliance audit.

3. Auditor Pajak

Auditor pajak bertugas melakukan pemeriksaan ketaatan wajib pajak yang diaudit terhadap Undang–Undang perpajakan yang berlaku.

4. Auditor Pemerintah

Tugas dari auditor pemerintah adalah menilai kewajaran informasi keuangan yang disusun oleh instansi pemerintah. Di samping itu, audit juga dilakukan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomisasi operasi program serta penggunaan barang milik pemerintah.

Audit yang dilaksanakan pemerintah dapat dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Kegiatan Audit

Supaya lebih memahami tentang audit, maka kita akan belajar bersama tentang kegiatan audit. Berikut ini adalah kegiatan audit.

1. Proses Pengumpulan dan Evaluasi Bahan Bukti informasi yang Dapat Diukur

Hal–hal yang bersifat kualitatif harus dikelompokkan dalam bentuk yang terukur, sehingga dapat dinilai menurut ukuran yang jelas, misal baik sekali, baik, cukup, kurang baik dan tidak baik dengan ukuran yang jelas kriterianya.

2. Entitas Ekonomi

Hal ini yang diaudit adalah kesatuan baik berupa perusahaan, divisi atau yang lain. Dilakukan oleh seseorang atau sejumlah orang yang kompeten dan independen yang disebut sebagai auditor.

3. Menentukan Kesesuaian Informasi dengan Kriteria Penyimpangan yang Ditemukan

Penentuan ini harus berdasarkan ukuran yang jelas. Itu artinya, dengan kriteria apa hal tersebut dikatakan menyimpang.

4. Melaporkan Hasilnya

Laporan ini berisi informasi tentang kesesuaian antara informasi yang diuji dan kriterianya, serta menunjukkan fakta atas ketidaksesuaian tersebut.

Perbedaan Audit dan Akuntansi

pengertian audit

Sumber: Kompas.com

Audit dan akuntansi istilah yang sering muncul di bidang ilmu bisnis. Secara umum, kedua istilah tersebut mempunyai tujuan dan metode yang berbeda. Pada akuntansi bisa dibilang menggambarkan suatu aktivitas mengidentifikasi transaksi dan bukti yang dapat berpengaruh terhadap perusahaan maupun pemerintah.

Selain itu, kegiatan ini juga mencakup tentang pengukuran, pencatatan serta pengklasifikasian bukti dan transaksi selanjutnya dalam catatan–catatan akuntansi. Hasil dari proses ini adalah susunan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi secara umum.

Tujuan dari akuntansi adalah mengkomunikasikan data yang relevan dan dapat berguna dalam pengambilan keputusan. Pihak–pihak yang terlibat antara lain para karyawan perusahaan maupun pegawai pemerintah, sedangkan untuk pihak manajemen perusahan menjadi penanggung jawab akhir laporan keuangan tersebut.

Sedangkan untuk audit bisa dibilang sebagai laporan keuangan mencakup tentang kegiatan dalam memperoleh dan menilai bukti yang berkaitan dengan laporan keuangan. Kegiatan ini memungkinkan auditor meneliti tingkat kelayakan atau kewajaran suatu laporan keuangan apakah telah disajikan secara wajar dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) atau tidak.

Fungsi dan Manfaat Audit

Fungsi dan manfaat audit yang perlu grameds ketahui apa saja sih? Berikut penjelasannya:

1. Memeriksa Keakuratan Suatu Laporan Keuangan

Manfaat audit yang pertama adalah memeriksa tingkat akurasi suatu laporan keuangan. Terkadang, ada kesalahan manusia atau penipuan yang dikerjakan oleh oknum–oknum di perusahaan. Auditor tugasnya adalah menemukan tindak kriminal tersebut, sehingga laporan sesuai dengan fakta di lapangan.

2. Memantau Sistem Jariangan

Tidak hanya laporannya saja, tetapi auditor juga bisa secara independen memantau sistem keuangan sebuah perusahaan. Jika terjadi tindak korupsi dan sebagainya, maka auditor bisa memberikan laporan tertulis terkait perilaku tersebut kepada pihak berwenang.

3. Mencapai tujuan keuangan
Dengan memeriksa keuangan apabila terjadi kesalahan, maka auditor bisa menyarankan perusahaan untuk memperbaikinya. Perbaikan laporan juga bisa dijadikan sebagai landasan untuk menjalankan sistem keuangan berikutnya. Ketika laporan keuangan sehat, potensi suatu perusahaan untuk mencapai tujuan keuntungan juga akan lebih tinggi.

4. Akuntabilitas dan Kredibilitas

Manfaat auditor selanjutnya adalah meningkatnya kualitas akuntabilitas serta kredibilitas perusahaan. Perusahaan ini dapat meningkatkan nilai investasi, dipercaya oleh masyarakat dan sebagainya.

Auditing 1: Dasar-Dasar Pemeriksaan Akuntansi

Tujuan Audit

pengertian audit

Sumber: Kompas.com

Adapun tujuan dari pelaksanaan audit sebagai berikut:

1. Memastikan Kelengkapan (Completeness)

Audit dilakukan untuk memastikan bahwa semua transaksi yang terjadi telah dicatat atau dimasukkan ke dalam jurnal dengan segala kelengkapannya.

2. Memastikan Ketepatan (Accuracy)

Dalam kegiatan audit ini mempunyai tujuan untuk memastikan semua transaksi dan saldo perkiraan telah didokumentasikan dengan baik, perhitungannya benar, jumlahnya tepat dan diklasifikasikan berdasarkan jenis transaksi.

3. Memastikan Eksistensi (Existence)

Dengan adanya audit, maka pencatatan semua harta serta kewajiban mempunyai eksistensi sesuai dengan tanggal tertentu. Artinya, semua transaksi yang dicatat sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.

4. Membuat Penilaian (valuation)

Kegiatan audit juga bertujuan untuk memastikan bahwa semua prinsip akuntansi yang berlaku secara umum telah diaplikasikan dengan benar.

5. Membuat Klasifikasi (Classification)

Audit bertujuan untuk memastikan bahwa semua transaksi yang dicatat dalam jurnal diklasifikasikan sesuai jenis transaksinya.

6. Memastikan Ketepatan (Accuracy)

Kegiatan audit bertujuan untuk memastikan bahwa pencatatan transaksi dilakukan sesuai dengan tanggal yang benar, rincian dalam saldo akun sesuai dengan angka
–angka buku besar dan penjumlahan saldo dilakukan dengan benar.

7. Membuat Pisah Batas (Cut – Off)

Kegiatan audit bertujuan untuk memastikan bahwa semua transaksi yang dekat tanggal neraca dicatat dalam periode yang sesuai. Pencatatan transaksi di akhir periode akuntansi sangat mungkin terjadi salah saji.

Tahapan Pelaksanaan Audit

Untuk mencapai tujuan audit yang sesuai dengan perencanaan perusahaan, terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan, antara lain:

1. Penerimaan Bahan

Sebelum berjalannya kegiatan ini, biasanya terdapat kesepakatan yang disetujui bersama. Oleh karena itu, dalam tahapan ini akan ada penjelasan mengenai peran auditor serta persyaratan kontrak untuk klien tanda tangani.

Setelah itu, klien akan menyerahkan laporan keuangannya untuk auditor melakukan proses auditing laporan keuangan sesuai tugasnya. Persiapan tersebut melibatkan pelatihan personel serta memastikan kelengkapan catatan dan dokumen.

Membuat laporan keuangan tentu harus teliti agar terhindar dari kesalahan. Dengan menggunakan software akuntansi untuk membuat laporan keuangan, maka kesalahan akan terhindarkan karena sistem yang akurat. Selain itu, waktu yang digunakan juga lebih efisien karena sistem ini melakukannya secara otomatis.

2. Persiapan dan Perencanaan

Proses persiapan dan perencanaan merupakan tahap yang wajib auditor ketahui. Secara umum, proses ini dapat berlangsung satu hari saja atau bahkan seminggu tergantung sifat auditnya. Ada beberapa hal yang perlu auditor pahami sebelum melakukan prosesi in, yaitu antara lain:

  • Memahami industri bisnis klien.
  • Melakukan prosedur analitik.
  • Menentukan materialitas dan menetapkan risiko.
  • Memahami struktur pengendalian intern dan menetapkan risiko pengendalian.
  • Mengembangkan rencana dan program audit.

3. Eksekusi Pelaksanaan

Tahap selanjutnya setelah melakukan perencanaan adalah eksekusi pelaksanaan. Hal ini biasanya auditor jalankan dengan mengumpulkan dan menganalisis data serta informasi. Terutama untuk menilai keperluan kontrol internal organisasi. Dalam proses ini, biasanya auditor melakukan wawancara, pemeriksaan dokumen dan hal lainnya untuk mengembangkan temuan auditing.

4. Pelaporan

Pelaporan merupakan tahap hasil dari pekerjaan audit yang telah terselesaikan. Laporan ini adalah bentuk komunikasi auditor dengan pihak lainnya sehingga tidak boleh auditor membuat secara sembarangan. Dalam laporan ini, ada hal yang wajib auditor cantumkan seperti jenis opini, jasa yang perusahaan tawarkan, objek, lingkup serta tujuan audit. Laporan ini juga berisi opini auditor dan rekomendasi cara memperbaiki kesalahan.

5. Korektif Audit

Tahap terakhir dalam proses ini yaitu tahap korektif. Laporan yang telah selesai pastinya memerlukan tindakan korektif atau preventif. Tindakan ini mencakup perbaikan atas kegagalan atau kekurangan dari temuan hasil audit tersebut.

Selain itu, pada tahap ini juga kita melakukan beberapa tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan itu bertujuan untuk mencegah terjadinya faktor yang dapat mengakibatkan kegagalan suatu perusahaan masa mendatang.

Standar Pelaksanaan

pengertian audit

Sumber: Kompas.com

Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa standar yang perlu grameds perhatian dalam auditing keuangan, di antaranya:

Standar Umum

Ini merupakan standar yang mengatur mengenai keahlian, pelatihan berkelanjutan, independensi dan kemahiran professional auditor. Beberapa standar umum yang harus auditor perhatikan, yaitu:

  • Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang bisa mempunyai keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor dan bukan hanya akuntan.
  • Dalam semua hal yang berhubungan dengan ikatan, seorang auditor harus bisa bersikap profesional dan juga harus bersikap objektif tanpa memihak serta tidak ada kecurigaan kerja sama.
  • Auditor harus mempertahankan mental dari segala hal yang berkaitan dengan perikatan dan independensi.
  • Auditor wajib memanfaatkan keahlian profesionalnya dalam proses pelaksanaan audit hingga kegiatan pelaporan dengan cermat dan seksama.
  • Pemeriksaan harus dilakukan oleh pihak yang mempunyai keahlian yang memadai sebagai auditor bukan hanya akuntan.

Standar Lapangan

Standar lapangan sebagai standar yang mengatur proses pekerjaan lapangan pada saat auditing. Proses ini bersifat lebih khusus mencakup hal–hal mengenai kinerja audit pada lapangan. Ada beberapa prosedur yang harus auditor perhatikan dalam pelaksanaan standar ini yaitu:

  • Kinerja lapangan pada dasarnya tergantung dari perencanaan yang dilakukan. Oleh sebab itu, sebagai tenaga profesional, seluruh pekerjaan harus direncanakan dengan baik dan matang.
  • Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
  • Apabila penyusunan laporan keuangan perusahaan tidak konsisten, laporan auditor harus menjelaskannya dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan.
  • Harus terdapat pernyataan atau pendapat tentang laporan keuangan yang sedang diperiksa pada laporan audit tersebut.

https://www.gramedia.com/products/audit-laporan-keuangan?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Penutup

Dari penjelasan yang sudah dijelaskan sebelumnya, grameds telah mengetahui bahwa audit memegang peran penting dalam jalannya suatu perusahaan. Agar mendapatkan sebuah hasil audit yang memuaskan dan layak, maka sebuah perusahaan harus mempertimbangkan proses pencatatan dan penyajian laporan keuangan yang sesuai. Semoga artikel ini menginspirasimu ya!

Jika Grameds masih bingung, masih membutuhkan referensi terkait tentang pengertian, jenis, fungsi dan manfaat audit secara lengkap kamu bisa mengunjungi koleksi buku Gramedia di Gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami akan selalu memberikan informasi terbaik dan terlengkap untuk Grameds. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Rosyda Nur Fauziyah

About the author

Kamal

Perkenalkan nama saya Kamal dan saya sangat suka menulis tentang trivia. Terlebih, tema-tema tentang akuntansi. Selain akuntasi, saya juga suka menulis tentang ilmu pengetahuan dan juga ekonomi.