Akuntansi

Materi Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Materi Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Written by Kamal

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang – Mendirikan perusahaan dagang seringkali menjadi pilihan bagi pebisnis untuk mengembangkan usahanya ke skala yang lebih besar. Dari sekian banyak ilmu yang harus dipelajari sebelum memulai perusahaan, akuntansi sangatlah penting untuk dipahami. Tertarik mempelajari siklus akuntansi perusahaan dagang? Baca artikel berikut sampai habis. 

Secara umum, siklus akuntansi perusahaan dagang dapat dilakukan dengan cara membuat laporan keuangan dalam suatu periode tertentu. Perhitungan ini dimulai dari mencatat transaksi, penyusunan laporan keuangan, sampai dengan menutup saldo di jurnal pembalik. Dengan begitu, Anda akan jauh lebih mudah mengetahui antara laba dan rugi perusahaan.

Mari disimak pembahasan lebih lengkapnya dibawah ini. 

Apa Itu Perusahaan Dagang?

Perusahaan dagang merupakan perusahaan dengan bisnis utama membeli barang dari pemasok untuk kemudian dijual kembali ke konsumen. Produk ini tanpa adanya proses mengubah wujud dari barang tersebut. Sebagai contohnya yakni supermarket dan toko kelontong guna memenuhi kebutuhan harian.

Prosedur akuntansi perusahaan dagang nyatanya tidak berbeda dengan perusahaan jasa. Perhitungan laba dan rugi ini dihitung melalui cara pengurangan biaya guna mendapat keseluruhan pendapatan dari hasil penjualan selama periode tertentu.

Untuk dapat mempelajari berbagai teknik dan cara untuk melakukan pencatatan transaksi keuangan perusahaan dagang hingga menjadi laporan keuangan yang nantinya dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan, Grameds dapat membaca buku Pengantar Akuntansi 2 Perusahaan Dagang.

Biaya ini meliputi mulai dari harga pokok barang yang berhasil terjual dan juga biaya selama operasi pada satu periode tersebut. Keseluruhan pendapatan ini mencakup semua aktivitas bisnis dimana berhubungan dengan kegiatan penjualan serta administrasi pada keseluruhan perusahaan.

Baca juga Kenali Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

Contoh Buku Perusahaan Dagang

Salah satu buku yang dapat dijadikan sebagai pendamping dalam mempelajari siklus akuntansi perusahaan dagang adalah Pengantar Akuntansi 2 Perusahaan Dagang.

pengantar akuntansi perusahaan dagang

Buku ini memuat informasi tentang teknik dan cara yang mudah untuk melakukan pencatatan transaksi keuangan pada perusahaan dagang. Metodenya pun disajikan secara lebih mudah khususnya dalam melakukan pencatatan selama pembuatan laporan.

Laporan keuangan tersebut akan digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil keputusan. Tidak hanya membahas teknik penyusunannya, buku ini juga berisikan bagaimana membuat alat kontrol atau biasa disebut dengan buku besar dan jurnal pada masing-masing departemen.

Selain buku akuntansi tersebut, gramedia masih memiliki rekomendasi buku akuntansi keuangan lainnya

Pengantar Akuntansi Berdasarkan Sak Etap Dan Ifrs, Edisi Rev

Kajian Riset Akuntansi

Akuntansi Sektor Jasa & Dagang Untuk Usaha Kecil & Menengah

Akuntansi Keuangan Menengah

Akuntansi Biaya: Teori & Penerapannya

Akuntansi Dasar 1 dan 2

Auditing Dan Asurans: Integrated And Comprehensive Edition (Pemeriksaan Akuntansi Berbasis Standar Audit Internasional)

Dasar-Dasar Perpajakan & Akuntansi Pajak

 

 

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Siklus akuntansi perusahaan dagang merupakan proses dalam membuat laporan keuangan perusahaan tersebut dalam kurun waktu tertentu. Umumnya, perhitungan akan dimulai dari pengumpulan data transaksi hingga ke pembuatan laporan keuangan perusahaan guna melanjutkan penutupan saldo

tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

 

1. Mencatat Transaksi di Jurnal Umum

Mencatat segala transaksi pada jurnal umum menjadi tahap pertama dari siklus akuntansi perusahaan dagang. Ini dilakukan untuk menyusun semua kegiatan bisnis dan peristiwa dalam sistem perusahaan tersebut. Tujuannya agar semua data berhasil masuk dengan suatu persamaan dan lebih mudah diproses.

Pembahasan terkait siklus akutnansi perusahaan dagang yang menjadi salah satu syarat mutlak capain pembelajaran akuntansi perusahaan juga dapat ditemukan pada buku karya Sigit Hermawan, dkk yang berjudul Akuntansi Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur.

Peristiwa bisnis yang terjadi selama satu periode akuntansi, maka masuknya data akan dicatat ke dalam jurnal umum. Bermanfaat untuk merubahnya ke bentuk persamaan akuntansi. Sebagai contoh, saat perusahaan membeli kendaraan baru menyebabkan akun kas berkurang.

2. Mencatat di Buku Besar Pembantu

Data yang sudah selesai dimasukkan ke dalam jurnal umum, maka selanjutnya entri ini perlu diposting dan dipindahkan ke dalam akun buku besar. Tujuannya guna mencatat segala perubahan selama satu periode terkait.

Akun buku besar akan mengkategorikan perubahan, debit dan kredit ini pada suatu akun tertentu. Tujuannya agar manajemen memiliki informasi sebagai tujuan penganggaran.

Pembahasan lengkap terkait manajemen keuangan dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang juga dapat ditemukan pada buku Manajemen Keuangan untuk Perusahaan yang dibagi menjadi sepuluh pembahasan menarik.

3. Membuat Neraca Saldo Belum Disesuaikan

Arti dari neraca saldo yang belum disesuaikan adalah keseluruhan akun bisnis yang muncul pada laporan keuangan sebelum jurnal penyesuaian dibuat. Oleh karena itu, membuatnya disebut sebagai neraca saldo belum disesuaikan. Ini merupakan langkah ketiga dari siklus akuntansi perusahaan dagang.

Jika semua entri jurnal sudah selesai dicatat ke buku besar, maka Anda bisa membuat saldo percobaan yang belum disesuaikan. Posting akun ke dalam neraca saldo belum disesuaikan tergolong mudah dan sederhana. 

Umumnya, semua akun yang memiliki saldo debit ditulis di kolom sebelah kiri dan akun yang terdiri dari saldo kredit di kolom sebelah kanan. Sekarang ini hampir semua perusahaan menggunakan sistem akuntansi terkomputerisasi yang lebih memudahkan pekerjaan. 

4. Jurnal Penyesuaian

Sementara itu, jurnal penyesuaian adalah sebuah entri jurnal yang dirancang dan disusun di akhir periode. Tujuannya untuk mengoreksi akun sebelum dibuatkan laporan keuangan. Entri penyesuaian ini menjadi langkah paling sering digunakan untuk menerapkan prinsip pencocokan pada jumlah pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama periode tertentu. 

Sehingga, baik pendapatan atau pengeluaran perusahaan bisa seimbang. Ada tiga jenis pengeluaran di periode tertentu, sehingga harus masuk ke dalam entri jurnal penyesuaian. Mulai dari pembayaran diawal, akrual dan pengeluaran non tunai. 

Ketiganya harus menyesuaikan antara pendapatan dan pengeluaran, sehingga sesuai pada pemakaian sebelumnya.

4.1 Akun yang Memerlukan Penyesuaian

Ada beberapa akun yang memerlukan penyesuaian hanya pada akhir periode. Jadi tidak semuanya perlu dilakukan penyesuaian. Pertama adalah akun perlengkapan, membutuhkan tahapan ini dikarenakan adanya pemakaian. Selanjutnya akun beban dibayar di muka.

Akun dibayar di muka harus melalui tahapan penyesuaian karena waktu sudah jatuh tempo. Berikutnya ada akun aktiva tetap sebab mengalami penyusutan. Sementara itu, akun pendapatan juga perlu  dilakukan penyesuaian karena ada pemasukan yang belum diperhitungkan.

Akun beban juga memerlukan penyesuaian karena masih ada beban yang memang belum diperhitungkan atau pembayaran tidak diproses. Selanjutnya akun pendapatan diterima di awal, karena berjalannya waktu atau menyerahkannya kepada pelanggan.

4.2 Contoh Penulisan Jurnal Penyesuaian

Ada beberapa contoh penulisan jurnal penyesuaian di bawah yang bisa dijadikan sebagai referensi saat menulisnya. Penulisan jurnal penyesuaian bergantung pada jenis akunnya masing-masing, berikut ulasan selengkapnya:

1. Akun Perlengkapan
Akun perlengkapan menunjukkan bahwa saldo sementara berjumlah Rp 500.000. Sementara data akhir periode justru memperlihatkan bahwa masih ada sisa senilai Rp 200.000. Analisis menunjukkan bahwa dihitung jumlah habis terpakai pada kolom debit beban, yakni Rp 300.000.Selanjutnya dicatat pada akun beban perlengkapan sejumlah Rp 300.000 pada kolom debit. Kemudian perlu dikurangi dengan jumlah akun tersebut senilai Rp 300.000 dan seterusnya dicatat di kolom kredit pada jurnal penyesuaian.

2. Akun Asuransi
Akun asuransi yang dibayar di muka menunjukkan bahwa saldo sementara berjumlah Rp 360.000. Sementara data akhir periode memperlihatkan jika jumlah asuransi sudah jatuh tempo ialah Rp 120.000 dalam periode selama 4 bulan.Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa asuransi yang dibayar di muka ini akan ditulis sebagai harta. Sementara untuk jurnal penyesuaian yakni jumlah total dari beban yaitu sebanyak Rp 120.0000 di kolom debit. Selanjutnya di akun asuransi tersebut sebesar Rp 120.000 di bagian kredit.

3. Akun Peralatan
Akun peralatan menunjukkan saldo sebanyak Rp 3.000.000. Sementara di akhir periode ini mengalami penyusutan sebesar 10% sehingga perlu dihitung kembali agar menjadi data yang nyata setelah disusutkan.Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa penyusutan sebesar 10% perlu dikalikan dengan Rp 3.000.000 sehingga menjadi Rp 300.000. Penulisannya akan dimasukkan ke dalam beban penyusutan peralatan pada kolom debit. Sementara Rp 300.000 ditulis pada akun akumulasi di akhir kolom.

4. Akun Pendapatan
Akun pendapatan jasa memperlihatkan bahwa jumlah sebesar Rp 1.800.000. Data akhir pada periode ini menunjukkan sejumlah Rp 200.000 layanan pada pelanggan yang belum dikerjakan. Analisis menunjukkan bahwa akun pendapatan jasa tersebut belum menjadi pendapatan sebesar Rp 200.000.Pasalnya, pekerjaan kepada pelanggan memang belum dikerjakan. Jadi perlu adanya pengurangan pada akun pendapatan jasa sebesar Rp 200.000 untuk kemudian dicatat pada kolom debit. Selanjutnya catatlah di dalam kolom akun pendapatan diterima di muka sejumlah Rp 200.000 pada bagian kredit.

neraca saldo setelah disesuaikan

5. Neraca Saldo Telah Disesuaikan

Sebelumnya, neraca saldo sendiri merupakan daftar saldo penutupan akun dari Buku Besar di tanggal tertentu dan menjadi langkah pertama sebelum masuk ke dalam penyusunan laporan keuangan. Sementara NSSD atau neraca saldo setelah disesuaikan memiliki beberapa perbedaan.

  1. Apakah yang Dimaksud dengan Neraca Saldo yang Telah Disesuaikan
    Neraca Saldo yang Telah Disesuaikan adalah daftar dari semua akun dan saldo dari Buku Besar sesudah dilakukan entri penyesuaian pada periode akuntansi sebelumnya atau sudah diposting. Umumnya, pembuatannya pun memiliki beberapa tujuan, seperti halnya ulasan di poin selanjutnya.Perbedaan antara neraca saldo yang sudah disesuaikan dengan neraca saldo pada umumnya yakni berada pada jumlah saldonya. Khususnya pada saat penyesuaian akuntansi selesai dilakukan.
  1. Apa Tujuan Neraca Saldo yang Telah Disesuaikan
    Penyusunan neraca saldo ini memiliki beberapa tujuan penting. Pertama, yaitu menjadi langkah awal dalam pembuatan laporan keuangan. Perangkat ini merupakan dokumen internal atau kertas kerja dimana nantinya akan digunakan oleh akuntan ketika menyiapkan berbagai hal khususnya pelaporan.Neraca saldo yang telah disesuaikan memastikan semua entri debit dan entri kredit sudah memiliki nilai serupa atau seimbang. Langkah ini diambil agar sesuai konsep akuntansi double entry. Yaitu setiap perbedaan atau ketidakseimbangan harus ditelusuri sebelum laporan keuangan selesai.

 

6. Membuat Laporan Keuangan

Laporan keuangan menjadi hal yang penting khususnya bagi pelaku di bidang bisnis besar terutama perusahaan. Kendati demikian, penyusunan laporan keuangan juga perlu dibuat semaksimal mungkin oleh badan usaha berskala kecil. Pasalnya, perangkat satu ini harus dibuat dalam setiap periode akuntansi.

Laporan keuangan bisa diibaratkan sebagai jantung perusahaan. Jadi setiap pengusaha membutuhkannya dengan harapan mampu mengetahui kondisi finansial sebenarnya. Tujuan lain adalah menilai kinerja dalam tahun berjalan sehingga bisa membantu mengambil keputusan sebaik mungkin. 

Beberapa aplikasi akuntansi kini nyatanya dapat dimanfaatkan guna menyusun laporan keuangan secara lebih mudah dan praktis. Lebih jelasnya, laporan keuangan dianggap sebagai ringkasan suatu pencatatan dari keseluruhan transaksi keuangan selama satu tahun buku atau periode tertentu. Pelajari cara membuat sebuah laporan keuangan yang baik melalui buku Akuntansi Perusahaan Dagang dibawah ini.

6.1 Cara Membuat Laporan Keuangan dengan Mudah

Menyiapkan laporan keuangan umum ini dimulai dengan menyiapkan beberapa informasi sekaligus. Mulai dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan laba ditahan. Semuanya ini menjadi komponen penting dalam siklus akuntansi, sebab dijadikan sebagai tujuan dari adanya laporan keuangan.

Dengan kata lain, adanya laporan keuangan dan proses siklus akuntansi akan menitikberatkan kepada penyediaan informasi yang berguna dan bermanfaat. Khususnya bagi pengguna eksternal dalam bentuk laporan. Pernyataan ini merupakan produk akhir dari sistem akuntansi pada perusahaan mana pun.

Umumnya, cara membuat laporan keuangan harus memperhatikan beberapa hal penting dan tidak boleh dilakukan sembarangan. Khususnya jika memang semua data sudah tersusun secara rapi dan akurat.

6.2 Membuat Lembar Kerja Akuntansi

Lembar kerja akuntansi menjadi sebuah alat yang nantinya akan digunakan untuk memudahkan para akuntan dalam menyelesaikan siklus akuntansi serta menyiapkan laporan akhir tahun. Beberapa contohnya adalah neraca saldo belum disesuaikan, jurnal penyesuaian, laporan keuangan dan lainnya.

Lembar kerja akuntansi ini menjadi lembar yang akan melacak masing-masing langkah dari siklus tersebut. Umumnya dokumen ini memiliki lima kolom, dimulai dari akun saldo percobaan belum disesuaikan dan diakhiri dengan bagian laporan keuangan.

Secara umum, lembar kerja akuntansi memperlihatkan setiap langkah dalam siklus secara berdampingan. Setiap tahapan tersebut nantinya akan mencantumkan data debit dan kredit. Judulnya terdiri dari nama perusahaan, judul laporan dan periode waktu dokumen.

 

7. Membuat Jurnal Penutup

Jurnal penutup merupakan entri yang disusun pada akhir periode akuntansi guna menghapus seluruh akun sementara dan memindahkan saldo pada akun permanen. Ibaratnya, akun sementara perlu ditutup dan diatur ulang di akhir tahun atau bisa disebut dengan istilah menutup buku.

Akun sementara ini merupakan akun laporan laba rugi dimana berfungsi untuk melacak aktivitas akuntansi selama periode tertentu. Misalnya akun pendapatan akan mencatat jumlah pemasukan yang didapatkan dalam satu siklus sehingga bukan berdasarkan masa penggunaan oleh perusahaan.

Sementara akun permanen merupakan akun neraca yang akan melacak aktivitas di mana mampu bertahan lebih lama jika dibandingkan dengan periode akuntansi. Misalnya, akun kendaraan dicatat pada saldo. Hal itu dilakukan karena memberi manfaat kepada perusahan bahkan di tahun mendatang.

7.1 Membuat Ringkasan Penghasilan

Akun ringkasan merupakan akun sementara yang nantinya digunakan untuk menyimpan saldo akun laporan laba rugi sekaligus akun pendapatan dan pengeluaran selama tahapan entri penutupan. Langkah ini dilakukan dalam satu siklus akuntansi.

Dengan kata lain, akun ringkasan pendapatan hanya dianggap sebagai pengganti dari saldo akun. Hal ini juga dilakukan pada akhir periode akuntansi khususnya selama tahapan entri penutupan sedang dilaksanakan.

8. Neraca Saldo Setelah Tutup Buku

Neraca saldo setelah tutup buku berisi daftar semua akun dan juga saldo perusahaan sesudah tahapan entri penutupan untuk selanjutnya diposting di buku besar. Gambaran sederhananya, data ini akan mencatat semua akun permanen yang masih memiliki saldo.

Saldo yang ada ini memang terbukti masih ada bahkan setelah entri penutupan. Daftar akun ini identik dengan akun disajikan dalam neraca. Hal tersebut tentu masuk akal, sebab semua akun laporan khususnya laba rugi memang sudah ditutup dan tidak lagi mempunyai sisa nilai sedang berjalan.

Tujuan dari penyusunan neraca saldo pasca penutupan adalah melakukan verifikasi jika semua akun sementara sudah ditutup dengan benar. Sementara total kredit dan debit pada sistem akuntansi sudah memiliki nilai seimbang sesudah pembuatan entri penutupan. 

9. Membuat Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik merupakan entri jurnal yang disusun di awal periode akuntansi untuk membatalkan dan membalik jurnal penyesuaian. Sebelumnya memang sudah dibuatkan di ujung siklus tahunan sehingga langkah ini menjadi tahapan terakhir.

Jurnal pembalik ini dilaksanakan sebab awal tahun sebelumnya dan pembayaran di ujung akan segera diselesaikan ataupun digunakan selama tahun baru. Kemudian sudah tidak lagi dicatat sebagai aset dan juga kewajiban.

Jurnal pembalik juga bersifat opsional sehingga Anda hanya perlu menyusunnya ketika benar-benar membutuhkan saja. Kebutuhan laporan keuangan tentu tidak selalu memerlukan pembalikan pada entri jurnal sehingga harus disesuaikan.

Siklus akuntansi untuk laporan keuangan

Seluruh siklus akuntansi perusahaan dagang di atas adalah proses yang dapat diterapkan bagi badan bisnis ini. Setiap tahapan tentu memerlukan pengulangan guna menghasilkan laporan keuangan berdasarkan berbagai pertimbangan dan keputusan dalam menjalankan usaha kedepannya. 

Materi Terkait Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

About the author

Kamal

Perkenalkan nama saya Kamal dan saya sangat suka menulis tentang trivia. Terlebih, tema-tema tentang akuntansi. Selain akuntasi, saya juga suka menulis tentang ilmu pengetahuan dan juga ekonomi.