Akuntansi

Contoh Jurnal Umum, Pengertian, Soal Jurnal Umum, & Cara Membuat

Written by Kamal

Contoh Jurnal Umum, Pengertian jurnal umum, Cara Membuat, & Contoh Soal Jurnal Umum – Sedang penasaran tentang jurnal umum akuntansi? Anda tak sendiri, karena saat ini semakin banyak orang yang tertarik untuk mengenal lebih jauh tentang jurnal karena ingin menerapkan pembukuan yang lebih baik pada bisnis, tak peduli berapapun skala maupun jenis perusahaannya. Bagi mereka lulusan sekolah atau jurusan ekonomi, pembuatan jurnal mungkin bukan hal yang sulit. Namun bagi yang awam, hal ini pun bisa sangat memusingkan.

Nah apabila Anda juga ingin menerapkan pembukuan yang lebih baik terhadap usaha, maka mempelajari tentang jurnal umum sudah menjadi  satu langkah yang tepat. Ini karena jurnal umum ini menjadi bagian dari tahapan dalam pencatatan siklus accounting.

Hasil dari pencatatan ini, kemudian digunakan sebagai bahan hitungan di tahapan selanjutnya. Bisa dikatakan pula bahwa pembuatan jurnal umum ini menjadi langkah awal dalam penyusunan laporan keuangan.

Secara sekilas, jurnal umum sendiri identik seperti sebuah buku harian, tentu saja untuk mencatat setiap transaksi akun debit maupun kredit yang terjadi dalam urutan tertentu. Biasanya, sebagai tahap pencatatan pertama, catatan transaksi dalam jurnal umum ini akan memuat  rincian seperti tanggal, jumlah nominal dan nama transaksinya. Meskipun terkesan sederhana, pembuatan jurnal umum ini pun tidak bisa secara sembarangan dan harus tetap berdasar pada ilmu dasar akuntansi pula, mengingat hal ini juga berkaitan dengan eksistensi usaha.

Artikel kali ini akan mengajak Anda untuk mengetahui jurnal umum akuntansi, mulai dari pengertian, cara membuat, hingga contoh yang mungkin bisa menjadi referensi. Memahami dasar pembuatan dan langkah-langkah yang sesuai, jurnal umum akan memperlihatkan pada Anda, nominal valid sebagai bahan pertimbangan berbagai langkah krusial dalam usaha Anda.

Pengertian Jurnal Umum dalam Akuntansi

Jurnal Umum

Apabila dilihat dari segi etimologi, maka kata jurnal berasal dari kata Jour (bahasa Prancis), yang berarti hari. Jurnal sendiri digunakan untuk mencatat bermacam aktivitas secara kronologis berdasar urutan tanggal atau harian yang kemudian memuat rincian yang relevan. Sementara kata umum digunakan karena berbagai transaksi yang dicatatkan dalam jurnal tersebut, tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus. Jurnal umum sendiri juga banyak dikenal sebagai general ledger.

Dalam akuntansi, jurnal umum memuat detail antara lain nama transaksi, kelompok akun dan nominalnya di kolom debit ataupun kredit. Kemudian bisa disimpulkan secara singkat bahwa pengertian jurnal umum dalam akuntansi adalah jurnal yang dipergunakan untuk melakukan pencatatan terhadap setiap bukti yang ada dari segala transaksi keuangan selama periode waktu tertentu secara sistematis dan kronologis yang dapat memudahkan pengelolaan keuangan oleh internal maupun eksternal perusahaan.

Selain itu, jurnal umum, secara sederhana, juga bisa dikatakan sebagai jurnal yang dimanfaatkan untuk mencatat berbagai transaksi yang tidak dapat dicatat jurnal khusus. Seperti yang diketahui bahwa jurnal khusus ini meliputi jurnal pendapatan, jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian dan jurnal pembayaran kas. Karena seperti yang diketahui masih ada berbagai jurnal lainnya dalam akuntansi, seperti halnya jurnal penyesuaian, jurnal penutup maupun jurnal pembalik.

Dalam mempelajari bagaimana cara membuat jurnal dengan pendekatan siklus transaksi, buku Pengantar Akutansi di bawah ini dapat Grameds pelajari karena di dalamnya berisikan informasi langkah-langkah membuat jurnal dengan mudah.

beli sekarang

Tujuan Dibuatnya Jurnal Umum

Jurnal Umum

Dari penjelasan tentang pengertian jurnal umum di atas, Anda mungkin sudah bisa memperkirakan  tujuan dari pembuatan jurnal umum bagi perusahaan. Nah, pada umumnya, jurnal umum dibuat dengan tujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan berbagai hal yang berkaitan dengan transaksi keuangan. Lebih detail, tujuan dibuatnya jurnal umum, atau juga dikatakan sebagai penjurnalan, dapat dijabarkan sebagai berikut:

  • Untuk melakukan identifikasi terhadap setiap transaksi yang terjadi
  • Untuk menentukan nilai transaksi
  • Untuk mencatat dampak ekonomi transaksi
  • Untuk memudahkan proses pemindahan dampak transaksi ke akun yang sesuai

Dari uraian tujuan penjurnalan di atas, dapat diketahui bahwa jurnal umum lebih banyak dipergunakan dalam pembukuan suatu perusahaan jasa dibanding perusahaan dagang. Alasannya, karena segala transaksi dalam suatu perusahaan jasa akan dicatatkan secara kronologis. Berbeda dengan perusahaan dagang yang lebih efektif jika menerapkan akuntansi dengan membuat jurnal khusus.

Untuk mengetahui penerapan akuntansi lainnya yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha serta industri, Buku Akuntansi Itu Mudah Panduan Praktis Belajar Akuntansi bagi Pemula hadir berisikan berbagai materi serta pengayaan soal latihan dan pembahasan yang mudah untuk dimengerti.

beli sekarang

 

Fungsi Jurnal Umum

Jurnal Umum

Dari pengertian jurnal umum, maka dapat diketahui bahwa fungsi jurnal umum yang paling mendasar adalah sebagai tempat mencatat segala transaksi keuangan selama periode tertentu dengan cara yang sistematis dan kronologis. Sementara dalam penerapannya, jurnal umum akuntansi memiliki fungsi penting seperti yang dijelaskan berikut ini:

1. Fungsi Historis

Karena penjurnalan dilakukan secara kronologis, maka segala transaksi dicatat berdasar urutan tanggal dan diterapkan dalam keseharian. Jurnal umum kemudian juga dapat mendeskripsikan kegiatan perusahaan setiap harinya, berurutan dan berkelanjutan. Inilah yang kemudian membuat jurnal umum memiliki fungsi historis, yang merekam segala catatan transaksi secara sistematis, memudahkan untuk melakukan pelacakan riwayat dan sebagainya.

2. Fungsi Pencatatan

Seperti halnya jurnal lain, tentu saja jurnal umum juga memiliki fungsi sebagai pencatatan atau dokumentasi. Ini karena setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan akan selalu dibukukan di jurnal umum. Artinya, adanya perubahan modal, biaya, kekayaan maupun pendapatan, akan dicatatkan dulu di jurnal umum yang kemudian dijadikan bahan penyusunan laporan keuangan di akhir periode.

3. Fungsi Analisis

Meskipun terkesan seperti buku harian, nyatanya menginput data di jurnal umum juga tidak dilakukan secara asal. Setiap record atau catatan transaksi dalam jurnal umum merupakan hasil analisis transaksi. Transaksi diidentifikasi sebagai kredit dan debit yang juga meliputi klasifikasi terhadap akun, dan nilai transaksinya. Dengan demikian, jurnal umum pun memenuhi syarat untuk memiliki fungsi analisis.

4. Fungsi Instruksi

Selain ketiga fungsi yang disebutkan di atas, ternyata jurnal umum tak sekedar catatan harianm tetapi ia juga memiliki fungsi instruktif pada proses input data di buku besar. Hal ini dapat terjadi karena pencatatan di jurnal umum tak berhenti sebatas dokumen transaksi saja, melainkan juga berupa petunjuk untuk kredit atau debit.

5. Fungsi Informatif

Sebagai sebuah catatan, tentu saja jurnal umum memuat sejumlah besar informasi serta detail terkait bukti pencatatan transaksi yang pernah terjadi. Dengan adanya jurnal umum, berbagai informasi relevan dapat memudahkan pihak internal maupun eksternal perusahaan dalam urusan pengelolaan keuangan.

Manfaat Jurnal Umum

Jurnal Umum

Jurnal umum akuntansi memang bisa saja diterapkan oleh perusahaan dagang maupun jasa. Namun berdasarkan rincian fungsinya di atas, maka jurnal umum menawarkan manfaat bagi perusahaan yang menerapkannya. Manfaat jurnal umum bagi perusahaan, antara lain:

  • Untuk mengetahui informasi terkait adanya pertambahan atau pengurangan sebuah perkiraan.
  • Untuk mengetahui jumlah yang akan dicatatkan pada sebuah perkiraan atau lebih.
  • Untuk mengetahui jumlah yang akan dikenai debit atau kredit, yang seharusnya berimbang nilainya.
  • Untuk mengetahui jumlah yang telah diunggah ke perkiraan yang benar di buku besar, sesuai dengan rinciannya (pekerjaan) dilengkapi tanda (referensi).
  • Untuk mengetahui jumlah yang telah diunggah ke perkiraan yang benar di buku besar, sesuai nomor perkiraan dilengkapi tanda (referensi).

Untuk lebih mengenal manfaat dari jurnal umum yang digunakan sebuah perusahaan, karakteristik dari perusahaan tersebut dan masih banyak lagi, buku Pengantar Akuntansi oleh Hery, SE dapat Grameds jadikan referensi pembelajaran.

beli sekarang

Prinsip Dasar dalam Membuat Jurnal Umum

Jurnal Umum

Untuk dapat melakukan pencatatan secara sistematis dalam sebuah jurnal umum akuntansi, ada beberapa prinsip dasar yang harus selalu diperhatikan. Prinsip dasar membuat jurnal umum akuntansi ini antara lain:

  • Mengidentifikasi berbagai macam bukti transaksi yang berlangsung dalam perusahaan, diantaranya memo, kwitansi, nota, invoice dan sebagainya.
  • Mengidentifikasi akun manakah yang terpengaruh oleh transaksi tersebut kemudian melakukan klasifikasi apakah termasuk jenis utang, harta atau modal.
  • Mengidentifikasi terjadinya pengurangan atau penambahan atas akun yang relevan dengan transaksi dimaksud.
  • Mengidentifikasi terjadinya kredit atau debit terhadap akun yang relevan transaksi dimaksud.
  • Mencatatkan transaksi ke jurnal umum berdasar bukti transaksi.

Cara Membuat Jurnal Umum

Jurnal Umum

Setelah mengetahui prinsip dasar membuat jurnal umum, apabila Anda berniat untuk membuat jurnal umum, maka ada beberapa hal yang perlu diketahui, sehingga upaya Anda dalam melakukan pencatatan nantinya dapat memberikan hasil yang optimal. Berikut ini 3 hal yang perlu Anda lakukan untuk membuat jurnal umum yang sistematis:

1. Pahami Persamaan Akuntansi

Tentu saja Anda memerlukan pemahaman terhadap persamaan akuntansi, agar mampu mengidentifikasi bagaimana menginput transaksi ke dalam jurnal, meliputi menentukan akun yang digunakan sampai dengan menentukan sisi debit maupun kredit. Sementara persamaan dasar akuntansi adalah:

Aset = Utang + Modal

Lalu dapat dijabarkan kembali sebagai:

Aset = Utang + Modal + (Pendapatan – Beban)

Dengan memahami persamaan dasar akuntansi ini, Anda akan lebih mudah dalam mengenali kelompok-kelompok akun. Contohnya, persediaan dikategorikan dalam kelompok aset. Begitu pula dengan piutang usaha yang juga masuk ke aset, dan sebagainya.

Anda juga perlu memahami tentang saldo normal dari masing-masing 5 akun dalam jurnal umum. Sehingga saat terjadi transaksi, Anda pun bisa menentukan kategorinya dengan cepat. Kelima akun yang perlu Anda ketahui saldo normalnya seperti diilustrasikan dalam tabel berikut

Tabel Saldo Normal Akun

Akun Debit Kredit Saldo Normal
Aset (harta/aktiva) Bertambah Berkurang Debit
Utang (kewajiban) Berkurang Bertambah Kredit
Modal Berkurang Bertambah Kredit
Pendapatan Berkurang Bertambah Kredit
Beban Bertambah Berkurang Debit

 

Keterangan dari tabel saldo normal akun:

  • Ketika aset (harta/ aktiva) bertambah, maka Anda bisa mencatatkannya di sisi debit. Sedangkan apabila aset berkurang, Anda bisa mencatatkannya di sisi kredit. Sementara saldo normal dari akun aset ini ada di sisi debit.
  • Untuk akun utang (kewajiban) bersifat kebalikan dari akun aset dimana saat utang bertambah, maka Anda mencatatkannya di sisi kredit. Sedangkan jika utang berkurang, maka  dicatat di sisi debit. Saldo normal dari akun utang ini ada di sisi kredit.
  • Selanjutnya adalah akun modal, yang sifatnya sama dengan akun utang. Apabila modal bertambah, maka dicatat di sisi kredit sementara saat modal berkurang, dicatat di sisi debit. Untuk akun modal, saldo normalnya ada di sisi kredit.
  • Tak berbeda dengan akun pendapatan yang juga sama dengan akun utang maupun akun modal. Apabila pendapatan bertambah, dicatat di sisi kredit. Sementara jika pendapatan berkurang, maka dicatat di sisi debit. Saldo normal untuk akun pendapatan ini berada di sisi kredit.
  • Untuk akun beban, pencatatannya sama dengan akun harta/ aktiva dimana saat beban bertambah, maka dicatat di sisi debit. Sementara saat beban berkurang, Anda bisa mencatatnya di sisi kredit. Untuk akun beban, saldo normal berada di sisi debit.

2. Kumpulkan dan Identifikasi Bukti Transaksi

Setelah Anda memahami persamaan dasar akuntansi yang merupakan bagian dari pengetahuan, selanjutnya Anda bisa mulai mengumpulkan bukti transaksi yang menjadi dasar dalam pencatatan transaksi di jurnal. Bukti transaksi ini meliputi nota, invoice, faktur maupun kwitansi yang kemudian dapat diidentifikasi pada proses selanjutnya.

Anda perlu memastikan bahwa hanya transaksi yang dapat merubah posisi keuangan saja yang dicatatkan di jurnal dimana di tiap transaksi, setidaknya ada 2 akun yang akan terpengaruh. Artinya, tidak semua transaksi bisa dimasukkan dalam jurnal umum. Untuk mempermudah Anda dalam mengenali apakah suatu transaksi berimbas terhadap posisi moneter perusahaan, Anda bisa memanfaatkan persamaan dasar akuntansi pula, yaitu:

Aset = Utang + Modal

3. Pencatatan Jurnal Umum

Setelah memilah transaksi mana saja yang bisa dicatatkan dalam jurnal umum dan mengkategorikannya, Anda bisa mulai penjurnalan menggunakan double-entry system. Sistem ini mencatat setiap transaksi yang memiliki dampak terhadap 2 posisi keuangan, yaitu debit dan kredit, dalam jumlah sama. Format penulisan jurnal umum yang bisa Anda gunakan adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit

Contoh Jurnal Umum

Contoh Jurnal Umum Akuntansi

jurnal umum

mas-software.com

Contoh Jurnal Umum Perusahaan Jasa

jurnal umum

harmony.co.id

Contoh Soal Jurnal Umum 

Jurnal Umum

Soal Jurnal Umum Perusahaan Dagang

Sebelum Anda langsung memulai penjurnalan, tak ada salahnya Anda menyimak ilustrasi berikut yang kemudian bisa digunakan untuk menyusun contoh jurnal umum untuk perusahaan PT Hari Mulia Bersama.

Mengumpulkan Bukti Transaksi

  1. Tanggal 5 Januari 2020, pak Hari melakukan investasi ke perusahaannya, PT Hari Mulia Bersama, senilai Rp 500.000.000.
  2. Tanggal 11 Januari 2020, dibayarkan uang senilai Rp20.000.000 untuk keperluan sewa kantor 1 tahun.
  3. Tanggal 15 Januari 2020, membeli peralatan dan perlengkapan kantor dengan nilai masing-masing Rp10.000.000 dan Rp 5.000.000.
  4. Tanggal 20 Januari 2020, menerima pendapatan tunai dari penjualan senilai Rp10.000.000.
  5. Tanggal 31 Januari 2020, membayar gaji pegawai Januari senilai Rp25.000.000.

Analisis atau identifikasi transaksi

  1. Setoran modal investasi menjadikan harta perusahaan kemudian bertambah berupa kas Rp500.000.000 (debit), artinya modal pak Hari bertambah menjadi Rp500.000.000 di sisi kredit.
  2. Harta perusahaan (kas) berkurang senilai Rp20.000.000 (kredit) untuk bayar sewa. Perusahaan memiliki aset yang berupa sewa dibayar di muka senilai Rp20.000.000 (debit).
  3. Aset perusahaan, masing-masing peralatan bertambah senilai Rp10.000.000 dan perlengkapan senilai Rp5.000.000. Namun aset kas perusahaan berkurang senilai Rp15.000.000.
  4. Laba (dari penjualan) menjadikan pendapatan bertambah di sisi kredit senilai Rp10.000.000. Aset perusahaan (kas) bertambah senilai Rp10.000.000 (debit).
  5. Beban gaji Rp25.000.000 (debit). Sementara aset perusahaan (kas) berkurang senilai Rp25.000.000 (kredit).

Pembahasan:

PT Hari Mulia Bersama

Jurnal Umum

Per 31 Januari 2020

Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
5 Jan 2020 Kas

Modal awal

500.000.000 500.000.000
11 Jan 2020 Sewa dibayar dimuka

Kas

20.000.000 20.000.000
15 Jan 2020 Peralatan

Perlengkapan

Kas

10.000.000

5.000.000

15.000.000
20 Jan 2020 Kas

Pendapatan

10.000.000 10.000.000
31 Jan 2020 Beban gaji

Kas

25.000.000 25.000.000
TOTAL 570.000.000 570.000.000

 

Dengan menyimak ilustrasi dan contoh jurnal umum diatas, Anda dapat mempelajarinya sebagai referensi saat ingin menyusun jurnal Anda sendiri. Pastikan Anda secara konsisten dan teliti melakukan langkah demi langkah pencatatan mulai dari pengumpulan bukti transaksi, mengidentifikasi dan melakukan input di jurnal umum. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan jumlah yang valid saat akan memasukkannya dalam buku besar akuntansi perusahaan.

Berbagai soal akuntansi lainnya dapat Grameds temukan pada buku Mahir Akuntansi Seri Tangkas 2: Bank Soal Pengantar Akuntansi Dasar yang meyediakan beragam soal dari tingkatan mudah, sedang, hingga sulit.

beli sekarang

Demikianlah penjelasan tentang pengertian, cara membuat dan contoh jurnal umum yang bisa Anda pelajari dan terapkan pada usaha Anda. Dengan karakteristiknya yang mirip buku harian, jurnal umum ini bisa cukup banyak memudahkan administrasi berbagai macam usaha sehingga dapat memiliki pengelolaan keuangan yang lebih terstruktur.

Buku Rekomendasi Mengenai Contoh Jurnal Umum

Pengantar Akuntansi Edisi Kedua

Beli Buku di Gramedia

Elemen laporan keuangan meliputi daftar nama akun yang sistematis, menunjukkan saldo nilai uang yang beredar dalam tiap segmen aktivitas, dan perhitungannya menggunakan metode akuntansi yang dapat dipilih sesuai kebutuhan perusahaan. Dengan memahami elemen laporan keuangan para pemula dapat menyelenggarakan teknis akuntansi perusahaan dengan baik, dan para pengambil keputusan akan mampu memetakan persoalan, menafsirkan perkembangan, dan membuat keputusan bisnis yang efektif.

Untuk mencapai sasaran tersebut, dengan memperhatikan perkembangan dan hubungan timbal balik antara informasi akuntansi dengan praktik bisnis yang diwakilinya, maka buku ini secara sistematis:

Menjelaskan alternatif metode akuntansi yang dapat diterapkan pada tiap akun,
Menggambarkan hubungan saldo akun dengan aliran uang dari tiap transaksi, dan
Memperkenalkan dasar-dasar penerapan akuntansi IFRS, akuntansi untuk perdagangan internasional, dan bisnis sector keuangan yang akan segera menjadi
Oleh karena itu selain wajib bagi mahasiswa, praktisi dan peneliti akuntansi, buku ini juga layak dibaca praktisi manajemen, pemilik perusahaan, investor, kreditor, dan masyarakat luas termasuk peminat bisnis sector keuangan.

Pengantar Akuntansi 1: Pendekatan Siklus Akuntansi

Beli Buku di Gramedia

Buku ini membahas tentang akuntansi dasar yang meliputi ruang lingkup akuntansi, komponen dasar akuntansi, pencatatan transaksi, penyesuaian akun dan penyusunan neraca lajur, penyajian laporan keuangan, penutupan pembukuan, jurnal balik dan jurnal koreksi,serta akuntansi perusahaan dagang. Buku ini juga dilengkapi dengan contoh-contoh kasus akuntansi untuk perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Materi mengenai perusahaan jasa dan perusahaan dagang dibahas secara terstruktur berdasarkan siklus akuntansi.

Pengantar Akuntansi, Mudah Membuat Jurnal Dengan Pendekatan Siklus Tansaksi.

 

Beli Buku di Gramedia

Materi Terkait Contoh Jurnal Umum

Jurnal umum mencatat apa saja?

Secara sekilas, jurnal umum sendiri identik seperti sebuah buku harian, tentu saja untuk mencatat setiap transaksi akun debit maupun kredit yang terjadi dalam urutan tertentu. Biasanya, sebagai tahap pencatatan pertama, catatan transaksi dalam jurnal umum ini akan memuat  rincian seperti tanggal, jumlah nominal dan nama transaksinya. Meskipun terkesan sederhana, pembuatan jurnal umum ini pun tidak bisa secara sembarangan dan harus tetap berdasar pada ilmu dasar akuntansi pula, mengingat hal ini juga berkaitan dengan eksistensi usaha.

Apa fungsi dari jurnal umum?

1. Fungsi Historis 2. Fungsi Pencatatan 3. Fungsi Analisis 4. Fungsi Instruksi 5. Fungsi Informatif

1. Pahami Persamaan Akuntansi. Tentu saja Anda memerlukan pemahaman terhadap persamaan akuntansi. (Aset = Utang + Modal) yang dijabarkan menjadi Aset = Utang + Modal + (Pendapatan – Beban). 2. Kumpulkan dan Identifikasi Bukti Transaksi. Setelah Anda memahami persamaan dasar akuntansi yang merupakan bagian dari pengetahuan, selanjutnya Anda bisa mulai mengumpulkan bukti transaksi yang menjadi dasar dalam pencatatan transaksi di jurnal. 3. Pencatatan Jurnal Umum. Setelah memilah transaksi mana saja yang bisa dicatatkan dalam jurnal umum dan mengkategorikannya, Anda bisa mulai penjurnalan menggunakan double-entry system.

About the author

Kamal

Perkenalkan nama saya Kamal dan saya sangat suka menulis tentang trivia. Terlebih, tema-tema tentang akuntansi. Selain akuntasi, saya juga suka menulis tentang ilmu pengetahuan dan juga ekonomi.