Ekonomi

Pengertian Apresiasi Ekonomi Penyebab, Dampak, dan Perbedaannya dengan Depresiasi

Written by Rosyda

Pengertian apresiasi – Jika mendengar istilah apresiasi mungkin yang pertama kali terlintas adalah tentang memberikan suatu penilaian atau memberikan suatu reward kepada orang lain. Ya, hal tersebut memang benar, sebab apresiasi secara umum memang tindakan pemberian nilai dari seseorang terhadap karya seni atau terhadap tindakan orang lain.

Meski begitu, apresiasi tak hanya pada lingkup itu saja, tetapi apresiasi juga ada di dalam dunia ekonomi. Namun, apresiasi dalam ekonomi sedikit berbeda pengertiannya.

Secara mudahnya, pengertian apresiasi ekonomi adalah tentang suatu kondisi yang menjelaskan jika satu mata uang mengalami kenaikan. Itu artinya, satu nilai mata uang sedang mengalami kondisi nilai tukar yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai mata uang lainnya.

Masih banyak hal menarik yang bisa kita pelajari bersama tentang apresiasi dalam dunia ekonomi. Nah untuk lebih jelasnya, Anda bisa mencoba membaca penjelasan seputar apresiasi dalam dunia ekonomi di sini selengkapnya.

Pengertian Apresiasi Secara Umum

Agar kita bisa tahu perbedaan pengertian apresiasi secara umum dan pengertian apresiasi dari sudut pandang ekonomi, maka kita akan membedah satu-satu agar bisa lebih jelas terkait dengan pengertian apresiasi secara umum dan menurut ekonomi.

Bicara tentang apresiasi tentunya kita sudah tidak asing lagi karena memang istilah tersebut kerap digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Apresiasi sendiri secara mudahnya adalah penghargaan terhadap sesuatu .

Biasanya istilah apresiasi akan digunakan untuk menunjukkan suatu sikap menghargai atas pada yang telah dilakukan maupun diberikan oleh orang lain. Selain itu apresiasi juga kerap digunakan sebagai pemberian nilai atau melakukan penilaian terhadap sesuatu seperti karya seni.

Sebagai contoh dari tindakan apresiasi terhadap orang lain adalah ketika Anda melakukan pertemuan dengan orang lain pada suatu waktu. Pada waktu tersebut Anda datang lebih awal dari teman Anda dan hal tersebut termasuk ke dalam contoh tindakan apresiasi.

Dari contoh tersebut bisa disimpulkan jika apresiasi memiliki fungsi sebagai penilaian, bentuk kepedulian serta fungsi pengembangan terhadap sesuatu. Tak hanya itu saja, apresiasi juga memiliki tingkatan tersendiri. Di mana setiap tingkatan yang ada di apresiasi selalu memiliki makna yang berbeda-beda.

Kata apresiasi sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu appreciation yang memiliki arti penghargaan positif. Sedangkan dalam kamus ilmiah populer, kata apresiasi atau appreciate adalah penilaian serta penghargaan atas hasil karya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, apresiasi memiliki dua pengertian. Pengertian yang pertama dari apresiasi adalah sebagai bentuk kesadaran atas nilai seni dan budaya. Sedangkan pengertian yang kedua dari apresiasi adalah sebagai bentuk penghargaan terhadap sesuatu.

Pengertian Apresiasi Dalam Dunia Ekonomi

pixabay

Setelah mengetahui pengertian apresiasi secara umum. Berikutnya kita akan mempelajari tentang pengertian apresiasi ekonomi. Pengertian apresiasi ekonomi dengan pengertian apresiasi secara umum memang berbeda.

Dalam dunia ekonomi, apresiasi diartikan sebagai kondisi nilai tukar mata uang terhadap mata uang lainnya meningkat. Secara mudahnya, apresiasi ekonomi  merupakan kondisi ketika satu unit mata uang mampu melakukan proses pembelian mata uang lain dengan lebih banyak. Apresiasi ekonomi juga kerap disebut sebagai apresiasi mata uang atau currency appreciation.

Di mana nantinya dengan apresiasi ekonomi akan menjadikan produk luar negeri memiliki harga yang lebih murah bagi para pembeli yang berada di dalam negeri. Hal ini juga akan mengakibatkan proses pengiriman impor lebih besar.

Meski begitu kondisi sebaliknya juga akan terjadi. Pasalnya, kondisi apresiasi ekonomi ketika terjadi akan mengakibatkan produk dalam negeri memiliki nilai jual lebih tinggi bagi para pembeli asing hingga pada akhirnya akan menjadikan proses ekspor melemah.

Selain apresiasi ekonomi ada juga depresiasi. Di mana depresiasi sendiri adalah kebalikan dari apresiasi ekonomi. Kondisi depresiasi adalah ketika satu matang uang memiliki nilai tukar melemah terhadap mata uang lainnya.

Ketika depresiasi ekonomi terjadi, maka Anda harus bisa mengeluarkan uang lebih banyak ketika ingin menukarkan dengan mata uang asing. Dalam perdagangan internasional, depresiasi ekonomi akan menjadikan produk impor lebih lain. Meski begitu, harga produk dalam negeri juga turut lebih murah.

Hingga saat ini, ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi kondisi apresiasi ekonomi. Mulai dari neraca perdagangan, suku bunga, siklus bisnis, kebijakan ekonomi hingga aktivitas spekulatif.

Penyebab Terjadinya Apresiasi Ekonomi

pixabay

Bisa dibilang kondisi nilai tukar mata uang saat ini mengambang besar. Dimana nilai tukar berfluktuasi tergantung pada kondisi penawaran dan permintaan yang ada di pasar valas. Jika kondisi permintaan mata uang meningkat, maka kondisi tersebut bisa lebih mudah meningkatkan daya beli atau nilai.

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kondisi apresiasi ekonomi atau apresiasi mata uang bisa terjadi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika beberapa faktor tersebut adalah seperti neraca perdagangan, suku bunga, arus modal, inflasi, kebijakan moneter dan fiskal, spekulasi, dan stabilitas politik.

Nah untuk lebih memahami apa saja faktor yang mempengaruhi apresiasi ekonomi selain beberapa faktor tersebut, berikut adalah penjelasan selengkapnya.

 

1. Surplus Perdagangan

Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi terjadinya apresiasi ekonomi adalah pada surplus perdagangan. Hal ini karena pada perdagangan internasional akan melibatkan mata uang sebagai proses pembayarannya.

Selain itu kegiatan ekspor juga turut andil dalam meningkatkan mata uang domestic. Sedangkan kegiatan impor bisa menyebabkan kondisi permintaan mata uang dari negara mitra.

Sebagai contohnya adalah kegiatan ekspor impor antara Indonesia dengan Amerika serikat. Misalnya, Anda merupakan orang Indonesia dan ketika melakukan proses ekspor ke Amerika Serikat akan bisa membantu meningkatkan permintaan rupiah.

Di mana orang Amerika Serikat harus bisa melakukan proses penukaran dolar yang mereka miliki menjadi Rupiah guna pembayaran berlangsung.Dalam hal ini, peningkatan ekspor bisa menyebabkan peningkatan permintaan terhadap mata uang Rupiah.

Kondisi tersebut juga akan menjadikan Rupiah lebih memiliki nilai dibandingkan dengan dolar Amerika sekitar atau bisa disebut nilai Rupiah terdepresiasi. Namun, hal tersebut akan terus berlangsung ketika kondisi impor dan faktor lainnya tetap konstan.

Sedangkan kondisi sebaliknya akan terjadi ketika proses impor dilakukan akan menyebabkan permintaan Rupiah tidak berubah. Lalu, kondisi pada permintaan dolar Amerika Serikat akan meningkat.

Hal ini disebabkan karena importir dari Indonesia harus melakukan penukaran Rupiah sebagai metode pembayaran produk tersebut. Oleh karena itu ketika kondisi impor lebih tinggi bisa mengakibatkan depresiasi mata uang domestic.

Jadi bisa disimpulkan dari contoh tersebut adalah ketika Indonesia mengalami surplus perdagangan terhadap Amerika serikat, maka permintaan Rupiah juga akan turut lebih tinggi dibandingkan dengan permintaan dolar. Hal tersebut akan menjadikan daya beli Rupiah terhadap dolar AS lebih kuat atau terjadi apresiasi mata uang.

Sedangkan kondisi sebaliknya akan terjadi ketika Indonesia melaporkan defisit perdagangan kepada Amerika Serikat akan menyebabkan Rupiah terdepresiasi karena permintaan Rupiah yang lebih rendah dibandingkan dengan permintaan dolar AS.

2. Adanya Kenaikan Suku Bunga

Suku bunga akan memberikan pengaruh pada nilai tukar melalui dampak yang ada pada arus modal. Dalam hal ini, Anda memang harus lebih fokus pada spread antara suku bunga domestic terhadap suku bunga internasional.

Coba asumsikan suku bunga internasional dalam kondisi konstan. Misalnya ketika bank sentral domestic mengadopsi kebijakan moneter ekspansif dengan melakukan perubahan suku bunga menjadi lebih baik.

Tentunya dalam hal ini akan menjadikan asset domestic lebih menarik bagi orang luar. Di mana kenaikan suku bunga akan menawarkan pengembalian yang lebih tinggi bagi para kreditur asing. Oleh karena itu, kondisi tersebut bisa memungkinkan memicu terjadinya arus masuk modal hingga menyebabkan mata uang terapresiasi.

Namun, kondisi sebaliknya bisa terjadi ketika ada penurunan suku bunga yang menyebabkan spread suku bunga domestik pada suku bunga internasional lebih turun dan hal tersebut ternyata akan tidak menarik bagi kreditur asing.

Dimana mereka akan memindahkan modal yang dimilikinya ke negeraga dengan kondisi pengembalian yang lebih tinggi. Arus keluar bisa menyebabkan adanya kondisi depresiasi mata uang domestik.

Spread suku bunga merupakan salah satu alasan kenapa beberapa investor asing memutuskan untuk memindahkan uang yang mereka miliki ke pasar negara yang lebih berkembang dan etika suku bunga mendekati nol di Amerika Serikat, negara berkembang akan bisa menawarkan suku bunga yang lebih tinggi.

3. Perbedaan Angka Inflasi

Perubahan nilai tukar mata uang juga bisa disebabkan oleh kondisi inflasi suatu negara. Di mana ketika suatu negara memiliki tingkat inflasi yang lebih tinggi bisa menyebabkan kondisi depresiasi pada mata uang domestik dibandingkan dengan mata uang mitra. Hal ini biasanya akan diikuti dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi.

4. Defisit Akun Berjalan

Transaksi berjalan merupakan neraca perdagangan diantara negara dengan mitra dagangnya yang melakukan semua pembayaran antar negara untuk jenis barang, jasa, bunga dan dividen.

Defisit transaksi yang berjalan akan mampu menunjukkan kondisi suatu negara yang menghabiskan lebih banyak dana pada transaksi perdagangan luar negeri daripada pendapatannya. Hal ini karena negara tersebut harus meminjam modal dari sumber asing untuk bisa menutupi defisit.

Dengan kata lain, suatu negara akan membutuhkan lebih banyak mata uang asing yang ia terima dari penjualan ekspor dan lebih banyak memasok mata uang domestic daripada permintaan mata uang asing untuks setiap produknya.

Di mana kondisi kelebihan permintaan mata uang asing akan bisa menurunkan nilai tukar mata uang dalam negeri. Penurunan tersebut jika terus terjadi sampai barang dan jasa domestic hingga dianggap memiliki harga cukup murah bagi para orang asing serta aset asing akan menjadi lebih mahal ketika dijual demi kepentingan yang ada di dalam negeri.

Dampak Apresiasi Ekonomi

pixabay

Apresiasi ekonomi atau apresiasi mata uang akan bisa menjadikan produk impor lebih murah bagi para pembeli domestic. Baik itu untuk kebutuhan rumah tangga maupun kebutuhan bisnis. Kondisi tersebut akan mampu memberikan dorongan pada pembeli domestic untuk melakukan transaksi pembelian yang pada akhirnya bisa meningkatkan kegiatan impor.

Ketika ekonomi domestic mendapatkan harga yang lebih rendah, maka kondisi tersebut selanjutnya akan mampu mengurangi tekanan pada inflasi impor. Khusus untuk bisnis akan mendapatkan bahan baku serta barang modal yang lebih rendah. Selain itu, biaya operasional juga akan lebih rendah akan mampu meningkatkan profitabilitas. Oleh karena itu hal tersebut akan memiliki kemungkinan kecil adanya kenaikan harga jual.

Di sisi lain, apresiasi ekonomi akan bisa menjadikan produk dalam negeri menjadi lebih mahal bagi para pembeli asing. Hal ini akan menjadikan produk dalam negeri menjadi kurang bisa lebih kompetitif bahkan hingga melumpuhkan ekspor dan mengurangi permintaan penjualan.

Hal ini juga menunjukkan jika kegiatan impor mengalami peningkatan, maka secara bersamaan neraca perdagangan akan cenderung mengalami penurunan atau bahkan menjadi deficit.

Besar kecilnya dampak apresiasi ekonomi terhadap neraca perdagangan juga tergantung pada elastisitas permintaan produk. Di mana ketika permintaan elastis, maka dampak apresiasi ekonomi akan lebih signifikan karena pembeli biasanya akan lebih sensitif terhadap adanya perubahan harga dan sebaliknya ketika permintaan memiliki sifat inelastic, maka dampak apresiasi ekonomi akan lebih kecil.

Apresiasi ekonomi tak hanya mempengaruhi neraca perdagangan saja. Namun apresiasi ekonomi juga memberikan dampak-dampak lainnya. Nah untuk lebih jelasnya, berikut adalah dampak dari apresiasi ekonomi.

1. Adanya Peningkatan Persaingan Pada Produk Impor

Ketika kondisi harga lebih rendah, maka akan ada peningkatan permintaan impor dan ternyanya di pasar domestic akan ada persaingan yang lebih tinggi lagi. Selain itu beberapa konsumen jua akan ada yang beralih ke produk lokal, agar kondisi tetap kompetitif, perusahaan domestic biasanya akan memangkas biaya serta meningkatkan produktivitas dan juga menurunkan harga jual.

2. Adanya Penurunan Pertumbuhan Ekonomi

Adanya penurunan pertumbuhan ekonomi juga termasuk dampak dari apresiasi ekonomi. Misalnya kita memiliki asumsi pada komponen PDB lainnya seperti konsumsi, investasi dan pengeluaran pemerintah tidak berubah. Dalam hal ini, apresiasi ekonomi tak hanya mampu meningkatkan impor, namun juga akan melemahkan ekspor. Akibatnya produk domestic bruto atau PDB menjadi menurun.

3. Penurunan Pinjaman Luar Negeri

Kita ambil contoh sebuah perusahaan Indonesia menerbitkan surat utang global dengan denominasi dolar AS. Misalnya saja pembayaran kupon dalam dolar AS. Ketika ada Apresiasi rupiah terhadap dolar AS akan menjadikan perusahaan membutuhkan lebih sedikit rupiah untuk melakukan pembayaran kupon.

4. Adanya Keuntungan Translasi Nilai Tukar

Sebagai contohnya ketika investor AS menyadari dan melakukan pengubahan keuntungan modal rumah menjadi mata uang fungsional dolar AS. Dalam hal tersebut, apresiasi akan menjadikan pihak asing mendapatkan lebih banyak dolar AS.

Perbedaan Apresiasi dan Depresiasi

Setelah tahu semua hal yang berhubungan dengan apresiasi ekonomi. Terakhir, kita akan mempelajari tentang perbedaan apresiasi dan depresiasi ekonomi.

Perbedaan paling utama dari keduanya adalah pengertiannya. Di mana apresiasi secara mudahnya merupakan peningkatan nilai, sedangkan untuk depresiasi adalah penurunan nilai mata uang. Kebanyakan orang berharap jika investasi yang mereka miliki bisa meningkat nilainya, baik itu saham, obligasi maupun logam mulia.

Aset tak berwujud atau nonfisik, aset non moneter seperti merek dagang juga akan bisa mengalami kenaikan nilai. Hal tersebut bisa terjadi karena mungkin adanya peningkatan pengakuan merek.

Meski begitu, sebagian besar aset berwujud seperti aset fisik dan lainnya justru akan mengalami kondisi depresiasi. Hal ini karena aset fisik kerap digunakan hingga kehilangan nilainya. Di mana aset fisik akan memiliki nilai masa hidup yang terbatas sebelum benar-benar diganti.

Misalnya adalah mobil baru akan mengalami depresiasi atau kehilangan nilai secara cepat ketika Anda kerap mengendarainya. Dimana mobil tersebut menjadi bekas dan telah mengakumulasikan jarak tempuh serta kerusakan yang terjadi karena diakibatkan oleh kegiatan mengemudi.

Contoh lainnya adalah real estate merupakan aset yang bisa mengalami apresiasi dan depresiasi. Biasanya, nilai apresiasi dari real estate akan semakin meningkat seiring berjalannya waktu, walaupun tergantung pada faktor tertentu seperti lokasi dan kondisi.

Meski begitu, struktur fisik rumah tersebut juga akan mengalami kondisi depresiasi. Contohnya adalah pada bagian toilet, wastafel dan juga atap yang bisa saya rusak setelah digunakan dalam waktu yang cukup lama.

Namun, perlu diketahui juga ketika nilai rumah meningkat karena Anda melakukan perbaikan pada bagian yang terdepresiasi, maka hal tersebut tidak masuk ke dalam golongan apresiasi.

Nah, itulah ulasan mengenai pengertian apresiasi ekonomi yang bisa Anda baca selengkapnya. Dengan penjelasan di atas tentunya Anda akan semakin mudah mengetahui bagaimana kondisi apresiasi yang ada di masa saat ini.

Jika ingin mencari berbagai macam buku tentang ekonomi, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Penulis: Hendrik Nuryanto

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah