in

Cara Penulisan Gelar Sarjana S1, S2, S3, dan Diploma Yang Benar Per Jurusan

Cara Penulisan Gelar Sarjana (S1), Magister (S2), Doktor (S3) Setiap Jurusan – Masyarakat Indonesia menganggap penulisan gelar pada nama merupakan hal yang sangat penting dan bisa mengangkat derajat seseorang. Tingkat intelektualitas, nama baik keluarga hingga keadaan ekonomi seseorang seringkali dikaitkan dengan gelar yang disandangnya.

Semakin tinggi gelar akademik seseorang, semakin besar juga penghargaan masyarakat terhadap dirinya.Tidak mengherankan apabila seseorang dengan banyak gelar akademis menuliskan semua titel yang dimiliki pada namanya. Karena hal itu dapat menunjukkan seberapa besar penghargaan masyarakat pada dirinya. Rentetan gelar yang dipakai di depan dan di belakang nama jadi sebuah keharusan.

Kenyataannya, saat ini orang yang tidak memakai gelar pada namanya memang sering dipandang sebelah mata.Padahal apabila ada gelar akademik dengan bidang studi yang sama tidak perlu dipakai bersamaan. Cukup dipakai gelar akademik yang paling tinggi saja apabila bidang studinya sama. Kecuali bidang studinya berbeda, bisa dipakai berurutan.

Penulisan gelar juga harus memperhatikan kaidah penulisan yang benar. Terbukti dengan masih banyak orang yang sembarangan menulis gelar. Cara penulisan gelar sebenarnya ada aturannya dalam tata bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia penulisannya termasuk ke dalam bahasan singkatan atau akronim.

Akronim sendiri merupakan singkatan dari rangkaian huruf, yang pelafalannya disesuaikan dengan bentuk komplit dari singkatan tersebut. Sebenarnya apa yang dimaksud gelar akademik itu? Secara umum gelar akademik adalah gelar yang diberikan kepada mereka yang telah lulus bidang studi tertentu dari sebuah perguruan tinggi.

Pendidikan akademik yang telah diselesaikan menyebabkan mereka menyandang sebuah gelar sesuai bidang studinya. Gelar akademik sering juga disebut dengan titel yang berasal dari serapan bahasa Belanda. Kata titel diambil dari bahasa latin titulus. Gelar akademik terdiri dari beberapa, seperti sarjana atau bachelor, magister atau master, doktor atau doctor, dan ditambah gelar ahli madya atau diploma.

Sejarah Penulisan Gelar Akademik

sejarah penulisan gelar
Source : Photo by Agung Pandit Wiguna from Pexels

Penulisan gelar atau titel pada nama seseorang sebenarnya telah ada dari zaman dahulu. Pemakaian gelar dan memberikan ijazah adalah tradisi yang telah dilakoni dari puluhan tahun lalu. Nilai filosofis dibalik pemberian gelar telah membuat kebiasaan tersebut berlanjut hingga sekarang.

Memberikan gelar akademis pada seseorang dimulai dari benua Eropa di abad 12. Bologna dan Paris disebut sebagai pelopor dari tradisi ini. Pada masa itu para guru dan murid membuat sebuah perkumpulan atau gilda. Mereka yang berdiam di Bologna menyebut perkumpulan tersebut dengan nama universitas. Universitas sendiri memiliki arti suatu keseluruhan.

Perkumpulan tersebut semakin berkembang, hingga pada abad 13 Bologna berubah menjadi centre ilmu hukum sipil dan hukum gereja. Para pengajar kajian ilmu-ilmu tersebut dipanggil dengan sebutan doktor. Sesuai dengan arti doctor yang diambil dari doctorem dan memiliki arti guru.

Di Paris, guru yang mengajar ilmu hukum sipil dan hukum gereja disebut magister. Sama dengan doktor, magister juga mengandung arti guru. Untuk selanjutnya kedua sebutan itu diberikan kepada murid yang telah menyelesaikan kajian ilmunya. Para murid yang telah lulus ujian pada akhirnya menjadi anggota gilda dan mengajar di universitas tersebut.

Di Indonesia sendiri penulisan gelar pada nama merupakan hal penting. Gelar akademik yang disandang seseorang menunjukkan penguasaan terhadap sebuah bidang studi ilmu. Gelar akademik yang diberikan pada lulusan sepenuhnya wewenang sebuah universitas. Sebutan gelar di negara ini sangat dipengaruhi oleh Hindia Belanda.

Berdasarkan sejarah, perguruan tinggi di Indonesia sendiri didirikan sekitar tahun 1920 di negara Hindia Belanda. Perguruan tinggi di Hindia Belanda pada awalnya terdiri dari tiga bidang ilmu kejuruan. Pada saat Indonesia berada dalam kekuasaan Hindia Belanda, didirikan tiga perguruan tinggi berdasar tiga bidang ilmu. Ketiga perguruan tinggi ini didirikan sekitar tahun 1920 juga.

Dua perguruan tinggi terletak di Jakarta, dan yang satunya di Bandung. Kedua perguruan tinggi yang didirikan di Jakarta masing-masing bergerak di bidang ilmu hukum dan kedokteran. Perguruan tinggi dengan bidang studi ilmu hukum disebut Rechtshogeschool. Sedangkan Geneeskundige Hogeschool adalah sebutan untuk perguruan tinggi dengan bidang studi ilmu kedokteran.

Untuk perguruan tinggi yang terletak di Bandung sendiri dikhususkan menelaah bidang studi teknik dan arsitektur. Perguruan tinggi ini terkenal hingga kini dengan sebutan Institut Teknologi Bandung, atau nama lainnya adalah Tehnische Hoogeschool.

Ketiga perguruan tinggi yang didirikan oleh Hindia Belanda tersebut membuka jenjang pendidikan program sarjana. Para mahasiswa akan diberi gelar akademik setelah selesai belajar bidang studi ilmu yang diambil dan lulus ujian. Mahasiswa yang lulus dari jurusan hukum akan menyandang gelar meester in de rechten (Mr.).

Untuk yang lulus dari kedokteran diberi gelar Arts., sedangkan untuk lulusan teknik bergelar Insinyur (Ir.). Penyebutan nama pada gelar-gelar tersebut mengikuti cara di Hindia Belanda. Pada masa ini juga penyebutan gelar yang disandang sudah menjadi sebuah kebanggaan. Karena pada waktu itu tidak semua orang bisa sekolah tinggi.

Penulisan gelar pada nama seseorang sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai ahli di bidang tertentu. Kemudian pemerintah Hindia Belanda mendirikan perguruan tinggi lainnya dengan bidang studi ilmu yang lebih luas. Hindia Belanda membuka program doktoral dan bidang studi ilmu lainnya pada tahun 1930.

Sayangnya, kegiatan menimba ilmu di perguruan tinggi sempat berhenti pada masa penjajahan Jepang. Kegiatan perguruan tinggi kembali normal pada masa pemberontakan NICA. Pemerintahan Sipil Hindia Belanda ini kemudian membentuk Universiteit van Indonesie. Pada perkembangan berikutnya, pemerintah Indonesia mengambil semua perguruan tinggi dari tangan NICA pada tahun 1950.

Peristiwa ini menjadi awal dari berkembangnya bentuk perguruan tinggi jadi universitas. Untuk selanjutnya menjadi cikal bakal munculnya beragam gelar akademik lainnya. Dalam menulis sebuah gelar dari sebuah nama biasa terjadi dalam pembuatan karya ilmiah ataupun skripsi, tesis atau lainnya.

Penulisan tersebut terjadi karena adanya sebuah persyaratan dalam penulisan tokoh terkait untuk mendukung penyelesaian karya ilmiah tersebut. Para mahasiswa dan peneliti membutuhkan pedoman praktis yang komprehensif dalam menyiapkan penulisan karya ilmiah.

Buku prinsip Dasar Penyusunan dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Oleh Prof.Dr.Avip Syaefullah, drg. M.Pd bisa menjadi salah satu pedoman sendiri dalam menulis atau membuat karya ilmiah ataupun skripsi, tesis atau lainnya. Buku tersebut bisa Grameds beli dengan klik “Beli Buku” di bawah ini.

Prinsip Dasar Penyusunan dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Prinsip Dasar Penyusunan dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah

tombol beli buku

Tata Cara Penulisan Gelar Yang Benar

peraturan riset penulisan gelar sarjana

Menulis gelar bisa dikatakan gampang-gampang susah. Gampang karena hanya tersusun dari beberapa huruf saja. Disebut susah karena banyak dari kita yang belum paham cara penulisan yang benar. Bagaimana letak titik dan komanya, bahkan karena tidak hafal sering sekali ada salah penulisan singkatan gelar.

Jadi dari mana kita memperoleh informasi tentang cara penulisan gelar yang benar? Karena penulisan gelar yang salah seringkali menimbulkan kesalahpahaman. Ternyata cara penulisan yang benar telah ada panduannya dalam Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Pada dasarnya ada beberapa cara penulisan untuk gelar yang harus diketahui.

  1. Cara penulisan gelar umumnya bisa di depan atau di belakang nama, contoh: Mayjend. Tito Suparto, S.Pd.
  2. Setiap singkatan gelar harus diawali dengan kapital dan diakhiri titik, kecuali untuk gelar profesi tertentu seperti dokter (dr.).
  3. Koma digunakan setelah menulis nama penyandang dan dilanjutkan dengan singkatan gelar, contoh : Lira Resmana, S.H.
  4. Tanda titik digunakan pada gelar sebagai tanda hubung dengan singkatan gelar, contoh: S(.)S (Sarjana Sastra).
  5. Untuk memisahkan satu gelar dengan gelar yang lain digunakan tanda koma, contoh: Milla Asma, S.S., M.Pd.

Sedangkan cara penulisan gelar diploma atau profesional adalah sebagai berikut ini.

  1. Untuk D1, disingkat  A.P. yang berarti profesional ahli pertama.
  2. Untuk D2, disingkat  A. Ma. yang berarti profesional ahli muda.
  3. Untuk D3, disingkat A. Md. yang berarti profesional ahli madya.
  4. Untuk D4, Sarjana Sains Terapan (S Tr.).

Memang sangat penting untuk memperhatikan tata cara penulisan gelar. Cara penulisan gelar yang salah bisa membuat orang yang bersangkutan tersinggung dan merasa tidak dihargai. Selain itu cara menulis gelar telah ada aturannya dalam PUEBI.

Menurut Permenristekdikti Nomor 59 Tahun 2018 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi, Gelar dan Tata Cara Penulisan Gelar di Perguruan Tinggi [sumber], berikut ini adalah cara menulis singkatan Gelar S1, S2, S3 dan Diploma D1, D2, D3, D4 :

1. Cara Menulis Singkatan Gelar S1

Gelar strata atau S1 ditulis di belakang nama lulusan bidang studi ilmu tertentu dan diikuti dengan singkatan gelar. Untuk gelar Sarjana Terapan disematkan di belakang nama lulusan program studi Diploma IV dengan singkatan S Tr. lalu diikuti oleh inisial gelar. Contoh gelar strata1:
Sarjana Sosial (S.Sos.),
Sarjana Teknik (S.T.).
Sarjana Terapan Akuntansi (S.Tr.Ak)

2. Cara Membuat Singkatan Gelar S2

Penulisan gelar untuk lulusan Strata 2 atau S2 ditulis di belakang nama lulusan program magister. Singkatan gelar magister (M.) diikuti oleh inisial gelar. Contoh: Magister Farmasi (M.Farm.), Magister Psikologi (M.Psi.)

3  Cara Menulis Gelar S3

Gelar Doktor (Dr.) disematkan pada lulusan program studi ilmu terkait dan diletakkan di depan nama. Pendidikan doktor strata disebut juga Tier-3 dan biasa disingkat S3.

Penulisan gelar seringkali diremehkan, padahal untuk orang yang menyandangnya memiliki arti sangat penting. Bisa dibayangkan seperti apa perjuangan seseorang dalam menjalani pendidikan untuk mendapatkan gelarnya. Ada baiknya kita mempelajari cara penulisan gelar yang benar demi menghargai dan menghormati proses tersebut.

Kita bisa mempelajarinya kembali lebih lengkap dalam buku Kitab PUEBI, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia karya terbaik Eko Sugiarto. Di dalam buku ini Grameds juga akan mempelajari hal lain seperti Pedoman Penulisan Kutipan dalam Karya Ilmiah, Pedoman Penulisan Daftar Pustaka, hingga Daftar Kata Baku Populer Bahasa Indonesia dan tentunya bisa Grameds beli dengan klik “Beli Buku” di bawah ini.

Kitab PUEBI, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Kitab PUEBI, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

tombol beli buku

 

Contoh Penulisan Gelar di Indonesia

Gelar diartikan sebagai singkatan yang berupa awalan atau akhiran, dan disematkan pada nama seseorang. Penambahan gelar ini sebagai tanda hormat, jabatan, atau profesional di suatu bidang. Pada awalnya penulisan gelar di negara ini belum baku seperti sekarang.

Sebelumnya, gelar yang digunakan di Indonesia adalah Doktorandus (Drs.), Doktoranda (Dra.), dan Insinyur (Ir.). Pada tahun 1993 dipakai bentuk baku dari penamaan gelar, berdasar Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 036/U/1993. Keputusan menteri ini berisi tentang gelar dan sebutan lulusan perguruan tinggi.

Menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, gelar akademik yang ada di negara ini adalah:

1. Daftar Singkatan Gelar Diploma (D1, D2, D3 dan D4)

a. D4 atau Sarjana Sains Terapan (S Tr.)

Sarjana Terapan atau disebut juga Diploma IV. Untuk mendapatkan gelar ini harus menempuh pendidikan selama 4 tahun.

Daftar Gelar Sarjana Terapan :

  • Sarjana Terapan Akuntansi (S.Tr.Ak)
  • Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial (S.Tr.Sos)
  • Sarjana Terapan Keperawatan (S.Tr.Kep)
  • Sarjana Terapan Teknik (S.Tr.T)
  • Sarjana Terapan Matematika dan Ilmu Alam (S.Tr.Si)
  • Sarjana Terapan Kebidanan (S.Tr.Keb),
  • Sarjana Terapan Gizi (S.Tr.Gz),
  • Sarjana Sains Terapan Pemerintahan (S.STP),
  • Sarjana Terapan Kepolisian (S.Tr.K),
  • Sarjana Terapan Pariwisata (S.Tr.Par),
  • Sarjana Terapan Optometry (S.Tr.O)

b. D3 atau Ahli Madya (A.Md.)

Ahli Madya (A.Md) atau disebut juga Diploma III. Lama pendidikan program ini selama 3 tahun.

Daftar Gelar Diploma 3 (D3)

Ahli Madya Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan A.Md.LLASDP
Ahli Madya Akuntansi A.Md.Akun.
Ahli Madya Analis Kesehatan A.Md.A.K.
Ahli Madya Asuransi dan Aktuaria A.Md.A.A.
Ahli Madya Teknologi Kulit A.Md.T.K.
Ahli Madya Pelayaran A.Md.Pel.
Ahli Madya Komputer A.Md.Kom.
Ahli Madya Ilmu Komunikasi A.Md.I.K.
Ahli Madya Gizi A.Md.G.
Ahli Madya Farmasi A.Md.Far.
Ahli Madya Radiologi A.Md.Rad.
Ahli Madya Perkeretaapian A.Md.KA
Ahli Madya Kebidanan A.Md.Keb.
Ahli Madya Fisioterapi A.Md.Ft.
Ahli Madya Keperawatan A.Md.Kep.
Ahli Madya Kesehatan Gigi A.Md.K.G.
Ahli Madya Perumahsakitan A.Md.Prs.
Ahli Madya Kesehatan Lingkungan A.M.K.L.
Ahli Madya Pariwisata A.Md.Par.
Ahli Madya Lalu Lintas Angkutan Jalan A.Md.L.L.A.J.
Ahli Madya Manajemen Bandar Udara A.Md.M.B.U.
Ahli Madya Manajemen Transportasi Laut A.Md.M.Tr.L.
Ahli Madya Manajemen Transportasi Udara A.Md.M.Tr.U.
Ahli Madya Manajemen Logistik dan Material A.Md.M.Log.
Ahli Madya Manajemen Industri dan Perdagangan A.Md.M.I.P.
Ahli Madya Manajemen Informasi dan Dokumen A.Md.M.I.D.
Ahli Madya Perpajakan A.Md.Pjk.
Ahli Madya Administrasi Keuangan dan Perbankan A.Md.A.K.P.
Ahli Madya Okupasi Terapi A.Md.O.T.
Ahli Madya Administrasi Perkantoran dan Sekretari A.Md.A.P.S.
Ahli Madya Kepolisian A.Md.Pol
Ahli Madya Refraksionis Optisien A.Md.RO
Ahli Madya Rekam Medik dan Informasi kesehatan A.Md.RMIK.
Ahli Madya Teknik Elektromedik A.Md.TEM

 

c. D2 atau Ahli Muda (A.Ma.)

Ahli Muda (A.Ma) atau disebut juga Diploma II. Lama pendidikan progam ini selama 2 tahun.

Jurusan / Program Studi Singkatan Gelar
Ahli Muda Pelayaran A.Ma.Pel.
Ahli Muda Perpustakaan A.Ma.Pust.
Ahli Muda Pendidikan A.Ma.Pd.
Ahli Muda Pendidikan Sekolah Dasar A.Ma.Pd.S.D.
Ahli Muda Pengujian Kendaraan Bermotor A.Ma.P.K.B.

d. D1 atau Ahli Pratama (A.P.)

Lama pendidikan program ini selama 1 tahun. Berikut daftar gelar D1 :

  • Ahli Pratama Pelayaran A.P.Pel.
  • Ahli Pratama Pariwisata A.P.Par.
  • Ahli Pratama Komputer A.P.Kom.

2. Daftar Singkatan Gelar Sarjana (S1)

Sarjana adalah program pendidikan Strata-1 atau  S1 dan lulusan program pendidikan vokasi S1 Terapan/Diploma 4 (D-IV). Lama pendidikan yang harus ditempuh untuk meraih gelar S1 adalah 4 tahun. Sedangkan jumlah beban studi yang harus diselesaikan umumnya 144 SKS. Gelar sarjana disematkan pada akhir nama orang sesuai dengan bidang studi ilmu yang diambil. Berikut ini adalah gelar-gelar sarjana yang ada di Indonesia:

Jurusan / Program Studi Sebutan Singkatan Gelar
Administrasi Bisnis Sarjana Administrasi Bisnis  S.A.B.
Administrasi Publik Sarjana Administrasi Publik S.A.P.
Administrasi Negara/Niaga Sarjana Administrasi Negara/Niaga S.Adm.
Agama Sarjana Agama  S.Ag.
Sarjana Agroteknologi  S.Agr. sebelumnya disebut  Pertanian (S.P) Sarjana Agroteknologi  S.Agr. sebelumnya disebut  Pertanian (S.P) S.Agr.
Antropologi Sarjana Antropologi S.Ant.
Arsitektur Sarjana Arsitektur S.Ars.
Desain Sarjana Desain S.Ds.
Ekonomi Sarjana Ekonomi S.E.
Akuntansi Sarjana Akuntansi S.A.
Akuntansi Bisnis Sarjana Akuntansi S.E.
Akuntansi Sektor Publik Sarjana Akuntansi S.E.
Akuntansi Pajak Sarjana Akuntansi S.E.
Ekonomi Islam Sarjana Ekonomi Islam S.E.I.
Farmasi Sarjana Farmasi S.Farm.
Filsafat Sarjana Filsafat  S.Fil.
Hubungan Internasional Sarjana Hubungan Internasional S.H.Int.
Hukum Sarjana Hukum S.H.
Hukum Islam Sarjana Hukum Islam S.H.I.
Humaniora Sarjana Humaniora S.Hum.
Ilmu Gizi Sarjana Ilmu Gizi S.Gz.
Ilmu Kelautan Sarjana Ilmu Kelautan S.Kel.
Ilmu Kepolisian Sarjana Ilmu Kepolisian S.I.K.
Ilmu Komunikasi Sarjana Ilmu Komunikasi S.I.Kom.
Ilmu Politik Sarjana Ilmu Politik S.I.P./S.I.Pol.
Ilmu Pemerintahan Sarjana Ilmu Pemerintahan S.I.P.
Ilmu Perpustakaan Sarjana Ilmu Perpustakaan S.I.P./S.Ptk.
Intelijen Sarjana Intelijen S.In.
Kedokteran Sarjana Kedokteran S.Ked.
Kedokteran Gigi Sarjana Kedokteran Gigi S.K.G.
Kedokteran Hewan Sarjana Kedokteran Hewan S.K.H.
Kehutanan Sarjana Kehutanan S.Hut.
Kebidanan Sarjana Kebidanan S.Keb.
Keperawatan Sarjana Keperawatan S.Kep.
Kesehatan Masyarakat Sarjana Kesehatan Masyarakat S.K.M.
Komputer Sarjana Komputer S.Kom.
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat S.K.P.M.
Manajemen Sarjana Manajemen S.M./S.Mn.
Manajemen Bisnis Sarjana Manajemen Bisnis S.M.B.
Matematika Sarjana Matematika S.Mat.
Pariwisata Sarjana Pariwisata S.Par.
Pendidikan Sarjana Pendidikan S.Pd.
Pendidikan Islam Sarjana Pendidikan Islam S.Pd.I.
Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar S.Pd.SD.
Perikanan Sarjana Perikanan S.Pi.
Pertahanan Sarjana Pertahanan S.Han.
Peternakan Sarjana Peternakan S.Pt.
Psikologi Sarjana Psikologi S.Psi.
Sains Sarjana Sains  S.Si.
Sains Teologi Sarjana Sains Teologi S.Si. Teol.
Sains Terapan Pemerintahan Sarjana Sains Terapan Pemerintahan  S.S.T.P.
Sastra Sarjana Sastra S.S.
Seni Sarjana Seni S.Sn.
Sistem Informasi Sarjana Sistem Informasi S.SI.
Sosial Sarjana Sosial S.Sos.
Syari’ah Sarjana Syari’ah S.Sy.
Teknik Otomotif Sarjana Teknik S.T.
Teknik Sipil Sarjana Teknik S.T.
Teknik Kelautan Sarjana Teknik S.T.
Teknik Kimia Sarjana Teknik S.T.
Teknik Telekomunikasi Sarjana Teknik S.T.
Teknik Lingkungan Sarjana Teknik S.T.
Teknik Metalurgi Sarjana Teknik S.T.
Teknik Mekatronika Sarjana Teknik S.T.
Teknik Mesin Sarjana Teknik S.T.
Teknik Nuklir Sarjana Teknik S.T.
Teknik Perminyakan Sarjana Teknik S.T.
Teknik Pertambangan Sarjana Teknik S.T.
Teknik Sipil Sarjana Teknik S.T.
Teknik Transportasi Laut Sarjana Teknik S.T.
Teknik Elektro Sarjana Teknik S.T.
Teknologi Informasi Sarjana Teknologi Informasi S.TI.
Teknologi Pertanian Sarjana Teknologi Pertanian S.T.P.
Teologi Islam Sarjana Teologi Islam S.Th.I.
Teologi Kristen Sarjana Teologi Kristen S.Th.
Terapan Kepolisian Sarjana Terapan Kepolisian S.Tr.K.
Sains Terapan Pertahanan Sarjana Sains Terapan Pertahanan S.T.Han./S.S.T.Han.
Terapan Pekerjaan Sosial Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial S.Tr.Sos.

3. Penulisan Gelar Magister (S2) di Indonesia

Magister merupakan jenjang pendidikan program Strata-2 atau disingkat S2. Gelar Magister juga diletakkan di belakang nama orang yang telah lulus ujian bidang studi magister. Berikut penulisan gelar Magister yang digunakan:

  1. Master of Arts (MA)
  2. Master of Computer Science (M.Cs.)
  3. Master of Public Health (M.P.H.)
  4. Magister Agama (M.Ag.)
  5. Magister Kehutanan (M.Hut.)
  6. Magister Manajemen (M.M.)
  7. Magister Sains (M.Si.)
  8. Magister Ilmu Komputer (M.Kom.)
  9. Magister Teknologi Informasi (M.TI.)
  10. Magister Manajemen Sistem Informasi (MMSI.)
  11. Magister Pendidikan (M.Pd.)
  12. Magister Akuntansi (M.Ak.)
  13. Magister Administrasi Rumah Sakit (M.A.R.S.)
  14. Magister Seni (M.Sn)
  15. Magister Farmasi (M.Farm.)
  16. Magister Psikologi (M.Psi.)
  17. Magister Kenotariatan (M.Kn.)
  18. Magister Manajemen Pendidikan (M.MPd.)
  19. Magister Teknik (M.T.)
  20. Magister Humaniora (M.Hum.)
  21. Magister Statistik (M.Stat.)
  22. Magister Hukum (M.H.)
  23. Magister Administrasi Bisnis (M.AB)
  24. Magister Administrasi Publik (M.AP)
  25. Magister Teknik Industri Sistem (MSIE)
  26. Magister Sistem Teknik Listrik (MSEE)
  27. Magister Sains Akuntansi (MSA)
  28. Master Ekonomi (M.Econ)

4. Daftar Singkatan Penulisan Gelar Doktor (S3)

Doktor merupakan gelar akademik tertinggi yang diberikan pada para mahasiswa setelah lulus ujian bidang studi terkait. Gelar Doktor diperoleh setelah seseorang menjalani pendidikan Strata 3 atau S3. Mahasiswa peserta jenjang pendidikan ini harus mengikuti perkuliahan umum.

Penulisan Gelar Doktor Semua Jurusan = Dr.

Pada akhir pendidikan mereka akan melakukan penelitian untuk menyusun disertasi . Gelar Doktor disematkan pada akhir nama orang yang telah lulus bidang studi ini.

5. Daftar Singkatan Gelar Profesi

Profesi Sebutan Gelar
Kedokteran Dokter dr.
Keperawatan Ners Ns.
Farmasi Apoteker Apt.
Magister Psikologi Magester Psikologi M.Psi.

Contoh Penulisan Nama dengan Gelar Yang Benar

Pastinya kamu ingin sekali mengetahui cara penulisan gelar yang sudah disertai dengan nama. Jangan khawatir, di bawah ini akan dijelaskan beberapa contoh penulisan nama dengan gelar yang benar.

  • Andre Hermawan Putra, SH. (Salah)
    Andre Hermawan Putra, S.H. (Benar)
  • Galih Setiawan, S.SOS. (Salah)
    Galih Setiawan, S.Sos. (Benar)
  • Bambang Saptono, Bc.IP. (Salah)
    Bambang Saptono, Bc.I.P. (Benar)
  • DRS. Wijaya Kusuma, Bc.IP, SH, MSi. (Salah)
    Drs. Wijaya Kusuma, Bc.I.P., S.H., M.Si. (Benar)
  • Muhammad Al Fatih, AMd.IP, SH. (Salah)
    Muhammad Al Fatih, A.Md.I.P., S.H. (Benar)
  • DR. Muhammad Al Fatih (Gelar Doktor S3 yang Salah)
    Dr. Muhammad Al Fatih (Gelar Doktor S3 yang Benar)
  • DR. Muhammad Al Fatih (Gelar Dokter Medis yang Salah)
    dr. Muhammad Al Fatih (Gelar Dokter Medis yang Benar)

Untuk membantu kamu dalam penulisan gelar yang baik dan benar khususnya dalam penyusunan skripsi maupun tesis dalam penyelesaian tugas akhir, kamu perlu panduan khusus untuk membantu kamu menyelesaikan serta mempercepat proses penulisan. Gramedia.com merekomendasikan salah satu buku Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi, Dan Tesis karya I Made Wiratha Ir., M.Si.

Didalamnya membahas tahapan penyusunan usulan penelitian, skripsi, dan tesis, serta metode penyusunan skripsi dan tesis dilengkapi dengan menyusun daftar pustaka, gambar, tabel dan sebagainya dengan disertai beberapa contoh. Jika tertarik, Grameds dapat membelinya dengan klik “Beli Buku” di bawah ini.

Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi, Dan Tesis
Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi, Dan Tesis

tombol beli buku

Nah, itulah artikel tentang tata cara menulis gelar disertai dengan contoh penulisan yang benar dan salah. Apakah Grameds sudah bisa membedakan cara menulis gelar yang benar? Karena memperoleh gelar itu butuh susah payah jadi harus ditulis dengan benar ya. Selain itu juga agar tidak salah arti karena gelar menunjukan kapasitas seseorang dalam sebuah keahlian atau ilmu pengetahuan. Share ke sahabat-sahabat kalian yang baru lulus ya, biar tidak salah menulis gelarnya.

Baca juga artikel yang lain berikut ini :

Bagaimana cara penulisan gelar?

Cara penulisan gelar umumnya bisa di depan atau di belakang nama, contoh: Mayjend. Tito Suparto, S.Pd. Setiap singkatan gelar harus diawali dengan kapital dan diakhiri titik, kecuali untuk gelar profesi tertentu seperti dokter (dr.). Koma digunakan setelah menulis nama penyandang dan dilanjutkan dengan singkatan gelar, contoh : Lira Resmana, S.H. Tanda titik digunakan pada gelar sebagai tanda hubung dengan singkatan gelar, contoh: S(.)S (Sarjana Sastra). Untuk memisahkan satu gelar dengan gelar yang lain digunakan tanda koma, contoh: Milla Asma, S.S., M.Pd.

Drs singkatan dari apa?

Sebelumnya, gelar yang digunakan di Indonesia adalah Doktorandus (Drs.), Doktoranda (Dra.), dan Insinyur (Ir.).

Bagaimana cara menulis dua gelar?

Untuk memisahkan satu gelar dengan gelar yang lain digunakan tanda koma, contoh: Milla Asma, S.S., M.Pd.

Bagaimana penulisan pendidikan S1?

Gelar strata atau S1 ditulis di belakang nama lulusan bidang studi ilmu tertentu dan diikuti dengan singkatan gelar. Untuk gelar Sarjana Terapan disematkan di belakang nama lulusan program studi Diploma IV dengan singkatan S Tr. lalu diikuti oleh inisial gelar.



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Arum Rifda

Menulis adalah cara terbaik untuk menyampaikan isi pemikiran, sekalipun dalam bentuk tulisan, bukan verbal.
Ada banyak hal yang bisa disampaikan kepada pembaca, terutama hal-hal yang saya sukai, seperti K-Pop, rekomendasi film, rekomendasi musik sedih mendayu-dayu, dan lain sebagainya.