Akuntansi

Dasar Akuntansi & Konsep Dasar Akuntansi

Written by Kamal

Dasar Akuntansi dan Konsep Dasar Akuntansi – Sebuah usaha ataupun bisnis tentu erat kaitannya dengan konsep dasar akuntansi. Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan konsep dasar akuntansi menjadi fondasi atau landasan utama dalam melakukan proses pencatatan, meringkas, mengklarifikasi, menampilkan hingga pada proses pengolahan data.

Hal inilah yang menjadikan konsep dasar akuntansi tidak bisa dilepaskan dari setiap kegiatan usaha atau bisnis. Sebuah perusahaan yang menggunakan konsep dasar akuntansi dalam menjalankan usahanya tentulah akan mendapatkan kemudahan dalam setiap hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. 

Jika Anda memiliki badan usaha atau bisnis, sangat penting untuk Anda dalam memahami setiap catatan keuangan. Dengan mengetahui jumlah debit dan kredit di dalam perusahaan maka laporan keuangan perusahaan pun menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Namun, proses pencatatan finansial semacam itu tentulah tidak mudah. Anda membutuhkan dasar dan konsep akuntansi yang matang terlebih dahulu. 

1. Konsep Dasar Akuntansi

Pada dasarnya, setiap pelaku usaha baik usaha besar maupun kecil tidak bisa terlepas dari yang namanya konsep dasar akuntansi. Sebuah perusahaan yang telah menjalankan konsep dasar akuntansi ini secara benar dan efektif akan lebih mudah melakukan pengembangan usahanya. 

Konsep dasar akuntansi sendiri didefinisikan sebagai rumus atau konsep yang berlaku secara general untuk mendapatkan kesatuan analisis, pandangan serta pendapat dari pihak pemberi informasi keuangan hingga pihak-pihak lainnya. 

Konsep ini perlu dipahami secara jeli dan matang. Pemahaman yang matang akan membantu perusahaan terhindar dari kesalahan pembuatan catatan keuangan. Jika resiko ini terjadi maka dapat menyebabkan banyak kerugian atau berujung kebangkrutan pada perusahaan. Secara keseluruhan, konsep dasar akuntansi ini menjadi pedoman dalam menyusun berbagai jenis persoalan keuangan terutama bagi praktik akuntansi. 

Dalam memahami konsep akuntansi dan topik-topik yang berkaitan seperti siklus akuntansi, akuntansi perusahaan dagang, kas dan pengendaliannya, dan masih banyak lagi, buku Intisari Konsep Dasar Akuntansi dapat Grameds pelajari.

beli sekarang

2. Rumusan Konsep Dasar Akuntansi

Pendapat dari Paton dan Littleton yang dikutip dari Suwardjono pada tahun 2005 menyatakan bahwa konsep dasar akuntansi terdiri atas konsep kesatuan usaha atau entity theory, kelangsungan usaha atau going concern, penghargaan sepakatan, upaya dan hasil atau effort and accomplishment, harga melekat atau cost attach, asumsi dan yang terakhir terdiri atas bukti terverifikasi. 

Kemudian, Anthony, Hawkins, serta Merchant juga menambahkan secara detail tentang konsep dasar akuntansi ini. Dikutip oleh Suwardjono pada tahun 2005, mereka menjelaskan

jika konsep dasar akuntansi memiliki beberapa poin seperti konsep pengukuran dengan unit uang, konsep entitas, konsep kelangsungan usaha, aspek ganda, konservatisme, konsep cost, periode akuntansi, realisasi, penandingan, materialitas serta konsistensi.

Temukan pula penjelasan mengenai dasar-dasar akuntansi yang harus kamu ketahui sebelum masuk lebih jauh melalui buku Dasar- Dasar Akuntansi karya Lili M.

beli sekarang

Untuk lebih memahami rumusan konsep dasar akuntansi yang telah disebutkan tersebut. Berikut adalah beberapa rumusan dasar akuntansi secara lebih jelasnya. 

 

2.1 Kesatuan Akuntansi

Kesatuan akuntansi merupakan data serta informasi yang diberikan dalam laporan keuangan. Data dan informasi tersebut harus jelas dalam menyebutkan unit atau perusahaan yang dilaporkan. Data dan informasi keuangan yang jelas dari sebuah perusahaan akan memudahkan perusahaan dalam melakukan pelaporan keuangan. 

 

2.2 Kesinambungan Perusahaan

Kesinambungan perusahaan dalam konsep dasar akuntansi sangat diperlukan. Dengan adanya kesinambungan perusahaan maka informasi keuangan perusahaan pun dapat terpantau. Jika sebuah badan usaha hanya berjalan beberapa minggu atau hanya dalam hitungan bulan, tentu informasi akuntansi yang diperoleh hanyalah sia-sia belaka. 

Oleh sebab itu, sebuah perusahaan harus tetap eksis atau tetap berjalan terus-menerus. Dengan demikian, berbagai informasi atau data keuangan perusahaan bisa tetap dipantau secara terus-menerus. 

 

2.3 Periode Akuntansi

Keberadaan periode akuntansi sangat diperlukan oleh sebuah perusahaan dalam melakukan pemantauan posisi keuangannya. Periode akuntansi ini juga berkaitan erat dengan pelaporan informasi keuangan di dalam perusahaan di mana sebuah perusahaan yang berkesinambungan bisa dibagi ke dalam periode dengan bentuk laporan keuangan.

Satu periode tertentu pada perusahaan bisa menjadi tolak ukur kondisi keuangan di dalam perusahaan. Dengan demikian, pihak manajemen perusahaan bisa menggunakan laporan keuangan sebagai fondasi yang kuat dalam mengambil keputusan perusahaan selanjutnya. 

2.4 Pengukuran Dalam Nilai Uang

Informasi akuntansi dalam sebuah usaha juga mesti mempunyai keseragaman bahasa yang disebut dengan nilai uang.  Keseragaman bahasa dengan uang adalah hal yang penting dalam menyajikan informasi atau data perusahaan. 

Jika satuan unit pengukurannya berbeda tentu akan sulit membandingkan setiap informasi yang ada. Secara keseluruhan, nilai moneter serta posisi keuangan ataupun hasil usaha sebuah perusahaan menjadi dasar kesatuan dalam bahasa akuntansi. 

 

2.5 Harga Perolehan Dasar Akuntansi

Setiap harta kekayaan yang didapatkan harus dicatat dalam laporan keuangan. Setiap nilai yang dibayarkan dalam memperoleh harta kekayaan tersebut adalah nilai yang akan dicatat pada laporan keuangan. Selanjutnya, nilai tersebut akan disajikan pada laporan keuangan perusahaan. 

Berbagai informasi terkait akuntansi dasar yang juga dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari juga dibahas dalam buku Akuntansi Dasar: Buku Pintar Untuk Pemula.

beli sekarang

2.6 Penetapan Pendapatan dan Biaya

Untuk masalah penetapan pendapatan dan biaya, maka pihak perusahaan harus menunjukkan periode pelaporan secara jelas. Pelaporan pendapatan dan biaya juga berkaitan erat dengan aktiva serta hutang perusahaan atau pihak-pihak terkait. Penetapan pendapatan dan biaya pada dasarnya selain memerlukan catatan yang transparan juga membutuhkan pencatatan yang konsisten setiap tahunnya. 

 

2.7 Konsistensi Konsep Dasar Akuntansi

Prinsip konsistensi dalam konsep dasar akuntansi juga penting pada sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan yang secara konsisten menerapkan prinsip ini pada satu periode ke periode berikutnya akan memudahkan mereka dalam memperoleh data dan informasi keuangan yang tersaji di dalam laporan keuangan. Laporan keuangan yang akurat bisa menjadi dasar pengambilan keputusan penting dalam perusahaan. 

 

2.8 Objektivitas dan Materialitas

Objektivitas dapat didefinisikan sebagai data serta informasi keuangan yang disajikan tanpa mempertimbangkan satu atau pihak-pihak tertentu. Adapun pengertian materialitas dapat diartikan sebagai data maupun informasi keuangan yang muncul dari transaksi dengan jumlah kecil. Materialitas ini bisa dikatakan tidak berpengaruh terhadap laporan keuangan perusahaan sehingga bisa abaikan. 

 

2.9 Konservatisme dan Realisasi

Konsep konservatisme dan realisasi patut ditekankan dalam dasar dan konsep akuntansi. Konsep konservatisme ini sendiri berfokus pada penyajian informasi keuangan di mana pihak yang melakukan pencatatan dan pendapatan biaya harus lebih berhati-hati. 

Dengan menekankan prinsip konservatisme ini maka informasi keuangan yang akan disajikan pun menjadi akurat. Kemudian, adapun pengertian dari realisasi adalah data dan informasi keuangan yang disajikan harus transparan. Di dalam laporan keuangan harus menampilkan dasar pengakuan pendapatan yang telah ada dalam ikhtisar laba dan rugi.  

 

2.10 Pernyataan Terbuka

Pernyataan terbuka berkaitan dengan berbagai informasi ataupun data yang diketahui serta informasi yang potensial atau bisa saja terjadi. Semua informasi tersebut ada baiknya disajikan di dalam laporan keuangan. Bentuk pernyataan tersebut bisa berupa catatan kaki ataupun dalam bentuk sebuah catatan di dalam laporan keuangan. 

3. Dasar Akrual (Accrual Basic)

Dasar akrual juga dikenal dengan istilah basis akrual dan asas akrual. Dasar akrual ini merupakan basis akuntansi dimana transaksi ekonomi ataupun transaksi keuangan diakui, dicatat serta disajikan di dalam laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut didasarkan pada pengaruh transaksi ketika terjadinya transaksi tersebut tanpa perlu memperhatikan waktu kas diterima ataupun saat dibayarkan.  

 

4. Dasar Kas (Cash Basic)

Berbeda dengan dasar akrual, dasar kas atau cash basic merupakan sebuah model pencatatan pada konsep dasar akuntansi di mana proses pencatatan transaksi dilakukan jika adanya penerimaan atau pengeluaran kas. 

Sehingga, jika terjadi transaksi berupa hutang dan piutang, akan tetapi tidak terdapat kas yang masuk maupun keluar, maka transaksi jenis ini tidak bisa dimasukkan ke dalam catatan keuangan dengan model dasar kas. 

Sebagai contoh, jika perusahaan Anda mendapatkan pemasukan dari sebuah perusahaan tetapi uang tersebut akan diberikan di lain waktu maka peristiwa transaksi ini tidak akan dicatat. Hal ini disebabkan karena tidak adanya kas yang masuk sehingga tidak dianggap sebagai pendapatan perusahaan. 

5. Konsep Kesatuan Usaha

Konsep kesatuan usaha dapat diartikan sebagai penyajian data atau informasi keuangan perusahaan yang memberikan informasi masalah keuangan perusahaan itu sendiri. Pada dasarnya konsep keuangan perusahaan ialah terpisah dari siapapun juga termasuk dari pemilik perusahaan.

 Keuangan perusahaan juga harus terpisah dari keuangan para pegawainya dan begitu halnya dengan keuangan para direksi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dianggap sebagai badan ataupun organisasi yang berdiri sendiri tanpa campur tangan pihak manapun. 

Selain itu, prinsip kesatuan usaha ini juga dianggap penting dalam dunia akuntansi karena semua jenis transaksi yang dicatat oleh akuntansi harus dipandang dari sudut pandang badan usaha. Dengan demikian, akuntansi menampilkan hasil kinerja, kondisi keuangan serta informasi keuangan lainnya tentang perusahaan sebagai entitas yang berdiri sendiri serta terpisah dari para pemiliknya. 

Secara sederhana bisa dikatakan bahwa walaupun aset-aset perusahaan kebanyakan berasal dari pemilik perusahaan, akan tetapi aset tersebut tetap harus berada dibawah naungan perusahaan dan bukan pemilik perusahaan. 

Berbagai informasi akuntansi dasar yang merupakan bentuk perpaduan antara konseptual dan prosuderal bisa kamu temukan pada buku Dasar-Dasar Akuntansi, Dengan Contoh Sederhana Untuk Gambaran Yang Lebih Kongkrit.

beli sekarang

6. Kesinambungan (Going Concern)

Sebuah perusahaan yang produktif tentulah akan melakukan berbagai kegiatan agar usahanya dapat berjalan terus-menerus sampai kapanpun. Dalam masa-masa berjalannya perusahaan tersebut dibutuhkan yang namanya laporan keuangan perusahaan. 

Laporan keuangan perusahaan yang dibuat setiap periode atau pada jangka waktu tertentu akan sangat berguna untuk dijadikan sebagai bahan perbandingan kemajuan perusahaan dari waktu ke waktu. Dengan adanya laporan keuangan tersebut maka akan diperoleh data dan informasi yang akurat mengenai pasang surutnya pendapatan dan beban pada sebuah perusahaan. 

 

Dengan demikian, pihak perusahaan pun bisa melakukan keputusan baru atau tetap pada strategi yang lama dalam mengembangkan usahanya melalui data dari laporan keuangan tersebut. 

Pada dasarnya, sebagian besar prinsip akuntansi didasarkan pada asumsi kelangsungan hidup. Sebuah perusahaan bisnis akan tetap memiliki umur yang panjang, inilah yang mendasari konsep asumsi kelangsungan hidup dalam ilmu akuntansi ini. 

Pengalaman mengindikasikan bahwa beberapa perusahaan meskipun mengalami banyak kegagalan akan tetapi mereka tetap bertahan dan mengalami kelangsungan hidup yang panjang. 

 

7. Penetapan Beban dan Pendapatan (Matching Concept)

Penetapan beban dan pendapatan atau dikenal dengan istilah matching concept hanya bisa diakui pada periode tertentu sehingga beban ataupun pendapatan perusahaan yang terjadi benar-benar telah direalisasikan. 

Adapun proses perhitungan laba dan rugi perusahaan harus dilaporkan dengan gambaran yang sesuai dengan keadaan yang terjadi serta pada jangka waktu tertentu di dalam periode tertentu. Bagi kelompok badan usaha skala kecil bisa menggunakan konsep cash basis karena hanya memiliki beberapa piutang dan utang usaha. Namun, untuk perusahaan besar, mereka wajib menggunakan konsep accrual basis.

8. Harga Perolehan (Cost)

Setiap transaksi pada badan usaha atau perusahaan saat melakukan pembelian barang maka harus dicatat di dalam laporan keuangan. Contohnya, jika sebuah perusahaan melakukan pembelian alat sebesar 10 juta rupiah kemudian alat tersebut dikenai biaya pemasangan sebesar 2 juta rupiah maka harga perolehan menjadi 12 juta rupiah. 

Beban atau biaya pemasangan harus dijumlahkan dengan harga alat tersebut sehingga keseluruhan totalnya menjadi 12 juta rupiah. Nilai inilah yang kemudian dimasukkan pada catatan akuntansi perusahaan. Dengan demikian, harga perolehan merupakan jumlah uang yang dikeluarkan saat memperoleh barang atau jasa. 

Beberapa ahli juga memiliki pandangannya tersendiri mengenai harga perolehan ini. Menurut Haryono Jusup, acquisition cost atau harga perolehan merupakan jumlah keseluruhan pengeluaran yang dikorbankan oleh seseorang. 

Adapun menurut Wit dan Erhans, acquisition cost merupakan harga beli yang ditambah dengan seluruh biaya yang digunakan. Secara keseluruhan, aktiva tetap serta acquisition cost menjadi suatu komponen yang sangat penting dalam setiap perusahaan. 

Oleh sebab itu, kedua elemen ini tidak boleh dipisahkan antara satu dan lainnya. Hal ini dikarenakan, baik aktiva dan acquisition cost adalah satu kesatuan yang mendukung keberhasilan suatu badan usaha. Jika keduanya tidak berjalan beriringan maka resiko kerugian bisa terjadi di dalam perusahaan. 

Untuk menjawab pertanyaan terkait konsep akuntansi dasar,buku 225 Soal Jawab Akuntansi Dasar hadir untuk membantu kamu untuk menjawab semua pertanyaan yang ada.

beli sekarang

9. Periode Akuntansi

Periode akuntansi berperan besar dalam prinsip laporan keuangan perusahaan. Oleh sebab itu setiap data atau informasi keuangan mesti dilaporkan secara berkala. Periode pelaporan bisa dihitung perbulan, pertiga bulan, per enam bulan, atau setiap satu tahun sekali. Pelaporan informasi keuangan jenis inilah yang disebut sebagai periode akuntansi. Dengan adanya sistem periode akuntansi ini maka perusahaan juga akan lebih mudah dalam menentukan strategi atau kebijakan perusahaan selanjutnya. 

Di Indonesia sendiri, periode akuntansi yang paling sering digunakan ialah bulanan, triwulan dan tahunan. Sebuah perusahaan besar hingga badan usaha sekecil apapun itu, jika ingin berkembang menjadi sebuah perusahaan yang lebih besar maka tentu membutuhkan yang namanya laporan berkala. Laporan periodik inilah yang akan menunjang perkembangan perusahaan dari masa ke masa. 

 

10. Pengukuran Nilai Uang

Setiap jenis transaksi yang ada pada suatu perusahaan mesti diukur dengan menggunakan satuan uang tertentu. Begitu halnya untuk urusan harta, utang serta modal yang ada pada sebuah badan usaha. Dengan adanya pengukuran dengan menggunakan nilai uang ini maka seluruh kekayaan atau pun pendapatan perusahaan bisa dihitung nilainya. 

Artikel terkait akuntansi

 

11. Contoh Buku Dasar dan Konsep Akuntansi

Salah satu buku yang bisa dijadikan buku pedoman dalam mempelajari dasar dan konsep akuntansi adalah buku yang berjudul Intisari Konsep Dasar Akuntansi. Buku ini ditulis oleh salah satu ahli atau pakar akuntansi Indonesia yaitu Bapak Hery, S.e., M.si., Crp., Rsa., Cfrm. 

intisari konsep dasar akuntansi (1)

Buku yang berjudul Intisari Konsep Dasar Akuntansi ini dibuat untuk membantu para pembaca terutama para kalangan akuntan pemula agar bisa mahir dalam menguasai prinsip akuntansi secara mandiri.  Pada bagian awal buku ini, Anda akan disajikan oleh topik yang membahas siklus akuntansi. Kemudian pembaca juga akan menemukan topik akuntansi lainnya seperti Akuntansi Perusahaan Dagang, Kas dan Pengendaliannya, Akuntansi Piutang, Persediaan, Aset Tetap, Utang Obligasi, hingga mengenai investasi Obligasi dan juga Saham. Adapun di bagian kedua dari buku ini juga akan mengajak para pembaca untuk lebih memahami konsep akuntansi menggunakan format kamus akuntansi. 

Contoh buku pengantar akuntansi dasar lainnya

Akuntansi Biaya: Teori & Penerapannya

Akuntansi Dasar 1 dan 2

Auditing Dan Asurans: Integrated And Comprehensive Edition (Pemeriksaan Akuntansi Berbasis Standar Audit Internasional)

Dasar-Dasar Perpajakan & Akuntansi Pajak

Pengantar Akuntansi Berdasarkan Sak Etap Dan Ifrs, Edisi Rev

Kajian Riset Akuntansi

Akuntansi Sektor Jasa & Dagang Untuk Usaha Kecil & Menengah

Akuntansi Keuangan Menengah

 

Materi Terkait Dasar Akuntansi

About the author

Kamal

Perkenalkan nama saya Kamal dan saya sangat suka menulis tentang trivia. Terlebih, tema-tema tentang akuntansi. Selain akuntasi, saya juga suka menulis tentang ilmu pengetahuan dan juga ekonomi.