Akuntansi

Akun Nominal: Pengertian dan Perbedaannya

Written by Nandy

Akun nominal – Perusahaan besar atau pemilik bisnis yang melakukan kegiatan pengelolaan keuangan dengan baik, tentu pasti akan menerapkan prinsip-prinsip dasar akuntansi. Dalam ilmu akuntansi, setiap akun dikelompokan menjadi dua kelompok.

Apa saja kelompok-kelompok akun akuntansi tersebut? Kedua kelompok tersebut disebut sebagai akun nominal dan akun riil. Pada umumnya, fungsi dari ilmu akuntansi ialah untuk dapat mencatat setiap kegiatan finansial milik perusahaan. Kegiatan dari keuangan tersebut kemudian akan disusun menjadi suatu sistem akuntansi yang lalu akan dilaporkan ke dalam wujud laporan keuangan yang telah disusun sedemikian rupa oleh seorang akuntan.

Akun dapat diartikan sebagai suatu kata pada transaksi keuangan yang telah dicatat. Selain itu, proses dari pencatatan pun akan dicatat ke dalam bentuk transaksi yang telah disesuaikan dengan akun yang terkena dampaknya.

Akun nominal dan akun riil ini berbeda ya Grameds, keduanya juga memiliki kelompok berbeda. Apa yang dimaksud dengan akun nominal dan apa perbedaannya dengan akun riil? Simak penjelasannya lebih lanjut berikut ini!

 

Pengertian Akun Nominal

Sumber: Pixabay.com/Firmbee

 

Salah satu aspek penting yang perlu dipahami dalam ilmu akuntansi adalah berbagai jenis akun. Terdapat dua kelompok utama dari akun tersebut. Salah satunya adalah akun nominal, yang mencakup akun-akun lainnya.

Secara sederhana, akun merupakan istilah yang digunakan dalam catatan keuangan untuk mencerminkan atau mewakili informasi tertentu dalam perusahaan. Memahami segala hal tentang akun merupakan kunci untuk “membaca” situasi perusahaan dengan baik.

Dalam hal teknis, penguasaan terhadap akun, termasuk akun nominal, merupakan langkah pertama yang penting dalam menyusun laporan keuangan yang akurat. Laporan keuangan yang baik adalah yang dapat memperlihatkan keadaan perusahaan yang sebenarnya.

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sederhananya definisi dari akun ialah catatan sistematis yang berisi mengenai transaksi keuangan. Akun dalam akuntansi baik akun riil atau nominal memiliki posisi penting, karena memiliki fungsi penting.

Fungsi penting pertama dari sebuah akun ialah akun digunakan untuk mencatat elemen-elemen seperti aset, ekuitas, prive, dan beban. Selain itu, akun juga digunakan untuk mencerminkan pertambahan atau pengurangan dalam modal, beban, utang, dan harta.

Selanjutnya, akun juga berperan dalam memberikan informasi tentang posisi modal, utang, dan harta, serta perubahan yang terjadi pada elemen-elemen tersebut. Hal ini menjadi dasar penting dalam penyusunan laporan keuangan.

Apa kegunaan pengelompokan akun, seperti akun nominal, dalam konteks akuntansi?

Salah satu manfaatnya adalah untuk mempermudah proses pencatatan transaksi yang sesuai dengan jenis akun yang ada.

Pengelompokan ini juga membantu menyusun pembukuan dengan lebih mudah dan teratur, yang nantinya akan digunakan dalam pembuatan laporan keuangan. Laporan keuangan ini memiliki peran penting sebagai bahan analisis yang krusial dalam pengambilan keputusan.

Selain itu, pengelompokan akun juga berguna dalam mencegah terjadinya kesalahan dalam kegiatan akuntansi yang dapat berdampak negatif pada aktivitas perusahaan lainnya.

Dalam bidang akuntansi, terdapat lima akun utama yang meliputi: aset (juga dikenal sebagai aktiva/harta), kewajiban (liabilitas), modal (ekuitas), beban, dan pendapatan. Setiap akun ini mencerminkan aspek tertentu dari suatu perusahaan.

Kelima akun tersebut dapat dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu akun riil dan akun nominal. Aset, kewajiban, dan modal termasuk dalam kelompok akun riil, sedangkan beban dan pendapatan termasuk dalam kelompok akun nominal.

Sesuai dengan namanya, akun nominal dicatat dalam laporan laba rugi setiap tahun. Laporan laba rugi merupakan bagian dari laporan keuangan yang mengindikasikan perbedaan antara laba dan rugi.

Jika laba melebihi rugi, itu menandakan bahwa perusahaan menghasilkan keuntungan. Namun, jika sebaliknya terjadi, perusahaan akan mengalami kerugian.

Untuk mengindikasikan apakah perusahaan mengalami kerugian atau keuntungan dalam tahun tersebut, akun nominal akan ditutup pada akhir periode akuntansi menggunakan jurnal penutup. Tujuannya adalah agar tidak ada saldo yang dibawa ke periode berikutnya, dengan cara memindahkan saldo akun nominal ke akun modal dalam neraca.

Inilah sebabnya mengapa akun nominal sering disebut sebagai akun sementara. Hal ini berbeda dengan akun riil, yang pada akhir periode akan diserahkan ke periode berikutnya sebagai saldo awal.

Untuk mengetahui pengelompokan akun lebih lanjut, Grameds bisa membaca buku Pengantar Akuntansi 1 Belajar Mudah Akuntansi. Tidak hanya tentang materi akun, buku ini juga akan membahas mengenai perhitungan matematika, pembayaran pajak dan lainnya untuk mempelajari akuntansi dengan mudah dan tidak perlu pusing! Tertarik untuk belajar akuntansi? Beli bukunya di gramedia.com!

 

Jenis-Jenis Akun Nominal dan Akun Riil

Sumber: Pixabay.com/stevepb

 

Agar Grameds lebih mudah melihat perbedaan antara akun nominal dengan akun riil, berikut adalah jenis-jenis dari akun nominal dan akun riil yang perlu Grameds pelajari.

  • Akun Nominal

Akun nominal ini terbagi menjadi dua di antaranya adalah pendapatan serta beban. Berikut penjelasan antara kedua kelompok akun nominal tersebut:

  • Pendapatan 

Pendapatan termasuk dalam kategori akun nominal. Akun pendapatan mencakup peningkatan aset yang berasal dari kegiatan dan operasional perusahaan. Dalam praktik pencatatan, pendapatan dihasilkan dan dicatat berdasarkan penjualan barang atau jasa dalam periode waktu tertentu.

Akun pendapatan juga terdiri dari dua jenis, yaitu pendapatan operasional dan pendapatan lainnya. Pendapatan operasional disebut pula sebagai pendapatan tetap, dicatat berdasarkan aktivitas penjualan atau kegiatan inti perusahaan.

Setiap perusahaan tentu saja memiliki jenis pendapatan yang berbeda, bergantung dari perusahaan tersebut bergerak di bidang apa. Contohnya ketika ada sebuah perusahaan sepeda motor, tentu saja pendapatan pokok dari perusahaan tersebut adalah dari penjualan sepeda motor atau mungkin suku cadang.

Namun, jika ada sebuah perusahaan streaming video, maka pendapatan utamanya ialah biaya langganan yang dibayarkan oleh pelanggan. Sementara itu, akun pendapatan lainnya mencakup pendapatan yang tidak tetap atau pendapatan bukan pokok atau non usaha, seperti bunga dan komisi perusahaan, yang dihasilkan dan dicatat.

Contoh dari pendapatan bukan pokok adalah seperti bunga, sewa, royalti, dividen serta laba dari penjualan aset tetap.

  • Beban 

Beban adalah jumlah biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Contohnya meliputi biaya penjualan, perlengkapan keperluan perusahaan, dan lainnya.

Sama seperti pendapatan, akun beban juga dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu beban pendapatan dan beban lainnya.

Beban operasional merujuk pada biaya-biaya yang perusahaan harus keluarkan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Sementara itu, beban lainnya mencakup biaya-biaya yang terjadi secara mendadak dan harus dibayar dengan jumlah nominal tertentu.

  • Akun Riil

Jika dalam akun nominal hanya ada dua kelompok saja yaitu pendapatan dan beban, dalam akun riil ada tiga kelompok di antaranya adalah hutang, harta atau aktiva serta modal atau ekuitas.

  • Aktiva atau Harta

Aktiva atau harta kekayaan perusahaan ialah salah satu dari bagian kelompok dalam akun riil. Pada umumnya, aktiva pada perusahaan terbagi kembali menjadi deposito, kas serta piutang perusahaan.

  • Hutang atau Kewajiban

Kelompok dari akun hutang merupakan suatu kewajiban yang wajib dibayarkan oleh pihak perusahaan. Maka artinya, hutang tersebut akan terjadi atau dicatat ketika perusahaan telah menggunakan barang maupun jasa terlebih dahulu. Akun hutang atau kewajiban juga harus selalu dicatat dalam jangka waktu atau sesuai dengan jatuh tempo pengembaliannya.

  • Modal atau Ekuitas

Kelompok dari akun riil selanjutnya adalah ekuitas atau modal. Ekuitas merupakan total dari aset atau harta kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

Akun ekuitas tersebut juga didapatkan serta dicatat dalam wujud uang, tanah, bangunan ataupun bentuk yang lainnya yang dimiliki oleh perusahaan.

Akun modal akan dilaporkan ke dalam laporan neraca ketika periode telah berakhir, hal ini dikarenakan akun modal masuk ke dalam bagian dari akun riil.

Apabila Grameds adalah seorang mahasiswa ekonomi yang sedang belajar tentang akuntansi, perlu diketahui bahwa materi tentang akun ini sangatlah penting agar Grameds bisa belajar materi selanjutnya.

Oleh karena itu, pelajari lebih lanjut tentang akun nominal dan riil yang ada dalam buku Pengantar Akuntansi II. Dalam buku ini, tersedia latihan soal lengkap dengan pembahasannya.

 

Cara Mencatat Akun Nominal

Semua akun perlu disusun dalam bagan perkiraan (chart of accounts) dengan menggunakan angka sebagai pengkodean. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam pencatatan baik di buku besar maupun dalam referensi pembukuan.

Akun aset diawali dengan angka “1”, akun kewajiban diawali dengan angka “2”, dan akun modal diawali dengan angka “3”. Sedangkan akun nominal, seperti pendapatan dan beban, diberi nomor yang dimulai dengan “4” dan “5”. Berikut contohnya.

Pendapatan (400 sd 499)

401 pendapatan jasa

402 pendapatan lainnya

Beban (500 sd 599)

501 beban gaji

502 beban lainnya

Untuk dapat melakukan debit atau kredit pada dua akun nominal tersebut, seorang akuntan perlu mengingat kembali prinsip dasar akuntansi.

Saldo normal untuk akun pendapatan adalah kredit, yang berarti jika pendapatan bertambah, itu akan dicatat sebagai kredit. Sedangkan saldo normal untuk akun beban adalah debit. Jika pendapatan berkurang, maka akan dicatat sebagai debit, dan jika beban berkurang, akan dicatat sebagai kredit.

Lalu jangan lupa pula agar setiap akun yang mengalami perubahan akan melibatkan setidaknya satu akun lainnya dalam relasi negatif. Maka artinya, apabila ada satu yang bertambah, maka akun lain pasti akan berkurang.

Untuk menuliskan akun nominal yang sedang diproses pada jurnal penutup, Grameds dapat menuliskan saldo akun pendapatan serta beban yang ditransfer pada akun yang disebut sebagai ikhtisar laba rugi atau income summary. Saldo yang ada di ikhtisar laba rugi tersebut kemudian akan ditransferkan kepada akun modal pemilik.

Merasa kesulitan untuk menghafalkan kode dari penulisan akun nominal? Atau belum memahami tentang materi akun nominal dan aktiva? Grameds bisa mempelajari materi ini lebih lanjut dalam Buku Sakti Pengantar Akuntansi.

Buku satu ini dirancang agar mudah dipahami oleh pembaca dengan menggunakan pendekatan ilmu akuntansi sesuai standar IFRS.

 

Tujuan Pengelompokan Akun

Sumber: Pixabay.com/stevepb

 

Mengapa dalam akuntansi harus ada pengelompokan akun? Perusahaan telah biasa melakukan pengelompokan akun berdasarkan akun nominal dan akun riil. Terutama perusahaan besar.

Pada umumnya, pengelompokan akun ini akan masuk ke dalam pencatatan keuangan milik perusahaan. Ada beberapa alasan mengapa perusahaan melakukan pembagian akun, berikut penjelasannya:

  • Untuk dapat membedakan setiap akun 

Tujuan pertama dari pengelompokan akun nominal dan akun riil adalah agar kedua akun ini dicatat berdasarkan kelompoknya. Agar perusahaan dapat melihat serta mengelompokan jenis akun dengan lebih detail dan sesuai dengan sifatnya masing-masing.

Selain itu, tujuan lain dari pengelompokan akun adalah agar proses pencatatan pada suatu sistem ataupun suatu software akuntansi dapat dilakukan dengan lebih mudah.

  • Menjadi sumber informasi

Pengelompokan dari akun nominal dan akun riil juga bisa membuat perusahaan memperoleh berbagai macam informasi yang penting dalam pencatatn akun tersebut.

Contohnya ketika perusahaan ingin melihat informasi akun riil, maka perusahaan dapat melihat laporan neraca. Pada sisi lain, perusahaan bisa melihat akun nominal dengan membaca laporan laba dan rugi.

  • Pertumbuhan aset

Perusahaan dapat mengetahui perkembangan aset dengan melihat laporan yang ada pada akun nominal dan akun riil. Caranya ialah dengan memperhatikan jumlah yang ada pada jenis modal, aktiva serta pendapatan.

Dengan laporan yang tercatat dan dikelompokan dengan baik dalam akun riil dan akun nominal, maka perusahaan dapat mengetahui serta memprediksi perkembangan aset. Tak hanya itu saja, perusahaan juga bisa menjadikan laporan dari akun riil dan akun nominal menjadi salah satu pertimbangan yang berkaitan dengan kebijakan dari perusahaan.

 

Perbedaan Akun Nominal dan Akun Riil

Dari penjelasan sebelumnya, Grameds sekarang tentu tahu bahwa penting untuk mengelompokan pencatatan akun sesuai dengan jenis dan sifatnya. Dengan mengelompokan akun ini, perusahaan akan lebih mudah membedakan dan mencari informasi yang dibutuhkan. Lalu apa perbedaan dari akun nominal dan akun riil?

Perbedaan dari akun nominal dan akun riil perlu Grameds ketahui agar Grameds dapat menuliskan pencatatan akun nominal dan akun riil dengan baik.

  1. Akun nominal merupakan akun yang selalu dimulai dengan saldo nol serta akan diakhiri pula dengan saldo nol.

Sementara itu, akun riil tidak dapat kembali pada angka nol pada tahun fiskal berlangsung. Akun riil yang ada di tahun lalu, juga dapat diteruskan pada tahun fiskal selanjutnya.

  1. Perbedaan kedua dari akun nominal dan akun riil adalah dari pencatatan akunnya. Akun nominal masuk pada laporan laba rugi yaitu sebuah akun yang digunakan untuk mencatat laba atau keuntungan, pengeluaran, pendapatan hingga kerugian yang dialami oleh perusahaan.

Sementara itu, akun riil akan dicatat ke dalam laporan neraca, yaitu akun yang memiliki fungsi untuk dapat mencatat ekuitas pemilik, kewajiban serta aset milik perusahaan.

  1. Pada setiap tahun anggaran, saldo yang ada dalam rekening akun nominal dapat dipindahkan ke dalam akun riil untuk dapat melakukan perubahan bersih selama tahun buku.
  2. Pencatatan yang ada di bagian entry di dalam akun nominal wajib sesuai dengan entry jurnal yang berkaitan dengan waktu serta tanggal.

Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa akun nominal ialah kelompok akun yang setiap transaksinya ditulis pada laporan laba dan rugi. Dalam pencatatan tersebut, ada informasi mengenai penjualan serta beban perusahaan.

Nah, apakah Grameds sudah memahami penjelasan tentang akun nominal ini? Pelajari materi akuntansi lainnya dengan lebih detail dengan membaca buku-buku akuntansi di gramedia.com

Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com menyediakan buku materi akuntansi disertai dengan latihan soal atau buku saku yang cocok untuk Grameds. Jadi jangan ragu untuk membeli buku di gramedia.com! Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

 

Penulis: Khansa

 

Sumber: 

  • https://accurate.id/akuntansi/akun-nominal/
  • https://spenmo.id/blog/akun-nominal

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya