Akuntansi

Pengertian Aktiva Jaminan: Kelebihan dan Kekurangan Dari Aktiva Jaminan

Written by Kamal

Pengertian Aktiva Jaminan – Mungkin tak banyak yang tau tentang arti dari “Aktiva Jaminan”, walaupun sebagian orang mungkin pernah mendengar atau menggunakan istilah tersebut. Di dalam bidang keuangan, istilah aktiva jaminan mempunyai definisi.

Pada pembahasan kali ini akan membahas tentang aktiva jaminan yang berkaitan dengan keuangan. Secara umum aktiva jaminan ini biasanya juga berhubungan dengan istilah lain, yakni pinjaman nisbah tinggi, investasi, dan bank.

Definisi Dari Aktiva Jaminan

Aktiva jaminan memiliki definisi arti dalam bentuk properti, surat berharga, atau harta lain yang sudah terikat sebagai jaminan guna mendukung penerbitan obligasi, surat utang maupun pinjaman (pledge assets).

Pengertian Aktiva Jaminan

Aktiva jaminan merupakan aset atau harta berharga yang dijadikan sebagai jaminan untuk memberi pinjaman supaya peminjam bisa memperoleh utang atau pinjaman. aset yang dijaminkan bisa mengurangi uang muka yang umumnya dibutuhkan untuk pinjaman dan mengurangi tingkat beban pembayaran yang nantinya akan dilakukan. aset yang dijamin dan bisa berupa uang tunai, ekuitas atau sekuritas, obligasi, dan lain sebagainya.

Kelebihan dan Kekurangan Dari Aktiva Jaminan

Berdasarkan kamus ekonomi, Aktiva jaminan atau disebut juga pledge assets adalah aktiva yang berbentuk properti, surat berharga atau harta berharga lainnya yang sudah terikat sebagai jaminan dalam mendukung proses penerbitan obligasi, pinjaman atau surat hutang. Dengan kata lain aktiva jaminan adalah aset berharga yang dipakai sebagai jaminan oleh pemberi pinjaman guna memungkinkan peminjam mendapatkan utang atau kredit.

aset yang dijadikan sebagai jaminan ini nantinya bisa mengurangi uang muka guna pinjaman dan beban pembayaran selanjutnya. Bentuk aset yang dapat dijaminkan bisa berupa uang tunai, aplikasi, saham, atau surat berharga lainnya. Jenis transaksi tersebut tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan. Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangan dari aktiva pinjaman? Berikut telah disajikan beberapa kelebihan dan kekurangan dari aktiva pinjaman.

Kelebihan Dari Aktiva Jaminan

Terdapat kelebihan dari aktiva jaminan, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Kepemilikan Aset Aman

Salah satu hal yang sangat menguntungkan untuk seseorang saat melakukan aktiva jaminan yaitu peminjam masih bisa mempertahankan kepemilikan atas harta yang dijadikannya sebagai jaminan. hal tersebut merupakan sebuah kabar yang baik, pasalnya banyak jenis kredit yang mempunyai risiko besar bila peminjam tidak sanggup membayar salah satu hak kepemilikan harta.

2. Terhindar Dari Denda Pajak

Ingin melakukan pinjaman dan terhindar dari denda pajak, peminjaman dengan cara aktiva jaminan dapat menjadi salah satu pilihan untuk Anda. berkat aktiva jaminan, anda sebagai peminjam bisa terhindar dari denda pajak atas penjualan aset yang Anda lakukan. Tentunya, cara tersebut sangat perlu untuk Anda pertimbangkannya.

3. Terhindar Dari DP Yang Besar

Tak sedikit orang memakai aktiva jaminan karena besaran uang muka pinjaman yang ramah. Aktiva jaminan sangat menguntungkan bagi peminjam sebab dapat menghindari pembayaran uang muka pinjaman dengan jumlah yang cukup besar. Akan tetapi hal itu berlaku bila pemberi pinjaman memberlakukannya. Tapi, Anda tak perlu khawatir lagi sebab setiap pemberi pinjaman dengan metode aktiva jaminan biasanya menyediakan layanan tersebut.

4. Bunga yang Lebih Rendah

Ingin transaksi pinjam meminjam dengan bunga yang rendah? Cobalah aktiva jaminan. Keuntungan yang bisa anda dapatkan dari aktiva jaminan yaitu peminjam bisa menerima bunga dengan jumlah yang lebih rendah atas KPR atau pinjaman. Tentunya hal itu bisa menjadi hal yang baik.

5. Selalu Memperoleh Pemasukan

Kelebihan lainnya yang dimiliki aktiva jaminan yaitu memungkinkan peminjam bisa selalu mendapatkan penghasilan. akan tetapi, peminjam tentunya mempunyai kewajiban untuk melaporkan pendapatannya secara berkala dari investasi yang telah dijalankannya.

Kekurangan Dari Aktiva Jaminan

Meski memiliki beberapa kelebihan, aktiva jaminan juga memiliki beberapa kekurangan. sejumlah kekurangan yang ada tidak menjadikan calon peminjam mundur titik mengingat risiko yang tidak besar tidak sedikit orang tetap memilih aktiva jaminan. tapi tak sedikit juga peminjam yang bermasalah dengan kekurangan tersebut. Nah, apa saja itu? Berikut adalah kekurangan dari aktiva jaminan antara lain:

1. Transaksi Sekuritas Terbatas

Kekurangan dari aktiva jaminan yang pertama yaitu kemungkinan untuk bertransaksi jual beli sekuritas menjadi terbatas. transaksi tersebut menjadi terbatas bila investasi yang anda pakai yaitu saham maupun reksadana.

2. Resiko Kehilangan Harta

Walaupun sebelumnya dikatakan bahwa peminjam tetap dapat mempertahankan kepemilikan harta, tidak berarti bahwa hal itu pasti. Pasalnya, peminjam tetap memiliki kemungkinan kehilangan hartanya bila terjadi wanprestasi. Jadi cermatlah saat melakukan transaksi ketika melakukan aktiva jaminan.

3. Hati-Hati Saat Tidak Membayar DP

Aktiva jaminan ini nyaman bagi peminjam sebab dapat memberikan uang muka dengan bunga rendah titik walaupun begitu, Anda juga perlu berhati-hati. Berpikirlah sebelum mengajukan aktiva jaminan sebab bila tidak membayar uang muka yang ditentukan maka bunga pinjaman akan dibayarkan sepenuhnya. Jadi bijaklah saat melakukan pinjaman.

4. Pemberi Pinjaman Dapat Meminta Dana Tambahan

Anda juga perlu cermat saat meminjam dana dengan transaksi aktiva jaminan. Bila transaksi sekuritas yang dijanjikan mempunyai nilai yang rendah atau semakin menurun, maka besar kemungkinan untuk memberi pinjaman untuk meminta dana tambahan. Skenario ini dapat tiba-tiba saja terjadi kapan saja dan di mana saja.

5. Relatif Berisiko Gagal Bayar

Transaksi aktiva jaminan bagi bencana relatif mempunyai risiko gagal bayar. hal itu dapat diakibatkan oleh tidak adanya kendali atas pembayaran kembali dari peminjam. maka sangat penting untuk memberi pinjaman guna memastikan calon peminjam bisa melakukan pembayaran.

Perbedaan Antara Kredit Tanpa Agunan Dengan Kredit Dengan Jaminan

Kredit tanpa agunan dan kredit dengan jaminan merupakan kedua hal yang sama-sama layanan kredit yang tersedia di dalam perbankan. Pada zaman dahulu bila ada seseorang yang ingin melakukan pinjaman, seseorang juga perlu menyertakan surat-surat berharga misalnya BPKB dan surat rumah guna dijadikan sebagai jaminan.

jaminan aset-aset yang dibutuhkan guna memastikan bahwa peminjam akan mengembalikan semua nominal uang pinjaman dan bunganya dalam jangka waktu yang telah ditentukannya. sekarang ini anda dapat secara langsung mengajukan pinjaman tanpa adanya jaminan maupun agunan.

Jadi sebenarnya mana yang paling cocok untuk digunakannya? Yuk ketahui dan perhatikan pembahasan terkait perbedaan diantara keduanya untuk memilih mana yang lebih sesuai dengan kebutuhan Anda.

1. Berdasarkan Jumlah Pinjaman

Jumlah pinjaman kedua kredit yang diberikan oleh bank berbeda-beda titik setiap bank mempunyai kebijakan masing-masing berkaitan jumlah maksimal yang dapat dipinjam. kredit dengan jaminan mempunyai jumlah maksimal pinjaman yang lebih besar dibandingkan kredit tanpa jaminan. biasanya, kredit dengan jaminan mengizinkan setiap nasabah atau peminjam untuk bisa mengajukan pinjaman ratusan juta sampai miliaran.

Limit untuk kredit tanpa agunan umumnya berkisar antara 50 juta sampai 200 juta. semakin banyak jumlah nominal pinjaman yang diajukan oleh seorang nasabah, maka syaratnya akan semakin bertambah pula. akan tetapi aturan pinjaman tetap sama, yakni tidak perlu memakai jaminan apapun.

2. Berdasarkan Tujuan

Tujuan masing-masing orang dalam mengajukan pinjaman tentunya berbeda-beda ada yang digunakannya untuk mengembangkan usaha Ada pula yang harus merenovasi rumah atau pembayaran mendesak lainnya. namun umumnya nasabah yang mengajukan kredit tanpa agunan dan kredit dengan jaminan mempunyai tujuan yang sama.

Nasabah yang ingin membeli rumah atau membuka usaha lebih banyak memakai kredit dengan jaminan hal itu terjadi sebab limit yang diberikan kredit dengan jaminan lebih besar. Sebaliknya nasabah yang memerlukan dana pinjaman untuk hal-hal yang mendasar akan lebih banyak memakai kredit tanpa agunan.

Bila dilihat dari tujuannya, Anda dapat menyimpulkannya bahwa kredit dengan jaminan lebih banyak dipilih untuk pembayaran jangka panjang. sementara itu berarti tanpa akun dan lebih dipilih guna pembayaran jangka pendek.

3. Berdasarkan Tenor

Guna tenor pinjaman, kredit tanpa agunan diberikan waktu lebih sedikit oleh bank untuk melunasi pinjamannya. Mayoritas bank yang ada di Indonesia memberikan jangka waktu kepada para nasabahnya selama 2 sampai 3 tahun lamanya. akan tetapi ada juga sejumlah bank yang memberikan tenor lebih panjang, yakni selama 5 tahun lamanya.

Di sisi lain, kredit dengan jaminan diberikan jangka waktu yang cukup lama dibandingkan kredit tanpa agunan. mayoritas bank memberikan waktu pengembalian kredit sampai 300 bulan atau setara dengan 25 tahun. Jumlah pinjaman yang masing-masing nasabah pinjam akan menentukan berapa lama waktu yang diberikan guna mengembalikan kredit.

Bila nominal pinjaman kecil, maka tenor yang diberikannya pun juga sedikit. Akan tetapi, sebaliknya bila nominal pinjaman besar maka tenor yang diberikannya pun juga semakin besar.

Jadi, bila anda ingin mengembalikan kredit lebih cepat dari waktu yang ditentukan hal itu tidaklah masalah. Tak ada yang salah dengan mengembalikan kredit lebih cepat dari waktu yang ada.

4. Suku Bunga

Suku bunga yang diberikan guna kredit dengan jaminan jauh lebih kecil dibandingkan kredit tanpa agunan. Dimana, suku bunga masing-masing bank juga mempunyai kebijakan tersendiri dalam memberikan suku bunga yang wajib dibayarkan oleh para nasabah.

Ada yang menetapkan suku bunga sebesar 10%, 15%, dan lain sebagainya. Perihal suku bunga, anda perlu memahami dengan seksama jenis bunga pinjaman yang diberlakukannya. Apakah suku bunganya flat atau tidak? Sebelum meminjam, pastikan bahwa Anda sudah memperhitungkan kemampuan dan kebutuhan agar tidak terjebak dalam utang.

5. Proses Pencairan Dana

Menurut syarat dan ketentuan yang berlaku, sebetulnya anda sudah dapat mengetahui bagaimana proses pencairan dana dilakukan. Kreatif dengan jaminan mempunyai proses pencairan dana yang lebih kompleks dan memakan waktu yang cukup lama. Dimana, pihak bank butuh menilai dan mengevaluasi aset yang dipunyai nasabah. Terlebih lagi, bila ada nasabah yang mengajukan pinjaman sangat besar.

Penilaian pasti dilakukan secara lebih ketat. untuk kredit tanpa agunan proses pencairan dana dilakukan secara lebih cepat. walaupun tanpa jaminan, pencairan dana tetap perlu melalui proses penilaian dan persetujuan pihak bank. Tapi prosesnya sangat cepat sehingga dana pinjaman dapat digunakan lebih cepat.

Demikian pembahasan tentang aktiva jaminan dan sejumlah hal yang berkaitan. Semoga informasi diatas bisa menambah wawasan pengetahuan bagi para pembaca dan membantu Anda dalam mempertimbangkan sesuatu hal sebelum melakukan aktiva jaminan.

About the author

Kamal

Perkenalkan nama saya Kamal dan saya sangat suka menulis tentang trivia. Terlebih, tema-tema tentang akuntansi. Selain akuntasi, saya juga suka menulis tentang ilmu pengetahuan dan juga ekonomi.