in

Review Novel Bara Karya Dee Pandoyo

Novel Bara ditulis oleh Dee Pandoyo, penulis yang dikenal dari platform Wattpad. Kisah Bara ini juga pada mulanya dipublikasikan di akun Wattpad pribadi Dee Pandoyo sendiri yang bernama @deeuniverse. Kisah Bara mulai ditulis di Wattpad pada tahun 2019. Kisah Bara ini mampu menarik hati banyak orang, terutama kalangan remaja pengguna Wattpad.

Hal ini dibuktikan dengan kisah Bara ini mampu menduduki peringkat pertama dalam kategori cerita fiksi, juga mendapat peringkat pertama kategori cerita fiksi remaja dalam ranking Wattpad tahun 2019. Selain itu, pada bulan Juli 2022, kisah Bara telah dibaca sebanyak 4,6 juta kali di Wattpad. Kisah Bara ini juga ternyata berhasil membawa kesempatan bagi Dee Pandoyo untuk melebarkan sayapnya di dunia kepenulisan.

Kisah Bara dilirik oleh penerbit Reneluv yang kemudian menerbitkannya menjadi sebuah novel pada bulan Mei 2021. Setelah diterbitkan, novel Bara ini juga berhasil terbilang sukses dengan menjadi salah satu novel yang bisa anda temukan pada jajaran buku best seller. Novel Bara bergenre romansa, yang memiliki tokoh utama sesuai dengan judulnya, seorang lelaki bernama Bara.

Bara adalah pemimpin utama geng besar dari SMA Adi Wijaya. Bara menjatuhkan hatinya kepada seorang gadis yang bernama Alexa. Alexa menahan tawa, karena melihat Bara memberikan kupu-kupu dalam sebuah plastik bening. Bara sangat polos jika terkait dengan cewek. Bahkan, Alexa pernah mendengar bahwa Bara belum pernah berpacaran.

Boro-boro pacaran, interaksi dengan cewek saja dia tidak mau. Bara itu sosok yang sering terlibat perkelahian, mukanya sangar, tapi ganteng juga. Lalu, dia adalah cowok yang paling cuek. Siapa pun pasti segan kepada Bara.

Bara memang jagonya dalam menaklukkan geng lawan. Namun, soal menaklukkan cewek? Aduh, tidak bisa berkomentar deh! Soal hal ini, ia sangat berbanding terbalik dengan Alvaro sang ketua OSIS. Tentu saja, semua cewek di SMA Adi Wijaya sering menyanjungnya.

Namun, apa iya imej anak geng motor dan anak OSIS selalu begitu? Bara berusaha memikat hati Alexa dengan tingkahnya yang sulit dipahami. Suatu ketika, Bara merasa dikhianati oleh masa lalu Alexa yang baru saja ia ketahui. Apakah semudah itu perasaan Bara pada Alexa berubah?

Apakah Bara akan merelakan cinta pertamanya, karena bayang-bayang masa lalunya itu? Mengapa takdir membawa mereka pada titik ini? Dari banyaknya orang di dunia ini, kenapa harus Bara dan Alexa?

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Dari sedikit informasi di atas tentang novel Bara ini saja, sudah terlihat bahwa novel ini menarik ya Grameds. Di bawah ini akan dibahas sinopsis dan review singkat dari novel Bara karya Dee Pandoyo ini. Supaya Grameds semakin yakin untuk mendapatkan novel Bara, baca artikel ini sampai selesai ya!

Sinopsis Novel Bara

“LO SERANG, KAMI HADANG. LO MAJU, KAMI HABISKAN!”, itu dia tagline dari ALEXIS86 ON FIRE, geng motor paling besar dan legendaris di SMA Adi Wijaya. Geng ini telah berdiri sejak 9 tahun yang lalu, dan telah memiliki dua ratus lima puluh orang anggota tetap. ALEXIS86 ON FIRE memiliki satu pimpinan utama, yang dibagi menjadi tiga anggota inti dari setiap angkatan. Setiap anggotanya memiliki latar belakang yang berbeda, tetapi memiliki satu tujuan yang sama, yakni solidaritas.

Bara Alvero Januar, siapa yang tidak mengenal sosoknya? Lelaki blasteran Spanyol ketua utama ALEXIS86 ON FIRE ini sudah memegang kendali geng itu selama dua tahun. Tak seperti generasi sebelumnya yang masa kepemimpinannya berakhir setelah satu tahun, Bara bisa memimpin selama dua tahun, karena kepemimpinannya yang luar biasa. Ia juga berhasil dipilih langsung oleh pimpinan sebelumnya.

Sosok tinggi yang memakai kalung rantai kecil putih dan jaket hitam berlambang elang dengan strip satu itu adalah sosok yang cuek, dingin, populer, dan berbahaya. Banyak wanita yang mengagumi sosok yang tampan itu. Satu hal yang perlu diingat, jangan berurusan sama dia, jika lo gak mau kena masalah.

Anggota inti geng ALEXIS86 ON FIRE yang lain, yaitu Ardan Arkano. Ia adalah wakil utama dari ALEXIS86 ON FIRE. Sosok Ardan pembawaannya kalem, tenang, cerdas, dan ia tak banyak berbicara. Ia selalu menjadi penengah, karena auranya yang bijak dan sifatnya yang lembut. Ardan menjadi satu-satunya anggota geng yang masuk kelas unggulan dan disukai banyak orang, karena kepribadiannya yang hangat.

Lalu, ada Davin Argesto Pratama. Ia adalah bendahara utama ALEXIS86 ON FIRE. Sosoknya dikenal kalem dan memiliki senyum yang meneduhkan. Sifat Davin bagaikan air mengalir, sejuk dan tenang. Sosoknya tidak berisik seperti Leon, tetapi tidak sedingin Bara.

Nah, lalu ada Leon Ananda Atirta. Leon dikenal sebagai manusia setengah waras yang otaknya sepertinya tertinggal sebagian di rahim ibunya. Tingkah laku Leon kerap kali membuat anak-anak ALEXIS86 geleng-geleng kepala. Tingkahnya tidak pernah bener, ribet, bawel juga. Leon sangat suka dengan kartun Minion dan susu pisang. Cita-citanya adalah menjadi jodoh Irene Red Velvet, tetapi ia suka menggoda cewek-cewek SMA Adi Wijaya.

Kemudian, ada Airlangga Vardana. Dia ini cowok keturunan Bali yang tingkahnya hampir serupa dengan Leon. Ia sangat jahil, dan sering menggoda cewek-cewek di mana pun ia berada. Lalu, ada Vero Adiguna, cowok yang kompor dan suka menjahili orang. Pembawaannya santai dan easy going. Alasannya masuk geng ALEXIS86, karena baginya, teman-temannya itu bagaikan sebuah keluarga.

Kemudian, ada Garda Emeraldo Atmadja. Garda telah dipersiapkan sebagai pengganti Bara Alvero Januar dari angkatan 8. Bukannya dingin dan gahar, calon pemimpin utama ini berbeda sifatnya dari kebanyakan ketua geng sebelumnya. Garda adalah sosok yang iseng, ceria, playboy, dan rada sengklek.

Lalu, ada Antariksa Buana, dia cowok keturunan Thailand. Sosoknya sangat tampan, dingin, jarang bicara, dan acuh dengan sekitar. Sosoknya sangat mirip dengan Bara. Ia sudah dipersiapkan untuk menggantikan Ardan Arkano sebagai wakil ketua AOF. Lanjut, ada Axelio Brandon, cowok dengan tinggi 170 yang menggemaskan. Ia sangat receh, partner gilanya adalah Garda dan Orlando Gavana. Orlando adalah cowok yang hobi basket, iseng, gesrek, dan santai.

Ini adalah kisah hidup Bara. Hidup Bara tadinya hanya hitam, putih, dan abu-abu. Sampai pada suatu hari, takdir membawanya bertemu dengan sosok perempuan ceroboh dan cengeng yang mengusik ketenangannya sejak perempuan itu menjadi murid baru di sekolahnya.

Murid baru itu dengan berani memisahkan dua musuh bebuyutan yang sedang bertengkar, karena Alvaro, sang Ketua OSIS melaporkan Bara yang merokok di belakang gudang sekolah. Bara tak pernah mengenal apa itu cinta. Namun, hidupnya berubah dengan drastis dalam sekejap sejak ia mengenal Alexa Nathania Alveera. Ia mulai berpapasan dengan perasaan cemburu dan niat untuk memiliki sosok yang mampu membalikkan dunianya itu.

Takdir tak pernah memberitahu akan membawa kisah mereka ke mana. Ada pertemuan yang tak terduga, ada juga perpisahan yang tidak diinginkan dan tak bisa dihindari. Cinta segitiga dan persahabatan membawa hidup Bara kepada sebuah kenyataan dari luka masa lalunya. Cerita paling kelam dari hidup Bara yang telah dikubur sedalam-dalamnya.

Alexa, wanita yang dicintainya itu ternyata merupakan anak dari orang yang telah membunuh ibunya dalam sebuah tragedi yang penuh misteri tiga tahun lalu. Masa SMA Bara tidak selalu tentang cinta, ada banyak cerita persahabatan di dalamnya, kehangatan keluarga, kekompakan dan solidaritas pertemanan, hingga pahitnya rasa sakit hati. Cerita ini, adalah kisah tentang masa yang akan dikenang sampai suatu hari nanti.

Kelebihan Novel Bara

Latar, karakter tokoh, dan kisah dalam novel Bara ini sangat relevan dengan kehidupan nyata para pembaca yang umum ditemui. Dee Pandoyo menggambarkan dengan cukup detail tokoh dan latar kehidupan anak SMA hang nyata. Hal ini menjadikan para pembaca mudah untuk mengimajinasikan kisah-kisah yang tertulis dalam novel ini. Alur kisah Bara ini juga dinilai sangat mengalir, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.

Dee Pandoyo menuliskan novel Bara ini dengan gaya bahasa yang mudah untuk dipahami. Dee Pandoyo menggunakan gaya bahasa sehari-hari yang tidak formal, yang juga merupakan gaya bahasa ala remaja. Maka dari itu, gaya bahasa dan bercerita Dee Pandoyo ini dinilai sangat sesuai dengan target pembaca kisah ini, yakni para remaja.

Novel Bara ini tidak hanya mengisahkan tentang kisah cinta remaja saja, tetapi juga mengangkat kisah persahabatan yang begitu solid. Novel Bara ini juga memberikan pesan kepada para pembaca bahwa geng motor tidak secara keseluruhan buruk, karena sering terlibat masalah. Geng motor juga memiliki sisi positif di mana para anggotanya sangat solid dan selalu siap membantu satu sama lain, juga berani menegakkan keadilan.

Kekurangan Novel Bara

Beberapa pembaca menemukan bahwa di beberapa bagian, pemilihan kata dinilai kurang tepat, karena membuat makna kalimat menjadi ambigu. Selain itu, beberapa kalimat juga ditemukan tidak efektif. Hal ini cukup mengganggu dalam proses memahami kisah Bara ini, tetapi tidak mengurangi menariknya kisah ini.

Pesan Moral Novel Bara

Dari kisah Bars ini, kita dapat belajar bahwa masa remaja tidak selalu tentang cinta. Jangan fokus kepada cinta-cintaan saja, karena ada kisah persahabatan, kisah bersama keluarga, yang jauh lebih indah dan akan selalu dikenang sampai hari tua nanti. Nikmati masa mudamu, belajarlah melalui segala proses kehidupanmu.

Selagi masih muda, ada kalanya kita akan terluka, ada kalanya kita ingin menyerah saja dalam kehidupan. Perlu diingat dan ditanamkan, bahwa semuanya itu adalah hal yang normal. Itu yang dinamakan proses kehidupan. Tidak selamanya segala hal akan berjalan sesuai dengan rencanamu, tetapi percayalah bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Dari kisah Bara yang menemukan fakta kelam tentang latar belakang Alexa, kita dapat belajar untuk tidak menaruh dendam kepada orang yang tidak terlibat langsung dalam pengalaman buruk kita. Alexa memang anak dari sosok yang menghancurkan hidup Bara, tetapi Alexa tidak bersalah. Hindari men-generalisasi-kan kesalahan satu orang.

Dari penggambaran geng motor ALEXIS86 ON FIRE ini, hendaknya kita dapat mematahkan stigma bahwa geng motor adalah kelompok yang negatif. Sebab, melalui kisah ini kita dapat mengetahui bahwa geng motor itu tak selamanya buruk. Mereka memiliki kualitas positif, seperti solidaritas, keberanian untuk membela kebenaran, dan rela menolong satu sama lain.

Nah, itu dia Grameds ulasan novel Bara karya Dee Pandoyo. Gimana? Sudah penasaran akan kelanjutan kisah cinta Bara dan Alexa? Lalu, bagaimana ya keseruan geng ALEXIS86 ON FIRE? Langsung saja cari tahu sendiri dengan mendapatkan novel Bara ini hanya di Gramedia.com.

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy