in

Review Novel Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik

Tentang Penulis Boy Candra

Bagi kalian pembaca novel mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama Boy Candra. Boy Candra adalah satu satu penulis novel terkenal yang memiliki banyak karya. Boy Candra telah menghasilkan novel-novel terkenal yang bertemakan romantis.

Karyanya Boy Candra memang terkenal dengan isinya yang sangat melankolis. Saking populernya karya yang dihasilkan oleh Boy Candra, kini ada beberapa dari karyanya yang telah diangkat ke dalam layar lebar. 

Beberapa novel yang pernah Boy Candra tulis adalah Senja yang Membawamu Pergi, Setelah Hujan Reda, Satu Hari di 2018, Dongeng-dongeng yang Tak Utuh, Surat Kecil untuk Ayah, dan Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik.

Sosok dari Boy Candra sendiri adalah seorang yang memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi. Dahulu, Boy Candra sangat aktif dalam mengikuti berbagai organisasi. Salah satu contoh organisasi yang pernah Boy Candra ikuti adalah Organisasi Komunikasi dan Radio.

Boy Candra memang dari dulu sudah suka menulis. Saat itu, Boy Candra memang secara aktif dan rutin menulis di dalam blog nya yang bernama rasalelaki.blogspot.com. Dalam menekuni kegemaran nya dalam menulis, Boy Candra juga mengembangkan dan memperluas bakatnya tentang menulis. 

Boy Candra mengembangkannya dengan mencoba menulis puisi, selain menuliskan cerita romantis. Penulis cerita Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik ini juga menyukai karya karya seniman lain tentang puisi sejak dirinya masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD). 

Tak mudah untuk seorang Boy Candra melewati ini semua. Semenjak pertama kali memulai karirnya dalam dunia menulis ini, banyak sekali rintangan yang harus dilewati oleh dirinya. Sejak tahun 2011 silam, Boy Candra pernah ditolak oleh para penerbit buku.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Namun, Boy Candra tetap berjuang dan tidak menyerah begitu saja. Selama dua tahun, sikap pantang menyerah dan kerja kerasnya selama ini, Boy Candra akhirnya membawakan buah yang begitu manis hasil usaha nya yang begitu keras.

Pada tahun 2013 lalu, akhirnya Boy Candra secara resmi menerbitkan sebuah buku. Buku tersebut menjadi buku pertama yang diterbitkan atas nama dirinya dan buku itu berjudul Origami Hati.

Boy candra adalah seseorang yang berasal dari Padang, Sumatera Barat. Boy Candra lahir tanggal 21 November 1989 di Sumatera Barat. Selama ini, Boy Candra menempuh pendidikan di salah satu universitas di Padang, yaitu Universitas Negeri Padang dengan jurusan yang diambil oleh Boy Candra adalah Administrasi Pendidikan.

Saat ini, Boy Candra telah memiliki seorang istri yang bernama Katrina Vabiola. Boy Candra memiliki cita-cita yang sama sejak ia masih menginjakan kaki dibangku sekolah dasar. Cita-citanya adalah menjadi seorang penulis puisi. Mengapa begitu? Karena sejak Boy masih sekolah dasar, dirinya sudah menyukai puisi dan jatuh cinta pada puisi.

Maka dari itu, menerbitkan buku yang berisi kumpulan puisi yang bersajak indah adalah impian dari Boy Candra. Selain memiliki cita-cita tentang menulis, hobi dari salah satu penulis buku paling terkenal ini adalah menulis dan membuat kata-kata bijak di Twitter. Cukup unik, bukan?

Saat ini, pekerjaan dari Boy Candra adalah hanya sebagai penulis novel dan buku fiksi. Saat ini Boy Candra telah menghasilkan karya kurang lebih sebanyak 15 buku.

. Cukup unik, bukan?

Saat ini, pekerjaan dari Boy Candra adalah hanya sebagai penulis novel dan buku fiksi. Saat ini Boy Candra telah menghasilkan karya kurang lebih sebanyak 15 buku.

Sinopsis Buku Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik karya Boy Candra

Mungkin kau juga sedang mengingatku di sana. Serupa ingatanku yang untukmu terus ada. Mungkin sekarang kau tak lagi menjaga segalanya, meski di sini aku masih memeluk harapan itu dengan sekuatnya. Biar waktu yang memberi ruang, jalan panjang jika harus pulang.

Semakin dewasa semakin aku paham bahwa mencintai seseorang terkadang perihal berdamai dengan diri sendiri. Jika ternyata kita tidak bisa bersatu, aku akan belajar untuk menerima kenyataan.

Kisah seorang pria pekerja keras dan seorang gadis ceria yang kehilangan tawa.

Semua seolah baik-baik saja. Tawa yang lepas. Lampu panggung yang meriah. Kehidupan yang mungkin diinginkan banyak orang. Aku memiliki beberapa hal tidak orang lain miliki. Semua tampak sempurna. Seolah tidak ada celah untuk luka.

Namun jauh di dalam diriku, kesepian selalu datang menghampiri. Kesedihan yang sering kusembunyikan. Aku bahkan tidak berani untuk membuka hati. Orang yang pernah datang di masa lalu meninggalkan rasa takut yang mendalam.

Aku takut tidak bisa menemukan orang yang tepat. Takut terulang lagi kecewa yang sama. Takut jatuh lagi pada rasa sayang yang akhirnya sia-sia.

Beginilah sinopsis cerita dari buku Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik karya dari Boy Candra.

Tentang Buku

Judul Buku: Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik

ISBN: 9786239454562

Penulis: Boy Candra

Penerbit: Sigikata

Tanggal terbit: 10 Maret 2021

Jumlah Halaman: 230 Halaman

Melalui buku ini, Boy Candra

 

Salah satu novel karya Boy Candra ini telah mendapatkan rating sebesar 3.78 dari para pembaca yang memberikan reviewnya di Good Reads

Novel Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik, menceritakan tentang seorang lelaki yang bernama Salim. Diri nya mengalami rindu yang sangat berat. Pada buku ini, salim digambarkan sebagai seorang lelaki yang sangat merindukan sosok teman masa kuliahnya. Teman Salim tersebut bernama Birni.

Saking merasa rindu dengan sosok Birni, suatu saat Salim mencoba untuk membuka dan membaca kembali buku dan beberapa surat yang pernah ia tuliskan untuk Birni. Surat dan pesan tersebut belum pernah Salim sampaikan kepada Birni. 

Seperti novel dan buku karya Boy Candra yang lain, Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik ini pun menjadi best seller. Kamu yang membaca buku Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik ini akan merasa sangat relate dengan kisah yang dijelaskan dalam buku Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik.

Alur yang digambarkan oleh Boy Candra sangat sederhana dan mudah untuk dipahami. Ketika membaca Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik, kamu bisa dengan mudah menebak situasi yang digambarkan oleh Boy Candra melalui setiap kata dan kalimat yang ada dalam buku Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik ini.

Masih dengan gaya penulisan yang sangat khas dengan Boy Candra. Buku Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik ini juga masih ada kesan-kesan puitis. Beberapa orang sering kali menjadikan kutipan dalam buku ini sebagai sebuah quote yang cocok untuk di unggah ke dalam media sosial pribadi mereka. 

Saat mendalami buku Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik ini, bukan hanya Salim yang akan merasakan rindu yang begitu berat. Namun, kamu sebagai pembaca akan merasakan hal yang sama dengan Salim. Tanpa sadar dada kamu akan sesak dan kepala kamu akan dibayang-bayangi dan dipenuhi dengan sosok yang kamu rindukan.

Review Tentang Buku Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik Karya Boy Candra

“Sejak beribu-ribu tahun lalu manusia sudah mengalami sekian banyak perpisahan. Namun, manusia tidak pernah benar-benar bisa belajar bagaimana cara agar tak ada sedih saat perpisahan itu datang.” — Boy Candra, Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik

Salah satu kutipan yang terkenal dari Boy Candra dalam buku Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik. Sejak pertama kali diberitahukan bahwa novel berjudul Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik akan keluar untuk diterbitkan, pre order dari buku Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik pada hari pertama sudah mencapai lebih dari seribu cetakan. Ini angka yang sangat fantastis, bukan?

Sebelum diterbitkannya novel Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik, Boy Candra juga pernah memberikan peluang kepada para pembaca yang menggemari karyanya untuk melakukan pemilihan terhadap sampul utama untuk buku Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik.

Alhasil, cover utama dari novel Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik yang sekarang digunakan adalah hasil dari pilihan para penggemarnya yang saat itu disediakan kurang lebih empat contoh sampel desain untuk sampul utama. Hingga saat ini, sampul buku dari Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik masih menggunakan pilihan dari penggemar Boy Candra.

Buku ini menceritakan tentang seorang pria muda yang bernama Salim dan Birni. Pada novel Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik ini, Salim digambarkan oleh Boy Candra sebagai seorang pebisnis yang bergelut di dalam bidang fashion, khususnya untuk pakaian laki-laki.

Semenjak duduk dibangku sekolah menengah atas (SMA), Salim hanya tinggal bersama ibu nya. Salim dan sang ibu ditinggalkan oleh sang ayah karena meninggal dunia akibat sakit keras yang diderita oleh ayahnya.

Boy Candra menggambarkan Birni dalam novel Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik adalah sebagai seorang mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan terakhirnya sebagai mahasiswa dari jurusan design communication visual (DKV).

Semenjak Birni duduk dibangku sekolah menengah atas (SMA), keluarga Birni mengalami suatu kejadian yang tidak mengenakkan untuk dirinya. Birni terpaksa harus menjadi seorang anak broken home akibat perceraian yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. 

Semenjak saat itu, Birni tinggal dan dirawat oleh kakek dan neneknya yang tinggal di luar kota. Cerita yang paling membekas dalam benak pembaca di dalam novel Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik ini adalah ketika pada suatu malam, di sela-sela kesibukannya dalam mengurusi semua urusan pekerjaan dan brand dari usaha bisnisnya. 

Pandangan Salim tertuju pada salah satu buku usang yang saat itu ada di atas meja kerjanya. Dari sini lah kisah dan suasana kerinduan akan sosok Birni muncul pada benak Salim. Kisah kerinduan ini dimulai, ketika Salim mengingat masa dimana dirinya dan Birni pulang sehabis melaksanakan upacara peringatan kemerdekaan 17 Agustus. 

Setelah upacara, Salim dan Birni memutuskan untuk makan bakso bersama. Pada saat Salim dan Birni menikmati kehangatan bakso, mereka mulai melakukan interaksi untuk sekedar bercakap-cakap. Namun, momen ini lah yang menjadi percikan cinta yang dirasakan Salim terhadap Birni.

Pada hari yang sama ini juga lah, catatan harian Salim, atau biasa yang kita sebut dengan diary dimulai. Setelah hari tersebut, Salim dan Birni merasakan bahwa hari-hari mereka sangatlah menyenangkan dan penuh dengan kebahagian.

Namun, semua hal ini berakhir ketika Birni memutuskan untuk pindah sekolah karena ayah dan ibu Birni bercerai dan ia harus tinggal bersama nenek dan kakeknya di luar kota. 

Sejak dari situlah, adanya perubahan pada catatan harian Salim. Biasanya, catatan harian tersebut berisi hari-hari menyenangkan yang ia lalui bersama Birni. Namun, sekarang catatan itu hanya berisi suratan dan perasaan rindu yang menjelajah hati Salim.

Pada suatu ketika, dengan semua rencana dari Tuhan, Salim dan Birni dipertemukan kembali saat mereka sudah dewasa dalam sebuah acara pernikahan dari teman SMA mereka. Pada momen itu lah, rindu yang selama ini Salim rasakan merekah secara tiba-tiba ketika ia melihat sosok Birni.

Apakah kamu tertarik untuk membaca lebih lanjut tentang kisah rindu yang dirasakan oleh Salim? Jangan lewatkan kesempatan menarik untuk mendapatkan buku Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik karya Boy Candra di Gramedia.com

Hal menarik yang ditemukan dalam buku Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik adalah sesok salim yang sangat pemalu dan tidak berani mengungkapkan perasaan dan rasa ketertarikannya terhadap Birni. Namun, hal tersebut tidak menjadi suatu hal yang perlu dipusingkan.

Salim memiliki caranya sendiri untuk menyatakan kasih sayangnya kepada orang yang dia kasihi. Salah satu cara yang ia pakai adalah dengan menuliskannya ke dalam buku hariannya. Hal ini lagi-lagi mengingatkan pembaca kepada salah satu kalimat yang ungkapkan Salim dalam buku Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik.

“Apa hal terburuk yang terjadi ketika jatuh cinta? Orang yang kamu cintai tidak pernah tahu perasaan itu.”. Sepenggal kalimat ini mungkin bisa menjadi gambaran untuk keseluruhan cerita dalam buku ini. 

Secara keseluruhan, buku Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik ini adalah salah satu novel yang direkomendasikan untuk kamu baca. Mengapa? Karena novel ini memiliki kisah yang sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari, dengan kisah percintaan yang pastinya akan relate dengan kehidupan sehari-hari.

Selain itu, buku ini memiliki nilai tambahan pada gaya penulisan yang sangat khas dari Boy Candra. Dimana memiliki kesan mendalam pada kalimat dan kata yang dituliskan oleh Boy Candra. Saking banyaknya kesan yang bisa disampaikan dan dapat diterima dengan baik oleh pembaca, mereka sering kali menjadikan kutipan dari novel ini sebagai sebuah quotes untuk menyatakan perasaannya.

Demikianlah review dari novel Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik karya Boy Candra ini. Semoga Grameds bisa tertarik dan mau untuk membaca novel Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik ini. Semoga melalui review ini juga, Grameds yang ada di rumah dan dimanapun bisa terbantu dan semakin tertarik dengan kisah Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik.

Buat kamu yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang kisah kerinduan Salim dan seluruh kutipan menarik yang dituliskan Salim dalam buku hariannya, kamu bisa dapatkan buku Rindu yang Baik untuk Kisah yang Pelik karya Boy Candra di www.gramedia.com loh.

Jika kamu ingin informasi lain seputar novel dan buku-buku best seller lainnya, baik tentang cerita fiksi, non fiksi, novel, dan buku ilmu pengetahuan, kamu bisa langsung mendapatkannya di Gramedia.com ya!

Selamat membaca, Grameds!

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy