in

Panduan Cara Budidaya Ikan Lele

Anda termasuk penggemar kuliner pecel Lele? Sadar atau tidak, berbagai inovasi kuliner boleh saja bermunculan sampai tahun 2021 ini, tapi tenda – tenda pecel Lele di pinggir jalan tidak pernah sepi pengunjung bahkan terus bermunculan bak jamur di musim hujan. Apa yang terbesit di benak anda sekarang? Tunggu dulu, jangan terburu- buru melirik bisnis kulinernya. Bagaimana jika Anda melihat lebih jauh dari Lele goreng yang mungkin ada di piring Anda sekarang. Sudah mulai tersadar? Ya, peluang bisnis budidaya ikan Lele terasa lebih menggiurkan karena target market yang tidak pernah sepi.

Budidaya Ikan Lele juga bisa menjadi pilihan jika anda seorang pemula yang ingin terjun ke dunia bisnis budidaya ikan. Hal itu dikarenakan lele termasuk jenis ikan yang tidak memerlukan perawatan yang sulit. Namun dalam memulai budidaya Ikan Lele anda tetap perlu memperhatikan tahapan – tahapan yang perlu dilakukan agar Ikan Lele anda dapat mengalami tumbuh kembang dengan baik dan tidak merugikan anda ketika masa panen tiba.

Jika anda mulai melirik bisnis budidaya Ikan Lele tapi bingung harus mulai dari mana, apa yang akan dibahas di bawah ini barangkali bisa membantu Anda:

 

Tahap Pertama: Siapkan Kolam

Sebelum memulai budidaya Ikan Lele, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mempersiapkan kolam yang akan digunakan. Ada beberapa jenis kolam dengan keunggulannya masing-masing yang bisa anda gunakan, pilihlah jenis kolam yang sesuai dengan lingkungan, budget dan kemampuan perawatan anda. Jenis – jenis kolam tersebut diantaranya adalah kolam terpal, kolam semen, kolam tanah, kolam keramba (jaring apung), kolam drum, kolam fiber, dan kolam plastik.

 

1. Kolam terpal

Kolam terpal

Kolam terpal merupakan kolam yang dapat dibangun di atas lahan yang sempit dengan lapisan terpal di bagian dasar dan dindingnya. Bentuknya bisa berupa persegi atau bulat dengan kerangka dari bambu, besi, atau kayu. Kolam terpal merupakan pilihan tepat bagi anda yang ingin memulai budidaya Ikan Lele dengan budget yang seminimal mungkin.

Saat akan membeli terpal, pilihlah jenis terpal yang memiliki kerapatan tinggi agar tahan lama. Jika kolam sudah jadi, cuci kolam terpal menggunakan sabun terlebih dulu guna menghilangkan sisa – sisa bahan kimia dari konstruksi kolam seperti lem dan lain – lain. Bilas kolam hingga bersih dan keringkan selama satu hari.

Setelah memastikan kebersihan kolam, anda bisa mengisi kolam terpal dengan air secukupnya (idealnya 20 – 30 cm). Diamkan kolam yang sudah terisi air selama 4 – 7 hari untuk memberikan waktu bagi pembentukan fitoplankton dan lumut di dalam kolam.

Jika jumlah lumut dan fitoplankton dirasa sudah cukup, anda bisa menambahkan kembali air setinggi kurang lebih 80 cm. Penguapan air kolam biasanya menimbulkan bau, karenanya jangan lupa untuk menaruh berbagai jenis dedaunan seperti daun singkong, daun pepaya dan jenis dedaunan hijau lainnya agar kolam berwarna hijau. Warna hijau kolam akanmencegah bau yang ditimbulkan dari proses penguapan air. Pastikan untuk selalu mengganti air kolam minimal satu bulan sekali.

2. Kolam semen (beton)

Kolam air deras
Kolam air semen

Kolam semen atau kolam beton adalah kolam yang 90% sisi – sisinya dilapisi semen atau beton. Bagian dasar kolam juga dilapisi semen agar tidak mudah bocor dan rusak. Diantara keunggulan kolamsemen adalah struktrunya yang kokoh sehingga bisa lebih tahan lama dibandingkan kolam terpal. Suhu pada air di dalam kolam semen juga lebih stabil sehingga kemungkinan ikan stress atau terserang penyakit lebih kecil. Sifat kolam semen yang lebih tahan lama membuat anda tidak perlu pusing memikirkan biaya perbaikan yang biasa terjadi pada kolam lainnya.

Namun kolam semen juga memiliki kekurangan, yakni biaya pembuatan yang relatif besar, mudah dihinggapi lumut, dan bau semen yang harus disterilkan terlebih dulu agar ikan tidak stress atau mati.

3. Kolam tanah

kolam tanah
kolam tanah

Jika kolam semen dilapisi oleh semen, maka sesuai namanya, kolam tanah didominasi oleh tanah. Kolam mini juga dikenal dengan istilah Balong, Blumbang, atau Empang. Keunggulan kolam tanah adalah kaya akan organisme seperti cacing tanah yang bermanfaat sebagai pakan Lele. Selain itu penggantian air kolam dapat jarang dilakukan atau bahkan air dipertahankan hingga masa panen tiba. Itu semua karena tanah merupakan unsur alami yang aman untuk Ikan Lele.

Sayangnya, Anda tentu harus memiliki bidang tanah yang cukup luas jika ingin melakukan budidaya Ikan Lele dengan menggunakan kolam tanah. Selain itu kolam tanah juga rentan terhadap serangan hama dan penyakit yang tentunya berbahaya bagi kesehatan Ikan Lele. Yang paling berisiko, jika air terlalu berlumpur dapat berimbas pada kualitas Ikan Lele sehingga menurunkan harga jual ikan.

Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!

Rekomendasi Buku: Meraup Untung Dari Beternak Lele Sangkuriang

Meraup Untung Dari Beternak Lele Sangkuriang

tombol beli buku

Deskripsi Buku

Dewasa ini, kebutuhan akan ikan lele semakin meningkat, baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, pesta pernikahan, maupun untuk rumah makan atau restoran. Lele sangkuriang sebenarnya merupakan salah satu jenis lele dumbo yang diintroduksikan. Jika umur panen lele dumbo sekitar 100 hari, lele sangkuriang dapat dipanen pada umur 60-70 hari. Lele sangkuriang memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan lele lokal dan lele dumbo biasa, misalnya pertumbuhan lele sangkuriang lebih cepat, umur panen lebih pendek, daya telur dan daya tetas telur lebih tinggi, Food Conversion Ratio rendah, toleransi terhadap penyakit lebih tinggi, kualitas daging lebih baik, dan teknik budi dayanya mudah. Kelebihan tersebut menjadikan lele sangkuriang sebagai primadona di kalangan peternak lele.

4. Kolam Keramba (Jaring apung)

KerambaKolam keramba (jaring apung) adalah jenis kolam yang memanfaatkan jaring sebagai penopang di atas kolam. Kolam ini biasanya dibuat di pinggir danau, waduk atau sungai. Nama lainnya adalah kolam tambak dan penerapannya sedikit banyak mirip dengan penerapan pada kolam tanah. Keunggulan kolam keramba (jaring apung) ini adalah lahan pembudidayaan yang luas dan kesempatan ikan untuk dapat hidup di habitat alaminya sehingga tidak mudah terserang stress atau penyakit. Anda juga dapat lebih muda mengontrol ikan dengan jenis kolam ini.

Yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan lele dengan kolam keramba adalah jarring yang bisa saja bolong atau putus dan menyebabkan ikan lepas dan berkurang. Cuaca juga dapat memperburuk keadaan jika terjadi hujan dan banjir yang menyebabkan kolam rusak dan ikan hanyut ke sungai.

 

5. Kolam Drum

sumber: Channel youtube Lambertus Lado Sogen

Sebagian besar kolam drum terbuat dari plastik dan besi sehingga awet dan tahan lama. Kolam ini banyak dipilih karena mudah di tata dan memiliki kualitas yang lebih bagus dari kolam tanah dan kolam terpal. Dengan kolam drum, ikan jadi lebih terlindungi dari hama penyakit, air dan suhu juga dapat lebih mudah dikontrol. Namun biaya yang dibutuhkan untuk konstruksi kolam drum biasanya lebih mahal dengan daya tampung ikan yang sedikit. Pergantian air kolam juga harus sering dilakukan agar ikan tidak gampang stress.

 

6. Kolam Fiber

kolam fiberDesain yang kekinian dan mudah digunakan membuat kolam fiber banyak diminati. Sesuai bahannya, kolam mini bersifat tahan lama dan mudah dalam perawatan. Namun sayangnya harga kolam ini masih dinilai terlalu tinggi bagi sebagian kalangan. Selain itu jumlah ikan yang dapat ditampung dalam satu kolam fiber juga sangat terbatas dan memungkinkan pergantian air yang harus sering dilakukan agar ikan tidak mudah stress.

 

7. Kolam Plastik

kolam plastikPada dasarnya konsep kolam plastik sedikit banyak mirip dengan kolam terpal. Hanya saja kolam plastik memerlukan perhatian ekstra karena sifatnya yang gampang sobek dan bocor. Anda bisa mengatasi masalah tersebut dengan melapisi kolam plastik dengan plastik bekas, karpet bekas ataupun karung bekas.

 

Tahap Kedua: Pilihlah Hanya Benih Yang Unggul

bibit leleTahapan kedua dalam proses budidaya ikan lele adalah proses pemilihan bibit lele. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses ini:

1. Perhatikan tempat penjualan bibit

Belilah bibit Ikan Lele hanya di tempat penjualan bibit ikan yang resmi dan sudah tersertifikasi. Selain menunjukkan profesionalitas, tempat penjualan bibit ikan lele yang sudah tersertifikasi juga menjamin kualitas dari bibit yang ditawarkan.

 

2. Perhatikan ukuran bibit.

Pastikan jika ukuran bibit sama rata, artinya tidak ada bibit lele yang lebih besar atau lebih kecil dari yang lainnya. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada Lele yang mendominasi tempat dan pakan ketika sudah dimasukkan ke kolam nantinya. Karena jika ada yang mendominasi, bisa dipastikan ikan yang lebih kecil akan sulit berkembang atau bahkan mati. Anda tentu tidak mau hal ini terjadi, bukan?

 

3. Perhatikan gerakkan bibit.

Bibit Lele yang sehat akan senantiasa bergerak aktif dan berkerumun. Jika anda melihat ada satu atau lebih bibit lele yang cenderung pasif bahkan diam, kemungkinan besar bibit lele tersebut terganggu kesehatannya.

 

4. Perhatikan warna pada bibit.

Bibit ikan Lele dikatakan sebagai bibit unggul jika warnanya cenderung cerah dan terang. Hindari membeli bibit Lele yang berwarna pucat. 

 

Rekomendasi Buku: Kiat Sukses Pembesaran Lele Unggul

Kiat Sukses Pembesaran Lele Unggul

tombol beli buku

Deskripsi Buku

Ikan lele merupakan salah satu ikan ekonomis penting, khususnya dalam produksi budi daya air tawar di Indonesia. Ikan berkumis keluarga catfish ini menduduki urutan ketiga dalam produksi budi daya ikan air tawar, setelah ikan nila dan ikan mas. Lele memiliki banyak keunggulan, antara lain dapat hidup di berbagai lingkungan air tawar, tahan penyakit, dan memakan apa saja, sehingga mudah di budi dayakan dengan biaya produksi yang murah.

Selain itu risiko mengalami kerugian karena kematian sangat kecil. Karena itu, lele dapat dibudi daya di berbagai lahan, dari lahan luas hingga lahan sempit di pekarangan rumah. Jenis lele yang paling banyak dipelihara adalah lele dumbo (C. gariepinus).

Lele dumbo merupakan jenis yang berukuran besar dan tumbuh lebih cepat. Namun akhir-akhir ini lele dumbo juga mengalami penurunan keunggulan yang ditandai dengan pertumbuhan yang menurun dan tingginya kematian benih. Penurunan pertumbuhan lele dumbo disebabkan oleh menurunnya kualitas genetik. Menghadapi kondisi tersebut para peneliti dan praktisi mengupayakan perbaikan mutu genetik lele untuk menghasilkan lele unggul. Dua jenis lele unggul baru yang kini telah beredar adalah lele sangkuriang dan lele phiton. Kedua jenis lele tersebut tumbuh lebih cepat dengan konversi pakan yang lebih rendah. Sehingga saat ini di Indonesia terdapat tiga jenis lele unggul, yaitu lele dumbo, lele sangkuriang, dan lele phiton. Dengan menggunakan bibit lele unggul, maka budi daya menjadi lebih ekonomis. Waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan lele ukuran konsumsi hanya 50-70 hari.

Tahap Ketiga: Penebaran Benih

Setelah membuat kolam dengan ukuran masing – masing 2x1x1 meter, anda perlu menyiapkan kurang lebih 1000, benih lele dumbo ataupun lele sangkuriang yang berukuran 1.5 – 2 inchi (bisa juga kelipatan dari perkiraan ukuran ideal di atas). Jangan terburu-buru menebar bibit ke dalam kolam. Lakukan tahap perendaman terlebih dulu dengan cara memiringkan wadah dan membiarkan benih tetap berada di dalamnya sampai beberapa saat sebelum dilepas ke air kolam. Hal ini bertujuan untuk membiarkan benih beradaptasi dengan suhu dan kondisi air pada kolam.

 

Tahap Keempat: Pemeliharaan

Pada tahap ini, kita hanya akan membahas tahap pemeliharaan pada kolam terpal, karena kolam inilah yang banyak digunakan dalam pembudidayaan ikan lele.

 

1. Cek dan tambahkan air secara bertahap

Tidak perlu kaget jika Anda melihat air dalam kolam terpal anda alami pengurangan, hal itu wajar karena proses penguapan pada air. Yang perlu anda lakukan adalah mengecek air secara berkala dan menambahkannya ketika terjadi pengurangan. Ketinggian ideal air kolam terpal baik kotak maupun bulat bervariasi terutama pada 3 bulan pertama. Yakni 20 cm pada bulan pertama, 40 cm pada bulan selanjutnya, dan 80 cm ketika telah mencapai bulan ketiga. Pastikan untuk selalu mengecek dan mengatur kedalaman air kolam karena jika tidak diperhatikan ikan Lele Anda bisa mati

 

2. Tambahkan dedaunan hijau

Ikan Lele menyukai warna hijau. Warna hijau pada kolam terpal anda pun bisa saja berubah jadi merah ketika ikan Lele telah dewasa. Anda bisa menambahkan dedaunan hijau secukupnya untuk membuat air tetap hijau. Selain untuk menciptakan warna hijau, tumbuhan air seperti enceng gondok, kangkung, atau daun alas juga berguna untuk menyerap racun di dalam kolam sehingga ikan lele anda bebas dari segala penyakit maupun virus.

 

3. Perhatikan tingkat kejernihan air

Walaupun pada dasarnya Lele bukanlah jenis ikan yang suka berada di air yang jernih, namun anda tidak boleh memberikan sembarang air untuk kolam lele anda, karena bisa jadi jika air terlalu keruh virus dan bakteri penyakit mudah menjangkiti ikan Lele Anda.

 

4. Perhatikan Pola Makan Ikan Lele

Sama seperti manusia, ikan Lele juga memiliki pola makan yang perlu dijaga jika ingin ikan anda berkembang dengan baik. Ikan Lele biasanya memiliki jadwal pakan pada jam 7 pagi, jam 5 sore dan jam 10 malam (jika anda agak berat memberikan jam 10 malam, bisa dimajukan beberapa jam sebelumnya).

Dulu, banyak orang merasa jijik untuk memakan ikan lele karena Lele dikenal terbiasa memakan kotoran. Tapi tidak dengan saat ini. Ikan Lele telah banyak dibudidayakan dengan pemberian nutrisi alami maupun buatan yang tepat dan sehat sehingga memiliki kandungan gizi yang baik untuk dikonsumsi. Belatung lalat, ikan rucah, fermentasi ampas tahu hingga pelet Ikan Lele dapat Anda berikan untuk memenuhi kebutuhan gizi ikan Anda. Yang jelas Ikan Lele memerlukan minimal 35% lemak, 10-16% karbohidrat dan 15-25% vitamin serta mineral. Jangan memberikan Ikan Lele anda pakan yang berlebihan karena pakan yang tidak termakan dapat mengendap di dasar kolam dan akhirnya menjadi racun yang membahayakan Ikan Lele anda.

 

5. Perhatikan Kemungkinan adanya hama dan virus penyebab penyakit

Hama pada kolam Ikan Lele biasanya berupa kucing, burung ikan ular, ikan lain, dan sebagainya yang bisa merugikan Anda dengan berkurangnya jumlah ikan saat panen. Begitu juga dengan virus dan kuman penyakit yang bisa menyebabkan kematian pada satu ikan atau lebih. Oleh karenanya menjaga kolam agar terbebas dari hama – hama tersebut adalah hal yang perlu anda lakukan, caranya bisa dengan memberikan penutup pada kolam dan tidak memberikan ikan pakan yang berlebihan. Anda juga dapat mengatasi penyakit dengan menambahkan tumbuhan air pada kolam serta pemberian obat-obatan yang bisa dibeli di toko ikan.

 

Buku Rekomendasi Budidaya Ikan Lele

Jika anda ingin mempelajari budidaya ikan lele dengan lebih lengkap dan jelas, berikut buku dibawah ini bisa menjadi referensi anda.

 

Semua Bisa Budidaya Lele

budidaya lele

tombol beli buku

Lele telah menjadi primadona ikan air tawar konsumsi di Indonesia. Hal ini terlihat dari kebutuhannya yang paling tinggi di antara ikan air tawar lainnya. Kebutuhan lele di Jabodetabek sendiri mencapai lebih dari 100 ton per hari.

Dari segi bisnis pun lele sangat menguntungkan karena bisa diaplikasikan pada berbagai segmen. Mulai dari segmen pembenihan, pendederan, dan pembesaran. Selain itu, teknik budidayanya pun relatif mudah dan bisa dilakukan siapa saja. Karena itu, tidak heran banyak masyarakat tertarik budidaya lele. Buku ini mengajak siapa saja yang berminat untuk budidaya lele.

Buku ini disajikan dalam bentuk infografis sehingga memudahkan pembaca dalam memahami materi di dalamnya. Mulai dari jenis-jenis unggul, prospek bisnis, teknik budidaya, sampai memilih sendiri segmen usaha yang diinginkan. Diselipkan pula link video yang akan memandu Anda melakukan budidaya lele. Semua disajikan lengkap sehingga semua bisa budidaya lele.

 

Budiaya Lele Sistem Air Lift Biogreen
Budidaya Lele Sistem Air Lift Biogreen

tombol beli buku

DESCRIPTION 12 Keunggulan Sistem Air Lift Biogreen:

  1. Meningkatkan Kadar Oksigen Terlarut dan Mengubah Amonia Menjadi Nitrat
  2. Mengeluarkan Partikel Kotoran Terlarut
  3. Zero Waste dan Mampu Menghasilkan Pakan Alami
  4. Hemat Air
  5. Hemat Pakan (3% dari total bobot ikan)
  6. Hemat Listrik
  7. Padat Tebar Tinggi (hingga 700 ekor/m3)
  8. Low Maintenance
  9. Tingkat Kematian Sangat Rendah (di bawah 5%)
  10. Waktu Panen Singkat (55 hari)
  11. Kualitas Hasil Panen Relatif Lebih Baik
  12. Kualitas Hasil Panen Relatif Lebih banyak

kelemahan atau kekurangan pada sistem kolam lele yang diterapkan oleh pembudidaya lele, terutama kolam yang tidak menerapkan sirkulasi dan pengolahan air. Di antaranya, penumpukan sisa pakan dan kotoran lele di dasar kolam yang tidak dapat terbuang sempurna, minimnya pakan alami di dalam kolam, dan besarnya daya listrik yang dibutuhkan untuk meningkatkan kandungan oksigen terlarut.

Apalagi, air banyak terbuang setiap hari. Melalui sistem air lift biogreen, penulis menciptakan budi daya lele yang minim biaya pakan, minim pemeliharaan dan perawatan, sekaligus meningkatkan keberhasilan budi daya karena kondisi air kolam senantiasa terjaga dengan baik. Dengan begitu, ikan lele dapat tumbuh baik dengan potensi serangan penyakit dan tingkat kematian yang sangat kecil.

 

Lele Organik Hemat Pakan

Lele Organik Hemat Pakan

tombol beli buku

Pada budi daya lele, biaya pakan merupakan penyumbang beban operasional terbesar. Harga pakan pabrikan yang tergolong mahal dan kian hari terus merangkak naik, membuat keuntungan yang diperoleh peternak semakin tergerus.Sebenarnya,adakah solusi agar biaya pakan ini dapat ditekan sehemat mungkin?

Buku ini adalah jawabannya. Membahas pembuatan pakan organik dari bahan-bahan alami yang mudah diperoleh dengan harga yang terjangkau. Selain itu,diuraikan juga mengenai berbagai keunggulan membudidayakan lele secara organik, proses peracikan bahan pakan, perawatan saat pembenihan dan pembesaran, pengendalian penyakit, hingga analisis usaha.

 

Panduan Komplet Budidaya Lele Di Lahan Sempit

Panduan Komplet Budidaya Lele Di Lahan Sempit

tombol beli buku

 

Permasalahan lahan menjadi salah satu kendala dalam usaha budi daya ikan lele. Dalam beberapa kasus banyak pembudidaya beranggapan jika ingin memulal budi daya lele harus mampu menyiapkan lahan yang Iuas. Namun, kini anggapan tersebut terbantahkan. Buku ini menjelaskan usaha budi daya lele tak selamanya membutuhkan Iahan yang luas.

Dengan konsep budi daya yang telah dijalankan penulis, budi daya lele ternyata bisa diaplikasikan di lahan sempit. Bahkan, dengan memanfaatkan lahan tidur atau ruang kosong di rumah, usaha budi daya lele tetap bisa dijalankan.

Tak hanya masalah lahan, dalam buku ini penulis pun memberi solusi berupa pakan yang hemat dan berkualitas. Sudah menjadi rahasia umum bahwa pakan berkontribusi paling besar dalam biaya produksi.

Dengan menerapkan konsep pakan yang ada di dalam buku ini, pembudidaya tak perlu Iagi khawatir akan kebutuhan pakan pada usaha budi daya lele. Penulis memberikan cara-cara membangun usaha budi daya lele dengan hemat pakan dan lele tetap berkualitas, sehingga memberikan solusi pembudidaya untuk tetap mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Tahap Kelima: Masa Panen

Masa panen adalah masa yang paling ditunggu oleh semua peternak, tidak terkecuali peternak Lele. Namundi saat akan panen Lele ada baiknya Anda berhati – hati agar tidak melakukan kesalahan yang dapat merugikan anda sendiri.

Masa panen ikan lele biasanya setiap 3 – 4.5 bulan sekali dengan ukuran layak konsumsi di panjang 20 – 35 cm dan bobot kurang lebih 100 gram. Seringkali anda akan mendapati ukuran Lele yang tidak sama persis ketika dipanen, karenanya diperlukan penyortiran terlebih jika anda ingin mendulang keuntungan yang optimal.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah waktu yang digunakan untuk memanen Lele. Hindari waktu siang hari ketika matahari sedang terik karena Ikan Lele yang terlalu lama dihadapkan pada sinar matahari dapat stress dan mengalami penyusutan dalam bobot tubuhnya. Oleh karena itu usahakan tengkulak Anda datang di pagi atau sore hari agar Ikan Lele anda tidak mengalami penyusutan bobot tubuh dan pendapatan anda berkurang.

Kesimpulan:

Ikan Lele tergolong ikan yang mudah untuk dibudidayakan, namun dibutuhkan perawatan yang baik dan tidak asal – asalan agar hasil panen anda memberikan keuntungan yang maksimal. Ada banyak kolam yang bisa anda gunakan untuk budidaya Lele, anda bisa menyelesaikannya sesuai dengan budget, kemampuan dan kondisi lingkungan anda.

 

Artikel Terkait Budidaya Ikan Lele / Ternak Lele

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Novi Veronika

Saya semakin mencintai dunia menulis ini karena membuat saya semakin bisa mengembangkan ide dan kreativitas, serta menyalurkan hobi saya ini. Selain hal umum, saya juga menyukai tulisan tentang pendidikan dan juga administrasi perkantoran.