in

Panduan Cara Budidaya Ikan Nila & Rekomendasi Buku

Ikan nila atau Oreochromis niloticus merupakan ikan air tawar yang biasa dikonsumsi di Indonesia. Namun siapa sangka ternyata ikan nila merupakan hama di sungai maupun danau, hal ini karena pertumbuhan ikan nila yang cepat, sehingga dapat menyebabkan populasi asli ikan di danau tersebut hilang. Walaupun begitu tetap banyak masyarakat Indonesia yang membudidayakan ikan nila, karena mudah serta memiliki nilai gizi apabila dikonsumsi.

Ikan nila merupakan pemakan segala atau omnivora. Ikan nila biasa memakan plankton serta tumbuhan, selain itu ikan nila sangat mudah berkembang biak dan telurnya berbentuk bulat serta berwarna kuning dengan ukuran diameter sekitar 2,8 mm.

Dalam sekali bertelur, ikan nila betina akan mengeluarkan 300 hingga 1.500 butir telur. Karena kemudahannya berkembang biak serta pemeliharaan yang mudah, ikan nila menjadi salah satu ikan yang dibudidayakan serta dikonsumsi. Namun, karena rasanya tidak spesial dan mudah ditemui ikan nila tidak memiliki harga yang tinggi di pasaran.

Tubuh ikan nila berwarna hitam keabuan dengan sedikit belang yang akan semakin memudar ketika ikan nila dewasa. Umumnya ikan nila yang dibudidayakan berukuran 30 cm dengan bentuk ekor yang tegak.

Ikan nila memiliki beragam jenis, berikut beberapa jenis ikan nila yang unggul serta telah mendapatkan sertifikasi.

 

Jenis-Jenis Ikan Nila Unggul 

1. Ikan nila BEST (Bogor Enhanced Strain Tilapia)

Ikan nila BEST (Bogor Enhanced Strain Tilapia)Ikan nila jenis BEST ini merupakan hasil dari pemuliaan menggunakan karakter unggulan pertumbuhan ikan. Dari hasil riset ikan nila jenis BEST dinilai memiliki ketahanan terhadap penyakit sebesar 140% dan mencapai angka lebih tinggi 8% dibandingkan ikan nila lokal.

Ikan nila BEST ini juga dapat hidup dengan baik pada media dengan salinitas 15 ppt, serta bertumbuh lebih cepat sebanyak 300 hingga 500g dalam waktu sekitar 4 bulan.

Ikan nila BEST memiliki keunggulan lain yaitu,

  1. Ikan nila BEST lebih hemat pakan yaitu 1,1.
  2. Pertumbuhan yang cepat mencapai 4,85%.
  3. Ketahanan hidup yang tinggi mencapai 90%.
  4. Tahan penyakit 140% dari hasil uji ketahanan penyakit.
  5. Memiliki ukuran benih yang lebih besar.

 

2. Ikan nila Nirwana 2 (Nila Ras Wanayasa)

 Ikan nila Nirwana 2 (Nila Ras Wanayasa) Ikan nila nirwana merupakan hasil dari persilangan serta rekayasa genetika dari ikan nila GIFT serta ikan nila GET dari Filipina. Persilangan serta rekayasa tersebut merupakan hasil Kerjasama antara Balai Pengembangan Benih Ikan atau BPBI dengan IPB.

Ikan nila Nirwana 2 merupakan generasi kedua dari ikan nila Nirwana 1 yang telah disahkan pada bulan April tahun 2012.

Nirwana 2 memiliki ciri-ciri pada warna punggungnya, yaitu berwarna abu-abu serta kehijauan dan perutnya berwarna putih keabu-abuan. Nirwana 2 memiliki bentuk tubuh yang lebih besar dibandingkan kepalanya serta memiliki pertumbuhan lebih tinggi sebanyak 15% dibandingkan dengan Nirwana generasi sebelumnya.

 

3. Ikan nila Srikandi (Salinity Resistant Improvement from Sukamandi)

Ikan nila Srikandi (Salinity Resistant Improvement from Sukamandi) Ikan satu ini berasal dari Sukamandi dan sengaja dibudidayakan di perairan payau yang memiliki kadar garam tinggi atau salinitasnya tinggi. Ikan nila Srikandi memiliki beberapa keunggulan yaitu,

 

  1. Memiliki ketahanan air dengan kadar salinitas yang tinggi.
  2. Memiliki rasa lebih yang enak.
  3. Lebih cepat berkembang atau tumbuh.
  4. Memiliki protein lebih tinggi dengan kadar 17,6% dibandingkan dengan ikan nila lokal.
  5. Pengeluaran untuk pakan ikan nila Srikandi lebih rendah, karena ikan nila Srikandi memakan pakan alami yang ada di tambak.

Ikan nila Srikandi menjadi salah satu solusi untuk memanfaatkan lahan sub optimal yang ada di sepanjang pesisir Sukamandi.

 

4. Ikan nila Gesit (Genetically Supermale Indonesian Tilapia)

Ikan nila Gesit (Genetically Supermale Indonesian Tilapia)

Ikan nila Gesit tumbuh dengan cepat dalam waktu lima hingga enam bulan ikan nila Gesit bisa mencapai berat sebanyak 600 gram. Ikan nila Gesit mempunyai kromosom YY, sehingga 98 hingga 100% turunan ikan nila Gesit adalah jantan. Ikan nila Gesit juga merupakan hasil dari rekayasa genetika ketiga dari turunan ikan nila GIFT.

 

Ikan nila Gesit memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut.

  1. Benih yang dihasilkan 90% nila jantan.
  2. Tumbuh 30% lebih cepat dibanding jenis lain.
  3. Suhu ikan 25 derajat celcius.
  4. Tahan terhadap penyakit.
  5. Lebih aman dikonsumsi.

 

5. Ikan nila Larasati ( Nila Merah Strain Janti)

Ikan nila Larasati ( Nila Merah Strain Janti)

Ikan nila jenis yang kelima ini merupakan hasil dari rekayasa genetik oleh PBIAT Janti, Klaten. Ikan nila Larasati adalah hasil persilangan antara nila hitam dengan nila merah. Ikan nila ini disahkan pada tahun 2009 dan dinilai menyita perhatian, karena memiliki ketahanan daya hidup yang mencapai 90% serta dianggap cepat tumbuh.

Ikan nila Larasati memiliki food conversion ratio lebih rendah dari ikan nila lokal. Pemeliharaan ikan nila Larasati lebih cepat dan ikan ini memiliki daging lebih banyak. Ikan nila Larasati biasa disebut juga sebagai ikan nila janti.

 

6. Ikan nila Jatimbulan

Ikan nila Jatimbulan Ikan nila Jatimbulan memiliki keunggulan pada pertumbuhannya yang cepat dibandingkan ikan nila lain dan memiliki struktur daging yang lebih kenyal.

Nama Jatimbulan berasal dari kata umbulan dari Jawa Timur serta memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut.

  1. Tumbuh lebih cepat dan lebih besar.
  2. Memiliki tingkat ketahanan hidup mencapai 85%.
  3. Dapat hidup di air tawar serta payau.
  4. Mampu hidup di perairan dengan kadar garam tinggi.
  5. Tahan pada bakteri Aeromonas hydrophila.

 

7. Ikan nila Anjani (Andalan Jejaring Nila Indonesia)

Ikan nila Anjani (Andalan Jejaring Nila Indonesia) Jenis ikan nila yang ketujuh merupakan pembiakan dari Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar atau BPBIAT dari Lombok Timur. Ikan nila Anjani ini menjadi salah satu ikan andalan NTB, dan memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut.

 

  1. Tumbuh cepat dengan rata-rata 1,2 gram per hari.
  2. Memiliki ketahanan terhadap bakteri Streptococcus iniae.
  3. Memiliki tubuh tinggi.
  4. Memiliki tekstur daging yang tebal.

 

8. Ikan nila Salina (Saline Indonesia Tilapia)

Ikan nila Salina (Saline Indonesia Tilapia)Ikan nila Salina merupakan ikan nila unggulan yang dibudidayakan oleh BPPT dan disahkan pada tahun 2013. Ikan nila Salina merupakan ikan nila asli dari Indonesia serta memiliki beberapa keunggulan yaitu, sebagai berikut.

 

  1. Memiliki ketahanan hidup dari dampak global warming.
  2. Dapat hidup di perairan dengan salinitas tinggi yang mencapai 20 hingga 25 Ppt.
  3. Dapat hidup dekat perairan laut atau payau.
  4. Memiliki feed conversion ratio yang rendah atau lebih hemat pakan.

 

9. Ikan nila JICA ( Japan for International Cooperation Agency)

Ikan nila JICA ( Japan for International Cooperation Agency) Ikan nila jenis kesembilan merupakan hasil dari donor dari Lembaga donor Jepang, yaitu JICA yang bekerjasama pada tahun 2002 dengan balai budidaya air tawar yang berasa di Jambi, Indonesia.

 

Ikan nila JICA telah disahkan pada tahun 2004 dan diklaim memiliki pertumbuhan lebih cepat 20% daripada ikan nila GIFT serta memiliki konversi pakan yang rendah. Ikan nila JICA bertubuh hitam dengan sedikit abu-abu serta berwarna putih kekuningan atau putih kehitaman pada bagian bawah sekitar insang.

 

10. Ikan nila Kunti

Ikan nila KuntiIkan nila Kunti berasal dari Klaten pada tahun 1997, benih ikan nila satu ini berasal dari BBIS Ngrajek. Ikan nila Kunti memiliki warna punggung hitam serta warna putih pada bagian perut.

 

Ikan nila Kunti mampu mencapai berat 760 gram dan telah disahkan oleh kementrian perikanan dan kelautan pada tahun 2012.

Rekomendasi Buku Budidaya Ikan Nila

Untuk lebih lengkapnya mengenai budidaya ikan nila, Anda dapat membaca serta membeli buku yang berjudul “Rahasia Sukses Budidaya Ikan Nila” yang ditulis oleh Tim Karya Tani Mandiri. Atau dapatkan e-book mengenai budidaya ikan nila yang berjudul “ Peningkatan Produksi Ikan Nila Melalui Pemanfaatan Pekarangan Rumah Nonproduktif dan Penentuan Jenis Media Budidaya yang Sesuai” karya Nanang Samsu yang dapat Anda baca melalui e-reader Gramedia Digital.

Rahasia Sukses Budidaya Ikan Nila
Tim Karya Tani Mandiri

Harga Rp. 42.000 Soft Cover

tombol beli buku

 

Peningkatan Produksi Ikan Nila Melalui Pemanfaatan Pekarangan Rumah Nonproduktif Dan Penentuan Jenis Media Budidaya Yang Sesuai
By Nanang Samsu

tombol beli buku

 

Kedua buku rekomendasi penulis tersebut telah memuat tips serta tahapan lengkap bagaimana cara membudidayakan ikan nila yang tepat, sehingga Anda dapat memanen ikan nila yang berkualitas serta menghasilkan keuntungan.

Anda dapat melihat rekomendasi lain mengenai buku-buku yang berisi cara budidaya ikan nila melalui Gramedia.com atau datang langsung ke gerai Gramedia yang ada di kota terdekat Anda. Selamat membaca, selamat mencoba.

 

Cara Budidaya Ikan Nila 

Setelah mengetahui jenis-jenis ikan nila unggul yang ada di Indonesia, Anda siap untuk memulai budidaya ikan nila. Seperti yang telah penulis jelaskan, ikan nila memiliki pertumbuhan yang cepat serta mudah berkembang biak, sehingga akan lebih mudah untuk membudidayakan ikan nila.

 

1. Memilih benih ikan

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah memilih jenis benih dari ikan nila yang akan Anda budidayakan. Pemilihan benih yang tepat merupakan salah satu faktor penentu yang dapat menentukan tingkat keberhasilan dari budidaya ikan nila Anda.

Sebagai pemula, Anda dapat memilih benih ikan nila jantan, karena pertumbuhan ikan nila jantan lebih cepat 40% daripada ikan nila betina. Salah satu jenis ikan nila yang memiliki kemungkinan 90% menghasilkan nila jantan adalah ikan nila Gesit.

Membudidayakan ikan nila berjenis kelamin sama semua atau monosex dinilai lebih produktif dibandingkan dengan membudidayakan campuran. Hal ini karena ikan nila memiliki sifat mudah melakukan perkawinan, sehingga apabila dicampur dikhawatirkan ikan akan kelelahan akibat sering melakukan perkawinan dan pertumbuhan berat ikan menjadi terhambat.

 

2. Mempersiapkan kolam untuk budidaya ikan nila

Setelah mencari tahu serta memilih benih ikan nila yang akan Anda budidayakan, selanjutnya Anda perlu mempersiapkan kolam untuk budidaya ikan nila. Untuk budidaya ikan nila, berbagai macam kolam dapat digunakan seperti kolam tanah, kolam semen, kolam terpal hingga jaring terapung di tambak air payau.

Pilihlah salah satu dari kolam di atas, sebaiknya Anda menggunakan kolam tanah karena biaya pembuatannya cukup murah serta mudah untuk dibuat. Selain itu kolam tanah dapat menjadi salah satu media tumbuhan serta hewan lain yang dapat menjadi pakan alami untuk ikan nila, sehingga biaya pakan yang Anda keluarkan akan lebih murah.

Anda perlu mempersiapkan beberapa hal untuk membuat kolam tanah seperti proses jemur, membajak tanah, pengapuran tanah, memupuk hingga pengairan untuk kolam ikan.

 

3. Menebarkan benih-benih ikan nila

Setelah kolam untuk budidaya ikan nila telah siap, Anda dapat mengisi air dengan kedalaman sekitar 60 hingga 75 cm untuk menebarkan benih ikan nila. Anda dapat menebar benih ikan nila sebanyak 15 hingga 30 ekor dengan ukuran benih kira-kira sebesar 10 sampai 20 gram per ekor pada kolam, nantinya apabila berhasil kemungkinan nila yang akan Anda panen akan mencapai ukuran 300 gram per ekor.

Anda perlu mengingat bahwa sebelum menebar benih, sebaiknya benih ikan nila telah beradaptasi dengan air kolam Anda. Tahap adaptasi ini berguna agar benih ikan nila Anda terbiasa dengan keadaan atau kondisi kolam, sehingga resiko dari kematian ikan nila Anda akan lebih kecil.

Untuk tahap adaptasi Anda dapat memasukan wadah yang telah berisi benih ikan nila ke dalam air kolam dan mendiamkan benih tersebut dalam wadah selama beberapa jam. Setelah selesai, Anda dapat melepaskan benih dengan cara memiringkan wadah dan membiarkan benih ikan nila berenang atau lepas dengan sendirinya.

 

4. Memelihara ikan nila

Setelah ketiga tahapan sebelumnya Anda lakukan, langkah keempat adalah merawat ikan nila yang akan Anda budidayakan hingga usia panen ikan nila. Ada tiga hal penting yang perlu Anda perhatikan selama memelihara budidaya ikan nila. Simak penjelasan berikut ini.

 

5. Mengelola air

Anda harus memantau kualitas air dari kolam ikan nila Anda agar pertumbuhan ikan nila maksimal dan tidak terhambat. Ukurlah kandungan oksigen serta pH air kolam menggunakan parameter. Anda dapat pula memantau kadar CO2, NH3 serta H2S apabila hal tersebut memungkinkan.

Apabila kandungan oksigen di kolam ikan Anda menurun, maka Anda perlu memperderas sirkulasi air dengan cara memperbesar aliran dari debit air. Apabila kolam Anda berbau busuk, maka artinya kolam tersebut banyak mengandung NH3 serta H2S Anda perlu segera mengganti air kolam.

 

6. Memberi pakan ikan nila

Mengelola makanan dari budidaya ikan nila Anda sangatlah penting. Anda dapat memberikan ikan nila Anda pelet yang memiliki kadar protein sekitar 20 hingga 30%.

Ikan nila membutuhkan makanan sebanyak 3% dari berat tubuhnya setiap hari. Anda dapat memberikan makan nila setiap pagi serta sore hari. Kemudian setiap dua minggu sekali, Anda dapat mengambil sampel dari ikan nila dan menimbang beratnya, lalu sesuaikan jumlah makanan yang perlu diberikan pada ikan nila Anda.

 

7. Mengendalikan hama serta penyakit dari ikan nila

Ikan nila dengan kesepuluh jenis yang telah penulis jelaskan sebelumnya merupakan jenis ikan nila yang tumbuh dengan cepat serta memiliki ketahanan terhdap penyakit yang tinggi. Namun, apabila Anda melakukan budidaya secara massal Anda tetap perlu memerhatikan penyakit yang kemungkinan akan menyerang ikan nila Anda.

Walaupun ikan nila memiliki daya tahan terhadap penyakit serta hama, namun apabila terkena penyakit maka penyebaran penyakit ikan akan terjadi sangat cepat khususnya penyakit-penyakit infeksi menular.

 

8. Memanen ikan nila

Tahapan keempat ini tentu saja tahap terakhir dari pembudidayaan ikan nila dan menjadi tahapan yang akan Anda tunggu-tunggu. Untuk dapat memanen ikan nila Anda perlu memperhatikan kebutuhan pasar. Umumnya, ikan nila yang dijual di pasaran memiliki berat sekitar 300 hingga 500 gram per ekornya. Untuk mencapai berat tersebut, Anda membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 6 bulan sebelum memanen.

Kesepuluh jenis ikan nila yang penulis rangkum merupakan ikan-ikan yang digemari di pasaran serta mudah untuk merawatnya, sehingga apabila Anda seorang pemula yang ingin memulai membudidayakan ikan nila Anda dapat memilih salah satu dari jenis ikan nila tersebut. Jangan lupa untuk mengikuti setiap tips serta tahapan yang telah penulis jelaskan.

 

Artikel Lain Terkait Budidaya Ikan Nila



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Novi Veronika

Saya semakin mencintai dunia menulis ini karena membuat saya semakin bisa mengembangkan ide dan kreativitas, serta menyalurkan hobi saya ini. Selain hal umum, saya juga menyukai tulisan tentang pendidikan dan juga administrasi perkantoran.