Akuntansi

Tujuan Akuntansi: Pengertian, Cabang, Siklus, Bidang, Prinsip, dan Proses

Written by Kamal

Tujuan Akuntansi – Akuntansi kerap dihubungkan dengan praktik laporan keuangan, baik dalam perusahaan maupun negara. Selain itu, apabila membicarakan mengenai akuntansi maka tidak akan lepas dari segala hal yang berhubungan dengan angka-angka sebagai bentuk pencatatan transaksi.

Lalu sebenarnya, apa tujuan dari akuntansi itu? Apakah hanya untuk mencatat transaksi yang dilakukan dalam roda ekonomi saja? Apabila kamu belum memahaminya, yuk simak penjelasan mengenai tujuan dan hal-hal dasar dari akuntansi!

Tujuan Akuntansi

Berdasarkan Trueblood Committee, terdapat 12 tujuan dari akuntansi atau laporan keuangan, yakni sebagai berikut:

  1. Untuk memberikan informasi dasar dalam proses pengambilan keputusan di bidang ekonomi.
  2. Untuk melayani pemakai umum yang mempunyai wewenang, kemampuan, atau sumber daya kekayaannya dalam mendapatkan informasi dan meyakini bahwa laporan keuangan tersebut sebagai informasi utama yang berkaitan dengan aktivitas perusahaannya.
  3. Untuk memberikan informasi bagi investor dan kreditur dalam upayanya meramal, membandingkan dan menilai potensi arus kas berdasarkan jumlah, waktu, serta memperhatikan ketidakpastian lainnya.
  4. Untuk memberikan informasi kepada pemakai laporan keuangan dalam meramal, membandingkan dan menilai “earning power” atau kemampuan mendapatkan laba dalam perusahaan.
  5. Untuk menyediakan informasi dalam usaha menilai kemampuan manajemen yang menggunakan sumber kekayaan perusahaan secara efektif demi mencapai tujuan utama perusahaan.
  6. Untuk memberikan informasi yang faktual sehingga dapat ditafsirkan adanya transaksi dan kejadian lain yang dapat berguna untuk meramal, membandingkan dan menilai earning power dari suatu perusahaan.
  7. Untuk memberikan laporan posisi keuangan yang berguna dalam upaya meramal, membandingkan, dan menilai adanya earning power dari suatu perusahaan.
  8. Untuk memberikan laporan mengenai laba periodik yang berguna dalam upaya meramal, membandingkan, dan menilai adanya earning power dari suatu perusahaan.
  9. Untuk memberikan laporan kegiatan yang berguna dalam upaya meramal, membandingkan, dan menilai adanya earning power dari suatu perusahaan.
  10. Untuk memberikan informasi yang berguna dalam proses peramalan. Peramalan keuangan tersebut harus disajikan demi peningkatan kegunaan laporan bagi pemakainya.
  11. Bagi lembaga pemerintah dan lembaga lainnya, akuntansi bertujuan untuk mendapatkan laba dengan memberikan informasi yang berguna dalam upaya menilai efektivitas dari manajemen dan sumber-sumber kekayaan dalam mencapai tujuan perusahaan.
  12. Untuk menyajikan kegiatan perusahaan yang mempengaruhi masyarakat.

Beli Buku di Gramedia

Pengertian Akuntansi Menurut Ahli

1. Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountants

Pada 1941, AICPA mengungkapkan definisi dari akuntansi, yakni:

“Seni mencatat, menggolongkan, dan meringkas transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara tertentu dan dalam bentuk satuan uang, serta menafsirkan hasil-hasilnya.”

Berdasarkan definisi tersebut, dapat ditentukan adanya 3 aspek penting dari akuntansi, yakni:

  1. Akuntansi adalah suatu proses, yakni berupa proses pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi.
  2. Akuntansi memproses transaksi keuangan dengan pola tertentu (tidak sembarangan) dan menggunakan satuan uang sebagai alat ukur.
  3. Akuntansi tidak hanya sekadar proses pencatatan, penggolongan, dan peringkasan belaka; melainkan juga menafsirkan hasil dari proses-proses tersebut.

2. Menurut Abu Bakar A dan Wibowo (Pakar Akuntansi Indonesia)

“Akuntansi memiliki pengertian sebagai prosedur mengakui, pencatatan, dan korespondensi bursa keuangan dari suatu unsur atau organisasi”

Maksudnya adalah akuntansi merupakan sistem informasi yang mengakui dan mencatat transaksi keuangan, kemudian disajikan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut dapat berguna sebagai sarana korespondensi atau laporan bagi pihak-pihak yang berkepentingan di suatu organisasi atau perusahaan dalam bidang kegiatan bisnis atau keuangan.

3. Menurut Nur Zeina Mayasari, SE, MM.,

“Akuntansi adalah sebuah aktivitas atau proses mengidentifikasi, mencatat, mengklasifikasi, mengolah, dan menyajikan data yang berhubungan dengan keuangan atau transaksi supaya mudah dimengerti dalam pengambilan keputusan yang tepat.”

4. Menurut George A. Mac Farland

“Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, penyajian, serta penafsiran secara sistematis dari data keuangan perusahaan atau perseorangan.”

Berdasarkan definisi tersebut, dapat ditentukan dari adanya 3 konsep, yakni:

  1. Prosedur-prosedur yang digunakan dalam kegiatan akuntansi adalah mencatat, menggolongkan, menyajikan, dan menafsirkan.
  2. Sasaran dari kegiatan akuntansi adalah data keuangan atau peristiwa yang bersifat finansial.
  3. Prosedur mencatat, menggolongkan, dan menyajikan data keuangan harus disusun secara sistematis. Hal tersebut supaya dapat ditafsirkan dan dianalisis menjadi laporan yang tepat.

5. Menurut American Accounting Association (AAA)

“Akuntansi adalah proses identifikasi, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas serta tegas bagi pengguna informasi tersebut.”

Dalam definisi tersebut, akuntansi berfungsi sebagai analisis data atau transaksi keuangan yang dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan bagi penggunanya.

Beli Buku di Gramedia

Cabang Akuntansi

1. Akuntansi Keuangan

Dalam cabang akuntansi keuangan ini menghasilkan laporan keuangan bagi pihak ekstrem. Misalnya investor, kreditor, dan Bapepam-LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) atau sekarang menjadi OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

2. Akuntansi Manajemen

Dalam cabang akuntansi manajemen ini menghasilkan laporan keuangan yang berguna bagi pihak intern organisasi atau manajemen.

3. Akuntansi Pemerintah

Dalam cabang akuntansi ini akan memproses transaksi-transaksi keuangan pemerintah yang menghasilkan laporan keuangan seperti APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) atau APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) kepada rakyat melalui lembaga legislatif serta kepentingan pihak-pihak lain yang terkait.

Siklus Akuntansi

Berdasarkan gambar tersebut, dapat diuraikan dengan hal berikut:

  1. Pencatatan data ke dalam dokumen sumber atau bukti transaksi.
  2. Penjurnalan, kegiatan menganalisis dan mencatat transaksi dalam bentuk jurnal atau buku harian.
  3. Memberikan berkas ke Buku Besar berupa memindahkan debit dan kredit dari jurnal ke akun Buku Besar.
  4. Menyiapkan Neraca Saldo untuk mengecek keseimbangan Buku Besar.
  5. Menyesuaikan jurnal dan memasukkan jumlahnya pada Neraca Saldo.
  6. Membuat penutup jurnal atau buku harian dan menjadikan dalam bentuk buku.
  7. Menyusun Laporan Keuangan yang berisi Laporan Rugi Laba, Laporan Perubahan Modal, dan Neraca.

Bidang Akuntansi

Dilansir dari belajarakuntansi.web.id tentang bidang-bidang akuntansi, terdapat beberapa macam bidang akuntansi diantaranya adalah :

1. Akuntansi Umum dan Keuangan (General Accounting/ Financial Accounting)

Bidang akuntansi ini mencakup fungsi-fungsi pencatatan adanya transaksi-transaksi serta menyusun laporan keuangan dari catatan-catatan tersebut.

2. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

Bidang akuntansi ini khusus untuk mencatat, menghitung, menganalisis, mengawasi, dan melaporkan kepada manajemen mengenai persoalan yang berkaitan dengan biaya dan produksi.

Dalam bidang akuntansi biaya, tidak hanya menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan biaya dan produksi saja, tetapi juga lainnya yang berkaitan dengan laporan keuangan.

3. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)

Dalam bidang akuntansi ini sering digunakan oleh lembaga-lembaga pemerintah. Dengan kata lain, dalam bidang ini dapat dijadikan sebagai alat bagi pihak pemerintah untuk menyelenggarakan pencatatan yang teratur mengenai penerimaan dan pengeluaran anggaran dana.

4. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)

Aktivitas yang dilakukan dalam akuntansi di bidang ini adalah pemeriksaan secara bebas atas adanya laporan keuangan dari perusahaan.

Dalam akuntansi bida ini akan memberikan penilaian dan pendapatnya mengenai kelayakan dan kewajaran terhadap laporan keuangan tersebut. Untuk menentukan layak atau tidaknya didasarkan pada prinsip-prinsip akuntansi.

5. Akuntansi Lembaga Nirlaba (Non Profit Motive Organization)

Akuntansi telah mengkhususkan diri pada masalah-masalah yang terkait dengan pencatatan dan pelaporan transaksi dari unit pemerintah dan organisasi nirlaba lain, misalnya yayasan, lembaga keagamaan, lembaga amal, lembaga pendidikan, atau lembaga sosial.

Dalam akuntansi bidang ini, unsur pentingnya adalah sistem akuntansi yang menjamin pihak manajemen akan adanya kecocokan dengan batasan-batasan, dan persyaratan lain yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang.

Beli Buku di Gramedia

Prinsip-Prinsip Akuntansi

1. Prinsip Biaya Historis

Prinsip yang menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, pasiva, dan biaya.

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan

Prinsip yang digunakan untuk mengukur besarnya pendapatan jumlah kas yang diterima dari transaksi penjualan.

3. Prinsip Mempertemukan

Prinsip yang digunakan untuk mempertemukan biaya dengan pendapatan, yang timbul dari adanya biaya tersebut.

4. Prinsip Konsistensi

Prinsip yang digunakan dalam menentukan metode dan prosedur yang sama proses akuntansi secara konsisten dari tahun ke tahun berikutnya.

5. Prinsip Pengungkapan Penuh

Prinsip yang digunakan dalam menyajikan informasi yang laporan dalam laporan keuangannya.

Beli Buku di Gramedia

Proses Akuntansi

Proses dari aktivitas akuntansi akan dilakukan secara berulang dalam setiap periodenya. Mulai dari kegiatan transaksi keuangan hingga penyusunan laporan keuangan. Kegiatan-kegiatan tersebut sering disebut sebagai siklus akuntansi.

Tahap dari proses akuntansi:

1. Pencatatan dan Penggolongan

  • Menyusun bukti transaksi, misalnya kuitansi, nota, faktur, dan lain-lain.
  • Mencatat bukti-bukti transaksi tersebut secara urut sesuai waktu kejadian dalam jurnal umum maupun jurnal khusus.
  • Mengunggah setiap akun perkiraan pada buku besar umum dan buku besar pembantu.

2. Tanpa Pengikhtisaran atau Peringkasan

  • Menyusun neraca saldo. Data dalam neraca saldo bersumber dari saldo setiap akun perkiraan buku besar umum yang telah dibuat sebelumnya.
  • Menyusun jurnal penyesuaian dan kertas kerja (neraca lajur). Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan pembuatan laporan keuangan.
  • Menyusun jurnal penutup.
  • Membuat neraca saldo.

3. Tahap Pelaporan dan Penganalisisan

  • Menyusun laporan keuangan yang berisi laporan laba atau rugi, laporan perubahan modal, dan neraca.
  • Menganalisis hasil laporan keuangan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Sumber:

  1. Modul Dasar-Dasar Akuntansi. Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah.
  2. Modul Akuntansi Bab I: Tujuan, Arti, dan Fungsi


Beli Buku di Gramedia

About the author

Kamal

Perkenalkan nama saya Kamal dan saya sangat suka menulis tentang trivia. Terlebih, tema-tema tentang akuntansi. Selain akuntasi, saya juga suka menulis tentang ilmu pengetahuan dan juga ekonomi.