IPA

Efek HB Rendah, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Efek HB Rendah
Written by Rahma R

Efek HB rendah – Hemoglobin atau yang biasa disebut Hb merupakan protein yang terdapat di dalam sel darah merah. Protein ini yang membuat darah menjadi berwarna merah. Jika berada dama. kadar yang normal, hemoglobin mempunyai banyak fungsi bagi tubuh. Oleh karena itu, kadar hemoglobin harus selalu dijaga.

Selain memberi warna pada darah, hemoglobin juga berfungsi untuk membantu sel darah merah mendapat bentuk alaminya, yakni bulat dengan bagian tengah yang lebih pipih. Dengan bentuk seperti ini, sel darah merah bisa dengan mudah bergerak dan mengalir dalam pembuluh darah.

Jika kadar atau bentuk hemoglobin mengalami kelainan, sel darah merah tak dapat berfungsi dengan baik untuk mengangkut oksigen dan karbon dioksida bagi tubuh. Hal ini kemudian dapat memicu terjadinya sejumlah masalah kesehatan, seperti anemia.

Nilai normal kadar hemoglobin di dalam tubuh seseorang ditentukan berdasarkan usia dan jenis kelaminnya. Kadar hemoglobin normal berada pada rentang yang bervariasi, melansir dari Medicinet, berikut ini adalah kisaran normalnya:

  • Bayi baru lahir: 17—22 g/dL
  • Bayi usia 1 minggu: 15—20 g/dL
  • Bayi usia 1 bulan: 11—15 g/dL
  • Anak kecil: 11—13 g/dL
  • Wanita dewasa: 12—16 g/dL
  • Pria dewasa: 14—18 g/dL
  • Wanita lansia: 11,7—13,8 g/dL
  • Pria lansia: 12,4—14,9 g/dL

Saat kadar hemoglobin seseorang lebih tinggi atau lebih rendah daripada kadar normal, hal ini dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan. Lantas, apa penyebab dan bagaimana gejala kelainan pada kadar hemoglobin? Simak penjelasannya di bawah ini agar kamu bisa menjaga kadar hemoglobin menjadi lebih baik lagi.

Kadar Hemoglobin Tinggi

Kadar hemoglobin yang terlalu tinggi dapat menjadi tanda masalah kesehatan pada tubuh. Kondisi ini dapat disebabkan oleh dehidrasi, kanker, polisitemia vera, tumor ginjal, kelainan jantung bawaan, dan penyakit paru.

Selain itu, efek samping obat-obatan tertentu, kebiasaan merokok, dan faktor lingkungan seperti tempat kerja yang terpapar banyak karbon monoksida atau tinggal di daerah dataran tinggi juga dapat memicu kadar hemoglobin meningkat.

Kadar hemoglobin tinggi tak selalu berbahaya, tetapi beberapa studi menyatakan bahwa kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke.

Kadar Hemoglobin Rendah

Kadar hemoglobin rendah menjadi tanda bahwa tubuh mengalami anemia. Sejumlah penyebab Hb rendah, contohnya kehilangan darah, paparan radiasi, kekurangan nutrisi seperti zat besi, vitamin B12, dan folat, serta gangguan fungsi ginjal atau sumsum tulang.

Kondisi Hb rendah dapat dialami semua orang. Namun, terdapat beberapa orang yang lebih rentan mengalami masalah kesehatan ini, yaitu kalangan lanjut usia (lansia), orang yang sering melakukan olahraga berat atau dengan intensitas tinggi, ibu hamil, perokok dan penderita penyakit paru-paru, wanita yang aliran darah haidnya banyak, orang yang pola makannya tidak seimbang dan tidak bergizi lengkap, serta penderita penyakit ginjal, liver, autoimun, tiroid, atau radang usus.

Secara umum, masalah yang lebih sering ditemukan terkait kadar Hb adalah kadar hemoglobin yang rendah. Maka itu, artikel ini akan membahas penyebab, gejala, efek akibat kekurangan hemoglobin, dan cara meningkatkan kadar Hb.

Penyebab Hemoglobin Rendah 

Efek HB Rendah

pixabay.com/qimono

Kadar Hb rendah tak selalu menjadi gejala suatu penyakit. Terkadang, kondisi ini sering dialami oleh ibu hamil atau wanita yang aliran darah haidnya banyak.

Di luar kondisi tersebut, ada sejumlah penyakit yang dapat membuat tubuh menghancurkan sel darah merah lebih cepat dari kondisi normal. Hal ini juga dapat menjadi penyebab yang membuat kadar hemoglobin rendah. Berikut beberapa penyakit pemicu Hb rendah:

  • Anemia aplastik
  • Limfoma Hodgkin (Penyakit Hodgkin)
  • Limfoma non-Hodgkin
  • Anemia defisiensi zat besi
  • Anemia defisiensi vitamin
  • Anemia sel sabit
  • Kanker
  • Penyakit ginjal
  • Porfiria
  • Mieloma multipel
  • Sirosis hati
  • Sindrom Myelodysplastic
  • Kelenjar tiroid kurang aktif
  • Penyakit radang usus
  • Vasculitis (radang pembuluh darah)
  • Rheumatoid arthritis
  • Pembengkakan limpa (splenomegali)
  • Leukemia
  • Hemolisis
  • Thalasemia

Jumlah Hb yang rendah juga dapat disebabkan akibat kehilangan darah yang terjadi akibat pendarahan akibat luka atau operasi, pendarahan di saluran kemih, pendarahan di saluran pencernaan karena wasir atau kanker, pendarahan menstruasi berat (menoragia), dan terlalu sering melakukan donor darah.

Selain itu, pengurangan kadar Hb dapat disebabkan oleh efek samping obat tertentu, konsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat antiretroviral untuk infeksi HIV dan obat kemoterapi untuk kanker dan kondisi lainnya, dan keracunan timbal.

Saat ini, program diet sudah ada banyak caranya, salah satunya disesuaikan dengan golongan darahnya. Nah, untuk Grameds yang ingin tahu lebih banyak seputar diet berdasarkan golongan darah, maka bisa mengetahuinya melalui buku Diet Sehat Mudah Berdasarkan Golongan Darah.

Efek HB Rendah

button rahmad jpg

 

Gejala dan Efek Hb Rendah 

Efek HB Rendah

pixabay.com/Vector8DIY

1. Merasa lemas dan lelah

Gejala awal yang dirasakan oleh penderita anemia pada umumnya adalah rasa lemas dan lelah akibat kekurangan energi. Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang menjadi kurang produktif dalam bekerja, karena merasa kesulitan untuk tetap fokus dan terjaga, serta sering mengantuk.

Rasa lelah setelah menjalani aktivitas seharian memang normal, tetapi jika seseorang kekurangan darah, rasa lelah itu akan tetap ada walaupun sudah beristirahat.

Bahkan, tanpa melakukan aktivitas apapun, rasa lelah dan lemas bisa tetap dirasakan sepanjang hari. Bagi Anda yang mengalami kondisi ini, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter sebelum efek kekurangan darah lainnya terjadi pada Anda.

2. Tampak pucat

Kadar Hb yang rendah bisa tampak dari tampilan bibir dan kulit yang menjadi pucat. Cukup sulit mendeteksi tampilan pucat seseorang yang memiliki bibir dan kulit berwarna gelap atau sawo matang. Maka dari itu, salah satu cara yang tepat untuk mengetahui apakah Anda menderita anemia, yakni dengan melihat selaput lendir mata.

Daerah mata kaya akan pembuluh darah, sehingga jika mata juga terlihat pucat, dapat menjadi tanda bahwa tubuh tak memiliki cukup sel darah merah yang sehat. Anda bisa mengecek kondisi mata pucat dengan menghadapkan wajah Anda pada cermin, pastikan pencahayaan cukup, kemudian tarik ke arah bawah bagian kelopak mata bawah Anda.

Jika warna pink atau merah yang terlihat pucat, kemungkinan Anda menderita anemia. Selain mengecek melalui warna bagian dalam kelopak mata, Anda juga bisa memeriksa apakah Anda pucat atau tidak melalui kuku dan telapak tangan Anda.

3. Jantung berdebar

Jika kadar Hb seseorang rendah, jantung akan bekerja lebih keras untuk menyalurkan darah yang hanya mengandung sedikit oksigen. Maka itu, detak jantung akan menjadi lebih cepat dari normal. Anda mungkin akan merasakan jantung berdebar di dada, bahkan terkadang terdengar detaknya ketika berbaring.

Kondisi ini tak akan terjadi pada orang dengan anemia ringan, tetapi pada penderita anemia berat, yang mana kadar Hb-nya sangat rendah. Jika hal ini terus diabaikan tanpa penanganan khusus, maka jantung dapat gagal dalam menjalankan fungsinya, atau yang disebut sebagai gagal jantung.

4. Sering merasa pusing dan sakit kepala

Sebagai salah satu organ vital, otak juga membutuhkan asupan oksigen yang cukup. Jika asupan oksigen ke otak tak mencukupi kebutuhannya, maka Anda bisa merasakan pusing, sakit kepada, migrain, bahkan mengalami pingsan. Kondisi pusing dan sakit kepala ini sebenarnya dapat disebabkan oleh hal lain.

Namun, jika Anda mengalami sering pusing dan sakit kepala yang tak kunjung membaik dengan pengobatan biasa, maka bisa jadi hal itu merupakan efek kadar Hb rendah (kekurangan darah).

5. Nafas cepat atau sesak nafas

Efek kekurangan Hb yang satu ini seiring dengan jantung berdebar. Sebab, hal ini dapat terjadi saat tubuh merasa kekurangan oksigen. Sebagai mekanisme penanganannya, paru-paru akan bernafas dengan frekuensi yang lebih cepat, supaya kebutuhan oksigen bisa terpenuhi.

Secara normal, nafas akan menjadi lebih cepat setelah melakukan aktivitas berat seperti berlari atau mengangkat beban berat. Namun, jika nafas Anda cepat oleh karena berjalan dalam tempo santai dan jarak yang dekat, atau melakukan aktivitas ringan, hal itu dapat menjadi tanda kekurangan darah.

6. Kaki dan tangan terasa dingin atau mati rasa

Salah satu mekanisme kompensasi tubuh saat kekurangan darah atau anemia adalah memprioritaskan aliran darah kepada organ-organ vital yang terletak di batang tubuh, seperti otak, ginjal, dan hati.

Dengan begitu, aliran darah ke bagian tubuh lainnya seperti tangan dan kaki menjadi lebih sedikit. Hal ini kemudian membuat penderita kekurangan darah sering mengeluh bahwa kaki atau tangannya terasa dingin, kesemutan, bahkan mati rasa atau kebas.

7. Merasa cemas

Efek kadar Hb yang rendah ini juga beriringan dengan jantung berdebar. Sebab, kondisi jantung berdebar dapat membuat seseorang merasa cemas. Namun,  jika kecemasan itu jarang terjadi dan tak disertai dengan gejala anemia lainnya, maka itu mungkin disebabkan hal lain.

8. Sulit mengingat dan berkonsentrasi

Jika Anda memiliki masalah kesulitan mengingat atau daya ingat seperti menurun, juga sulit dalam berkonsentrasi, bisa jadi Anda kekurangan zat besi dan anemia. Terutama bagi Anda yang masih berusia muda, karena kondisi seperti ini dikatakan normal seiring dengan pertambahan usia.

Jantung adalah salah satu organ yang sangat penting, sehingga perlu diperhatikan kesehatannya. Melalui buku Penyakit Jantung & Pembuluh Darah : Diagnosis, Solusi, Dan Pencegahannya ini, pembaca akan mengetahui lebih banyak penyakit jantung dan pembuluh darah. Dengan begitu, akan lebih sering memerhatikan kondisi kesehatan.

Efek HB Rendah

button rahmad jpg

9. Peningkatan risiko kehamilan

Anemia yang paling umum menimpa ibu hamil adalah anemia defisiensi besi. Wanita hamil yang kadar Hb-nya sangat rendah akan memiliki peningkatan risiko komplikasi pada kondisi kehamilan dan setelah melahirkan.

Beberapa wanita bahkan dapat mengalami depresi pasca persalinan (baby blues). Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang memiliki anemia berat memiliki kemungkinan untuk terlahir prematur, memiliki masalah pada kadar zat besi, dan memiliki berat lahir yang rendah.

10. Stroke

Pada anemia sel sabit (sel darah merah berbentuk sabit), bentuk sel yang tidak normal ini menyebabkan sel darah merah mudah tersangkut di pembuluh darah kecil dan menghalangi aliran darah normal.

Orang yang mengalami anemia sel sabit berisiko lebih tinggi terserang stroke, karena sel yang berbentuk sabit bisa dengan mudah berkumpul bersama dan membentuk massa atau pembekuan yang menghalangi aliran darah di pembuluh darah otak.

Tak hanya di otak, aliran darah di kaki juga dapat terhambat, sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bahkan iskemia serius yang harus diamputasi.

11. Restless Leg Syndrome

Kondisi ini juga disebut sebagai sindrom kaki gelisah, yakni kelainan neurologis yang bisa menyebabkan sensasi tidak nyaman di kaki atau bagian tubuh lainnya. Sindrom ini ditandai dengan dorongan yang tak terkendali untuk terus bergerak.

Walaupun hubungannya dengan kadar Hb yang rendah belum diteliti lebih lanjut, tetapi faktanya, menurut John Hopkins Medicine, sindrom ini menimpa sekitar 15 persen orang dengan anemia kekurangan zat besi.

12. Rambut rontok

Berdasarkan penelitian American Academy of Dermatology, 80 juta pria dan wanita mengalami masalah kerontokan rambut. Secara umum, kerontokan rambut normal terjadi seiring pertambahan usia.

Namun, bila Anda mengalami kerontokan parah di usia muda, hal ini dapat menjadi tanda bahwa Anda mengalami anemia. Kerontokan rambut juga dapat terjadi akibat kekurangan vitamin atau kondisi hormonal seperti hipotiroidisme.

13. Risiko infeksi meningkat

Penelitian menunjukkan bahwa anemia defisiensi zat besi bisa mempengaruhi sistem imunitas tubuh. Hal ini kemudian meningkatkan kerentanan seseorang terhadap infeksi, seperti mudah terserang diare, flu, demam, dan lain sebagainya.

Nah, itu dia Grameds 13 gejala dan efek kadar Hb yang rendah. Perlu diingat bahwa beberapa gejala di atas tak selalu menjadi tanda bahwa Anda kekurangan darah.

Namun, jika Anda mengalami sejumlah gejala tersebut secara bersamaan atau konstan, lebih baik segera konsultasi ke dokter untuk memeriksa kadar Hb Anda. Selain itu, Anda juga bisa senantiasa berusaha meningkatkan kadar Hb dengan berbagai cara seperti yang dijelaskan di bawah ini.

Tubuh manusia seperti gedung tinggi yang memiliki banyak pipa air. Nah, pembuluh darah di tubuh kita yang mempunyai fungsi seperti pipa. Mereka menjadi jalan supaya darah kita yang berharga tersalurkan ke seluruh bagian tubuh. Ketahui lebih dalam lagi seputar darah melalui buku Seri Ensiklomini Keajaiban Tubuh: Darah yang Berharga.

Efek HB Rendah

button rahmad jpg

Cara Meningkatkan Kadar Hb

Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan sebagai cara meningkatkan kadar hemoglobin, antara lain:

1. Mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi 

Ketika kadar hemoglobin rendah, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi zat besi, seperti daging, bayam, ikan, tahu, telur, tempe, brokoli, kangkung, kacang hijau, dan kurma.

2. Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C 

Vitamin C bisa membantu proses penyerapan zat besi. Maka itu, salah satu cara yang dapat dilakukan para penderita anemia yang ingin meningkatkan kadar Hb-nya adalah dengan mengonsumsi buah dan sayur yang kaya akan vitamin C, seperti jeruk, jambu, kiwi, tomat, stroberi, pepaya, kentang, brokoli, atau kubis brussel.

3. Mengonsumsi sumber folat 

Folat merupakan salah satu vitamin B yang penting dalam membantu produksi hemoglobin. Maka itu, jika kadar Hb Anda rendah, usahakan untuk menambahkan asupan tinggi folat alami pada makanan Anda, seperti sayuran berdaun hijau, daging sapi, kacang merah, pisang, alpukat, kecambah, brokoli, dan hati ayam.

4. Menambah asupan vitamin A dan beta-karoten 

Melansir dari MedicalNewsToday, layaknya vitamin C, vitamin A dan beta-karoten juga membantu proses penyerapan zat besi menjadi lebih optimal. Adapun makanan yang tinggi vitamin A dan beta-karoten, yang bisa Anda coba, yaitu wortel, hati, ikan, labu, kangkung, ubi jalar, sawi, mangga, dan melon.

5. Menghindari minum minuman berkafein dan minuman beralkohol

Asupan yang mengandung kafein seperti teh, kopi, soda, dan minuman berenergi dapat menghambat penyerapan zat besi yang penting dalam proses produksi hemoglobin. Selain itu, Anda juga perlu menghindari segala jenis minuman beralkohol.

6. Mengganti nasi putih dengan nasi merah 

Nasi merah mengandung zat besi yang lebih banyak dibandingkan nasi putih. Maka itu, bagi Anda penderita anemia, Anda bisa mencoba untuk mengganti nasi putih dengan nasi merah.

7. Mengonsumsi coklat hitam 

Cara meningkatkan Hb secara alami dapat dilakukan dengan mengonsumsi coklat hitam. Coklat hitam mengandung banyak antioksidan dan zat besi yang baik bagi seseorang yang kadar hemoglobinnya rendah.

8. Transfusi darah

Selain meningkatkan kadar Hb secara alami melalui asupan makanan, mengatasi kekurangan hemoglobin dapat dilakukan melalui transfusi darah. Transfusi darah biasanya dilakukan pada penderita anemia berat, anemia sel sabit, atau thalassemia, yang mana kadar Hb-nya sangat jauh dari batas normal.

9. Terapi eritropoietin

Cara mengatasi kadar hemoglobin rendah yang terakhir adalah dengan melakukan terapi eritropoietin. Terapi eritropoietin bertujuan untuk merangsang produksi sel darah merah. Namun, terapi ini biasanya dilakukan hanya pada pengidap anemia akibat penyakit ginjal berat.

Grameds, sekian artikel “Kadar Hemoglobin Rendah: Penyebab, Gejala, Efek, dan Cara Mengatasinya”. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat dengan menambah pengetahuan Anda. Bagi Anda yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang tubuh manusia, Anda bisa belajar dengan membaca berbagai buku yang tersedia di Gramedia.com. Selamat membaca!

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gabriel

Rujukan:

https://www.alodokter.com/memahami-fungsi-hemoglobin-dan-kadar-normalnya-dalam-tubuh

https://health.kompas.com/read/2021/07/22/124600668/9-ciri-ciri-hemoglobin-hb-rendah-yang-perlu-diwaspadai?page=all

https://www.halodoc.com/artikel/hati-hati-ini-penyakit-yang-sebabkan-hb-rendah

https://www.honestdocs.id/akibat-kurang-darah-dengan-hb-rendah

https://health.kompas.com/read/2022/06/28/080100468/7-cara-meningkatkan-hemoglobin-secara-alami?page=all#:~:text=Makan%20asupan%20tinggi%20zat%20besi,%2C%20bayam%2C%20atau%20kacang%20hijau.

Baca juga terkait Efek HB Rendah:

About the author

Rahma R

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah dipelajari oleh banyak orang. Saya juga senang dengan bahasa Inggris, sehingga ketika menulis dengan tema materi bahasa Inggris sangat senang.