Pendidikan

Alasan Mengapa Kita Harus Melakukan Metode Reuse

Written by Gilang P

Reuse adalah salah satu cara terbaik untuk mengelola dan juga menangani sampah dengan berbagai macam permasalahannya. Dimana proses reuse atau penggunaan kembali ini berbeda dengan proses daur ulang yang menghancurkan barang bekas menjadi bahan mentah yang digunakan untuk membuat produk baru. Reuse atau penggunaan kembali mencakup penggunaan kembali suatu barang secara konvensional dimana barang digunakan kembali dengan fungsi yang sama. Selain itu, reuse juga bisa diartikan sebagai penggunaan kembali yang mana barang yang sama namun digunakan dengan fungsi yang berbeda.

Dengan mengambil produk ataupun barang yang berguna dan menukarnya tanpa melalui proses. Hal tersebut akan lebih menghemat waktu, energi, uang, dan juga sumber daya. Contoh sederhana dari proses reuse secara konvensional yaitu botol susu yang dapat diisi ulang. Untuk lebih jelasnya, di artikel kali ini kita akan membahas lebih lengkap mengenai apa itu reuse dan juga contoh serta tujuannya. Simak artikelnya sampai selesai ya.

Pengelolaan Sampah Menggunakan Metode 3R

Penerapan metode ER (Reduce, Reuse, dan Recycle) menjadi salah satu solusi dalam mengelola sampah selain mengolah sampah menjadi kompos ataupun memanfaatkan sampah menjadi sumber listrik, yakni PLTSa: Pembangkis Listrik Tenaga Sampah. Justru, pengelolaan sampah dengan metode 3R ini bisa dilakukan oleh semua orang dalam kegiatan sehari-hari.

3R yang terdiri dari reduce, reuse, dan recycle ini memiliki arti yang berbeda-beda. Reuse adalah proses menggunakan kembali sampah yang masih bisa dipakai untuk fungsi atau kegunaan yang sama ataupun fungsi yang berbeda. Sementara, reduce adalah mengurangi segala sesuatu yang bisa mengakibatkan sampah. Kemudian untuk recycle adalah mengolah kembali atau mendaur ulang sampah menjadi barang ataupun produk baru yang lebih bermanfaat. Mengelola sampah dengan metode ini bisa dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Kamu hanya memerlukan sedikit waktu dan juga kepedulian akan pengelolaan sampah tersebut.

Sahabat Sampah: Alam Bersahabat, Hidup Menjadi Nyaman Single Edition

Contoh Konsep Reuse

Berikut ini adalah beberapa contoh dari konsep reuse yang bisa dilakukan oleh siapa saja, diantaranya yaitu:

1. Pusat Penukaran Barang Bekas

Jasa ataupun layanan ini biasanya akan memfasilitasi dan mendistribusikan kembali barang-barang yang sudah tidak diinginkan lagi dan masih mempunyai kegunaan dari satu pihak ke pihak lain. Adapun pihak yang terlibat di dalamnya bisa berasal dari berbagai pihak dan bisa bertindak sebagai penyumbang, penjual, pembeli, ataupun penerima. Pusat-pusat penukaran barang bekas ini biasanya akan memanfaatkan alat-alat rumah tangga atau kemasan makanan yang masih layak digunakan. Kemudian mereka akan membuatnya tersedia untuk dijual lagi.

2. Perakitan Kembali

Salah satu proses yang cukup menguntungkan yaitu perakitan kembali barang-barang yang masih mempunyai nilai dan juga fungsi. Seperti halnya mesin, CRT, catridge printer, dan lain sebagainya. Setelah dikumpulkan, barang-barang tersebut akan dikirimkan ke pusat perakitan dan harapannya ada pada spesifikasi produk yang sama seperti produk barunya. Misalnya saja, Rolls Royce mempunyai pabrik perakitan kembali pesawat terbang yang berada di Singapura. Kemudian, Caterpillar juga baru-baru ini sudah mengumumkan mengenai instalasi perakitan kembali traktor yang berada di Cina.

3. Program Pengisian Ulang

Sudah ada berbagai macam jenis pasar yang menyediakan proses pengisian ulang untuk berbagai jenis komoditi. Biasanya produk yang ditawarkan untuk diisi ulang adalah bahan pembersih dan catridge printer. Nantinya, kemasan akan dikirim ke pusat pengisian ulang, kemudian digunakan kembali oleh konsumen yang mengirimkannya. Kemasan yang bisa diisi ulang itu biasanya mempunyai fitur yang mempermudah penggunanya, misalnya bagian atas kemasan yang bisa ditutup kembali, bentuknya yang nyaman, dan lain sebagainya.

4. Pengubahan Fungsi

Penggunaan kembali tidak selalu memanfaatkan produk ataupun barang yang memiliki fungsi sama. Misalnya saja yaitu abu dari proses pembakaran dan juga pembangkit listrik digunakan sebagai bahan campuran untuk beton yang berguna untuk memperkuat beton tersebut. Adapun contoh lain yang paling mudah untuk kita temukan yaitu penggunaan pakaian bekas untuk lap.

Alasan Mengapa Kita Harus Melakukan Metode 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle)

Semua barang yang kita pakai ataupun produk yang kita konsumsi akan memberikan dampak untuk planet yang kita tinggali. Sebagian besar sumber daya alam dan energi dihabiskan selama proses produksi dan sampah dari sisa konsumsi kita bagaimanapun caranya harus bisa terserap. Prinsip reduce, reuse, dan recycle adalah strategi sederhana yang bisa kita terapkan secara mandiri untuk membantu membatasi dampaknya terhadap Bumi.

Berikut ini adalah 10 alasan mengapa kita harus menerapkan prinsip 3R ini, diantaranya yaitu:

1. Melestarikan Sumber Daya Alam

Dengan mendaur ulang 1 ton kertas, maka hal itu setara dengan menghemat 17 pohon dan 7.000 galon air. Seperti yang kita pahami bahwa sumber daya alam yang ada di Bumi ini sangat terbatas. Dengan menerapkan prinsip 3R ini, kita dapat berkontribusi dalam mengurangi penggunaan sumber daya alam secara drastis. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA), mendaur ulang 1 ton kertas sama halnya dengan menghemat 17 pohon dan juga 7.000 galon air.

2. Melestarikan Ruang Alam

Pertambangan sumber daya alam dan juga pertanian yang berskala besar kerap kali merugikan ruang alam. Dimana dengan mengurangi permintaan terhadap sumber daya ini, bisa membantu melestarikan ruang alam. Hamparan perkebunan sawit yang mengelilingi aliran Sungai Kampar yang ada di Provinsi Riau, setiap tahunnya pembukaan dan pembakaran lahan dilakukan untuk dijadikan area perkebunan sudah memunculkan banyak bencana baru untuk masyarakat sekitar. Mulai dari kabut asap karena adanya pembakaran lahan menjadi ancaman kesehatan yang nyata untuk masyarakat.

3. Menghemat Energi

Pertambangan dan juga pemurnian mineral serta sumber daya alam lainnya untuk pembuatan barang-barang konsumsi adalah proses yang membutuhkan banyak sekali energi. Dengan membatasi jumlah penggunaan energi untuk proses produksi tersebut bisa membantu dalam menghemat sebagian besar sumber daya energi yang ada di Bumi. Menurut Departemen Sumber Daya Alam Ohio, untuk bisa membuat aluminium dari bijih bauksit, akan membutuhkan energi sebesar 20 kali lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan bahan daur ulang.

4. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Sebagian besar energi yang dipakai selama proses penambangan, pemurnian, dan juga manufaktur berasal dari pembakaran bahan bakar fosil. Dengan mendaur ulang setengah dari limbah sampah rumah tangga kita yang dapat didaur ulang, maka hal itu bisa menghemat 2.400 pon karbondioksida yang dilepaskan ke atmosfer. Karbondioksida ini merupakan gas rumah kaca yang paling berpengaruh terhadap perubahan iklim.

5. Mengurangi Polusi

Sebagian besar limbah sampah yang berkaitan dengan konsumsi manusia tentu akan menyebabkan polusi udara, air, dan juga tanah. Misalnya saja, oli bekas tidak semestinya dibuang begitu saja, karena hal itu bisa mencemari tanah dan air tawar. EPA sendiri memperkirakan sekitar 200 juta galon oli bekas dibuang dengan cara yang salah setiap tahunnya.

6. Mengurangi Tempat Pembuangan Akhir atau TPA

Sebagian besar sampah yang kita hasilkan akan berakhir di TPA. Seringkali sampah-sampah tersebut tidak bisa terurai secara alami dan memerlukan waktu hingga berabad-abad sampai akhirnya bisa terurai. Misalnya saja plastik, dimana plastik memerlukan waktu sampai 500 tahun untuk bisa terurai. Tempat pembuangan sampah mengambil ruang berharga yang ada di Bumi dan merupakan salah satu sumber polusi udara, air, dan tanah.

Pengolahan sampah plastik

7. Menciptakan Lapangan Pekerjaan

Industri yang dikembangkan dengan tujuan untuk mendaur ulang sampah bisa menjadi lapangan pekerjaan. Di Ohio sendiri, hampir 100.000 pekerjaan tercipta di tahun 2.00 karena adanya industri daur ulang sampah. Menurut data DNR Ohio, daur ulang akan menciptakan lapangan pekerjaan lima kali lebih besar daripada manajemen TPA.

8. Merangsang Diciptakannya Teknologi Baru

Dengan meningkatnya tekanan sosial untuk menerapkan lebih praktis ramah lingkungan, perusahaan akan dipaksa untuk menemukan teknologi yang lebih inovatif untuk menggabungkan bahan daur ulang ke dalam produk yang mereka buat. Teknologi baru tersebut pada akhirnya akan berdampak baik untuk Bumi.

9. Menghemat Uang

Belilah barang-barang yang memang kamu butuhkan dan gunakan kembali barang-barang yang masih bisa digunakan untuk menghemat uang. Di banyak negara bagian di Amerika, tarif yang dikenakan untuk membuang limbah bisa lebih mahal dibandingkan dengan mendaur ulangnya.

10. Menciptakan Masa Depan yang Berkelanjutan

Bumi kita ini mempunyai jumlah SDA dan kapasitas pengolahan sampah yang terbatas. Dengan adanya metode 3R ini, kita tak hanya ikut membantu mengurangi dampak jangka pendek terhadap Bumi, namun kita juga menerapkan praktik-praktik yang berkelanjutan untuk generasi mendatang.

5 Manfaat Reuse: Menggunakan Kembali Barang Bekas

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa reuse merupakan suatu metode pengelolaan sampah non organik yang mana caranya adalah dengan menggunakan kembali barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai. Memperbaiki fungsi ataupun mengalihkan fungsinya ke manfaat lainnya. Metode reuse atau memanfaatkan kembali barang-barang bekas juga memiliki banyak keuntungan, diantaranya yaitu:

1. Menghasilkan Uang

Siapa sih yang tidak mau mendapatkan uang dari hasil memanfaatkan barang-barang bekas? Tentu semua orang menginginkannya. Karena sejatinya, semua orang membutuhkan uang untuk makan dan memiliki tempat tinggal yang layak. Nah, untuk bisa memperoleh penghasilan tambahan, kamu dapat menerapkan metode reuse ini untuk mengelola dan memanfaatkan barang bekas yang kamu punya. Barang bekas yang sudah diubah menjadi barang yang lebih baik, bisa kamu jual. Hasilnya sendiri lumayan loh.

2. Rumah Menjadi Lebih Renggang

Oleh karena barang-barang bekas yang menumpuk di rumah sudah dijual, maka rumah akan terasa lebih renggang. Untuk kamu yang merasa rumahnya kecil dan sempit, mungkin saja salah satu penyebabnya yaitu terlalu banyak barang bekas yang sudah terpakai lagi. Jika begitu, kamu bisa menggunakan waktu senggangmu untuk mengolah barang-barang bekas yang ada di rumah untuk menghasilkan uang.

3. Mengurangi Pengeluaran

Selain beberapa manfaat di atas, pengeluaran juga bisa kamu kendalikan. Barang-barang yang ingin kamu beli bisa kamu buat sendiri dengan barang-barang bekas yang ada di rumah. Misalnya saja seperti sepeda yang dialihfungsikan menjadi wadah pot. Dengan begitu, kamu tidak perlu lagi mengeluarkan uang hanya untuk menghias rumah.

4. Menghias Rumah atau Halaman

Apakah kamu merasa bahwa halaman rumahmu tidak terlalu berkesan? Nah, untuk membuat rumah menjadi lebih berkesan, kamu bisa menggunakan barang-barang bekas yang ada di rumah untuk dijadikan sebagai hiasan. Ada banyak barang bekas yang bisa kamu manfaatkan untuk membuat produk hiasan yang bisa membuat tampilan rumah menjadi lebih menarik. Salah satunya adalah bolam lampu yang digunakan sebagai tempat ikan, sepatu boot yang digunakan kembali menjadi pot tanaman hias, dan lain sebagainya.

5. Melatih Kreatifitas

Dengan adanya metode reuse ini, kamu juga bisa melatih kreatifitas. Sesekali kamu bisa mengintip berbagai referensi dan tutorial yang ada di internet. Cobalah untuk bereksperimen dengan apa yang ada di rumah. Lakukan sentuhan akhir dengan cara memoleskan warna yang bervariasi supaya terlihat lebih berwarna.

Seri Anak Aktif & Kreatif : Menabung Di Bank Sampah!

Demikian penjelasan mengenai apa itu reuse, contohnya, hingga manfaatnya untuk lingkungan dan diri kita sendiri. Dari penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa reuse adalah metode pengelolaan sampah dengan cara menggunakan kembali barang-barang yang sudah tidak terpakai dengan fungsi yang sama atau digunakan dengan fungsi yang berbeda.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Gilang P

Saya menulis sekian banyak tulisan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran–tentunya setelah diolah dan diracik sedemikian rupa agar menjadi menarik. Saya pikir, setiap orang bisa menulis tentang apa saja, selama mau belajar memahami.